LP Anc [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS ANTENATAL CARE DI POLI KIA PUSKESMAS DINOYO



Oleh : Vivian Yessica P17212205057 Kelompok 5



KEMENTERIAN KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS 2020



LEMBAR PENGESAHAN Laporan ini telah diperiksa dan dilakukan responsi dengan pembimbing institusi dan pembimbing klinik.



Hari, tanggal : Tempat



:



Judul



:



Pembimbing Institusi



Pembimbing Klinik



(_____________________)



(_____________________)



KONSEP DASAR ANTENATAL CARE A. DEFINISI Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari terjadinya pertemuan dan persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga akan terbentuk zigot yang pada akhirnya membentuk janin. Kehamilan terjadi pada saat pertemuan ovum dan sperma hingga masa di mana janin siap lahir, dalam perhitungan medis ± 40 minggu (Masriroh, 2013). Antenatal care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional untuk ibu selama masa kehamilannya yang dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan (Depkes RI, 2012). Antenatal Care (ANC) adalah suatu pelayanan yang diberikan oleh perawat kepada ibu hamil, seperti pemantauan kesehatan secara fisik, psikologis, termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta mempersiapkan proses persalinan dan kelahiran supaya ibu siap menghadapi peran baru sebagai orang tua (Wagiyo & Putrono, 2016) B. TUJUAN Tujuan antenatal care untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan, dan penanganan dini komplikasi kehamilan. (Kemenkes RI, 2018). Selain itu menurut Kemenkes RI (2018), tujuan ANC antara lain: 1.



Memantau kemajuan proses kehamilan demi memastikan kesehatan pada ibu serta tumbuh kembang janin yang ada di dalamnya.



2.



Mengetahui



adanya



saat kehamilan sejak



komplikasi dini,



kehamilan



termasuk



adanya



yang



mungkin



riwayat



saja



terjadi



penyakitdan



tindak



pembedahan.  3.



Meningkatkan serta mempertahankan kesehatan ibu dan bayi.



4.



Mempersiapkan



proses



persalinan sehingga dapat



melahirkan



bayi



dengan



selamat serta meminimalkan trauma yang dimungkinkan terjadi pada masa persalinan. 5.



Menurunkan jumlah kematian dan angka kesakitan pada ibu.



6.



Mempersiapkan peran sang ibu dan keluarga untuk menerima kelahiran anak agar mengalami tumbuh kembang dengan normal.



7.



Mempersiapkan ibu untuk melewati masa nifas dengan baik serta dapat memberikan ASI eksklusif pada bayinya.



C. TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN 1. Tanda Pasti a) Terdengar Denyut Jantung Janin (DJJ) Denyut jantung janin dapat didengarkan dengan stetoskop Laennec/ stetoskop Pinard pada minggu ke 17-18. Serta dapat didengarkan dengan stetoskop ultrasonik (Doppler) sekitar minggu ke 12 (Kumalasari, 2015: 3). b) Melihat, meraba dan mendengar pergerakan anak saat melakukan pemeriksaan. c) Melihat rangka janin pada sinar rontgen atau dengan USG (Sunarti, 2013: 60). 2. Tanda Obyektif (Probability/ Kemungkinan) a) Pembesaran Rahim/ Perut b) Perubahan Bentuk dan Konsistensi Rahim c) Perubahan Pada Bibir Rahim d) Kontraksi Braxton Hicks (Kontraksi rahim yang tidak beraturan yang terjadi selama kehamilan) e) Adanya Ballotement (pantulan yang terjadi saat jari telunjuk pemeriksa mengetuk janin yang mengapung dalam uterus) f) Tanda Hegar dan Goodells (melunaknya isthmus uteri) g) Tanda Chadwick (warna kebiru-biruan pada vagina dan vulva) h) Hyperpigmentasi Kulit (bintik –bintik hitam pada muka dan areola mamae) 3. Tanda Subjektif a) Adanya amenorrhea (tidak menstruasi) b) Mual dan muntah c) Ibu merasakan adanya pergerakan janin d) Sering kencing akibat pembesaran rahim yang menekan kandung kemih e) Perasaan dada berisi dan agak nyeri. (Kusmiyati et al, 2008). D. PERUBAHAN FISIK SELAMA KEHAMILAN 1. Perubahan Fisik Ibu Hamil Pada Trimester I a) Morning Sickness, mual dan muntah



