LP BBL Wardatul Hasanah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN



STASE BAYI BARU LAHIR



Disusun Oleh : WARDATUL HASANAH 215491517069



UNIVERSITAS NASIONAL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PRODI PROFESI KEBIDANAN JAKARTA 2022



1.



Summary Review Persiapan pengetahuan tentang managemen asuhan kebidanan pada bayi baru lahir



A. Identifikasi teori aplikasi peran bidan dalam memberikan asuhan BBL 1. Pengertian Bayi baru lahir adalah masa kehidupan bayi pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim menjadi di luar rahim. Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir di semua sistem (Cunningham, 2012). Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Manuaba, 2014). 2. Perwatan bayi baru lahir Menurut JNPK-KR/POGI, APN, (2007) asuhan segera, aman dan bersih untuk bayi baru lahir ialah: a. Pencegahan Infeksi 1) Cuci tangan dengan seksama sebelum dan setelah bersentuhan dengan bayi. 2) Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan 3) Pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan, terutama klem, gunting, penghisap lendir DeLee dan benang tali pusat telah didesinfeksi tingkat tinggi atau steril. 4) Pastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang digunakan untuk bayi, sudah dalam keadaan bersih. Demikin pula dengan timbangan, pita pengukur, termometer, stetoskop. b. Melakukan Penilaian 1) Apakah bayi cukup bulan/tidak 2) Apakah air ketuban bercampur mekonium/tidak 3) Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernafas tanpa kesulitan 4) Apakah bayi bergerak dengan aktif atau lemas Jika bayi tidak bernapas atau bernapas megap megap atau lemah maka segera lakukan tindakan resusitasi bayi baru lahir. c. Pencegahan kehilangan panas (Mekanisme kehilangan panas) 1) Evaporasi Penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendirikarena setelah lahir, tubuh bayi tidak segera dikeringkan. 2) Konduksi Kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin, seperti: meja, tempat tidur, timbangan yang temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan



menyerap panas tubuh bayi bila bayi diletakkan di atas benda benda tersebut. 3) Konveksi Kehilangan panas tubuh terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang lebih dingin, co/ruangan yang dingin, adanya aliran udara dari kipas angin, hembusan udara melalui ventilasi, atau pendingin ruangan. 4) Radiasi Kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi, karena benda benda tersebut menyerap radiasi panas tubuh bayi (walaupun tidak bersentuhan secara langsung). d. Membebaskan jalan Nafas Dengan cara sebagai berikut yaitu bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir, apabila bayi tidak langsung menangis, penolong segera membersihkan jalan nafas dengan cara sebagai berikut: 1) Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat. 2) Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah kebelakang. 3) Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokkan bayi dengan jari tangan yang dibungkus kassa steril. 4) Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar. 5) Alat penghisap lendir mulut (De Lee) atau alat penghisap lainnya yang steril, tabung oksigen dengan selangnya harus sudah ditempat. 6) Segera lakukan usaha menghisap mulut dan hidung. 7) Memantau dan mencatat usaha bernapas yang pertama (Apgar Score) · Warna kulit, adanya cairan atau mekonium dalam hidung atau mulut harus diperhatikan. e. Merawat tali pusat 1) Setelah plasenta dilahirkan dan kondisi ibu dianggap stabil, ikat atau jepitkan klem plastik tali pusat pada puntung tali pusat. 2) Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan ke dalam larutan klonin 0,5 % untuk membersihkan darah dan sekresi tubuh lainnya. 3) Bilas tangan dengan air matang atau disinfeksi tingkat tinggi. 4) Keringkan tangan (bersarung tangan) tersebut dengan handuk atau kain bersih dan kering. 5) Ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat bayi dengan menggunakan benang disinfeksi tingkat tinggi atau klem plastik tali pusat (disinfeksi



tingkat tinggi atau steril). Lakukan simpul kunci atau jepitankan secara mantap klem tali pusat tertentu. 6) Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang sekeliling ujung tali pusat dan dilakukan pengikatan kedua dengan simpul kunci dibagian tali pusat pada sisi yang berlawanan. 7) Lepaskan klem penjepit tali pusat dan letakkan di dalam larutan klonin 0,5%. 8) Selimuti ulang bayi dengan kain bersih dan kering, pastikan bahwa bagian kepala bayi tertutup dengan baik. (Dep. Kes. RI, 2012) B. Identifikasi tentang Bayi Baru Lahir menurut Indikator WHO dan Kebijakan Nasional 1.



