4 0 393 KB
LAPORANPENDAHULUAN KESEHATAN JIWARESIKODENGANANSIETAS PADAUSIADEWASA
Oleh: Leo no mersil 2141312031 Kelompok V
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2021
PENDAHULUA N 1. DEFENISI Ansietas adalah suatu keadaan perasaan gelisah, ketidak tentuan, ada rasa takut dari keyataan atau persepsi ancaman dari sumber aktual yang tidak diketahui masalahnya (Pardede & Simangunsong, 2020). Kecemasan merupakan suatu respon psikologis maupun fisiologis individu terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan atau reaksi atas situasi yang dia anggap mengancam (Hulu &Pardede, 2016). Ansietas merupakan respon emosional terhadap penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya ( Stuart, 2007). Ansietas merupakan gejolak emosi seseorang yang berhubungan dengan sesuatu diluar dirinya dan mekanisme diri yang diguanakan dalam mengatasi permasalahan (Asmadi, 2008). 2. PENYEBAB a. Faktor predisposisi (pendukung) Ketegangan dalam kehidupan dapat berupahal-hal sebagai berikut: 1) Peristiwa traumatik 2) Konflik emosional 3) Gangguan konsepdiri 4) Frustasi 5) Gangguan fisik 6) Pola mekanisme koping keluarga 7) Riwayat gangguan kecemasan 8) Medikasi b. Faktor Presipitasi 1) Ancaman terhadap integritas seseorang meliputi ketidak mampuan fisiologis yang akan datang atau menurutnya kapasitas untuk melakukan aktivitas hidup sehari hari. 2) Ancaman terhadap sistim diri seseorang dapat membahayakan identitas, harga diri dan fungsi social yang terintegrasi seseorang.
3. KLASIFIKASI a. Kecemasan Ringan Kecemasan ringan adalah perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda dan membutuhkan perhatian khusus. Stimulasi sensori meningkat dan membantu individu memfokuskan perhatian untuk belajar, menyelesaikan masalah, berpikir, bertindak, merasakan, dan melindungi diri sediri. b. Kecemasan Sedang Kecemasan sedang merupakan perasaan yang mengganggu bahwa sesuatu yang benarbenar berbeda, individu menjadi gugupatau agitasi. c. KecemasanBerat Kecemasan berat yakni ada sesuatu yang berbeda dan ada ancaman, memperlihatkan respon takut dan distress. d. Panik Individu kehilangan kendali dan detail perhatian hilang, karena kehilangan kontrol, maka tidak mampu melakukan apapun meskipun dengan perintah. (Prabowo, 2014) 4. RENTANGRESPON a. Kecemasan Ringan Menurut Videbeck (2008), respon dari kecemasan ringan adalah sebagai berikut: 1) Respon fisik adalah: a) Ketegangan otot ringan b) Sadarakan lingkungan c) Rileks atau sedikit gelisah d) Penuh perhatian e) Rajin 2) Respon kognitif adalah: a) Lapang persepsi menurun b) Terlihat tenang, percaya diri c) Perasaan gagal sedikit d) Waspada dan memperhatikan banyak hal e) Mempertimbangkan informasi f) Tingkat pembelajaran optimal 3) Respon emosional adalah: a) Perilaku otomatis
b) Sedikit tidak sadar c) Aktivitas mandiri d) Terstimulasi e) Tenang b. Kecemasan Sedang Menurut Videbeck (2008), respon dari kecemasan sedang adalah sebagai berikut: 1) Responfisik adalah: a) Ketegangan otot sedang b) Tanda – tanda vital meningkat c) Pupildilatasi, mulai berkeringat d) Sering mondar - mandir, memukul tangan e) Suara berubah : bergetar, nada suara tinggi f) Kewaspadaan dan ketegangan meningkat g) Sering berkemih, sakit kepala, pola tidur berubah, nyeri punggung 2) Respon kognitif adalah: a) Lapang persepsi menurun b) Tidak perhatian secara selektif c) Fokus terhadap stimulus meningkat d) Rentang perhatian menurun e) Penyelesaian masalah menurun 3) Respon emosiona ladalah: a) Tidak nyaman b) Mudah tersinggung c) Kepercayaan diri goyah d) Tidaksabar e) Gembira c. Kecemasan Berat Menurut Videbeck (2008), respon dari kecemasan berat adalah: 1) Responfisik adalah: a) Ketegangan otot berat b) Hiperventilasi c) Kontak mata buruk d) Pengeluaran keringat meningkat e) Bicaracepat, nada suara tinggi
f) Tindakantanpa tujuan dan serampangan g) Rahangmenegang, mngertakan gigi h) Mondar-mandir, berteriak i) Meremastangan, gemetar 2) Respon kognitif adalah: a) Lapang persepsi terbatas b) Proses berpikir terpecah - pecah c) Sulit berpikir d) Penyelesaian masalah buruk e) Tidak mampu mempertimbangkan informasi f) Hanya memperhatikan ancaman g) Egosentris 3) Respon emosional adalah: a) Sangat cemas b) Agitasi c) Takut d) Bingung e) Merasa tidak adekuat f) Menarik diri g) Penyangkalan d. Panik Menurut Videbeck (2008), respon dari panic adalah sebagai berikut: 1) Responfisik adalah: a) Flight, fight, atau freeze b) Ketegangan otot sangat berat c) Agitasi motorik kasar d) Pupil di latasi e) Tanda – tanda vital meningkat kemudian menurun f) Tidak dapat tidur g) Hormon stresss dan neurotransmitter berkurang h) Wajah menyeringai,mulut ternganga 2) Respon kognitif adalah: a) Persepsisangat sempit b) Pikiran tidak logis, terganggu
c) Kepribadian kacau d) Tidak dapat menyelesaikan masalah e) Fokus padapikiran sendiri f) Tidak rasional g) Sulit memahami stimulus eksternal h) Halusinasi, waham, ilusi mungkin terjadi 3) Respon emosion aladalah: a) Merasa terbebani b) Merasa tidak mampu, tidak berdaya c) Lepas kendali d) Mengamuk, putusasa e) Marah, sangat takut f) Mengharapkan hasil yang buruk g) Kaget, takut, lelah 5. PROSES TERJADINYA MASALAH a. Faktor Predisposisi Stressor predisposisi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang dapat menyebabkan timbulnya kecemasan. Ketegangan dalam kehidupan tersebut dapat berupa: 1) Peristiwa traumatik, yang dapat memicu terjadinya kecemasan berkaitan dengan krisis yang di alami individu baik krisis perkembangan maupun situasional 2) Konflik emosional, yang dialami individu dan tidak terselesaikan dengan baik.Konflik antara id dan super ego atau antara keinginan dan kenyataan dapat menimbulkan kecemasan pada individu. 3) Konsep diri terganggu akan menimbulkan ketidak mampuan individu berpikir secara realitas sehingga akan menimbulkan kecemasan. 4) Frustasi akan menimbulkan rasa ketidak berdayaan untuk mengambil keputusan yang berdampak terhadap ego. 5) Gangguan fisik akan menimbulkan kecemasan karena merupakan ancaman terhadap integritas fisik yang dapat mempengaruhi konsepdiri individu.
6) Pola mekanisme koping keluarga atau pola keluarga menangani stress akan mempengaruhi individu dalam berespon terhadap konflik yang dialami karena pola mekanisme koping individu banyak di pelajari dalam keluarga 7) Riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga akan mempengaruhi respon individu dalam berespon terhadap konflik dan mengatasi kecemasannya. 8) Medikasi yang dapat memicu terjadinya kecemasan adalah pengobatan yangmengandungbenzodiazepin,karenabenzodiazepindapatmenekanneurotrans mitter gamma amino butyric acid (GABA) yang mengontrol aktivitasneurondi otakyangbertanggungjawabmenghasilkan kecemasan. b. Faktor Presipitasi Stressor presipitasi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang dapat mencetuskan timbul nya kecemasan. Stressor presipitasi di kelompokkan menjadi dua bagian, yaitu: 1) Ancaman terhadap integritas fisik, meliputi: a) Sumber internal, meliputi kegagalan mekanisme fisiologis sistemimun, regulasi suhu tubuh, perubahan biologis normal (misalnya:hamil) b) Sumber eksternal, meliputi paparan terhad apinfeksi virus dan bakteri, pola lingkungan, kecelakaan, kekurangan nutrisi, tidak adekuatnya tempat tinggal. 2) Ancaman terhadap harga diri meliputi sumber internal dan eksternal a) Sumber internal, kesulitan dalam hubungan interpersonal dirumah dan tempat kerja, penyesuaian terhadap peran baru. Berbagai ancaman terhadap integritasfisik juga dapat mengancam harga diri. b) Sumber eksternal yaitu seperti : kehilangan orang yang dicintai, perceraian, perubahanstatus pekerjaan, tekanan kelompok, sosialbudaya. 6. TANDADAN GEJALA Keluhan-keluhanyangseringdikemukanolehorangyangmengalamiansietas,antaralain sebagai berikut: Subyektif: 1) Tidaknafsumakan 2) Diare/konstipasi 3) Gelisah 4) Berkeringat 5) Tangangemetar
6) Sakitkepaladansulittidur 7) Lelah 8) Sulitberfikir 9) Mudahlupa 10) Merasatidakberharga 11) Perasaantidak aman 12) Merasatidakbahagia 13) Sedihdan seringmenangis 14) Sulitmenikmatikegiatanharian 15) Kehilangan minat gairahObyektif: 1) Nadidantekanan darahnaik 2) Tidakmampumenerima informasidariluar 3) Berfokuspadaapayangmenjadiperhatiannya 4) Ketakutanatassesuatuyangtidakjelas 5) Pekerjaansehari-hariterganggu 6) Tidakmmapumelakukan kegiatanharian 7) Gerakanmeremastangan 8) Bicaraberlebihandan cepat 7. AKIBAT Dapatberasaldarisumberinternaldan eksternaldapatdiklsifikasikandalamduajenis: 1) Ancaman terhadap integritas seseorang meliputi ketidakmampuan fisiologis yang akanterjadi atau menurunkan kapasitas untuk mlakukan aktivitas hidup sehari-hari. Padaancaman ini stressor yang berasal dari sumber eksternal adalah faktor-faktor yang dpatmenyebabkangangguanfisik. 2) Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapatmembahayakan identitas, hargadiridan fungsi sosial yang terintegrasi seseorang. Ancamanyang berasal dari sumbereksternal yaitu kehilangan orang yang berarti (meninggal, perceraian, pindah kerja),dan ancamanyang
berasal
dari
sumber
internal
dirumah,tempat kerjaataumenerimaperan baru.
berupa
gangguan
interpersonal
8. MEKANISMEKOPING Kemampuanindividumenanggulangikecemasansecarakonstruksimerupakanfaktorutama yang membuat pasien berperilaku patologis atau tidak. Mekanisme koping untukmengatasi kecemasan
sedang,
berat,
dan
panik
membutuhkan
banyakenergi.
MenurutSuliswati(2005), mekanismekopingyangdapat dilakukan adaduajenis,yaitu: a. Task Oriented Reaction atau reaksi yang berorientasi pada tugas. Tujuan yang ingindicapai dengan melakukan koping ini dalah individu mencoba menghadapi kenyataantuntutan stress dengan menilai secara objektif ditujukan untuk mengatasi masalah,memulihkankonflik dan memenuhi kebutuhan. 1) Perilakumenyerangdigunakanuntukmengubahataumengatasihambatanpemenuhank ebutuhan 2) Perilakumenarikdiridigunakanbaiksecarafisikmaupunpsikologikuntukmemindahka nseseorangdari sumberstress 3) Perilakukompromidigunakanuntukmengubahcaraseseorangmengoperasikan,meng gantitujuan,ataumengorbankanaspekkebutuhan personalseseorang. 4) Ego Oriented Reaction atau reaksiberorientasi pada ego. Koping initidak selalusuksesdalammengatasimasalah.Mekanismeiniseringkalidigunakanuntukmelindu ngi
diri,
sehingga
disebut
mekanisme
pertahanan
ego
diri
biasanya
mekanismeinitidakmembantuuntukmengatasimasalahsecararealita.Untukmenilaipengg unaan mekanisme pertahanan individu apakah adaptif atau tidak adaptif, perludievalusihal-hal berikut: 1) Perawatdapatmengenalisecaraakuratpenggunaanmekanismepertahananpasien 2) Tingkatpenggunaanmekanismepertahanandiritersebutapapengaruhnyaterhadapdiso rganisasi kepribadian 3) Pengaruhpenggunaanmekanismepertahananterhadapkemajuankesehatanpasien 4) Alasanpasienmenggunakanmekanismepertahanan. 9. PENATALAKSANAAN MenurutHawari(2008)penatalaksanaanansietaspadatahappencegahandanterapimemerlukan suatumetodependekatanyangbersifatholistik,yaitumencakupfisik(somatik), psikologik atau psikiatrik, psikososial atau psikoreligius. Selengkapnya sepertipadauraian berikut: a. Upayameningkatkankekebalanterhadapstress,dengan cara: 1) Makanmakananyangbergizidanseimbang
2) Tidur yangcukup 3) Cukupolahraga 4) Tidakmerokok 5) Tidakminumminumankeras. b. TerapipsikofarmakaMerupakanpengobatanuntukcemasdenganmemakaiobatobatanyangberkhasiatmemulihkanfungsigangguanneurotransmitter(sinyalpenghantar saraf)
di
susunan
saraf
pusat
otak
(limbic
system).
