LP Abdominal Pain [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN ABDOMINAL PAIN A. PENGERTIAN Nyeri abdomen merupakan sensasi subjektif tidak menyenangkan yang terasa di abdomen. Nyeri di perut adalah gejala paling penting dari proses patologis perut akut. Nyeri abdomen ada dua yaitu, nyeri abdomen akut dan nyeri abdomen kronis. 



Nyeri Abdomen Akut



Nyeri abdomen akut biasanya digunakan untuk menggambarkan nyeri dengan onset mendadak, dan/durasi pendek. Nyeri alih (referred pain) adalah persepsi nyeri pada suatu daerah yang letaknya jauh dari tempat asal nyeri. Keluhan yang menonjol dari pasien dengan abdomen akut adalah nyeri perut. Rasa nyeri perut dapat disebabkan oleh kelainan-kelainan di abdomen atau di luar abdomen seperti organ-organ di rongga toraks. 



Nyeri Abdomen Kronis



Nyeri abdomen kronis biasanya digunakan untuk menggambarkan nyeri berlanjut,baik yang berjalan dalam waktu lama atau berulang/hilang timbul. Nyeri kronis dapat berhubungan dengan ekserbasi akut. (Nurarif,2015)



Pengukuran Derajat Nyeri Mandiri Ada



beberapa



menggunakan



skala



cara



untuk



assessment



membantu nyeri



mengetahui



unidimensional



akibat



nyeri



(tunggal)



atau



multidimensi.4 1. Unidimensional: - Hanya mengukur intensitas nyeri - Cocok (appropriate) untuk nyeri akut - Skala yang biasa digunakan untuk evaluasi pemberian analgetik



- Skala assessment nyeri unidimensional ini meliputi: • Visual Analog Scale (VAS) Visual analog scale (VAS) adalah cara yang paling banyak digunakan untuk menilai nyeri. Skala linier ini menggambarkan secara visual gradasi tingkat nyeri



yang mungkin dialami seorang pasien. Rentang nyeri diwakili sebagai garis sepanjang 10 cm, dengan atau tanpa tanda pada tiap sentimeter. Tanda pada kedua ujung garis ini dapat berupa angka atau pernyataan deskriptif. Ujung yang satu mewakili tidak ada nyeri, sedangkan ujung yang lain mewakili rasa nyeri terparah yang mungkin terjadi. Skala dapat dibuat vertikal atau horizontal. VAS juga dapat diadaptasi menjadi skala hilangnya/reda rasa nyeri. Digunakan pada pasien anak >8 tahun dan dewasa. Manfaat utama VAS adalah penggunaannya sangat mudah dan sederhana. Namun, untuk periode pasca bedah, VAS tidak banyak bermanfaat karena VAS memerlukan koordinasi visual dan motorik serta kemampuan konsentrasi.



No Pain



Worst Possible Pain



Visual Analog Scale (VAS)  Verbal Rating Scale (VRS) Skala ini menggunakan angka-angka 0 sampai 10 untuk menggambarkan tingkat nyeri. Dua ujung ekstrem juga digunakan pada skala ini, sama seperti pada VAS atau skala reda nyeri. Skala numerik verbal ini lebih bermanfaat pada periode pascabedah, karena secara alami verbal / kata-kata tidak terlalu mengandalkan koordinasi visual dan motorik. Skala verbal menggunakan kata - kata dan bukan garis atau angka untuk menggambarkan tingkat nyeri. Skala yang digunakan dapat berupa tidak ada nyeri, sedang, parah. Hilang/redanya nyeri dapat dinyatakan sebagai sama sekali tidak hilang, sedikit berkurang, cukup berkurang, baik/ nyeri hilang sama sekali. Karena skala ini membatasi pilihan kata pasien, skala ini tidak dapat membedakan berbagai tipe nyeri.



