LP Kebutuhan Nutrisi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI Tugas ini disusun sebagai salah satu bentuk penugasan dalam Praktik Klinik Keperawatan Dasar Dosen Pembimbing : Filia Icha S, M.Kep



Nama : Arifin Ramdhani NIM : 19613277



PRODI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO



1



LEMBAR PENGESAHAN



Nama



: Arifin Ramdhani



NIM



: 19613277



Judul Askep



: Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan Gangguan Kebutuhan Nutrisi di ruang Unit Stroke



Telah diterima dan disahkan oleh pembimbing institusi atas Asuhan Keperawatan yang telah diikuti selama Praktik Klinik Keperawatan Dasar yakni pada tanggal 11-16 Januari 2021.



Ponorogo, 04 Januari 2021 Pembimbing Institusi



(Filia Icha Sukamto, S. Kep., Ns., M.Kep)



Mahasiswa



( Arifin Ramdhani)



2



LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN NUTRISI A. KONSEP DASAR 1. Definisi Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energy dan digunakan dalam aktivitas tubuh. Dimana zat – zat itu terdiri dari zat – zat gizi dan zat lain yang dapat menghasilkan energy dan tenaga. Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak, mengingat manfaat nutrisi dalam tubuh dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh seperti kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi yodium, defisiensi seng (Zn) defisiensi vitamin A, defisiensi thiamin, defisiensi kalium dan lain-lain yang dapat menghambat proses tumbuh kembang anak (A. Aziz Alimul Hidayat, 2009). Kebutuhan



nutrisi



bagi



setiap



orang



berbeda-beda,



yang



berhubungan dengan perbedaan yang terdapat dalam bidang genetik dan metabolik. Namun, bagi semua bayi dan anak-anak, tujuan dasar daripada pemenuhan kebutuhan akan nutrisi tersebut meliputi pencapaian pertumbuhan yang memuaskan serta penghindaran terjadinya penyakit yang akut atau kronik, disamping menopang perkembangan kemampuan fisik dan mental dan seharusnya juga menyediakan cadangan untuk menghadapi sesuatu ketegangan. Food and nutrition Board – Badan Makanan dan Nutrisi (NAS-NRC, 1980) telah



mengidentifikasikan



pemberian



susunan



makanan



yang



sepantasnya untuk sejumlah bahan makanan, untuk mencegah terjadinya keadaan-keadaan kekurangan gizi bagi kebanyakan orang (Behrman, Victor, 1988).



3



2. Klasifikasi Klasifikasi nutrisi dapat berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air yaitu : a) Karbohidrat Karbohidrat adalah gula sederhana (monosakarida dan disakarida) dan gula kompleks (polisakarida). Karbohidrat terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen. Gula, sirup, madu, buah, dan susu adalah sumber karbohidrat sederhana. Roti, sereal, kentang, beras, pasta, dan gandum berisi karbohidrat kompleks. b) Protein Protein adalah zat kimia organik yang berisi asam amino, yang dihubungkan dengan rantai peptida. Protein terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen,dan nitrogen.Tubuh mensintesisprotein antara lain membentuk hemoglobin untuk membawa oksigen ke jaringan, insulin untuk regulasi glukosa darah, dan albumin untuk regulasi tekanan osmotik darah. c) Lemak Lemak atau lipid, termasuk lemak netral, minyak, asam lemak, kolesterol, dan phospholopid. Lemak adalah zat organikyang terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen.Lemak secara ideal membentuk sekitar 20% berat badan pada orang yang tidak gemuk.Lemak berfungsi sebagai transport sel, proteksi organ vital, energi, simpanan energi pada jaringan adiposa, absorbsi vitamin, dan transport vitamin larut lemak. Lemak diklasifikasikan sebagai lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Daging sapi, daging domba, minyak kelapa, minyak kelapa sawit, dan minyak biji kelapa sawit mengandung asam lemak jenuh lebih tinggi dan lebih keras. Daging ayam, ikan dan sayuran berisi asam lemak tidak jenuh lebih tinggi dan lebih lunak. d) Vitamin Vitamin adalah zat organik yang penting bagi tubuh untuk pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan, dan reproduksi, serta



4



membantu



dalam



penggunaan



energi



nutrient.



