Log Lithologi Dan Resistivity [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LOG LITHOLOGY (Spontaneous Potential Log, Gamma Ray Log, Caliper Log)



SPONTANEOUS POTENTIAL LOG (SP LOG)



 



SP log mengukur beda potensial antara elektroda yang bergerak di dalam sumur dengan elektroda yang berada di permukaan. Sumber potensial yang diukur oleh SP log berasal dari Potensial Elektrokinetik (Emc dan Esb) dan Potensial Elektrokimia (Esh dan Ed), walaupun yang paling berpengaruh pada pengukuran total SP (SSP) adalah berasal dari Potensial Elektrokimia. 𝑺𝑺𝑷=−(𝟔𝟏+𝟎.𝟏𝟑𝑻)𝒍𝒐𝒈(𝑹𝒎𝒇𝒆/𝑹𝒘𝒆)







SP Log Mengukur beda potensial antara elektroda yang bergerak sepanjang lubang bor dengan elektroda tetap dipermukaan. Pada prinsipnya mengukur tegangan lapisan dengan fungsi kedalaman.







Harga SP log untuk shale cenderung konstan (shale base line), lapisan permeabel ditandai dengan adanya defleksi SP log dari shale base line.







SP Log dapat digunakan untuk menghitung atau mengetahui:  Identifikasi lapisan-lapisanpermeabel  Mencari batas-batas lapisan permeabel dan korelasi antar sumur berdasarkan batasan lapisanitu  Menentukan nilai resistivitas air formasi(Rw)  Memberikan indikasi kualitatif lapisanshale



Fungsi SP Log 1. Memisahkan Zona Permeabel dan Impermeabel  Garis merah adalah shale base line, dimana menandakan interval batuan yang impermeable  Lapisan permeabel memiliki defleksi kurva SP ke arah negatif (-) menjauhi garis shale baseline 2. Menentukan Resistivitas Air (Rw) Resistivitas air dapat ditentukan dengan mengetahui nilai SSP (defleksi SP log maksimum) terlebih dahulu. 3. Menentukan Vsh Volume shale dapat ditentukan dari pengamatan nilai SPcl dan SPsh (Shale baseline) terebih dahulu. Kemudian Volume shale dapat dihitung menggunakan persamaan dibawan ini 𝑆𝑃−𝑆𝑃𝑐𝑙



𝑉𝑠ℎ = 𝑆𝑃



𝑠ℎ −𝑆𝑃𝑐𝑙



Contoh : SP Shale baseline: 80 mV SP Clean baseline: 20 mV Rmf = 0.2 ohm-m @ 77oF Tlapisan A = 130oF Berapakah Rw hasil pengamatan di Lapisan A?



Faktor Yang Mempengaruhi Pengukuran SP Log 1. Resistivitas Air Formasi (Rw)  Salinitas air pada umumnya meningkat seiring dengan bertambahnya kedalaman. Hal ini menyebabkan kondisi yang disebut dengan baseline shift. Dimana shale baseline menjadi bergeser ke kiri (semakin kecil) seiring dengan bertambahnya kedalaman.  Dapat juga ditemui lapisan permeabel memiliki nilai SP yang lebih besar daripada nilai shale baseline (Reverse SP). Hal ini disebabkan oleh Resistivitas air formasi yang lebih tinggi (menandakan air tawar).



2. Resistivitas Filtrat Lumpur & Highly Resistive Formation  Resistivitas filtrat lumpur yang digunakan memengaruhi resolusi perekaman SP log.  Rmf>Rw ; Defleksi SP log pada lapisan permeabel ke arah kiri shale baseline  Rmf salinitas lumpur Defleksi (+), terjadi apabila salinitas kandungan lapisan < salinitas lumpur Defleksi (sama), terjadi apabila salinitas kandungan lapisan = salinitas lumpur 



