11 0 177 KB
SIKLUS KDP LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS PADA Nn. D DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RUANG LAVENDER INTERNE WANITA RUMAH SAKIT DR. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI
OLEH : Nice Foresa, S.Kep 1614901187
PEMBIMBING KLINIK
(
AKADEMIK
)
(
PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKes FORT DE KOCK BUKITTINGGI TAHUN 2017
)
LAPORAN PENDAHULUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI (KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI) A. Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi 1. Definisi Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan zat sisa. Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit. Dengan demikian, fungsi utama nutrisi adalah untuk memberikan energy bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur kerangkadan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia dalam tubuh. Nutrien adalah suatu unsur yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh. Gizi adalah substansi organic dan non organic yang ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik (Kozier, 2004) Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umum faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal, faktor patofisiologi seperti adanya enyakit tertentu yang mengganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik (NANDA, 2015). 2. Etiologi a. Fisiologi 1) Intake nutrient Kemampuan mendapat dan mengolah makanan Pengetahuan Gangguan penelan / menelan Perasaan tidak nyaman setelah makan Anoreksia Nausea & vomitus Intake kalori & lemak yg berlebihan 2) Kemampuan mencerna nutrient
Obstruksi mencerna cairan Mal absorbsi nutrient DM 3) Kebutuhan metabolisme Pertumbuhan Stres Kondisi yang meningkatkan BMR Kanker 4) Gaya hidup dan betrlebihan Kebiasaan makanan yang baik perlu diterapkan pada usia foddierlusia menginjak 1 tahun Kebiasaan makanan lansia menghindari yang penting untuk dimakan 5) Jenis kelamin Metabolisme basal pada laki laki lebih besar dibandingkan dengan wanita, pada laki laki dibutuhkan BMRIO Kkal /kg/bb/jam dan pada wanita oigkkal/kg/bb/jam 6) Tinggi bdan dan berat badan Tinggi badan dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh,semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas , sehingga kebutuhn metabolisme basal tubuh juga menjadi besar. 7) Status kesehatan Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat 8) Ekonomi Status ekonomi dapat mempengruhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit 9) Alkohol dan obat Penggunaan alkohol dan obat yang berlebihan memberi konstribusi pada defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelanjakan untuk alkohol daripada makanan . Obat-obatan yg menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan zat gizi esensial .Obat obatan juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi inteostine 3. Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rectum dan anus. a. Mulut Gigi berfungsi untuk menghancurkan makanan pada awal proses pencernaan. Mengunyah dengan baik dapat mencegah terjadinya luka parut pada permukaan saluran pencernaan. Setelah dikunyah lidah mendorong gumpalan makanan ke dalam faring, dimana makanan bergerak ke esophagus bagian atas dan kemudian ke bawah ke dalam lambung. b. Esofagus
