LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah New [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Nama No. UKG



No.



1



: Yerni Hida Siagian, S.Pd : 201900740677



Masalah yang telah diidentifikasi



Rendahnya motivasi siswa dalam belajar bahasa Inggris



Hasil eksplorasi penyebab masalah



Analisis eksplorasi penyebab masalah



Hasil kajian literatur:  Menurut Urip Widodo dan Ade Winarti (2019) faktor-faktor yang menjadi motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris adalah 1. Guru 2. Tantangan 3. Tes 4. Cita-cita atau aspirasi



Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian literatur dan hasil wawancara, serta dikonfirmasi melalui observasi/pengamatan dapat diketahui bahwa penyebab masalah Rendahnya motivasi siswa dalam belajar bahasa Inggris adalah 1. Guru Seorang guru seharusnya mampu menyadarkan siswa agar mereka paham bahwa bahasa inggris ini penting ini masa depan mereka dan membuat suasana pembelajaran yang menyenangkan. 2. Cara mengajar guru yang belum tepat tepat 3. Keterbatasan media, sarana dan presarana menjadi salah satu penyebab guru kesulitan untuk membuat suasana pembelajaran yang mudah dan menyenangkan.



 Berdasarkan jurnal dari luar negeri yaitu thailand yang ditulis oleh Pariwat (2020), He states aspects of motivation: the personal, the emotional, the educational, the professional, and the Parental Dalam jurnalnya, dia menyebutkan bahwa aspek yang dapat mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar bahasa Inggris adalah: 1. Aspek personal - Peserta didik memahami pentingnya bahasa Inggris 2. Aspek emosional - Rasa cemas disuruh berbicara bahasa Inggris - Takut ditertawakan ketika salah



mengucapkan kata bahasa Inggris 3. Aspek pendidikan - Guru yang mampu mempengaruhi motivasi dan sikap mereka terhadap belajar bahasa Inggris. - Guru mengabaikan mereka ketika mereka tidak mengerti dengan pelajaran bahasa Inggris - Model pembelajaran yang fokus menghafal kosa kata dan tata bahasa - Model pembelajaran yang tidak fokus dalam pengembangan empat keterampilan bahasa Inggris dan kompetensi komunikatif. 4. Aspek professional -



Siswa menyadari bahwa bahasa Inggris akan membantu mereka dalam mendapatkan karir yang baik.



5. Aspek orang tua - Tidak adanya dukungan dari orang tua  Hasil Wawancara Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa penyebab rendahnya motivasi siswa dalam belajar bahasa inggris: 1. Guru yang galak dan tidak pandai bergaul dengan siswanya 2. Siswa belum sepenuhnya memahami bahwa pentingnya



bahasa inggris baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk masa depannya kelak. 3. Guru kurang menggunakan media dalam pembelajaran karena keterbatasan sarana dan prasarana dari sekolah. 4. Cara mengajar guru yang belum tepat 2



Siswa merasa kesulitan dalam mengerjakan soal HOTS



Hasil Kajian literatur:  Menurut wewe (2017) rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa disebabkan karena soal yang biasa diberikan kepada peserta didik tidak mengacu daya berfikir peserta didik selain itu juga disebabkan karena pertanyaan yang diajukan guru hanya terbatas secara teori dan kurang mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.  Hasil wawancara: 1. Soal berbasis HOTS itu dianggap lebih sulit 2. Kurangnya pemahaman pembelajaran berbasis HOTS 3. Kurangnya pelatihan dalam merancang pembelajaran dan soal berbasis HOTS 4. Guru kurang membiasakan siswa menjawab soal-soal HOTS 5. Kemampuan berpikir kritis siswa rendah



Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian literatur dan hasil wawancara, serta dikonfirmasi melalui observasi/pengamatan dapat diketahui bahwa penyebab masalah siswa merasa kesulitan mengerjakan dalam mengerjakan soal HOTS adalah 1. Guru tidak pernah mendapat pelatihan dalam merancang pemebelajaran berbasis HOTS 2. Sekolah juga tidak memberikan pemahaman terhadap pembelajaran berbasis HOTS 3. Siswa sulit memahami soalsoal HOTS 4. Guru tidak memahami tingkatan soal-soal HOTS 5. Guru tidak membangun cara berpikir kritis



siswa 3



4



Guru belum mengoptimalkan model pembelajaran yang inovatif sesuai dengan karakteristik materi



