LK - Resume Lokakarya Modul 4 (KB 13 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Mahdy
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LOKAKARYA (Lembar Kerja Resume)



1. Judul Modul



: Modul 4 (IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DALAM PEMBELAJARAN)



2. Kegiatan Belajar : KB 13 (Mengembangkan Modul Ajar Sebagai Pedoman Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Melalui Analisis Dimensi Dan Elemen Profil Pelajar Pancasila) 3. Refleksi NO 1



BUTIR REFLEKSI Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di KB



RESPON/JAWABAN Peta Konsep Mengembangkan Modul Ajar Sebagai Pedoman Pembelajaran



Profil Pelajaran Pancasila



3 Fitur Utama



7 Tema Utama



Kriteria Madrasah Penerapan K22



StrukturKuri kulum Merdeka



Pengemban gan Perangkat Ajar



8 langkah yang harus diperhatikan



Reguler dan Berbasis Proyek



RPP Menjadi Modul Ajar 3 Komponen poko Modul Ajar



3. Mengembangkan Modul Ajar Sebagai Pedoman Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Melalui Analisis Dimensi Dan Elemen Profil Pelajar Pancasila a) Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka 1) Kurikulum Merdeka memiliki 3 (tiga) fitur utama.  Pertama, perkembangan perilaku dalam pembelajaran di mana dalam kerangka Kurikulum Merdeka, ada proporsi aktivitas pembelajaran yaitu 20-30% jam sekolah/madrasah yang digunakan untuk pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek dalam rangka penguatan Profil Pelajar Pancasila.  Kedua, memberikan kesempatan untuk belajar melalui pengalaman (learning by experience), dan mengintegrasikan keterampilan yang diperlukan untuk dipelajari oleh siswa dari berbagai disiplin ilmu.  Ketiga, struktur pembelajaran yang fleksibel dimana capaian pembelajaran ditetapkan berdasarkan fasefase pencapaian pembelajaran 2) 7 (tujuh) tema utama dalam proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila  Membangun jiwa dan raga;  Rekayasa dan teknologi untuk membangun NKRI;  Bhineka Tunggal Ika;  Gaya hidup yang berkelanjutan;  Seni lingkungan;  Kewirausahaan; dan



 Suara Demokrasi b) Kriteria Sekolah/Madrasah yang Boleh Menerapkan Kurikulum Merdeka Kriteria yang perlu diperhatikan dalam implementasi Kurikulum Merdeka sebagai berikut : Warga sekolah/madrasah menunjukkan minat tinggi dan kesiapan menerapkan kurikulum merdeka untuk memperbaiki pembelajaran. ● Kepala sekolah/madrasah yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka akan diminta terlebih dahulu untuk mempelajari materi yang dikembangkan dari pusat. Setelah mempelajari materi tersebut sekolah/madrasah memutuskan untuk melaksanakan dengan cara mereka akan diminta untuk mengisi formulir pendaftaran dan survei singkat. ● Adanya proses pendaftaran dan pendataan pada sekolah/madrasah bukan sebagai arena seleksi satuan penyelenggara pembelajaran yang akan menerapkan Kurikulum Merdeka. ● Kesiapan dan kesediaan kepala sekolah/madrasah dan guru dalam penerapan Kurikulum Merdeka untuk memahami dan mengadaptasi kurikulum tersebut di konteks masing-masing. Dengan demikian, Kurikulum Merdeka dapat diterapkan di semua sekolah/madrasah bukan hanya di sekolah/madrasah yang punya fasilitas bagus atau yang berada di kota saja. ● Perlunya ada pemetaan potensi diri sekolah/madrasah dalam menyiapkan skema tingkat penerapan Kurikulum Merdeka berdasarkan hasil survei yang diisi sekolah/madrasah ketika satuan pendidikan tersebut mendaftarkan diri sebagai pelaksana Kurikulum Merdeka. ● Sekolah/madrasah yang sudah terbiasa mengadaptasi materi dan kerangka Kurikulum Merdeka akan disarankan untuk mengadopsi Kurikulum Merdeka secara penuh. Sekolah/madrasah seperti ini sebenarnya sudah menerapkan substansi dari pembelajaran yang ingin 193 didorong melalui Kurikulum Merdeka. Sekarang mereka diberi penguatan dan rekognisi formal. ● Sekolah/madrasah yang belum terbiasa akan disarankan mencoba menerapkan Kurikulum Merdeka secara parsial. Di tahun pertama, mereka masih menggunakan Kurikulum 2013, namun sambil mempelajari dan menerapkan beberapa komponen dari Kurikulum Merdeka. ● Tidak ada seleksi dalam proses pendaftaran untuk menerapkan Kurikulum Merdeka. Perlunya melakukan survey atau pemetaan untuk mendapatkan informasi tingkat kesiapan sekolah/madrasah dan menyiapkan bantuan yang diperlukan sesuai kebutuhan dalam implementasi Kurikulum Merdeka. ● Untuk menerapkan Kurikulum Merdeka, sekolah/madrasah menyusun kurikulum operasional menjadi tugas dan kewenangan sekolah/madrasah secara mandiri. c) Struktur Kurikulum Merdeka  Struktur Kurikulum Merdeka merupakan pengorganisasian atas capaian pembelajaran, muatan pembelajaran, dan beban belajar. Pemerintah mengatur muatan pembelajaran wajib beserta beban belajarnya. Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat menambahkan muatan tambahan sesuai kebutuhan dan karakteristik satuan pendidikan dan/atau daerah. Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu: pembelajaran reguler atau rutin yang merupakan kegiatan intrakurikuler; dan pembelajaran berbasis proyek yang diorientasikan untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila. Pelaksanaan pembelajaran reguler untuk setiap mata pelajaran mengarah pada CP (Capaian Pembelajaran) dan Profil Pelajar Pancasila.  Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah yang menambahkan muatan tambahan sesuai kebutuhan dan



karakteristik satuan pendidikan dan/atau daerah, secara fleksibel dapat mengelola kurikulum muatan lokal. Pembelajaran muatan lokal dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pilihan sebagai berikut: 1) Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam mata pelajaran lain. Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat menentukan capaian pembelajaran untuk muatan lokal, kemudian memetakannya ke dalam mata pelajaran lain. 2) Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam tema projek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat mengintegrasikan muatan lokal ke dalam tema proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila 3) Mengembangkan mata pelajaran khusus muatan lokal yang berdiri sendiri sebagai bagian dari program intrakurikuler. Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat mengembangkan mata pelajaran khusus muatan lokal yang berdiri sendiri sebagai bagian dari program intrakurikuler. d) Pengembangan Perangkat Ajar Kurikulum Merdeka.  Pada Kurikulum Merdeka perangkat ajar yang digunakan tidak lagi menggunakan istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melainkan menggunakan Modul Ajar.  Modul ajar dalam Kurikulum Merdeka pada hakikatnya memuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), berbagai materi pembelajaran, lembar aktivitas peserta didik, dan asesmen untuk mengecek apakah tujuan pembelajaran dicapai peserta didik  Dalam penyusun modul ajar, terdapat beberapa istilah baru yang tidak ada sebelumnya di kurikulum 2013, diantaranya seperti: Capaian pembelajaran; Profil Pelajar Pancasila; pemahaman bermakna; pertanyaan pemantik; bahan bacaan guru dan peserta didik; serta glosarium  Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana, media, metode, petunjuk dan pedoman pembelajaran yang dirancang secara sistematis dan menarik sebagai perangkat ajar yang di dalamnya memuat alur tujuan pembelajaran yang dikembangkan dari capaian pembelajaran  Komponen modul ajar pada Kurikulum Merdeka meliputi tiga komponen pokok yaitu informasi umum, komponen inti, dan lampiran. 1) Komponen informasi umum, mencakup : Identitas sekolah/madrasah, meliputi data sekolah, nama penyusun dalam hal ini adalah guru, nama institusi. Disusul oleh tahun disusunnya modul ajar, kemudian jenjang sekolah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA atau SMK/MAK. Selanjutnya kelas dan alokasi waktu ini. Hal-hal tersebut merupakan data yang ada pada identitas sekolah/madrasah. Kompetensi awal, berisi tentang pengetahuan atau keterampilan yang perlu dimiliki siswa sebelum mempelajari topik tertentu. Profil Pelajar Pancasila, merupakan tujuan akhir dari suatu kegiatan pembelajaran yang berkaitan erat dengan pembentukan karakter peserta didik Sarana dan prasarana, merupakan fasilitas dan bahan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran Target peserta didik, terdapat beberapa hal



yang diperhatikan. Yang pertama adalah peserta didik reguler atau dengan tipikal umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi pelajaran ) Model pembelajaran yang digunakan, merupakan model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis pelaksanaan pembelajaran. 2) Komponen Inti Komponen inti dalam modul ajar setidaknya memiliki 8 (delapan) unsur yaitu tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran, pemahaman bermakna, pertanyaan pemantik, persiapan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, asesmen, pengayaan dan remedial, dan refleksi pembelajaran. 3) Lampiran Pada komponen lampiran, terdapat setidaknya 4 (empat) unsur dalam modul ajar pada Kurikulum Merdeka ini. Keempat unsur tersebut adalah sebagai berikut. Lembar kerja peserta didik. Lembar kerja peserta didik dibuat guru yang ditujukkan kepada peserta didik untuk membantu aktivitas belajar agar terarah dan terbimbing dan dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan termasuk diberikan kepada peserta didik lainnya. Salah satunya bisa juga diberikan kepada peserta didik yang non reguler. Bahan bacaan guru dan peserta didik. Bahan bacaan guru dan peserta didik digunakan sebagai pemantik sebelum kegiatan pembelajaran dimulai atau bisa juga untuk memperdalam pemahaman materi pada saat atau akhir kegiatan pembelajaran. Bahan bacaan dapat berupak artikel, infografis, hasil penelitian, poster, video pembelajaran, dan sumber belajar digital lainnya yang relevan Glosarium, merupakan kumpulan istilah-istilah dalam suatu bidang yang ditulis secara alfabetik dan dilengkapi dengan definisi dan artinya dari setiap istilah yang ada di glosarium. Dalam hal ini glosarium diperlukan untuk kata atau istilah yang memerlukan penjelasan lebih mendalam. Daftar pustaka, merupakan sumber-sumber referensi yang digunakan dalam penyusunan modul ajar. Referensi yang dimaksud adalah semua sumber 203 belajar, baik buku siswa, buku referensi, majalah, koran, jurnal, situs internet, lingkungan sekitar, narasumber, dan sumber bacaan lainnya yang digunakan dan relevan



2



Daftar materi pada KB yang sulit dipahami



Pengembangan Perangkat Ajar Kurikulum Merdeka.



3



Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran



Pengembangan Perangkat Ajar Kurikulum Merdeka.