Laporan Bacaan Rina BR Sinaga [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN BACAAN BAHASA INDONESIA



DI S U S U N OLEH: NAMA NIM



: RINA BR SINAGA : 2002036244



PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIVERSITAS RIAU 2021



KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia dan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan bacaan ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan laporan bacaan ini adalah untuk memenuhi tugas Bpk Afri Naldi selaku dosen Bahasa Indonesia. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang cara membandingkan buku bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bpk Afri Naldi selaku dosen bidang studi Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan bacaan ini. Penulis menyadari sepenuhnya dalam penulisan dan penyajian laporan bacaan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian. Terima kasih



Dalu-dalu 05 April 2021



Penulis



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………….si KATA PENGANTAR…………………………………………………………………...ii DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..iii A. PENDAHULUAN………………………………………………………………….....I B. LAPORAN BAGIAN BUKU 1. Buku Utama……………………………………………………………………….2 2. Buku Pembanding………………………………………………………………...8 C. KOMENTAR………………………………………………………………………….15 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….16



A. PENDAHULUAN 1. Identitas buku utama: a. Judul buku b. Penyusun



c. d. e. f. g.



Penerbit Tahun terbit Kota Tebal halaman Garis besar isi buku



: Bahasa Indonesia (untuk perguruan tinggi) : Paristiyanti Nurwardani Hestu Yoga Saksama Tri Wiratno Dwi Purnanto Vismaia S. Damaianti Edi Mulyono Sanityas Jukti Prawatyani Aan Almaidah Anwar Evawany Fajar Priyautama Ary Festanto : Ristekdikti : 2016 : Jakarta : 272 halaman :



Buku yang berjudul Bahasa Indonesia karya Paristyanti Nurwardani dkk, yang terdiri dari lima bab. Bagian buku terdiri dari, cover, kata sambutan, kata pengantar, daftar isi, isi buku (terdiri dari 5 bab), daftar pustaka dan lampiran. Buku ini terdiri dari 5 bab dan hanya 3 bab yang akan dibahas. Bab pertama membahas tentang “mengeksplorasi teks akademik dalam genre makro” yang mengikuti penjelasan mengenai, membangun konteks teks akademik, menelusuri dan menganalisi model teks akademik, membangun teks akademik secara bersama-sama dan membangun teks akademik secara mandiri. Selanjutnya bab 2 yaitu, “menjelajah dunia pustaka” yang mengikuti penjelasan mengenai, membangun konteks teks ulasan buku, menelusuri dan menganalisis model teks ulasan buku, membangun teks ulasan buku secara bersama-sama dan membangun teks ulasan buku secara mandiri. Dan yang terakhir bab 3 yaitu, “mendesain proposal penelitian dan proposal kegiatan” yang mengikuti penjelasan materi mengenai, membangun konteks teks proposal, menelusuri dan menganalisis model teks proposal, membangun teks proposal secara bersama-sama dan membangun teks proposal secara mandiri.



