LKP Materi 4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR ASIDI ALKALIMETRI



NAMA



: NADINDRA FADILIAN NAFLA



NIM



: 225100200111007



KELAS



: B



KELOMPOK



: B2



ASISTEN



: GABRIELA KANIA MAPANDIN RUNTUNG



Pas foto 3 x 4



DEPARTEMEN TEKNIK BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2022



1 Paragraf min. 3 kalimat. Instruksi dihapus sebelum pengumpulan



NAMA



NADINDRA NAFLA



FADILIAN



NIM



225100200111007



KELAS



B



KELOMPOK



B2



BAB 4 ASIDI ALKALIMETRI 1. PRELAB (sitasi, max 4 halaman) 1. Salah satu cara untuk menganalisis secara kuantitatif suatu larutan adalah dengan analisis volumetri. Jelaskan apa itu analisis volumetri! Analisis volumetri adalah sebuah analisis kimia yang bertujuan untuk menentukan jumlah atau kuantitas komponen penyusun suatu bahan atau zat. Data numerik dihasilkan oleh volumetri dengan satuan tertentu dengan satuan volume, berat, dan konsentrasi yang diukur dengan metode tertentu. Berdasarkan jenis reaksinya analisis volumetri berupa reaksi asambasa (asidi-alkalimetri), reaksi pengendapan ( presipitimetri), reaksi pembentukan kompleks (kompleksometri), reaksi redoks (permanganometri, oksidimetri) (Padmaningrum, 2013). 2. Salah satu bagian dari analisis volumetri adalah metode asidi alkalimetri. Jelaskan apa itu asidi alkalimetri beserta prinsip kerjanya! Asidimetri adalah titrasi dengan menggunakan larutan standar asam (mislanya HCl, asam cuka, asam oksalat,dan asam borat) untuk menentukan basa. Sedangkan alkalimetri adalah kebalikannya. Jadi, Asidi alkalimetri adalah titrasi asam dan basa basa yang terbentuk karena hidrolisis garam dari asam lemah (basa bebas) dengan suatu asam standar dan dari basa lemah (asam bebas) dengan suatu basa standar (alkalimetri). Jelaskan apa itu asidi-alkalimetri beserta prinsip kerjanya,. Prinsip asidi alkalimetri dimaknai sebagai titrasi yang menyangkut asam dan basa. Dimana prinsip ini diawali dengan ditetapkannya larutan NaOH standar. Yang kemudian larutan tidak berwarna ditambahkan indikator phenolptalein (Simanjuntak, 2018).



3. Dalam analisis volumetri terdapat istilah standarisasi larutan. Apakah yang dimaksud dengan standarisasi larutan? Standarisasi larutan adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui dengan pasti. Berdasarkan kemurniannya, standarisasi larutan terbagi menjadi 2 yakni larutan standar primer dan larutan standar sekunder. Larutan standar primer merupakan larutan ditimbang dengan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian tinggi. Sedangkan larutan standar sekunder adalah larutan ditimbang dengan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian relatif rendah (Simanjuntak, 2018).



1 Paragraf min. 3 kalimat. Instruksi dihapus sebelum pengumpulan



NAMA



NADINDRA NAFLA



FADILIAN



NIM



225100200111007



KELAS



B



KELOMPOK



B2



4. Ada berapa macam larutan standar yang digunakan dalam praktikum asidi-alkalimetri? Jelaskan dan Berikan contohnya! (masing masing minimal 3) Larutan satndar yang digunakan dalam praktikum aside alkalimetri terbagi menjadi 2, yakni larutan standar primer dan larutan standar sekunder. Larutan standar primer adalah larutan yang terbuat dengan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian tinggi. Contohnya Na2Co3, NaC2O4, 2H2O, dan K2CrO7. Sedangkan larutan standar sekunder adalah larutan yang terbuat dengan kemurnian rendah. Contohnya NaOH, Ba(OH)2, KMnO4, dan Na2S2O3 (Simanjuntak, 2018).



