Likuidasi Persekutuan Secara Berangsur Mayasari [PDF]

  • Author / Uploaded
  • arda
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Likuidasi seperti telah dijelaskan sebelumnya merupakan proses pembubaran persekutuan ditandai penjualan aktiva non-kas dari persekutuan karena perusahaan persekutuan sudah tidak memungkinkan untuk melunasi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjangnya dan operasional perusahaan juga sudah tidak menguntungkan sehingga terjadi pengunduran diri semua sekutu dan pembubaran perusahaan persekutuan. Di dalam penjualan aktiva non-kas ini dalam kenyataannya tidak mudah karena banyak pihak persekutuan maupun pihak pembeli tidak mau rugi sehingga harus setiap aktiva yang akan dijual diperhitungkan dengan akurat dan teliti. Dengan demikian membutuhkan waktu lama sehingga likuidasi untuk sementara bisa dilakukan dengan aktiva non-kas yang telah diketahui harganya secara pasti, kemudian baru menyusul realisasi aktiva non-kas yang lain pada periode berikutnya. Oleh karena itu likuidasi dilakukan secara bertahap/ berangsur dalam kurun waktu berbulan-bulan bahkan sampai satu tahun. Dengan membaca bab ini Diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran materi ini, yaitu: 1. Membuka wawasan dan pemahaman mahasiswa tentang pengertian likuidasi bertahap 2. Membuka wawasan dan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya likuidasi ber.tahap 3. Mahasiswa dapat membedakan antara likuidasi sederhana dengan likuidasi bertahap. 4. Mahasiswa mampu menyebutkan kembali urutan-urutan proses likuidasi bertahap baik urutan perhitungan kas maupun program pembagian kasnya. 5. Mahasiswa mampu melakukan praktek penghitungan kas dan program pembagian kas sampai dengan penjurnalannya.



70



A. Pengertian Likuidasi Likuidasi yaitu proses penjualan aktiva non-kas dari persekutuan karena perusahaan persekutuan sudah tidak memungkinkan untuk melunasi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjangnya dan operasional perusahaan juga sudah tidak menguntungkan B. Tujuan likuidasi   



Mengkonversi aktiva perusahaan menjadi uang tunai dengan kerugian minimum dari realisasi aktiva. Untuk menyelesaikan kewajiban yang sah dari persekutuan. Untuk membagikan uang tunai dan tunai dan aktiva lain yang tidak dapat dicairkan kepada masing-masing sekutu dengan cara yang adil.



Tujuan fungsi akuntansi yang terkait dengan likuidasi adalah untuk menyajikan informasi yang memadai agar aktiva dapat dibagikan secara adil kepada kreditor dan sekutu dengan memperhatikan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian terjadi pergeseran dari pengukuran rugi laba periodic menjadi penentuan realisasi keuntungan dan kerugian.



C. Asumsi dasar: Solvensi vs Insolvensi Persekutuan Likuidasi akan terjadi pada persekutuan yang solven dan tidak solven (insolven). Persekutuan dianggap tidak solven apabila aktiva tercatat tidak memadai untuk melunasi kewajiban persekutuan yang ada. Hal ini merupakan pendekatan entirtas terhadap masalah insolvensi. Dari segi hukum insolvensi persekutuan dilihat dari sisi agregat/ kumpulan yaitu persekutuan yang dinyatakan tidak solven jika harta masing-masing sekutu ditambah harta persekutuan tidak mencukupi untuk melunasi kewajiban persekutuan.



71



D. Pengertian likuidasi Berangsur Yaitu likuidasi yang nilai realisasi non-kasnya diketahui secara bertahap sehingga realisasinya juga dilakukan secara berangsur. Proses realisasi kadang memakan waktu lama karena memerlukan prediksi dan proyeksi yang akurat untuk harga realisasi. Oleh karena itu pembagian kas dapat dilakukan sebelum selesainya realisasi. Setelah semua hutang kepada pihak ketiga berarti ada sisa kas lagi yang dapat dibagi dan menjadi hak sekutu. Kemudian untuk menentukan besarnya pembagian kas ada dua cara, yaitu: I. Membuat perhitungan pembagian II. membuat program pembagian kas. Perhitungan pembagian kas Prosedur yang harus dilakukan dalam perhitungan pembagian kas: a. Menghitung saldo modal bersih masing-masing sekutu setelah pelunasan utang kepada pihak ketiga. b. Menghitung rugi potensial yang maksimal. Besarnya rugi potensial maksimal sama dengan nilai buku aktiva non kas yang belum direalisasi ditambah kas yang disisakan dalam pembagian. c. Membagi rugi potensial kepada semua sekutu d. Menghitung saldo modal bersih setelah diperhitungkan rugi potensial. e. Membagi modal bersih sekutu yang defisit.