A. LAPORAN BAGIAN BUKU 1. Buku Utama BAB I Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre Makro 1. Membangun konteks teks akademik Tahap awal, penulis menjelaskan mengenai teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah. Kemudian penulis juga menjelaskan genre makro yang pengertiaanya adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara keseluruhan, dan genre mikro adalah subgenre-subgenre yang lebih kecil yang terdapat didalamnya dan dipayungi oleh genre makro tersebut. 2. Menelusuri dan menganalisis model teks akademi Pada bagian ini, penulis menjelaskan bagaimana membedakan teks akademik dan teks nonakademik yang ditandai dengan ciri-ciri tertentu. Salah satunya yaitu, ciri-ciri teks akademik itu “lugas”, “baku”, “bersifat taksonomi dan abstrak”, “banyak memanfaatkan metafora gramatika”, “banyak memanfaatkan proses relasional”, “banyak memanfaatkan pengacuan esfora”, serta “factual dalam genre”. Penulis juga menjelaskan bahwa teks akademi dan teks nonakademi tidak dilihat sebagai perbedaan hitam dan putih. Tetapi penulis menjelaskan bahwa perbedaan tersebut dilihat dari kecenderungan ciri-ciri yang dikandung oleh teks tersebut. Teks akademik diasosiasikan dengan teks tulis, dan teks nonakademik diasosiasikan dengan teks lisan. Teks tulis bukan teks yang dimediakan dengan tulisan. Sebaliknya, teks lisan bukan teks yang dituturkan secara lisan. Penulis juga menjelaskan bahwa sebagai contoh, teks berita yang didengarkan diradio adalah teks tulis yang dimediakan secara lisan, dan naskah drama dalam bentuk dialog adalah teks lisan yang dimediakan dengan tulisan. Penulis juga menjelaskan materi menganalisis pentingnya teks akademi terutama insan yang berada di lingkungan akademi terutama dosen dan mahasiswa, tidak dapat terlepas dari teks akademi. 3. Membangun teks akademi secara bersama-sama Pada bagian ini penulis menjelaskan secara bersama-sama akan menggali sekaligus mengevaluasi lebih jauh lagi ciri-ciri itu, serta menyajikan teks akademi dalam berbagai genre makro dan membangun argumen yang terbentuk didalam masing-masing genre tersebut. 1). Menggali dan mengevaluasi lebih jauh ciri-ciri teks akademik A. teks akademik bersifat sederhana dalam struktur kalimat B. teks akademik padat informasi C. teks akademik padat kata leksikal D. teks akademik banyak memanfaatkan nominalisasi E. teks akademik banyak memanfaatkan metafora gramatika melalui ungkapan inkongruen F. teks akademik banyak memanfaatkan istilah teknis G. teks akademik bersifat taksonomik dan abstrak H. teks akademik banyak memanfaatkan system pengacuan esfora I. teks akademik banyak memanfaatkan proses relasional identifikatif dan proses relasional atributif



J. teks akademik bersifat monologis dengan banyak mendayagunakan kalimat indikatifdeklaratif K. teks akademik memanfaatkan bentuk pasif untuk menekankan pokok persoalan, bukan pelaku, dan akibatnya, teks akademi menjadi objektif bukan subjektif L. teks akademik seharusnya tidak mengandung kalimat minor M. teks akademi seharusnya tidak mengandung kalimat takgramatikal N. teks akademik tergolong kedalam genre factual bukan genre fiksional 2). Menyajikan teks akademik dalam berbagai genre makro A. Ulasan Buku Pada bagian ini, penulis menjelaskan bahwa buku dapat dikelompokkan menjadi buku ajar dan buku referensi. Buku baca ini termasuk ke dalam buku ajar. Sesuai dengan namanya, buku referensi adalah buku yang digunakan sebagai referensi atau bahan rujukan pada saat orang menyusun karya ilmiah. Di lingkungan akademik, buku sering diulas untuk melihat keunggulan dan kelemahannya. Pada subbab ini, penulis mengajak kita untuk menelusuri bagaimana ulasan buku disusun dengan struktur teks sesuai dengan konvensi yang berlaku. Ulasan buku yang juga sering disebut timbangan buku adalah tulisan yang berisi tentang kritik terhadap buku yang dimaksud. Ulasan semacam ini diperlukan pada saat kita menyajikan kajian pustaka dalam proposal penelitian, laporan penelitian (yang dapat berupa skripsi, tesis, dan disertasi), atau artikel ilmiah. Penulis kemudian menjelaskan, ulasan buku mermiliki struktur teks identitas ^ orientasi ^ tafsiran isi evaluasi rangkuman evaluasi (Tanda ^ berarti diikuti oleh). Masing-masing tahapan pada struktur teks itu mengandung genre mikro yang berbeda-beda, bergantung kepada fungsi retoris setiap tahapan itu. B. Proposal Kemudian penulis mengajak kita untuk mengetahui tentang proposal, Proposal merupakan tulisan yang berisi rancangan penelitian atau rancangan kegiatan. Proposal dapat berupa proposal penelitian atau proposal kegiatan. Proposal penelitian memiliki struktur teks pendahuluan ^ landasan teori dan tinjauan pustaka ^ metodologi penelitian. Adapun proposal kegiatan yang memiliki struktur teks pendahuluan ^ tata laksana kegiaton ^ penutup. Masing-masing tahapan pada struktur teks proposal mengandung genre mikro yang berbedabeda, sesuai dengan fungs retoris masing-masing tahapan tersebut. C. Laporan Laporan dapat dikelompokkan menjadi laporan penelitian dan laporan kegiatan. Laporan penelitian ditata dengan struktur teks: pendahuluarı ^ landasan teoretis dan tinjauan pustaka ^ metodologi penelitian ^ hasil ^ pembahasan ^ penutup. Laporan kegiatan mempunyai struktur teks yang lebih fleksibel, sesuai dengan cakupan kegiatan yang dilaporkan. Akan tetapi, pada urnumnya, struktur teks laporan kegiatan kegiatan penutup. Masing-masing tahapan pada struktur teks tersebut mengandurng genre mikro yang berbedabeda, sesuai dengan fungsi retoris masing-masing adalah pendahuluan ^ deskripsi kegiatan ^ pelaksanaan tahapan tersebut. D. Artikel lmiah Artikel ilmiah dapat dikelompokkan menjadi artikel penelitian dan artikel konseptual. Anda akan mempelajari cara menyusun artikel ilmiah pada Bab V. Pada penelitian artikel penelitian adalah laporan yang disusun dalam bentuk artikel. Oleh sebab itu, tidak mengherankan struktur teks artikel penelitian sama dengan struktur teks laporan penelitian,



