LP Cepal Hematoma [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN CEPAL HEMATOMA DI RUANG IGD KEBIDANAN RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN



DISUSUN OLEH : Muhammad Jamaludin (11194561920101)



PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MULIA 2019



LEMBAR PERSETUJUAN



JUDUL KASUS



: CEPAL HEMATOMA



TEMPAT PENGAMBILAN KASUS



: RUANG IGD KEBIDANAN



NAMA



: MUHAMMAD JAMALUDIN



Banjarmasin,



Agustus 2019



Menyetujui, Rsud Dr H. .Moch Ansari saleh



Program Studi Sarjana Keperawatan



Banjarmasin



Universitas Sari Mulia Banjarmasin



Preseptor Klinik (PK)



Preseptor Akademik (PA)



NIK.



………………………..



NIK. ……………………………



LEMBAR PENGESAHAN



JUDUL KASUS



: CEPAL HEMATOMA



TEMPAT PENGAMBILAN KASUS



: RUANG IGD KEBIDANAN



NAMA



: MUHAMMAD JAMALUDIN



Banjarmasin,



Agustus 2019



Menyetujui, Rsud Dr H. .Moch Ansari saleh



Program Studi Sarjana Keperawatan



Banjarmasin



Universitas Sari Mulia Banjarmasin



Preseptor Klinik (PK)



Preseptor Akademik (PA)



NIK.



………………………



NIK. ……………………………



TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cepal hematoma (Cephal hematom). Cepal hematoma (Cephal hematoma) adalah subperiosteal akibat kerusakan jaringan periosteum karena tarikan atau tekanan jalan lahir, dan tidak pernah melampaui batas sutura garis tengah. Pemeriksaan x-ray tengkorak dilakukan, bila dicurigai ada nya faktur (mendekati hampir 5% dari seluruh cephal hematoma). Kelainan ini agak lama menghilang (1-3 bulan).Pada gangguan yang luas dapat menimbulkan anemia dan hiperbilirubinemia.Perlu pemantauan hemoglobin, hematokrik, dan bilirubin.Aspirasi darah dengan jarum tidak perlu di lakukan. (Sarwono Prawirohardjo,2017). Cepal hematoma (Cephal hematoma) adalah pembengkakan pada daerah kepala yang disebabkan karena adanya penumpukan darah akibat pendarahan pada subperiostinum.( Vivian nanny lia dewi, 2010 ) Klasifikasi Cephal Hematom Menurut pantikawati (2011) letak jaringan yang terkena ada 2 jenis cephal hematom yaitu: 1. Subgaleal Galeal merupakan lapisan aponeurotik yang melekat secara longgar pada sisi sebelah dalam periosteum. Pembuluh-pembuluh darah vena di daerah ini dapat tercabik sehingga menyebabkan hematoma yang berisi sampai sebanyak 250 ml darah. Terjadi anemia dan bisa menjadi syok hematoma tidak terbatas pada suatu daerah tertentu. Penyebabnya adalah perdarahan yang letaknya antara aponeurosis epikranial dan periosteum. Dapat terjadi setelah tindakan ekstraksi vakum. Jarang terjadi karena komplikasi tindakan mengambil darah janin untuk pemeriksaan selama persalinan, Resiko terjadinya terutama pada bayi dengan gangguan hemostasis darah. Sedangkan untuk kadang-kadang sukar didiagnosis, karena terdapat edema menyeluruh pada kulit kepala. Perdarahan biasanya lebih berat dibandingkan dengan perdarahan subperiosteal 2. Subperiosteal Karena periosteum melekat pada tulang tengkorak di garis-garis sutura, maka hematoma terbatas pada daerah yang dibatasi oleh sutura-sutura tersebut. Jumlah darah pada tipe subperiosteal ini lebih sedikit dibandingkan pada tipe subgaleal, fraktur tengkorak bisa menyertai.