5. Dalam proses titrasi, salah satu alat yang digunakan adalah buret. Jelaskan bagaimana cara penggunaan buret dalam proses titrasi! Dalam proses titrasi, penggunaan buret harus dilakukan dengan pengamatan dan ketelitian yang tinggi. Cara penggunaan buret dalam proses tiyrasi yakni, bilas burrette 2-3 kali dengan larutan yang ingin digunakan sebelum digunakan. Tambahkan sedikit cairan ke dalam buret, lalu putar pipet secara horizontal dan putar sehingga cairan menyentuh seluruh permukaan bagian dalam buret. Diamkan cairan agar mengalir melalui keran ke dalam wadah. Kemudian jepit burrette dengan penjepit (statif). Lalu tambahkan larutan yang diinginkan ke dalam buret dan catat volumenya. Kemudian, ketika cairan mengalir ke dalam erlenmeyer, goyangkan erlenmeyer ketika titrasi dilakukan sampai menemukan titik ekivalen berupa perubahan warna. Kemudian tutuplah keran dan sentuhkan burrette ke sisi wadah. Catat volume. keluarkan sisa larutan yang ada di burrette dan bilas dengan air (Carvalho, et al 2021).



6. Rumus umum yang digunakan dalam pembuatan larutan standar sekunder!



1 Paragraf min. 3 kalimat. Instruksi dihapus sebelum pengumpulan



NAMA



NADINDRA NAFLA



FADILIAN



NIM



225100200111007



KELAS



B



KELOMPOK



B2



Rumus umum yang digunakan dalam pembuatan larutan standar sekunder adalah sebagai berikut C1 x V1 = C2 x V2 . Dimana C1 merupakan konsentrasi larutan pekat. V1 merupakan volume larutan pekat . C2 merupakan konsentrasi larutan encer. Dan V2 merupakan volume larutan encer (Marlinda, dkk 2012).



7. Mengapa dalam proses titrasi perlu ditambahan indikator warna? Jelaskan alasanmu! Dalam proses titrasi perlu ditambahkan inidkator warna guna mengetahui kapan sampel (titrat) habis bereaksi. Hal ini dikarenakan akan terjadi perubahan warna jika telah melebihi titik ekuivalen. Nah, jika warna telah berubah, ini menunjukkan proses titrasi harus dihentikan dengan mematikan sumbatan keran pada buret (Apriani, dkk 2016).



8. Dalam proses titrasi terdapat istilah titran dan titrat. Jelaskan apa yang dimaksud dengan titran dan titrat serta perbedaannya! Yang dimaksud titran adalah larutan standar sekunder yang ditempatkan dalam buret yang sudah diketahui konsentrasinya . sedangkan titrat adalah larutan yang ditempatkan dalam Erlenmeyer yang nantinya akan dihitung konsentrasinya . Jadi ,perbedaanya yakni Titran standar sekunder yang digunakan untuk menitrasi. Sedangkan titrat adalah larutan yang akan dihitung konsentrasinya dengan cara dititrasi.(Michalowski, et al 2013).



9. Larutan apa yang dapat digunakan dalam standarisasi NaOH? Tuliskan persamaan reaksinya! Larutan yang digunakan dalam standarisasi NaOH adalah larutan asam oksalat (H2C2O4 2H2O). Reaksi saat asam oksalat dilarutkan dengan akuades adalah sebagai berikut : H2C2O4 + 2 NaOH  Na2C2O4 + 2 H2O. 1 grammol NaOH = 2 grammol H 2C2O4 . Titrasi larutan NaOH dapat merubah warna larutan menjadi warna merah muda keunguan (Tenda and Faizal, 2021).



1 Paragraf min. 3 kalimat. Instruksi dihapus sebelum pengumpulan



NAMA



NADINDRA NAFLA



FADILIAN



NIM



225100200111007



KELAS



B



KELOMPOK



B2



10. Larutan apa yang dapat digunakan dalam standarisasi HCl? Tuliskan persamaan reaksinya! Larutan yang digunakan dalam standarisasi HCl yakni menggunakan larutan boraks (Na2B4O7.10 H2O). Dimana metil orange agar berperan sebagai indikatornya. Persamaan reaksinya dapat ditulis sebagai berikut Na2B4O7.10 H2O + 2H2O 5H2O (Tenda and Faizal, 2021).



