12 0 195 KB
TUGAS KEPERAWATAN JIWA LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN TN M DENGAN HALUSINASI DI RSI IBNU SINA PAYAKUMBUH
OLEH RINA JULIANTI S.Kep NIM : 1907149010272
DOSEN PEMBIMBING Ns. SILVIA INTAN SURI, M.Kep
STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PENDIDIKAN PROFESI NERS 2020
TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN I.
IDENTITAS KLIEN Inisial Klien
: Tn.M
Umur
: 21 tahun
Agama
: Islam
Tanggal pengkajian
: 18 /06/ 2020
MR
II.
:183125
Informan
: Klien dan Keluarga
Alamat lengkap
: Jln Pahlawan no 21 .Padang Tiakar Mudik
ALASAN MASUK Klien sekarang dirawat dirumah oleh keluarga.klien datang berobat ke RSI Ibnu Sina
Payakumbuh , klien mengatakan sering mendengar bisikan suara yang mengejek nya sehingga membuatnya marah dan mengurung diri dikamar dan kurang bersosialisasi dengan orang yang berada dirumahnya,klien datang berobat rawat jalan ke poliklinik jiwa RS Ibnu Sina Payakumbuh. III.
FAKTOR PREDISPOSISI -
Gangguan jiwa dimasa lalu -
Keluarga klien mengatakan bahwa klien sudah
menderita gangguan jiwa
sekitar 6 tahun yang lalu , kadang memperlihatkan tingkah laku yang aneh klien merasa ada yang menyakiti ibunya sehingga dia ingin melindungi ibunya dengan menggunakan parang melihat kejadian itu ayahnya menghalangi sehingga dia marah kepada ayahnya . -
Klien sering marah jika kemauan nya tidak dituruti oleh orang tua seperti mintak beli makanan dan rokok dan memukul orang tuanya.
-
Klien suka tertawa dan berbicara sendiri,marah marah pada orang sekitarnya Masalah keperawatan : Resiko menciderai diri,orang lain dan lingkungan
-
Pengobatan sebelumnya Keluarga klien mengatakan sudah pergi berobat ke berbagai tempat baik itu tempat tempat pengobatan tradisional maupun ke tempat rugiah.kemudian tahun1999 barulah klien dibawa berobat ke RSJ HB Saanin Padang dan sudah 3 kali pasien dirawat disana terakhir bulan Agustus tahun 2019 setelah dirawat dan pasien diizinkan untuk pulang
dan akhirnya klien bisa berobat jalan. Klien diantar oleh keluarga berobat jalan ke RSI Ibnu Sina pada tanggal 2 januari 2020 untuk konsultasi pengobatan rutin dengan dr spesialis jiwa yang bertugas di RSI Ibnu Sina Payakumbuh. Klien dibawa ke RSI Ibnu Sina karena klien masih mendengar suara suara bisikan yang mengejeknya sehingga membuatnya jengkel dan ingin marah. Masalah keperawatan : Perubahan persepsi halusinasi pendengaran . -
Trauma
Aniaya fisik Klien mengatakan pernah mengalami penganiayaan fisik semasa kecil dan juga mendapatkan perlakuan kasar oleh keluarganya. kelurga membenarkan ucapan klien tersebut. Aniaya seksual Klien tidak ada mengalami penganiayaan seksual Penolakan Keluarga klien mengatakan sudah bisa menerima klien apa adanya ,keluarga selalu mendoakan kesembuhan klien. Kekerasan dalam keluarga Klien mengatakan pernah menjadi korban kekerasan dalam keluarga, klien mendapatkan perlakuan kasar dari ayahnya seperti dipukul Tindakan kriminal Keluarga mengatakan klien tidak pernah melakukan tindakan kriminal Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Keluarga mengatakan di dalam anggota keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan Klien mengatakan waktu kecil karena sering dipukul ayahnya sehingga dia merasa dendam dengan ayah nya.
Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan IV.