Esofagus adalah sebuah tube yang panjang. Sepertiga bagian atas adalah terdiri dari otot yang bertulang dan sisanya adalah otot yang licin. Permukaannya diliputi selaput mukosa yang mengeluarkan secret mukoid yang berguna untuk perlindungan. c. Lambung Gumpalan makanan memasuki lambung, dengan bagian porsi terbesar dari saluran pencernaan. Pergerakan makanan melalui lambung dan usus dimungkinkan dengan adanya peristaltic, yaitu gerakan konstraksi dan relaksasi secara bergantian dari otot yang mendorong substansi makanan dalam gerakan menyerupai gelombang. Pada saat makanan bergerak ke arah spingter pylorus pada ujung distal lambung, gelombang peristaltik meningkat. Kini gumpalan lembek makanan telah menjadi substansi yang disebut chyme. Chyme ini dipompa melalui spingter pylorus kedalam duodenum. Rata-rata waktu yang diperlukan untuk mengosongkan kembali lambung setelah makan adalah 2sampai 6 jam. d. Usus halus Usus halus yang terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum yang panjangnya kira-kira 6 meter dengan diameter 2,5 cm. Usus besar terdiri dari rectum, colon dan rectum yang kemudian bermuara pada anus. Panjang usus besar sekitar 1,5 meter dengan diameter kira-kira 6 cm. Usus menerima makanan yang sudah berbentuk chime (setengah padat) dari lambung untuk mengabsorbsi air, nutrient, potassium, bikarbonat dan enzim. Chyme bergerak karena adanya peristaltik usus dan akan berkumpul menjadi feses di usus besar. Dari makan sampai mencapai rectum normalnya diperlukan waktu 12 jam. Gerakan colon dibagi menjadi 3 bagian yaitu, pertama houstral shuffing adalah gerakan mencampur chyme untuk membantu mengabsorbsi air, kedua kontraksi haustrl yaitu gerakan untuk mendorong materi air dan semi padat sepanjang colon, ketiga gerakan peristaltic yaitu gerakan maju ke anus yang berupa gelombang. Makanan yang sudah melewati usus halus : Chyme, akan tiba di rectum 4 hari setelah ditelan, jumlah chime yang direabsorbsi kurang lebih 350 ml. e. Usus besar (kolon) Kolon orang dewasa, panjangnya kurang lebih 125-150 cm atau 50-60 inch, terdiri dari :Sekum, yang berhubungan langsung dengan usus halus. Kolon terdiri dari kolon asenden, transversum, desenden dan sigmoid. Rektum, 10-15 cm/ 4-6 inch. Fungsi utama usus besar (kolon) adalah : - Absorbsi air dan nutrient - Proteksi/ perlindungan dengan mensekresikan mucus yang akan melindungi dinding usus trauma oleh feses dan aktivitas bakteri.
- Menghantarkan sisa makanan sampai ke anus dengan cara berkontraksi. f. Anus/ anal/ orifisium eksternal Panjangnya kurang lebih 2,5-5 cm atau 1-2 inch, mempunyai 2 spingter yaitu internal (involunter) dan eksternal (volunter). Panjang rectum bervariasi, sesuai dengan usia : Bayi
: 2,5-3,8 cm
Toddler
: 4 cm
Pra sekolah
: 7,6 cm
Sekolah
: 10 cm
Dewasa
: 10-15 cm
3. Komponen-Komponen Nutrient 1. Air Air meliputi 60%-70% berat badan individu dewasa dan 80% berat badan bayi (potter & perry, 1992). Individu dewasa dapat kehilangan cairan kurang lebih 2-3 liter per hari melalui keringat, urin, dan pernapasan. Air memiliki peranan yang besar bagi tubuh. Selain sebagai komponen penyusun sel yang utama, air juga berperan dalam menyalurkan zat-zat makanan menuju sel. Fungsi air bagi tubuh sendiri adalah untuk membantu proses/ reaksi kimia dalam tubuh serta berperan dalam mengontrol temperatur tubuh. Tidak ada satupun organ tubuh yang mampu berfungsi tanpa air. 2. Karbohidrat Karbohidrat merupakan sumber energy utama. Setiap 1g karbohidrat menghasilkan 4 kkal. Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah sintesis dari glukosa, pecahan energi selama masa istirahat atau puasa. Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak. Metabolisme karbohidrat mengandung 3 proses, yaitu : a. Katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbon dioksida dan air
disebut glikogenolisis.
b. Anabolisme glukosa terbentuk glikogen disebut glikogenesis. c. Perubahan dari asam amino dan gliserol menjadi glukosa disebut glukoneogenesis. 3. Protein Protein berfungsi untuk pertumbuhan, mempertahankan dan mengganti jaringan tubuh. Setiap 1g protein menghasilkan 4 kkal. Bentuk sederhana dari protein adalah asam amino. Asam amino disimpan dalam jaringan berbentuk hormone dan enzim. Asam amino esensial tidak dapat disintesis dalam tubuh, tetapi harus didapat dari makanan.
