LP [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Definisi Buried penis adalah kelainan konenital dimana penis mempunyai ukuran normal namun tersembunyi dalam dinding abdomen, paha atau skrotum.. Keadaan ini diebut juga hidden penis atau concealed penis. Penis yang terperangkap adalah suatu kondisi dimana penis tidak terlihat akibat adanya sikatrik, biasanya setelah penyunatan yang tidak berlebihan. Webbed penis dikaraterisktikan sebagai pengkaburan batang penis oleh kulit skrotum yang seperti menjaring pada penoscrotal junction. Mikropenis, ditandai dengan kurang dari 2 standar deviasi dari rata rata panjang penis pada suatu daerah tersebut. Diminutive penis adalah penis yang kecil, malformasi, atau sekunder karena eksotrofi epispadia, hipospadia berat, dan kelainan kromosom. Pada kebanyakan kasus pediatric, penis yang tertanam ini bersifat self limited. Pada dewasa yang tidak ditangani, cenderung memburuk karena akan terbentuk pannus abdominalis yang terus bertumbuh



Etiologi Etiologi bervariasi tentang terjadinya penis tertanam. Literature terakhir menyebutkan adanya disgenesis jaringan dartis dengan penempelan abdnormal dari proksimal dan dorsal cavernosa. Lemak prepubis yang banyak juga menjadi penyebab utama dari penis tertahan. Secara sekunder, penis tertahan dapat diakibatkan karena sirkumsisi yang berlebihan dan mengakibatkan jejas sikatriks, hernia yang besar, atau hidrokel Dewasa dengan penis tertanam, umumnya obese dan seringnya mempunyai riwayat trauma atau pembedahan. Ada pengamatan antara diabetes mellitus dimana dapat menyebabkan proses patologis. Sebagai faktor tambahan, termasuk riwayat operasi bypasss gaster, abdominoplasty, operasi pemanjangan penis, ataupun operasi genitoinguinal lainnya. Penyebab lainnya dari penis yang tertanam adalah genital limfedema. Hal ini terjadi dapat secara idiopatik, iatrogenic, maupun didapat misalnya karena filariasis



Patofisiologi Penis secara umum dibentuk sekitar Minggu ke 16 saat kehamilan. Penis tertanam secara kongential disebabkan karena adanya anomaly pada fascia dartos yang tidak berkembang sehingga tidak se-elastis umumnya yang mengakibatkan penis susah bergerak keluar dan menjadi tertanam dalam pubis. Hal lain yang berkontribusi dalam kelainan penis tertanam



congenital termasuk lemak prepubik, skrotum yang menjaring, kulit penis yang pendek, kulit penis yang longgar, dan kelainan anatomis dimana crus penis yang tertanam terlalu rendah.



PATWEY Kongenital, Obesitas,lemak berlebih dipubis Buried penis Mk.G3 eliminasi urine



Menyumbat Jalan keluar



Penis tertutup lemak/bersembunyi Penis tidak tdk terliat



Bingung tentang



Urine



kelainan Penisnya



Nyeri saat BAK Penis tampak kecil MK. Nyeri Akut



Malu



Mk. G3 citra tubuh Mk. Kurangnya Pengetahuan



Mk.Ansietas



Manifestasi klinis Kebanyakan kasus pediatric dari penis tertanam muncul saat neonates ataupun pre puber. Usia yang paling umum adalah 6 bulan hingga 1 tahun. Dewasa yang disertai dengan penis tertanam, umumnya obese dan penurunan berat badan harus dianjurkan.pasien dapat disirkumsisi, maupun tidak disirkumsisi, namun semakin lama ditunda prosesnya akan menjadi lebih sulit. Satu penelitian menemukan bahwa 77% anak dengan penis tertanam, sebelumnya telah disirkumsisi. Alasan untuk munculnya penis bervariasi. Seringnya orang tua penduli karena mereka tidak bisa melihat penis, maupun kesulitan membersihkan penisnya. Terkadang, mereka melihat ballooning dari kulit ujung penis saat berkemih.