b) Pembesaran payudara c) Sering buang air kecil d) Konstipasi atau sembelit e) Sakit kepala atau pusing f) Kram perut g) Meludah h) Peningkatan berat badan 2. Perubahan Fisik Ibu Hamil Pada Trimester II a) Perut semakin membesar b) Sendawa dan buang angina c) Rasa panas di perut d) Pertumbuhan rambut dan kuku e) Sakit perut bagian bawah f) Pusing g) Hidung dan gusi berdarah h) Perubahan kulit (timbulnya linea nigra, chloasma, dan stretch mark) i) Payudara semakin membesar dan keluar kolostrum j) Oedema pada ekstremitas 3. Perubahan Fisik Ibu Hamil Pada Trimester III a) Sakit bagian tubuh belakang (punggung-pinggang) b) Konstipasi c) Sesak nafas karena tekanan pada diafragma d) Sering buang air kecil e) Varises f) Kontraksi perut (Braxton-hicks) g) Bengkak E. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL Menurut Sulistyawati (2009) perubahan psikologis pada ibu hamil menurut trimester adalah: 1. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian) a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan kehamilannya b. Kadang muncul penolakan, kecemasan, dan kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja



c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan seksama e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan merahasiakannya 2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik) a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi b. Ibu sudah bias menerima kehamilannya c. Merasakan gerakan anak d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran e. Libido meningkat f. Menuntut perhatian dan cinta g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya h. Hubungan social meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang baru menjadi ibu i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk peran baru 3. Perubahan Psikologis pada Trimester III a) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik b) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu c) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, kekhawatiran akan keselamatannya d) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya e) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya f) Merasa kehilangan perhatian g) Perasaan mudah terluka (sensitive) h) Libido menurun F. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Tes Urine



Tes urine dapat dilakukan dirumah atau dilaboratorium menggunakan Tes Pack atau alat tes kehamilan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hormon kehamilan HCG (Human Chorionic gonadotropin) di dalam tubuh yang merupakan salah satu tanda kehamilan. Tes ini sebaiknya dilakukan di pagi hari, karena saat pagi hari (bangun tidur) urine dalam keadaan murni belum tercampur oleh zat-zat makanan yang dikonsumsi (Siswosuharjo, Suwignyo & Fitria C. 2010: 28-29). 2. Tes Darah Prinsipnya sama dengan tes urine yaitu menguji adanya HCG dalam tubuh. Bedanya, tes darah ini tidak dapat dilakukan sendiri dirumah, melainkan dilakukan di laboratorium dengan jalan mengambil contoh darah. Jika terdapat peningkatan HCG didalam darah, maka dinyatakan positif hamil, demikian juga seterusnya. 3. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik). 4. Tes USG (Ultra Sonography) Tes ini di lakukan oleh seorang dokter dengan memastikan kehamilan melalui USG yang dapat melihat bagian dalam tubuh manusia. Selain melihat ada tidaknya embrio, penggunaan USG juga dapat digunakan untuk amengetahui taksiran persalinan, perkiraan usia kehamilan, serta perkiraan berat badan dan panjang janin (Siswosuharjo, Suwignyo & Fitria C. 2010: 30). G. PENATALAKSANAAN 1. Kunjungan ANC Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, kunjungan pelayanan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, ketentuan waktu sebagai berikut: a) Minimal 1 kali pada trimester pertama



= K1



b) Minimal 1 kali pada trimester kedua



= K2



c) Minimal 2 kali pada trimester ketiga



= K3 dan K4



Apabila terdapat kelainan atau penyulit kehamilan, seperti mual, muntah, keracunan kehamilan, perdarahan, kelainan letak, dan lain-lain frekuensi pemeriksaan disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam sumber lain juga disebutkan interval kunjungan pada pemeriksaan prenatal yaitu setiap 4 minggu sekali sampai



minggu ke-28, kemudian setiap 2-3 minggu sekali sampai minggu ke-36, dan sesudahnya setiap minggu. 2. Standart Minimal Pelayanan ANC Pelayanan antenatal dalam penerapan operasionalnya dikenal dengan standar minimal “10 T” yang terdiri dari (Buku KIA, 2020): a) Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan -



Tinggi badan ibu untuk menentukan status gizi



-



Minimal BB ibu naik sebanyak 9 kg atau 1 kg setiap bulannya



b) Pengukuran Tekanan Darah Tekanan darah normal 120/80 mmhg. Bila tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90 mmhg ada factor resiko hipertensi (tekanan darah tinggi) dalam kehamilan. c) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) Bila < kurang dari 23,5 cm menunjukan ibu hamil Kurang Energi Kronis ((ibu hamil KEK) dan beresiko melahirkan bayi Berat Badan Rendah (BBLR). d) Pengukuran Tinggi Fundus Uteri/Tinggi Rahim Pengukuran tinggi rahim berguna untuk melihat pertumbuhan janin apakah sesuai dengan usia kehamilan (Buku KIA 2016). e) Penentuan Letak Janin (Presentase janin) dan perhitungan Denyut Jantung Janin. Untuk melihat kelainan letak janin atau masalah yang lain f) Penentuan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Penentuan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) oleh petugas. Tabel pemberian imunisasi TT dari lama perlindungannya. Imunisasi TT TT 1 TT 2



Selang waktu Minimal



1 Bulan setelah TT 1 TT 3 6 Bulan setelah TT 2 TT 4 12 Bulan setelah TT 3 TT 5 12 Bulan setelah TT 4 g) Pemberian Tablet Tambah Darah



Lama perlindungan Langkah awal pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit Tetanus 3 Tahun 5 Tahun 1 Tahun >25 Tahun



Ibu hamil sejak awal kehamilan minum 1 tablet tambah darah setiap hari minimal selama 90 hari. h) Tes Laboratorium 1) Tes golongan darah untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila diperlukan 2) Tes Haemoglobin untuk mengetahui apakah ibu kekurangan darah (Anemia). 3) Tes pemeriksaan urine (air kencing). 4) Tes pemeriksaan darah lainnya, seperti HIV dan sifilis, sementara pemeriksaan malaria dilakukan di daerah endemis. i) Tata Laksana/Penanganan Kasus Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawatan kehamilan, pencegahan kelaianan, persalinan dan inisiasi menyusui dini (IMD), ASI eksklusif, Keluarga Berencana dan imunisasi pada bayi. Penjelasan ini diberikan secara bertahap pada saat kunjungan hamil (Buku KIA 2020). Apabila ditemukan masalah, segera ditangani atau dirujuk j) Tatalaksana atau mendapatkan pengobatan. Jika ibu mempunyai masalah kesehatan pada saat hamil.



H. I.



PATHWAY



KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien Identitas umum, perhatian pada usia ibu, status perkawinan dan tingkat pendidikan. Range usia reproduksi sehat dan aman antara 20-30 tahun. Pada kehamilan usia remaja, apalagi kehamilan di luar nikah, kemungkinan ada unsur penolakan psikologis yang tinggi. Tidak jarang pasien meminta aborsi. Usia muda juga faktor kehamilan risiko tinggi untuk kemungkinan adanya komplikasi obstetri seperti preeklampsia, ketuban pecah dini, persalinan preterm, abortus. 2. Keluhan utama Sadar/tidak akan kemungkinan hamil, apakah semata-mata ingin periksa hamil, atau ada keluhan / masalah lain yang dirasakan.



3. Riwayat kehamilan sekarang / riwayat penyakit sekarang Ada/tidaknya gejala dan tanda kehamilan. Jika ada amenorea, kapan hari pertama haid terakhir, siklus haid biasanya berapa hari. Hal ini penting untuk memperkirakan usia kehamilan menstrual dan memperkirakan saat persalinan menggunakan Rumus Naegele (h+7 b-3 + x + 1mg) untuk siklus 28 + x hari. Ditanyakan apakah sudah pernah periksa kehamilan ini sebelumnya atau belum (jika sudah, berarti ini bukan kunjungan antenatal pertama, namun tetap penting untuk data dasar inisial pemeriksaan kita). Apakah ada keluhan / masalah dari sistem organ lain, baik yang berhubungan dengan perubahan fisiologis kehamilan maupun tidak. 4. Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit sistemik lain yang mungkin mempengaruhi atau diperberat oleh kehamilan (penyakit jantung, paru, ginjal, hati, diabetes mellitus), riwayat alergi makanan / obat tertentu dan sebagainya. Ada/tidaknya riwayat operasi umum / lainnya maupun operasi kandungan (miomektomi, sectio cesarea dan sebagainya). 5. Riwayat penyakit keluarga Riwayat penyakit sistemik, metabolik, cacat bawaan, dan sebagainya. 6. Riwayat khusus obstetri ginekologi Adakah riwayat kehamilan / persalinan / abortus sebelumnya (dinyatakan dengan kode GxPxAx, gravida / para / abortus), berapa jumlah anak hidup. Ada/tidaknya masalah2 pada kehamilan / persalinan sebelumnya seperti prematuritas, cacat bawaan, kematian janin, perdarahan dan sebagainya. Penolong persalinan terdahulu, cara persalinan, penyembuhan luka persalinan, keadaan bayi saat baru lahir, berat badan lahir jika masih ingat. 7. Riwayat menarche: siklus haid, ada/tidak nyeri haid atau gangguan haid lainnya, riwayat penyakit kandungan lainnya. kapan HPHT, hali ini penting untuk memperkirakan usia kehamilan menstrual dan memperkirakan atau menentukan tanggal persalinan menggunakan rumus Naegele: -