Vitamin



diklasifikasikan sebagai vitamin larut lemak dan vitamin larut air.1) Vitamin larut lemak, vitamin larut lemak disimpan di hati atau jaringan adiposa, sehingga intake vitamin berlebihan dapat menyebabkan keracunan. 2) Vitamin larut airVitamin larut air disimpan dalam tubuh. Intake berlebihan diabsorbsi oleh jaringan, dan diekskresikan dalam urine. e) Mineral Mineral membantu membentuk jaringan tubuh dan regulasi metabolisme. Contoh dari mineral adalah kalsium, magnesium, sodium, potassium/kallium, fosfor, besi (fe), iodin, zinc, air. 3. Etiologi / factor penyebab Ada 2 faktor penyebabnya yaitu : a) Kekurangan nutrisi (efek dari pengobatan, mual/muntah, gangguan intake



makanan,



radiasi



/



kemoterapi,



penyakit



kronis,



meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat penyakit infeksi / kanker) b) Disfagia karena adanya kelainan persyarafan c) Penurunan absorpsi nutrisi penyakit / intoleransi laktosa d) Nafsu makan menurun (Wartonah, 2006 Dan Alimul, 2006, Halaman 67) 4. Factor – factor yang mempengaruhi dan lain-lain Factor – factor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi yaitu : a) Pengetahuan Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi yang dapat mempengaruhi pola konsumsi makan, hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan pemenuhan kebutuhan gizi. b) Prasangka Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang bernilai gizi tinggi, dapat memengaruhi status gizi seseorang. c) Kebiasaan



5



Adanya kebiasaan yang buruk atau pantangan terhadap makanan tertentu, dapat juga memengaruhi status gizi. Misalnya, dibeberapa daerah terdapat larangan makan pisang, papaya, bagi gadis dan remaja. Padahal, makanan itu merupakan sumber vitamin yang baik. d) Kesukaan Kesukaan berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat gizi yang dibutuhkan secara cukup. Kesukaan terhadap salah satu jenis makanan, dapat mengakibatkan terjadinya kasus malnutrisi. e) Ekonomi Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi, penyediaan makanan bergizi, membutuhkan dana yang tidak sedikit karena perubahan status gizi dipengaruhi oleh status ekonomi. Dengan kata lain, orang dengan status ekonomi kurang biasanya



kesulitan



dalam



menyediakan



makanan



bergizi.



Begitupun sebaliknya. B. ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian a. Identitas klien Didalam identitas klien ini meliputi nama/inisial, umur, no.register, agama, alamat, pendidikan terakhir, pekerjaan, tanggal MRS, dan diagnosa medis. b. Keluhan utama Keluhan utama pada klien dengan gangguan kebutuhan nutrisi adalah seperti mual, muntah, dan tidak nafsu makan. Sehingga klien mengalami kekurangan nutrisi didalam tubuhnya. c. Riwayat penyakit sekarang



