LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah No. 1



2



3



Hasil eksplorasi penyebab masalah Peserta didik bolos sekolah: 1. Kurangnya motivasi 2. Kurangnya kepercayaan diri 3. Kurangnya minat 4. Kurangnya kemampuan kontrol diri 5. Pengaruh teman sebaya 6. Kurang perhatian orang tua 7. Kondisi sekolah 8. Metode belajar 9. Sarana prasarana Verbal Harrasment 1. Kurangnya etika 2. Proses mencari jati diri 3. Kontrol emosi yang rendah 4. Pengaruh media sosial 5. Pengaruh teman sebaya 6. Kurangnya moral



Kebiasaan merokok: 1. Belum memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan 2. Adanya keinginan siswa meniru teman sebaya 3. Remaja tidak pandai beradaptasi 4. Kurangnya pengetahuan mengenai rokok.



Akar penyebab masalah 1. Kurang motivasi



1. Kurang moral



Analisis akar penyebab masalah Berdasarkan hasil analisis dan diskusi, maka ditentukan bahwa akar penyebab masalah peserta didik yang kerap bolos sekolah adalah motivasi yang rendah. Merujuk pada permasalahan bidang pribadi tersebut, maka guru BK dapat mengembangkan layanan konseling dengan pendekatan Behaviorisme.



Berdasarkan hasil analisis dan diskusi, maka ditentukan bahwa akar penyebab masalah peserta didik yang kerap melontarkan kalimat yang bersifat Verbal Harrasment adalah kurangnya moral. Merujuk pada permasalahan bidang pribadi tersebut, maka guru BK dapat mengembangkan layanan konseling dengan pendekatan Behaviorisme. 1. Kontrol diri Berdasarkan hasil yang rendah analisis dan diskusi, maka ditentukan bahwa akar penyebab masalah peserta didik yang merokok adalah rendahnya kontrol diri. Merujuk pada permasalahan bidang sosial tersebut, maka guru BK dapat mengembangkan layanan konseling



5. Kontrol diri yang rendah 6. Addicted 7. Kurangnya perhatian orang tua 8. Pengaruh iklan dan media sosial



dengan memberikan layanan pelatihan asertif.



4



Prilaku Bullying: 1. Kurangnya kemampuan kontrol diri 2. Rendahnya harga diri dari remaja 3. Keinginan untuk diakui 4. Kurangnya empati 5. Kecerdasan spiritual yang rendah 6. Kurangnya etika bersosial 7. Trust issue 8. Pengaruh media sosial 9. Latar belakang broken home 10.Kurangnya kepekaan dari lingkungan pendidikan



1. Kecerdasan Berdasarkan hasil spiritual yang analisis dan diskusi, rendah maka ditentukan bahwa akar penyebab masalah peserta didik yang kerap melakukan tindakan bullying disebabkan oleh rendahnya kecerdasan spiritual. Merujuk pada permasalahan bidang sosial tersebut, maka guru BK dapat mengembangkan layanan konseling dengan memberikan layanan pelatihan asertif.



5



Kurangnya tanggung jawab siswa dengan tugas: 1. Kurangnya minat belajar siswa. 2. Siswa merasa belum mengenali bakatnya. 3. Siswa bergantung pada perhatian orang tua 4. Kurangnya tanggung jawab terhadap tugas 5. Rendahnya keinginan



1. Rendahnya minat



Berdasarkan hasil analisis dan diskusi, maka ditentukan bahwa akar penyebab masalah peserta didik yang kurang bertanggung jawab terhadap tugas yaitu disebabkan oleh rendahnya minat siswa dalam belajar. Merujuk pada permasalahan bidang belajar tersebut, maka guru BK dapat mengembangkan layanan konseling



6



7



berkompetisi dalam hal akademik 6. Kurangnya kemampuan dalam mengatur waktu 7. Rasa malas yang tinggi 8. Metode belajar yang kurang menarik Kebingungan memilih sekolah lanjutan: 1. Kurangnya minat dalam menentukan sekolah lanjutan 2. Kurangnya motivasi 3. Belum mengenali bakat dirinya 4. Kebingungan menentukan pilihan 5. Kurangnya kesadaran tentang pentingnya pemilihan sekolah lanjut 6. Pemilihan sekolah lanjut yang ditentukan orang tua 7. Kurang informasi dari lingkungan sosial



dengan behavioral.



1. Kebingungan menentukan pilihan



teknik



Berdasarkan hasil analisis dan diskusi, maka ditentukan bahwa akar penyebab masalah peserta didik yang kebingungan memilih sekolah lanjutan yaitu disebabkan oleh kebingungan siswa dalam menentukan pilihan. Merujuk pada permasalahan bidang karir tersebut, maka guru BK dapat mengembangkan pendekatan konseling Trait and factor yang di pelopori oleh Williamson atau sering disebut dengan konseling yang mengarahkan (directive counseling)