Pemeriksaan fisik a. Tanda-tanda vital Tekanan Darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 84 x/menit
Suhu
: 36° C
Pernafasan
: 20x/menit
b. Ukuran Tinggi badan
: 175 cm
Berat badan
: 65 kg
c. Keluhan fisik Klien tidak memiliki keluhan fisik, tidak luka-luka atau pun lecet. Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah V. Psikososial 1. Genogram
Keterangan :::
: laki laik : Perempuan : Meninggal : Tinggal serumah : Pasien Tn M
Klien adalah anak sulung dari 2 bersaudara klien tinggal serumah dengan ayah, ibu dan 1 adiknya. Konsep Diri a. Citra Tubuh Klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya ,yang paling disukai adalah tangan nya b. Identitas Diri Klien mengatakan bahwa ia seorang laki-laki dan puas dengan jenis kelamin yang dimilikinya. Klien mengatakan dirinya adalah seorang anak, c. Peran Diri Klien adalah anak sulung.Kebutuhan klien biasanya dipenuhi oleh keluarga. Klien dirumah berperan membantu ibunya sebagai seorang anak seperti membersihkan rumah ketika dia sehat dan tidak mendengar bisikan bisikan suara itu d. Ideal Diri Klien sangat berharap ingin sembuh dan tidak mendengar suara bisikan bisikan lagi sehingga bisa bermain dengan teman-temannya dirumah. e. Harga Diri Klien mengatakan merasa percaya diri dengan dirinya. Dan mampu melakukan pekerjaan rumah tangga dengan membantu pekerjaan ibnya dengan baik. Pasien mengatakan tidak ada gangguan dengan harga dirinya. Hubungan Sosial a. Orang Terdekat Klien mengatakan orang terdekat di rumah yang dimilikinya adalah ibu kandungnya. a. Peran Serta Dalam Kegiatan Kelompok atau Masyarakat Keluarga mengatakan klien malas keluar rumah b. Hambatan Dalam Hubungan Dengan Orang Lain Keluarga mengatakan klien tidak masalah dalam bermasyarakat,klien hanya malas berbicara dengan orang lain ,lebih senang di dalam rumah saja 1. Spiritual a. Nilai dan Keyakinan Klien mengatakan ia beragama islam dan meyakini islam sebagai agamanya.
b. Kegiatan Ibadah Klien mengetahui sholat lima waktu dan puasa namun klien tidak sholat dan puasa.
VI. Status Mental a. Penampilan Klien terlihat
berpenampilan kurang rapi,dalam berpakain klien tampak tidak
memperdulikan apa yang dipakai nya, rambut tidak disampo dan terlihat acak-acakan, kuku panjang dan kotor, klien mengganti baju hanya satu kali dalam sehari. Klien mandi kalau sudah disuruh oelh orang tua, Klien mengatakan malas untuk mandi, gosok gigi, dan juga berdandan. Masalah Keperawatan
: Defisit Perawatan Diri
b. Pembicaraan Klien berbicara cepat, nada suara keras dan tegas, kurang jelas dan sulit dimengerti, klien menjawab pertanyaan yang diberikan. Pembicaraan klien berbelit-belit tetapi sampai pada tujuan. c. Aktivitas Motorik Klien tampak mondar-mandir, kontak mata ada dan tajam,klien mudah tersinggung dengan menunjukkan ekspresi wajah tegang dan sorot mata tajam, klien berinteraksi dengan orang lain seperlunya saja. . Masalah Keperawatan
: Resiko Perilaku Kekerasan
d. Alam Perasaan Tidak bisa dikaji e. Afek Afek klien datar yaitu selama interaksi klien banyak diam,menjawab pertanyaan seperlunya,terkadang klien pergi ke kamar. Masalah kepearwatan : Isolasi sosial f. Interaksi Selama Wawancara Saat wawancara klien kurang kooperatif, kontak mata tidak ada, konsentrasi mudah dialihkan.. Klien menjawab pertanyaan yang diajukan seperlunya saja, topik yang dibicarakan dapat meloncat dari satu topik ke topik yang lain, dan kadang sulit dimengerti. g. Persepsi Klien
mengatakan
mendengar
suara-suara
yang
mengajaknya
berbicara
dan
menuntunnya berjalan yang kadang tidak tau arah. Suara-suara itu datang tiba-tiba dan
tidak menentu..klien mengatakan sering mendengar suara yang mengejek nya sehingga membuatnya jengkel Masalah Keperawatan
: Halusinasi : Pendengaran
h. Proses Pikir Klien mampu menjawab pertanyaan namun jawaban klien berbelit-belit dan sampai pada tujuan (Sirkumstansial) i. Isi Pikir Klien mengatakan tidak ada curiga terhadap orang lain. j.