11.



4B(OH) 3 + 2NaCl +



1 Paragraf min. 3 kalimat. Instruksi dihapus sebelum pengumpulan



NAMA



NADINDRA NAFLA



FADILIAN



NIM



225100200111007



KELAS



B



KELOMPOK



B2



2. TINJAUAN PUSTAKA (sitasi, max 2 halaman) 1.



Prinsip kerja titrasi Prinsip titrasi melibatkan asam maupun basa sebagai titer maupun titran. Kadar larutan asam ditentukan menggunakan larutan basa dan sebaliknya. Titrasi ditambahkan titer sedikit demi sedikit hingga mencapai keadaan ekuivalen. terdapat 2 cara untuk menentukan titik ekuivalen yakni dengan memakai pH meter untuk mengontrol perubahan pH, lalu membuat plot antara pH dengan volume titran agar mendapatkan kurva titrasi. Dimana titik ekuivalen adalah titik tengah dari kurva titrasi (Simanjuntak, 2018).



2.



Titik ekuivalen titrasi, titik akhir titrasi, dan perbedaannya Titik ekuivalen adalah titik tengah dari kurva titrasi. Sedangkan titik akhir titrasi adalah keadaan suatu reaksi yang mengalami perubahan warna indikator. Dimana indikator yang digunakan adalah asam lemah dan basa lemah. Agar tidak memperngaruhi pH larutan, jumlah indikator yang digunakan harus sedikit (Simanjuntak, 2018).



3.



Jenis-jenis titrasi Berdasarkan jenis reaksi yang terjadi pada pelaksanaan titrasi, titrasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut. Pertama, titrasi asam-basa ; reaksi dasar dari titrasi asam-basa adalah netralisasi contohnya titrasi asidimetri dan titrasi alkalimetri. Kedua, Titrasi pengendapan (presipitimetri) ; titrasi pengendapan adalah reaksi-reaksi yang menghasilkan endapan. Ketiga, Titrasi kompleksometri; titrasi kompleksometri disebut juga khelatometri yakni pembentukan senyawa rangkai yang larut dalam air. Cotohnya yakni reaksi reduksioksidasi , reaksi ini adalah reaksi yang terjadi akibat perpindahan elektron atau perubahan bilangan oksidasi (Asmah, 2020).



4.



Aplikasi titrasi asam-basa dalam bidang teknologi pertanian (minimal 4) Beberapa kegunaan atau pengaplikasian titrasi asam basa dalam teknologi pertanian yakni untuk pembuatan pupuk. Dalam hal ini, pupuk yang digunakan adalah pupuk Kalium Klorida.



1 Paragraf min. 3 kalimat. Instruksi dihapus sebelum pengumpulan



NAMA



NADINDRA NAFLA



FADILIAN



NIM



225100200111007



KELAS



B



KELOMPOK



B2



Penentuan sulfite dalam minuman Anggur menggunakan Iodine yang merupakan asam . Penentuan keasamaan buah , serta membuat air yang akan di jadikan basa untuk penderita maag (Doran, 2013).



1 Paragraf min. 3 kalimat. Instruksi dihapus sebelum pengumpulan



NAMA



NADINDRA NAFLA



NIM



225100200111007



KELAS



B



KELOMPOK



B2



3. DIAGRAM ALIR (dalir diketik, tidak di copy paste, 1 halaman max 2 dalir!) 1. Pembuatan larutan standar HCl 0,1 M HCl pekat Dihitung kosnsentrasinya Dilakukan pengenceran dan dimasukkan kedalam labu ukur 50 mL aquades Dihomogenkan