Besarnya defleksi kurva SP selalu diukur dari garis shale base line  Shale base line, pada lapisan permeabel yang tebal dan bersih, defleksi kurva akan konstan  Bentuk dan besarnya defleksi dipengaruhi oleh : ketebalan lapisan, tahanan shale pada formasi, tahanan lapisan batuan dan lumpur bor, diameter lubang bor, invasi mud filtrate, kandungan fluida dalam formasi Bentuk defleksi SP dan Analisa  Kemiringan kurva setiap kedalaman adalah sebanding dengan intensitas arus SP dalam lumpur, sehingga kemiringan dari kurva SP adalah maksimum pada batas- batas tersebut  Garis SBL kadang-kadang bergeser, ini terjadi bilamana air formasi dengan kadar garam yang berbeda dipisahkan oleh lapisan serpih yang bukan merupakan suatu membran ion yang sempurna  Jika terdapat lapisan serpih untuk memisahkan perbedaan kadar garam pada lapisan permeabel, maka garis dasar juga akan bergeser. Pada lapisan ini, kurva SP menunjukkan tidak adanya variasi pada kedalaman diman kadar garamnya berubah Kondisi Optimum - Open hole - Water based mud



GAMMA RAY LOG 



Gamma Ray Log adalah suatu kurva yang menunjukkan besaran intensitas radioaktif yang ada dalam formasi.







Prinsip kerja dari GR log, yaitu alat mula-mula dimasukkan sampai ke dasar lubang bor, hal ini dilakukan untuk mengecek supaya tidak terjadi hambatan atau sangkutan. Kemudian alat ditarik ke atas secara perlahanlahan dan detector menangkap radiasi sinar radioaktif alamiah yang dipancarkan batuan formasi. Di dalam detector sinar radioaktif (sinar gamma) tidak dapat diukur secara langsung tetapi melalui proses ionisasi (pelepasan elektron- elektron dari atom yang sebelumnya netral, dimana pelepasan elektron ini akanmenimbulkan arus listrik yang dideteksi oleh alat). Detector terdiri dari  Ionization chamber  Geiger muller counter  Scintilation counter







Gamma ray log mengukur tingkat radioaktivitas batuan yang disajikan dalam satuan API







Radioaktivitas yang diukur oleh gamma ray log merupakan hasil dari pengukuran zat-zat radioaktif yang berupa Thorium (Th), Potassium (K), dan Uranium (U)







Batuan yang permeabel memiliki tingkat radioaktivitas yang rendah, sedangkan batuan yang impermeabel pada umumnya memiliki tingkat radioaktivitas yang tinggi.







Fungsi dari GR Log, antara lain: 1. Membedakan lapisan shale dan non shale pada sumur open hole atau closedhole dan juga pada kondisi ada lumpur maupun tidak. 2. Sebagai pengganti SP log untuk pendeteksian lapisan permeabel, di saat SP tidak berfungsi karena formasi sangat resistif (Rw = Rmf), atau juga ketika SP tidak dapat direkam karena lumpur yang digunakan tidak konduktif(oil basemud). 3. Untuk korelasibatuan. 4.



Untuk mengetahui prosentase kandungan shale pada lapisanpermeabel.



5.



Untuk mendeteksi mineral-mineralradioaktif.



6.



Untuk menentukan kedalaman perforasi yang telah diinjeksiair.



Membedakan lapisan permeabel dan impermeable  Batuan permeabel: sandstone, limestone, dan dolomite dapat diidentifikasi dari defleksi GR log yang rendah  Shale memiliki defleksi GR log yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan jenis batuan permeabel di atas  Shaliness batuan akan semakin tinggi seiring dengan bertambahnya nilai pembacaan GR log. Menentukan Nilai Vsh Linear