Bayi baru lahir Normal (Armini, 2017) a. Ciri-ciri bayi baru lahir normal adalah lahir aterm antara 37-42 minggu b. Berat badan 2500-4000 gram, panjang lahir 48-52 cm. c. lingkar dada 30-38 cm, lingkar kepala 33-35 cm, lingkar lengan 11-12 cm. d. Frekuensi denyut jantung 120- 160 kali permenit. e. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup. f. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna, kuku agak panjang dan lemas. g. Nilai Appearance Pulse Grimace Activity Respiration (APGAR)>7, gerakan aktif, bayi langsung menangis kuat. h. Genetalia pada laki-laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada skrotum dan penis yang berlubang sedangkan genetalia pada perempuan kematangan ditandai dengan labia mayora menutupi labia minora, refleks rooting susu terbentuk dengan baik, refleks sucking sudah terbentuk dengan baik.



2. Klasifikasi BBL Klasifikasi BBL menurut Marni (2015) : a. Menurut masa gestasinya 1) Kurang bulan (preterm infan) : 294hari (42 minggu) b. Menurut berat lahir : 1) Berat lahir rendah :4000gram c. Neonatus menurut berat lahir terhadap masa gestasi (masa gestasi danukuran berat lahir yang sesuai untuk masa kehamilan) : 1) Nenonatus cukup/kurang/lebih bulan (NCB/NKB/NLB)



2) Sesuai/kecil/besar untuk masa kehamilan (SMK/KMK/BMK) 3.



Tabel 2.1 Apgar Skor NILAI



0



1



2



Denyut Jantung



Nihil



Pelan (100x/menit)



>100x/menit



Respirasi



Nihil



Pelan (tidak teratur)



Baik, menangis



Tonus Otot



Lemas



Ekstremitas sedikit fleksi



Gerakan aktif



Refleks



Tidak ada respon Biru atau pucat



Meringis



Batuk, bersin, menangis Merah muda



Warna Kulit



Badan merah muda, ekstremitas biru



Sumber : (Prawirohardjo, 2010). 4.



Rumus Kremer Menentukan keparahan ikterus berdasarkan umur bayi dan bagian tubuh yang tampak kuning. Daerah kulit bayi yang berwarna kuning ditentukan menggunakan rumus kremer



Tabel 2.2 rumus kremer Daerah (lihat Luas Ikterus gambar) 1 Kepala dan leher 2



Daerah 1 (+) Badan bagian atas 3 Daerah 1,2 (+) Badan bagian bawah dan tungkai 4 Daerah 1,2,3 (+) Lengan dan kaki di bawah dengkul 5 Daerah 1,2,3,4 (+) Tangan dan kaki Sumber : WHO (2013).