Hasil



2. Standarisasi larutan HCl dengan boraks 0,05 M Larutan boraks Diambil 10 ml ke dalam erlenmeyer Indikator MO Ditambahkan 2-3 tetes Dititrasi dengan HCl Diamati hingga terjadi perubahan warna Dilakukan duplo Dihitung M HCl Hasil



FADILIAN



1 Paragraf min. 3 kalimat. Instruksi dihapus sebelum pengumpulan



NAMA



NADINDRA NAFLA



NIM



225100200111007



KELAS



B



KELOMPOK



B2



3. Pembuatan larutan standar NaOH 0,1M NaOH Ditimbang pada timbangan analituk sebanyak 0,4 gram Aquades Dilarutkan pada beker gelas Dimasukkan kedalam labu takar 100 mL Aquades Ditambahkan hingga tanda batas dihomogenkan hasil 4. Standarisasi larutan NaOH Asam osalat dihidrat 0,05 M Diambil 20 ml ke dalam erlenmeyer Indikator PP Ditambahkan 2-3 tetes Dititrasi dengan NaOH Diamati hingga terjadi perubahan warna Dilakukan duplo Dihitung M NaOH Hasil



FADILIAN



1 Paragraf min. 3 kalimat. Instruksi dihapus sebelum pengumpulan



NAMA



NADINDRA NAFLA



FADILIAN



NIM



225100200111007



KELAS



B



KELOMPOK



B2



5. Penggunaan larutan standar asam dan basa untuk menetapkan kadar asam asetat pada cuka Asam cuka Diambil 10 ml dan dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml Aquades Ditambahkan hingga tanda batas dihomogenkan diambil 20 ml dan dimasukkan kedalam Erlenmeyer 100 ml Indikator PP ditambahkan 2-3 tetes dititrasi dengan NaOH Diamati hinga terjadi perubahan warna Dilakukan duplo Dihitung kadar asam asetat Hasil



1 Paragraf min. 3 kalimat. Instruksi dihapus sebelum pengumpulan



NAMA



NADINDRA NAFLA



FADILIAN



NIM



225100200111007



KELAS



B



KELOMPOK



B2



1 Paragraf min. 3 kalimat. Instruksi dihapus sebelum pengumpulan



NAMA



NADINDRA NAFLA



NIM



225100200111007



KELAS



B



KELOMPOK



B2



4. DATA HASIL PRAKTIKUM 1. Pembuatan larutan standar HCl 0,1 M BJ HCl : 1,19 gram/mL Kadar HCl : 37% Volume HCl yang dibutuhkan : 0,41 ml Perhitungan: M= =



ρ x % x 10 Mr 1,19 x 37 x 10 36,5



= 12,06 M V1.M1 =V2.M2 V1 = V2.M2/M1 V1 = 50 . 0,1 /12,06 V1 = 0,41 ml



2. Standarisasi larutan HCl 0,1 M Volume HCl Molaritas HCl Berat boraks Molaritas larutan HCl hasil standarisasi Perhitungan:



: 12,25 mL (Vrata-rata) : 12,06 M : 10 mL : 0,4 M



Na2B4O7.10H2O + 2HCl → NaCl + 4H3BO3 + 5H2 Boraks =



M



gr =



gr 1000 x Mr V



MBoraks . Mr .V 1000



MHCl . VHCl nHCl = MBoraks . VBoraks nBoraks HCl =



M



nHCl . MBoraks .VBoraks VHCl . nBoraks



FADILIAN



1 Paragraf min. 3 kalimat. Instruksi dihapus sebelum pengumpulan =



NAMA



NADINDRA NAFLA



NIM



225100200111007



KELAS



B



KELOMPOK



B2



0,05 x 381 x 100 1000 = 1,9 gram



=



2. 0,05 . 100 12,25



HCl = 0,081 M



M



3. Pembuatan larutan standar NaOH 0,1 M Berat NaOH :  0,4 gram Volume larutan NaOH : 100 mL Molaritas larutan NaOH : 0,1 M Perhitungan : NaOH =