Tingkat Kesadaran .Klien berorientasi waktu dengan baik , orientasi orang dengan baik. Klien sadar sedang berinteraksi dengan perawat.
k.
Memori Klien mampu mengingat kejadian yang dialami lebih tiga bulan yang lalu
l.
Tingkat Konsentrasi dan Berhitung Konsentrasi klien mudah dialihkan. dan tidak dapat berkonsentrasi dengan baik
m. Kemampuan Penilaian Klien tidak mengalami gangguan penilaian karena klien mampu mengambil keputusan secara mandiri. Contohnya memberikan kesempatan kepada klien untuk memilih mandi dulu atau makan dulu, klien memilih mandidulu kemudian makan. n.
Daya Tilik Diri klien merasa tidak sakit.
VII. Kegiatan Klien 1. Makan Klien mengatakan makan 3 x sehari yaitu pagi,siang dan malam. 2. BAK/BAB Klien mampu untuk BAK dan BAB secara mandiri dengan menggunakan toilet sebagai tempat toileting, klien bisa membersihkan diri saat setelah BAK/BAB. Saat keluar dari WC baju celana klien tampak tidak rapi dalam memasang nya . 3. Mandi Pada saat pengkajian keluarga klien mengatakan harus disuruh / diarahkan untuk mandi dan gosok gigi,tetapi klien mampu secara mandiri dalam hal kebersihan diri. Jika tidak disuruh mandi klien malas mandi dan tidak mau gosok gigi.
4. Pakaian Keluarga mengatakan Klien selalu menggunakan pakaian yang sudah disiapkan ibu klien, Klien mampu mengenakan pakaian mandiri. Pakaian yang digunakan oleh klien sudah sesuai. Pakaian yang digunakan sudah rapi. 5. Istirahat Keluarga klien mengatakan klien susah tidur, bahkan tidak tidur dimalam hari,jika penyakitnya kambuh, dan hanya tidur pada siang hari ,klien menggunakan obat obatan untuk tidur 6. Penggunaan Obat Keluarga mengatakan klien sering lupa meminum obat nya,klien mengatakan keluarganya kadang tidak ada yang mengingatkan untuk meminum obat.klien menggunakan banyak alasan untuk tidak minum obat nya 7. Pemeliharan Kesehatan Keluarga mengatakan membawa klien untuk berobat ke RSI Ibnu Sina Payakumbuh sampai sekarang masih tetap kontrol rutin. 8. Aktivitas Dirumah Keluarga mangatakan kalau dirumah klien hanya dirumah saja
dan kadang hanya
nonton tv 9. Aktivitas Diluar rumah Keluarga mengatakan aktifitas diluar rumah, klien hanya berjalan VIII. Mekanisme Koping 1.
Mekanisme Adaptif Bicara dengan orang lain
2.
Mekanisme Maladaptif -
Malas
-
Memukul
-
Malas kerja
-
Merokok
Masalah Keperawatan : Koping individu IX.
Masalah Psikososial dan Lingkungan 1.
Masalah dengan dukungan kelompok Keluarga mengatakan Klien memiliki hubungan baik dengan tetangga walaupun jarang bersosialisasi.