yaitu: abstrak ^ pendahuluan ^ tinjauan pustaka ^ metodologi penelitian ^ hasil ^ pembahasan ^ simpulan. Pihak lain, artikel konseptual adalah artikel sebagai hasil pemikiran mengenai sesuatu secara konseptual. Artikel konseptual disusun dengan struktur teks yang lebih fleksibel, tepercaya kepada cakupun pokok masalah dan konsep atau teori yang digunakan untuk membicarakan masalah pokck tersebut. Setiap tahapan struktur teks artikel ilmiah yang mengandung genre mikro yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi retoris masingmasing tahapan tersebut. 4. Membangun teks akademik secara mandiri Pada bagian ini, penulis mengajak pembaca untuk melakukan kegiatan secara mandiri, dalam arti bahwa kita melakukannya tanpa bantuan dari siapa pun. Kegiatan yang dimaksud meliputi kemandirian untuk membuat rangkuman serta kemandirian dalam membuat tugas dan proyek perkuliahan.



BAB II Menjelajah Dunia Pustaka 1. Membangun konteks teks ulasan buku Dalam kegiatan ini, penulis mengajak kita sebagai insan akademik harus membaca karya-karya ilmiah, antara lain buku. Pada saat membaca buku, kita harus mencernanya dengan seksama agar dapat memahami isinya. Disisi lain, kita perlu mengomunikasikan pemahaman kita itu dalam berbagai bentuk untuk keperluan presentasi penelitian atau menulis, seperti proposal penelitian, laporan, artikel ilmiah, tugas akhir, atau skripsi. Bab Menjelajah Dunia Pustaka merupakan sarana pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks yang membantu kita untuk memperoleh wawasan yang lebih luas, cara berpikir lebih kritis dan kreatif, serta keterampilan membaca dan menulis teks, ulasan, buku, secara lebih memadai. Untuk itu, Anda datang untuk menelusuri, mengubah, dan memproduksi teks ulasan buku. 2. Menelusuri dan menganalisis model teks ulasan buku Penulis mengharapkan kita untuk mengetahui kandungan genre mikro yang terdapat dalam masing-masing tahapan pada teks itu dan menjelaskan fungsi retorisnya. kita juga melayani untuk mengajukan pertanyaan tentang pentingnya ulasan buku kehidupan akademik kita. Pada saatnya, kita dituntut untuk dapat membuat teks ulasan yang baik sesuai dengan kriteria yang ditentukan. a. Menelusuri model teks ulasan buku 1. Struktur teks dan hubungan genre pada teks ulasan buku ➢ Identitas ➢ Orientasi ➢ Tahapan tafsiran isi ➢ Evaluasi ➢ Rangkuman evaluasi 2. Simpulan tentang struktur teks dan hubungan genre pada teks ulasan buku Dalam tahap ini penulis menjelaskan bahwa, terakhir pada tahap rangkuman evaluasi, pengulas memberikan ulasan akhir yang berisi simpulan dari buku yang diulas. b. Menganalisis aspek penilaian, formulasi bahasa, dan manfaat teks ulasan buku 1. Menganalisis aspek penilaian