Contoh Soal: Perhatikan Neraca Perusahaan Persekutuan MYOB Aktiva



Pasiva



Kas Piutang Dagang Persediaan Aktiva tetap



Rp. Rp. Rp. Rp.



30.000.000 100.000.000 125.000.000 95.000.000



Utang Dagang Utang – B Modal M Modal Y Modal O Modal B



Total Aktiva



Rp. 350.000.000 Total Pasiva



Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.



90.000.000 15.000.000 30.000.000 50.000.000 75.000.000 90.000.000



Rp. 350.000.000



Likuidasi dilakukan secara berangsur sebagai berikut: Maret : realisasi piutang dagang Rp. 82.000.000. Setelah semua utang kepada pihak ketiga diselesaikan sisa kas dibagi dengan sisa Rp. 3.000.000 April : realisasi persediaan Rp. 85.000.000. Sisa kas langsung dibagi dengan sisa Rp. 1.000.000 Mei : realisasi persediaan Rp. 80.000.000. Sisa kas langsung dibagi semuanya. 72



Dari informasi diatas buatlah laporan likuidasi berangsur, hitungan pembagian kas dan jurnalnya! Keterangan Sebelum Realisasi Realisasi-1 Saldo Pelunasan PD Saldo Pembagian kas-1 Sebelum Realisasi Realisasi-2 Saldo Pembagian kas-2 Saldo Realisasi-3 Saldo Pembagian kas-3 Saldo



Kas 30.000 82.000 112.000 -90.000 22.000 -19.000 3.000 85.000 88.000 -87.000 1.000 80.000 81.000 -81.000 0



Non-Kas 320.000 -100.000 220.000 0 220.000 0 220.000 -125.000 95.000 0 95.000 -95.000 0 0 0



Htg Dag 90.000



Htg P 15.000



90.000 -90.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0



15.000 0 15.000 -8.600 6.400 0 6.400 -6.400 0 0 0 0 0



M(10%) 30.000 -1.800 28.200 0 28.200 -5.900 22.300 -4.000 18.300 -8.700 9.600 -1.500 8.100 -8.100 0



Y(20%) 50.000 -3.600 46.400 0 46.400 -1.800 44.600 -8.000 36.600 -17.400 19.200 -3.000 16.200 -16.200 0



O(30%) 75.000 -5.400 69.600 0 69.600 -2.700 66.900 -12.000 54.900 -26.100 28.800 -4.500 24.300 -24.300 0



B(40%) 90.000 -7.200 82.800 0 82.800 0 82.800 -16.000 66.800 -28.400 38.400 -6.000 32.400 -32.400 0



Pembagian Kas-1 Keterangan Saldo Hutang P Saldo Rugi Potensial Saldo Hutang P Pengembalian Modal



M(10%) 28.200 0 28.200 -22.300 5.900 -5900



Y(20%) 46.400 0 46.400 -44.600 1.800 -1800



O(30%) 69.600 0 69.600 -66.900 2.700 -2700



B(40%) 82.800 15.000 97.800 -89.200 8.600 -8.600 0



Total 227.000 15.000 242.000 -223.000 19.000 -8.600 -10400



Pembagian Kas-2 Keterangan Saldo Hutang P Saldo Rugi Potensial Saldo Hutang P Pengembalian Modal



M(10%) 18.300 0 18.300 -9.600 8.700 0 -8.700



Y(20%) 36.600 0 36.600 -19.200 17.400 0 -17.400



O(30%) 54.900 0 54.900 -28.800 26.100 0 -26.100



B(40%) 66.800 6.400 73.200 -38.400 34.800 -6.400 -28.400



Total 176.600 6.400 242.000 -96.000 19.000 -6.400 -80.600



73



Proses realisasi kadang memakan waktu lama karena memerlukan prediksi dan proyeksi yang akurat untuk harga realisasi. Oleh karena itu pembagian kas dapat dilakukan sebelum selesainya realisasi. Setelah semua hutang kepada pihak ketiga berarti ada sisa kas lagi yang dapat dibagi dan menjadi hak sekutu. Kemudian di dalam likuidasi berangsur setelah melakukan penghitungan pembagian kas kemudian membuat program pembagian kas. I.