Januari – Maret: 7+9+0



-



April – Desember: 7-3+1



8. Riwayat kontrasepsi, lama pemakaian, ada masalah/tidak. 9. Seksualitas a) Penghentian menstruasi b) Perubahan respon /aktivitas seksual c) Leukosa mungkin ada.



d) Peningkatan progresif pada uterus mis: Fundus ada di atas simfisis pubis (pada 10 – 12 minggu) pada umbilikolis (pada 20 – 30 minggu) agak ke bawah kartilago ensiform (pada 36 minggu) e) Perubahan payudara: pembesaran jaringan adiposa, peningkatan vaskularitas lunak bila dipalpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi jaringan arcolar, hipertrofi tberkel montgemery, sensasi kesemutan (trimester pertama dan ketiga); kemungkinan strial gravidarum kolostrum dapat tampak setelah 12 minggu f) Perubahan pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema, spicler nevi, strial gravidarum. g) Tanda-tanda Goodell, Hegar Schdwick positif. 10. Riwayat sosial / ekonomi Pekerjaan, kebiasaan, kehidupan sehari-hari. 11. Daily Activity a) Aktivitas dan Istirahat Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8 – 12 minggu) kembali pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan terakhir. Denyut nadi dapat meningkat 10 – 15 det/mnt. Murmur sistolik pendek dapat terjadi sampai dengan peningkatan volume episode singkope. b) Varises Sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada trimester akhir) c) Integritas Ego : Menunjukkan perubahan persepsi diri d) Integritas Sosial - Bingung/meragukan perubahan peran yang dintisipasi. - Tahap maturasi/perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan stressor kehamilan - Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung sampai disfungsional. e) Eliminasi Perubahan



pada



konsistensi/frekuensi



defekasi,



peningkatan



frekuensi



perkemihan dan peningkatan berat jenis serta hemoroid f) Makanan/Cairan - Mual dan muntah, terutama trisemester pertama; nyeri ulu hati umum terjadi



- Penambahan berat badan : 2 sampai 4 lb trisemester pertama, trisemester kedua dan ketiga masing-masing 11 – 12 lb. - Membran mukosa kering: hipertropi jaringan gusi dapat terjadi mudah berdarah - Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis) - Sedikit edema dependen - Sedikit glikosuria mungkin ada 12. Pemeriksaan fisik dan pengkajian fungsional a) Inspeksi - Muka : adakah cloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau merah adakah oedema pada muka,bagaimana keadaan lidah, gigi. - Leher : apakah vena terbendung dileher, apakah ada pembesaran kelenjar gondok dan limpe. - Dada : bentuk buah dada, pigmentasi puting susu dan gelanggang susu, keadaan puting susu, adakah kolostrum - Abdomen GIT : bentuk abdomen, warna, adakah luka bekas operasi apendeksitis, terbagi 9 regio hipokondria kanan (pembesaran hepar), epigastrik (gastritis), hipokondria kiri (pembesaran lien), lumbal kanan dan kiri (ginjal), umbilikus, iliaka kanan (apendiksitis), hipokondria, iliaka kiri (scibala). - Abdomen obstetrik : perut membesar ke depan atau ke samping, keadaan pucat, pigmentasi linia alba, nampakkah gerakan anak atau kontraksi uterus, adakah strie gravidarum atau bekas luka. - Vulva : keadaan perineum, carilah varises, tanda chadwick, condyloma akuminata, flour albus. - Anggota bawah : cari varises, oedema, luka, cicatrix pada lipat paha, CRT kembali ≤ 1 detik untuk mengetahui kemungkinan dehidrasi. b) Palpasi 1. Tujuan : -



Menentukan besarnya rahim dan dengan ini menentukan usia kehamilan.



-



Menentukan letaknya anak dalam rahim



2. Menentukan usia kehamilan menurut Mc.Donald -



Umur kehamilan dalam bulan di ukur dari panjang antara simfisis pubis



dan puncak fundus uteri dalam sentimeter dibagi 3 ½ cm. 3. Menentukan usia kehamilan menurut perhitungan TFU secara internasional -



Kurang dari 12 minggu – belum dapat diraba di atas simpisis.



