8 0 365 KB
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWADARURATAN PADA PASIEN TN. P DENGAN DIAGNOSA MEDIS CVA INFARK DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT RSPAL DR. RAMELAN SURABAYA
Oleh : AGUNG FAHRI RIYANTO NIM. 1921001
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA TAHUN 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWADARURATAN PADA PASIEN TN. P DENGAN DIAGNOSA MEDIS CVA INFARK DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT RSPAL DR. RAMELAN SURABAYA
Oleh : AGUNG FAHRI RIYANTO NIM. 1921001
Surabaya,
Desember 2021
CI Pendidikan
DEPARTEMEN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT STIKES HANG TUAH SURABAYA
ASUHAN KEPERAWATAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT A. Data Pasien Tanggal pengkajian :
Minggu, 19 Desember 2021
No Rekam medik : 00683xxx
Nama perawat : Agung Fahri Riyanto
Nama Pasien :
Jenis Kelamin :
Umur : 49 Tahun 11 Bulan
Tn. P
Laki - Laki
B. Primary Survey Waktu kedatangan (pukul)
Transportasi :
Kondisi datang :
09.32 WIB
Ambulance
Pasien penurunan kesadaran Heteroanamnesa anak pasien : - Tiba2 pingsan saat nonton TV pukul 01.30 WIB, sebelumnya pusing dan mbliyur - Mual muntah sejak 3 hari - Demam bapil sesak disangkal - Riwayat sebelum pingsan jatuh/kejang/bicara pelo/kelemahan anggota gerak badan disangkal
C. Tindakan Pre Hospital Fasilitas kesehatan yang dikunjungi sebelum datang ke IGD : Tindakan yang telah dilakukan dari Faskes sebelumnya CPR O2 Infus Bidai Bebat Urin Kateter
Lainnya .......................................
D. Tindakan Intra Hospital TRIAGE Kesadaran Allert Pain
Verbal Unrespon
Kategori Triage :
Klasifikasi Kasus Medik
P1
P2
Emergency trauma Emergency non trauma
Merah
Kuning
P3
Non Emergency trauma Hijau
Hitam non emergency non trauma KELUHAN UTAMA (AMPLE)
Tanda dan gejala
Karakteristik
Penurunan kesadaran
GCS 123 Pupil mata anisokor 2 mm / 3mm
Onset/awal kejadian
Pasien penurunan kesadaran Heteroanamnesa anak pasien : - Tiba2 pingsan saat nonton TV pukul 01.30 WIB, sebelumnya pusing dan mbliyur - Mual muntah sejak 3 hari - Demam bapil sesak disangkal - Riwayat sebelum pingsan jatuh/kejang/bicara pelo/kelemahan anggota gerak badan disangkal
Faktor yg meringankan a. Memberi terapi O2 8Lpm (simple mask) b. Melakukan GDS > 99 c. Infus Nacl 0,9 % d. Pemasangan NGT e. Pemasangan Kateter
f. Pemasangan ventilator g. Memberikan Pump Propofol 20 mg/jam
Faktor Pencetus
Lokasi Abdomen Suhu Badan Durasi
Suhu 37,7 0C Riwayat Penyakit Dahulu (terkait keluhan saat ini atau penyakit penyulit) Pasien tidak memiliki riwayat penyakit Riwayat Allergi :
Tidak ada riwayat alergi Tensi : 162/95 mmHg Pengkajian Nyeri (pqrst) -
HR : 116 x/menit
RR : 25 x/menit
Suhu : 37,7
°C aksila
AIRWAY
CIRCULATION
Paten Obstruksi
Irama jantung : reguler ireguler
Tindakan Airway :
Akral : HKM
BREATHING Pergerakan dada : simetris asimetri, Irama pernapasan : Reguler Ireguler Suara napas tambahan : Tidak ada Pemberian terapi oksigen :
dingin basah Pucat
Membran mukosa Sianosis Jaundice Normal CRT :
< 2 Dtk
Turgor kulit : Baik Edema : Tidak ada Perdarahan : Tidak ada
> 2 Dtk sedang
jelek
Memberi terapi O2 8 Lpm (simple mask) Produksi urin : Urin keluar saat pasien mulai diinfus DISABILITY Fraktur : Tidak ada Lokasi
GCS : 123 ada
Pupil : isokor / anisokor
Paralisis : tidak ada ada Lokasi : ...............................................................
E. Secondary Survey Diagram Tubuh :
PEMERIKSAAN HEAD TO TOE Kepala leher, Thoraks, Abdomen, Genitourinaria, Muskuloskeletal
1. Kepala : Warna rambut hitam bersih 2. Mata
: anemis ( / ), sklera ikterik ( / ), sekret ( / ),
refleks cahaya langsung ( / ), refleks cahaya tidak langsung ( / ) 3.