Terapi
psikofarmakayangseringdipakaiadalahobatanticemas(anxiolytic),yaitusepertidiazepam ,clobazam,bromazepam,lorazepam,buspironeHCl,meprobamate,danalprazolam. c. Terapi somatik Gejala atau keluhan fisik (somatik) sering dijumpai sebagai gejala atauakibat dari kecemasan yang berkepanjangan. Untuk menghilangkan keluhankeluhansomatik(fisik)itudapatdibrikanobatobatanyangditujukanpadaorgantubuhyangbersangkutan. d. PsikoterapiPsikoterapidiberikantergantungdari kebutuhanindividu,antaralain: 1) Psikoterapi suportif, untuk memberikan motivasi, semangat dan dorongan agarpasienyangbersangkutantidakmerasaputusasadandiberikeyakinansertapercaya diri. 2) Psikoterapire-edukatif,memberikanpendidikanulang dankoreksibiladinilaibahwaketidakmampuanmengatasi kecemasan. 3) Psikoterapirekonstruktif,untukdimaksudkanmemperbaikikembali(rekonstruksi)kepribadianyang telah mengalamigoncanganakibatstressor. 4) Psikoterapi
kognitif,
untuk
memulihakn
fungsu
kognitif
pasien,
yaitu
kemampuanuntukberpikir secararasional, konsentrasi dan dayaingat. 5) Psikoterapi
psikodinamik,
untuk
menganalisa
dan
menguraikan
proses
dinamikakejiwaan yang dapat menjelaskan mengapa seseorang tidak mampu menghadapistressorpsikososial sehinggamengalami kecemasan. 6) Psikoterapikeluarga,untukmemperbaikihubungankekeluargaan,agarfaktorkeluarga tidak
lagi
menjadi
faktor
penyebab
dan
faktor
keluarga
dapat
dijadikansebagaifaktor pendukung. e. Terapi
psikoreligius
Untuk
meningkatkan
keimanan
seseorang
yang
erat
hubungannyadengan kekebalan dan daya tahan dalam menghadapi berbagai problem kehidupanyangmerupakan stressorpsikososial.
10. POHONMASALAH KerusakanInteraksi
Gangguansuasanaperasaan:kecemasan
Kopingindividu Tidakefektif 11. DIAGNOSAKEPERAWATAN a. Ansietas
SosialEffect
CoreProblem
Etiologi
12. RENCANAASUHANKEPERAWATAN Diagnosa Ansietas
Tujuan Klien:
Intervensi Klien:
1. Membinahubungansalingpercayadenganperaw
a. Binahubungansalingpercayadenganklien: 1. Perkenalkandiri
at 2. Klienmampumengenal ansietas
2. Buatkontrak asuhandenganklien
3. Klien mampu mengatasi ansietas
3. Jelaskanbahwaperawatakanmembantuklien
denganteknikrelaksasi
4. Jelaskanbahwaperawatakanmenjagakerahasiaaninformasitenta
4. Klien mampu mengatasi ansietas melaluidistraksi
ngklien 5. Dengarkandenganpenuh empatiungkapanperasaanklien
5. Klien mampu mengatasi ansietas melaluihipnotislimajari 6. Klien mampu mengatasi ansietas melaluikegiatanspiritual
6. Diskusikandenganklien tentangkecemasana/ansietasnya b. Diskusikandenganklienkeadaansaatini: 1. Diskusikanansietas,penyebab,prosesterjadi,tandadangejala,dan akibat dariansietas c. Penurunankecemasan
Keluarga:
1. Melatihmengatasiansietasdenganteknikrelaksasifisik
1. Keluargamampumengenalmasalahansietaspasi
2. Melatihmengatasiansietasdengandistraksi
endanmasalahmerawatpasien ansietas 2. Keluarga
mampu
mengambil
3. Melatihmengatasiansietasdenganhipnotislimajari 4. Melatihmengatasiansietasmelaluikegiatanspiritual
keputusanmerawatklien dengan ansietas 3. Keluarga mampu menciptakan lingkungan
Keluarga:
Yangnyamandenganansietas 4.Keluargamampumemfaatkanfasilitasuntkmencega hkekambuhan klien
1. Mendiskusikanmasalahkeluargadalammerawat klienansietas 2. Mendiskusikanmasalah yangdihadapidalammerawatklien 3. Menjelaskanpengertian,tandagejala,danprosesterjadinyaansietas 4. Mendiskusikanakibatyangmungkinterjadipadaklienansietas 5. Menjelaskan
dan
melatih
keluarga
klien
ansietas
cararelaksasinafasdalam, distraksi,hipnotis 5jari danspiritual 6. Menjelaskanlingkunganyangterapeutikuntukklien. 7. Mendiskusikananggotakeluargayangdapatberperandalammerawatk lien 8. Mendiskusikansettinglingkunganrumahyangmendukungdalampera watanklien 9. Melibatkanpasiendalamaktivitaskeluarga 10. Melatih,memotivasi,membimbingdanmemberikanpujianpadaklien ansietas 11. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untukmemeriksakankesehatanmencegahkekambuhanklien. 12. Menjelaskancaramemanfaatkanfasilitaskesehatanyangtersedia dimasyarakat
LAPORAN KASUS KESEHATAN JIWA RESIKO DENGAN ANSIETAS PADA USIA DEWASA
Oleh: Leo no mersil Kelompok V
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS 2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWADIKOMUNITAS A. DATA DEMOGRAFIKlien Nama
:Tn. I
Tempat/TglLahir
: Medan 1 Januari 1986
JenisKelamin
:Laki-laki
Suku
:Medan
Agama
:Islam
Pendidikan
:D3 Perawat
Pekerjaan
:ASN
Alamat
:Lr. Sawit jaya rt.37 Jambi
Keluarga
No
NamaKK
: Tn. N
Alamat
:Lr. Sawit jaya rt.37 Jambi
Pekerjaan
:ASN
Pendidikan
:D3Analis
AnggotaKeluarga
:
Nama
Umur Jk
Pekerjaan
Hubungan
Pendidikan
dengan
Gol.
Riwayat
Darah
Kesehatan
A
Hipertensi
Klien
2
Ny.J
77
P
Petani
Ibu Kandung
SR
KET
GENOGRAM X
X
X
X
X
X
X
X
X
KETERANGAN =Laki–Laki
=Klien
=Permpuan
X=Meninggal
=Saturumah Klien adalah anak kedua dari 2 bersaudara, untuk saat ini klien berstatus belum menikah.Klien tinggal di rumah bersama dengan ibu kandungnya yangg berumur 77 tahun.
Klienmempunyai1saudara
laki-lakiyang
sudahlama
meninggaldunia.Polakomunikasidalam keluarga lancar dan baik, dalam berkomunikasi biasa menggunakan bahasa aslimedan. Tn. N adalah seorang pegawai negeri di RSU Raden Mattaher Jambi yangbekerja di bidang Analis Laboratorium yang memeriksa semua pasien yang sakit di RSdan juga memeriksa pasien dengan dugaan Covid 19 maupun
yang
sudah
dirawat
diRSsebagaipetugasyangahlidibidangnyaiaselaluberkontakdenganpasiensaatpengambilan darah maupun Swap untuk memastikan pasien yang ia cek terpapar denganCovid19 atau tidak. 1. TipeKeluarga Tipe keluarga Klien adalah Nuclear Family atau keluarga inti yaitu terdiri dari duaorang tua ayah dan ibu serta anaknya. Ayah klien sudah meninggal 8 tahun yang laludikarenakanstroke.
2. Adat/BudayaterkaitKesehatan Tn. N menyampaikan untuk makanan setiap hari dalam keluarganya adalah makananyang khas medan seperti pepes ikan, sambal buah, pindang ikan, tempe/tahu goreng,bacem, tumisan sayur, terkadang ada buah, untuk santan jarang dipakai, dll. MenurutTn. N jika ada anggota keluarga yang sakit maka akan dibawa ke Puskesmas atau RSyang dekat dirumah. Biasanya jika ada anggota keluarga yang memiliki penyakitbiasanya memeriksakan kesehatan nya kerumah sakityang pembiayaan dilakukandengan BPJS kesehatan dan mandiri bagi ibunya, sedangkan jika penyakit yang cukupberat maka akan dibawa langsung ke rumah sakit sepertiRSU Raden Mattaher Jambi 3. Spiritual Tn. N mengatakan bahwa seluruh anggota keluarga dan kerabat nya beragama islam,dan sering melakukan ibadah sholat dirumah nya, ibu Tn. N juga beribadah dirumahapalagidenganwabahCovid-19yangsedangmewabahdidaerahtempattinggalTn. N dan anggota keluarga nya melaksanakan ibadah di rumah saja dan ibu Tn. Njarangsekali mengikuti kegiatanyangadadidekat rumahnya. 4. RiwayatRekreasiKeluarga Biasanya Tn. N berlibur pulang kampung di daerah Pagar Alam Medan, tapisemenjak pandemi Covid 19 seperti saat ini bentuk rekreasi keluarga Tn. N hanyamenonton televisi
bersama
ibunya
di
rumah
dan
sesekali
menanam
dan
membersihkanperkarangrumahnya. B. RiwayatdantahapPerkembanganKeluarga 1. Tahapperkembangankeluargasaatini TahapperkembangankeluargaTn.NsaatiniberadapadatahapKeluargadengandewasadan lansiadengan tugas perkembangan : a. Padakeluargadenganusiadewasamuda.
Memperluaskeluargaintimenjadikeluargabesar
Mempertahankankeintimanpasangan
Membantuorangtuasuami/isteriyangsedangsakitdan memasukimasatua
Membantuanakuntukmandiridi masyarakat
Penataankembaliperan dankegiatanrumahtangga
b. PadakeluargadenganLansia
Mempunyaihargadiritinggi
Menilaikehidupannyaberarti
Menerimanilai dan keunikanoranglain
Menerimadanmenyesuaikankematianpasangan
Menyiapkandirimenerimadatangnyakematian
Melaksanakankegiatan agamasecararutin
Merasadicintaidanberartidalamkeluarga
Berpatisipasidalamkegiatansosialdankelompokmasyarakat
Menyiapkandiriditinggalkananakyangtelahmandiri
2. Tugasperkembangankeluargayangbelumterpenuhi Sejauhini,adatugasperkembanganyangbelumterpenuhi,tugasperkembangankeluargaTn .Nyangbelumterpenuhiterpenuhiyaknimemperluaskeluargaintimenjadikeluargabesar dikarnakan Tn.Nbelummenikah. 3. Riwayatkesehatankeluargainti Tn. N mengatakan bahwa ia memiliki penyakit kolestrol yang tinggi dan asam uratyang sewaktu-waktu bisa kambuh dan ibu Ny. N menderita penyakit Hipertensi danadaminum obat dengan rutin. 4. Riwayatkesehatankeluargasebelumnya Tn. N mengatakan bahwa almarhum ayah Tn. N memiliki riwayat penyakit hipertensidanmeninggaldikarnakan
seranganstrokedantidak
rutinmenjalani
pengobatan. C. DataLingkungan 1. Karakteristikrumah Rumah Tn. Nmerupakan jenis rumah permanen dengan alas keramik, rumahTn. N berada di perkotaan, Tn. N mengatakan bahwa rumah yang ia tempati saat iniadalah milik Tn. N, Rumah Tn. N terdiri satu lantai yang terdapat ruang tamu danmenjadiruangkeluarga,2kamartidurdenganmasing-masingtidakmemilikikamar
mandi, dan 1 ruang makan dan dapur serta satu kamar mandi. Setiap kamar memilikiventilasi,danjendela.DiruangtamujugaterdapatjendeladanventilasidanPencah ayaan yang baik, lantai rumah di lapisi keramik, dan rumah Tn. N termasukkriteriarumah sehat. Tn.Nmengatakansumberairdirumahmerupakanairsumur.Didapurterdapat peralatan
masak
dan
berlantaikan
semen.
Penataan
dapur
rapi
dan
bersihuntukmencucipiring dilakukan dikamar mandi.Dikama manditerdapatWC danbakmandi.Sanitasiairdikamarmandimencukupidanbersih.Dikamarmanditersediape rlengkapanmandiuntukmasing-masinganggotakeluarga sampo,
dan
lainnya.untuk
mencuci
baju
ia
sepertisikatgigi,
memiliki
mesin
sabun,
cuci.
Tn.