2.
Masalah berhubungan dengan lingkungan Keluarga mengatakan Klien tidak mau berhubungan dengan tetangga
3.
Masalah dengan pendidikan Keluarga mengatakan klien tidak tamat sekolah, klien pernah sekolah hanya sampai kelas 5 SD
4.
Masalah dalam pekerjaan Keluarga mengatakan klien tidak bekerja
5.
Masalah dengan perumahan Klien mengatakan tinggal dirumah bersama ayah, ibu, dan 1 orang adik nya
6.
Masalah Ekonomi Klien mengatakan biaya hidup klien ditanggung oleh keluarganya.
7.
Masalah dengan Pelayanan Kesehatan Keluarga mengatakan Klien tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan karena rumah klien ada disamping puskesmas sehingga klien tidak membutuhkan biaya yang banyak untuk datang ke pelayanan kesehatan tersebut,dari puskesmas klien diberi rujukan ke RSI Ibnu Sina Payakumbuh, klien berobat ke RSI Ibnu Sina Payakumbuh. Masalah Keperawatan :Tidak Ada Masalah
X.
Pengetahuan
Keluarga klien mengatakan klien kurang mengetahui penyakit jiwa .dan kadang klien melupakan meminm obatnya. XI.
Aspek medis Diagnosa medik : Schizoaffective disorder ,manic tipe
XII.
Terapi medik
-
Clobazam 2 x 5 mg
-
Risperidon 2 x 0,5 mg
-
Fluexetin 1 x 10 mg
-
Amitriptilin 1x 25 mg
-
Lorazepam 1x 0,5 mg\
ANALISA DATA NO.
DATA
MASALAH
1
Data Subjektif :
Gangguan
-
persepsi
sensori:
Klien mengatakan sering mendengar halusinasi pendengaran bisikan suara suara yang mengejeknya
-
Klien mengatakan sering mendengar suara suara yang menyuruhnya untuk memukul
Data Objektif : -
Klien bicara dan tertawa sendiri
-
Klien tiba-tiba marah
-
Ekspresi muka tegang dan mudah tersinggung
2
DS: -
Klien mengatakan tidak suka bergaul, di Isolasi sosial : menarik diri rumah pasien sering melamun, berdiam diri dan tidak mau bergaul dengan orang lain.
DO: -
Kontak
mata
kurang
saat
diajak
berinteraksi 3
DS:
Resiko
menciderai
Klien mangatakan jengkel dengan suara lain,dan lingkungan suara yang di dengarnya,kadang klien memukul Data Objektif : Klien terlihat tampak geligah .
diri,orang
XI. Pohon Masalah
Akibat Resiko menyiderai diri, orang lain dan lingkungan
Core (Masalah Utama)
Perubahan persepsi sensori : halusinasi pppnrapendenga
Penyebab
Isolasi sosial : menarik diri
XII DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN 1. Gangguan persepsi sensori : halusinasi 2. Isolasi social : menarik diri 3. Resiko menciderai diri orang lain dan lingkungan 4. Resiko perilaku kekerasan 5.