Thorax :
a. Inspeksi
: Simetris, ada penggunaan otot bantu pernafasan b. Auskultasi : Tidak ada bunyi tambahan c. Perkusi : Sonor d. Palpasi : 4.
Jantung :
5.
Abdomen :
a. Inspeksi
: Simetris, tidak ada jejas, bentuk cembung. b. Palpasi : Turgor kulit elastis c. Auskultasi : Bising usus 19 x/menit. d. Perkusi : Tymphani 6.
Ektremitas : kiri
Terpasang infus tangan sebelah
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Pemeriksaan Esinofil % Monosit % MCHC Trombosit PCT GDS Kreatinin BUN Na
Hasil L
0.20
L
8,40
H H L H L H H
34,7 292.00 0.290 106 1.10 24 139.0
Keterangan :
L LL H HH
: Rendah : Krisis : Tinggi : Tinggi Krisis
Pemeriksaan Penunjang : 1. Swab antigen 2. Swab PCR 3. Thorax Foto
G. Pemberian Terapi Medis
Satuan % % g/Dl 10^uL 10^3/uL Mg/dL Mg/dL Mg/dL Meq/L
Nilai Rujukan 0.5 – 5.0 3.0 – 12.0 28 – 32 150 – 450 30 – 90 50 – 80 0.6 – 1.5 10 – 24 10-24
Obat yang diberikan Nacl 0,9%
Dosis (dalam mg) 200 CC/ 1 Jam
IV
rute
Indikasi untuk mengatur jumlah air dalam tubuh Anda. Sodium juga memainkan peran pada bagian impuls saraf dan kontraksi otot
Inj. fentanyl
100 mg
IV
Analgetik pereda nyeri
Miloz
5 mg
IV
obat bius
Atracurium
25 mg
Supo
Menghilangkan kejang otot dan merelaksasi otot
Pamol
125 mg
IV
Siring pump propofol
40 mg/jam
IV
Obat analgesik antipiretik yang banyak dipakai untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang, serta demam. menenangkan, menurunkan kesadaran
Omeprazole
40 mg
IV
mengatasi gangguan lambung
Tindak lanjut : KRS MRS PP DOA OPERASI RUJUK PINDAH FASKES LAIN Keterangan Ruang MRS / Rujuk / Pindah : PICU Jam Keluar IGD : 15.27 WIB DIAGNOSA UTAMA
: Febrile Convulsions
ANALISA DATA
Data / faktor resiko DS : Ibu pasien mengatakan kejang
Etiologi
Masalah
Kejang berisiko mengalami
Risiko perfusi serebral
penurunan sirkulasi darah
tidak efektif
ke otak
( SDKI. HAL 51. D.0017)
Suhu tubuh meningkat di
Hipertermia
atas rentang normal tubuh
(SDKI. HAL. D.0130)
Penurunan cadangan
Gangguan ventilasi
energi yang mengakibatkan
spontan
individu tidak bernapas
(SDKI. HAL 24. D.0004)
mata melihat ke atas
DO : Saat diobservasi didapatkan pasien : Tensi :
mmHg
HR : 239 x/menit RR : 50 x/menit Suhu : 40.3°C aksila
DS : Ibu pasien mengatakan suhu semakin naik DO : Saat di temp suhu anak 40.3°C aksila
DS : Ibu pasien mengatakan pernafasan tersenggal-sengal DO : Saat dikaji pasien masih terlihat kejang dan mata melirik keatas
secara adekuat
Rencana Asuhan Keperawatan N o 1.
Masalah Keperawatan
Risiko perfusi serebral tidak efektif dibuktikan dengan Kejang berisiko mengalami penurunan
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan status sirkulasi dapat membaik
Kriteria Hasil
Luaran tambahan Status sirkulasi (SLKI. HAL 127. L.02016)
Dengan kriteria hasil : 1. Saturasi oksigen membaik 2. Output urine meningkat 3. Pucat menurun
sirkulasi darah ke otak. ( SDKI. HAL 51. D.0017)
Luaran Utama
Intervensi (Observasi , Mandiri, Edukasi, Kolaborasi) Intervensi Utama
Pencegahan syok (SIKI. HAL 285. I.02068) 1. Observasi a. Monitor status kardiopulmonal b. Monitor status oksigenasi c. Monitor status cairan d. Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil 2. Terepeutik a. Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94% b. Pasang jalur IV, jika perlu
Rasional
1. Untuk mengetahui status kekuatan nadi, frekuensi nafas,CRT dan oksimetri nadi 2. Untuk mempetahankan saturasi oksigen pada pasien pasangkan terapi obat dengan jalur IV, jika diperlukan
3. Edukasi a. Jelaskan faktor dan penyebab risiko b. Jelaskan tanda dan gejala awal syok
3. Untuk HE kepada pasien agar lebih memahami tanda awal gejala syok
4. Kolaborasi a. Kolaborasi pemberian IV, Jika perlu b. Pemberian anti inflamasi
4. Untuk tambahan pemberian terapi pada pasien
Intervensi Utama 2.