Program Pembagian Kas



Prosedur penyusunan rencana (program) pembagian kas adalah sebagai berikut: 1. Menghitung saldo modal bersih masing-masing sekutu. Besarnya saldo modal bersih masing-masing sekutu sama dengan: Saldo awal rekening modal Ditambah : - Hutang kepada sekutu Jumlah Dikurangi: - Saldo debit rekening prive - Saldo piutang kepada sekutu



xxxx xxxx + xxxx xxxx xxxx +



xxxx – Modal Bersih xxxx 2. Menghitung kemampuan masing-masing sekutu untuk menanggung rugi persekutuan, besarnya rugi maksimal sebesar modal bersih dikalikan prosentase rasio pembagian laba sekutu yang bersangkutan. 3. Menyusun urutan (ranking) kemampuan masing-masing sekutu di dalam menanggung rugi dan menghitung selisih antar ranking tersebut. 4. Menyusun urutan prioritas pembagian kas dan besarnya bagian kas untuk masing-masing sekutu: a. Prioritas pertama, yaitu sekutu yang berada di ranking Satu. Besarnya bagian kas prioritas pertama = rasio rugi-laba X selisih antara ranking 1 dengan ranking 2. 74



b. Prioritas kedua, yaitu sekutu yang berada di ranking satu dan dua. Besarnya bagian kas prioritas kedua = rasio rugi-laba X selisih antara ranking 2 dengan ranking 3. c. Prioritas terakhir, yaitu semua sekutu yang berada di ranking 1 sampai ranking terakhir. Besarnya bagian kas prioritas terakhir = rasio rugi-laba X kemampuan ranking terakhir.



Contoh Soal: Perhatikan Neraca Perusahaan Persekutuan MYOB Aktiva



Pasiva



Kas Piutang Dagang Persediaan Aktiva tetap



Rp. 30.000.000 Rp. 100.000.000 Rp. 125.000.000 Rp. 95.000.000



Utang Dagang Utang – B Modal M Modal Y Modal O Modal B



Total Aktiva



Rp. 350.000.000 Total Pasiva



Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.



90.000.000 15.000.000 30.000.000 50.000.000 75.000.000 90.000.000



Rp. 350.000.000



Likuidasi dilakukan secara berangsur sebagai berikut: Maret : realisasi piutang dagang Rp. 82.000.000. Setelah semua utang kepada pihak ketiga diselesaikan sisa kas dibagi dengan sisa Rp. 3.000.000 April : realisasi persediaan Rp. 85.000.000. Sisa kas langsung dibagi dengan sisa Rp. 1.000.000 Mei : realisasi persediaan Rp. 80.000.000. Sisa kas langsung dibagi semuanya. Dari informasi diatas buatlah laporan likuidasi berangsur, hitungan pembagian kas dan jurnalnya!



75



Persekutun MYOB Program Pembagian Kas 2001 (dlm juta rupiah)



Keterangan Modal sekutu Utang sekutu Modal bersih Rasio bagi laba Rangking kemampuan sekutu Prioritas 1 Saldo kas Prioritas 2



Kemampuan Sekutu Y O B (25%) (25%) (40%) 50 75 90 15 30 50 75 75 10% 25% 25% 40% 100 200 300 187,5



M (10%) 30



4



2



1



3



100



200 12,5 187,5 87,5



100 200 12,5 187,5 87,5



-187,5



---



187,5 87,5



--



100 100



100 100



100 100



100 100



0



0



0



0



100 Prioritas 3 Saldo kas Sisa Kemampuan Prioritas 4 Sisa kas



M (10%) ------



Pembagian Kas Y O B (25%) (25%) (40%) ----------------



10 --



--3,125 -21,87 5 25 --



30 -3,125 -21,87 5 25 --



10



50



80



--



Total ------



----



30 -6,25 --



35



78,75



40 --



100 --



75



215



Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan anda mengerjakan latihan berikut ini ! 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)



Apa yang dimaksud dengan likuidasi berangsur? Apa tujuan dari likuidasi berangsur?. Jelaskan perbedaan antara asumsi dasar solvensi dan insolvensi persekutuan!. Proses apa saja yang harus dilalui sebelum melakukan pembagian Kas !. Sebutkan 2 cara pembagian Kas di dalam likuidasi berangsur !. Bagaimana tahapan dan prosedur perhitungan Pembagian Kas ?. Apa pengertian rugi potensial yang maksimal dalam prosedur perhitungan Pembagian Kas? Apa saja isi dari program pembagian Kas ?. Bagaimana penyusunan prioritas pada program pembagian Kas dilakukan ?.



76



10) Apa yang harus dilakukan dalam pembagian Kas apabila modal bersh sekutu defisit?.