-



12 minggu – 1-2 jari di atas sisfisis.



-



16 minggu – pertengahan antara sisfisis dan pusat



-



24 minggu – setinggi pusat



-



28 minggu – 3 jari diatas pusat



-



32 minggu – pertengahan antara pusat dan px



-



36 minggu – 3 jari dibawah px



-



40 minggu – pertengahan px dan pusat (3 jari diatas pusat)



Pemeriksaan Leopold 1. Leopold I Tujuan : untuk mengetahui usia kehamilan dan TFU dan bagian apa yang di fundus. -



Kaki



pasien



ditekuk -



Pemeriksa berdiri sebelah kakan penderita dan melihat arah



ke muka



penderita. -



Rahim dibawa ke tengah



-



Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus



2. Leopold II Tujuan : untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana letaknya bagian-bagian kecil



- Keadaan



tangan



pindah ke samping - Tentukan dimama punggung anak , punggung



anak



terdapat di pihak yang memberikan rintangan yang terbesar, carilah bagian-bagian kecil, yang biasanya terletak bertentangan dengan pihak yang memberi rintangan terbesar. - Kadang-kadang di samping terdapat kepala/bokong ialah letak lintang. 3. Leopold III Tujuanya : menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah bagian bawah anak ini sudah/belum terpegang oleh pintu atas panggul. -



Dipergunakan satu tangan saja.



-



Bagian di



bawah tentukan



antara ibu jari dan jari lainya -



Cobalah apakah



bagian bawah masih dapat digoyangkan.



4. Leopold IV Tujuan : menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa masuknya bagian bawah kedalam rongga panggul. - Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat ke arah kaki si penderita - Dengan kedua tangan di tentukan apa yang menjadi bagian bawah - Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul dan berapa masuknya



bagian bawah. - Jika kita rapatkan ke dua tangan pada permukaan dari bagian terbawah dari kepala yang masih teraba diluar : a. Convergent → bagian kecil dari kepala turun ke rongga panggul b. Sejajar → separuh dari kepala masuk ke dalam rongga panggul c. Divergent → sebagian besar dari kepala masuk kedalam rongga panggul c) Auskultasi - Djj terdengar dimana,frekwensi, irama, dengan cara 5 detik berselang, 30 menit dikalikan 2/dihitung selama 1 menit penuh. - Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari 160/menit atau tidak teratur,maka anak dalam keadaan asphyxial (kekurangan O2) 13. Pemeriksaan Diagnostik a) DL menunjukkan anemia, hemoglobinipatis (mis: sel sabit) b) Golongan darah: ABO DAN Rh untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas c) Usap vagina/rectal: tes untuk Neisseria gonorrhea, Chlamydia d) Tes serologi: menentukan adanya sefilis (RPR: Rapid Plasma Reagen) e) Penyakit Hubungan Kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kutil vagina, lesi, rabas abnormal. f) Skrining: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis g) Papanicolaow Smear: mengidentifikasi neoplasia, herpes simpleks tipe 2 h) Urinalisis: skin untuk kondisi media (mis: pemastian kehamilan infeksi, diabetes penyakit ginjal) i) Ter serum/urin untuk gadadotropin karionik manusia (HCG) positif j) Titer rubella > a : a O menunjukkan imunitas k) Tes sonografi: ada janin setelah gestasi 8 minggu Skin glukosa serum / 1 jam tes glukosa: < 140 jam mg/dl (biasanya dilakukan antara 24 sampai 28 minggu. Evaluasi selanjutnya dari folus pengkajian dilakukan pada setiap kunjungan prenatal. B. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1) Trimester I a. Perfusi jaringan perifer tidak efektif b.d penurunan kadar Hb



b. Gangguan citra tubuh b.d perubahan bentuk dan kulit tubuh selama hamil c. Gangguan eliminasi urin b.d tekanan pada vesica urinaria d. Deficit nutrisi b.d mual dan muntah selama kehamilan e. Konstipasi b.d penurunan kerja usus f. Nyeri akut b.d perubahan postur tubuh g. Penampilan peran tidak efektif b.d koping individu tidak efektif h. Deficit pengetahuan b.d kurang pengetahuan mengenai kehamilan i. Ansietas b.d kurang terpapar informasi 2) Trimester II a. Penurunan curah jantung b.d tekanan darah meningkat b. Perfusi perifer tidak efektif b.d perubahan preload dan afterload c. Pola nafas tidak efektif b.d desakan uterus ke diafragma d. Deficit nutrisi b.d mual muntah e. Intoleransi aktivitas b.d mudah lelah f. Nyeri akut b.d perubahan postur tubuh dan payudara g. Gangguan eliminasi urin b.d penekanan vesica urinaria h. Gangguan citra tubuh b.d munculnya striae gravidarum i. Pola seksual tidak efektif b.d vaskularisasi serviks dan vagina j. Kesiapan