Penatalaksanaan Pembedahan biasanya diperlukan untuk mengobati penis yang terkubur. Pada anak-anak yang sangat muda, kondisi ini dapat sembuh tanpa intervensi. Untuk anak-anak dan orang dewasa yang sangat gemuk, penurunan berat badan dapat membantu. Namun, menurunkan berat badan biasanya tidak cukup untuk sepenuhnya untuk mengatasi masalah. Jika beberapa bentuk oprasi diperlukan, opsi bedah adalah:melepaskan ligamen yang menghubungkan pangkal penis ke tulang kemaluan melakukan cangkok kulit untuk menutupi area penis di mana cakupan kulit diperlukan; ini bisa diperlukan jika sunat menghilangkan terlalu banyak kulit sedot lemak, yang menggunakan kateter untuk menyedot sel-sel lemak di bawah kulit dari daerah sekitar penis. abdominoplasty, tempat kelebihan lemak dan kulit dari daerah tersebut dihilangkan dengan prosedur bedah kosmetik yang kadang-kadang disebut "tummy tuck" panniculectomy, yang menghilangkan pannus, jaringan berlebih dan kulit yang menggantung di alat kelamin dan paha escutheonectomy, di mana bantalan lemak tepat di atas area kemaluan dihilangkan. Antibiotik mungkin diperlukan jika infeksi telah berkembang di area genital. Juga, konseling psikologis mungkin diperlukan jika kondisinya cukup serius sehingga memengaruhi kesehatan seksual dan harga diri Anda atau anak Anda. Untuk hasil jangka panjang yang lebih baik, intervensi bedah harus dilakukan pada usia muda. Seiring bertambahnya usia pria dan ereksi yang lebih sering dan akumulasi lemak yang lebih besar di area kemaluan, solusi bedah menjadi lebih menantang.



Tidak ada data yang baik tentang seberapa besar kemungkinan penis yang terkubur akan sembuh sendiri saat remaja atau dewasa ketika didiagnosis pada bayi atau anak laki-laki. Komplikasi Penis yang terkubur dapat menyebabkan masalah buang air kecil pada laki-laki dari segala usia. Air seni mungkin sering mengenai skrotum atau paha. Iritasi kulit dan infeksi saluran kemih dapat terjadi. Kulit pada penis juga bisa meradang. Infeksi, seperti balanitis, juga sering terjadi karena masalah kebersihan.Pada pria remaja dan dewasa, penis yang terkubur mungkin membuatnya lebih sulit untuk mencapai ereksi. Jika ereksi mungkin dilakukan, mungkin masih sulit untuk melakukan hubungan seksual. Masalah psikologis yang terkait dengan rendahnya harga diri, kecemasan, dan depresi biasanya memengaruhi pria dengan penis yang terkubur.



Rencana Asuhan Keperawatan Pengkajian a.



Identitas



1)



Identitas klien



Data yang terdapat berupa nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, tanggal masuk, tanggal pengkajian, nomor registrasi, diagnosa medik. 2)



Identitas penanggung jawab



Mencakup nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, hubungan dengan klien. b.



Riwayat keperawatan



1)



Keluhan utama



Gangguan utama/terpenting yang dirasakan klien sehingga ia butuh pertolongan.



2)



Riwayat kesehatan sekarang



Riwayat penyakit sekarang yang ditemukan ketika dilakukan pengkajian yang dijabarkan dari keluhan utama dengan menggunakan teknik PQRST. 3)



Riwayat kesehatan dahulu



Buried penis kelainan konenital dimana penis mempunyai ukuran normal namun tersembunyi dalam dinding abdomen 4)



Riwayat kesehatan keluarga



Riwayat dalam keluarga sedikit sekali kemungkinan mempunyai buried penis karena kelainan ini bukan merupakan kelainan genetik,pada keluarga. 5)



Situasi Riwayat pekerjaan



tempat bekerja dan lingkungan. 6)



Riwayat geografi



Kondisi lingkungan tempat tinggal 7)



Riwayat social



Ada perubahan peran, pekerjaan, atau aktivitas, klien akan merasa tergantung dan membutuhkan bantuan orang lain.kesembuhan penyakit. 8)



Pola kebiasaan sehari-hari



Adanya kesulitan dalam melakukan aktivitas, adanya gangguan dalam nutrisi biasanya tidak mampu makan dan minum karena mual dan muntah, gangguan dalam tidur/istirahat, kesulitan BAB (konstipasi atau obstipasi), personal hygiene kurang terpenuhi.



c. Pemeriksaan fisik 1) Keadaan umum:



2) Sistem pernafasan (breath) 3) Sistem kardiovaskuler (blood) 4) Sistem pencernaan(bawel) 5) Sistem persyarafan (brain) 6) Sistem musculoskeletal (bone) 7) Sistem perkemihan (bladder) 8) Sosial 9) Spiritual d. Pemeriksaan penunjang Diagnosa keperawatan 1. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan penyumbatan jalan keluar urine 2. Nyeri akut berhubungan dengan nyeri saat BAK 3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan malu karena penis tidak terlihat atau penis tampak kecil 4. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan binggung tentang kelainan penisnya 5. Ansietas berhubungan dengan akan dilakukannya pembedahan/ sirkumsisi Rencana Keperawatan Intervensi 1. Gangguan eliminasi urine b/d penyumbatan jalan keluar urine 1. Monitor keadaan bladder setiap 2jam dan kolaborasi dalam bladder training 2. Hindari faktor pencetus inkontenensia urine seperti cemas 3. Kolaborasi dengan dokter dalam pengobatan dan katerisasi



4. Berikan penjelasan tentang pengobatan, kateter, penyebab dan tindakan lainnya 2. Nyeri akut b/d nyeri saat bak 1. Kaji inensitas, lokasi dan faktor yang memberatkan atau meningkatkan nyeri 2. Berikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat aktivitas yang dapat di toleran 3. Anjurkan minum banyak 2-3 liter jika tidak ada kontra indikasi 4. Berikan obat analgetik sesuai denga program terapi 3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan malu karena penis tidak terlihat atau penis tampak kecil 1. Bina hubungan saling percaya antara klien dengan perawat 2. Berikan kesempatan pengungkapan perasaannya 3. Bantu klien yang cemas mengembangkan kemampuan untuk menilai diri dan mengenali masalahnya 4. Dukung upaya klien untuk memperbaiki citra tubuh 5. Dorong klien agar bersosialisasi dengan orang lain 4. Ansietas berhubungan dengan akan dilakukannya pembedahan/ sirkumsisi 1. Pantau perubahan tanda-tanda vital dan kondisi yang menunjukkan peningkatan kecemasan klien 2. Berikan informasi serta bimbingan antisipasi dengan segala bentuk kemungkinan yang akan terjadi di masa depan 3. Ajarkan tehnik menenangkan diri dan pengendalian perasaan negative 4. Intruksikan untuk melaporkan timbulnya gejala-gejala kecemasan yang muncul.



Rasional 1. Gangguan eliminasi urine b/d penyumbatan jalan keluar urine 1. Tingkatkan kekuatan otot bladder 2. Mengurangi atau menghindari inkontinensia



3. Menghindari faktor penyebab 4. Meningkatkan pengetahuan dan pasien kooperatif 2. Nyeri akut b/d nyeri saat bak 1. Rasa sakit yang hebat menandakan adanya infeksi 2. Pasien dapat beristirahat dengan tenang dan dapat merelaksasikan otot-otot 3. Untuk membantu klien dalam berkemih 4. Analgetik memblok lintasan nyeri 3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan malu karena penis tidak terlihat atau penis tampak kecil 1. Dasar mengembangkan tindakan keperawatan 2. Klien membutuhkan pengalaman di dengarkan dan di pahami 3. Menetralkan kecemasan yang tidak perlu terjadi dan memulihkan realitas situasi 4. Membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi 5. Membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi 4. Ansietas berhubungan dengan akan dilakukannya pembedahan/ sirkumsisi 1. Perubahan tanda-tanda vital dapat digunakan sebagai indikator terjadinya ansietas pada klien 2. Mempersiapkan klien menghadapi segala kemungkinan,krisis perkembangan 3. Tehnik menenenangkan diri dapat digunakan untuk meredakan kecemasan pada klien yang mengalami distress akut