4. Lemak Lemak merupakan sumber energi paling besar. 1g lemak akan menghasilkan 9 kkal. Lipid adalah lemak yang dapat membeku pada suhu ruangan tertentu, dimana lipid tersebut terdiri atas trigliserida dan asam lemak. Proses terbentuknya asam lemak disebut lipogenesis. Kegiatan yang membutuhkan energi, antara lain : a. Pernapasan, sirkulasi darah, suhu tubuh, dll. b. Kegiatan mekanik oleh otot. c. Aktivitas otak dan saraf. d. Energi kimia untuk membangun jaringan, enzim, dan hormon. e. Sekresi cairan pencernaan. f. Absorbsi zat-zat gizi disaluran pencernaan. h.Pengeluaran hasil metabolisme. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi : a. Basal Metabolisme meningkat b. Aktivitas tubuh c. Faktor usia d. Suhu lingkungan e. Penyakit 5. Vitamin Vitamin adalah senyawa organic yang tidak dapat dibuat oleh tubuh dan diperlukan dalam jumlah besar sebagai katalisator dalam proses metabolisme. Vitamin secara umum diklasifikasikan ke dalam : a. Vitamin yang dapat larut dalam lemak, yaitu : vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin K. b. Vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B dan vitamin C. 6. Mineral Mineral dikategorikan menjadi 2 : a. Macromineral, yaitu : seseorang memerlukan setiap harinya sejumlah lebih dari 100 mg. Contohnya : kalsium, phosphor, sodium, potasium, magnesium, klorida, dan sulfur. b. Micromineral, yaitu : seseorang memerlukan setiap harinyasejumlah kurang lebih 100 mg. Contohnya : besi, seng, mangan, iodium, selinium, cobalt, kromium, tembaga, dan klorida. 4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi a. Keseimbangan Metabolisme dan energi tubuh
1. Metablisme berarti perubahan yang menyangkut segala transportasi kimiawi serta energi yang terjadi dalam tubuh. 2. Jumlah energi yang dibebaskan oleh katabolisme zat makanan dalam tubuh sama dengan energi yang dibebaskan bila zat makanan dibakar di luar tubuh. 3. Energi output = kerja luar + Simpanan energi + Panas Faktor yang mempengaruhi laju metabolisme adalah : 1. Kerja otot 2. Konsumsi Oksigen 3. Pemberian makanan 4. Lingkungan b. Dampak gangguan pemasukan nutrisi Dampak gangguan pemasukan nutrisi tergantung pada macam dan tipe nutrisi yang meliputi lamanya pemasukan yang inadekuat atau konsumsi yang berlebihan dan juga umur seseorang. c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola diet : 1) Kebudayaan 2) Agama 3) Kesukaan seseorang terhadap makanan 4) Sikap dan emosi 5) Letak geografi 6) Faktor ekonomi 5. Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi 1. Protein Calorie Malnutrition (PCM/PEM) Suatu kondisi status nutrisi buruk akibat kurangnya kualitas dan kuantitas konsumsi nutrisi, dengan kategori sebagai berikut : a. PCM/ PEM ringan : BB < 80 % BB Normal sesuai umur. b. PCM/ PEM sedang : BB 60 % BB Normal sesuai umur s/d 80 % BB Normal. c. PCM/ PEM berat : BB < 60 % BB Normal sesuai umur. 2. Kwashiorkor Malnutrisi yang terjadi akibat diet protein yang tidak adekuat pada bayi ketika sudah tidak mendapatkan asi. Defisiensi dapat berakibat : retardasi mental, kemunduran pertumbuhan, apatis, edema, otot-otot tidak tumbuh, depigmentasi kulit, dermatitis.
