LK-1 Skema Mekanisme MR Tata Kecantikan [PDF]

  • Author / Uploaded
  • lela
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LK-1 Skema Mekanisme Sistem MR (Maintenance and Repair) Petunjuk pengerjaan LK-1 Saudara diminta untuk membuat skema mekanisme sistem MR pada alat dan perlengkapan kerja yang digunakan.



Skema mekanisme sistem MR alat dan perlengkapan kerja!



Diagram pemeliharaan di atas menjelaskan bahwa kegiatan pemeliharaan diutamakan pada pemeliharaan pencegahan (Preventive) melalui kegiatan pemeliharaan terprogram. Kegiatan pemeliharaan terprogram merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dengan pemikiran berorientasi ke masa depan, pengendalian dan pendataan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Kegiatan pemeliharaan terprogram meliputi pemeliharaan pencegahan dan pemeliharaan perbaikan. Kegiatan pemeliharaan pencegahan dilaksanakan secara terencana dan periodik dalam bentuk penjadwalan. Hal ini bertujuan untuk mengatasi gangguan, mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan, dan menjaga fasilitas dalam kondisi standar. Kegiatan pemeliharaan (perbaikan) akan membawa fasilitas ke kondisi standar melalui pelaksanaan perbaikan dari keadaan rusak sebelumnya. Kegiatan ini dapat dilakukan dalam pemeliharaan terprogram maupun pemeliharaan tak terprogram. Kegiatan pemeliharaan tak terprogram dilakukan pada saat terjadi kerusakan di luar perencanaan (tidak terduga) dan tidak termasuk dalam anggaran biaya. Dengan demikian kegiatan pemeliharaan ini masuk dalam kategori pemeliharaan perbaikan darurat. Keberhasilan pelaksanaan pemeliharaan diukur berdasarkan sedikitnya frekwensi gangguan atau kerusakan dan lamanya peralatan tidak berfungsi (down time/shut down). Oleh karena itu kejadian ini sedapat mungkin harus dihindari melalui pelaksanaan pemeliharaan pencegahan.



Dalam prakteknya pemeliharaan peralatan dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu pra pemeliharaan dan pemeliharaan pencegahan. Pemeliharaan sebelum dioperasikan (pra- pemeliharaan) Pemeliharaan peralatan sebelum dioperasikan bertujuan untuk menjamin peralatan agar dapat beroperasi dengan efektif. Untuk memudahkan pengecekan maka dibuat rencana pemeliharaannya. Pemeliharaan dapat berupa jadwal pembersihan, penggantian air dalam alat perawatan dan uji coba peralatan tanpa beban. Peralatan yang baru dihidupkan hendaknya tidak langsung dibebani. Peralatan dibiarkan hidup beberapa menit, sementara itu diadakan pengecekan pada bagian-bagian tertentu. Apabila tidak ada kelainan, barulah peralatan dapat dibebani sedikit demi sedikit sampai pada beban yang diharapkan. Pemeliharaan Pencegahan. Telah disebutkan sebelumnya bahwa pemeliharaan pencegahan bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih serius. Tentu saja tidak semata-mata mencegah terjadinya kerusakan, tetapi pemeliharaan pencegahan ini justru merupakan kegiatan rutin dalam pelaksanaan perawatan agar peralatan senantiasa siap pakai. Pemeliharaan pencegahan ini meliputi : Perawatan harian Perawatan harian ialah kegiatan perawatan yang dilaksanakan setiap/selama peralatan dioperasikan. Kegiatan ini umumnya dilaksanakan oleh pemakai peralatan. Jenis-jenis kegiatan perawatan harian diuraikan sebagai berikut: Selama peralatan bekerja maka pemakai harus selalu memeriksa/mengganti situasi kerjanya, bahkan sejak peralatan mulai bekerja. Cara memeriksa/mengamati yaitu dengan cara : Lihat, maksudnya memperhatikan cara kerja peralatan dari kemungkinan adanya sesuatu yang kelihatan tidak semestinya. Rasa, maksudnya selamaperalatan perawatan bekerja perlu dirasakan dari kemungkinan adanya getaran abnormal, suhu meningkat, bau yang aneh dan sebagainya. Dengar, maksudnya selama mesin atau peralatan bekerja, dengarkan dari kemungkinan adanya suara-suara asing yang menandakan kelainan.



Perawatan Berkala Yang dimaksud dengan perawatan berkala adalah perawatan yang dilaksanakan secara berkala sesuai dengan jadwal yang diprogramkan. Jenis-jenis kegiatan perawatan berkala antara lain : Pemeriksaan secara periodik Maksudnya ialah memeriksa peralatan terhadap bagian-bagiannya untuk dilakukan perawatan pencegahan. Pemeriksaan dapat dilakukan tiap bulan, 6 bulanan atau tahunan. Penyetelan bagian-bagian/komponen. Selama peralatan beroperasi, dimungkinkan komponen-komponen berubah posisi karena adanya getaran, perubahan suhu, keausan dan sebagainya, sehingga baut-baut kendor atau posisi komponen bergeser. Untuk itu perlu dilakukan penyetelan agar kondisi peralatan atau perlengkapan kerja kembali seperti semula. Penggantian komponen Dari hasil inspeksi, mungkin ditemukan ada komponen-komponen yang perlu diganti karena aus, patah, pecah atau bengkok hingga tak dapat berfungsi dengan baik. Untuk itu perlu penggantian komponen. Kegiatan perawatan berkala harus dilaksanakan berdasarkan petunjuk perawatan. Alat/Bahan Keperluan Perawatan dan Perbaikan Jenis maupun jumlah alat/bahan yang diperlukan untuk kegiatan perawatan dan perbaikan sangat tergantung pada jenis peralatan yang memerlukan perawatan dan perbaikan. Misalnya diperlukan sejumlah kunci pas atau ring dari bermacam-macam ukuran, atau obeng dari bermacam jenis dan ukuran atau pelumas dari jenis tertentu. Jenis alat-alat untuk keperluan perawatan dan perbaikan peralatan perawatan alat kecantikan antara lain : Alat-alat tangan seperti : palu plastik, tang, obeng, kunci pas, kunci ring, pisau, solder, kwas dan sebagainya Alat-alat ukur dan tester seperti multimeter, tang amper, tespen dan lainnya-lainnya. Power supply AC/DC untuk pengetesan. Sedangkan bahan-bahan keperluan perawatan dan perbaikan antara lain: Bahan pembersih seperti :detergen, karosen, tinner, alkohol, dan sebagainya Bahan pelumas seperti : oli dan grease (gemuk) Bahan pencegah korosi seperti : lak, cat, dll Bahan suku cadang, mulai dari peralatan penunjang sampai dengan suku cadang peralatan utama seperti : mur, baut, self-tapping, selongsong asbes, kabel, zekering dan sebagainya .