Vsh=Igr=



𝐺𝑅𝑙𝑜𝑔−𝐺𝑅𝑚𝑖𝑛 𝐺𝑅𝑚𝑎𝑥−𝐺𝑅𝑚𝑖𝑛



Clavier



Vsh=1.7√3.38 − (𝐼𝑔𝑟 + 0.7)2 Stieber



𝐼 Vsh= 𝑔𝑟⁄3 − (2 𝐼 ) 𝑔𝑟 Larionov Old Rocks



Vsh=0.33 (2(2 𝐼𝑔𝑟 ) − 1) Larionov Tertiary Rocks



Vsh=0.083(2(3.7 𝐼𝑔𝑟 ) − 1) Contoh GRmin : 25 APIu GRmax : 120 APIu Pembacaan GR interval B: 35 APIu Berapakah Nilai Vsh pada Interval B? Gunakan perhitungan Vsh Linear ! Jawaban: 𝑮𝑹𝒍𝒐𝒈−𝑮𝑹𝒎𝒊𝒏



Igr=𝑮𝑹𝒎𝒂𝒙−𝑮𝑹𝒎𝒊𝒏 𝟑𝟓−𝟐𝟓



Igr=𝟏𝟐𝟎−𝟐𝟓 = 0.105 Igr = Vsh = 0.105



A B



Spectral Gamma Ray Log SGR dapat memisahkan sinyal radioaktif yang diterima sesuai dengan sumbernya, yaitu Thorium, Potassium, dan Uranium. SGR memisahkan sinyal radioaktif ini berdasarkan karakter tiap unsur radioaktif tersebut dalam memancarkan sinar gamma.   



Uranium 0.6 MeV Thorium 2.62 MeV Potassium 1.46 MeV



Fungsi Spectral Gamma Ray Log  Membedakan lapisan permeabel dan impermeabel  Clay typing



Plot frekuensi Th/K



Plot Th vs K



Faktor Yang Mempengaruhi Pengukuran Gamma Ray Log • Diameter lubang sumur • Densitas lumpur pemboran • Logging speed • Averaging time Diameter Lubang Sumur & Densitas Lumpur Pemboran • Alat Gamma Ray log pada umumnya dikalibrasi pada kondisi sumur yang menggunakan berat lumpur 10ppg dan dengan diameter sumur 3-5/8” • Pengukuran Gamma Ray log diluar kondisi tersebut, menghasilkan hasil pengukuran yang dapat menjadi lebih kecil ataupun lebih besar. Oleh karena itu, perlu dilakukan koreksi menggunakan chart koreksi yang disediakan oleh service company.



Logging Speed & Averaging Time Logging speed adalah kecepatan perekaman Gamma Ray log yang biasa diukur dalam satuan ft/hour Averaging time adalah periode waktu untuk meratarata sinyal yang ditangkap oleh GR log per satuan waktu (second) Logging Speed dan Averaging Time memengaruhi resolusi perekaman GR log. Resolusi GR log diketahui dari persamaan berikut. 𝐿𝑜𝑔𝑔𝑖𝑛𝑔 𝑆𝑝𝑒𝑒𝑑 𝐺𝑅𝑟𝑒𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛 = 𝑥 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 3600 Resolusi GR yang baik tidak lebih dari 1ft.



Caliper Log Caliper Log adalah alat untuk mengukur bentuk dan diameter lubang bor. Alat ini terdiri dari 2,4,atau lebih lengan. Lengan dapat bergerak menyesuaikan lubang bor pada saat diturunkan dan ditarik, terdapat apotentiometer yang berfungsi untuk mengubah pengukuran menjadi sinyallistrik. Perekaman log ditampilkan dalam track1 dari log bersamaan dengan ukuranbit. Skala pada umumnya diberikan dalam inchi, yang standar untuk mengukur ukuranbit.



Gambar Caliper Track Log dan Bit Track Log Record (2 lengan)