Verbal Rating Scale (VRS) • Numeric Rating Scale (NRS) Dianggap sederhana dan mudah dimengerti, sensitif terhadap dosis, jenis kelamin, dan perbedaan etnis. Lebih baik daripada VAS terutama untuk menilai nyeri akut. Namun, kekurangannya adalah keterbatasan pilihan kata untuk menggambarkan rasa nyeri, tidak memungkinkan untuk membedakan tingkat nyeri dengan lebih teliti dan dianggap terdapat jarak yang sama antar kata yang menggambarkan efek analgesik.



Numeric Rating Scale (NRS) • Wong Baker Pain Rating Scale Digunakan pada pasien dewasa dan anak >3 tahun yang tidak dapat menggambarkan



intensitas



nyerinya



dengan



Gambar 4. Wong Baker Pain Rating Scale



2. Multidimensional - Mengukur intensitas dan afektif (unpleasantness) nyeri - Diaplikasikan untuk nyeri kronis - Dapat dipakai untuk penilaian klinis



angka.



- Skala multidimensional ini meliputi: • McGill Pain Questionnaire (MPQ) Terdiri dari empat bagian: (1) gambar nyeri, (2) indeks nyeri (PRI), (3) pertanyaan pertanyaan mengenai nyeri terdahulu dan lokasinya; dan (4) indeks intensitas nyeri yang dialami saat ini. Terdiri dari 78 kata sifat/ajektif, yang dibagi ke dalam 20 kelompok. Setiap set mengandung sekitar 6 kata yang menggambarkan kualitas nyeri yang makin meningkat. Kelompok 1 sampai 10 menggambarkan kualitas sensorik nyeri (misalnya, waktu/temporal, lokasi/spatial, suhu/thermal). Kelompok 11 sampai 15 menggambarkan kualitas efektif nyeri (misalnya stres, takut, sifat-sifat otonom). Kelompok 16 menggambarkan dimensi evaluasi dan kelompok 17 sampai 20 untuk keterangan lain-lain dan mencakup kata-kata spesifi k untuk kondisi tertentu. Penilaian menggunakan angka diberikan untuk setiap kata sifat dan kemudian dengan menjumlahkan semua angka berdasarkan pilihan kata pasien maka akan diperoleh angka total. • The Brief Pain Inventory (BPI) Adalah kuesioner medis yang digunakan untuk menilai nyeri. Awalnya digunakan untuk mengassess nyeri kanker, namun sudah divalidasi juga untuk assessment nyeri kronik. • Memorial Pain Assessment Card Merupakan instrumen yang cukup valid untuk evaluasi efektivitas dan pengobatan nyeri kronis secara subjektif. Terdiri atas 4 komponen penilaian tentang nyeri meliputi intensitas nyeri, deskripsi nyeri, pengurangan nyeri dan mood.



Memorial Pain Assessment Card



• Catatan harian nyeri (Pain diary) Adalah catatan tertulis atau lisan mengenai pengalaman pasien dan perilakunya. Jenis laporan ini sangat membantu untuk memantau variasi status penyakit seharihari dan respons pasien terhadap terapi. Pasien mencatat intensitas nyerinya dan kaitan dengan perilakunya, misalnya aktivitas harian, tidur, aktivitas seksual, kapan menggunakan obat, makan, merawat rumah dan aktivitas rekreasi lainnya. Penilaian nyeri pada pasien anak