X111. INTERVENSI KEPERAWATAN
no
Dx keperawatan
1
Gangguan persepsi sensori: halusinasi
Tujuan Pasien mampu : 1. Mengenal halusinasinya 2. Mengontrol halusinasinya 3. Mengikuti program pengobatan secara
Kriteria hasil Setelah dilakukan pertemuan : - Klien mampu menyebutkan isi, frekuensi, situasi dan respon klien saat berhalusinasi - Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
intervensi SP I Pasien : 1. Bina hubungan saling percaya 2. Ucapkan salam terapeutik 3. Identifikasi halusinasi klien 4. Ajarkan klien cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik 5. Masukkan ke dalam jadwal harian
optimal
Setelah dilakukan pertemuan :
SP II Pasien : 1. Evaluasi pertemuan sebelumnya
- Klien mampu menyebutkan kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya - Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara minum
2. Ajarkan klien cara minum obat yang benar 3. Evaluasi kemampuan klien 4. Masukkan kedalam jadwal harian
obat secara benar SP III Pasien : Setelah dilakukan pertemuan : - Klien mampu menyebutkan kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya
1. Evaluasi pertemuan sebelumnya 2. Melatih klien cara bercakap-cakap yang benar 3. Evaluasi kemampuan klien 4. Masukkan kedalam jadwal harian
- Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain SP IV Pasien : 1. Evaluasi pertemuan sebelumnya Setelah dilakukan pertemuan :
2. Latih klien melakukan kegiatan terjadwal 3. Evaluasi kemampuan klien
- Klien mampu menyebutkan kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya - Klien mampu mengontrol
4. Masukkan kedalam jadwal harian
halusinasi dengan cara melakukan kegiatan terjadwal 2
Isolasi sosial
TUM:
Klien menunjukkan tanda- tanda
Klien dapat berinteraksi
percaya kepada/ terhadap
• Beri salam setiap berinteraksi.
dengan orang lain
Perawat
• Perkenalkan nama, nama panggilan
TUK:
1.Bina hubungan saling percaya dengan:
perawat dan tujuan perawat berkenalan
-
Wajah cerah, tersenyum
-
Mau berkenalan
• Tanyakan dan panggil nama kesukaan
-
Ada kontak mata
klien
-
Bersedia menceritakan
• Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji
perasaan
setiap kali berinteraksi
Bersedia mengungkapka
• Tanyakan perasaan klien dan masalah
masalahn ya
yang dihadapi kllien
Klien dapat membina hubungan saling percaya
-
• Buat kontrak interaksi yang jelas • Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien 2.Klien mampu
Setelah 1 x interaksi klien dapat
1.Tanyakan pada klien tentang:
menyebutkan penyebab
menyebutkan minimal satu
• Orang yang tinggal serumah / teman
menarik diri
penyebab menarik diri dari:
sekamar klien
-
diri sendiri
• Orang yang paling dekat dengan klien di
-
orang lain
rumah/ di ruang perawatan
-
slingkungan
• Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut • Orang yang tidak dekat dengan klien di rumah/di ruang perawatan • Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut • Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain 2.Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri atau tidak mau bergaul dengan orang lain
3.Klien mampu
3.Setelah1x interaksi dengan klien 1.Tanyakan pada klien tentang :
menyebutkan keuntungan dapat menyebutkan keuntungan
• Manfaat hubungan sosial.
berhubungan sosial dan kerugian menarik diri.
berhubungan sosial, misalnya
• Kerugian menarik diri.
-
banyak teman
2.Diskusikan bersama klien tentang manfaat
-
tidak kesepian
berhubungan sosial dan kerugian menarik diri.
-
bisa diskusi saling menolong,
3.Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya.
dan kerugian menarik diri, misalnya:
4. Klien dapat
-
sendiri
-
okesepian
-
tidak bisa diskusi
Setelah 1x interaksi klien dapat
1.Observasi perilaku klien saat berhubungan
melaksanakan
melaksanakan hubungan sosial
sosial .
hubungan sosial
secara bertahap dengan:
2.Beri motivasi dan bantu klien untuk
secara bertahap
-
Perawat
-
Perawat lain
berkenalan / berkomunikasi dengan :
-
Klien lain
• Perawat lain • Klien lain • Kelompok 3.Libatkan klien dalam 4.Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi 5. Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. 6.Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas pergaulannya melalui aktivitas yang dilaksanakan
5. Klien mampu
Setelah 1x interaksi klien dapat
1..Diskusikan dengan klien tentang perasaannya
menjelaskan
menjelaskan perasaannya setelah
setelah berhubungan sosial dengan :
perasaannya setelah
berhubungan sosial dengan Orang
Orang lain
berhubungan sosial. 6. Klien mendapat dukungan keluarga
lain Setelah 1X pertemuan keluarga
1.Diskusikan pentingnya peran serta keluarga
dapat menjelaskan tentang :
sebagai pendukung untuk mengatasi prilaku
dalam memperluas
-
Pengertian menarik diri
menarik diri.