77



Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan ! 1)



Hal-hal berikut ini merupakan alasan dilakukannya likuidasi berangsur, kecuali: A. Reliasasi total aktiva non-kasnya yang akan terjadi dinilai terlampau kecil. B. Realisasi harus diperhitungan secara tepat (akurat) sehingga memakan waktu lama. C. Mencari keuntungan realisasi. D. Menghindari kerugian yang terlampau besar.



2)



Berikut ini yang bukan merupakan tujuan dari likuidasi berangsur adalah: A. Untuk menyelesaikan kewajiban yang sah dari persekutuan. B. Untuk memperoleh modal bersih yang menguntungkan bagi sekutusekutunya C. Untuk mengkonversi aktiva perusahaan menjadi uang tunai dengan kerugian minimum dari realisasi aktiva yang diperhitungkan secara akurat. D. Untuk membagikan uang tunai dan non-tunai serta aktiva lain yang tidak dapat dicairkan kepada masing-masing sekutu dengan cara yang adil.



3)



Untuk menentukan besarnya bagian kas masing-maisng sekutu di dalam likuidasi berangsur dapat dihitung dengan 2 cara, yaitu: A. Perhitungan pembagian kas dan program pembagian kas B. Perhitungan pembagian tanggungan hutang dan program pembagian modal. C. Perhitungan pembagian modal dan program pembagian kas D. Perhitungan pembagian laba dan program pembagian modal



4)



Berikut ini merupakan tahap perhitungan pembagian kas di dalam likuidasi berangsur, kecuali: A. Menghitung saldo modal bersih masing-masing sekutu setelah pelunasan hutang pada pihak ketiga. B. Menghitung rugi potensial yang maksimal dan membagi rugi potensial C. Menghitung saldo modal bersih masing-masing sekutu setelah diperhitungkan rugi potensial. D. Menyusun ranking (urutan) kemampuan masing-masing sekutu di dalam menanggung rugi dan menghitung selisih antar ranking tersebut.



5)



Berikut ini yang bukan merupakan prosedur program pembagian kas di dalam likuidasi bernagsur adalah: A. Membagi laba-rugi potensial B. Menghitung saldo modal bersih masing-masing sekutu 78



C. Menghitung kemampuan masing-masing sekutu untuk menanggung rugi persekutuan. D. Menyusun urutan (ranking) kemampuan masing-masing sekutu serta menyusun prioritas pembagian kas dan besarnya bagian kas untuk masing-masing sekutu. 6)



Apabila terdapat 3 orang sekutu di dalam likuidasi berangsur maka urutan prioritas pembagian kas dan besarnya bagian kas yang benar untuk maisngmaisng sekutu adalah A. Prioritas Pertama: Sekutu ranking 1, besarnya bagian kas : rasio modal dikalikan selisih antara ranking 1 dengan ranking 2. B. Prioritas Pertama: Sekutu ranking 1, besarnya bagian kas : rasio rugi-laba dikalikan selisih antara ranking 1 dengan ranking 2. C. Prioritas Kedua: Sekutu ranking 2, besarnya bagian kas : rasio rugi-laba dikalikan selisih antara ranking 2 dengan ranking 1. D. Prioritas Ketiga: Sekutu ranking 3, besarnya bagian kas : rasio modal dikalikan selisih antara ranking 2 dengan ranking 3.



7)



Besarnya rugi maksimal potensial persekutuan yang dapat ditanggung oleh maisng-masing sekutu adalah: A. Saldo modal dibagi dengan rasio pembagian laba sekutu yang bersangkutan. B. Saldo modal rata-rata dibagi dengan rasio pembagian laba sekutu yang bersangkutan. C. Saldo kas dibagi dengan rasio pembagian laba sekutu yang bersangkutan. D. Saldo modal bersih dikalikan dengan prosentase rasio pembagian laba sekutu yang bersangkutan.



Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat di bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda dalam materi Kegiatan Belajar Rumus Tingkat Penguasaan 



Jumlah jawaban anda yang benar  100% 10



Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90 % - 100 % = baik sekali 80 % - 89 % = baik 70 % - 79 % = sedang < 70 % = kurang sekali



79



Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, anda dapat meneruskan ke modul berikutnya. Bagus! Tetapi kalau nilai Anda di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 5, terutama yang belum Anda kuasai.



Allan R. Drubin. (1999), Advanced Accounting, 5th edition, South Western, reissue by Binarupa Aksara, Jakarta. Beam, John (1998), Advanced Accounting, 5th edition, Prentice Hall, London, reissue by Salemba Empat, Jakarta. Mosich, A.N dan Larsen, E. John. Modern Advanced Accounting. Edisi Ketiga. New York. Mc Grawhill Book Company. 1983. Supriyono, RA dan Suparwoto (1986), Akuntansi Keuangan Dasar, bagian penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta.



80