Gambar Caliper Track Log dan Lubang Bor Track Log Record (4 lengan) Perbedaan tekanan hidrostatik lumpur dengan tekanan formasi, mengakibatkan terjadinya mud cake dan filtrat lumpur. Semakin porous suatu lapisan maka mud cake akan semakin tebal. Mud cake akan memperkecil diameter lubang bor dan ini akan direkam oleh Caliper log. Record Caliper log akan terlihat jelas diameter lubang bor pada lapisan permeabel akan lebih kecil dari pada ukuran pahat yang digunakan, sedangkan pada lapisan shale/ clay kondisi lubang bornya lebih besar dari pada ukuran pahatnya, ini menunjukan bahwa pada lapisan shale sering terjadi keruntuhan. Adapun manfaat dari caliper log, antara lain: 1. Menentukan atau memperkirakan litologibatuan. 2. Untuk perhitungan kecepatan lumpur di annulus, dalam hubungannya dengan pengangkatancutting. 3. Menentukan letak dari setting packer yang tepat pada operasi DST 4. Membantu interpretasi log listrik dengan memberikan ukuran lubang bor yang tepat, karena ukuran lubang bor yang digunakan pada interpretasi log listrik biasanya diasumsikan sama dengan ukuran pahatnya. 5. Untuk estimasi ketebalan mud cake di depan zona permeabel yang akan memberikan dukungan pada analisis logging secarakualitatif.



Berikut beberapa tabulasi faktor-faktor yang mempengaruhi analisis dan jenis indikasi litologi serta respon yang diperoleh dari caliperlog. Tabel Faktor yang Mempengaruhi Respon Caliper Log



Gambar Bentuk Respon Caliper Log untuk Beberapa Variasi Litologi Langkah Kerja Caliper Log 1. Tentukan ketebalan yang dianalisis (per interval kedalaman) 2. Tentukan besarnya diameter bit yangdigunakan. 3. Bacabesarnyadefleksikurvacapileruntuksetiapintervalkedalamanyangdianalisis. 4. Hitung besarnya tebal mud cake (tmc) setiap kedalaman denganpersamaan:



5. Hitung volume lubang bor denganpersamaan Vh = (Dh2/2) + 1.2% (dalam satuan liter per meter) 6. Hitung volume semen yang dibutuhkan denganpersamaan Vsemen = 0.5 x (dh2 - d2casing) + 1% (dalam satuan liter per meter.



LOG RESISTIVITAS (Normal Log, Induction Log, Microresistivity Log, dan Lateral Log) Adalah Jenis Log Yang Mengukur Resistivitas (Tahanan Jenis) Batuan Besar/Kecilnya Resistivitas Batuan Tergantung : 1. Resistivitas Batuan (Wadah) 2. Jumlah Air Formasi (Isi) 3. Struktur Geometri Pori Batuan Prinsip Kerja Dengan Cara Menirimkan Arus Listrik Kedalam Formasi/Batuan



r  RxL / A r R L A



= = = =



Tahanan, Ohm Tahanan jenis (resistivitas), Ohm-m Panjang media, m Luas permukaan media, m2



Fungsi Log Resistivitas Mengukur Resistivitas Batuan, Meliputi  Invaded Zone yang di ukur Rxo menggunakan sort normal (SN), micro log, micro lateroro log (MLL), micro sphericallly focused log (MSFL), proximity log (PL).  Univaded Zone yang diukur Rt menggunakan long normal (LN), laterolog deep (LLD), laterolog shllow (LLS), induction log deep (ILD) induction log shallow (ILM) dan sphericallly focused log. Normal Log Suatu arus listrik dengan intensitas yang konstan dipancarkan dari elektrode A dan kembali ke elektrode B. Voltage (V) antara elektrode M dan N diukur. Maka ratio V/I, akan memberikan harga resistivity. Arus yang dipancarkan pada elektrodeA akan membentuk lingkaran-lingkaran dan elektrode M akan terletak pada salah satu lingkaran arus tersebut. Semakin panjang spasi antar elektrode A dan M akan memberikan investigasi semakin dalam.



Jarak A – M (Spasi) : 16 inch disebut Short Normal : 64 inch disebut Long Normal Pemilihan spacing ini dipengaruhi jarak penyelidikan yang diinginkan. Short normal device digunakan untuk mengukur resistivitas pada zona terinvasi, sedang long normal device digunakan untuk mengukur resistivitas formasi yang tidak terinvasi filtrat lump ur atau true resistivity (Rt).



