LK Mandiri Modul 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri Judul Modul



MODUL 3 MATERI DAN KEGIATAN BELAJAR ANAK USIA DINI 1. Kegiatan belajar matematika dan sains anak usia dini 2. Kegiatan belajar studi sosial,bahasa dan literasi anak usia dini 3. Kegiatan belajar seni anak usia dini 4. Ketertarikan tema dengan kegiatanbelajar anak usia dini Respon/Jawaban



Judul Kegiatan Belajar (KB)



No 1



Butir Refleksi Daftar peta konsep (istilah dan definisi) di modul ini



1.KB 1 A. Kegiatan belajar matematika anak usia dini 1. Keterampilan dasar berpikir matematis 



Mencocokkan (Matching) , Kegiatan



mencocokan (matching) yaitu anak diajak untuk mencari hubungan dengan melihat kesamaan dari ciri-ciri yang tampak, misalnya mencocokan berdasarkan warna, fungsi, ukuran, bahan pembuatnya, dan kegiatan mencocokan yang tertinggi dapat dilakukan mencocokan konsep dengan lambang bilangan. 



Mengelompokan atau Klasifikasi ,Klasifikasi yaitu kegiatan untuk memilih, memilah yang kemudian dilanjutkan dengan mengelompokan benda atau kejadian yang memiliki kesamaan. Kesamaan yang dimaksud dapat berupa kesamaan bentuk, warna, ukuran, jenis, tekstur, fungsi, bahan, dan bahkan situasi atau kegiatan.



c. Mengurutkan Kegiatan mengurutkan yaitu membandingkan lebih dari 2 (dua) benda atau situasi kemudian diurutkan berdasarkan ciri-



cirinya. Pada saat mengurutkan anak melakukan proses mencari persamaan, mengelompokan kemudian diurutkan. 2. Konsep matematika permulaan a) Bilangan ,Salah satu konsep matematika yang utama yaitu bilangan. Bilangan terdiri atas nominal yaitu menunjukan nama bilangan ordinal, menunjukan pada urutan bilangan, dan cardinal menunjukan set bilangan. b). Identifikasi pola ,Identifikasi pola yang nanti dapat berkembang untuk pengenalan konsep aljabar pada anak dimulai dengan menyortir,menggolongkan, membandingkan, dan menyusun benda-benda menurut bentuk, jumlah, dan sifat-sifat lain, serta mengenal, menggambarkan, dan memperluas pola akan memberi sumbangan kepada pemahaman anak-anak tentang penggolongan. Pola ada bermacam-macam, yaitu:  Pola berulang 



Pola bertumbuh







Pola berhubungan



c). Geometri ,Pengenalan geometri pada anak diawali dengan memperkenalkan konsep ruang. d). Pengukuran, Pengukuran merupakan upaya menggunakan sesuatu, misalnya angka yang dilekatkan pada benda untuk menentukan kuatitas fisik. (eg. panjang, tinggi, berat & volume) dan menggunakan direct method (pengukuran langsung) dan prosesnya disebut dengan iterasi. Pengukuran non fisik menggunakan indirect method (pengukuran tidak langsung). e). Analisis data ,Analisis data yaitu menyajikan informasi numerik secara



visual. Grafik memiliki judul dan identitas pada setiap bagiannya. Kemampuan yang mendukung anak untuk memahami analisis data yaitu, mengelompokan dan pengukuran merupakan dasar untuk memahami probabilitas dan analisis data. B. Kegiatan belajar sains AUD 1. Keterampilan berpikir ilmiah a. Keterampilan dalam melakukan pengamatan Anak terampil dalam menggunakan panca indera untuk mengamati dan memperoleh berbagai gejala yang ada. Misalnya anak menggunakan perabaanya untuk meraba berbagai macam tekstur gula, misalnya gula pasir, gula tepung, gula aren, dan gula batu. b. Keterampilan dalam membandingkan Keterampilan ini mengasah kemampuan anak untuk membuat perbedaan dengan cara membandingkan. Misalnya anak menggunakan mencicipi berbagai macam gula untuk mencari perbedaan rasa manis diantara gula tersebut. c. Keterampilan dalam membuat pengelompokan, Anak mengembangkan kemampuan mengelopokan benda berdasarkan warna, bentuk, ukuran, tekstur, dan berbagai ciri lainnya. Misalnya anak mengelompokan daun berdasarkan warna. d. Keterampilan mengukur , Keterampilan ini mengasah anak untuk membuat pengukuran dari ukuran tidak baku ( gelas, sendok, genggam, dsb) hingga ukuran baku (liter, kilogram, dsb). Misalnya untuk membuat teh manis anak memerlukan