3. Marasmus Sindrom akibat defisiensi kalori dan protein. Defisiensi kalori berkibat : kelaparan, hilangnya jaringan-jaringn tubuh, BB kurang dari normal, diare. PCM juga dapat terjadi akibat kurang baiknya penanganan klien selama menjalani proses perawatan di berbagai fasilitas kesehatan. PCM yang terjadi di lingkungan fasilitas kesehatan : a. Status defisiensi Protein Keadaan defisiensi protein dapat terjadi dalam jangka pendek pada klien yang mengalami stres berat akibat berbagai gangguan tubuh (pembedahan penyakit akut, dll) Tanda klinis : lelah, apatis, edema, kadar protein menurun, penurunan berat badan, kemunduran otot, wajah tampak tua. b. Cachexia Dapat terjadi secara gradual akibat kurangnya intake nutrisi yang adekuat dalam jangka panjang. Gejala klinis (menyerupai marasmus) : lapar, berat badan menurun drastis, kemunduran otot, diare. c. Mixed stated Kondisi ini dapat terjadi pada pasien yang mengalami cachexia dan stres yang akut. Efek dari mixed state dapat berakibat buruk akibat hilangnya nutrisi-nutrisi vital, vitamin, dan zat besi. Tanda klinis : defisit neurologis, gangguan kulit, gangguan penglihatan. d. Obesitas Status obesitas dapat ditegakkan apabila berat badan lebih dari normal (20%-30% > Normal) e. Overweight Suatu keadaan BB 10 % melebihi berat badan ideal. 6. Kebutuhan Nutrisi Sesuai Tingkat Perkembangan Usia a. Bayi Pada bayi pencernaan dan absorbsi masih sederhana sampai umur 6 bulan. Kalori yang dibutuhkan sekitar 110-120 kal/kg/hari. Kebutuhan cairan sekitar 140-160-ml/kg/hari. Bayi sebelum usia 6 bulan pemberian nutrisi yang cocok adalah ASI. b. Anak Todler dan Pra Sekolah Kebiasaan yang perlu diajarkan pada usia ini antara lain: 1)
Penyediaan makanan dalam berbagai variasi
2)
Membatasi makanan manis
3)
Konsumsi diet yang seimbang.
4)
Penyajian waktu makanan yang teratur.
Kebutuhan kalori pada masing-masingusia: 1)
1 tahun = 100 kkal/hari
2)
3 tahun = 300-500 kkal/hari
c. Anak Sekolah (6-12 tahun) Usia
kalori
protein
Calcium
Fe
Vit.A
Vit.B1
Vit.C
10-12
1900
60
0,75
8
2500
0,7
25
07-09
1600
50
0,75
7
2500
0,6
25
05-06
1400
40
0,50
6
2500
0,6
25
Tahun
kal
gram
Gram
Mg
U.I
Mg
Mg
d. Remaja (13-21 tahun) Kebutuhan kalori, protein, mineral dan vitamin sangat tinggi berkaitan dengan berlanjutnya proses pertumbuhan. Lemak tubuh meningkat akan mengakibatkan obesitas sehingga akan menimbulkan stress terhadap body image. e. Dewasa Muda (23-30 tahun) Kebutuhan nutrisi pada masa dewasa muda, selain untuk proses pemeliharaan dan perbaikan tubuh dari pada pertumbuhan. Kebutuhan nutrisi pada umumnya lebih diutamakan pada tipe dan kualitas daripada kuantitas. f. Dewasa (31-45 tahun) Masa dewasa merupakan masa produktif khususnya terkait dengan aktivitas fisik. Kebutuhan nutrisi pada masa ini perlu mendapatkan perhatian besar dan harus di bedakan antara tingkatan pekerjaan. Kebutuhan gizi untuk orang dewasa berdasarkan tingkat pekerjaan
Unsur
Keadaan pekerjaan Ringan Sedang L P L P
Berat L P
Gizi Kalori Protein Kalsium Ferum Vit. A Vit. B1
2100 60 0,5 8 2500 1
1750 55 0,5 10 2500 0,8