Kadar Bilirubin (mg%) 5 9 11 12 16



C. Identifikasi aplikasi teori etika kebidanan, Komunikasi, konseling dalam melakukan promosi dan konseling Bayi baru lahir Sebagai pemberi pelayanan bidan juga harus memberikan rasa aman, nyaman, menjaga privacy, alami dan tepat dalam memberikan pelayanan. 1) KIE Tanda bahaya Bayi baru Lahir 2) KIE Memandikan Bayi Baru Lahir 3) KIE Cara Merawat Tali Pusat 4) KIE Cara menyusi dengan Baik 5) KIE Pada Bayi Resiko Tinggi 6) KIE Kunjungan Ulang/kapan kembali segera 7) KIE Imunisasi Dasar Bayi Baru Lahir 8) KIE Masalah yang sering dijumpai pada neonates ( Oral trush,seborea,miliriasis) D. Prinsip dasar pengambilan keputusan klinis dalam managemen asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir 1) Identifikasi nilai kemanusiaan yang akan diimplementasikan dalam asuhan a) Kebenaran b) Kebajikan c) Kedamaian d) Kasih sayang e) Tanpa kekerasan (Sukayasa, 2014). 2) Identifikasi peraturan/ aspek legal yang terkait manajemen asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir a) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan b) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan c) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 320 Tahun 2020 tentang Standar Profesi Bidan. d) PMK No.53 tentang Pelayanan kesehatan Neonatal Esensial 2014 e) Undang-Undang Perlindungan Anak No.23 Tahun 2002 3) Identifikasi nilai etika akademik yang akan diimplementasikan dalam asuhan Bayi Baru Lahir Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan isu utama di berbagai tempat pelayanan, hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman petugas kesehatan terhadap etika. Penerapan etika dalam pelayanan kebidanan akan menjamin bidan memberikan pelayanan yang profesional dan berkualitas. Pelayanan kebidanan diberikan secara holistik, yaitu memperhatikan aspek bio, psiko, sosio dan kultural sesuai dengan kebutuhan pasien. Pasien memerlukan pelayanan dari petugas yang memiliki karakteristik: semangat untuk melayani, simpati, empati, tulus ikhlas, dan memberikan kepuasan.



E. Hasil Penelitian terkait Bayi Baru Lahir Judul Riset, Peneliti dan Tahun



Link Jurnal



Metode Penelitian



Rekomendasi Penelitian



Pentingnya Melakukan Pengukuran Suhu pada Bayi Baru Lahir untuk Mengurangi Angka Kejadian Hipotermi



http://ibi.or.id/journal /index.php/jib/article/view/27



Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif



Paula Vivi Fridely, AmKeb (2016)



Pengaruh Inisiasi menyusu dini (IMD) terhadap suhu dan kehilangan panas pada bayi baru lahir



http://jurnal.fk.unand.ac.id /index.php/jka/article/view/113



Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis



HS Hutagaol, E Darwin, E Yantri Jurnal Kesehatan Andalas, 2014 jurnal.fk.unand.ac.id



Hubungan antropometri ibu hamil (BB,Lila,TFU) Dengan reflek fisiologi bayi baru lahir normal



http://ejournal.poltekkesaceh.ac.id /index.php/an/article/view/16



Desain penelitian ini bersifat deskriftif korelasi dengan pendekatan cross sectional study.



Halimatussakdiah, Ampera miko, Keperawatan maternitas, jurusan keperawatan 2016



METODE APLIKASI COLOSTRUM MERUPAKAN PREKUSOR BAGI PERCEPATAN PENGERINGAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR Pengaruh pemberian ASI awal terhadap kejadian ikterus pada bayi baru lahir 0-7hari



http://jurnal.csdforum.com /index.php/GHS/article/view/177



Pengambilan sampel dilakukan secara purposive dengan metode eksperimental semu. Data diuji dengan uji Kruskal Wallis



Sitti Suharni Hermanses (Poltekkes Kemenkes Maluku)2017



Jenis penelitian ini http://jurnal.ibijabar.org/wpcontent/uploads/2017/05/Pengaruh- adalah penelitian case control Pemberian-Asi-Awal-TerhadapKejadian-Ikterus-pada-Bayi-BaruLahir-0-7-Hari.pdf



Yanti Herawati, maya indriati D3 Kebidanan stikes dharma husada bandung 2017



2.



Summary review prosedur klinis Management Asuhan kebidanan pada masa kehamilan (Daftar Tilik/SOP) RESUSITASI BAYI BARU LAHIR



Nilailah setiap kinerja peserta untuk setiap langkah atau tugas dengan skala nilai sebagai berikut : 1. Perlu peningkatan : Langkah atau tugas tidak dilakukan dengan benar atau dihilangkan atau tidak berurutan 2. Mampu : Langkah atau tugas dilakukan dengan benar, berurutan,tetapi kurang tepat dan/atau Pelatih perlu membantu/mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti 3. Mahir : Langkah atau tugas dilakukan secara efisien, tepat tanpa ragu-ragu atau perlu bantuan dan sesuai dengan urutan