Hipertermia berhubungan dengan Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal tubuh (SDKI. HAL. D.0130)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan termoregulasi dapat membaik
Termogulasi (SLKI. HAL 129. L.14134)
Dengan Kriteria Hasil : 1. Suhu tubuh membaik 2. Kejang menurun 3. Takikardi menurun 4. Pucat menurun
Manajemen Hipertermi (SIKI. HAL. 181 I.15506) 1. Observasi a. Identifikasi penyebab hipertermia b. Monitor suhu tubuh 2. Terapeutik a. Sediakan lingkungan yang dingin b. Longgarkan tau lepaskan pakaian c. Basahi dan kipasi permukaan tubuh d. Lakukan pedingin ekternal e. Berikan oksigen, jika perlu 3. Edukasi Anjurkan tirah baring 4. kolaborasi Kolaborasi pemberian cairan dan eletrolit intravena, jika perlu
Luaran Utama
1. Untuk mengetahui faktor pencetus hipertermia dengan memonitor suhu pada pasien 2. Guna untuk menetralisir suhu pada pasien dengan temperatur tinggi 3. Untuk menghindari komplikasi penyakit atau kondisi tertentu 4.Berkolaborasi pemberian cairan dan eletrolit guna untuk menganti cairan tubuh yang hilang
Penurunan 3.
cadangan energi yang mengakibatkan individu tidak bernapas secara adekuat berhubungan dengan Gangguan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Diharapkan Ventilasi Spontan
Ventilasi spontan (SLKI. HAL 150, L.01007) Dengan Kriteria Hasil :
dapat meningkat 1. Takikardia dapat menurun 2. Penggunaan alat bantu nafas menurun 3. Gelisah dapat menurun
Intervensi Utama Dukungan Ventilasi
1. Untuk keadaan pasien
mengetahui pernafasan
(SIKI. HAL 49 I.01002) 1. Observasi a. Monitor status respirasi dan oksigenasi 2. Terapeutik a. Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan 3. Edukasi a. Ajarkan melakukan teknik relaksasi napas dalam
2. Guna untuk memudahkan pasien melakukan pernafasan 3. Guna untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah dan memperbaiki sirkulasi
ventilasi spontan (SDKI. HAL 24. D.0004)
4. Kolaborasi a. Kolaborasi pemberian bronkodilator
4. Untuk merelaksasi otot pada saluran pernfasan, sehingga aliran udara dari dan ke paru-paru lebih lancar.
IMPLEMENTASI & EVALUASI No
Hari/Tgl
Dx
Jam
Implementasi
Paraf
Hari/Tgl
No
Evaluasi Formatif
Jam
Dx
SOAPIE/Catatan
Paraf
Perkembangan
A 1.
13 Des 2021/09. 50 WIB
1. Memberikan obat Suppo stesolid Supp guna untuk menghilangkang kejang otot pada An. A
13 Des
S : Ibu pasien
2021/10.
mengatakan anak
12 WIB
mulai berespon O : Pasien tampak menangis
2. TTV Pasien
A : Lanjutkan Intervensi
3. Memberikan respon dengan menenpuk bagian anggota tubuh
P : Anjurkan untuk memberi respon kepada pasien An. A dengan mengajak bicara I : Memberi respon dengan menepuk salah satu bagian anggota tubuh. E : Anak berespon dengan menangis kencang
2.
13 Des 2021/ 10.45 WIB
1. Mengukur suhu pada An. A dengan hasil temp 40.3oc
A
13 Des 2021/11. 07 WIB
S : Ibu pasien mengatakan suhu badan anaknya
2. Memberikan kompres diketiak, leher, lipatan kaki, dan lipatan paha. 3. Monitor suhu
berkurang panasny O : Pasien tampak menangis
A
A : Lanjutkan Intervensi
4. Mencatat hasil sebelum dan sesudah diberikan terapi kompres pad pasien An.
P : Anjurkan untuk memberi kompres kepada pasien An. A dengan menggunakan kain bersih dan dibasahi oleh air.
5. Memberikan terapi inj pamol 125mg, Antrain 250mg guna untuk meredakan nyeri
I : Memberi kompres dingin dengan mengompres didaerah ketiak, leher, dannlipatan paha E : Anak berespon dengan menangis kencang
3.
13 Des 2021/ 10.30 WIB
A 1. Memasang NRM dengan 8 Lpm 2. Memonitor laju pernafasan pasien 3. Cek Saturasi pada pasien An. A
13 Des 2021/ 11.37 WIB
S : Ibu pasien mengatakan frekuensi pernafasan An. A cepat O : Pasien mengalami takikrdia A : Lanjutkan Intervensi P : Anjurkan untuk memberi Nrm kepada pasien An. A dengan 8 lpm
I : Memasang NRM dengan 8 Lpm E : Anak berespon dengan menangis kencang dan takikardia mulai menurun