2. Menganalisis formulasi bahasa evaluasi 3. Menganalisis manfaat teks ulasan buku 3. Membangun teks ulasan buku secara bersama-sama Di subbab ini penulis akan mengajak kita membuat teks ulasan buku dengan dua cara. Pertama, kita diminta untuk merekonstruksi ulasan buku yang sudah ada. Caranya adalahseperti yang telah dilakukan terlebih dahulu, terlebih dahulu kita menyimpan dan memesan teks ulasan buku, kemudian merekonstruksinya dengan bahasa kita sendiri. Merekonstruksi berarti menyusun kembali. Kedua, kita diminta untuk membuat teks ulasan buku itu sendiri dengan mencontoh ulasan teks yang sudah ada. Untuk mencari buku yang diulas, kita dapat memanfaatkan perpustakaan yang ada di kampus atau berselancar di dunia maya. Dapat diperoleh dari contoh ulasan teks juga dapat dicari di berbagai media. Dalam membuat teks ulasan buku, kita boleh meminta bantuan kepada teman sejawat atau berdiskusi dengan dosen pengajar di luar kelas. Akan tetapi perlu dicatat bahwa memang kita boleh bekerja sama dengan teman-teman kita, namun hasil akhir adalah tanggung jawab sendiri. Agar mudah dalam bekerja, ikutilah petunjuk yang diberikan pada setiap subbab di bawah ini. a. Merekontruksi teks ulasan buku ➢ Merekontruksi teks ulasan buku terjemahan ➢ Merekontruksi teks ulasan buku bahasa inggris b. Membuat teks ulasan buku ➢ Mencari buku yang diulas ➢ Membaca secara kritis ➢ Membuat ringkasan ➢ Menentukan kriteria penilaian ➢ Mencari buku pembanding dan referensi untuk rujukan ➢ Menulis ulasan yang dimaksud 4. Membangun teks ulasan buku secara mandiri Membangun teks secara mandiri merupakan puncak dari kegiatan belajar tentang teks ulasan buku. Pada kegiatan sebelumnya, kita sudah memahami struktur teks ulasan dan bagaimana genre mikro digunakan untuk merealisasikan setiap tahapan pada struktur teks itu. kita juga sudah memahami kaidah kebahasaan yang lazim digunakan dalam teks ulasan. Pada kegiatan mandiri ini, kita juga diharapkan dapat menghasilkan sejumlah teks ulasan buku melalui proyek kegiatan belajar yang kita susun sendiri.



BAB III Mendesain Proposal Penelitian dan Proposal Kegiatan 1. Membangun konteks teks proposal Pada bagian ini, penulis menjelaskan mengenai Proposal penelitian dan proposal kegiatan merupakan produk karya tulis yang sangat penting untuk kita pahami. Berdasarkan proposal penelitian, kita melakukan penelitian yang kemudian kita laporkan dalam bentuk skripsi (untuk jenjang S-1). Pihak lain, berdasarkan proposal kegiatan, kita melakukan kegiatan magang yang kemudian kita laporkan daiam bentuk tugas akhir atau laporan magang (untuk jenjang D-3). Sebagai mahasiswa dari masing-masing jenjang itu, kita membuat kedua karya tulis tersebut untuk memenuhi syarat kelulusan. Perlu diketahui bahwa tidak di



semua perguruan tinggi digunakan istilah yang sama untuk skripsi dan tugas akhir. Lembaga tertentu, semua karya tulis yang menandai berakhirnya S-1 dan D-3 disebut tugas akhir. Kemudian penulis menjelaskan bahwa Proposal pada dasarnya adalah sebuah usulan, rencana, atau tawaran. Akan tetapi, kini kata proposal lebih sering digunakan daripada ketiga kata yang lain itu. Dalam bahasa Inggris, kata proposal diberi makna "something (such us a plan or suggestion) that is presented to a person or group of people to consider" atau "the act of presenting a plan, suggestion, etc., to a person or group of people" (Webster, 2012). Makna itu juga digunakan dalam bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan makna proposal sebagai "rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja” 2. a. ➢ ➢