Pemeliharaan Perbaikan Pemeliharaan perbaikan (Breakdown Maintenance) adalah suatu kegiatan pemeliharaan untuk mengembalikan peralatan pada posisi standar. Kegiatan pemeliharaan perbaikan sedapat mungkin dihindarkan, atau paling tidak kejadiannya diminimalisir. Salah satu ciri keberhasilan institusi/perusahaan adalah jarang terjadinya atau rendahnya frekwensi kerusakan peralatan. Kerusakan yang terjadi dapat mempengaruhi kinerja institusi, antara lain: Waktu terbuang selama peralatan breakdown Menambah biaya operasional Minyita waktu proses produksi Mengurangi usia peralatan. Bila terjadi kerusakan peralatan, maka harus segera dilakukan perbaikan agar aktivitas yang menggunakan peralatan tersebut dapat kembali dilaksanakan. Sebelum melaksanakan perbaikan perlu terlebih dahulu menganalisis kerusakan yang terjadi agar mengetahu penyebab terjadinya kerusakan. Data hasil analisis dapat digunakan sebagai acuan untuk pemeliharaan pencegahan yang terprogram untuk peralatan tersebut di masa yang akan datang. Diagnosis Gangguan Yang dimaksud dengan diagnosis untuk mencari kerusakan ialah menganalisis peralatan dalam keadaan rusak ataupun mengalami gangguan untuk diketahui pada bagian mana terjadinya kerusakan dan apa penyebabnya. Keahlian dan pengalaman mendiagnosis memungkinkan dapat menemukan kesalahan/kerusakan dengan cepat dan tepat. Agar hasil diagnosis dan pencarian kesalahan dapat lebih cepat dan tepat, diperlukan pula pengetahuan tentang peralatan yang didiagnosa, antara lain : Cara kerja peralatan Petunjuk pengoperasian peralatan (operation manual) Petunjuk perawatan (maintenance manual) Meskipun kegiatan perawatan pencegahan sudah dilakukan, kemungkinan terjadinya kerusakan tetap ada selama peralatan atau mesin digunakan. Beberapa penyebab terjadinya kerusakan antara lain: Kesalahan pengoperasian Pembebanan terhadap mesin di atas kapasitasnya, baik beban produksi maupun beban waktu Kualitas mesin (spare part) rendah Kesalahan pelayanan seperti pelumasan atau mengaktifkan peralatan dengan cara yang tidak sesuai SOP Inspection tidak akurat Penyetelan tidak tepat (periode corrective maintenance sebelumnya) Beberapa kemungkinan di atas bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk merancang program kerja pemeliharaan pencegahan.



Untuk melaksanakan diagnosis gangguan pada peralatan dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: Periksa peralatan secara visual Periksa rangkaian/hubungan kelistrikan mulai dari sumber masukan sampai ke bagian yang memungkinkan untuk diperiksa Periksa komponen-komponen mekanik yang bergerak secara teliti Hidupkan peralatan secara berurutan sesuai dengan langkah kerjanya Perhatikan dan catat setiap kelainan yang ditemukan dari peralatan Lihat catatan dari data peralatan tentang kerusakan dan langkah perbaikan yang pernah dilakukan (bila ada) Analisis dan tentukan langkah perbaikannya dengan tepat. Indiktor Keberhasilan Pemeliharaan Keberhasilan program kerja pemeliharaan pada suatu institusi atau perusahaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efektifitas dan kualitas kelancaran proses produksi dan keandalan kerja fasilitas yang ada. Indikator-indikator yang mendukung kegiatan pemeliharaan harus ditunjang oleh beberapa hal sebagai berikut. Organisasi pemeliharaan dengan mekanisme kerja yang jelas yang didukung tenaga kerja (man powerI) yang terampil. Tersedia dana pemeliharaan fasilitas. Alat dan peralatan pemeliharaan serta suku cadang (spare part) cukup tersedia. Administrasi pemeliharaan terkelola dengan baik, diantaranya data-data fasilitas, riwayat pemeliharaan setiap fasilitas, buku manual, jadwal kegiatan pemeliharaan dan lain sebagainya. Ketertiban dan kebersihan lingkungan kerja akan memberikan jaminan keamanan dan kesehatan bagi lingkungan. Peralatan kegiatan pemeliharaan tertata dengan rapi dan mudah menjangkaunya saat dibutuhkan.