LANGKAH/TUGAS



1



2



KASUS 3 4



5



1



2



KASUS 3 4



5



PERSIAPAN : 1. Mengantisipasi bayi dengan depresi/asfiksia 2. Siapkan alas yang kering dan hangat untuk resusitasi 3. Semua alat resusitasi dalam keadaan siap pakai PENILAIAN BAYI BARU LAHIR 1. Dalam beberapa detik secara cepat dinilai : Apakah air ketuban bersih dari mekonium ? Apakah bayi bernapas atau menangis ? Apakah tonus otot baik ? Apakah warna kulit kemerahan ? Apakah bayi cukup bulan ? LANGKAH/TUGAS MEMBERIKAN KEHANGATAN 1. Selimuti bayi dengan kain kering dan hangat dan Letakkan punggung bayi pada alas yang bersih dan hangat 2. Beri tahu kepada Ibu (dan keluarga yang menungguinya) tentang apa yang akan dilakukan dan dorong mereka untuk bertanya 3. Beri dukungan emosional dan kuatkan keyakinannya dengan selayakny



RESUSITASI DENGAN MENGGUNAKAN BALON DAN SUNGKUP 1. Posisikan kepala bayi dengan sedikit tengadah untuk membuka jalan napas 2. Bersihkan jalan napas dengan menghisap mulut dulu baru hidung 3. Segera periksa ulang posisi kepala bayi dan yakinkan bahwa leher sudah sedikit tengadah 4. Letakkan sungkup pada muka bayi dan harus menutup dagu, hidung dan mulut 5. Lakukan ventilasi dua kali dan perhatikan gerakan dada



6. Bila kelihatan gerakan dada : Lakukan ventilasi dengan kecepatan 40 kali permenit selama 1 menit Amati gerakan dada kelihatan naik turun dengan mudah 7. Bila dada tidak bergerak : Periksa lagi posisi kepala bayi untuk meyakinkan bahwa leher sudah sedikit ekstensi Repoisi sungkup pada muka bayi , perbaiki lekatan antara sungkup dengan muka Tekan balon lebih kuat lagi untuk meningkatkan tekanan ventilasi Ulangi menghisap mulut dan hidung untuk membersihkan lendir, darah atau mekonium dari jalan napas 8. Lakukan ventilasi selama 30 detik kemudian hentikan dan segera nilai kembali apakah bayi sudah bernapas secara spontan atau belum . Bila bayi belum bernapas , ulangi lagi ventilasi selama 30 detik, kemudian dihentikan dan segera dinilai lagi apakah bayi sudah bernapas atau belum 9. Bila pernapasan normal ( 30 60 kali per menit ) , tidak ada cekungan dinding dada, tidak merintih, lakukan kontak kulit dengan Ibu 10. Bila bayi mulai bernapas tetapi ada cekungan dinding dada hebat : Teruskan ventilasi dengan Oksigen , bila tersedia Segera disiapkan rujukan ke fasilitas Pelayanan Bayi risiko tinggi 11. Bila bayi tidak merintih atau tidak bernapas sama sekali setelah ventilasi selama 20 menit, ventilasi dihentikan



1



2



3



4



Jakarta, Juli 2022 Dosen Pembimbing Stase



( Sri Dinengsih,SSiT.,M.Kes)



Mahasiswa



( Wardatul Hasanah )



5



DAFTAR PUSTAKA Adrian. (2018). Buku Ajar Bayi Baru Lahir. Jakarta: EGC Adam, A., Bagu, A. A., & Sari, N. P. (2016). Pemberian Inisiasi Menyusu Dini Pada Bayi Baru Lahir. Jurnal Kesehatan Manarang, 2(2), 76. Dewi, V. N.L. (2013). Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika. Legawati. (2018). Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Malang: Wineka Media. Harahap, N. R. (2019). Pijat Bayi Meningkatkan Berat Badan Bayi Usia 0-6 Bulan. Jurnal Kesehatan Prima, 13(2), 99 107. Walyani, E. S., & Purwoastuti, E. (2016). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta: Pustaka Baru Pres.