ALAT LOGGING







CONVENTIONAL RESISTIVITY LOG



KONDISI OPTIMUM



- Lumpur jenis fresh water base mud. - Rmf > 2Rw - Open hole. - Porositas cukup besar. - Invasi dangkal. - Ketebalan lapisan > 1,5 spasi alat. - Harga resisitivity 1-50 ohmm.



Lateral Log Spasi pada susunan Lateral : 18 ft – 8 in



Kurva normal dan kurva lateral ini relatif tidak memberikan hasil pembacaan yang benar pada lapisan yang mempunyai ketebalan kurang dari 1.5 kali dari spasi yaitu 28 ft untuk kurva lateral dan 8 ft untuk kurva long normal. Sehingga pada pertengahan tahun 1950-an Long Normal dan Lateral log ini diganti dengan menggunakan log yang difokuskan. Ada dua jenis log yang difokuskan yaitu Induction log yang dapat beroperasi dengan baik bila lumpur yang digunakan adalah lumpur air tawar dan lapisan mempunyai porositas dari sedang sampai tinggi. Jenis log yang lain adalah Laterolog dimana jenis log ini akan bekerja dengan baik bila lumpur yang digunakan adalah jenis lumpur air asin dan lapisan mempunyai porositas yang rendah. Prinsip Kerja Suatu arus Io yang konstan ditransmisikan melalui electrode Ao lewat electrode A1 dan A2 dimana arus tersebut diatur secara otomatis oleh kontak pengontrol sehingga dua pasang electrode penerima M1M2 dan M’1M’2 mempunyai potensial yang sama. Perbedaan potensial diukur di antara salah satu electrode penerima dengan electrode di permukaan. Apabila perbedaan antara potensial pasangan M’1M’2 dan M1M2 dibuat nol, maka tidak ada arus yang mengalir dari Ao. Arus listrik dari Ao dipaksa mengalir secara horizontal ke arah formasi



Jenis  Laterolog-7  Laterolog-3  Laterolog-8  dual Laterolog-9 Perbedaan dari keempat jenis laterolog tersebut adalah pada jumlah elektrodanya, dan ketebalan lapisan yang diinvestigasi. Laterolog ini hanya dapat digunakan dalam jenis lumpur water base mud. Dianjurkan pada kondisi Rt/Rm dan Rt/Rs besar (salt mud, resistivitas tinggi untuk formasi yaitu lebih besar dari 100 ohm-m) dan tidak berfungsi di dalam oil base mud, inverted mud, lubang berisi gas, atau sumur sudah dicasing. Optimasi penggunaan Laterolog 7 adalah untuk mengukur Rt pada kondisi-kondisi berikut : di dalam batuan karbonat dengan lumpur salt mud, ketebalan lapisan lebih besar dari 3 ft dengan kisaran resistivitas batuan sekitar 1–10000 ohm-m. Sedangkan optimasi Laterolog 3 adalah untuk mengukur Rt pada kondisi batuan karbonat dengan salt mud, ketebalan lapisan lebih dari 2 ft dan kisaran resistvitas batuan antara 1 – 200 ohm-m. Apabila Rmf rendah dan ketebalan formasi mencapai 5 ft atau lebih maka pencatatan resitivitas mendekati harga Rt dan dapat dianggap Rt tanpa koreksi.



Kondisi Optimum Laterolog Log



      



Lumpur jenis fresh water base mud Rmf < 2Rw Open Hole Porositas cukup besar Invasi dangkal Ketebalan Lapisan > 1,5 spaci alat Harga resistivty 1 – 50 ohm-m