peningkatan



menajdi



orang



tua



b.d



keyakinan



untuk



meningkatkan pengetahuan tentang proses kehamilan-persalinan k. Ansietas b.d kurangnya informasi l. Risiko cedera pada janin b.d Hb dan O2 menurun 3) Trimester III a. Penurunan curah jantung b.d tekanan darah meningkat b. Perfusi perifer tidak efektif b.d perubahan preload dan afterload c. Pola nafas tidak efektif b.d desakan uterus ke diafragma d. Konstipasi b.d disfungsi motilitas GI e. Intoleransi aktivitas b.d mudah lelah f. Nyeri akut b.d perubahan postur tubuh dan payudara g. Gangguan eliminasi urin b.d penekanan vesica urinaria h. Gangguan citra tubuh b.d munculnya striae gravidarum i. Pola seksual tidak efektif b.d vaskularisasi serviks dan vagina j. Kesiapan



peningkatan



menajdi



orang



tua



b.d



keyakinan



meningkatkan pengetahuan tentang proses kehamilan-persalinan



untuk



k. Ansietas b.d kurangnya informasi l. Risiko cedera pada ibu b.d Hb dan O2 menurun C. INTERVENSI 1. TRIMESTER I



Diagnose Tujuan dan Kriteria Hasil icit nutrisi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, status nutrisi terpenuhi dengan kriteria hasil: - Porsi makanan yang dihabiskan meningkat - Berat Badan meningkat - IMT membaik - Nafsu makan meningkat - Frekuensi makan meningkat



icit getahuan



Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan tingkat pengetahuan membaik dengan kriteria hasil: - Perilaku sesuai anjuran meningkat - Verbalisasi minat dalam belajar meningkat - Kemampuan menjelaskan pengetahuan sesuai topic meningkat



Intervensi Rasional 1. Identifikasi status nutrisi, 1. Kesejahteraan janin/ibu tergantung p alergi, dan intoleransi makanan selama kehamilan sebagaimana selam sebelum hamil sebelum kehamilan 2. Dapatkan riwayat kesehatan: 2. Saat remaja dapat cenderung malnutr catat usia (khususnya kurang dan klien dewasa mungkin dari 17 tahun atau lebih dari 35 obesitas/DM tahun) 3. Monitor mual muntah 3. Mual muntah pada trimester perta menyebabkan intake nutrisi tidak adek 4. Monitor berat badan selama 4. Ketidakadekuatan penambahan BB pr kehamilan atau di bawah berat badan nor kehamilan, meningkatkan resiko pertumbuhan intraurine (IUGR) p dengan berat badan lahir rendah 5. Monitor Hb selama kehamilan 5. Mengidentifikasi adanya anemia dan penurunan kapasitas pembawa oksigen 6. Berikan informasi tertulis dan 6. Materi referensi yang dapat dipelajari verbal yang tepat tentang diet meningkatkan kemungkinan klien m seimbang 7. Kolaborasi dengan ahli gizi jika 7. Dalam penentuan jumlah kalori dan pr perlu dibutuhkan selama kehamilan be dengan ahli gizi 1. Buat hubungan saling percaya 1. Memberikan informasi dan me antara perawat – klien hubungan saling percaya 2. Klarifikasi kesalah pahaman 2. Ketakutan biasanya timbul dari kesala tentang perawatan masa informasi dan dapat mengganggu pe kehamilan selanjutnya 3. Identifikasi faktor-faktor yang 3. Kesulitan yang dihadapi klien saat be dapat meningkatkan dan diketahui dan dicegah menurunkan motivasi untuk belajar 4. Jelaskan perubahan fisik dan 4. Perubahan fisik selama kehamilan psikologis selama kehamilan membuat ibu merasa tidak nyaman 5. Jelaskan kebutuhan selama kehamilan



nutrisi 5. Nutrisi selama kehamilan berbeda den sebelum hamil karena terdapat janin memerlukan nutrisi melalui ibu 6. Jelaskan tanda bahaya 6. Tanda bahaya kehamilan menunjukka kehamilan serius pada kehamilan dan perlu ditang cepat dan tepat 7. Jelaskan rutinitas kunjungan 7. Pemeriksaan kehamilan dilakuka ANC setiap bulannya mengetahui perkembangan selama keh masalah-masalah yang terjadi selama



iko cedera Setelah dilakukan tindakan a janin keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan tingkat cedera menurun dengan kriteria hasil: - Toleransi aktivitas meningkat - Nafsu makan meningkat - Kejadian cidera menurun - Perdarahan menurun