B. Etiologi / Penyebab Cepal hematoma (Cephal hematoma)dapat terjadi karena : 1. Persalinan lama Persalinan yang lama dan sukar, dapat menyebabkan adanya tekanan tulang pelvis ibu terhadap tulang kepala bayi, yang menyebabkan robeknya pembuluh darah. 2. Tarikan vakum atau cunam Persalinan



yang



dibantu



dengan



vacuum



atau



cunam



yang



kuat



dapat



menyebabakan penumpukan darah akibat robeknya pembuluh darah yang melintasi tulang kepala ke jaringan periosteum. 3. Kelahiran sungsang yang mengalami kesukaran melahirkan kepala bayi. ( Menurut : Prawiraharjo, Sarwono. 20012. IlmuKebidanan )



C. Patofisiologi 1. Cepal hematoma (Cephal hematoma) terjadi akibat robeknya pembuluh darah yang melintasi tulang kepala ke jaringan poriosteum. Robeknya pembuluh darah ini dapat terjadi pada persalinan lama. Akibat pembuluh darah ini timbul timbunan darah di daerah sub periosteal yang dari luar terlihat benjolan. 2. Bagian kepala yang hematoma biasanya berwarna merah akibat adanya penumpukan daerah yang perdarahan sub periosteum. ( Menurut : FK. UNPAD. 2016. ObstetriFisiologiBandung )



Pathway Cepal Hematoma



Tekanan jalan



mullages yang keras



tindakan



lahir



Tekanan



dalam



kapiler



dan



Vena



Selaput tengkorak robek



Pecah



Perdarahan pada sub periosteum



Edema /bengkak



Nyeri tekan



Gangguan rasa nyaman



Nyeri



D. Manifestasi klinis / Tanda dan Gejala Tanda dan gejala cephal hematoma subgaleal menurut Muslihatun (2010) yaitu : 1. Darah dibawah galea aponeurosis 2. Pembengkakan kulit kepala, ekimoses 3. Mungkin meluas ke daerah periorbital 4. hematoma yang berisi sampai sebanyak 250 ml darah. 5. Berkembang secara bertahap dalam waktu 12-72 jam 6. Massa padat berfluktuasi yang timbul di kepala Tanda dan gejala cephal hematoma subperiostal menurut puspita (2013) yaitu : 1. Benjolan cephal hematom tampak berbentuk benjolan difus, berbatas tegas, tidak melampaui sutura karena periosteal tulang berakhir di sutura 2. Pada perabaan teraba adanya fluktuasi karena merupakan suatu timbunan darah yang letaknya dirongga subperiosteal yang sifat terjadinya perlahan-lahan 3. Benjolan biasanya baru tampak jelas beberapa jam setelah bayi lahir (6-8 jam) dan dapat membesar sampai hari kedua dan ketiga 4. Benjolan biasanya tampak didaerah tulang parietal, kadang-kadang di temukan ditulang frontal 5. Benjolan dapat bersifat soliter atau multipel



E. Komplikasi Cepal hematoma (Cephal hematoma) Menurut Maryunani (2013) komplikasi cephal hematom yaitu : 1. Ikterus 2. Anemia 3. Infeksi 4. Klasifikasi mungkin bertahan selama > 1 tahun 5. Gejala lanjut yang mungkin terjadi yaitu anemia dan hiperbilirubinemia.Kadangkadang disertai dengan fraktur tulang tengkorak di bawahnya atau perdarahan intra kranial.



F. Penatalaksanaan Medis 1. Beri vitamin K1, 1 mg dosis tunggal secara Intramuskular 2. Ambil darah untuk pemeriksaan golongan darah, reaksi silang dan beri transfusi darah bila diperlukan 3. Monitor lingkar kepala setiap 6 jam 4. Jika LK bertambah menunjukkan bayi syok (akral dingin, pucat, denyut jantung lebih dari 160 x/m, kesadaran menurun)



5. Infus RL 20 mL/kg dalam waktu 10 menit, ulangi bila belum membaik 6. Ukur kadar Hb, ulangi 24 jam kemudian. Bila Hb