Induction Log Arus listrik dengan intensitas konstan (frekuensi 20 kHz) dikirimkan dari transmiter coil sehingga akan menimbulkan medan magnet (Foucoult atau Eddy current) yang menyebabkan adanya arus yang menyebar rmengalir ke formasi disekitarnya. Arus tersebut kembali menghasilkan medan magnet yang akan menimbulkan voltage (tegangan) di receiver coil. Voltage tersebut adalah sebanding dengan konduktivitas dari formasi. Alat induction log ini terdiri dari 6 transmiter dan 6 receiver dengan jarak masing-masing pasangan elektrode adalah 40 in dan akan memberikan pembacaan terdalam yang diberi simbul ILd. Sedangkan ILm diperoleh dengan pasangan trasmiter dan receiver lebih sedikit. Prinsip Kerja • Arus listrik dialirkan ke transmitter coil, sehingga akan terbentuk medan magnet dan memberikan arus berbentuk melingkar ke formasi. • Arus tersebut kemudian akan kembali dan menghasilkan medan magnet di receiver • Medan magnet tersebut akan menghasilkan tegangan di receiver dan besarnya sebanding dengan konduktivitas dari material disekitarnya.



ALAT LOGGING •



INDUCTION LOG



KONDISI OPTIMUM - Jenis fresh water base mud. - Porositas batuan antara medium-high (>15%) - Open hole. - Invasi lumpur > 40 inch. - Resistivitas formasi < 200 ohm-m. - Rmf > 2Rw. - Ketebalan lapisan > 60 inch.



Microresistivity Log Log ini dirancang untuk mengukur resistivity formasi pada flush zone (Rxo) dan sebagai indikator lapisan porous permeable yang ditandai oleh adanya mudcake. Hasil pembacaan Rxo dipengaruhi oleh tahanan mudcake (Rmc) dan ketebalan mudcake (hmc). Ketebalan dari mudcake dapat dideteksi dari besar kecilnya diameter lubang bor yang direkam oleh caliper log. Jenis  Microlog (ML) Microlog dirancang untuk mengukur resistivitas secara tepat pada lapisan batuan yang tipis dan permeabel, karena dengan pengukuran ini dapat ditentukan secara tepat net pay dalam suatu interval total. Pada prinsipnya microlog menggunakan tiga electrode dengan ukuran kecil yang dipasang di dalam lempeng (pad) karet, tujuannya agar tetap dapat mengikuti variasi bentuk lubang bor. Alat ini mempunyai tiga electrode yang mempunyai jarak 1 inci. Elektroda–elektroda tersebut yaitu Ao, M1, dan M2 yang dipasang pada salah satu baris pada rubber Microlog tidak akan memberikan keterangan yang berarti apabila arus yang ditransmisikan hanya berada di sekitar mudcake (short circuit). Hal ini dapat terjadi jika resistivitas formasi sangat tinggi dan tidak berfungsi pada keadaan oil base mud. Apabila SP log tidak menghasilkan kurva yang baik, microlog dapat digunakan untuk mengidentifikasi zonazona atau lapisan-lapisan yang porous dan permeable. Kriteria-kriteria yang harus dipertimbangkan agar pengukuran microlog optimal yang pertama sebagai indikator lapisan porous permeable di dalam lapisan batupasir-shale dengan kisaran tahanan batuan formasi 1–200 ohm-m, porositas batuan lebih besar dari 15 %, Rxo/Rmc lebih kecil dari 15, ketebalan mud cake kurang dari ½ inci dan kedalaman invasi lumpur lebih besar atau sama dengan 4 inci. Microlog juga bermanfaat dalam memperkirakan porositas, menghitung faktor formasi (F), menunjukkan lapisan batuan permeable dan memperkirakan water-oil contact di bawah kondisi tertentu. Microlog dapat juga dipakai untuk menentukan batasan-batasan yang akurat dari batas lapisan dan deliniasi dari daerah produktif dan daerah non produktif.