1. Identifikasi status dan riwayat obstetric 2. Periksa DJJ selama 1 menit 3. Lakukan maneuver leopold 4. Diskusikan kesejahteraan ibu



pentingnya



5. Anjurkan klien untuk melakukan latihan secukupnya



untuk mendapat penatalaksanaan yang t 1. Status obstetric sebelumnya dapat men dalam pemeriksaan kehamilan saat ini 2. DJJ pada janin diperiksa untuk m perkembangan janin selama kehamilan 3. Pemeriksaan leopold dilakukan seb untuk mengetahui perkembangan keha penentuan intervensi selanjutnya 4. Kesejahteraan janin secara langsung be dengan kesejahteraan ibu, khususny trisemester pertama 5. Karena aktivitas keras dapat menurun darah ke uterus. Takikardia kemungkinan hiperkemia janin 6. Untuk mengurangi terjadinya penyakit seksual



6. Anjurkan klien untuk melakukan hubungan seks yang lebih aman seperti pemakaian kondom 7. Masukan protein penting untuk perk 7. Catat masukan protein jaringan otak janin 8. Pemajanan dapat mempunyai efek neg 8. Berikan informasi untuk perkembangan janin, khususnya pada menghindari kontak dengan I orang yang diketahui mengalami infeksi Rubella 9. Anjurkan penghentian 9. Merokok mempengaruhi sirkulasi plase penggunaan tembakau 2. TRIMESTER II No Diagnose 1 Gangguan citra tubuh



Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji sikap terhadap kehamilan 1. Pada trisem keperawatan selama 3x24 tampak efe jam, diharapkan citra tubuh jerawat, pe meningkat dengan kriteria 2. Berikan informasi tentang 2. Informasi hasil: kenormalan perubahan menerima - Verbalisasi perasaan 3. Anjurkan gaya dan sumber- 3. Situasi m negatif tentang perubahan sumber yang tersedia dari yang aka tubuh pakaian saat hamil untuk ker - Melihat bagian tubuh menyenang membaik



2



Deficit pengetahuan



Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, tingkat pengetahuan membaik dengan kriteria hasil: - Perilaku sesuai anjuran meningkat - Verbalisasi minat dalam belajar meningkat - Kemampuan menjelaskan pengetahuan sesuai topic meningkat



3



Gangguan eliminasi urine



Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan eliminasi urine membaik dengan kriteria hasil: - Sensasi berkemih meningkat - Frekuensi BAK meningkat



1. Tinjau ulang perubahan yang 1. Pertanyaan diharapkan selama trisemester II terjadi tanpa diharapkan a 2. Lakukan/lanjutkan program 2. Pengulangan penyuluhan klien belum bermanfaat 3. Jelaskan perkembangan janin 3. Melaporkan kehamilan kekhawatira masalah pad 4. Identifikasi kemungkinan resiko 4. Membantu kesehatan individu klien tentang 5. Diskusikan adanya obat-obatan 5. Membantu yang mungkin diperlukan untuk kebutuhan h mengontrol atau mengatasi efek berbaha masalah medis 1. Berikan info tentang perubahan 1. Membantu berkemih dari frekuen 2. Anjurkan pada klien untuk 2. Meningkatk melakukan posisi miring kiri saat yang menga tidur 3. Anjurkan klien untuk 3. Posisi ini m menghindari posisi tegak atau kava dan me supine 4. Kehilangan/ 4. Berikan info tentang bahaya menurunkan menggunakan diuretik aklosteron dehidrasi



3. TRIMESTER III No Diagnose 1 Gangguan rasa nyaman



2



Deficit pengetahuan



Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji secara terus-menerus keperawatan selama 3x24 ketidaknyamanan selama hamil jam, diharapkan status dan metode untuk mengatasinya kenyamanan membaik 2. Kaji status pernapasan klien dengan kriteria hasil: - Keluhan tidak nyaman menurun - Kesejahteraan fisik meningkat - Kesejahteraan psikologis 3. Perhatikan adanya keluhan meningkat ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan, anjurkan memakai sepatu hak rendah 4. Perhatikan keluhan frekuensi BAK dan tekanan pada daerah kandung kemih Setelah dilakukan tindakan 1. Tinjau ulang perubahan yang keperawatan selama 3x24 diharapkan selama trisemester jam, tingkat pengetahuan III