M



gr = =



gr 1000 x Mr V MNaOH . Mr . V 1000 0,1. 40. 100 1000



= 0,4082 gram = 0,4 gram



4. Standarisasi larutan standar NaOH 0,1 M Volume Na-oksalat : 20 mL Volume akuades : 100 mL Volume larutan NaOH 0,1 M : 21,6 mL (V1) dan 22 mL (V2) Molaritas larutan NaOH : 0.089 M



FADILIAN



1 Paragraf min. 3 kalimat. Instruksi dihapus sebelum pengumpulan Perhitungan: Normalitas asam oksalat N = 0,1 . N N = m . eq N = 0,05 . 2 N = 0,1 N



NAMA



NADINDRA NAFLA



NIM



225100200111007



KELAS



B



KELOMPOK



B2



Molaritas NaO M1.V1 = M2.V2 M1,22,4 = 2. 0.05 . 20 M1 = 2. 0.05..20 / 22,4 M1 = 0,089 M



5. Penetapan kadar asam asetat pada cuka Volume larutan asam cuka : 20 mL Volume NaOH (titrasi) : 23,8 mL (Vrata-rata) Molaritas NaOH : 0,1 M Persamaan reaksi : NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O Kadar total asam (% b/v) : 3 % Perhitungan: M1.f1V1 = M2 . V2 0,1 . 10 . 1,5 = M2. 20 M2 = 0,075 M = Gr / Mr . 1000/V 0,075 = Gr / 40 . 1000/ 20 Gr = 0,06 gram f1 = Volume encer / Volume pekat = 100/ 10 = 10 % = Berat / volume . 100% % = 0,06/ 20. 100% %=3 Kadar = 3%



FADILIAN



1 Paragraf min. 3 kalimat. Instruksi dihapus sebelum pengumpulan



NAMA



NADINDRA NAFLA



FADILIAN



NIM



225100200111007



KELAS



B



KELOMPOK



B2



1 Paragraf min. 3 kalimat. Instruksi dihapus sebelum pengumpulan



NAMA



NADINDRA NAFLA



FADILIAN



NIM



225100200111007



KELAS



B



KELOMPOK



B2



5. ANALISIS PROSEDUR 1. NaOH merupakan senyawa yang ditemukan dalam bentuk padatan kristal. Bagaimana cara mengubah padatan tersebut agar menjadi 100 ml larutan NaOH 0,1 M? Jelaskan tahapannya! Untuk mengubah padatan NaOH agar menjadi 100 ml larutan NaOH 0,1 M yakni sebagai berikut ; Pertama, hitung berat kristal NaOH yang dibutuhkan untuk membuat larutan standar NaOH 0,1 M. Setelah itu, timbang kristal NaOH sebanyak 0,4 gram dengan menggunakan timbangan analitik. Lalu, masukkan kristal NaOH ke dalam gelas beker dengan cara membilas gelas arloji dan tambahkan aquades secukupnya. Kemudian, larutkan kristal NaOH. Pindahkan larutan NaOH ke dalam labu ukur 100 mL dan tambahkan aquades hingga mencapai tanda batas. Selanjutnya, homogenkan larutan NaOH dan didapatkan hasil berupa larutan standar NaOH sebesar 0,1 M. Terakhir, masukkan larutan standar NaOH 0,1 M ke dalam buret yang selanjutnya digunakan untuk menitrasi asam okasalat.



2. Jelaskan kaidah tangan dalam penggunaan buret saat melakukan proses titrasi!



3. Indikator apa yang digunakan untuk mentitrasi HCl dengan boraks? Sebutkan pula fungsi serta cara penggunaannya saat titrasi dilakukan hingga titik akhir titrasi didapatkan!



4. Indikator apa yang digunakan untuk mentitrasi NaOH dengan asam oksalat? Sebutkan pula fungsi serta cara penggunaannya saat titrasi dilakukan hingga titik akhir titrasi didapatkan!