Pengukuran Mandiri Pada Pasien Anak Pengukuran mandiri (self report measures) adalah pengukuran derajat nyeri berdasarkan pelaporan tentang nyeri yang dirasakan. Laporan ini dapat mendeskripsikan perasaan yang berkaitan dengan nyeri. Pengukuran mandiri adalah gold standard dalam pengukuran derajat pada anak. Pemeriksaan ini membutuhkan anak yang memiliki kemampuan linguistik dan kognitif, dan tidak dapat digunakan pada anak dan bayi yang tidak atau belum bisa berbicara. Pengukuran mandiri pada pasien anak pengkajian nyeri yang digunakan : • Untuk pasien bayi 0-1 tahun, digunakan skala NIPS (Neonatal Infant Pain Scale). Karena sistem neurologi belum berkembang sempurna saat bayi dilahirkan. Sebagian besar perkembangan otak, mielinisasi sistem saraf pusat dan perifer, terjadi selama tahun pertama kehidupan. Beberapa refleks primitif sudah ada pada saat dilahirkan, termasuk refleks menarik diri ketika mendapat stimulus nyeri. Bayi baru lahir seringkali memerlukan stimulus yang kuat untuk menghasilkan respons dan kemudian dia akan merespons dengan cara menangis dan menggerakan seluruh tubuh. Kemampuan melokalisasi tempat stimulus dan untuk menghasilkan respons spesifik motorik anak anak berkembang seiring dengan tingkat mielinisasi. • Untuk pasien anak >8 tahun dan dewasa digunakan VAS (Visual Analog Scale)



• Pada pasien dewasa dan anak >3 tahun yang tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya dengan angka, digunakan Wong Baker FACES Pain Scale • Pada anak usia 3x batas atas kisaran normal merupakan diagnostik pankreatitis.



d. β-hcg(serum) : Kehamilan ektopik (kadar β-hcg dalam serum lebih akurat daripada dalam urine) e. Gas darah arteri : Asidosis metabolic (iskemia usus, peritonitis, pankreatitis) f. Urin g. EKG:Infark miokard h. Rotgen thorak:viskus perforasi(udara bebas),pneumonia i. Rotgen Abdomen :Usus iskemik (dilatasi,usus yang edema dan menebal),pankreatitis(pelebaran sentimel),kolangitis(udara



dalam



jejunum cababg



bagian



bilier),kolitis



atas akut(kolon



mengalami dilatasi,edema dan gambaran menghilang),obstruksi akut(usus mengalami dilatasi,tanda string of pearl ) Batu Ginjal (Radioopak dalam saluran ginjal ) j. Ultrasonografi k. CT scan : merupakan pemeriksaan penunjang pilihan untuk inflamasi peritonium yang tidak terdiagnosis (terutama pada orang tua yang didiagnosis bandingnya luas,pada pasien yang dipertimbangkan untuk dilakukan laparotomi dan diagnosis belum pasti,,pankreatitis,trauma hati/limpa/mesenterium,divertikulitis,aneurisma l. IVU (urografi intravena) : batu ginjal,obtruksi saluran ginjal (Nurarif,2015) (Tanto,2014)



G. PENATALAKSANAAN MEDIS Pemberian Analgetik dan pembedahan (Nurarif,2015) H. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian (Pola Fungsi Kesehatan) Menurut Pengkajian Virginie Henderson, masalah yang ditemui pada pasien dengan masalah Abdominal pain hanya yang muncul beberapa dari 14 pengkajian tersebut a. Pola Oksigenasi Biasanya ditemukan kondisi pada pasien seperti pernafasan dangkal karena nyeri pada abdomen, RR meningkat b. Pola Persepsi Kesehatan (Pemahaman klien tentang kesehatan dan bagaimana kesehatan mereka diatur) c. Pola Nutrisi Metabolik (Konsumsi relatif terhadap kebutuhan metabolik) d. Pola Eliminasi (Menggambarkan pola fungsi eliminasi dalam kehidupan sehari – hari apakah ada gangguan atau tidak) e. Pola Aktivitas dan Latihan (Menggambarkan pola aktivitas dalam kehidupan sehari - hari) f. Pola Istirahat dan Tidur (Menggambarkan pola tidur dan istirahat pasien) Biasanya ditemukan permasalahan yaitu gangguan pola tidur yang diakibatkan nyeri g. Pola Nyeri / Kenyamanan Nyeri/ kenyamanan Karakteristik nyeri tergantung pada jenis nyeri, misal migrain, ketegangan otot, cluster, tumor otak, pascatrauma, sinusitis, nyeri, kemerahan, pucat pada daerah wajah, fokus menyempit, fokus pada diri sendiri, respon emosional / perilaku tak terarah seperti menangis, gelisah, otot-otot daerah leher juga menegang, frigiditas vokal. h. Pola Konsep Diri (Menggambarkan cara menggambarkan diri sendir, bagaimana cara seseorang memandang dirinya) i. Pola Peran – Hubungan (Keterikatan peran dan hubungan) j. Pola Reproduksi (Kepuasan atau tidaknya seks)



