LK Rina Yunita Bangsal Dewa Ruci Halusinasi [PDF]

  • Author / Uploaded
  • diani
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG DEWA RUCI RSJD. DR. AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH



RINA YUNITA P1337420919002



PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN- POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG 2019



LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY. A DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG DEWA RUCI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH A. PENGKAJIAN Pengkajian ini dilakukan pada : Hari, tanggal : Selasa, 29 September 2019 Jam



: 08.00 WIB



Ruang



: Dewa Ruci



I.



Identitas klien Nama



: Ny. A



Jenis kelamin



: Perempuan



Umur



: 35 tahun



Alamat



:Dusun Ngetuk RT 8/1 Grobogan RT/RW : 008/001 Tanggungharjo Grobogan Jawa Tengah



No. CM II.



: 000977xx



Alasan Masuk Klien datang ke rumah sakit diantarkan oleh keluarganya dengan keluhan melamun, menangis tanda sebab, bingung dan sulit tidur. Klien mendengar suara seseorang yang memerintahkan untuk marah – marah dan mengajaknya untuk pergi.



III.



Faktor Predisposisi Klien sudah pernah masuk RSJD Dr. Amino Gondohutomo dengan alasan yang sama yaitu melamun, bingung, sulit tidur dan mendengar suara-suara seseorang yang memerintahkan untuk marah – marah dan mengajaknya pergi. Pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena klien tidak patuh dalam minum obat dan berhenti minum obat karena ia beranggapan bahwa ia telah sehat. Klien mengatakan tidak pernah mengalami trauma fisik maupun trauma lainnya. Klien mengatakan memiliki pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan yaitu ditinggalkan suami, sehingga klien harus bekerja



untuk kebutuhan sehari-hari. Klien mempunyai dua orang anak satu laki-laki dan satu perempuan. Hal ini menyebabkan beban fikiran bagi klien.



IV.



Pemeriksaan Fisik a. Tanda-tanda vital TD



: 120/80 mmHg



N



: 85 x/menit



S



: 36,4 oC



RR



: 20 x/menit



b. Ukuran Badan BB



: 75 kg



TB



: 156 cm



c. Keluhan fisik : Tidak ada keluhan fisik



V.



Psikososial a. Genogram



Keterangan : : Laki-laki : Perempuan



: Pasien : Tinggal Serumah : Meninggal : Gangguan Jiwa : Cerai Klien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, ayah dari orangtua klien sudah meninggal dunia, klien masih tinggal serumah dengan ibu dan adiknya. Komunikasi dalam keluarga satu arah, klien mengatakan diikutsertakan dalam pengambilan keputusan namun pengambilan keputusan dalam keluarga saat ini adalah ibunya. b. Konsep Diri 1) Gambaran Diri Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya dan juga bersyukur kepada Allah SWT atas seluruh anggota tubuh yang dimiliki. 2) Identitas diri Klien mengatakan menerima identitasnya sebagai perempuan. Sebelumnya klien bekerja sebagai buruh pabrik namun saat ini klien tidak bekerja karena sering jatuh sakit. Klien sudah menikah tetapi sudah cerai. 3) Peran Klien mengatakan saat di rumah berperan sebagai seorang ibu dan kakak. Klien sehari-hari hanya menghabiskan waktu dirumah dan membantu orangtuanya ketika dimintai tolong, karena klien tidak bekerja.



4) Ideal diri Klien mengatakan rindu keluarga dan ingin segera pulang untuk melakukan aktivitas dirumah kembali. Klien mengatakan ingin bekerja kembali dan mencari nafkah untuk keluarga. 5) Harga diri Klien mengatakan di usia 35 tahun klien belum bisa menjadi ibu yang baik untuk kedua anaknya sehingga merasa sedih, minder dan tidak berguna kemudian juga ditinggal sama suaminya. Masalah keperawatan : -



Harga diri rendah



c. Hubungan sosial 1) Orang yang berarti Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah keluarganya khususnya ibu dan kedua anaknya. 2) Peran serta kegiatan kelompok/masyarakat Klien mengatakan sebelum sakit tidak pernah keluar rumah untuk mengikuti kegiatan yang ada di desanya seperti kegiatan gotong royong atau pengajian. Klien lebih suka menyediri dirumah. 3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain Klien mengatakan tidak percaya diri sehingga takut untuk berhubungan dengan orang lain. Klien mengatakan kondisi keluarga yang tidak berkecukupan dan kondisi gangguan jiwa yang dialaminya membuatnya cenderung menjauh dari lingkungan sekitarnya karena takut diejek. Masalah Keperawatan : -



Isolasi Sosial



d. Spiritual 1) Nilai dan keyakinan Klien mengatakan beragama islam. Klien merasa penyakitnya merupakan cobaan dari Allah SWT.



2) Kegiatan ibadah Klien mengatakan selalu sholat lima waktu, terlihat klien sholat dikamarnya dan hafal ayat-ayat pendek al-qur’an dan niat sholat.



VI.



Status Mental a. Penampilan Penampilan klien tampak rapi, kuku pendek dan bersih, rambut bersih, disisir rapi dan memakai kerudung. b. Pembicaraan Klien cukup kooperatif, namun sesekali klien terlihat berbicara sendiri, melamun dan konsentrasi mudah berpaling. Nada bicara klien lambat dan pelan, cenderung menutup diri. Klien dapat menjawab pertanyaan sesuai yang ditanyakan. c. Aktivitas motorik Klien tampak lesu, cukup tenang saat diajak berinteraksi, mampu mengikuti apa yang diperintahkan. Tidak ada aktivitas motorik yang berlebihan, namun klien lebih banyak diam. d. Afek dan emosi Afek klien tidak datar, ekspresi wajah klien menggambarkan perasaannya dan raut muka berubah saat mengatakan merasa sedih dan minder karena di usia 35 tahun klien belum bisa menjadi ibu yang baik untuk kedua anaknya. e. Alam perasaan Alam perasaan klien yaitu ketakutan ketika suara bisikan itu muncul klien merasa ingin marah-marah pada orang lain. Selain itu klien mengatakan rindu dengan keluarga dan ingin segera pulang kerumah ditandai dengan meminta perawat untuk menghubungi keluarganya untuk segera menjenguknya. f. Interaksi selama wawancara Klien cukup kooperatif saat dilakukan wawancara, kontak mata kurang, terkadang klien tidak mendengarkan saat diajak bicara



sehingga harus diulang pertanyaan, ekspresi wajah tegang dan lebih banyak menunduk. g. Persepsi sensori Klien mengatakan selalu mendengar suara yang menyuruhnya marah – marah dan mengajak dia untuk pergi, suara yang ditimbulkan bisa perempuan maupun laki-laki, suara itu tidak menentu, biasanya muncul pada saat malam hari menjelang tidur terkadang juga di pagi hari. Masalah keperawatan : -



Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi pendengaran



h. Proses pikir Klien mampu menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang ditanyakan dan dapat dimengerti. i. Isi pikir Klien tidak memiliki gangguan isi pikir. Klien tidak memiliki waham curiga, kebesaran ataupun yang lain. j. Tingkat kesadaran Saat klien berkomunikasi, tingkat kesadaran penuh, tampak tidak bingung. Klien mampu berorientasi tentang waktu, tempat, dan orang. Ditandai dengan klien mengetahui waktu siang dan malam, dan klien mengetahui bahwa ia berada di rumah sakit, klien mampu menjawab nama perawat, nama orang tua, dan kedua anaknya. k. Memori -



Memori jangka panjang (> 3 bulan) : Klien mampu mengingat saat pertama kali dirawat di RSJD pada tahun 2015 dan tahun 2017.



-



Memori jangka pendek (< 3 bulan) : Klien mampu mengingat kegiatan yang dilakukan selama dirawat di ruang Dewa Ruci mulai dari sarapan, senam pagi, TAK, makan siang dll.



-



Memori saat ini : Klien mampu mengingat kejadian-kejadian yang baru saja dilakukan dan mampu menyebutkan nama perawat.



l. Tingkat konsentrasi dan berhitung Klien mampu berkonsentrasi saat diwawancarai namun kontak mata klien kurang, klien lebih banyak menunduk. Klien dapat berhitung sederhana. Contohnya bilangan 50 ditambah 10 klien mampu menjawab dengan benar. m. Kemampuan penilaian Klien mampu mengambil keputusan sederhana dengan bantuan orang lain. Saat akan diajak wawancara, klien ditanya mau diwawancarai dimana, pasien mampu memutuskan. n. Daya tilik diri Klien mengakui bahwa dirinya jarang bersosialisasi, sering marasa malu dan tidak memiliki banyak teman saat dirumah. Klien mengetahui bahwa dirinya sedang mengalami gangguan jiwa halusinasi dan berada di RSJ.



VII.



Kemampuan Klien Memenuhi Kebutuhan Kemampuan Klien



Ya



Tidak



Memenuhi Kebutuhan



Makanan







Keamanan



√ √



Perawatan kesehatan Pakaian



√ √



Transportasi Tempat tinggal



√ √



Keuangan Ganti pakain







Klien mengatakan mampu makan sendiri tanpa bantuan orang lain. Klien mampu menjaga keamanan dirinya dengan menghindari hal-hal yang dapat membahayakan seperti menyingkir ketika ada kendaraan melintas. Saat dirumah klien mengatakan minum obat, jika berpergian menggunakan kendaraan, saat ini klien tinggal dengan orang tua, adik, dan dua rang anak dan belum mempunyai pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan. Saat dirumah sakit klien minum obat dibantu dan didampingi oleh perawat. a. Kegiatan hidup sehari-hari (ADL) 1. Mandi Klien mandi 2x sehari dengan inisiatif sendiri, mandi menggunakan sabun yang telah disediakan, gosok gigi, dan mencuci rambut secara mandiri. 2. Kebersihan Klien



mampu



menjaga



kebersihan



lingkungan



dengan



membuang sampah pada tempatnya, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Klien meminta dipotong kukunya yang panjang agar bersih. 3. BAB/BAK Pasien BAB 1 kali dalam sehari selama di rumah sakit, klien BAK secara mandiri dan tidak ada keluhan. 4. Berpakaian/berhias Pasien mampu mengenakan pakaian sendiri, ganti pakaian dua kali dalam sehari setelah mandi. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan b. Nutrisi Klien mengatakan selalu makan bersama di ruang makan dengan klien lainnya, frekuensi makan 3 kali sehari dengan nafsu makan baik, makanan selalu habis 1 porsi. BB saat ini : 75 kg



c. Tidur Sebelum masuk rumah sakit klien mengalami kesulitan tidur, saat di rumah sakit klien mengatakan tidak mengalami gangguan tidur, klien tidur malam jam 21.00 WIB sampai jam 05.00 WIB, klien tampak tidur siang dengan nyenyak. d. Kemampuan klien dalam hal-hal berikut : -



Klien dapat mengantisipasi kehidupan sehari-hari



-



Klien dapat membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri



-



Klien tidak bisa mengatur penggunaan obatnya sendiri dan tidak melakukan pemeriksaan kesehatannya sendiri karena semua dibantu oleh perawat.



e. Sistem pendukung -



Keluarga: Klien mengatakan keluarga selalu mendukung program pengobatan klien dan namun keluarga belum menjenguk klien selama dirawat di RSJD.



-



Teman sejawat: Klien mengatakan tidak ada teman yang menjenguk.



-



Terapis: Klien mengatakan selama dirawat selalu memperoleh dukungan dari dokter dan perawat untuk sembuh.



-



Kelompok sosial: Klien kurang berinteraksi dengan lingkungan sekitar klien.



f. Kegiatan produktif/hobi Klien



mengatakan



kegiatan



produktif



di



ruangan



dapat



mengalihkan gangguan bisikan yang dialaminya dan membantu bersosialisasi dengan klien lainnya dan bernyanyi.



VIII.



Mekanisme Koping Adaptif Bicara dengan orang lain Mampu masalah



menyelesaikan √



Mal Adaptif Minum Alkohol Reaksi lambat/berlebihan







Tehnik relaksasi



Bekerja berlebihan







Olah raga



Menghindar



Lain – lain



Mencederai diri



Klien mengatakan jika ada masalah lebih suka memendam perasaannya dan



menghindar



karena



merasa



tidak



mampu



menyelesaikan



masalahnya. Klien sering merasa gelisah dan lebih suka menyendiri karena tidak ada teman dekat disekitar rumahnya. IX.



Pengetahuan Klien dapat menyebutkan jawaban jika diberi pertanyaan tentang pengetahuan umum. Klien mengatakan tidak tahu penyebab dirinya tiba-tiba marah-marah. Klien mengatakan tidak tahu obat apa saja yang ia minum dan kegunaannya, klien hanya tau warna obatnya saja.



X. Aspek medis a. Diagnosa medis : Skizofrenia paranoid b. Terapi medis : Nama Obat Diazepam



Dosis extract



Kegunaan Diazepam adalah salah satu jenis obat benzodiazepine yang dapat memengaruhi sistem saraf otak dan memberikan efek penenang. Diazepam bekerja dengan cara mempengaruhi neurotransmiter, yang berfungsi memancarkan sinyal ke sel otak. Obat ini digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan, insomnia, kejang-kejang, gejala putus alkohol akut,



serta digunakan sebagai obat bius sebelum operasi. Resperidon



2 x 1m (oral)



Risperidone adalah obat dengan fungsi untuk mengatasi gangguan mental/mood tertentu, seperti schizophrenia, gangguan bipolar, dan iritabilitas yang berhubungan dengan gangguan autis. Pengobatan ini dapat membantu Anda untuk berpikir jernih dan beraktivitas normal dalam kehidupan sehari-hari



Chloropromazin 100 mg



2 mg (oral)



Chlorpromazine adalah obat yang digunakan untuk mengobati gangguan jiwa atau suasana hati tertentu (seperti skizofrenia, gangguan psikotik, fase manik dari gangguan bipolar, masalah perilaku yang parah pada anak-anak)



Diazepam inj (k/p)



IM



Diazepam adalah salah satu jenis obat benzodiazepine yang dapat memengaruhi sistem saraf otak dan memberikan efek penenang. Diazepam bekerja dengan



cara mempengaruhi neurotransmiter, yang berfungsi memancarkan sinyal ke sel otak. Obat ini digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan, insomnia, kejang-kejang, gejala putus alkohol akut, serta digunakan sebagai obat bius sebelum operasi. Zyprexa



1 fl IM 2x1



Olanzapine adalah obat yang digunakan untuk mengobati kondisi jiwa atau suasana hati tertentu (seperti skizofrenia, gangguan bipolar).



XI.



ANALISA DATA



NO 1.



DATA



MASALAH



DS : Halusinasi - Klien mengatakan selalu mendengar pendengaran suara yang menyuruhnya marah – marah dan membawa dia pergi, suara yang ditimbulkan bisa perempuan maupun laki-laki, suara itu biasa muncul pada saat malam hari menjelang tidur terkadang juga di pagi hari. - Pasien mengatakan dalam 1 hari pasien bisa mengalami halusinasi sebanyak 2-3 kali - Pasien mengatakan halusinasi muncul saat pasien melamun dan sendiri - Pasien mengatakan menikmati apabila mendengar suara-suara. DO : - Sesekali klien terlihat berbicara sendiri - Tatapan mata tidak fokus - Pasien sempat senyum-senyum tanpa sebab saat wawancara



XII. Daftar Masalah Keperawatan Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi pendengaran XIII. Pohon Masalah Resiko perilaku kekerasan



Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran



Isolasi Sosial



B. DIAGNOSA KEPERAWATAN Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran



Akibat



Core Problem Penyebab



C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN Tgl



Diagnosa



/jam



Keperawatan



Rencana Keperawatan Tujuan



29 Oktober 2019/



Perubahan



TUM :



Persepsi



09.00 WIB



Sensori :



Klien mampu mengontrol halusinasi yang dialaminya



Halusinasi Pendengaran



TUK I : Klien dapat membina hubungan saling percaya dan klien dapat mengenal halusinasinya



Kriteria Hasil



Intervensi



Setelah 1x pertemuan klien Membina hubungan saling percaya menuujukkkan tanda-tanda dan Mengajarkan SP 1 : percaya kepada perawat - Bina hubungan saling percaya - Klien kooperatif - Mendiskusikan jenis halusinasi - Klien menyebutkan jenis pasien halusinasi - Mendiskusikan isi halusinasi pasien - Klien menyebutkan isi - Mendiskusikan waktu halusinasi halusinasi pasien - Klien menyebutkan - Mendiskusikan frekuensi halusinasi waktu halusinasi pasien - Klien menyebutkan - Mendiskusikan situasi yang frekuensi halusinasi menimbulkan halusinasi - Klien menyebutkan - Mendiskusikan respon pasien situasi yang terhadap halusinasi menimbulkan halusinasi - Melatih pasien mengontrol - Klien menyebutkan halusinasi : menghardik halusinasi respon terhadap - Menganjurkan pasien memasukkan halusinasi cara menghardik halusinasi dalam - Klien dapat melakukan jadwal kegiatan harian cara mengontrol halusinasi : menghardik halusinasi



TUK II



Setelah 3x pertemuan klien



klien dapat



dapat mengguanakan obat



mengguanakan obat



dengan benar dengan kriteria



dalam



dengan benar



hasil :



dengan menghardik



Ajarkan SP 2 Pasien -



1. Klien dapat menyebutkan



-



Evaluasi



kemampuan mengontrol



pasien



halusinasi



Berikan pendidikan kesehatan



obat-obatan yang diminum



tentang penggunaan obat secara



dan kegunannya



teratur



2. Klien dapat minum obat



-



sesuai dengan program



Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian



pengobatan TUK III



Setelah dilakukan tindakan



Klien dapat



keperawatan



mengendalikan



pertemuan diharapkan klien:



halusinasi dengan



- Dapat mempraktekkan cara



selama



3x



Ajarkan SP 3 Pasien -



Evaluasi jadwal kegiatan harian klien (SP1 dan SP2 ).



-



Bantu



klien



cara bercakap cakap



memutus halusinasi yang



latihan



dengan orang lain



kedua



halusinasi



yaitu



dengan



mempraktekkan



cara



mengontrol



dengan



cara



bercakapcakap.



bercakap-cakap -



Anjurkan cara dengan



klien



mengontrol



memasukkan halusinasi



bercakap-cakap



dalam jadwal kegiatan harian



ke



TUK IV pasien mengendalikan halusinasi dengan cara melakuakn kegiatan



Setelah dilakukan tindakan keperawatan



selama



Ajarkan SP 4 Pasien



3x - Mengevaluasi



kemampuan



pasien



pertemuan diharapkan klien:



dalam mengontrol halusinasi dengan



- Dapat melakukan aktivitas



menghardik, minum obat, bercakap



yang sudah terjadwalkan



cakap dan kegiatan teratur. - Bantu klien mempraktekkan latihan cara mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas. - Anjurkan klien memasukkan cara mengontrol



halusinasi



dengan



melakukan aktivitas ke dalam jadwal kegiatan harian.



D. IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN



No



1.



Diagnosa Keperawatan Perubahan Persepsi



Waktu



Selasa, 29



Implementasi



Evaluasi



1. Membina hubungan saling percaya dengan :



S: “Nama saya A”



Sensori : Halusinasi Oktober



a. Memberi salam kepada Pasien



Pendengaran



b. Memperkenalkan nama, nama pangggilan “Perasaan saya hari ini biasa saja”



2019 Jam 10.00 WIB



perawat dan tujuan perawat berkenalan c. Menanyakan



dan



memanggil



nama



kesukaan Pasien



- Pasien mengatakan tadi malam tidak bisa tidur - Pasien mengatakan tadi malam



d. Menanyakan perasaan Pasien dan masalah yang dihadapi Pasien



mendengar suara - Pasien



e. Mendengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan Pasien



mengatakan



suara



menakutinya dan membawanya untuk pergi - Pasien mengatakan jika malah hari



2. Ajarkan SP 1 Pasien



dan tidak bisa tidur halusinasinya



-



Membantu Pasien mengenal halusinasinya



-



Mengkaji



-



perasaan



Pasien



ketika



- Pasien mengatakan jika halusinasi



halusinasi pendengaran itu muncul



muncul



Mengidentifikasi tindakan yang dilakukan



memejamkan mata saja



ketika halusinasi pendengaran itu muncul -



muncul



Diskusikan manfaat tentang cara yang



hanya



berdiam



dan



- Pasien mengatakan mengerti cara mengontrol



halusinasi



yang



telah dilakukan -



Membantu



pertama Pasien



dalam O :



memutus/mengontrol halusinasinya -



Melatih



Pasien



-



Pasien mau berjabat tangan



memutus/mengontrol -



Pasien menjawab saat di Tanya



halusinasi pendengarannya dengan cara



-



nama



menghardik



-



Pasien kooperatif



Memberikan pujian kepada Pasien



-



Pasien dapat memperagakan cara mengontrol dengan menghardik



A: SP 1 tercapai Pasien mampu melakukan mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. P: Rencana tindak lanjut: Pasien :  Demonstrasi cara mengontrol halusinasi dengan menghardik dan minum obat Perawat : -



Evaluasi halusinasi menghardik



cara



mengontrol



dengan



cara



-



Lanjutkan SP 2 yaitu menjelaskan minum obat dan manfaat minum obat dan kerugian berhenti minum obat



2.



Rabu, 30 Oktober



1. Ajarkan SP 2 Pasien -



Mengevaluasi keefektifan cara-cara



2019



mengontrol/memutus halusinasi dengan



08:00



cara menghardik -



S: - Pasien mengatakan tadi malam bisa tidur - Pasien mengatakan tadi malam



Memabantu Pasien agar minum obat



tidak lagi mendengar suara-suara



secara teratur



setelah



-



Mengawasi dalam penggunaan obat Pasien



menghardik



-



Memberikan pujian pada Pasien



melakukan



cara



- Pasien mengatakan takut apabila nanti malam mendengar suarasuara lagi - Pasien mengatakan minum obat pagi dan malam - Pasien



mengatakan



obatnya



minum obat 2 macam (pink dan kuning keorengan)



O: - Pasien dapat memperagakan cara mengontrol dengan menghardik - Pasien dapat minum obat dengan benar - Pasien mau minum obat tanpa paksaan perawat - Pasien tampak mengerti tentang apa yg dijelaskan A: SP 2 tercapai Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan minum obat. P: Renca tindak lanjut: Pasien : - Demonstrasi



cara



mengontrol



halusinasi dengan menghardik dan minum obat Perawat : - Evaluasi



cara



mengontrol



halusinasi dengan menghardik,



dan minum obat - Lakukan SP 3 Pasien (Bercakapcakap)



3.



Kamis, 31 Oktober



2. Ajarkan SP 3 Pasien -



Mengevaluasi keefektifan cara



2019



mengontrol/memutus halusinasi yang telah



15.30 WIB



dilakukan -



S: -



bisa tidur -



Melatih Pasien memutus/mengontrol halusinsinya dengan cara bercakap-cakap



Pasien mengatakan tadi malam



Pasien mengatakan tadi pagi sudah minum obat



-



Pasien mengatakan takut apabila



-



Memasukkan dalam jadwal harian Pasien



nanti malam mendengar suara-



-



Memberi pujian pada Pasien



suara lagi. O: -



Pasien dapat memperagakan cara mengontrol dengan menghardik, minum obat, dan bercakap-capak dengan orang lain



A: SP 3 tercapai mampu mengontrol halusinasinya dengan bercakap-cakap dengan orang



lain. P: Rencana tindak lanjut: Pasien : Demonstrasikan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik, minum obat, bercakap-cakap. Perawat : -



Evaluasi cara mengontrol halusinasi dengan menghardik, minum obat, dan bercakap-cakap



-



Lakukan SP 4 Pasien (Kegiatan yang disenangi Pasien)



Jum’at, 1 November



Mengajarkan SP 4 Pasien -



Mengevaluasi keefektifan cara



2019



mengontrol/memutus halusinasi dengan



08:00



cara menghardik, minum obat dan



S: -



bisa tidur -



bercakap-cakap -



Melatih cara mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas yang disenangi



Pasien mengatakan tadi malam



Pasien mengatakan tadi malam sudah minum obat



-



Pasien mengatakan sebelum tidur pasien bercerita dengan Ny. E



-



Memasukkan dalam jadwal harian Pasien



-



Memberi pujian pada Pasien



-



Pasien mengatakan lebih tenang saat



membaca



Al-fatihah



sebanyak 3 kali -



Pasien



mengatakan



ia



juga



senang bernyanyi -



Pasien mengatakan takut apabila nanti malam mendengar suarasuara lagi



O: Pasien dapat memperagakan cara mengontrol dengan menghardik, minum



obat,



bercakap-capak



dengan orang lain, dan membaca Al-Fatihah dan bernyanyi. A: SP 4 tercapai Klien dapat mengontrol halusinasi dengan melakukan aktifitas yang disukai. P: Rencana tindak lanjut : Pasien :



Demonstrasikan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik, minum obat, bercakap-cakap, dan membaca Al-Fatihah. Perawat : -



Evaluasi cara mengontrol halusinasi dengan menghardik, minum obat, bercakap-cakap, dan membaca Al-Fatihah serta bernyanyi.



-



Motivasi pasien untuk terus melakukan cara mengontrol halusinasi