Nmengatakanpuasdengankeadaanrumahdanfasilitasyangterdapatdirumahtersebut. 2. Karakteristiktetanggadankomunitas Tn. N dan ibunya tinggal di Kompleks RSU Raden Mattaher Jambi .TipelingkungantempattinggalkeluargaTn.Nadalahperumahan warga dengan jarak antara
satu
rumah
dengan
yang
lainnya
tidak
terlaluberdekatandantidakterlalupadat.RumahTn.Nbanyakdikelilingiolehpohonrambut an dan beberapa pohon yang lain. Tn. N mengatakan sumber air di perumahanrumah nya sudah menggunakan air PDAM tetapi Tn. A hanya memakai air sumurgalian, Pembuangan limbah rumah tangga keluarga Tn. N adalah ke selokan yangberada di belakang rumah. Di rumah Tn. N terdapat septitank yang berjarak < 8 meterdari sumur. Untuk pembuangan sampah Tn. N mengumpulkannya lalu dibuang ketempatpembuangan sampah diRumah Sakit. TipekomunitastempattinggalTn.Nadalahheterogen.Pendudukdilingkungan rumah Tn. N merupakan penduduk asli Tanjung Jabung Timur dan ada juga pendatangseperti orang Palembang, Padang, Medan, Aceh dan beberapa penduduk lain
yangbukanberasaldariTanjung
Jabung
Timur.KarakteristikkomunitastempattinggalTn.Nadalahkelasmenengahkeatas.Lingkun gandiKompleksRSU Raden Mattaher Jambi inimerupakan lingkungan yang tidak padat penduduk, jarak satu rumah ke rumah yanglain ada yang berjarak 5-7 meter. Fasilitas-fasilitas umum yang tersedia di komunitasdi area rumah Tn. N ini adalah Rumah
Sakit,
ATM,
warung
keperluan
tangga,minimarket,Masjid,mushalladanpasar.Pelayanankesehatanyangberadadi
rumah
komunitasadalahposyanduyangseringdilakukandiKomplek
RSU
Raden
Mattaher
Jambi Jarak rumah Tn. N dengan RS ± 100 Meter dan Tn. N mengatakan lebihsering menggunakan jasa pelayanan kesehatan di RSUP dr Rivai Abdullah. Tempatibadah atau mesjid dan musholla juga tersedia di lingkungan keluarga Tn. N. Di dekattempat tinggal Tn. N ada akses transportasi umum berupa angkot. Rumah Tn. N tidakjauh dari
jalan
lintas/
jalan
raya.Tn.
N
mengatakan
jarang
menggunakan
transportasiumumkarenatelah memiliki kendaraanpribadiyaitu motor. 3. Mobilitasgeografiskeluarga Tn. N mengatakan keluarga telah tinggal di lingkungan tersebut sejak ia lulus ASN diRSU Raden Mattaher Jambi sejak 2010. 4. Perkumpulankeluargadaninteraksidenganmasyarakat Tn.Nmengatakanmempunyaihubunganbaikdengansiapapunyangadadikomunitasnya.T n.Ndankeluargaakanbersediamembantujikaadakegiatanmasyarakat di komunitasnya. Tn. N mengatakan anggota keluarga jika ingin membelikeperluan rumah tangga selalu belanja di pasar atau kedai kecil yang ada dikomunitas.Tn. N mengatakan menerima jika ada yang melakukan kunjungan ke rumah sepertidari pihak puskesmas maupun kunjungan lainnya. Tn. N mengatakan senang jika adatransportasi umum seperti ojek dan
angkot
yang
ada
di
komunitasnya.
Hal
tersebutmempermudahaksesanggotakeluargajikainginketempattertentu.Walapunkeluar gajarangmenggunakan transportasi umum tersebut. D. StrukturKeluarga 1. Strukturperan Tn. N berperan sebagai kepala keluarga saat ini menggatikan ayahnya yangsudahmeninggalduniadimanasaatiniiayangmenjagadanmengurusiibukandungnya saat ini. Tn. N berperan sebagai pencari nafkah bagi ibu nya sekaligussebagai pemimpin keluarga dimana saat ini status TN. N belum bekeluarga. Tn. Nmerupakan pengambil keputusan tertinggi dalam keluarganya. Tn. N bekerja sebagaipegawai negeri di RSU Raden Mattaher Jambi dimana ia bekerja dilaboratorium sebagaianaliskesehatan.Tn.N mengatakan tidakadamasalahdenganperannyasaatini.
2. Polakomunikasikeluarga Pola interaksi antar Tn. N dan ibunya menggunakan proses komunikasi fungsional,anggota keluarga dapat menyatakan maksud pembicaraan dengan tegas dan jelas, jikaada hal atau masalah Tn. N juga selalu berkomunikasi dengan baik baik bersamaibunya. 3. Strukturkekuatankeluarga a. DariSegiFinansial Tn. N mengatakan rumah yang ditempatinya sekarang adalah milik orangtuanya dan semuasekaranganggaranrumahtanggadiaturolehTn. Nsendiri. b. DariSegiPengambilanKeputusan Tn.Nmengatakanpengambilankeputusandalamkeluarga dengancaramusyawarahbersamaibunya.Keputusandiambildengancarakesepakatan olehTn. N dan Ibunya. Tn. N mengatakan jika ada masalah kekeluargaan yangtidakbisadiselesaikandengankeluargaintisajamakakeluargamemintakpendapat dan saran dari keluarga yang ada di daearah Medan dimana keluarga daripihak ayah
dan
Ibu
Tn.
N
berada
di
lr.
sawitjaya
jambi.
Berdasarkan
keterangantersebutdapatdisimpulkanbahwadasardasarkekuasanyangdipegangolehkeluarga Tn. N adalah kekuasaan legitimasi dimana berkenaan dengan keyakinandan persepsi anggota keluarga ditandai dengan adanya seorang yang mempunyaihak untuk mengendalikan perilaku dalam hal ini adalah ayah Tn. N dan keluargandari saudara yang dijadikan pengganti ayahnya yang telah meninggal.(Friedman,2014). E.
FungsiKeluarga 1. FungsiAfektif Tn.Nmemilikipelekatanyangkuatantaranggotakeluargabaikkeluargaintimaupun keluarga dari pihak orang tua. Tn. N mengatakan berhubungan komunikasiyang baik dengan semua keluarganya serta komunikasi kepada keluarga yang adadidaerah. Keluarga Tn. N saling mendukung untuk kemandirian dalam masyarakat.Dalam keluarga Tn. N semua anggota keluarga saling mendukung dan membantudalamhal pemenuhankebutuhankeluargasertasistemmenjunjungtinggi saling
membantu sesama sanak saudara telah tertanam dalam ajaran adat istiadat secaraturuntemurun didalam keluarganya. 2.
FungsiSosialisasi Banyak tantangan dan masalah yang di hadapi saat harus menjadi pemimpin dalamrumah tangga dimana iTn. N menjadi tulang punggung keluarga yang menggantikanayahnyasaatini,Tn.Nmengatakansebaikmungkinmenjalinhubungansosia ldengantetanggadan lingkungan tempat tinggalTn. N.
3. FungsiReproduksi Tn. N belum menikah dan tidak menjalin hubungan spesial dengan siapapun, Tn. Nmengatakanbahwaiatelah hampirmemasuki usiayangsepatutnyamenikah. 4. FungsiEkonomi PendanaanekonomidarikeluargaTn.NbersumberdariTn.NsebagaiPegawaiNegeriSipil. 5. FungsiPerawatanKesehatan Tn. N mengatakan jika ada keluarga yang menderita penyakit biasanya memeriksakankesehatan di fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas, sedangkan jika penyakityang diderita lumayan parah, keluarga Tn. N akan memeriksakan kesehatan di RumahSakitterdekattempat Tn.N bekerja. F. StresdanKopingKeluarga 1. Stresorjangkapendek danpanjang Stressor jangka pendek dalam keluarga Tn. N saat ini adalah cemas akan terkenapenyakit corona/covid-19 dikarenakan Tn. N telah berkontak langsung dengan pasienyang terkena positif covid-19, dimana setiap hari ia selaku petugas laboratorium yangselalumelakukanswapkepadapasienyangterkonfirmasiCOVID19maupundisangka /suspek Covid 19 Sehingga Tn. N mengatakan bahwa ia cemas sekali jika iaakan tertular penyakit COVID 19 dimana RSU Raden Mattaher Jambi merupakan salahsatu dari empat rumah sakit rujukan untuk COVID 19 serta ia merasa cemas ketikapulang kerumah
dikarnakan
ada
ibunya
yang
sudah
lansia
berumur
77
tahun
yangmerupakanorangyangberesiko dan rentan tertular COVID19. JangkaPanjang
:Tn.Ncemasjikakolesterolnyanaikdandenganpenyakitketurunan
yangdimilki keluarganyayaitu asamuratnya kambuh.
2. Kemampuankeluargaberesponterhadapstresor Tn. N memiliki hobi memasak, ibu nya suka berkebun tampak dari lingkungan rumahyangrindangsertaberibadah kepadaAllah SWT. 3. StrategiKoping yangDigunakan Strategi koping yang digunakan Tn. N adalah Fungsional yaitu dengan membicarakanlangsung pada ibunya dan teman-teman yang dekat dengan Tn. N dan berbagi ceritasaat menghadapi masalah sehingga dapat sedikit mengurangi beban pikiran Tn. N danmendapatkansolusi akanmasalahyangdihadapiTn. N. 4. Stategiadaptasidisfungsional Tn.Ndankeluargaselalumenggunakanpendekatanadaptifmengalamikendalaataupun tidak sesuai yang diharapkan. Tidak ada koping yang tidak sesuai terjadi padakeluargaTn.N. 5. Harapankeluarga Tn. N berharap dapat selalu sehat dan selalubegitu pula dengan ibunya serta iaberharapdapatmenikahdanmemilikikeluargasertaanak-anaksepertiteman-temannya yang lain. Tn. N juga berharap keluarganya terhindar dari segala penyakitdan masalah-masalah yang berat dan dapat menjalankan ibadah ketanah Suci untukmenunaikanibadahHajibersama ibunya. G. PENGKAJIANKLIEN 1. Fisik Tanda-tandavital
Suhu
: 36,3 ºC
Tekanandarah
: 120/90 mmHg
Nadi
: 86 x/m
Pernapasan
: 18 x/m
Tinggibadan
: 165cm
Beratbadan
: 84 Kg
PemeriksaanFisik
Kepala Inspeksi :Normocephal, rambut bersih, tidak mudah rontokMata:konjungtivatidakanemis,Skleratidak ikterik
Hidung:normal,simetris,dantidakadalesi,Penciumanbaik,adariwayatsinusitis,tidakadapolip Telinga: kedua lubang telinga bersih dan tidak mengeluarkan cairan,Palpasi:Tidakteraba adanyamassa/benjolan,tidakterdapatnyeritekan.
Kulit Inspeksi:Kulitbersih,tidakadabekaslukaoperasitidakadalesi,tidakadajaringanparut,tida k adaedema, dan kulit kering Palpasi:suhuhangat,teksturagak kasar
Leher Tidakadapembesarankelenjartiroiddankelenjar getahbening.
Dada Inspeksi:Bentuksimetris,tidakadalecetataulesi,tidakadaretraksidindingdada,tidakadape nggunaan otot bantu nafas Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan dan fraktur.Perkusi: terdengar timpani Auskultasi:bunyinafas normal,
Jantung Inspeksi : ictus cordis tidak terlihatPalpasi : ictus cordis tidak kuat angkatPerkusi:jantungdalambatasnor mal Auskultasi: iramateratur,tidakadabunyijantungtambahan
Abdomen Inspeksi: Bentukdatar,simetris Palpasi : Tugor baik, tidak ada distensi, hepar tidak terabaPerkusi: Suarathympani Auskultasi:Peristaltikususnormal
14 kali/menit
Ekstremitas Tidakadaedema,Tidakadanyeridankralterabahangat.tidakadaterabapembengkakandan kelainan padaektremitas
2. StatusMental 1. Penampilan Tidakrapi
Penggunaanpakaiantidaksesuai
Cara
berpakaiansepertibiasanya √ Jelaskan:Tn.Ntampakberpakaianrapidansesuai MasalahKeperawatan: tidakadamasalah 2. Pembicaraan Cepat
√
Lambat
Keras
√
Gagap
Membisu
Inkoheren
Apatis
Tidakmampumemulaipembicaraan
Jelaskan: Komunikasi dengan Tn. N saat berbicara normal dan jelas, tidak adagangguan,saatberkomunikasidanmampumenjawabpertanyaansesuai denganapayangdiharapkan. MasalahKeperawatan :tidakadamasalah 3. AktivitasMotorik Lesu
√
Tegang
√
Gelisah
Agitasi
Jelaskan:AktivitasmotorikTn.Ntampaknormaldanmampuuntukmelakukanaktivitas motorikyangsesuai. MasalahKeperawatan:tidakadamasalah 4. AlamPerasaan Sedih
Ketakutan
PutusAsa
Khawatir
√
Gembiraberlebihan Jelaskan:Tn.Nmenyatakancemasakanterkenapenyakitcorona/covid19dikarenakanTn.Ntelahberkontaklangsungdenganpasienyang terkenapositifcovid19,dimanasetiaphariiaselakupetugaslaboratoriumyangselalumelakukans wapkepadapasienyangterkonfirmasi disangka/suspek
COVID Covid
19
maupun 19
SehinggaTn.Nmengatakanbahwaiacemassekalijikaiaakantertularpenyak it
COVID 19 dimana RSUP dr Rivai Abdullah merupakan salah satu dariempat rumah sakit rujukan untuk COVID 19 serta ia merasa cemasketikapulangkerumahdikarnakanadaibunyayangsudahlansiaberu mur 77 tahun yang merupakan orang yang beresiko dan rentantertular COVID
19.
Serta
Tn.
N
cemas
jika
kolesterolnya
naik
dandenganpenyakitketurunanyangdimilkikeluarganyayaituasamuratnya kambuh MasalahKeperawatan :Ansietas 5. Afek Datar
Tumpul
Labil
Tidaksesuai
Jelaskan:AfekTn.Ntampaknormaldantidakadamasalahdansesuaidengankeadaanyangse dangberlangsung. MasalahKeperawatan:tidakadamasalah 6. InteraksiSelamaWawancara Bermusuhan √ tersinggungKontakmata
Tidakkooperatif
Mudah
Defensif
CurigaJelaskan:SelamaberkomunikasidenganperawatTn.Nsangatkooperatifdan mampumenjawabpertanyaandenganjelasdantepatsesuaidenganhalapaya ngditanyakan MasalahKeperawatan:tidakadamasalah 7. Persepsi Pendengaran
Penglihatan PerabaanPengecap Penghidu
Jelaskan:Tidakadakesalahanpersepsitentangsesuatuyangtidakadaobjeknya. PersepsiTn.Nsesuaidengankeadaanyangsedangdijalaninya MasalahKeperawatan :tidakadamasalah 8. ProsesPikir Sikumtansial Flightofidea
Tangensial
Kehilanganasosiasi
Blocking
Pengulanganpembicaraan
Jelaskan:Tn.Ntidakmengalamiprosesfikiryangtidaknormal,Tn.Nberbicarajelasda ntepatsasaran,tanpaadahalyangmenyimpangdaripembicaraan. MasalahKeperawatan:tidakadamasalah 9. IsiPikir Obsesi
Fobia
Depersonalisasi
Hipokondria
Ide yangterkait
Pikiran
magisWaham Agama
Somatik
Kebesaran
Nihilistic
Sisippikir
Siarpikir
Curiga Kontrolpikir
Jelaskan:Tn.Ntidakmengalamigangguanisipikir MasalahKeperawatan :tidakadamasalah 10. TingkatKesadaran Bingung
Sedasi StuporDisorientasi
Waktu
Tempat
Orang
Jelaskan:TingkatkesadaranTn.NComposmentis/sadarsepenuhnya,Tn.Nmampume musatkanperhatiannyadanberkonsentrasi,klienmengatahuiterkait waktu, tempat danorangdengan baik. MasalahKeperawatan:tidakadamasalah 11. Memori Gangguandaya ingatjangkapanjang
Gangguandayaingatjangkapendek
Gangguandaya ingatsaatini
Konfabulasi
Jelaskan: Tidak ada gangguan pada daya ingat Tn. N baik jangka pendek maupunjangkapanjang.Tn.Nmampumengingatkejadianyangterjadikema rin dan satu minggu yang lalu serta juga kejadian yang cukupberarti baginya
seperti
saat
kejadian
meninggal
ayahnya
8
tahun
yanglalukarenastrokeapalagisaatayahnyameninggalistidakadadisampin gTn. N. MasalahKeperawatan:Tidakadamasalah
12. TingkatKonsentrasidanBerhitung Mudahberalih
Tidak mampuberkonsentrasi
Tidak
mampuberhitungsederhana Jelaskan: Tn. N mampu untuk berkonsentrasi dan berhitung, tidak ada kelainandalam konsentrasi dan berhitung, Tn. N mampu menghitung dengan benar dantepatsertamenyebutkanbendadengan benar. MasalahKeperawatan:tidakadamasalah 13. KemampuanPenilaian Gangguanringan
Gangguanbermakna
Jelaskan:mampuuntukmenilaimanayangbaik,buruk,benaratausalahterkaitsuatutind akansertamempumengambil keputusansebelumdilakukan. MasalahKeperawatan:tidakadamasalah 14. DayaTilikDiri Mengingkaripenyakityangdiderita
Menyalahkan
hal
diluar
diriJelaskan:Tn.Nmengatakanbahwasaatiniiadalamkondisisehattapiketika asam uratnya meningkat dan merasakan sakit ia langsung berobat di RSdan cepat minum obat. Klien mengatakan memiliki kemampuan positifdirinya seperti bisa melakukan perawatan diri secara sendiri dan mampumelakukan perawatan diri dan menjaga pantangan makanan yang dapatmeningkatkanpenyakitnya. MasalahKeperawatan:tidakadamasalah 3.
SumberKoping a. Personalability Tn. N akan menyelesaikan masalah nya sendiri jika ada permasalah di keluargadanlingkungan kerjanya. b. Supportsystem Sistem pendukung keluarga/teman sebaya/masyarakat. Tn. N mengatakan bahwasupport sistem nya adalah orang–orang yang berada disekitarnya seperti ibunya,saudaranya serta teman–teman terdekat nya, saat dirundung masalah Tn. N akanberceritadanmemintapendapatdariorang–orangterdekatnyayangiapercayai.
c. Materialaset Statussosialekonomikeluarga Berapapenghasilankeluargadalamsebulan? a) Kurangdari UMR b) Sama atau lebih dari UMRApakahkeluargamemilikiasnsuransi ? a) BPJS b) Askeskin c) Jamsostek d) Tidakpunya e) Lainnya d. Positivebelieve Nilai atau norma keluarga sangat kuat dimana masih menanamkan adat istiadatdari leluhurnya, Keluarga Tn. N selalu berfikir positif saat ditempa musibah dancobaan, Keluarga Tn. N memiliki keyakinan yang kuat dan keinginan yang besaruntukhidup sehatserta keinginandan harapahyangtinggidimasadepan. 4. MekanismeKoping Adaptif
Maladaptif
√
Bicaradengan oranglain
Minum alkohol
√
Mampumenyelesaikanmasalah
Reaksilambat/berlebih
√
Teknikrelaksasi
√
Bekerjaberlebihan
√
Aktivitaskonstruktif
√
Menghindar
√
Olahraga
√
Lainnya :memasak
Mencederaidiri Lainnya........................
H. DIAGNOSAKEPERAWATANKESEHATANJIWAKELUARGA 1. Ansietas
I. RENCANATINDAKANKEPERAWARANKESEHATANJIWAKELUARGA Diagnosa
Tujuan
Ansietas
1. Membinahubungansalingpercayadenganper awat 2. Klien dan keluarga mampu mengenalansietas
Intervensi Klien: a. BinahubungansalingpercayadenganKlien : 1. Perkenalkandiri 2. Buatkontrak asuhandengan Klien 3. JelaskanbahwaperawatakanmembantuKlien
3. Kliendankeluargamampumengatasiansietas dengan teknik relaksasi 4. Klien dan keluarga mampu mengatasiansietasmelalui distraksi 5. Klien dan keluarga mampu mengatasiansietasmelalui hipnotis limajari 6. Klien dan keluarga mampu mengatsiansietasmelalui kegiatasspiritual 7. Keluargamampumengambilkeputusanmera watklien dengan ansietas 8. Keluarga mampu memfaatkan fasilitas untkmencegahkekambuhan klien
4. Jelaskanbahwaperawatakanmenjagakerahasiaaninfo rmasitentangKlien 5. Dengarkan dengan penuh empati ungkapan perasaanKlien 6. Diskusikan
dengan
Klien
tentangkecemasan/ansietasnya b. DiskusikandenganKlien keadaansaatini: 1. Kondisipikiran,perasaan,fisik,sosial,danspiritualKli ensebelum mengalami ansietas 2. Hubunganantarakondisisaatinidengan peristiwaansietas c. Penurunankecemasan 1. Mendiskusikanansietas,penyebab,prosesterjadi,tandada ngejala, akibat ansietas
2. Melatihmengatasiansietasdenganteknikrelaksasifisik 3. Melatihmengatasiansietasdistraksi 4. Melatihmengatasiansietasdenganhipnotislimajadi 5. Melatihmengatasiansistasmelaluikegiatansp iritual Keluarga: 1. Mendiskusikan masalah kelurga dalam merawat klienansietas 2. mendiskusikan
masalah
yang
dihadapi
dalam
merawatklien 3. menjelaskanpengertian,tandagejala,danprosesterjadiny a ansietas 4. Mendiskusikanakibatyangmungkinterjadinyaansietas 5. Menjelaskan dan melatih keluarga klien ansietas cararelaksasinafasdalam,distraksi,hipnotis5jaridanspiri tual 6. Menjelaskanlingkunganyangterapeutikuntukklien. 7. Mendiskusikan
anggota
berperandalammerawat klien
keluarga
yang
dapat
Mendiskusikan setting lingkungan rumah yangmendukungdalam perawatan klien Melibatkanpasiendalamaktivitaskeluarga Melatih, memotivasi, membimbing dan memberikanpujianpadaklien ansietas Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan terdekatuntuk memeriksakan kesehatanmencegahkekambuhanklien. Menjelaskan cara memanfaatkan fasilitas kesehatanyangtersedia dimasyarakat
IMPLEMENTASIDANEVALUASI No.
Hari /
Impelentasi
Evaluasi
Paraf
Tanggal 1
Senin/06 September20 21
1. Bina hubungan saling percaya kepada kliendan keluarga dengan memperkenalkan
S:
DESI
diri,tujuan, dan kontrak waktu
sienyangterkenapositifcovid-19,dimana setiap hari
2. Membantuklienuntukmengidentifikasidanmen 15.30WIB
Tn.Nmengatakantelahberkontaklangsungdenganpa ia
guraikanperasaannya
selaku
melakukan
petugas
laboratoriumyang
selalu
kepada
pasien
swap
3. Mendiskusikantentangkecemasanklien
yangterkonfirmasiCOVID19maupundisangka/susp
4. Menjelasakanpenyebab cemas
ekCovid19SehinggaTn.Nmengatakan
5. Mendiskusikanansietas,penyebab,prosesterjadi
cemas
,tandadangejala,akibatansietas
bahwa ia
sekali
jika
iaakantertularpenyakitCOVID19dimanaRSU Raden Mattaher Jambi merupakan salah satu dari empatrumahsakit rujukan untuk COVID19.
Tn.
N
menyatakan
cemas
akan
terkena
penyakitcorona/covid-19
KlienmengatakancemasdenganhasilMedikalCekU pyangdilakukandaripihakRSkepadaseluruh karyawan RS pada hari Senin 28Februari 2021.
Tn.Nmengatakaniamerasacemasketikapulang
kerumah dikarnakan ada ibunya yang sudah lansiaberumur77tahunyangmerupakanorangyangb eresikodan rentan tertularCOVID 19.
Tn. N menyatakan cemas jika kolesterolnya naikdandenganpenyakitketurunanyangdimilkikelu arganyayaituasamuratnya kambuh
O:
Klientampakgelisahsesekalitampakpandangankos ongketikadiajak berbicara
Klientampakmurung.
SkalaHARS:17 (14-29=kecemasanringan)
Klientampaksesekalimenunduk.
Klientampaklemasdansuarakadangkadangterdengarkecil dantidakbersemangat.
A
:
Klien
memperlihatkan
perilaku
tampakcemas/ansietas P:
Intervensidilanjutkandenganmendiskusikankeadaa nKliensaatinidanmelatihmengatasikecemasan dengan teknik relaksasi dengan tariknafasdalam
2.
Selasa/ 07 September20 21
a. Membinahubungansalingpercaya
S:
DESI
b. Melakukanevaluasivalidasi c. Mendiskusikantentangapayangtelahdibicarakan
cara mengatasi cemasnya nya dengancaraTarik
padapertemuan sebelumnya, 16.00WIB
Klienmengatakansudahpahamdantelahmegetahui nafas dalam
d. Melatihklienuntukmengatasikecemasandengant eknik relaksasi nafas dalam
Klien
mengatakan
terkadang
rasa
cemas
munculdan kembali terpikir dengan pekerjaannya setiaphari yangberesiko terpaparCOVID 19.
e. Menganjurkanklienuntukmenggunakanteknikre
laksasinafasdalamsetiapkalikecemasanmuncul
Klien mengatakan bahwa ia saat ini ia hanya bisamelakukanyangterbaikdemioranglaindanberha rapia tidak terpapar COVID19.
KlienmengatakansedikitlegadenganhasilMedikal Cek
Up
di
hari
senin
karena
tidak
adahasilyangmenunjukangejalaCOVID19baikdari hasil laboratorium,ronget danurinenya O:
Klien
tampak
telah
paham
dan
sudah
melakukancaraTariknafasdalamsecaramandiriuntu kmenghilangkankecemasannya
KlientampaksedikittenangdenganhasilMedikal CekUpseninkemarin.
A:
Kliendapatmengatasirasacemasnyadengankegiatan yangsudah diajarkan.
P: 3
Rabu/08
a. Melakukanevaluasivalidasi
September20 21
b. menanyakanperasaanklien
S:
c. Melatihklienuntukmengatasikecemasandengant melakukanolahragaringan
mengatakan
mampu
memahami
cara
mengatasikecemasandengandistraksi/menglihkanfikir andengancarabernyayisesuai denganhobinya. Klienmengatakanmenjadilebihrelakssetelahmelakuka
d. Memberikanreinforcementposistifterhadapkebe rhasilanklien
DESI
Klien
eknikdistraksi,yaitudenganmenontonTVdan 09.30
Intervensidilanjutkandenganteknikdistraksi
nteknik distraksi. O:
Klien
tampak
telah
paham
dan
tertarik
melakukancara melakukan aktivitas fisik untuk mengalihkanrasacemasnya
Klientampaksenangdanmampumengatasicemasny adenganyangsudahdiajarkankepadanya.
A:
Klien dapat mengatasi rasa cemasnya nya dengancaraaktivitas fisik dan distraksi
Intervensiteratasisebagian.
Intervensidilanjutkandengancarateknikhipnotis5ja
P: ri 4
Kamis /09 september20 21
1. Mempertahankanhubungansalingpercaya
Desi
2. Melakukanevaluasivalidasi 3. Menanyakan perasaanklien 4. Menjelaskan
11.00
S:
cara
cemasandengan teknik Hipnotis5Jari
mengatasi
kecemasandenganteknik hipnotis 5 jari 5. Memotivasiklienuntukmelaksanakanteknikhip
Klienmengatakanmemahamicaramengatasike Klienmengakanmenjadilebihrelakssetelahme lakukanteknik hipnotis 5 jari
O:
notis5jarimampumelakukan
Klien
dapat
koorperatif
dalam
melakukaninteraksi
Klienmampumenjelaskankembalicarateknikdistra ksiini
A:
Klien dapat mengatasi rasa cemas nya dengan carateknikhipnotis 5 jari
P:
Intervensidilanjutkandenganteknikspiritual
5
Jumat/ 10 september20 21
1. Mempertahankanhubunganpercaya
S:
2. Menanyakan perasaanklien 3. Menjelaskancaramengatasikecemasand 4. Memotivasi
klien
untuk
Klienmengatakanmemahamicaramengatasike cemasandengan teknik spiritual
enganteknik spiritual 09.00
Desi
melaksanakan
Klien mengatakan ia akan selalu membaca ayatSuciAl-
teknikspiritual yang sering dilakukan seperti
Quranpadasaatcemasdandalamkondisitidakcemas
shalat,mengaji,mengikutikegiatan keagaman
Klienmengatakanakanfokusmenjanaiibadahda nmendekatkan diri pada yangkuasa
O:
Kliendapatmenjelasakankembalicaraspriritualun tukmengatasi kecemasan
Klientampak tenangdanrelaks
Skala HARS : 5 (kurang dari 14 = tidak adakecemasan)
Klien memilih 2 dari teknik yang diajarkan yaituspirituluntukmengurangikecemasannyadandi straksidengan carabernyanyi.
A : Klien dapat mengatasi rasa cemasnya nya denganmelakukankegiatan spiritual
Intervensi
teratasiP:Intervensidihen tikan
PRAKTEKPROFESIKEPERAWATANJIWAF AKULTASKEPERAWATANUNAND
HAMILTONRATINGSCALEFORANXIETY(HARS) NomorResponden: Nama Responden:Tn. N Tanggal Pemeriksaan: 06 September 2021
Skor
0 = tidak ada1= ringan 2 = sedang 3 = berat 4=beratsekali
Total Skor:
kurang dari 14 = tidak ada kecemasan14–20 =kecemasanringan
No 1
2
3
4
5 6
21 – 27
= kecemasansedang
28 – 41
=kecemasanberat
42 – 56
= kecemasanberatsekali
Pertanyaan PerasaanAnsietas Cemas FirasatBuruk TakutAkanPikiranSendiri MudahTersinggung Ketegangan MerasaTegang Lesu TakBisa IstirahatTenang MudahTerkejut MudahMenangis Gemetar Gelisah Ketakutan Pada Gelap Pada OrangAsing DitinggalSendiri PadaBinatangBesar PadaKeramaianLaluLintas PadaKerumunan OrangBanyak GangguanTidur Sukar Masuk Tidur TerbangunMalamHari TidakNyenyak Bangun dengan Lesu BanyakMimpi-Mimpi MimpiBuruk MimpiMenakutkan GangguanKecerdasan SukarKonsentrasi DayaIngatBuruk PerasaanDepresi HilangnyaMinat BerkurangnyaKesenanganPadaHobi Sedih
1
2
3
4
√ √
√ √ √ DESI,S.Kep
2141312050
PRAKTEKPROFESIKEPERAWATANJIWAF AKULTASKEPERAWATANUNAND
7
8
9
10
11
12
13
BangunDini Hari PerasaanBerubah-UbahSepanjangHari GejalaSomatik(Otot) SakitdanNyeri diOtot-Otot Kaku -Kedutan Otot GigiGemerutuk SuaraTidakStabil GejalaSomatik(Sensorik) Tinitus PenglihatanKabur MukaMerahatau Pucat MerasaLemah Perasaanditusuk-Tusuk GejalaKardiovaskuler Takhikardia Berdebar Nyeridi Dada Denyut NadiMengeras PerasaanLesu/LemasSeperti MauPingsan DetakJantungMenghilang(BerhentiSekejap) GejalaRespiratori RasaTertekanatauSempitDi Dada PerasaanTercekik SeringMenarik Napas NapasPendek/Sesa GejalaGastrointestinal Sulit Menelan PerutMelilit GangguanPencernaan Nyeri Sebelumdan SesudahMakan PerasaanTerbakar di Perut RasaPenuhatauKembung Mual– Muntah BuangAirBesar Lembek KehilanganBerat Badan SukarBuangAirBesar(Konstipasi) GejalaUrogenital SeringBuangAirKecil TidakDapatMenahan AirSeni Amenorrhoe Menorrhagia MenjadiDingin(Frigid) EjakulasiPraecocks EreksiHilang Impotensi GejalaOtonom MulutKering MukaMerah MudahBerkeringat Pusing,SakitKepala Bulu-BuluBerdiri
√ √ √
√
-
√
Total ScoreHARS :17 (14– 20=KecemasanRingan)
DESI, S.Kep 2141312050.
PRAKTEKPROFESIKEPERAWATANJIWAF AKULTASKEPERAWATANUNAND
HAMILTONRATINGSCALEFORANXIETY(HARS) NomorResponden: Nama Responden:Tn.N Tanggal Pemeriksaan: 9SEPTEMBER 2021
Skor
0 = tidak ada1= ringan 2 = sedang 3 = berat 4=beratsekali
Total Skor:
kurang dari 14 = tidak ada kecemasan14–20 =kecemasanringan
No 1
2
3
4
5 6
21 – 27
= kecemasansedang
28 – 41
=kecemasanberat
42 – 56
= kecemasanberatsekali
Pertanyaan PerasaanAnsietas Cemas FirasatBuruk TakutAkanPikiranSendiri MudahTersinggung Ketegangan MerasaTegang Lesu TakBisa IstirahatTenang MudahTerkejut MudahMenangis Gemetar Gelisah Ketakutan Pada Gelap Pada OrangAsing DitinggalSendiri PadaBinatangBesar PadaKeramaianLaluLintas PadaKerumunan OrangBanyak GangguanTidur Sukar Masuk Tidur TerbangunMalamHari TidakNyenyak Bangun dengan Lesu BanyakMimpi-Mimpi MimpiBuruk MimpiMenakutkan GangguanKecerdasan SukarKonsentrasi DayaIngatBuruk PerasaanDepresi HilangnyaMinat BerkurangnyaKesenanganPadaHobi Sedih
1
2
3
4
√ √
_
_
√ DESI, S.Kep
2141312050
PRAKTEKPROFESIKEPERAWATANJIWAF AKULTASKEPERAWATANUNAND
7
8
9
10
11
12
13
BangunDini Hari PerasaanBerubah-UbahSepanjangHari GejalaSomatik(Otot) SakitdanNyeri diOtot-Otot Kaku -Kedutan Otot GigiGemerutuk SuaraTidakStabil GejalaSomatik(Sensorik) Tinitus PenglihatanKabur MukaMerahatauPucat MerasaLemah Perasaanditusuk-Tusuk GejalaKardiovaskuler Takhikardia Berdebar Nyeridi Dada Denyut NadiMengeras PerasaanLesu/LemasSeperti MauPingsan DetakJantungMenghilang(BerhentiSekejap) GejalaRespiratori RasaTertekanatauSempitDi Dada PerasaanTercekik SeringMenarik Napas NapasPendek/Sesa GejalaGastrointestinal Sulit Menelan PerutMelilit GangguanPencernaan Nyeri Sebelumdan SesudahMakan PerasaanTerbakar di Perut RasaPenuhatauKembung Mual– Muntah BuangAirBesar Lembek KehilanganBerat Badan SukarBuangAirBesar(Konstipasi) GejalaUrogenital SeringBuangAirKecil TidakDapatMenahan AirSeni Amenorrhoe Menorrhagia MenjadiDingin(Frigid) EjakulasiPraecocks EreksiHilang Impotensi GejalaOtonom MulutKering MukaMerah MudahBerkeringat Pusing,SakitKepala Bulu-BuluBerdiri
√ -
√
-
-
Total ScoreHARS :5(kurang dari14 =tidakadakecemasan)
DESI, S.Kep 2141312050
__________________________________________________________________________________ PRAKTEKPROFESIKEPERAWATA NJIWAFAKULTASKEPERAWAT ANUNAND
DAFTARPUSTAKA
Asmadi.2008.KonsepDasarKeperawatan.Jakarta:EGC Direja, A.H. (2011). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.Donsu,J, D, T. (2017). Psikologi Keperawatan. Fitria,S.(2011).JurnalPenyuluhandanSasaranKesehatanMasyarakat.JakartaFriedman, (2010).Keperawatankeluarga. Yogyakarta: Gosyen Publishing Hawari,D,(2013).ManajemenStressCemasdanDepresiCetakanKeempat.Ed.Kedua,Jakarta: FKUI Hawari,Dadang.2008.ManajemenStressCemasdanDepresi.Jakarta:FKUniversitasIndonesia Isaacs, (2005).KeperawatanKesehatanJiwaPsikiatri.Edisi3.Jakarta:EGC Kamus Kesehatan, (2017).Pengertian anxietas http://kamuskesehatan.com/ arti/ansietas/Kartika,Subandi(2015)tentangpelatihanteknikrelaksasiuntukmenurunkank ecemasanpada primarycaregiverpenderitakankerpayudara Keliat, Budi Anna, (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. EGC :JakartaKusumawati F dan Hartono Y. (2010). Buku AjarKeperawatanJiwa. Jakarta:Salemba Medika.Lira,Sutira, (2017).PengaruhTeknikRelaksasiOtotProgresifTerhadapPenurunanTingkat KecemasanpadaIbuPersalinanPervaginamFaseLaten. Marbun,dkk. (2019).efektivitasteknikrelaksasihipnotislimajaridapatmenurunkankecemasanpa daibu pre partum. Jurnal Keperawatan Priority Missouri:MosbyHulu,E.K.,&Pardede,J.A.2016.DukunganKeluargaDenganTingkatKece masanPasienPreOperatifDiRumahSakitSariMutiaraMedan.Jurnalkeperawatan. Mustiah (2015), teknik relaksasi untuk menurunkan kecemasan pada pasien preoperasiNANDAInternational,2012.Nursingdiagnoses:Definition&classification2012
__________________________________________________________________________________
-2014.USA, Philadelphia. Nasir,A.&Abdul,M.(2011).DasarDasarKeperawatanJiwa,PengantardanTeori.Jakarta:SalembaMedika. Nipa(2017).pengaruhlatihanrelaksasinapasdalamterhadapperubahanskorkecemasanpasi en penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di rumah sakit Hasannudinmakasar Niko. (2018)Pengaruhterapidzikiruntukmenurunkakecemasanpadaibuhamil.JurnalIsla mika, Vol 1. Pardede, J. A., & Simangunsong, M.M. 2020. Family Support With The Level Of PreschoolChildren Anxiety In The Intravenous Installation. Jurnal Keperawatan Jiwa. 8(3), 223-234 Stuart,W.G.,(2012).BukuSakuKeperawatanJiwaEdisi5.EGC;Jakarta. Suarli,S.&YanyanBahtiar, (2009).ManajemenKeperawatandenganPendekatanPraktis.Jakarta: Erlangga Stuart,G.W.2007. BukuSaku KeperawatanJiwa.Edisi 5.Jakarta:EGC
PRAKTEKPROFESIKEPERAWATA NJIWAFAKULTASKEPERAWAT ANUNAND
Stuart,G.W.2009.PrinciplesAndPracticeOfPsychyatricNursing. Syisnawati,dkk, (2017).PenerapanTerapiRelaksasiOtotProgressifPadaKlienAnsietasDiKelurahanCi waringin, Bogor.UniversitasIndonesia: Jakarta Widiastuti.F(2018).Terapidzikirdanmurotaluntukmengurangikevcemasandanpreeklamsiari ngan.
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
LAPORAN PENDAHULUAN BERDUKA DISFUNGSIONAL
Tugas ini ditulis untuk memenuhi tugas Profesi Keperawatan Jiwa
OLEH : Leo No Mersil 2141312031
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSTAS ANDALAS
TAHUN 2021
KONSEP MEDIS
__________________________________________________________________________________
KEHILANGAN
A. PENGERTIAN Kehilangan dan berduka merupakan bagian integral dari kehidupan. Kehilangan adalah suatu kondisi yang terputus atau terpisah atau memulai sesuatu tanpa hal yang berarti sejak kejadian tersebut. Kehilangan mungkin terjadi secara bertahap atau mendadak, bisa tanpa kekerasan atau traumatik, diantisispasi atau tidak diharapkan/diduga, sebagian atau total dan bisa kembali atau tidak dapat kembali. Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan. Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami oleh setiap individu dalam rentang kehidupannya. Sejak lahir individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan mengalaminya kembali walaupun dalam bentuk yang berbeda.
B. TIPE - TIPE KEHILANGAN Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu: 1. Aktual atau nyata Mudah dikenal atau diidentifikasi oleh orang lain, misalnya amputasi, kematian orang yang sangat berarti / di cintai. 2. Persepsi Hanya dialami oleh seseorang dan sulit untuk dapat dibuktikan, misalnya; seseorang yang berhenti bekerja / PHK, menyebabkan perasaan kemandirian dan kebebasannya menjadi menurun . C. JENIS JENIS KEHILANGAN Terdapat lima kategori kehilangan :
__________________________________________________________________________________
1. Kehilangan seseorang yng dicintai 2. Kehilangan objek eksternal 3. Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal 4. Kehilangan kehidupan 5. Kehilangan yang ada pada diri sendiri (loss of self) D. RENTANG RESPON KEHILANGAN Denial Anger Bergaining Depresi Acceptamce
A. PENGERTIAN BERDUKA Berduka adalah respon emosi yang diekspresikan terhadapkehilangan yang dimanifestasikan adanya perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur, dan lain-lain. Berduka merupakan respon normal pada semua kejadian kehilangan. NANDA merumuskan ada dua tipe dari berduka yaitu berduka diantisipasi dan berduka disfungsional. Berduka diantisipasi adalah suatu status yang merupakan pengalaman individu dalam merespon kehilangan yang aktual ataupun yang dirasakan seseorang, hubungan/kedekatan, objek atau ketidakmampuan fungsional sebelum terjadinya kehilangan. Tipe ini masih dalam batas normal. Berduka disfungsional adalah suatu status yang merupakan pengalaman individu yang responnya dibesar - besarkan saat individu kehilangan secara aktual maupun potensial, hubungan, objek dan ketidakmampuan fungsional. Tipe ini kadang-kadang menjurus ke tipikal, abnormal, atau kesalahan / kekacauan.
__________________________________________________________________________________
B. TEORI DARI PROSES BERDUKA 1. Teori Engels Menurut Engel (1964) proses berduka mempunyai beberapa fase yang dapat diaplokasikan pada seseorang yang sedang berduka maupun menjelang ajal.
Fase I (shock dan tidak percaya) Seseorang menolak kenyataan atau kehilangan dan mungkin menarik diri, duduk malas, atau pergi tanpa tujuan. Reaksi secara fisik termasuk pingsan, diaporesis, mual, diare, detak jantung cepat, tidak bisa istirahat, insomnia dan kelelahan.
Fase II (berkembangnya kesadaran) Seseoarang mulai merasakan kehilangan secara nyata/akut dan mungkin mengalami putus asa. Kemarahan, perasaan bersalah, frustasi, depresi, dan kekosongan jiwa tiba-tiba terjadi.
Fase III (restitusi) Berusaha mencoba untuk sepakat/damai dengan perasaan yang hampa/kosong, karena kehilangan masih tetap tidak dapat menerima perhatian yang baru dari seseorang yang bertujuan untuk mengalihkan kehilangan seseorang.
Fase IV Menekan seluruh perasaan yang negatif dan bermusuhan terhadap almarhum. Bisa merasa bersalah dan sangat menyesal tentang kurang perhatiannya di masa lalu terhadap almarhum.
Fase V Kehilangan yang tak dapat dihindari harus mulai diketahui/disadari. Sehingga pada fase ini diharapkan seseorang sudah dapat menerima kondisinya.
__________________________________________________________________________________
Kesadaran baru telah berkembang.
2. Teori Kubler-Ross Kerangka kerja yang ditawarkan oleh Kubler-Ross (1969) adalah berorientasi pada perilaku dan menyangkut 5 tahap, yaitu sebagai berikut: a) Penyangkalan (Denial) Individu bertindak seperti seolah tidak terjadi apa-apa dan dapat menolak untuk mempercayai bahwa telah terjadi kehilangan. Pernyataan seperti “Tidak, tidak mungkin seperti itu,” atau “Tidak akan terjadi pada saya!” umum dilontarkan klien. b) Kemarahan (Anger) Individu mempertahankan kehilangan dan mungkin “bertindak lebih” pada setiap orang dan segala sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan. Pada fase ini orang akan lebih sensitif sehingga mudah sekali tersinggung dan marah. Hal ini merupakan koping individu untuk menutupi rasa kecewa dan merupakan menifestasi dari kecemasannya menghadapi kehilangan. c) Penawaran (Bargaining) Individu berupaya untuk membuat perjanjian dengan cara yang halus atau jelas untuk mencegah kehilangan. Pada tahap ini, klien sering kali mencari pendapat orang lain. d) Depresi (Depression) Terjadi ketika kehilangan disadari dan timbul dampak nyata dari makna kehilangan tersebut. Tahap depresi ini memberi kesempatan untuk berupaya melewati kehilangan dan mulai memecahkan masalah. e) Penerimaan (Acceptance)
__________________________________________________________________________________
Reaksi fisiologi menurun dan interaksi sosial berlanjut. Kubler dan Ross mendefinisikan sikap penerimaan ada bila seseorang mampu menghadapi kenyataan dari pada hanya menyerah pada pengunduran diri atau berputus asa.
3. Teori Martocchio Martocchio (1985) menggambarkan 5 fase kesedihan yang mempunyai lingkup yang tumpang tindih dan tidak dapat diharapkan. Durasi kesedihan bervariasi dan bergantung pada faktor yang mempengaruhi respon kesedihan itu sendiri. Reaksi yang terus menerus dari kesedihan biasanya reda dalam 6-12 bulan dan berduka yang mendalam mungkin berlanjut sampai 3-5 tahun. 4. Teori Rando Rando (1993) mendefinisikan respon berduka menjadi 3 katagori: Penghindaran Pada tahap ini terjadi shock, menyangkal dan tidak percaya.
__________________________________________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan volume 1. Jakarta: EGC. Suseno, Tutu April. 2004. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia: Kehilangan, Kematian dan Berduka dan Proses keperawatan. Jakarta: Sagung Seto. Townsend, Mary C. 1998. Diagnosa Keperawatan pada Keperawatn Psikiatri, Pedoman Untuk Pembuatan Rencana Perawatan Edisi 3. Jakarta: EGC. stikes.fortdekock.ac.id Stuart and Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa, ed.3. Jakarta: ECG.
__________________________________________________________________________________
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DIAGNOSIS RESIKO BERDUKA DISFUNGSIONAL Tugas ini ditulis untuk memenuhi tugas Profesi Keperawatan Jiwa
OLEH : Leo No Mersil 2141312031
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSTAS ANDALAS TAHUN 2021
__________________________________________________________________________________
PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN RESIKO DI KOMUNITAS A. DATA DEMOGRAFI Pasien Nama
: Tn. M
Tempat/Tgl Lahir
: Lubuk linggau, 05 Agustus 1989
Jenis Kelamin
: Laki laki
Suku
: Lubuk linggau
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Tani
Alamat
: jl Lintas sumatra RT.6 Muara Beliti
Keluarga Nama KK
: Tn.M
Alamat
: jl Lintas sumatra RT.6 Muara Beliti
marianaPekerjaan
: Tani
Pendidikan
: SMA
Anggota Keluarga
:
No Nama Umur Jk 1 2 3 4
Tn.H Tn.R Nn.S An.U
52 Th 31 Th 20 17
L p P L
GENOGRAM X
Pekerjaan
Hubungan
dengan Pasien Swasta Ayah Kandung Swasta Istri Mahasiswa Adik Pelajar Adik
Pendidikan SMA Sarjana SMA SMA
Gol.
Riwayat
Darah AB O A A
Kesehatan -
KET
__________________________________________________________________________________
KETERANGAN = Laki – Laki = Permpuan
= Pasien X = Meninggal
Pasien adalah anak pertama dari 3 bersaudara, yang baru menikah ± 6 bulan yang lalu, dan baru kehilangan orang tua perempuan nya pada ± 1 bulan yang lalu, pasien tinggal di rumah orang tua nya bersama dengan orang tua laki – lakinya, suami dan 2 orang saudaranya.
Pola komunikasi dalam keluarga lancar dan baik, dalam
berkomunikasi biasa menggunakan bahasa palembang. Jarang ada pertengkaran antara Ny.M dengan saudara nya dan orang tua nya, Ny.M sudah dewasa dan sudah memiliki keluarga dan penghasilan sendiri, orang tua laki – laki dan suami Ny.M berperan sebagai pengambil keputusan. 1. Tipe Keluarga Tipe keluarga pasien adalah Extended Family tradisional atau keluarga dengan pasangan yang berbagi peraturan rumah tangga dan pengeluaran keuangan dengan orang tua, kakak atau adik dan keluarga dekat lain nya (Friedman, 2010) 2. Adat/Budaya terkait Kesehatan Ny.M mengatakan menu makanan dalam keluarganya adalah makanan tradisional minang, seperti goreng ikan, ayam, goreng tahu tempe, gulai sayur, dll. Menurut Ny.M jika ada anggota keluarga yang sakit maka akan dibawa ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat. Biasanya jika ada anggota keluarga yang memiliki penyakit biasanya memeriksakan kesehatan nya ke Puskesmas Talang Babat yang dekat dengan rumah nya, sedangkan jika penyakit yang cukup berat maka akan dibawa langsung ke rumah sakit seperti RSUD.Nurdin Hamzah
__________________________________________________________________________________
3. Spiritual Ny.M mengatakan bahwa seluruh anggota keluarga dan kerabat nya beragama islam, dan sering melakukan ibadah sholat di mesjid karena dekat dengan rumah nya, saudara Ny.M juga , tetapi seiring dengan wabah Covid- 19 yang sedang mewabah di daerah tempat tinggal Ny.M yang merupakan salah satu zona merah di kota Jambi, , Ny.M dan anggota keluarga nya melaksanakan ibadah di rumah saja. 4. Riwayat Rekreasi Keluarga Sebelum adanya wabah Virus Covid-19 ini, keluarga Ny.M sering berekreasi ke pantai dan bersantai bersama keluarga, pergi ke tempat rekreasi yang berada diluar kota, dan pergi ke pusat perbelanjaan saat ingin mencari sesuatu kebutuhan atau hanya untuk sekedar cuci mata, pergi ke kebun milik keluarga untuk memanen buah, dan sebagainya, sedangkan didalam keadaan sekarang, bentuk rekreasi keluarga Ny.M hanya menonton televisi bersama di ruang tengah rumah. Riwayat dan tahap Perkembangan Keluarga 5. Tahap perkembangan keluarga saat ini Tahap perkembangan keluarga Ny.M saat ini berada pada tahap Keluarga Pasangan Baru, yang merupakan pembentukan pasangan menandakan permulaan suatu keluarga baru dengan pergerakan dan membentuk keluarga asli sampai ke hubungan intim yang baru, dengan tugas perkembangan : a. Membentuk pernikahan yang memuaskan bagi satu sama lain b. Secara harmonis berhubungan dengan sanak saudara c. Perencanaan keluarga (keputusan tentang menjadi orang tua) (Friedman, 2010) 6. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Sejauh ini, tidak ada tugas perkembangan yang belum terpenuhi, tugas perkembangan keluarga Ny.M sudah terpenuhi secara keseluruhan. 7. Riwayat kesehatan keluarga inti Ny.M mengatakan jika pernikahannya dengan suami karena sudah saling suka dan memutuskan untuk menikah pada bulan Juni tahun 2020,Ny.M mengatakan bahwa saat ini ia sedang mengandung anak pertama yang masih berumur 6 minggu, Ny.M
__________________________________________________________________________________
mengatakan tidak ada penyakit kronis yang diderita baik diri nya maupun suaminya. 8. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya Nn.M mengatakan bahwa Ibu nya meninggal pada ±2 bulan yang lalu dikarenakan penyakit komplikasi diabetes melitus.Nyn.M mengatakan kedua orangtuanya asli bersuku Jambi. Ny.M mengatakan hubungannya dengan keluarga orang tua baik-baik saja. Data Lingkungan 9. Karakteristik rumah Rumah Ny.M merupakan jenis rumah permanen dengan alas keramik, rumah Ny.M di dalam perumahan yang cukup padat penduduk Ny.M mengatakan bahwa rumah yang ia tempati saat ini adalah milik orang tua nya, Rumah Nn.M terdiri dua lantai yang terdapat ruang tamu, ruang keluarga, 3 kamar tidur, 3 kamar mandi, dan dapur. Setiap kamar memiliki ventilasi, dan jendela. Diruang tamu juga terdapatjendela dan ventilasi dan Pencahayaan yang baik, lantai rumah di lapisi keramik, dan rumah Ny.M termasuk kriteria rumah sehat. Ny.M mengatakan sumber air di rumah merupakan air PDAM. Didapur terdapat peralatan masak dan berlantaikan keramik. Penataan dapur rapid an bersih, terdapat wastafel untuk mencuci piring. Di kama mandi terdapat WC dan bak mandi. Sanitasi air di kamar mandi mencukupi dan bersih. Dikamar mandi tersedia perlengkapan mandi untuk masing-masing anggota keluarga seperti sikat gigi, sabun, sampo, dan lainnya. Keluarga menggunakan sabun mandi dan sampo bersama. Ny.M mengatakan puas dengan keadaan rumah dan fasilitas yang terdapat di rumah tersebut. 10. Karakteristik tetangga dan komunitas Ny.M dan keluarga tinggal RT.38 RW.11 Kelurahan mariana jambi. Tipe lingkungan tempat tinggal keluarga Ny.M adalah perumahan warga dengan jarak antara satu rumah dengan yang lainnya sangat berdekatan dan padat.Ny.M mengatakan sumber air di perumahan rumah nya sudah menggunakan air PDAM,Pembuangan limbah rumah tangga keluarga Ny.M adalah ke selokan yang berada di depan rumah.. Untuk pembuangan sampah Ny.M mengumpulkannya di depan rumah kemudian di ambil oleh petugas kebersihan komplek.
__________________________________________________________________________________
Tipe komunitas tempat tinggal Ny.M adalah homogen. Penduduk di lingkungan rumah Ny.M merupakan penduduk asli dan ada juga pendatang. Karakteristik komunitas tempat tinggal Nn.M adalah kelas menengah keatas. Lingkungan di RT 04 merupakan lingkungan yang cukup padat penduduk, jarak satu rumah ke rumah yang lain ada yang sangat berdempetan ada juga yang berjarak 1-2 meter. Fasilitas-fasilitas umum yang tersedia di komunitas di area RT 04 adalah toko keperluan rumah tangga, Masjid, dan sekolah. Pelayanan kesehatan yang berada di komunitas adalah praktek bidan mandiri, posyandu, klinik dokter swasta dan puskesmas. Jarak rumah Nn.M dengan posyandu ± 150 m dan jarak rumah Ny.M dengan puskesmas± 2 Kmyang ditempuh dalam waktu 10 menit. Ny.M mengatakan lebih sering menggunakan jasa pelayanan kesehatan dipraktik dokter di Arai Pinang. Tempat ibadah atau mesjid dan musholla juga tersedia di lingkungan keluarga Ny.M. Sekolah yang tersedia di lingkungan adalah sekolah PAUD, sekolah dasar, SMP, SMA dan MDA berada sekitar 4 m dari tempat tinggal keluarga Ny.M. Ditempat tinggal Ny.M ada transportasi umum, baik itu angkot, ojek,dll. Namun Ny.M harus berjalan sedikit ke depan untuk mendapatkan angkot. Ny.M mengatakan jarang menggunakan transportasi umum karena telah memiliki kendaraan pribadi yaitu motor. 11. Mobilitas geografis keluarga Ny.M mengatakan keluarga telah tinggal di lingkungan tersebut sejak beliau kecil. Setelah menikah Ny.M memutuskan tinggal dirumah saat ini hingga sekarang bersama orang tua, saudara dan suaminya. 12. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Ny.M mengatakan mempunyai hubungan baik dengan siapapun yang ada di komunitasnya. Nn.M dan keluarga akan bersedia membantu jika ada kegiatan masyarakat di komunitasnya. Ny.M mengatakan anggota keluarga jika ingin membeli keperluan rumah tangga selalu belanja di pasar atau kedai kecil yang ada dikomunitas. Ny.M mengatakan menerima jika ada yang melakukan kunjungan ke rumah seperti dari pihak puskesmas maupun kunjungan lainnya. Ny.M mengatakan senang dengan adanya transportasi umum seperti ojek dan angkot yang ada di komunitasnya. Hal tersebut mempermudah akses anggota keluarga jika ingin ke tempat tertentu. Walapun keluarga jarang menggunakan transportasi umum tersebut.
__________________________________________________________________________________
Struktur Keluarga 13. Struktur peran a) Struktur Peran Formal Peran-peran dalam keluarga Tn.R : Tn.R berperan sebagai kepala keluarga bagi istri, Tn.R berperan sebagai pencari nafkah anggota keluarganya dan pemimpin keluarga. Tn.R merupakan pengambil keputusan tertinggi dalam keluarganya.Tn.E bekerja sebagai karyawan swasta dan mengurusi semua keperluan di rumah dibantu istrinya Ny.M Tn.R mengatakan tidak ada masalah dengan peran-peran tersebut. Mereka saling membantu dalam menjalankan tugas yang biasa dilakukan di rumah.Tn.R mengatakan masing-masing
anggota
keluarga
menjalankan
perannya
dengan
baik.Tn.R
mengatakan saling membantu dalam menjalankan peran jika anggota keluarga membutuhkan bantuan anggota keluarga lain. b) Struktur Peran Informal Peran informal dalam keluarga Tn.R 1) Tn.R merupakan seorang martir dan koordinator keluarga. Seorang martir yaitu tidak menginginkan apapun untuk dirinya tetapi mengorbankan apapun untuk kebaikan anggota keluarga yang lain.Tn.R juga seorang yang pekerja keras dan suka
bergaul
bersama
tetangga.
Koordinator
keluarga
mengatur
dan
merencanakan aktivitas keluarga, dengan demikian menigkatakan kohesivitas dan melawan perpecahan keluarga (Friedman, 2014). 2) Nyn.M lebih berperan sebagai pengikut. Pengikut sejalan dengan pergerakan kelompok , kurang lebih menerima ide orang lain secara pasif, berfungsi sebagai pendengar dalam diskusi dan keputusan kelompok (Friedman, 2014). Peran informal dalam keluarga biasanya menunjukkan kebutuhan integrasi dan adaptasi anggota kelompok. Misalnya kehadiran peran perantara, ketika wawancara perantara menjawab untuk anggota keluarga lain saat tidak secara langsung ditanya (Friedman, 2014).Dari hasil pengkajian tidak ada peran informal yang disfungsional dalam keluarga Tn.R. Tidak ada peran yang dapat mempengaruhi keluarga dalam waktu yang lama.Anggota keluarga menyadari adanya peran informal pada dirinya. Pola komunikasi keluarga
__________________________________________________________________________________
Berdasarkan pengkajian,anggota keluarga dalam keluarga Ny.M tidak ada seorang pun yang mengalami kerusakan verbal seperti bisu maupun tuli, sehingga komunikasi dilakukan secara normal. Interaksi antar anggota keluarga menggunakan proses komunikasi fungsional. Dimana anggota keluarga menyatakan maksud pembicaraannya dengan tegas dan jelas. Ny.M mengatakan jika ia terlambat pulang maka bia selalu menghubungi orang tua dan saudaranya begitu pula sebaliknya. Komunikasi dalam keluarga Ny.M dilakukan lebih intens ketika semua anggota keluarga berkumpul bersama. Saat pengkajian, Ny.M tampak berkomunikasi dengan baik kepada saudara dan orang tua nya Pesan emosional (afektif): pesan afektif diekspresikan secara terbuka diantara Ny.M berespon afektif terhadap orang tua dan saudaranya. Ny.M mengatakan jika pekerjaannya sebagai guru SD bekerja dari pagi hingga siang hari, membuat ia sangat letih ketika pulang kerumah. Walaupun dengan keadaan seperti itu Ny.M tetap berkomunikasi dengan baik terhadap orang tua, suami dan saudaranya. Menurut Nn.M keluarganya sangat mengerti dirinya sehingga hubungan keluarga tetap harmonis. Ny.M juga mengatakan hanya sekali-sekali ia marah terhadap saudara nya. Karakteristik jaringan komunikasi keluarga: Ny.M mengatakan pola komunikasi antara dirnya, orang tua, suami dan saudaranya santai dan menyenangkan. Terkadang ia berbicara keras saudaranya disaat emosinya terasa tidak terkontrol. Ny.M selalu mengatakan
secara
langsung
jika
ada
hal
yang
dibutuhkannya
pada
saudaranya.Hubungan keluarga dengan Nyn.M terjalin harmonis. Dari hasil pengamatan pada keluarga Nn.M didapatkan pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi fungsional dimana penerima mampu menyatakan maksud dengan jelas dan tegas serta penerima mampu memberikan umpan balik dan validasi kepada pengirim. pesan disampaikan sesuai dengan konteks dan instruksi. Ekspresi pengirim pesan sesuai dengan isi pesan yang disampaikan.Pola komunikasi keluarga tidak dipengaruhi oleh latar belakang budaya ataupun gender. 14. Struktur kekuatan keluarga a. Dari Segi Finansial Ny.Mmengatakan rumah yang ditempatinya sekarang adalah milik orang tua nya dan semua sekarang anggaran rumah tangga diatur oleh diri nya. b. Dari Segi Pengambilan Keputusan
__________________________________________________________________________________
Ny.Mmengatakan pengambilan keputusan dalam keluarga dengan cara musyawarah. Keputusan diambil dengan cara kesepakatan oleh semua anggota keluarga.Ny.Mmengatakan jika ada masalah kekeluargaan yang tidak bisa diselesaikan dengan keluarga inti saja maka keluarga melibatkan orang tua sebagai orang yang dituakan dan dihormati. Berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa dasar-dasar kekuasan yang dipegang oleh keluarga Ny.Madalah kekuasaan legitimasi dimana berkenaan dengan keyakinan dan persepsi anggota keluarga ditandai dengan adanya seorang yang mempunyai hak untuk mengendalikan perilaku dalam hal ini adalah ayah Ny.M. (Friedman, 2014). c. Variabel yang mempengaruhi kekuasaan keluarga Kekuasaan keluarga Ny.Mdipengaruhi oleh hirarki kekuatan keluarga, dimana yang lebih tua seringkali mengembangkan dan mempertahankan kekuasaannya terhadap yang lebih tua hampir selalu lebih berkuasa dari pada yang lebih
muda
(Friedman,
2014).
Selain
itu
juga
kekuasaan
keluargaNy.Mdipengaruhi oleh budaya palembang, yaitu dalam mengambil keputusan suatu kegiatan dan masalah tetap melibatkan pemimpin keluarga dan orang tua. d. Keseluruhan kekuasaan sistem dan subsistem keluarga Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa landasan kekuasaan keluarga Ny.Mmerupakan kekuasaan legitimasi berkenaan dengan keyakinan dan persepsi bersama dari anggota keluarga dan ditandai dengan adanya satu orang yang mempunyai hak mengendalikan perilaku anggota keluarga. Sesuai dengan hakikat peran dan posisi yang dimiliki seseorang, maka mendapatkan hak-hak istimewa terkait dengan peran dari posisinya (Friedman, 2014). Ny.M mengatakan jika dalam keluarga ada masalah dan dapat diselesaikan cukup dengan keluarga inti saja, maka keputusan akhir ada pada dirinyasebagai kepala keluarga.
Fungsi Keluarga 15. Fungsi Afektif Ny.Mmemiliki pelekatan yang kuat antar anggota keluarga. Ny.Mmengatakan berhubungan komunikasi yang baik dengan orang tua dan saudaranya,memberikan pujian pada saudaranya saat melakukan hal yang baik. Keluarga Nn.Msaling mendukung untuk kemandirian
__________________________________________________________________________________ dalam masyarakat. Dalam keluarga Ny.Msemua anggota keluarga saling mendukung dan membantu dalam hal pemenuhan kebutuhan keluarga.
16. Fungsi Sosialisasi Banyak tantangan dan masalah yang di hadapi saat harus menjadi peran seorang kakak sekaligus pengganti Ibu nya bagi saudara – saudara nya, dan menjadi istri bagi suminya, Ny.Mmengatakan sebaik mungkin menjalin hubungan social dengan tetangga dan lingkungan sosial nya. 17. Fungsi Reproduksi Ny.M baru saja menikah kurang lebih 6 bulan yang lalu dan saat ini sedang mengandung anak pertama nya, Nn.M mengatakan sejauh ini tidak ada gangguan kesehatan pada sistem reproduksinya 18. Fungsi Ekonomi Pendanaan ekonomi dari keluarga Ny.M bersumber dari Ayah Ny.M.suami dan dirinya sendiri, ayah Nn.M bekerja sebagai karyawan pada sebuah pabrik, suami Nn.M bekerja sebagai karyawan swasta dan dirinya sendiri bekerja sebagai ibu rumah tangga yang berjualan kecil kecilan di rumah. 19. Fungsi Perawatan Kesehatan Ny.M mengatakan jika ada keluarga yang menderita penyakit biasanya memeriksakan kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat seperti klinik dokter, puskesmas dan sebagainya, sedangkan jika penyakit yang diderita lumayan parah, keluarga Nn.M akan memeriksakan kesehatan di Rumah Sakit terdekat. Stres dan Koping Keluarga 20. Stresor jangka pendek dan panjang Stressor dalam keluarga Ny.M saat ini adalah hilangnya sosok Ibu. 21. Kemampuan keluarga berespon terhadap stresor Ny.M mengatakan selalu bermusyawarah dengan Ayah, suami dan saudara nya jika mengalami masalah untuk dipecahkan bersama-sama.
22. Strategi Koping yang Digunakan Strategi koping yang digunakan keluarga Ny.M adalah strategi koping yang fungsional.Ny.M mengatakan saat menghadapi masalah biasanya langsung dibicarakan dan diselesaikan bersama dengan cara bermusyawarah dengan keluarganya. 23. Stategi adaptasi disfungsional
__________________________________________________________________________________ Keluarga selalu menggunakan pendekatan adaptif dan edukatif jika anaknya mengalami keterlambatan ataupun tidak sesuai target yang diharapkan. Tidak ada koping yang tidak sesuai terjadi pada keluarga.
24. Harapan keluarga Harapan keluarga untuk kedepan nya adalah dapat menjalani cobaan yang diberi Allah kepada keluarga dengan mengambil sosok Ibu dan perlahan dapat bangkit dan bersemangat kembali. B. PENGKAJIAN KLIEN 1. Fisik Tanda-tanda vital
Suhu
: 36,4 ºC
Tekanan darah
: 110/80 mmHg
Nadi
: 82 x/m
Pernapasan
: 20 x/m
Tinggi badan
: 152 cm
Berat badan
: 58 Kg
Pemeriksaan Fisik
Kepala Bentuk kepala simetris, tidak ada benjolan, tidak ada lesi
Mata Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, penglihatan baik
Hidung Penciuman bai, tidak ada sinusitis, tidak ada polip
Telinga Pendengaran baik, tidak ada serumen,
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan KGB
Dada Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada lecet atau lesi, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada penggunaan otot bantu nafas Palpasi : Tidak dilakukan
__________________________________________________________________________________
Perkusi : Tidak dilakukan Auskultasi : bunyi nafas normal,
Abdomen Tidak dilakukan, dan pasien sedang hamil
Ekstremitas Tidak ada edema, Tidak ada nyeri, Akral teraba hangat
2. Status Mental 1. Penampilan Tidak rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai
seperti biasanya
Cara berpakaian
√
Jelaskan: Nn.M tampak berpakaian rapi dan sesuai Masalah Keperawatan : tidak ada masalah 2. Pembicaraan Berbicara dengan Ny.M berjalan normal dan jelas, tidak ada gangguan, saat berkomunikasi dan mampu menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang diharapkan. Masalah Keperawatan : tidak ada masalah 3. Aktivitas Motorik Lesu
Tegang
Gelisah
Agitasi
Jelaskan: Aktivitas motorik Nn.M tampak normal dan mampu untuk melakukan aktivitas motorik yang sesuai. Masalah Keperawatan: tidak ada masalah 4. Alam Perasaan Sedih
√
Ketakutan
Putus Asa
Khawatir
Gembira
berlebihan Jelaskan:Ny.M baru di tinggal oleh ibu nya dalam ±2 bulan yang lalu, dan sampai saat ini Ny.M masih tampak sedih dan kesepian, karna Ny.M sangat dekat dengan Ibu nya, di tambah dengan suaminya yang sedang bekerja diluar kota dengan keadaan ia dalam hamil muda yang sangat butuh
__________________________________________________________________________________
dukungan dan kehadiran suami di dekatnya. Masalah Keperawatan :Kehilangan dan berduka 5. Afek Datar
Tumpul
Labil
Tidak sesuai
Jelaskan : Afek klien tampak normal dan tidak ada masalah dan sesuai dengan keadaanyang sedang berlangsung. Masalah Keperawatan : tidak ada masalah 6. Interaksi Selama Wawancara Bermusuhan
Tidak kooperatif
Mudah tersinggung
Kontak mata
Defensif
Curiga
Jelaskan: Selama berkomunikasi, Ny.M sangat kooperatif dan mampu menjawab pertanyaan dengan jelas dan tepat sesuai dengan hal apa yang ditanyakan Masalah Keperawatan: tidak ada masalah 7. Persepsi Pendengaran
Penglihatan
Pengecap
Penghidu
Perabaan
Jelaskan : Tidak ada kesalahan persepsi tentang sesuatu yang tidak ada objeknya. Persepsi Ny.M sesuai dengan keadaan yang sedang dijalani nya Masalah Keperawatan : tidak ada masalah 8. Proses Pikir Sikumtansial
Tangensial
Kehilangan asosiasi
Flight of idea
Blocking
Pengulangan pembicaraan
Jelaskan:Ny.M tidak mengalami proses fikir yang tidak normal, Ny.M berbicara jelas dan tepat sasaran, tanpa berbelit. Masalah Keperawatan: tidak ada masalah 9. Isi Pikir Obsesi
Fobia
Hipokondria
Depersonalisasi
Ide yang terkait
Pikiran magis
Waham Agama
Somatik
Kebesaran
Curiga
__________________________________________________________________________________
Nihilistic
Sisip pikir
Siar pikir
Kontrol pikir
Jelaskan:Ny.M tidak mengalami gangguan isi pikir Masalah Keperawatan : tidak ada masalah 10. Tingkat Kesadaran Bingung
Sedasi
Stupor
Tempat
Orang
Disorientasi Waktu
Jelaskan : Tingkat kesadaran klien composmentis, Ny.M mampu memusatkan perhatiannya, klien mengatahui terkait waktu, tempat dan orang dengan benar. Masalah Keperawatan: tidak ada masalah 11. Memori Gangguan daya ingat jangka panjang pendek
Gangguan daya ingat jangka
Gangguan daya ingat saat ini
Konfabulasi
Jelaskan: Tidak ada gangguan pada daya ingat Ny.M baik jangka pendek maupun jangka panjang. Ny.M mampu mengingat kejadian yang terjadi dua hari yang lalu dan juga kejadian yang cukup berarti baginya seperti meninggal nya ibu. Masalah Keperawatan: Tidak afda masalah 12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu
berhitung sederhana Jelaskan: Nn.M mampu untuk berkonsentrasi dan berhitung, tidak ada kelainan dalamkonsentrasi dan berhitung. Masalah Keperawatan: tidak ada masalah 13. Kemampuan Penilaian Gangguan ringan
Gangguan bermakna
Jelaskan : mampu untuk menilai mana yang baik, buruk, benar atau salah terkait suatu tindakan. Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
__________________________________________________________________________________
14. Daya Tilik Diri Meningkari pewnyakit yang diderita
Menyalahkan hal diluar diri
Jelaskan: Ny.M mengatakan bahwa tidak dalam kondisi sakit, jika ia sakit, ia akan pergi berobat ke puskesmas atau ke Rumah Sakit. Klien mengatakan memiliki kemampuan positif dirinya seperti bisa melakukan perawatan diri secara sendiri. Masalah Keperawatan: tidak ada masalah 3.
Sumber Koping a. Personal ability Ny.M akan menyelesaikan masalah nya sendiri b. Support system Sistem pendukung keluarga/teman sebaya/masyarakat Ny.M mengatakan bahwa support sistem nya adalah orang – orang yang berada disekitarnya seperti suami, orang tua dan saudara nya serta teman – teman terdekat nya, saat dirundung masalah Ny.M akan bercerita dan meminta pendapat dari orang – orang terdekatnya. c. Material aset Status sosial ekonomi keluarga Berapa penghasilan keluarga dalam sebulan? a) Kurang dari UMR b) Sama atau lebih dari UMR Apakah keluarga memiliki asnsuransi? a) BPJS b) Askeskin c) Jamsostek d) Tidak punya e) Lainnya d. Positive believe
__________________________________________________________________________________
Nilai atau norma keluarga sangat kuat, Keluarga Ny.M selalu berfikir positif saat ditempa musibah dan cobaan, Keluarga Ny.M memiliki keyakinan yang kuat dan keinginan yang besar untuk hidup sehat. 4. Mekanisme Koping Adaptif
Maladaptif
√
Bicara dengan orang lain
Minum alkohol
√
Mampu menyelesaikan masalah
Reaksi lambat/berlebih
√
Teknik relaksasi
Bekerja berlebihan
√
Aktivitas konstruktif
√
Menghindar
Olahraga
Mencederai diri
Lainnya...........................
Lainnya........................
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA KELUARGA Berduka disfungsional berhubungan dengan kehilangan aktual
__________________________________________________________________________________
D. RENCANA TINDAKAN KEPERAWARAN KESEHATAN JIWA KELUARGA
Diagnosa Berduka berhubungan dengan kehilangan aktual
a. b. c.
d. e.
Tujuan Membina hubungan saling percaya dengan perawat Mengenali peristiwa kehilangan yang dialaminya Memahami hubungan antara kehilangan yang dialami dengan keadaan dirinya Mengidentifikasi cara – cara mengatasi berduka yang dialaminya Memanfaatkan faktor pendukung
Intervensi a. Bina hubungan saling percaya dengan pasien : 1. Perkenalkan diri 2. Buat kontrak asuhan dengan pasien 3. Jelaskan bahwa perawat akan membantu pasien 4. Jelaskan bahwa perawat akan menjaga kerahasiaan informasi tentang pasien 5. Dengarkan dengan penuh empati ungkapan perasaan pasien 6. Diskusikan dengan pasien kehilangan yang dialaminya : kondisi fikiran, perasaan, fisik, sosial dan spiritual. b. Diskusikan dengan pasien keadaan saat ini : 1. Kondisi pikiran, perasaan, fisik, sosial, dan spiritual pasien sebelum mengalami kehilangan terjadi 2. Hubungan antara kondisi saat ini dengan peristiwa kehilangan yang terjadi c. Diskusikan cara – cara pengatasi berduka yang dialaminya 1. Cara verbal (ventilasi perasaan) 2. Cara fisik (beri kesempatan aktifitas fisik) 3. Cara sosial (sharing dengan rekan senasib melalui ”self help group”) 4. Cara spiritual (berdo’a, berserah) d. Diskusikan kegiatan yang biasa dilakukan e. Diskusikan kegiatan baru yang akan dimulai. f. Diskusi tentang sumber bantuan yang ada dimasyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh pasien: 1. Bantu mengidentifikasi potensi yang dimiliki dan sumber yang dimiliki 2. Eksplorasi sistem pendukung yang tersedia 3. Bantu berhubungan dengan sistem pendukung 4. Bantu membuat rangkuman aktivitas lama dan memulai aktivitas yang baru g. Bantu dan latih melakukan kegiatan dan memasukkan dalam jadual kegiatan.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI No. 1
Hari / Impelentasi Tanggal Senin/ a. Membina hubungan 08 Maret saling percaya dengan pasien : 2021 1. Memperkenalkan diri 2. Membuat kontrak 15.00 asuhan dengan WIB pasien 3. Menjelaskan bahwa perawat akan
Evaluasi S:
Klien mengatakan masih merasa sedih dan sangat merasa kehilangan atas kepergian ibu nya, klien mengatakan ia sangat dekat dengan ibu nya Klien mengatakan susah tidur dan tidak nafsu
Paraf
__________________________________________________________________________________
membantu pasien 4. Menjelaskan bahwa perawat akan menjaga kerahasiaan informasi tentang pasien 5. Mendengarkan ungkapan perasaan pasien dengan penuh empati 6. Mediskusikan dengan pasien kehilangan yang dialaminya : kondisi fikiran, perasaan, fisik, sosial dan spiritual.
makan sejak ditinggal ibu nya O:
A:
Selasa / 09Maret 2021 10.00 WIB
3
a. Membina hubungan saling percaya b. Melakukan evaluasi validasi c. Mendiskusikan tentang apa yang telah dibicarakan pada pertemuan sebelumnya, d. Mendiskusikan dengan pasien keadaan saat ini : 1. Kondisi pikiran, perasaan, fisik, sosial, dan spiritual pasien sebelum mengalami kehilangan terjadi 2. Hubungan antara kondisi saat ini dengan peristiwa kehilangan yang terjadi e. Diskusikan cara – cara pengatasi berduka yang dialaminya 1. Dengan cara verbal (ventilasi perasaan) f. Memberikan reinforcement positif disaat klien mampu melakukan
P:
2.
S:
Intervensi dilanjutkan dengan mendiskusikan keadaan pasien saat ini dan tekhnik mengatasi berduka cara verbal atau ventilasi perasaan
Klien mengatakan sudah paham dan telah megetahui cara mengatasi kesedihan nya dengan cara verbal atau ventilasi perasaan Klien mengatakan terkadang masih merasa sedih saat mengingat ibu nya yang telah meninggal Klien mengatakan bahwa ia saat ini tidak terlalu berminat untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya
A:
P:
Klien memperlihatkan perilaku yang berhubungan dengan tahap berduka nya Klien dapat mengekspresikan rasa sedih dan emosinya dengan menangis dan memeluk perawat
O:
Ekpresi klien tampak berubah menjadi sedih saat membahas tentang ibu nya Klien tampak mengeluarkan air mata saat mencoba megingat tentang ibu nya
Klien tampak telah paham dan sudah melakukan cara verbal atau ventilasi perasaan untuk mengalihkan rasa berdukanya
Klien dapat mengatasi rasa berduka nya dengan cara verbal
Intervensi dilanjutkan dengan cara Cara aktifitas fisik
Rabu/ 10 a. Melakukan evaluasi validasi S : Maret b. Mendiskusikan tentang apa
Klien mengatakan sudah
__________________________________________________________________________________
2021 15.00
yang telah dibicarakan pada pertemuan sebelumnya c. Diskusikan cara – cara pengatasi berduka yang dialaminya 1. Dengan cara melakukan aktivitas fisik (membersihkan rumah O : dan mencuci piring) d. Memberikan reinforcement positif disaat klien mampu melakukan A:
P:
4
paham dan telah megetahui cara mengatasi kesedihan nya dengan cara melakukan aktivitas fisik Klien mengatakan rasa sedih nya jadi teralihkan saat melakukan aktifitas fisik Klien tampak telah paham dan tertarik melakukan cara melakukan aktivitas fisik untuk mengalihkan rasa berdukanya
Klien dapat mengatasi rasa berduka nya dengan cara aktivitas fisik
Intervensi dilanjutkan dengan cara sosial (sharing dengan teman dekat ”self help group” dan Cara spiritual (berdo’a, berserah)
Kamis/ a. Melakukan evaluasi validasi S : 11 Maret b. Mendiskusikan tentang apa 2021 yang telah dibicarakan pada pertemuan sebelumnya yaitu 11.00 sumber bantuan yang ada WIB dimasyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh pasien O: c. Bantu dan latih melakukan kegiatan dan memasukkan dalam jadual kegiatan. A:
Klien mengatakan akan melakukan kegiatan baru dan tetap melakukan kegiatan lama nya yang sudah dimasukkan ke jadwal kegiatan Klien tampak sangat antusias saat membuat jadwal kegiatan Klien dapat membuat jadwal kegiatan sehari – hari yang akan dilakukan nya Klien dapat menentukan kegitan baru apa yang akan dilakukan nya kedepan
P:
Intervensi dihentikan.