k. Pola Koping (Menggambarkan pola koping pada umumnya) l. Pola Nilai Kepercayaan (Keyakinan spiritual pasien) m. Pola Gerak dan Ketahanan Tubuh n. Suhu Tubuh (Nurarif,2015) (Tanto,2014) 2. Diagnosa Keperawatan a. Nyeri Akut Domain 12 Kenyamanan Kelas 1 Kenyamanan Fisik (Kode 00132) b. Gangguan Pola Tidur Domain 4 Aktivitas Istirahat Kelas 1 Tidur/Istirahat (Kode 000198) (Nanda,2015) 3. Intervensi Keperawatan NO



1



DIAGNOSA



TUJUAN DAN



KEPERAWATAN



KRITERIA HASIL



INTERVENSI



Nyeri Akut



Setelah diberikan asuhan



Domain 12



keperawatan selama 3 x



Kenyamanan



24 jam masalah nyeri



nyeri



Kelas 1



akut dapat teratasi



komprehensif



Kenyamanan Fisik



dengan kriterial hasil:



termasuk



(Kode 00132)







Pain management 1. Lakukan pengkajian secara lokasi



Mampu



karakteristik,durasi,



mengontrol nyeri



frekuensi



dipertahankan



2. Kontrol lingkungan



pada tidak pernah



yang



menunjukkan



mempengaruhi nyeri



(skala 1) ditingkatkan menjadi kadang – kadang menunjukkan (skala 3)



3. Anjurkan untuk istirahat 4. Monitor TTV



dapat pasien







Mampu menggunakan tindakan pengurangan nyeri tanpa analgetik dipertahankan pada tidak pernah menunjukkan (skala 1) ditingkatkan menjadi kadang – kadang menunjukkan (skala 3)



2



Gangguan Pola



Setelah diberikan asuhan



Tidur



keperawatan selama 3 x 24



Domain 4



jam diharapkan masalah



Aktivitas Istirahat Kelas 1 Tidur/Istirahat (Kode 000198)



pola tidur teratasi dengan kriteria hasil  Jam



tidur



Peningkatan Tidur 1.



tidur pasien 2.



pada sangat terganggu (skala 1) ditingkatkan ke sedikit terganggu (skala



pasien 3.



dipertahankan



Ciptakan lingkungan yang nyaman



4.



Jelasakan pentingnya tidur



4)  Gangguan



Mengobservasi intensitas tidur



sangat



terganggu dipertahankan



Kaji jumlah jam



nyeri



yang adekuat untuk



pada



kesehatan



sangat terganggu (Skala



5.



Kolaborasikan



1) ditingkatkan ke ringan



dengan dokter



(skala 4)



tentang perlunya meninjau kembali program pengobatan jika berpengaruh pada pola tidur.



DAFTAR PUSTAKA Bulechek, G. (2013). Nursing Interventions Classification. Indonesia: Elsevier. Heardman, H. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10. Jakarta: RGC. Moorhead, S. (2013). Nursing Outcomes Classifications. Indonesia: Elsevier. Nururarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda NIC_NOC Jilid 3. Yogyakarta: MediAction. Tanto, C., Liwang, Sonia, & Adip, E. (2014). Kapita Selekta Kedokteran Edisi ke 4. Jakarta: Media Aesculapius. Wilkinson P, Wiles J.



(2013). Guidelines for



Pain



Management



Programmes for adults. The British Pain Society Yudiyanta, Novita. (2015). Assessment Nyeri. Patient Comfort Assessment Guide