1. Data dasar te



2. Penurunan menekan d Khususnya mengalami k bayi dalam k



3. Lordososis pengaruh ho perpindahan pembesaran 4. Pembesaran kapasitas ka berkemih 1. Pertanyaan terjadi tanp diharapkan a



membaik dengan kriteria 2. Lakukan/lanjutkan program hasil: penyuluhan - Perilaku sesuai anjuran meningkat 3. Identifikasi pemahaman ibu - Verbalisasi minat dalam tentang persalinan belajar meningkat - Kemampuan menjelaskan 4. Jelaskan persiapan, tempat, dan pengetahuan sesuai topic metode persalinan yang ibu meningkat inginkan 5. Anjurkan ibu mengikuti kelas ibu hamil pada usia kehamilan lebih dari 36 minggu 6. Ajarkan ibu cara mengenali tanda-tanda persalinan 3



Risiko cedera Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau TTV, periksa hipertensi pada ibu keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan cidera pada ibu tidak terjadi dengan kriteria hasil: 2. Dapatkan kultur vagina - Kejadian cedera menurun - Perdarahan menurun 3. Tinjau ulang kebutuhan terhadap - Tekanan darah membaik kelahiran 4. Dapatkan Hb/Ht pada gestasi minggu ke 28 5. Berikan pengawasan ketat dan terus-menerus terhadap klien diabetik



4 Kesiapan peningkatan menjadi orang tua



2. Pengulangan klien belum bermanfaat p 3. Banyak fac ibu tentang kesalahpaha 4. Penjelasan sesuai deng menurunkan 5. Kelas ibu h informasi persiapan ke 6. Mengenali membuat ib mendapatka kejadian yan 1. Berbagai de pada deten mempengaru ssp 2. Infeksi vag menciptakan 3. Mencegah kelahiran 4. Mendeteksi potensial pa 5. Wanita pa masalah tris asupsi plase dan ketoasid 1. Krisis atau m mempengaru anggota kelu



Setelah dilakukan tindakan 1.Identifikasi kemungkinan krisis keperawatan selama 3x24 situasi atau masalah jam, diharapkan kesiapan perkembangan serta dampaknya menjadi orang tua membaik pada kehidupan pasien dan dengan kriteria hasil: keluarga - Perilaku positif menjadi 2.Dukung ibu menerima dan 2. Perawatan p orang tua meningkat melakukan perawatan pre natal dapat menin - Keinginan meningkatkan secara teratur dan sedini mungkin orang tua peran menjadi orang tua 3.Libatkan seluruh anggota dalam 3. Dukungan a meningkat upaya antisipasi masalah masalah ke kesehatan, jika memungkinkan kecemasan orang tua 4.Jelaskan perkembangan dan 4. Informasi perilaku yang normal kepada perkembang keluarga menurunkan pencegahan 5.Berikan edukasi kepada orang tua menyimpang agar dapat menerima transisi 5. Kesiapan t peran derajat keseh DAFTAR RUJUKAN



Depkes RI. (2007). Pedoman Pelayanan Antenatal. Jakarta Kemenkes RI. (2018). Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan (ANC) di Fasilitas Kesehatan (Daring). https://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-pemeriksaan-kehamilan-anc-difasilitas-kesehatan diakses pada 29 November 2020 Kementerian Kesehatan RI. (2020). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA. Kumalasari, Intan. (2015). Panduan Praktik Laboratorium Dan Klinik Perawatan Antenatal, Intranatal, Postnatal, Bayi Baru Lahir Dan Kontrasepsi. Jakarta: Salemba Medika Kusmiyati, Yuni. (2008). Perawatan Ibu Hamil : Asuhan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya Masriroh, Siti. (2013). Keperawatan Obstetri. Jakarta : EGC Siswosuharjo, Suwignyo & Fitria Chakrawati. (2010). Panduan Super Lengkap Hamil Sehat. Semarang : PENEBARPlus+ Sulistyawati., A. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika. Sunarti. (2013). Asuhan Kehamilan. Jakarta: In media Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Edisi 1. Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia. Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi 1. Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia. Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standart Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi 1. Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia. Wagiyo & Putrono. (2016). Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal, dan Bayi. Baru Lahir Fisiologi & Patologis. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.