Menelusuri dan menganalisis model teks proposal Menelusuri model teks proposal Menelusuri model teks proposal penelitian Menelusuri model teks proposal kegiatan



b. Menganalisis hubungan genre pada setiap tahapan proposal ➢ Menganalisis hubungan genre pada setiap tahapan proposal penelitian 1. Pendahuluan Pada tahap ini, penulis menjelaskan bahwa, tahapan pendahuluan pada proposal penelitian mengandung unsur (1) latar belakang penelitian, (2) rumusan masalah penelitian, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5) hipotesis. 2. Landasan teori dan tinjauan pustaka Pada unsur landasan teori dan tinjauan pustaka penulis juga menjelaskan bahwa landasan teori berfungsi untuk menyajikan ulasan teoretis dengan memformulasikan sintesis teori yang akan digunakan sebagai dasar pemecahan masalah yang diteliti. Disisi lain, tinjauan pustaka berfungsi untuk menyajikan ulasan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yang kemudian dibandingkan dengan penelitian yang akan dilakukan. 3. Metodologi penelitian Pada tahap ini, penulis menjelaskan bahwa tahapan metodologi penelitian meliputi (1) waktu dan lokasi penelitian, (2) sumber data penelitian, dan (3) alur penelitian. Unsur yang pertama mengandung pengertian bahwa penelitian akan dilaksanakan pada kurun waktu dan di lokasi tertentu. Pada teori tentang metodologi penelitian, kedua hal itu sering dikatakan sebagai latar (setting) penelitian. Unsur yang kedua menunjukkan penjelasan tentang data wujud dan tempat data diperoleh serta dengan teknik apa data diperoleh dan dianalisis. Yang ketiga merupakan prosedur atau langkah-langkah penelitian. Dari ketiga unsur tersebut, dinyatakan dapat dinyatakan bahwa Tahapan Metodologi Penelitian menyajikan pendekatan, metode, dan penelitian teknik yang akan diterapkan, termasuk langkah-langkah yang akan dicapai. (Periksa kembali penjelasan tentang ketiga hal itu pada Tahapan Pendahuluan). Genre mikro yang digunakan pada Tahapan Metodologi Penelitian adalah deskripsi, laporan, dan prosedur. Deskripsi digunakan untuk memaparkan data wujud serta waktu dan lokasi penelitiarı, laporan digunakan untuk menjelaskan klasifikasi data berdasarkan kriteria tertentu, serta prosedur digunakan untuk menunjukkan langkah-langkah penelitian. 4. Daftar pustaka



Pada bagian ini, penulis menjelaskan bahwa, Meskipun tidak dimasukkan ke dalam tahapan pada struktur teks proposal penelitian, daftar pustaka merupakan kelengkapan yang sangat penting. Oleh sebab itu. masalah ini dibahas secara khusus. Model penulisan daftar pustaka yang diikuti secara internasional pada umumnya adalah sistem APA (American Psychological Association) atau sistem Harvard. Akan tetapi, penerbit buku atau jurnal sering mempunyai sistem sendiri, meskipun biasanya merupakan hasil modifikasi dari kedua sistem tersebut. Pada bagian ini, sistem yang dianut adalah sistem yang pertama. Sebagai lembaga, APA mengeluarkan manual yang menjadi baru tersedia, bahkan tidak ada hanya mengenai daftar pustaka. Manual itu berjudul Manual Publikasi American Psychological Association yang edisi keenamnya terbit pada tahun 2010. Anda dapat mengunduh manual tersebut dengan mudah di internet. c. Menganalisis formulasi bahasa pada proposal, manfaat proposal, dan pihak yang diberi proposal 3.1 Formulasi Menganalisis Bahasa dalam Proposal Pada bagian ini, penulis menjelaskan bahwa bahasa proposal banyak diwarnai oleh penggunaan modalitas akan. Kata yang setaraf dengan akan adalah ingin, tetapi kedua kata itu rnengandung perbedaan. Kata akan berorientasi pada hal yang dituturkan, sedangkan kata ingin berorientasi pada diri penutur. Perbedaan orientasi itu mengisyaratkan bahwa akan lebih obyektif, sedangkan ingin lebih adil. Namum demikiar, kedua kata itu sama dalam hal waktu yang diacu, yaitu waktu yang akan datang atau keakanan (sebagai kontras dari kekinian). Proposal bahasa mengandung makna keakanan. Bahasa yang demikian menggambarkan bahwa penelitian atau kegiatan yang dimaksud belum dilaksanakan, tetapi direncanakan untuk dilaksanakan. Dengan demikian, proposal dibuat dengan formulasi bahasa khusus yang antara lain-lain oleh makna keakanan tersebut. 3.2 Menganalisis Manfaat Penyusunan Proposal Proposal penelitian atau proposal kegiatan merupakan rancangan bahwa sebuah penelitian atau kegiatan akan dikerjakan. Proposal dapat memandu arah yang akan dituju oleh penelitian atau kegiatan itu. Penelitian atau kegiatan mungkin saja dapat dilakukan tanpa diawali dengan proposal, tetapi hasil penelitian atau kegiatan itu tidak dapat diukur dan arah yang tidak jelas. Dengan demikian, proposal yang merupakan rangkaian tidak dapat dilepaskan dari penelitian atau kegiatan yang dirancang. Dari proposal dapat diketahui apakah penelitian atau kegiatan yang akan dilakukan itu terencana dan terukur dengan baik atau tidak. Kegiatan yang bukan penelitian dapat berupa kegiatan magang, seminar, pentas seni, bakti sosial, studi banding, dll. Apabila kegiatan-kegiatan itu tidak direncanakan dengan baik, sudah barang tentu kegiatan itu tidak akan terlaksana secara efektif dan efisien dari segi pikiran yang tercurah, tenaga yang digunakan, biaya yang dikeluarkan, dan waktu yang disediakan. Oleh sebab itu, Sebelum kegiatan-kegiatan itu dilaksanakan, proposal perlu disusun yang bagus yang memaparkan rancangan untuk semua aspek tersebut. d. Membangun teks proposal secara bersama-sama 1. Merekonstruksi teks proposal 2. Menyusun proposal yang baru



➢ Identitas Buku Pembanding: 1. Judul buku 2. Pengarang 3. Penerbit 4. Tahun terbit 5. Kota terbit 6. Tebal buku 7. Ukuran



: Pendidikan Bahasa Indonesia : Drs. Sanggup Barus, M.Pd. Dkk : Unimed Press : 2014 : Medan : 144 halm : 16,5 x 25 cm



Isi Buku 1. Bab I BAHASA PENGEMBANG KEPRIBADIAN 2. Bab II BAHASA INDONESIA BAKU DAN PEMAKAIANNYA DENGAN BAIK DAN BENAR 3. Bab III EJAAN BAHASA INDONESIA 4. Bab IV DIKSI 5. Bab V KALIMAT EFEKTIF 6. Bab VI PARAGRAF 7. Bab VII PENULISAN KARYA ILMIAH



BAB 1 BAHASA PENGEMBANG KEPRIBADIAN



1. Pengertian Bahasa Berbagai pengertian bahasa telah dirumuskan pakar-pakar bahasa. Wojowasito berpengertian bahwa bahasa adalah alat manusia mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman yang terdiri dari lambang-lambang bahasa. 2. Pengertian Kepribadian dan Pengembangan Kepribadian Amit Abraham mendefinisikan kepribadian adalah pola-pola pemikiran, perasaan dan perilaku yang tertanam dalam-dalam dan relatif permanen, kepribadian menyiratkan prediktabilitas tentang bagaimana seseorang akan beraksi dalam keadaan yang berbeda-beda. 3. Hubungan Bahasa dengan Pengembangan Kepribadian Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 berisi tiga ikrar, yaitu (1) kami putra putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu (2) kami putra putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu bangsa Inonesia (3) kami putra putri indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia. Pengalaman berbahasa yang amat berharga dalam pengembangan kepribadian dikukuhkan dalam undang-undang dasar 1945, yaitu bahasa negara adalah bahasa Indonesia. Fungsi ini mencakup sebagai aspek: 1. Mengembangkan kemampuan/kompetensi berkomunikasi ilmiah 2. Mengembangkan kemampuan akademis 3. Mengembangkan kecerdasan berbahasa 4. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi antarpribadi sehingga memantapkan perkembangan pribadi.



BAB 2 BAHASA INDONESIA BAKU DAN PEMAKAIANNYA DENGAN BAIK DAN BENAR 1. Pengertian Bahasa Baku Bahasa yang dipergunakan dalam situasi tidak resmi pun dianggap sabagai bahasa baku, istilah bahasa baku dalam bahasa Indonesia atau standard language dalam bahsa Inggris dalam dunia ilmu bahasa atau linguistik pertama kali diperkenalkan oleh Vilem Mathesius pada 1926, bahasa baku sebagai bentuk bahasa yang telah dikodifikasi diterima difungsikan sebagai model atau acuan oleh masyarakat secara luas, pengertian bahasa baku diatas diikuti dan diacu oleh pakar bahasa dan pengajaran bahasa baik di barat maupun di Indonesia, tinadakan pengesahan itu dilakukan melalui pertimbangan-pertimbangan nilai yang bermotivasi sosial politik, berdasarkan beberapa pengertian diatas, jelas bahwa bahsa baku itu adalah bentuk bahsa yang telah dikodifikasi atau ditetapkan diterima atau difungsikan sebagai model oleh masyarakat secara luas, masalah kodifikasi berkait dengan masalah ketentuan atau ketetapan norma-norma kebahasaan `itu berupa pedoman tata bahasa, ejaan, kamus, lafal dan istilah, ketiga aspek yang terdapat didalam konsep bahasa baku itu kodifikasi keberterimaan difungsikan atau dipake sebagai model berkesatuan utuh dan saling berkait baik dalam menentukan kode bahasa maupun kode pemakaian bahasa baku.



2. Pengertian bahasa nonbaku Ricards, Jhon, dan Heidi berpengertian bahwa bahasa nonstandar adalah bahasa yang digunakan dalam berbicara dan menulis yang berbeda pelafalan tata bahasa dan kosakata dari bahasa baku dari suatu bahasa, Suhariannto berpengertian bahwa bahasa nonstandar atau bahasa tidak baku adalah salah satu variasi bahasa yang tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya yaitu dalam pemakaian bahasa tidak resmi, berdasarkan beberapa pengertian di atas bahwa bahasa nonstandar adalah ragam bahasa yang berkode bahasa yang berbeda dengan kode bahasa baku dan dipergunakan di lingkungan tidak resmi. 3. Pengertian Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku a. Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk bahasanya telah dikodifikasi diterima dan difungsikan atau dipakai sebagai model oleh masyarakat Indonesia secara luas, b. bahasa Indonesia nonbaku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak dikodifikasikan tidak diterima dan tidak difungsikan sebagai model masyarakat Indonesia secara luas tetapi dipakai oleh mayarakat secara khusus. 4. Konteks Pemakaian Bahasa Indonesia Baku Didalam konteks pertama dan kedua didukung oleh bahasa Indonesia baku tulis, konteks ketiga dan keempat didukung oleh bahasa Indonesia baku lisan, diluar konteks ini dipergunakan bahasa Indonesia nonbaku atau bahasa Indonesia nonstandar. 5. Ciri-Ciri Bahasa Indonesia Baku Ciri-ciri bahasa Indonesia baku dan bahasa Indonesia nonbaku : 1. Pelafalan sebagai bagian fonologi bahasa Indonesia baku adalah pelafalan yang relatif bebas dari atau sedikit diwarnai bahasa daerah atau dialek. 2. Konjungsi sebagai bagian morfologi bahasa indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap didalam kalimat. 3. Partikel –kah, -lah dab –pun sebagai bagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap didalam kalimat. 4. Preposisi atau kata depan sebagai bagian morfologi bahasa Indonesia baku di tulis secara jelas dan tetap didalam kalimat. 5. Kosakata sebagai bagian semantik bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap dalam kalimat. 6. Pemakaian Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku dengan Baik dan Benar Pemakaian bahasa Indonesia baku dengan baik adalah pemakaian bahasa Indonesia yang mengikuti atau sesuai dengan fungsi pemakaian bahasa baku. Konsep baik dan benar dalam pemakaian bahasa Indonesia baik baku maupun nonbaku saling berkait tidak lah logis ada pemakaian bahasa Indonesia yang baik tetapi tidak benar, atau tidaklah logis ada pemakaian bahasa yang benar tetapi tidak baik oleh karena itu, memakai bahasa baku tidak dengan sendirinya berarti memakai bahasa yang baik dan benar.



BAB 7 PENULISAN KARYA ILMIAH Karya ilmiah adalah karangan yang bersifat ilmu atau memenuhi syarat ilmu pengetahuan. Prinsip utama pengertian ilmiah, pertama, bersifat objektif kedua,segala sesuatu yang dikemukakan penulis, harus berdasarkan data ketiga, penyimpulan hasil didalam karya



ilmiah berupa pola deduktif dan indiktif. keempat. Pembahasan datanya berupa rasio.Topik merupakan pokok pembicaraan pada kesuluruhan yang dibahas. Dalam memilih topik harus dipertimbangkan beberapa hal: (1). Topik harus bermanfaat dan layak dibahas, (2). Topik cukup menarik, (3) topik dikenal baik, (4). Bahan yang diperlukan untuk topik dapat diperoleh dan cukup emmadai, (5) tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit. Setelah diperoleh topik yang relevan, topik itu di nyatakan dalam suatu judul karya ilmiah.Topik berbeda dengan judul.seperti yang sudah dijelaskan diatas Topik merupakan pokok pembicaraan dalam seluruh karya ilmiah yang digarap. Sedangkan judul ilmiah, judul harus tepat menunjukkan topiknya. Dalam menentukan judul terdapat beberapa syarat yaitu : (1). Judul harus sesuai dengan topik atau isi karya ilmiah beserta jangkauannya.. (2). Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk fase benda bukan dalam bentuk kalimat, (3). Judul diusahakan sesingkat munkin, (4). Judul harus dinyatakan secara jelas. Setelah itu Penulis membuat rumusan mengenai masalah dan tujuan yang dicapai dengan topik tadi. Rumusan tersebut dinamakan tema. Rumusan singkat yang mengandung tema dasar sebuah karya ilmiah, adalah tesis. Kalau topik yang terbatas sudah ditemukan dan tujuan pembicaraannya sudah jelas, maka pengumpulan bahan dapat dilakukan. Bahan penulisan adalah semua informasi dan data yang relevan.digunakan untuk mencapai tujuan penulisan. Kerangka makalah dapat juga disebut rancang bangun makalah. Menyusun makalah berarti memecahkan tema kedalam gagasan-gagasan , kerangka itu dapat berbentuk kerangka topik dan dapat juga berbentuk kerangka kalimat. Penulisan makalah dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu, penulisan pendahuluan, pembahasan, dan penulisan penutup.



BAB IV PEMBAHASAN



A. KELEMAHAN 1. sedangkan pada buku kedua buku Bahasa indonesia perguruan tinggi (belmawa), muku ini hanya membahas teks akademik dan non akademik, menjelajah dunia pustaka, mendesain proposal penelitian dan proposal kegiatan, melaporkan hasil penelitian dan kegiatan, dan mengaktualisasikan diri melalui artikel ilmiah. 2. Pada buku Pendidikan Bahasa Indonesia Drs. Sanggup Barus, M.Pd.dkk. buku ini terlalu singkat dalam menjelaskan setiap permasalahan yang ada, buku Pendidikan Bahasa Indonesia Drs. Sanggup Barus, M.Pd.dkk. ini hanya membahas tentang Bahasa Indonesia, seperti Bahasa Indonesia sebagai pengembang kepribadian, Bahasa Indonesia baku dan pemakaiannya, ejaan Bahasa Indonesia, Diksi, Kalimat efektif, paragraf,dan penulisan karya ilmiah. Buku ini tidak di sertai rangkuman di setiap babnya. Tidak adanya kata sambutan dari pengarang.



B. KELEBHAN 1. Sedangkan pada buku kedua buku Bahasa indonesia perguruan tinggi (belmawa), pada buku ini memiliki penjelasan dan bahasa yang sangat mudah untuk dipahami. Penjelasan di buku ini lebih terperinci di banding buku pertama. Buku ini juga di lengkapi oleh tabel dan tugas-tugas pada setiap pembahasan nya. Adanya kata sambutan dari pengarang. 2. Pada buku Pendidikan Bahasa Indonesia Drs. Sanggup Barus, M.Pd.dkk dibahas dengan singkat dan diikuticontoh yang sangat banyak sehingga memudahkan para pembaca untuk memahami. Buku ini di sertai dengan biografi pengerang yang membuat pembaca lebih mengenal pengarangnya. Isi pada setiap babnya sama dengan judul yang dipaparkan.



DAFTAR PUSTAKA



Paristiyanti Nurwardani. 2016. Buku Ajar bMata Kuliah Umum Bahasa IndonesiA. Jakarta: RISTEKDIKTI Sanggup Barus. 2014. Pendidikan Bahasa Indonesia. Medan: Unimed Press