Hasil kajian literatur:  Menurut Nasrun, dkk (2018) mengatakan bahawa guru memerlukan pendampingan dalam mengimplementasikan model pembelajaran inovatif  Menurut Mislinawati dan Nurmasyitah (2018) yang mengatakan guru belum memahami langkah-langkah pembelajaran yang ada di kurikulum 13 sehingga guru kurang termotivasi dalam mengaplikasikan modelmodel pembelajaran inovatif.



Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian literatur dan hasil wawancara, serta dikonfirmasi melalui observasi/pengamatan dapat diketahui bahwa penyebab masalah Guru belum mengoptimalkan model pembelajaran yang inovatif sesuai dengan karakteristik materi adalah: 1. Guru masih terbatas dalam penerapan langkah-langkah model-model pembelajaran inovatif  Hasil wawancara 2. Guru 1. Guru kurang memiliki membutuhkan waktu untuk pendampingan merancang dalam pembelajaran yang mengimplementasi inovatif kan model 2. Terbatasnya pembelajaran pemahaman guru dalam inovatif. menerapkan pembelajaran yang inovatif. Pemanfaatan Hasil kajian literatur: Setelah dilakukan teknologi/inovasi  Nikolopoulou dab analisis terhadap hasil dalam Gialamas (2016) kajian literatur dan pembelajaran mengelompokkan hasil wawancara, belum tantangan penggunaan serta dikonfirmasi dimanfaatkan TIK dalam proses melalui secara optimal pembelajaran dari tiga observasi/pengamatan aspek, yaitu kurangnya dapat diketahui dukungan (lack of bahwa penyebab support), kurangnya masalah pemanfaatan kepercayaan (lack of teknologi/inovasi confidence), dan dalam pembelajaran kyrangnya belum dimanfaatkan perlengkapan (lack of secara optimal adalah:



1.



2. 3. 4.



5.



6.



7.



equipment). Selain itu kendala pemanfaatan TIK dalam pembelajaran yang dihadapi gury di sekolah adalah: Sarana dan prasarana pendukung yang terbatas, sarana dan prasarana yang dimaksud adalah komputer, laptop, dan infokus Ketersediaan jaringan internet dan sinyal Ketersediaan listrik Pengetahuan teknis guru tentang teknologi informasi dan komunikasi yang terbatas Katakutan dan pertimbangan dampak negatif dari penyalahgunaan penggunaan alat berupa handphone (HP) dan laptop di sekolah. Kurangnya pelatihan TIK, kurangnya kesempatan mengembangkan diri dab lain sebagainya Kurangnya waktu yang guru miliki. Mereka tida punya cukup waktu untuk merencanakan pelajaran teknologi yang luar biasa atau menjelajahi berbagai aspek world wide web (www) atau perangkat lunak. Sebagian guru berkomentar bahwa dibutuhkan lebih banyak waktu untuk merancang proyek yang mencakup penggunaan teknologi baru daripada



1. Faktor internal giri baik usia, intelegensi maupun minat 2. Faktor eksternal yaitu sarpras yang terbatas



menyiapkan pelajaran untuk mengajar dengan cara tradisional dengan buku dan lembar kerja.  Hasil Wawancara Dari hasil wawancara dengan guru, kepala sekolah dan juga pengawas sekolah didapatkan informasi bahwa sebagian guru belum memanfaatkan teknologi/inovasi dalam pembelajaran secara optimal, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya 1. Sarana dan prasarana pendukung yang terbatas karena tidak semua guru memiliki laptop, selain itu, laptop, proyektor, speaker sekolah juga terbatas 2. Usia pendidik yang sebagian menjelang pensiun 3. Sebagian pendidik belum paham penggunaan TIK dalam pembelajaran 5 6 7