2500 65 0,5 8 2500 1,2
2100 65 0,5 8 2500 1
3000 70 0,5 10 2500 1,5
2500 70 0,5 8 2500 1,5
B. Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi A. Pengkajian 1.Pengukuran Anthropometri a. Berat Badan ideal: (Tinggi Badan-100)±10% b. Lingkaran Pergelangan tangan c. Lingkaran lengan atas (MAC/ Mid Aid Cirmumtance) Nilai normal wanita: 28.5 cm Nilai normal pria: 28,3 cm d. Lipatan Kulit pada otot trisep (TSP/Tricep Skin Fold) Nilai normal wanita: 16,5-18 cm Nilai normal pria: 12,5-16,5 cm e. Body massa index = BB(Kg)/ TB(m2) 2.Pengukuran Biochemical (Laboratorium) a. Albumin (Normal:4-4,5 mg/100ml) b. Transferin (Normal: 170-250 mg/100ml) c. Hemoglobin/ Hb (Normal:12 mg%) d. BUN (Normal: 10-20 mg/100ml) e. Eskresi kreatinin untuk 24 jam (Normal: laki-laki:0,6-13 mg/100ml, perempuan:0,5-1,0 mg/100ml) 3.Pemeriksaan dengan Clinical sign a) Riwayat Penyakit 1. Adanya riwayat Berat Badan berlebih atau kurang 2. Penurunan Berat Badan dan Tinggi Badan 3. Mengalami penyakit tertentu 4. Riwayat pembedahan pada system gastrointestinal
5. Anorexia 6. Mual dan muntah 7. Diare 8. Alkoholisme 9. Disabilitas mental 10.Terapi radiasi b) Riwayat pemakaian obat-obatan Aspirin, antibiotic, antasida, antidepresa, agen antiimflasi, agen antineoblastik, digitalis, laksatif, diuretic, natrium klorida, dan vitamin/ preparatnutrien lain.
Pengkajian umum status gizi individu Area
Tanda-tanda normal
Tanda-tanda abnormal
pengkajian Penampilan
Gesit, energik, mampu
Apatis, lesu, tampak
umum dan
beristirahat dengan baik
lelah
vitalitas Berat badan
Dalam rentang normal
Obesitas, underweight
sesuai dengan usia dan tinggi badan Bercahaya, berminyak
Kusam, kering, pudar,
dan tidak kering
kemerahan, tipis, pecah/
Lembut, sedikit lembab,
patah-patah Kering, pucat, iritasi,
turgor kulit baik
petichie, lemak di
Kuku
Merah muda, keras
subkutan tidak ada Mudah patah, berbentuk
Mata
Berbinar, jernih, lembab,
seperti sendok Konjungtiva pucat,
konjungtiva merah muda
kering, exoptalmus,
Rambut
Kulit
Bibir
Lembab merah muda
tand-tanda infeksi Kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membrane
Merah muda, lembab
mukosa pucat Perdarahan, peradangan,
Kenyal ,berkembang
berbentuk seperti spon Fleksia/ lemah, tonus
dengan baik
kurang, tenderness,
System
Nadi dan tekanan darah
tidak mampu bekerja Denyut nadi lebih dari
kardiovaskuler
normal, irama jantung
100X/ menit, irama
normal
abnormal, tekanan darah
System
Nafsu makan baik,
rendah atau tingi Anorexia, konstipasi,
pencernaan
eliminasi normal dan
diare, flatulensi,
System
teratur Reflek normal, waspada,
pembesaran liver Bingung, rasa terbakar,
persarafan
perhatian baik, emosi
paresthesia, reflek
stabil
menurun
Gusi Otot
4.Dietary History a.
Gangguan pada fungsi mengunyah dan menelan
b.
Asupan makan tidak adekuat
c.
Diet yang salah atau ketat
d.
Kurangnya persediaan bahan makanan selam 10 hari/ lebih
e.
Tidak adekuatnya dana untuk penyediaan bahan makanan
f.
Tidak adekuatnya fasilitas penyiapan bahan makanan
g.
Tidak adekutanya penyimpanan bahan makanan
h.
Ketidakmampuan fisik
i.