berapa sendok gula. e. Keterampilan dalam mengungkapkan hasil pemikiran , Anak dapat mengungkapkan hasil berpikirnya dengan barbagai cara antara lain dengan mengungkapkan secara verbal atau beribacara langsung, melalui gambar, maupun gerak tubuh. 2. Konsep Sains dan Teknologi pada Anak Usia Dini a. Mahluk hidup (life science) Pengetahuan ini akan mengajarkan anak tentang berbagai macam kehidupan manusia, tumbuhan, dan hewan. Tujuan anak mempelajari pengetahuan tentang kehidupan yaitu untuk membangkitkan kepedulian anak pada kehidupan disekitarnya, diharapkan akan muncul dalam diri anak rasa untuk saling menjaga dan hidup secara harmonis. b. Pengetahuan tentang kebendaan (physical science) Pengetahuan tentang dunia fisik berupa pengenalan pada wujud benda. Berdasakan wujud benda anak dapat mempelajari tentang konsep fisik benda meliputi berat, bentuk, ukuran, warna, tekstur dan suhu. c. Pengetahuan lingkungan dan alam semesta (earth and space science) Pengetahuan tentang bumi dan lingkungan memperkenalkan anak pada alam sekitar air, tanah, sungai, gunung, pantai, bulan, bintang, matahari dan berbagai gejala alam seperti hujan, angin, serta masih banyak lagi. Tujuan anak diperkenalkan pada pengetahuan ini yaitu agar anak menghargai tempat dimana ia berada serta dapat menjaga kelestarian alam. d. Teknologi (engineering, technology, and applications science) Teknologi bagi kita merupakan pengetahuan terhadap penggunaan alat



dan kerajinan, dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi kemampuan untuk mengontrol dan beradaptasi dengan lingkungan alamnya.



C. Rancangan Kegiatan Bermain Matematika dan Sains Anak Usia Dini 1. Lama waktu bermain Penentuan lama waktu kegiatan bermain sangat penting bagi anak. Jika waktu yang diberikan terlalu sedikit bagi anak, maka rasa ingin tahu anak dapat dimungkinkan belum tersalurkan. 2. Kedalaman materi dalam kegiatan bermain matematika dan sains Merancang kegiatan kegiatan bermain matematika dan sains perlu mempertimbangkan kegiatan main. Hal ini penting karena kegiatan yang dirancang dapat menstimulasi beragam pengembangan konsep. 3. Pelaksanaan Kegiatan Bermain Matematika dan Sains AUD, beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu : 1). Penataan lingkungan bermain a). Pendidik sebaiknya mempertimbangkan jumlah anak dan bahan-bahan yang cukup (3 tempat main untuk setiap anak). b). Merencanakan intensitas dan idensitas kegiatan bermain sains. c). Memiliki berbagai bahan yang mendukung pengalaman keaksaraan, misalnya menyediakan papan tulis atau lembar bagian belakang kalender bekas atau karton untuk mencatat setiap kata baru. d). Menata kegiatan main dan bahan main yang dapat mengembangkan anak untuk bersosialisasi. e). Pilihlah tempat atau lokasi yang tepat sebelum melakukan kegiatan dengan mempertimbangkan keluasan tempat, apakah kegiatan tersebut akan



memerlukan air atau bermain basah. 2. Pembukaan a). Membacakan buku yang berkaitan dengan konsep dan kegiatan sains atau mendatangkan narasumber, misalnya petani untuk menjelaskan cara menanam padi. b). Pendidik menjelaskan jika ada kata baru dan kurang dipahami oleh anak dengan memberikan contoh atau penjelasan, kemudian tuliskan kata baru tesebut dan baca bersama anak – anak. c). Menunjukan langkah – langkah kegiatan bermain sains. d). Bersama anak guru mendiskusikan aturan main, misalnya bermain berdua, hati – hati menggunakan alat, jika melibatkan hewan, biasakan anak untuk mencuci tangan setelah memegang hewan. e). Menjelaskan rangkaian waktu main f). Mengelola anak untuk keberhasilan hubungan social, beritahukan pada anak jika ia bermain sendiri maupun dimainkan secara berkelompok. 3. Pada saat main a). Berikan waktu yang cukup pada anak untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak dan kesempatan untuk mencari tahu lebih dalam. b). Mencontohkan komunikasi yang tepat dan dimengerti oleh anak c). Memperkuat dan memperluas bahasa anak d). Meningkatkan kesempatan sosialisasi melalui dukungan pada hubungan teman sebaya e). Mengamati dan mendokumentasikan perkembangan dan kemajuan main anak



4. Kegiatan penutup



a). Mendukung anak untuk mengingat



kembali pengalaman mainnya dan saling menceritakan pengalaman mainnya b). Menggunakan waktu membereskan sebagai pengalaman belajar positif melalui pengelompokan, urutan, dan penataan lingkungan main secara tepat



2.KB 2 A. Kegiatan belajar studi sosial anak usia dini, Pengetahuan sosial yang sesuai untuk anak antara lain kebudayaan, sosiologi, ekonomi, politik, antropologi, sejarah, psikologi, geogrofi dan lainlain. 1). Kebudayaan a. memahami keterkaitan dan saling ketergantungan, memberikan pemahaman kepada anak bahwa setiap orang akan saling berhubungan dan membutuhkan. b. mengetahui berbagai keragaman bisa dalam berbagai bentuk, termasuk jenis kelamin, etnisitas, usia, agama, struktur keluarga, kemampuan tingkat, bentuk tubuh, warna rambut / mata, budaya, bahasa, gagasan, estetika, dan sebagainya. c. menghargai keragaman berarti menerima dan menghargai perbedaan diri kita dan dari orang lain sebagai normal dan positif. d. Mendeskripsikan cara dalam berbahasa, cerita, dongeng, musik, dan kreasi seni yang disajikan sebagai ekspresi dari budaya dan pengaruh tingkah laku dari orang yang tinggal dalam satu bagian budaya. e. Membandingkan cara berpikir orang dari budaya yang berbeda dan bagaimana membentuk perjanjian dengan lingkungan fisik



dan kondisi sosial f. Memberi contoh dan menjelaskan pentingnya persatuan dan perbedaan didalam dan diluar kelompok. 2). Waktu,kelestarian dan perubahan a). Memahami tentang bagaimana cara manusia melihat suatu hal dari apa yang telah terjadi dalam suatu rentang waktu. b). Memahami bagaimana anak mengetahui tentang sejarah dirinya dan sejarah dalam keluarganya. c). Anak juga akan belajar tentang peristiwa penting yang terjadi dalam kehidupannya, kehidupan keluarga, dan peristiwa yang terjadi pada lingkungan sosialnya. 3. Orang-orang, Tempat, dan Lingkungan  Bumi adalah tempat di mana kita hidup. Pengetahun sosial tentang bumi sebagai tempat tinggal manusia memberikan kesempatan bagi anak untuk mempelajari tentang tata surya dan kondisi iklim. Pelajaran tentang tata surya meliputi dengan pengenalan bendabenda langit kepada anak, misalnya planet yang ada di tata surya, bulan, bintang, matahari dan ciri-ciri dari benda langit tersebut.  Arah dan lokasi. Dalam pembelajaran mengenai arah dan lokasi anak dikenalkan tentang exsplorasi gerak, anak memahami tentang tubuh mereka dan hal-hal dari tubuh mereka yang dapat melakukan sesuatu pada suatu tempat (Sanders, 2000). Anak memahami bahwa kita dapat berpindah tempat dengan berbagai macam gerak, seperti berjalan, maju, mundur, berputar, dan lainlain.  Hubungan dalam tempat. Anak dikenalkan tentang bagaimana



setiap orang saling berhubungan satu sama lain. Bagaimana kondisi setiap daerah dapat mendukung daerah lain. Anak belajar tentang di daerah mana mereka tinggal, potensi apa yang dimiliki oleh daerahnya, dan daerah mana yang berhubungan dengan daerah tempat tinggalnya.  Interaksi spasial. Dengan materi ini, anak perlu melakukan berbagai kegiatan belajar untuk memahami bahwa orang – orang berinteraksi dengan orang lain jauh dari mereka. Manusia juga berbagi informasi dengan satu sama lain menggunakan telepon, surat kabar, radio, dan televisi untuk menjembatani jarak.  Daerah. Anak belajar memahami tentang karakteristik suatu wilayah dengan segala potensinya. Mereka akan mempelajari bahwa manusia hidup di suatu daerah dan bagaimana kondisi geografis mempengaruhi bagaimana cara mereka hidup dan bermasyarakat. 4. Identitas dan Perkembangan Individu ,Dalam pembelajaran tentang perkembangan individu, anak diberikan pemahaman bahwa setiap individu mengalama perkembangan yang berlangsung secara berurutan atau berkesinambungan melalui periode atau masa. Perkembangan dimulai sejak terjadinya konsepsi. Setelah lahir, bayi menjalani masa kanak-kanak, remaja, dewasa, sampai masa tua. Proses perkembangan itu berkesinambungan dalam arti bahwa perkembangan itu merupakan proses siklus dengan berkembangnya kemampuankemampuan dan kemudian menghilang, dan akan muncul kembali pada usia berikutnya. 5. Individu-individu, Kelompokkelompok, dan Lembaga-lembaga , Pembelajaran tentang konsep kelompok pada anak usia dini dapat dilakukan



melalui berbagai kegiatan belajar dalam pembelajaran di PAUD. Dengan kesadaran diri yang kuat, anak-anak siap untuk belajar hidup dalam kelompok. Dasar untuk hidup dengan orang lain adalah kemampuan untuk berkomunikasi. Orang tinggal di sebuah komunitas berdasarkan kesamaan hal yang mereka memiliki. Komunikasi adalah cara melalui mana orang-orang datang untuk memiliki hal yang sama. 6.Kekuatan, Wibawa, dan Kuasa ,Konten pembelajaran ini bertujuan untuk memberikan kesadaran bahwa anak merupakan bagian dari sebuah kehidupan sosial. Anak - anak dipersiapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang demokratis, tetapi mereka benar- benar menjadi warga negara yang demokrasi. Dalam pembelajaran sosial ini anak perlu memperoleh pengalaman untuk memahami bahwa dalam kehidupan sosial terdapat struktur kekuatan, wibawa, dan kekuasaan yang berguna dalam mengatur kehidupan bermasyarakat. Memberikan pemahaman bahwa anak merupakan bagian dari sebuah negara, yang ketika dewasa nanti harus berpartisipasi sebagai warga negara yang baik. 7. Produksi, Distribusi, dan Konsumsi a. Kelangkaan: keinginan orang di mana-mana tidak terbatas, namun sumber daya yang terbatas b. Perlunya keputusan mengenai penggunaan sumber daya c. Fungsi produksi dan konsumsi, konsep perdagangan dan barter, dan gagasan bahwa uang dipertukarkan untuk barang dan jasa d. Mendidik anak-anak untuk pilihan karir masa depan dan



peran 8. Sains, Teknologi, dan Masyarakat Pembelajaran tentang sains, teknologi, dan masyarakat diharapkan dapat memberikan pemahaman pada anak, antara lain : a). Memberikan contoh bagaimana sains dan teknologi dapat merubah kehidupan seseorang (seperti transportasi) b). Memberikan contoh bagaimana sains dan teknologi merubah lingkungan (seperti bendungan atau hilangnya hutan hujan) c). Memberikan contoh bagaimana perubahan sikap memiliki hasil dari ilmu pengetahuan dan teknologi (seperti daur ulang) d). Menyarankan cara untuk memantau ilmu pengetahuan dan teknologi untuk melindungi individu, lingkungan dan kesejahteraan umum. 9.Hubungan Global, Pembelajaran sosial tentang hubungan global dan kekebasan diharapkan anak memiliki rasa cinta terhadap budayanya dan memahami bahwa mereka tidak hanya merupakan bagian dari sebuah Negara tetapi juga bagian dari kehidupan di dunia. 10. Kewarganeraan , Pengetahuan sosial tentang kewarganegaraan bertujuan untuk menumbuhkan wawasan, kesadaran bernegara, sikap serta prilaku yang cinta tanah air yang berisikan dengan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para calon-calon penerus bangsa (Hartati,Pratiwi,2017). Pengenalan pendidikan kewarganegaraan pada anak usia dini akan menumbuhkan nilai-nilai moral dalam prilaku sehari-harinya dan anak akan dengan karakter yang baik



untuk masa depan anak. B. Kegiatan belajar Bahasa dan Literasi AUD 1. Definisi bahasa dan literasi Literasi (Literacy) secara sederhana diartikan sebagai kemampuan untuk membaca, menulis dan berhitung. Bagi orang dewasa yang buta aksara, kecakapan literasi tidak hanya sekedar dapat membaca, menulis dan berhitung, akan tetapi lebih menekankan fungsi dalam kehidupan sehari-hari (Archer, 1996). Pada usia 6 tahun, seorang anak biasanya telah berbicara dengan 2600 katadan memahami lebih dari 20000 kata (Owens, 1996). Bahasa merupakan kemampuan berkomunikasi dengan menyampaikan serangkaian 57ymbol untuk berpikir dan berinteraksi dengan orang lain ,Sonawat & Francis (2007). Seorang anak dapat mengembangkan kosakata mereka dengan demikian cepat karena mereka melakukan pemetaan kilat, yang memungkinkan mereka untuk menyerap makna dari kosakata yang didengarnya dan menyimpan makna tersebut dalam ingatan 2. Perkembangan bahasa dan literasi Perkembangan bahasa dan literasi pada anak terjadi sejak lahir dan berkesinambungan. Pada perkembangannya bahasa dan literasi memiliki lima jenis pengetahuan dan keterampilan yang perlu dikuasai oleh anak. adapun ke-lima pengetahuan itu yaitu bahasa oral/ verbal, print awareness (kepekaan terhadap gambar dan tulisan), pengetahuan tentan buku, pengetahuan tentang huruf, dan kepekaan terhadap bunyi (phonological awareneness). Berikut penjelasan tentang pengetahuan dalam bahasa dan literasi. a. Menyimak dan berbicara,



Kemampuan berbicara akan berkembang apabila anak



memiliki kesempatan untuk menyimak setelah itu anak juga perlu mendapatkan kesempatan menggunakan bahasa dengan cara berinteraksi dengan orang lain baik orang dewasa maupun temannya. Pada saat anak bermain dengan temannya, ia belajar menggunakan bahasa secara kontekstual atau sesuai dengan situasi dan dengan siapa ia berbicara. b. Membaca Kegiatan membaca memberikan kesempatan pada anak untuk melibatkan kemampuan untuk memahami arti dari gambar dan tulisan yang dilihatnya. Dalam mengembangkan kemampuan membaca anak akan melalui beberapa tahapan sebagai berikut : a. Pra-membaca à anak mulai peka bahwa gambar memiliki pesan b. Initial reading à anak mulai mempelajari nama dan bunyi huruf. Anak menggunakan pengetahuan ini untuk mengenai tulisan dengan bunyi yang sama c. Membaca lancar à anak mulai mengenal kata lebih cepat dan mulai senang membaca tulisan, pada saat yang bersamaan anak belajar untuk memaami makna tulisan d. Kepekaan terhadap buku dan print awareness à anak mulai peka untuk membaca, membuka buku, dan alur membaca e. Pengetahuan huruf alphabet i. Pengetahuan bentuk huruf à



mampu untuk membedakan huruf berdasarkan bentuknya ii. Pengetahuan tentang nama huruf à mengetahui bahwa huruf adalah simbol dan memiliki simbol huruf besar dan huruf kecil iii. Pengetahuan menulis huruf à dapat menulis huruf iv. Kepekaan bunyi huruf, yang dimulai dengan tahapan berikut : v. Tahapan kata à memisahkan kalimat menjadi kata vi. Tahapan suku kata à memisahkan kata menjadi suku kata vii. Tahapan mengenal bunyi huruf yang sama à mengenal kata yang memiliki bunyi yang sama viii. Tahapan mengenal bunyi huruf à menggabungkan bunyi huruf untuk membuat kata f. Pemahaman bacaan i. Literal à memahami bacaan langsung ii. Inferensial à memahami bacaan berdasarkan pengetahuan sebelumnya. iii. Kritikal à mengevaluasi bacaanya dan membuat pernyataan tentang tokoh atau kejadian yang dalam bacaan. iv. Penggunaan à menggunakan pengetahuan dari bacaan untuk menyelesaikan masalah



v. Apresiasi à personalisasi dari tokoh dalam bacaanya c. Menulis Kemampuan menulis pada anak muncul seiring dengan berkembangnya kemampuan membaca. Oleh karena itu untuk kedua kegiatan ini dilakukan bersamaan. Pada saat anak menulis, anak mencoba untuk menggabungkan beberapa coretan yang memiliki makna. C. Rancangan Kegiatan Pembelajaran Studi Sosial, Bahasa, dan Literasi AUD 1. Keterlibatan Anak, guru dan anak dapat bersama-sama dalam membuat perencanaan belajar. Hal ini dapat melihat minat dan ketertarikan anak akan suatu materi yang akan dipelajari. 2. Perencanaan yang fleksibel, rasa ingin tahu anak yang tinggi, ketertarikan, kreatifitas, moment2 tertentu yang muncul dari ide anak, dapat menjadi perencanaan secara tiba-tiba atau incidental experience. 3. Rancangan Kegiatan Belajar, dirancang untuk jangka pendek, pengalaman belajar perhari, sedangkan materi atau unit yang akan dipelajari direncanakan sebagai pengalaman belajar secara terus menerus. Beberapa hal yang diperhatikan dalam membuat Lesson Plans, yaitu: a. Persiapan b. Merancang tujuan pembelajaran c. Langkah-langkah dan strategi untuk mencapai tujuan d. Cara melakukan asesmen perencanaan yang telah dibuat 4. Pembelajaran tematik, bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi anak untuk membangun rasa kebersamaan dalam



kelompok sesuai dengan ketertarikan, tema atau proyek yang akan dikerjakan. Membangun rasa saling menghargai ide teman, berbagi informasi dan pengetahuan, dan mengetahui peran dalam kelompok. Pembelajaran berbasis tema lebih mudah dipahami anak dan dapat langsung dihubungkan dengan pengalaman sehari-sehari sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.



3.KB 3 A.Konsep seni dalam pembelajaran anak usia dini 1. Seni rupa atau Visual Art a. Scribbling, anak akan mulai membuat coretan yang tak beraturan. Umumnya muncul pada saat anak usia 2 tahun. b. Preschematic, anak mencoba menggambar apa yang pernah mereka lihat dan apa yang ada di dalam pikirannya. Terkadang gambar yang mereka buat belumu sesuai dengan bentuk nyatanya, tetapi akan terus berkembang sesuai dengan usia anak. Tahapan ini muncul pada anak usia 3- tahun. c. Schematic, anak mulai menggambar lebih detail sesuai dengan hasil pengamatan mereka terhadap suatu objek. Tahapan ini terlihat pada anak usia 6-7 tahun. 2. Musik dan Gerak Gerak dan music bagi anak usia merupakan aktivitas sosial yang menjadi sarana bagi anak untuk mengekpresikan emosinya. Penting bagi guru untuk memahami tahapan perkembangan ketertarikan anak pada musik dan gerakan.



3. Drama atau Bermain Peran Drama atau bermain peran pada anak usia



dini



merupakan



kegiatan



bermain



purapura, dimana anak akan memainkan peran atau menjadi seseorang yang sering mereka jumpai. Kegiatan bermain peran ini dapat dilakukan anak secara spontan tanpa harus dilatih terlebih dahulu. Anak dapat mengeskpresikan diri melalui berbagai peran yang merekan mainkan. Melalui bermain peran, anak juga dapat belajar memahami tentang tugas dan aktivitas yang dilakukan oleh orang yang ada di lingkungannya. B. Dini



Materi Pembelajaran Seni Anak Usia



1. Aktivitas visual art •



Menggambar dan mewarnai berbagai bentuk dengan crayon, cat air dan kuas, maupun pensil warna dan spidol







Finger-painting atau melukis dan menghias gambar dengan jari-jari







Menggambar dengan kapur kemudian dihias dengan cat air







Mewarnai dengan pasir warna







Menggambar di bak pasir dengan jari atau kayu kecil







Menggunting bentuk







Membuat stempel dengan berbagai media dan bentuk yang variasi Meronce dengan berbagai pola, bentuk dan bahan



• •



dengan



berbagai



Melipat berbagai bentuk dengan beragam kertas







Membuat bermacam bentuk dengan stik es cream, lidi atau batang korek api







Membuat alat permainan, hiasan, maupun ragam kreasi lainnya dengan bendabenda yang sudah tak terpakai.



2. Aktivitas musik dan gerak •



Bergerak mengikuti irama







Menirukan gerakan binatang, seperti burung, kupu-kupu, kelinci, dan bebek.







Menirukan gerakan alam, seperti pohon tertiup angin, dan ombak laut.







Menirukan gerakan kendaraan, seperti pesawat terbang, kereta api, delman.







Mengikuti gerakan tarian.



3. Aktivitas bermain peran •



Memainkan peran berbagai profesi, seperti menjadi dokter, polisi, pemadam kebakaran, pembuat roti, penjual makanan, pembeli di toko, dll.







Bermain “rumah-rumahan”, misalnya anak memainkan peran sebagai ibu yang memasak di dapur dan ayah yang mencuci mobil, dan aktivitas anggota keluarga lainnya







Membuat tenda atau bangunan yang diibaratkan sebagai istana atau rumah, anak berperan sesuai bangunan yang mereka buat.







Memainkan suatu peran sesuai tema yang dibuat guru, misalnya tema “Kantor Pos”, maka ada anak yang menjadi pegawai pos, orang yang akan mengirim surat, orang



yang sedang antri, orang yang membeli perangko, petugas keamanan di kantor pos, dan lainlain. Memilih peran yang anak sukai sesuai dengan cerita yang guru buat, misalnya guru menyediakan berbagai macam kostum tentang profesi, maka anak akan memilih sesuai peran yang mereka sukai. C. Kegiatan Pengembangan Fisik Motorik AUD •



1. Kemampuan motorik kasar (Gross motor skills) , yaitu kemampuan untuk mengontrol dan mengkoordinasikan otot-otot besar dalam tubuh. Koordinasi ini mencakup otot di lengan dan di lutut. 2. Kemampuan motorik halus (Fine motor skills) , yaitu gerakan yang dilakukan hanya melibatkan bagianbagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil serta membutuhkan koordinasi yang cermat. D. Rancangan Kegiatan Belajar Seni AUD Program pengembangan kegiatan yang baik harus dilaksanakan dengan membuat perencanaan, instruksi yang jelas, dan bentuk asesmen yang disiapkan untuk memantau pencapaian belajar anak. Begitupula dalam merancang kegiatan untuk pengembangan fisik motorik dan seni untuk anak usia dini. Guru perlu membuat rancangan kegiatan bermain untuk pengembangan potensi anak, melaksanakan rancangan yang dibuat, dan melakukan evaluasi. 4.KB 4



A. Pemilihan materi pembelajaran anak usia dini



1. Matematika dan Sains Konsep dasar matematika yang dapat diberikan pada anak usia dini yaitu keterampilan dasar matematis antara lain, mencocokkan, mengelompokan atau klasifikasi, dan mengurutkan. konsep matematika permulaan antara lain, bilangan, identifikasi pola, geometri, pengukuran, dan analisis data. Kegiatan sains terdapat keterampilan proses berpikir yang berkembang pada anak, yaitu; kemampuan untuk mengamati, membandingkan, membuat pengelompokan, mengukur dan mengungkapkan apa yang diperoleh oleh anak. Anak juga mengenal konsep sains yang berkaitan dengan makhluk hidup (life science), pengetahuan tentang kebendaan (physical science), Pengetahuan lingkungan dan alam semesta (earth and space science), dan Teknologi (engineering, technology, and applications science). 2. Studi sosial, bahasa, dan literasi Tujuan pembelajaran studi sosial anak usia dini tidak hanya fokus pada konten pengetahuan (knowledge) yang harus dipahami anak, tetapi penting juga bagi anak untuk memiliki sikap yang baik dan memahami nilai-nilai yang berlaku di masyarakat (Attitude dan Value), dan sampai pada tahapan bagaimana anak memperoleh keterampilan (Skills) yang berguna ketika mereka dewasa. Pengetahuan sosial yang anak pelajari harus disesuaikan dengan usia dan tahapan perkembangan anak. Adapun 10 (sepuluh) pengetahuan yang dapat dipelajari anak, 1) Budaya, 2) Waktu, Kesinambungan, dan Perubahan, 3) Orang, Tempat, dan Lingkungan, 4) Perkembangan individu dan identitas, 5) Individualitas, Kelompok, dan Institusi, 6) Kekuatan, Kekuasaan, dan Pemerintah, 7) Produksi, Distribusi, dan Konsumsi, 8) Sains, Teknologi, dan Kehidupan Masyarakat, 9) Hubungan



Global dan Kebebasan, Kewarganegaraan. 3. Seni



dan



10)



Kegiatan seni meliputi 3 (tiga) hal yaitu seni rupa atau visual art, musik dan gerak, serta drama atau bermain peran. Kegitan seni rupa meliputi kegiatan membuat garis, mewarnai, menggambar, melukis, membuat coretan, kolase, atau menciptakan suatu karya dari bahan-bahan tertentu. Musik dan gerak pada anak usia dini berkaitan dengan aktivitas menggerakan tubuh untuk mengekspresikan gagasan, merespon musik, dan mencurahkan perasaan. Drama atau bermain peran pada anak usia dini merupakan kegiatan bermain pura-pura, dimana anak akan memainkan peran atau menjadi seseorang yang sering mereka jumpai. B. Pengembangan materi belajar AUD berbasis tema  Tema adalah topik yang menjadi payung untuk mengintegrasikan seluruh konsep dan muatan pembelajaran melalui kegiatan main dalam mencapai kompetensi dan tingkat perkembangan yang diharapkan. Tema bukan merupakan tujuan pembelajaran melainkan sarana untuk mengintegrasikan keseluruhan sikap dalam pengetahuan dan keterampilan yang ingin dibangun. Pelaksanaan tema dan subtema dapat dilakukan dalam kegiatan pengembangan melalui bermain dan pembiasaan.  Tema yang dipilih dan dikembangkan dalam pembelajaran harus dapat menstimulasi perkembangan nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosio-emosional dan seni. Pada pelaksanaannya tema dan kompetensi dasar dikembangkan menjadi muatan pembelajaran. Muatan pembelajaran adalah cakupan materi yang ada pada kompetensi dasar



sebagai bahan yang akan dijadikan kegiatan-kegiatan untuk mencapai kompentensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.  Penentuan tema ini bersifat bebas dan terbuka, artinya lembaga PAUD dapat menentukan tema sendiri yang disesuaikan dengan minat anak, usia, situasi kelas, kondisi lingkungan atau lembaga dan kesiapan guru dalam melaksanakan kegiatan. Penggunaan tema dapat menjadi payung yang mengintegrasikan seluruh konten atau materi belajar anak usia dini. Materi belajar yang dimaksud adalah matematika, sains, studi sosial, bahasa dan literasi serte seni untuk anak usia dini. C. Rancangan kegiatan belajar tematik integratif untuk anak usia dini rancangan kegiatan belajar untuk anak usia dini, pendidik akan lebih mudah mengembangkan kegiatan tersebut dengan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik digunakan agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih bermakna dan utuh. Pelaksanaan pembelajaran tematik perlu mempertimbangkan antara lain alokasi waktu setiap tema, memperhitungkan banyak dan sedikitnya bahan yang ada di lingkungan, serta kesiapan guru. 1. KB 3  Rancangan kegiatan belajar seni anak usia dini dalam penjelasannya kurang lengkap 2. KB 4  Pengembangan materi belajar anak usia dini berbasis tema tidak dijelaskan secara detail



2



Daftar materi yang sulit dipahami di modul ini



3



Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi



1. Sains anak usia dini dalam ketercapaian perkembangan seni anak



4



Pemecahan masalah



1. Setelah membaca modul ini saya bisa menerapkan sains dalam pembelajaran anak khususnya ketercapaian perkembangan seni, misal warna oranye itu dihasilkan dari waran merah yang



dicampur dengan warna kuning