hubungan sosial
-
Tanda dan gejala menarik
2.Diskusikan potensi keluarga untuk membantu
diri
klien mengatasi perilaku menarik diri Jelaskan
Penyebab dan akibat
pada keluarga tentang
-
menarik diri -
Cara merawat klien menarik diri
-
• Pengertian menarik diri • Tanda dan gejala menarik diri • Penyebab dan akibat menarik diri • Cara merawat klien menarik diri 3.Latih keluarga cara merawat klien menarik diri.. 4.Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan 5.Beri motivasi keluarga agar membantu klien untuk bersosialisasi.
6.Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya merawat
7. Klien dapat memanfaat kan obat dengan baik.
Setelah 1x interaksi klien
1.Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan
menyebutkan;
kerugian tidak minum obat, nama , warna, dosis,
-
Manfaat minum obat
cara , efek terapi dan efek samping penggunan
-
Kerugian tidak minum
obat
obat
2. Pantau klien saat penggunaan obat
-
Nama,warna,dosis, efek terapi dan efek samping obat
Setelah 1x interaksi klien mendemontrasikan penggunaan obat dgn benar Setelah 1x interaksi klien menyebutkan akibat berhenti
3. Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar
minum obat tanpa konsultasi dokter
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN no 1
Tgl Kamis
Dx keperawatan Gangguan persepsi
18/6/202
sensori: halusinasi
0
pendengaran
(SP I)
Implementasi Jam 11.00 WIB DS
:
Klien mengatakan sering mendengar bisikan suara yang mengejek nya, suara tersebut kadang muncul kadang tidak, suara itu muncul lamanya biasa 5 detik. DO :
Evaluasi S: Klien mengatakan mendengar bisikan suara yang mengejek nya kadang selama -/+ 5 detik. Respon pasien untuk mengontrol halusinasinya berbicara sendiri. Pasien mengatakan mau diajarkan mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik, dan prasaan pasien setelah di ajarkan sedikit lebih
Paraf
Klien saat interaksi kadang ketawa
nyaman
sendiri dan sering mondar-mandir,
O:
kadang bicara sendiri.
pasien tampak tenang, kontak mata sedikit
Tx
menurun, bicara kurang jelas, pasien mau di ajak
:
komunikasi, pasien tampak mempraktikan cara
1. Membina
hubungan
saling
percaya
baik
2. Membantu klien untuk dalam mengenal halusinasinya ( isi, situasi, frekuensi, durasi, dan respon) 3. Membantu mengontrol dengan
cara
klien
untuk
halusinasinya pertama
yaitu
pasien
untuk
menghardik. RTL:
Mengajarkan
menghardik suara palsu. Membuat kontrak waktu untuk pertemuan SP II
mengontrol halusinasinya secara mandiri dengan A: Halusinasi dengar P: Mengahardik setiap mendengar suara palsu.
Isolasi sosial menarik diri
S
SP I: 1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien 2. Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi dengan orang lain
-
Klien mengatakan namanya Bapak M
-
Klien mengatakan malu
-
berhubungan dengan orang lain
-
Klien dapat menyebutkan penyebab menarik
O
3. Mengidentifikasi kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
diri
4. Melatih pasien berkenalan dengan 1 orang 5. Membimbing pasie
Kontak mata kurang
A
SP I belum tercapai
memasukkan dalam jadwa
-
kegiatan haria
Klien dapat membina hubungan saling percaya
-
Klien belum mampu
-
menyebutkan keuntungan
-
berhubungan sosial dan
-
kerugian menarik diri
-
Klien belum mampu berinteraksi dengan orang lain
Pp : Lanjutkan SP I -
Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi dengan orang lain
-
Mengidentifikasi kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
-
Melatih pasien berkenalan dengan 1 orang
-
Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
Pk:
Jumat
Gangguan persepsi
1. Mengevaluasi kembali kemampuan
19
sensori: halusinasi
pasien dalam mengontrol halusinasi
/6/2020
pendengaran
dengan cara menghardik seperti yang diajarkan pertemuan sebelumnya 2. Mengajari pasien cara mengontrol halusinasi dengan cara yang kedua yaitu bercakap cakap dengan orang
-
Menganjurkan klien untuk
-
berhubungan sosial dengan
-
orang lain (misalnya bercakap-
-
cakap dengan orang lain
S: pasien mengatakan masih ingat cara yang kemarin sudah diajarkan yaitu dengan cara menghardik, pasien mengatakan cara yaitu kita menutup telinga lalu sambil bilang”pergi kamu pergi, kamu suara palsu tidak nyata”.
lain 3. Membuat jadwal latian cara bercakap cakap 4. Menganjurkan cara bercakap cakap ketika halusinasi muncul
Setelah diajarkan cara yang kedua pasien mengatakan juga sudah bisa yaitu dengan cara mengajak ngobrol dengan orang lain.. setelah diajarkan pasien mengatakan prasaannya lebih nyaman
Melakukan kontrak pada pertemuan O: berikutnya pasien tampak meragakan kembali cara mengontrol halusinasi dengan menghardik seperti pertemuan sebelumnya Pasien tampak memperagakan mengontrol halusinasi dengan cara ke dua yaitu dengan mengajak ngobrol dengan orang lain A: Pasien mampu memperagakan kembali mengontrol halusinasi dengan cara menghardik Pasien mapu memperagakan mengontrol halusinasi dengan cara kedua yaitu bercakap cakap dengan
orang lain Isolasi sosial
S:
Sp II
- Klien mampu menyebutkan
1. Memvalidasi masalah dan
penyebab isolasi sosial
latihan sebelumnya
- Klien mampu menyebutkan
2. Melatih pasien berkenalan
keuntungan dan kerugian
dengan 2 orang atau lebih
berhubungan sosial dengan
3. Membimbing pasien
orang lain
memasukkan dalam jadwal
- klien mengatakan sudah
harian
mempunyai teman - klien mengatakan senang
setelah berhubungan dengan orang lain - klien mengatakan sudah
mempunyai teman lagi yang bernama mas ³ g´ O:
- klien mampu
mendemontrasikan berkenalan dengan lebih dari satu orang -
DAFTAR PUSTAKA Keliat, B. A.,Akemat, 2011,Keperawatan Jiwa :Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : EGC. Maramis, W. F., 2005, Ilmu Kedokteran Jiwa. Cetakan Kesembilan. Surabaya : Airlangga University Pres. Sunaryo, 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC. Stuart, G.W., Laraia, M. T., 2001, Principles and Practice of Psychiatric Nursing.7th edition. St. Louis : Mosby Year Book. Stuart, G. W.,Sundeen, S. J., 2006,Buku Saku Keperawatan JiwaEdisi 5. Jakarta: EGC. Yosep, I. 2007.Keperawatan Jiwa Edisi I. Bandung: Refika Aditama. Farida,Kusumawati. 2008:Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika. Azizah, Lilik M. 2011. Keperawatan Jiwa Ed 1. Yogyakarta: Graha Ilmu Fitria, Nita. 2010. Laporan pendahuluan dan strategi pelaksanaan. Jakarta: hak cipta Maramis, Willy F. 2009. Catatan ilmu kedokteran jiwa.Surabaya: airlangga university press (AUP) Hawari, Dadang. 2001. Keperawatan kesehatan holistic padagangguan jiwa SKIZOFRENIA. Jakarta: gaya baru Nasution SS. 2003.:Asuhan keperawatan pada pasien dengan perubahansensoripersepsi:h alusinasi.. Jakarta: Bumi Aksara,