 Microlaterolog (MLL) Digunakan untuk menentukan Rxo pada formasi batuan yang keras, dengan lumpur yang digunakan mempunyai kadar garam yang tinggi. Sehingga dengan mengetahui Rxo maka nilai F dapat ditentukan berdasarkan persamaan F = Rxo/Rmf, selanjutnya besarnya porositas efektif dapat ditentukan. MLL hanya dapat merekam satu kurva yaitu resistivitas daerah flush zone (Rxo). MLL mempunyai 4 elektroda yaitu sebuah elektroda pusat (Ao) dan 3 elektroda cincin M1, M2, dan A1 yang letaknya berpusat terhadap Ao. Prinsip kerja : sejumlah arus konstan Io yang diketahui intensitasnya ditransmisikan melalui elektroda pusat Ao dan lainnya dialirkan melalui elektroda paling luar A1. Kemudian arus listrik secara otomatis dan kontinyu diatur sedemikian rupa sehingga perbedaan potensial antara elektroda M1 dan M2 akan sama dengan nol sehingga tidak ada arus yang mengalir dari Ao tapi dari M1 dan M2. Maka arus dari Ao dipaksa mengalir secara horizontal ke arah formasi. Resistivitas yang diukur adalah sebanding dengan potensial yang dicatat pada kurva MLL. Microlaterolog merupakan Rxo tool yang terbaik pada kondisi salt mud dan batuan formasi yang mempunyai resistivitas relatif besar, MLL hanya dapat digunakan dalam kondisi water base mud khususnya salt mud, dan tidak berfungsi di dalam oil base mud inverted emulsion mud serta keadaan lubang bor yang terisi gas atau sudah dicasing. Jika invasi lumpur terlalu dangkal (kurang dari 4”) MLL mungkin mengukur tahanan batuan zone uninvaded (Rt) karena MLL digunakan untuk daerah penyelidikan hingga 4”. Ketebalan mudcake dapat mempengaruhi pembacaan harga Rxo. Apabila defleksi kurva mengarah ke kiri (negatif) maka lapisan tersebut diperkirakan air asin. Jika defleksi kurva ke kanan (positif) maka lapisan tersebut diperkirakan air tawar. Kisaran tahanan Microlaterolog berkisar 0,5 – 100 ohm-m sehingga gambar defleksi lebih rapat jika dibandingkan dengan Microlog.



 Proximity Log (PL) Dirancang untuk mengukur daerah yang lebih dalam lagi zona investigasinya, yaitu pada penyelidikan 16” dan tidak dipengaruhi oleh ketebalan mud cake yang terbentuk pada dinding lubang bor. Karakteristik utama :  Dapat mengukur Rxo tanpa dipengaruhi oleh mudcake sampai ketebalan mud cake antara ¾ - 1 inci.  Mempunyai radius investigasi yang lebih jauh dibandingkan ML maupun MLL.  Kurang sensistif terhadap heterogenitas lubang bor.  Umumnya alat ini diturunkan bersama-sama dengan Microlog untuk mendeteksi adanya mudcake yang terbentuk di dinding lubang bor. Dalam pembacaan Proximity log banyak dipengaruhi oleh besarnya harga tahanan batuan zona uninvaded (Rt). Oleh karena itu harus diadakan koreksi. Proximity log akan mengukur Rt jika invasi filtrat lumpur sangat dangkal, sehingga secara praktis harga RPL = Rt. Operasi pengukuran dengan Proximity log akan memperoleh hasil yang optimal pada kondisi batuan invaded karbonat atau batupasir, kisaran tahanan batuannya antara 0,5–100 ohm-m invasi lumpur dalam dan ketebalan mudcake lebih kecil dari ¾ inci



Kondisi Optimum ALAT LOGGING



KONDISI OPTIMUM







MICROLOG



- Kondisi lumpur pada jenis fresh water base mud. - Porositas > 15%. - Tebal mud cake < 0,5” - Rxo/Rmc > 25] - Open hole. - Kedalaman invasi lumpur < 4” - Tahanan batuan formasi 0,5100-m







MICROLATEROLOG



- Jenis salt water base mud. - Open hole. - Pada batuan karbonat yang terinvasi. - Porositas batuan medium ( 15. - Kedalaman invasi filtrat lumpur lebih besar atau minimal sama dengan 3”







PROXIMITY LOG



- Didalam lapisan invaded carbonate atau sand - Porositas batuan medium (40” - Open hole. - Ketebalan mud cake 3/4”3/8”