1 Paragraf min. 3 kalimat. Instruksi dihapus sebelum pengumpulan



NAMA



NADINDRA NAFLA



FADILIAN



NIM



225100200111007



KELAS



B



KELOMPOK



B2



5. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat menggunakan buret guna memperbesar tingkat keakuratannya?



6. Selama melakukan proses titrasi, mengapa tabung erlenmeyer harus digoyangkan secara perlahan dan tangan kiri harus tetap berada pada klep buret? Jelaskan alasanmu!



1 Paragraf min. 3 kalimat. Instruksi dihapus sebelum pengumpulan



NAMA



NADINDRA NAFLA



FADILIAN



NIM



225100200111007



KELAS



B



KELOMPOK



B2



6. ANALISIS HASIL (sitasi) 1. Jelaskan hasil dari semua percobaan yang dilakukan serta dibandingkan dengan literatur!



2. Tuliskan reaksi yang terjadi pada standarisasi larutan NaOH dan dengan larutan boraks!



standarisasi larutan HCl



3. Sebut dan jelaskan alasan digunakannya masing-masing indikator pada standarisasi NaOH serta standarisasi HCl!



4. Sebutkan perubahan warna yang terjadi pada reaksi standarisasi HCl dengan boraks dan jelaskan bagaimana proses perubahan warna yang terjadi. Setelah itu, bandingkan dengan literatur!



1 Paragraf min. 3 kalimat. Instruksi dihapus sebelum pengumpulan



NAMA



NADINDRA NAFLA



FADILIAN



NIM



225100200111007



KELAS



B



KELOMPOK



B2



1 Paragraf min. 3 kalimat. Instruksi dihapus sebelum pengumpulan 7. KESIMPULAN



NAMA



NADINDRA NAFLA



FADILIAN



NIM



225100200111007



KELAS



B



KELOMPOK



B2



DAFTAR PUSTAKA Apriani, F. Nora I, dan Lia D. 2016. Ekstrak Metanol Buah Lakum (Cayratia trifolia (L.) Domin) Sebagai Indikator Alami Pada Titrasi Basa Kuat Asam Kuat. Jurnal Universitas Tanjung Pura .5(4):74-78 Asmah, N., Yulida A, Rahmatul F. 2020. Penentuan Kadar Anion dan Kation pada Air Injeksi di WTIP (Water Treatment Injection Plant) PT. Pertamina EP Asset 1 Rantau Field. Jurnal Kimia Sains dan Terapan.2(1):1-4 Carvalho, A., Ruben C., Sarah N, et al. 2021. Determination of dissolved oxygen in water by the Winkler method: Performance modelling and optimisation for environmental analysis. The journal of microcemical. 165(1):1-9. Doran, Pauline. 2013. Bioprocess Enginerring Principle. Oxford: Elsevier Tenda, P. E, and Faizal R. S. 2021. Assessment of Job Risks in the Chemical Laboratory of the Pharmacy Study Program with Job Safety Analysis (JSA) Techniques. The Journal Of Kesehatan Prima. 15(2):125-132. Marlinda, M., Maiske S., Sangi , dkk. 2012. Analisis Senyawa Metabolit Sekunder dan Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.). Jurnal Mipa.1(1):2428. Michalowski, T., Agustin G.A, and Stawomir A. 2013. The Titration in the Kjeldahl Method of Nitrogen Determination: Base or Acid as Titrant?. The Journal Of Chemical Education. 90(2):191-197. Padmaningrum, R. T. 2013. Kimia Analisis 1. Jurnal Pendidikan Kimia. 1(1):1-4. Simanjuntak, R. 2018. Penetapan Kadar Asam Lemak Bebas Pada Sabun Mandi Cair Merek “LX” Dengan Metode Titrasi Asidimetri. Jurnal Ilmiah Kohesi.2(4): 59-70.



DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN Daftar pustaka tambahan minimal 2 Bhs. Indonesia, 1 Bhs. Inggris; Literatur 10 Tahun Terakhir (2012); TIDAK DIPERKENANKAN DARI BLOG, WIKIPEDIA, WEBSITE, DAN BUKU SEKOLAH.