Lansia yang tinggal dan makanan sendiri B. Diagnosa Keperawatan dan Tujuan Keperawatan 1.Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan: a. Penurunan asupan oral, ketidak nyaman pada mulut, mual, muntah b. Penurunan absorbsi nutrisi
c. Muntah, anorexia, gangguan digesti d. Depresi, stress, isolasi social Tujuan: Setelah dilakukan tindakan Keperawatan selama 2 X 24 jam klien dapat terpenuhi kebutuhan nutrisinya. Kriteria Hasil: a. Klien mengatakan sudah tidak mual dan muntah setiap kali makan. b. Asupan oral dan absorbsi nutrisi kembali normal seperti semula. c. Tidak ditemui stomatitis. d. Klien mengatakan perut sudah tidak sakit apabila dimasuki makanan. e. Klien merasa lebih nyaman. C. Rencana Keperawatan Diagnosa Keperawatan 1.Ketidakseimban
Rencana Keperawatan
Rasionalisasi
Ø Jelaskan perlunya
Ø Nutrisi berperan
gan nutrisi: kurang
konsumsi karbohidrat,
menyediakan sumber
dari kebutuhan
lemak, protein, vitamin,
energi, membangun
berhubungan dengan: mineral dan cairan yang a.Penurunan
adekuat
asupan oral,
jaringan dan mengatur proses metabolisme tubuh.
ketidaknyamanan
Ø Konsultasikan
pada mulut, mual,
dengan ahli gizi untuk
kita dapat menentukan
muntah
menetapkan kebutuhan
metode diet yang
kalori harian dan jenis
memenuhi asupan kalori
makanan yang sesuai
dan nutrisi yang optimal
b.Penurunan absorbsi nutrisi c.Muntah, anorexia, gangguan digesti d.Depresi, stress, isolasi sosial
Ø Dengan konsultasi,
bagi klien Ø Diskusikan
Ø Faktor-faktor
bersama klien
seperti nyeri,
kemungkinan penyebab
kelemahan, penggunaan
hilangnya nafsu makan
analgesik, dan imobilitas dapat
menyebabkan anorexia Ø Anjurkan klien
Ø Kondisi yang
untuk istirahat sebelum
lemah lebih lanjut dapat
makan
menurunkan keinginan dan kemampuan klien anorexia untuk makanan
Ø Tawarkan makanan
Ø Distribusi total
dalam jumlah sedikit tapi
asupan kalori yang
sering
merata sepanjang hari membantu mencegah distensi lambung sehingga selera makan mungkin akan meningkat
Ø Pada kondisi
Ø Pembatasan
menurunnya nafsu
asupan cairan saat
makan, batasi asupan
makan membantu
cairan saat makan dan
mencegah distensi
hindari mengkonsumsi
lambung
cairan 1 jam sebelum dan sesudah makan Ø Dorong dan Bantu klien untuk menjaga
Ø Kebersihan mulut
kebersihan mulut yang
yang kurang
baik
menyebabkan bau dan rasa yang tidak sedap yang dapat mengurangi nafsu makan
Ø Atur agar porsi
Ø Menyediakan
makan tinggi protein di
makanan TKTP/ Tinggi
sajikan saat klien
Kalori Tinggi Protein
biasanya merasa lapar
pada saat klien merasa paling lapar meningkatkan
kemungkinan klien untuk mengkonsumsi kalori dan protein yang adekuat D. Evaluasi Diagnosa Keperawatan 1 : 1.
Menunjukkan peningkatan Berat Badan
2.
Menunjukkan perilaku untuk meningkatkan dan atau mempertahankan
Berat Badan 3.
Membuat pilihan diet untuk memenihi kebutuhan nutrisi
DAFTAR PUSTAKA Hidayat dan Uliyah. 2005. Buku Saku Pratikum Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : EGC NANDA.2015.Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi. Jakarta : EGC Potter and Perry.2003. Fundamental of Nursing. Australia: Mosby Tarwoto dan Wartowah. 2004. KDM dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika