LP Kebutuhan Nutrisi Hanson (ANNA) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN NUTRISI STASE KEPERAWATAN DASAR PROFESI(KDP)



DI SUSUN OLEH : HANSON JOSHUA 113063C117013



PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN BANJARMASIN 2020-2021



LEMBAR PERSETUJUAN PRESEPTOR



Laporan pendahuluan Kebutuhan Nutrisi disusun oleh Hanson Joshua,113063C117013. Laporan pendahuluan ini telah diperiksa dan disetujui oleh preceptor dan preceptor Klinik



Banjarmasin, septermber 2021 Preseptor Akademik



Oktovin,S.Kep, Ners.,M.Kep



Preseptor Klinik



Lisna Napitupulu,S,Kep,Ners



Mengetahui Kaprodi Sarjana Keperawatan dan profesi Ners Stikes Suaka Insan Banjarmasin



Sr.Margaretha Martini,SPC,BSN,MSN



i



DAFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang..........................................................................



1



B.



Rumusan Masalah ....................................................................



1



C.



Tujuan Penelitian......................................................................



1



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.



Konsep Kebutuhan Nutrisi 1. Definisi



B.



....................................................................



2



2. Fisiologi Sistem Kebutuhan Nutrisi......................................



2



3.Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi....................



5



4. Dampak Gangguan Kebutuhan Nutrisi.................................



7



Konsep Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian............................................................................



9



2. Diagnosa Keperawatan.........................................................



10



3. Rencana Tindakan Asuhan Keperawatan.............................



12



DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi digunakan untuk makanan sebagai pembentuk energi, dimana setiap jaringan dalam tubuh bekerja dengan baik B. Rumusan Masalah 1. Apa konsep dari kebutuhan nutrisi ? 2. Apa konsep asuhan keperawatan klien dengan gangguan kebutuhan nutrisi ? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui konsep kebutuhan nutrisi 2. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan klien dengan gangguan kebutuhan nutrisi



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Kebutuhan Nutrisi 1. Definisi Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam Aktivitas tubuh (Nurarif, 2015). Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahanbahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Rahayu, 2015). Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi



1



digunakan untuk makanan sebagai pembentuk energi, dimana setiap jaringan dalam tubuh bekerja dengan baik (Calorin, 2013). 2. Sistem Tubuh Yang Berperan Dalam Kebutuhan Nutrisi Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ aksesori. Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ aksesori terdiri dari hati, kantong empedu, dan pankreas. Ketiga organ ini membantu terlaksananya sistem pencernaan makanan secara kimiawi. (Wartonah, 2015 dan Potter, 2014) a. Saluran Pencernaan 1) Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar (vestibula), yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir, dan pipi, serta bagian dalam yang terdiri dari rongga mulut (Indriyani, 2014). 2) Faring dan esophagus Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak di belakang hidung, mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di bagian atas yang berjalan hingga vertebrae servikal keenam. Faring langsung berhubungan dengan esophagus, sebuah tabung yang memiliki otot dengan panjang ±20-25 cm yang terletak di belakang trachea dan di depan tulang punggung, kemudian masuk melalui toraks menembus diafragma yang berhubungan langsung dengan abdomen dan menyambung dengan lambung (Indriyani, 2014). Esophagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring menuju lambung, bentuknya seperti silinder yang berongga dengan panjang 2 cm (Indriyani, 2014). 3) Lambung Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas (disebut fundus), bagian utama, dan bagian bawah yang horizontal (disebut antrum pilorik). Lambung ini berhubungan langsung dengan esophagus melalui orifisium kardia dan dengan duodenum melalui



orifisium



pilorik.



Lambung



memiliki



fungsi



sebagai



berikut:Fungsi motoris adalah menampung makanan, memecsssah 2



makanan menjadi partikel kecil, dan mencampurnya dengan asam lambung.



Fungsi



sekreasi



dan



pencernaan



adalah



mensekresi



pepsinogenrennin, dan lipase. Pepsinogen diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang dapat memecah protein menjadi proteosa dan peptone (Indriyani, 2014). 4) Usus halus Usus halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar. Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang ± 2,5m dalam keadaan hidup. Pada dinding usus halus, khususnya mukosa, terdapat beberapa nodula jaringan limfa yang disebut kelenjar soliter yang berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi. Pada umumnya, fungsi usus halus adalah mencerna dan meng absorpsi chime dari lambung. Zat makanan yang telah halus diabsorpsi di dalam usus halus, yakni pada duodenum. Di sini terjadi absorpsi besi, kalsium dengan bantuan vitamin D, serta vitamin A,D,E dn K dengan bantuan empedu dan asam folat (Indriyani, 2014). 5) Usus Besar Usur besar (kolon) merupakan kelanjutan dari usus halus, mulai dari katup ileokolik atau ileosaekal sebagai tempat lewatnya makanan. Fungsi utama usus besar adalah mengabsorsi air (± 90%), elektrolit, vitamin, dan sedikit glukosa (Indriyani, 2014). b. Organ aksesori 1) Hati Hati merupakan kelenjar terbesar didalam tubuh yang terletak di bagian paling atas rongga abdomen, disebelah kanan di bawah diafragma, dan memiliki berat kurang lebih 1.500 gram (kira-kira 2,5% orang dewasa). Hati terdiri atas dua lobus, yaitu lobus kanan dan kiri yang dipisahkan oleh ligamen falsiformis. Pada lobus kanan bagian belakang kantong empedu terdapat sel yang bersifat fagositosis terhadap bakteri dan benda asing lain dalam darah. Fungsi hati adalah menghasilkan cairan empedu, fagositosis bakteri, dan benda asing lainnya, memproduksi sel darah merah, dan menyimpan glikogen (Indriyani, 2014). 2) Empedu 3



Kantong empedu merupakan sebuah organ berbentuk seperti kantong yang terletak dibawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah hati sampai pinggiran depan yang memiliki panjang 8-12 cm dan berkapasitas 40-60 cm3. Fungsi kantong empedu adalah tempat menyimpan cairan empedu, memekatkan cairan empedu yang berfungsi memberi pH sesuai dengan pH optimum enzim-enzim pada usus halus, mengemulsi garam-garam empedu, mengelmusi lemak, mengekskresi beberapa zat yang tak digunakan oleh tubuh, dan memberi warna pada feses, yaitu kuning kehijau-hijauan (dihasilkan oleh pigmen empedu). Cairan empedu mengandung air, garam empedu, lemak, kolesterol, pigmen fosfolipid, dan sedikit protein (Indriyani, 2014). 3) Pankreas Pankreas merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar ludah dan memiliki panjang kurang lebih 15 cm. Pankreas memiliki dua fungsi, yaitu fungsi eksokrin yang dilaksanakan oleh sel sekretori yang membentuk getah pankreas berisi enzim serta elektrolit dan fungsi endokrin yang tersebar diantara alveoli pancreas (Indriyani, 2014). 3. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi a. Pengetahuan Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat memengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebebkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami kebutuhan gizi (Hidayat, 2014). b. Prasangka Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, dibeberapa daerah, tempe yang merupakan sumber protein yang paling murah, tidak dijadikan bahan makanan yang layak untuk dimakan karena masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi makanan tersebut dapat merendahkan derajat mereka (Hidayat, 2014). c. Kebiasaan



4



Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu juga dapat memengaruhi status gizi. Misalnya, di beberapa daerah, terdapat larangan makan pisang dan pepaya bagi para gadis remaja. Padahal, makan tersebut merupakan sumber vitamin yang sangat baik. Ada pula larangan makan ikan bagi anak-anak karena ikan dianggap dapat mengakibatkan cacingan, padahal ikan merupakan sumber protein yang sangat baik bagi analanak (Hidayat, 2014). d. Kesukaan Saat ini, para remaja di kota-kota besar di negara kita memiliki kecenderungan menyenangi makanan tertentu secara berlebihan, seperti makanan cepat saji (junkfood), bakso, dan lain-lain. Makanan-makanan ini tentu saja dapat berdampak buruk bagi kesehatan mereka jika dikonsumsi terlalu sering dan berlebihan karena tidak memiliki asupan gizi yang baik (Hidayat, 2014). e. Ekonomi Status ekonomi dapat memenuhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah (Hidayat, 2014). 4. Macam-macam nutrisi a. Karbohidrat Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan namakelompok zat-zat organik yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda meski terdapat persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya. Didalam tumbuhan karbohidrat mempunyai dua fungsi utama, ialah sebagai simpanan energi dan sebagai penguat struktur tumbuhan tersebut. Yang merupakan sumber energi terutama terdapat dalam bentuk zat tepuntng (amylum) dan zat gula (mono dan disakarida). Karbohidrat nabati didalam makanan manusia terutama berasal dari tumbuhan, yaitu biji, batang dan akar. Sumber yang kaya akan karbohidrat umunya termasuk bahan makanan pokok (Rahayu, 2016). b. Lipid Pencernaan lemak dimulai dalam lambung (walaupun hanya sedikit), karena dalam mulut tidak ada enzim pemecah lemak. Lambung mengeluarkan 5



enzim lipase untuk mengubah sebagian kecil lemak menjadi asam lemak dan gliserin, kemudian di angkut melalui getah bening dan selanjutnya masuk kedalam peredaran darah untuk kemudian tiba di hati. Sintesis kembali terjadi dalam saluran getah bening, mengubah lemak gliserin menjadi lemak seperti aslinya. (Rahayu, 2016). c. Protein Merupakan zat



gizi



dasar yang berguna



dalam



pembentukan



protoplasmasel, selain itu tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik. Protein ini terdiri dari 24 asam amino diantaranya 9 asam amino esensial diantaranya thrionin, valin, leusin, isoleusin, lisin, triftofan, penilalanin, metionin dan histidin, selebihnya asam amino non esensial. Jumlah protein dalam tubuh tersebut harus tersedia dalam jumlah yang cukup apabila jumlahnya berlebih atau tinggi dapat memperburuk insufisiensi ginjal demikian juga apabila jumlahnya kurang maka dapat menyebabkan kelemahan, edema, dapat kwhashiokor apabila kekurangan protein saja tetapi jika kekurangan protein dan kalori menyebabkan marasmus (Rahayu, 2016). d. Mineral Mineral adalah unsur logam dalam jumlah yang sedikit yang sangat penting untuk pertumbuhan gigi dan tulang yang sehat. Mineral juga membantu dalam aktifitas sel yang berfungsi seperti enzim, kontraksi otot, reaksi dan transmisi syaraf, kekebalan tubuh, dan pembekuan darah. (Rahayu, 2016). Berdasarkan jumlah yang ada dan dibutuhkan tubuh, mineral dibagi menjadi tiga golongan : 1) Macromineral : yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh lebih dari 100 miligram perhari. Terdiri dari Kalsium, Fosfor, Magnesium, Sulfur, Sodium, Chloride dan Potassium. 2) Micromineral : yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh sekitar 15 miligram perhari. Terdiri dari zat besi, zinc, tembaga, mangan, yodium, selenium, fluoride, molybdenum, chromium dan Kobalt (sebagai bagian dari molekul vitamin B12). 3) Ultratracemineral : istilah yang digunakan untuk menamakan mineral yang terdapat dalam makanan dalam jumlah yang sangat kecil (microgram sehari). Contohnya adalah arsenic, boron, nickel, silicon, dan vanadium. 6



Fungsi dan kegunaan dari kelompok mineral ini sampai sekarang belum jelas. e. Vitamin Vitamin merupakan nutrien organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan. Vitamin yang pertama kali ditemukan adalah vitamin A dan B, dan ternyata masing-masing larut dalam lemak dan larut dalam air (Rahayu, 2016). 5. Masalah Kebutuhan Nutrisi Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, kanker, dan anoreksia nervosa. a. Kekurangan Nutrisi Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) risiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme (Hidayat & Uliyah 2015). Tanda klinis: 1) Berat badan 10-20% dibawah normal. 2) Tinggi badan dibawah ideal. 3) Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot. 4) Adanya penurunan albumin serum. b. Kelebihan Nutrisi Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai risiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebih (Hidayat & Uliyah 2015). Tanda klinis: 1) Berat badan lebih dari 10% berat ideal. 2) Obesitas (lebih dari 20% berat ideal). 3) Adanya jumlah asupan yang berlebihan. 4) Aktivitas menurun atau monoton. c. Obesitas



7



Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolisme karena kalebihan asupaasupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori (Hidayat & Uliyah 2015). d. Diabetes Melitus Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan (Hidayat & Uliyah 2015). e. Hipertensi Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan (Hidayat & Uliyah 2015). f. Penyakit jantung koroner Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, gangguan ini sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidk sehat, obesitas, dan lain-lain (Hidayat & Uliyah 2015). g. Kanker Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh konsumsi lemak secara berlebihan (Hidayat & Uliyah 2015). h. Anoreksia nervosa Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan, ditandai dengan adanya kontipasi, pembengkakan badan, nyeri abdomen, kedinginan, letargi, dan kelebihan energi (Hidayat & Uliyah 2015). B. Rencana Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Kebutuhan Nutrisi 1. Pengkajian a. Riwayat Keperawatan 1) Usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas 2) Kesulitan makan (gangguan mengunyah atau menelan) 3) Perubahan nafsu makan 4) Perubahan berat badan 8



5) Ketidakmampuan fisik 6) Kepercayaan budaya dan agama yang mempengaruhi dalam pemilihan makanan 7) Status kesehatan umum dan kondisi medis 8) Riwayat pengobatan b. Pemeriksaan fisik Pengkajian tidak hanya berfokus pada jaringan yang berproliferasi secara cepat seperti kulit, rambut, kuku, mata, dan mukosa tetapi juga meliputi tinjauan sistematis yang dapat dibandingkan dengan setiap pemeriksaan fisik yang rutin. Tanda Klinis malnutrisi : Area pemeriksaan



Tanda- tanda



Penampilan umum



Apatis, tidak bersemangat, lelah, mudah letih



BB



Berlebih/ kurang



Kulit



Kering, berlapis, bersisik, pucat/ berpigmen, ada petekie/ memar, lemak subkutan kurang



Kuku



Rapuh, pucat, melengkung,



bentuk seperti



sendok Rambut



Kering, kusam, jarang, warna memudar, rapuh



Mata



Konjungtiva pucat/merah,, kering, kornea lunak, kornea berawan



Bibir



Bengkak, pecah berwarna merah di pinggir mulut, fisura vertical



Lidah



Bengkak, berwarna merah, penampakan halus



Gusi



Berspons, bengkak, mudah berdarah, meradang



Otot



Lemah, mengecil



System



Anoreksia,



gastrointestinal



konstipasi, pembesaran hati



Saraf



Penurunan refleks, kehilangan sensorik, rasa terbakar,



tidak



mampu



kesemutan



iritabilitas



9



di



mencerna,



tangan



dan



diare,



kaki,



c. Pemeriksaan Penunjang 1) Albumin (N: 4-5,5 mg/100 ml) 2) Transferin (N:170-25 mg/100 ml) 3) Hb (N: 12 mg%) 4) BUN (N: 10-20 mg/100 ml) 5) Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki-laki: 0,6-1,3 mg/100 ml, wanita: 0,5-1,0 mg/100ml). 2. Diagnosa keperawatan Diagnosa 1 : Defisit nutrisi a. Definisi Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme b. Batasan Karakteristik 1) Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal 2) Membran mukosa dan konjungtiva pucat 3) Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah 4) Luka, inflamasi pada rongga mulut 5) Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan c. Faktor yang berhubungan : Ketidakmampuan



pemasukan



atau



mencerna



makanan



atau



mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi. Diagnosa 2 : Obesitas a. Definisi Obesitas adalah kondisi kronis akibat penumpukan lemak dalam tubuh yang sangat tinggi. b. Batasan karakteristik 1) Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk jenis kelamin manusia 2) Konsumsi gula pasir minuman 3) perilaku makan yang tidak teratur 4) persepsi makan yang tidak teratur 5) Konsumsi alcohol berlebihan 10