6



Riwayat penyakit sekarang, klien dengan gangguan kebuutuhan nutrisi adalah mual dan muntah setelah makan. Yang bisa mengakibatkan tubuhnya lemas. d. Riwayat penyakit dahulu Pola makan, kebiasaan makan, bisa mempengaruhi terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi. Selain itu, asupan makanan serta keteraturan makan setiap hari juga merupakan factornya. e. Riwayat kesehatan keluarga Apabila ada anggota keluarga yang juga memiliki riwayat penyakit dengan gangguan kebutuhan nutrisi f. Riwayat psikososial Dalam riwayat psikososial ini meliputi persepsi dan harapan klien, persepsi dan harapan keluarga, interaksi dan komunikasi, pertahanan diri, nilai dan kepercayaan, pengakjian konsep diri, dan juga genogram. 2. Pola kesehatan sehari – hari Pola – pola kesehatan sehari – hari sebelum sakit dan saat sakit meliputi pola nutrisi, eliminasi BAB/BAK, istirahat, personal hygiene, dan aktivitas. 3. Pemeriksaan fisik Pengkajian tidak hanya berfokus pada jaringan yang berproliferasi secara cepat seperti kulit, rambut, kuku, mata,dan mukosa tetapi juga meliputi jaringan tinjauan sistematis yang dapat dibandingkan dengan setiap pemeriksaan fisik yang rutin. 4. Pemeriksaan penunjang a. Pemeriksaan Laboratorium 1) Albumin (N:4-5,5 mg//100ml) 2) Transferrin (N:170-25 MG/100ML) 3) Hb (N:12 MG%) 4) BUN (N:10-20 mg/100ml) 5) Ekskresi keratin untuk 24 jam (N:LAKI-LAKI: 0,6-1,3 MG/100



7



b. Pemeriksaan CT scan c. Pengukuran antropometri 1) BB ideal : (TB – 100) + 10% 2) Lingkar pergelangan tangan 3) Lingkar lengan atas (LLA) Nilai normal wanita : 28,5 cm Nilai normal pria : 28,3 cm 4) Lipatan kulit pada otot trisep (TSF) Nilai normal wanita : 16,5 – 18 cm Nilai normal pria : 12,5 – 16,5 cm d. Klinis Metode ini didasrkan atas perubahan yang terjadi yang digunakan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel seperti : kulit, rambut, dan mata. e. Diet Makanan yang dimakan jenisnya dan porsinya. 5. Penatalaksanaan keperawatan dan kolaborasi a. Mengedukasi pemenuhan kebutuhan nutrisi b. Memberikan terapi pengobtan c. Memberikan asupan nutrisi makanan d. Memberikan nutrisi melalui selang gastrointestinal e. Memberikan nutrisi melalui pembuluh darah vena



8



6. Perumusan masalah (pohon masalah) Gangguan menelan/



Malnutrisi



kerusakan saluran pencernaan



Gangguan makanan yang dicerna



kurangnya nutrisi Masuk ke sel



Terjadinya refleks Sel kekurangan nutrisi Defisit Nutrisi



Lemah



Gangguan aktivitas



Berat badan menurun



-



9



7. Perencanaan N O 1.



DIAGNOSA



KRITERIA HASIL



INTERVENSI (SIKI)



(SDKI) (SLKI) Defisit Nutrisi Setelah dilakukan Definisi b/d



intervensi



Memulihkan



ketidakmampuan



keperawatan



menelan



3x kunjungan, maka terjadinya komplikasi akibat



makanan



status



(D.0019)



meningkat



selama menelan



Observasi :



Berat



badan



-



Elminasi



fekal



-



Monitor tanda kelelahan



gastrointestinal



saat makan, minum dan



meningkat



menelan



makan Terapeutik : - Berikan lingkungan yang meningkat Nafsu







Status Tingkat



nyaman



menelan



meningkat depresi



-



Jaga privasi pasien



-



Gunakan alat bantu, jika perlu



menurun 



Monitor gerakan lidah saat makan



Fungsi











Monitor tanda dan gejala aspirasi



meningkat 



mencegah



dengan Tindakan



cukup meningkat 



untuk



nutrisi gangguan menelan.



kriteria hasil : 



kemampuan



Tingkat



nyeri



-



Hindari



penggunaan



sedotan



menurun -



Posisikan duduk



-



Berikan permen lollipop untuk



meningkatkan



kekuatan lidah -



Fasilitasi makanan



meletakkan di



belakang



mulut



10



-



Berikan perawatan mulut, sesuai kebutuhan



Edukasi : -



Informasikan terapi



manfaat



menelan



kepada



pasien dan keluarga -



Anjurkan membuka dan menutup



mulut



saat



memberikan makanan -



Anjurkan tidak bicara saat makan



Kolaborasi : -



Kolaborasi dengan tenaga kesehatan



lain



dalam



memberikan terapi (mis. terapis



okupasi,



ahli



patologi bicara, dan ahli gizi)



dalam



program 2.



Disfungsi



Setelah



Motilitas



intervensi



Gastrointestinal



keperawatan



b/d



mengatur rehabilitasi



pasien. dilakukan Definisi Menyiapkan dan memberikan selama nutrisi



melalui



selang



asupan 3x kunjungan, maka gastrointestinal



enteral (D.0021)



motilitas



Tindakan



gastrointestinal



Observasi :



membaik



dengan



-



kriteri hasil :



Periksa posisi nasogastric rube



(NGT)







Nyeri menurun



memeriksa







Kram



lambung







abdomen



dengan residu atau



menurun



mengauskultasi hembusan



Mual menurun



udara -



Monitor tetesan makanan 11







Muntah menurun







Regurgutasi



pada pompa setiap jam -



dan muntah



menurun 



Distensi



Monitor rasa panuh, mual,



-



Monitor residu lambung



abdomen



setiap 4-6 jam selama 24



menurun



jam pertama, kemudian







Diare menurun



tiap







Suara peristaltic



pemberian



meningkat



eteral, jika perlu







Pengosongan



-



selama



makan



via



Monitor pola buang air perlu



menurun Ratus meningkat



jam



besar setiap 4-8 jam, jika



lambung 



8



Terapeutik : -



Gunakan



teknik



dalam



bersih



pernberian



makanan via selang -



Berikan landa pada selang untuk



mempertahankan



lokasi yang tepat -



Tinggikan kepala tempat tidur 30-45 derajat selama pemberian makan



-



Ukur



residu



sebelum



pemberian makan -



Peluk dan bicara dengan bayi



selama



makan menstimulasi



diberikan untuk aktivitas



makan -



Irigasi selang dengan 30 ml air setiap 4-6 jam selama pemberian makan



12



dan



setelah



pemberian



makan intermiten -



Hindari



pemberian



makanan lewat selang 1 jam



sebelum



prosedur



atau pemindahan pasien -



Hindari



pemberian



makanan jika residu lebih dari 150 cc atau lebih dari 110%-120% dari jumlah makanan tiap jam Edukasi : -



Jelaskan



tujuan



dan



langkah-langkah prosedur Kolaborasi : -



Kolaborasi



pemeriksaan



sinar X untuk konfirmasi posisi selang, jika perlu -



Kolaborasi



pemilihan



jenis dan jurnlah makan 3.



Berat



Badan Setelah



Lebih (D.0018)



enteral. dilakukan Definisi



intervensi keperawatan



Mengajarkan



jumlah,



jenis,



selama dan jadwal asupan makanan



3x kunjungan, berat yang diprogamkan badan membaik,



berlebih Tindakan dengan Observasi :



kriteria hasil : 



Berat



badan



pasien



Tebal



dan



kemampuan keluarga



menerima informasi



membaik 



Identifikasi



lipatan



kulit sedang



-



Identifikasi



tingkat



pengetahauan saat ini



13







Indeks



massa



-



Identifikasi



kebiasaan



pola makan saat ini dan



tubuh sedang



masa lalu -



Identifikasi persepsi dan keluarga



tentang



diet



yang diprogramkan -



Identifikasi keterbatasan finensial



untuk



menyediakan makanan Terapeutik : -



Persiapkan meteri, media , dan alat peraga



-



Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan



-



Berikan pasien



kesempatan dan



keluarga



bertanya -



Sediakan rencana makan tertulis, jika perlu



Edukasi : -



Jelaskan



tujuan



kebutuhan diet terhadap kesehatan -



Informasikan



makanan



yang diperbolehkan dan dilarang -



Informasikan kemungkinan



interksi



obat dan makanan , jika perlu -



Anjurkan



14



mempertahankan semi



Fowler



posisi (30-40



derajat) 0-0menit setelah makan -



Anjurkan



mengganti



makanan sesuai dengan diet yang diprogramkan -



Anjurkan



melakukan



olahraga sesuai toleransi -



Ajarkan cara membaca label



dan



memilih



makanan yang sesuai -



Ajarkan



cara



merencankan



makanan



yang sesuai program -



Rekomendasikan makanan



yang



resep sesuai



dengan diet, jika perlu Kolaborasi : -



Rujuk ke ahli gizi dan sertakan keluarga, jika



4.



Diare (D.0020)



Setelah



perlu dilakukan Definisi



intervensi keperawatan



Mengidentifikasi



dan



selama menurunkan resiko terserang



3x kunjungan, maka organisme patogenik diare menurun dengan Tindakan kriteria hasil : 







Fungsi



Observasi : -



Monitor tanda dan gejala



gastrointestinal



infeksi



meningkat



sistematik



Keseimbangan



lokal



dan



Terapeutik :



15



cairan meningkat 



-



Keseimbangan elektrolit







-



Kontinensia fekal



-



sesudah kontak dengan



Motilitas



pasien dan lingkungan



gastrointestinal



pasien



Status



cairan



Tingkat Tingkat menurun



Pertahankan



teknik



aseptik



pasien



pada



berisiko tinggi infeksi Edukasi :



menurun 



Cuci tangan sebelum dan



menurun



menurun 



Berikan perawatan kulit pada area edema



meningkat 



jumlah



pengunjung



meningkat 



Batasi



-



Jelaskan tanda dan gejla infeksi



nyeri -



Ajarkan



cara



mencuci



tangan dengan benar -



Ajarkan etika batuk



-



Ajarkan cara memerikasa kondisi luka atau luka operasi



-



Ajarkan



meningkatkan



asupan nutrisi -



Anjurkan



meningkatkan



asupan cairan Kolaborasi : -



Kolaborasi



pemberian



imunisasi, jika perlu 8. Implementasi Keperawatan Implementasi merupakan suatu proses keperawatan yang dilakukan setelah perencanaan keperawatan. Implementasi keperawatan adalah langkah keempat dari proses keperawatan yang telah direncanakan oleh perawat untuk membantu pasien yang bertujuan mencegah, mengurangi,



16



dan menghilangkan dampak ataupun respon yang dapat ditimbulkan oleh adanya masalah keperawatan serta kesehatan. Implementasi keperawatan membutuhkan fleksibilitas dan kreativitas perawat 9. Evaluasi keperawatan Evaluasi



keperawatan



merupakan



tahap



kelima



atau



proses



keperawatan terakhir yang berupaya untuk membandingkan tindakan yang sudah dilakukan dengan kriteria hasil yang sudah ditentukan. Evaluasi keperawatan bertujuan menentukan apakah seluruh proses keperawatan sudah berjalan dengan baik dan tindakan berhasil dengan baik . Evaluasi yang diharapkan dalam pemenuhan kebutuhan rasa nyaman adalah dapat mengontrol terhadap adanya gejala, menyatakan rasa nyaman, tidak adanya mual.



DAFTAR PUSTAKA



17



PPNI. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnosis, Edisi I . Jakarta : DPP PPNI. 2017 PPNI. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan , Edisi I. Jakarta : DPP PPNI. 2018 PPNI. Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria hasil Keperawatan, Edisi I. Jakarta : DPP PPNI. 2018 Rindu Yulian. 2014. Laporan Pendahuluan Kebutuhan Nutrisi. https://id. scribd.com/document/434406766/LP-Nutrisi-docx. 12 januari 2021 Tidak diketahui. Tahun(-). Asuhan keperawatan Kebutuhan Nutrisi. https://id. scribd.com/document/315135524/Asuhankeperawatan-kebutuhan-nutrisi-docx. 12 januari 2021



18