6) Ketakutan tentang kekurangan penyediaan makanan 7) Susu formula atau bayi campuran 8) Sering ngemil 9) Gangguan genetic 10) Heritabilitas saling terkait faktor (mis., jaringan adiposa distribusi, energi pengeluaran, lipoprotein lipase aktivitas, sintesis lipid, lipolisis) 11) Frekuensi makan makanan berminyak tinggi 12) Diabetes mellitus ibuhamil 13) Ibu hamil perokok 14) Kegemukan pada masa bayi 15) Parental obesity 16) Ukuran porsi cenderung besar c. Faktor yang berhubungan 1) Faktor genetik 2) Faktor psikologis 3) Pola hidup yang kurang tepat 3. Perencanaan Diagnosa 1 : Defisit Nutrisi a. Tujuan dan Kriteria Hasil Tujuan : Setelah



dilakukan



tindakan



keperawatan



selama



1x24



jam/selama



perawatan klien dapat menunjukan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat. kriteria Hasil: 1) Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan 2) Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan 3) Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi 4) Tidak ada tanda tanda malnutrisi b. Intervensi Keperawatan dan Rasional: berdasarkan NIC Intervensi 1. Kaji tanda-tanda vital



Rasional 1. Untuk mengetahui keadaan umum



2. Kaji status nutrisi klien



klien



3. Kaji berat badan klien



2. Untuk mengetahui status nutrisi



4. Berikan makanan peroral 5. Berikan



informasi



yang



klien tepat 3. Untuk mengetahui berat badan 11



terhadap klien tentang kebutuhan nutrisi yang sesuai



klien 4. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi



6. Ajarkan untuk selalu menjaga kebersihan mulut



klien 5. Informasi yang diberkan dapat



7. Anjurkan klien makan sedikit demi sedikit tapi sering



memotivasi



klien



untuk



meningkatkan intake nutrisi



8. Kolaborasi dengan ahli gizi



6. Mulut



yang



bersih



dapat



meningkatkan nafsu makan 7. Makan sedikit demi sedikit untuk meningkatkan intake nutrisi 8. Untuk memenuhi nutrisi yang adekuat



Diagnosa 2 : Obesitas a. Tujuan dan kriteria hasil : Setelah dilakukan tidakan keperawatan selama 1x24 jam/selama perawatan ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan pada klien teratasi dengan Kriteria hasil : 1) Mengerti faktor yang meningkatkan berat badan 2) Memodifikasi diet dalam waktu yang lama 3) Menggunakan energy untuk aktivitas sehari-hari b. Intervensi Keperawatan dan Rasional: berdasarkan NIC Intervensi



Rasional



1. Kaji tanda-tanda vital



1. untuk mengetahui keadaan umum



2. Kaji berat badan klien 3. Berikan



informasi



klien yang



tepat



terhadap klien tentang diet



2. untuk mengetahui berat badan klien 3. agar klien mengetahui bagaimana



4. Ajurkan klien untuk berolahraga



cara diet 4. untuk menurunkan berat badan klien



12



DAFTAR PUSTAKA



Hidayat, A.Aziz Alimul. 2014. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Hidayat, Uliyah. (2015). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika. Indriyani, Diyan.2014. Keperawatan Maternitas: Pada Area Perawatan Antenatal, Edisi Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu. Nanda(2015).Diagnosis keperawatan definisi dan klasifikasu edisi 10. Jakarta:EGC Nanda International.2015-2017. Diagnosis Keperawatan Edisi 10.Jakarta: EGC Nurarif.A.H dan Kususma.H.(2015). Aplikasi Asuhan keperawatan berdasarkan diagnose medis dan Nanda Nic-Noc. Yogya: medication Rahayu, S.,Harnanto,A.M.(2016). Kebutuhan dasar manusia II. Kementrian Kesehatan repbublik Indonesia. Tim Pokja SDKI PPNI.(2016). Standar diagnosa keperawatan Indonesia edisi 1. Jakarta : Dewan Pengurus pusat persatuan perawat nasional Indonesia. https://adoc.pub/laporan-pendahuluan-nutrisi.html diakses pada tanggal 13 septermber 2021 jam 15:30 Wita https://www.google.co.id/amp/s/nerstriwinugroho77.wordpress.com/2016/02/25/laporanpendahuluan-pada-klien-dengan-gangguan-nutrisi/amp/ diakses pada tanggal 13 septermber 2021 jam 16:00Wita http://chrisinabally.blogspot.com/2017/06/makalah-kebutuhan-nutrisi.html?m=1 diakses pada tanggal 13 septermber 2021 jam 19:00 Wita



13



14