Lumba Lumba [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DAFTAR ISI A. Lumba Lumba ............................................................................. 2 B. Habitat dan Penyebaran Lumba Lumba ...................................... 4 C. Klasifikasi Ilmiah ........................................................................ 9 D. Anatomi Lumba Lumba .............................................................. 12 E. Siklus Hidup ................................................................................ 14 F. Tingkah Laku Lumba Lumba ...................................................... 16 G. Ancaman Lumba Lumba ............................................................. 19 H. Spesies Lumba Lumba ................................................................ 19 Daftar Pustaka .................................................................................. 26



1



A. Lumba Lumba Lumba lumba paus dan porpois dapat dikelompokkan dam sebuah ordo yaitu Catacea. Kata Catacea berasal dari bahasa latin yaitu cetus yang berarti hewan yang besar dan bahasa yunani yaitu ketos berarti monster laut. Hewan-hewan dari ordo Cetacea adalah hewan menyusui yang sepanjang hidupnya ada di perairan dan telah melakukan berbagai adaptasi untuk kehidupan di lingkungan ini Tubuhnya berbentuk seperti torpedo (streamline) tanpa sirip belakang. Sirip depannya mengecil dan memiliki sebuah ekor horisontal yang kuat untuk bergerak seperti baling-baling perahu. Lubang hidungnya (blowhole) berubah menjadi lubang peniup pada bagian atas kepalanya. Lubang ini berguna untuk pernapasan pada saat hewan itu berenang di permukaan air. Morfologi mamalia laut dari ordo Cetacea seperti terlihat dalam Gambar. Kingdom: Animalia Phylum: Chordata Subphylum: Vertebrata Class: Mamalia Order: Cetacea



Gambar 1. Tursiops sp



Suborder: Odonoceti Family: Delphinidae Genus: Tursiops Species:Tursiops sp



2



ciri-ciri umum yang terdapat pada Cetacea yaitu mereka memiliki bentuk bagian tubuh yang berbeda dengan kebanyakan mamalia yang lain. Kebanyakan mamalia memiliki lubang hidung yang menghadap ke depan, tetapi Cetacea memiliki lubang hidung diatas kepala. Lebih ke belakang, terdapat cekungan di samping kepala yang merupakan posisi dari kuping namun tidak terdapat daun telinga. Cetacea memiliki leher yang pendek, tidak fleksibel dan pergerakan kepala yang terbatas. Di belakang kepala terdapat lengan depan yang berbentuk seperti sirip tanpa jari dan lengan. Bentuk seperti ikan yang terdapat pada bagian tubuh Cetacea adalah sirip dorsal dan sirip ekor (fluks). Sirip dorsal TAHUKAH KAMU?! berguna untuk kestabilan Fakta Seputar Lumba - lumba dan pengaturan panas Suka Membonceng tubuh. Pada beberapa Lumba – lumba berenang sambil spesies, sirip dorsalnya beratraksi ria dan lompat di tengah laut. begitu sebuah speedboat lewat di kecil atau bahkan tidak sekitar mereka, mereka mengikuti dijumpai sama sekali. mereka dapat mencapai kecepatan 28 Fluks horizontal terdapat di km/jam. dan ketika ada objek berada di ujung ekor dan ditunjang sekitar mereka (sebut saja : speed boat) hanya dibagian tengah oleh maka kecepatan lumba – lumba dapat bagian akhir tulang ekor bertambah. (tulang belakang), dan bagian lainnya terdiri dari jaringan non tulang. Lumba-lumba memiliki sebuah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi dan menerima rangsang yang dinamakan sistem sonar. Sistem ini digunakan mereka untuk menghindari benda-benda yang ada didepannya sehingga dapat menghidar dari benturan. Kemampuan sistem sonar lumba-lumba tersebut di adopsi menjadi teknologi yang diterapkan dalam pembuatan kapal selam. 3



Lumba-lumba juga dapat berkomunikasi hampir sama layaknya manusia. Merekea melakukan pembicaraan dua arah (timbal balik) sama seperti manusaia bercaka-cakap. Diketahui lumba-lumba berbicara lewat bunyi infrasonik. Lumba-lumba paling sering berkomunakasi pada saat mereka mencari pasangan untuk kawin dan mengetahui saat ada bahaya. Dan faktanya, mereka mampu mengirim pesan pada sesamanya dalam jarak 220 kilometer.



B. Habitat dan Penyebaran Lumba Lumba Lumba-Lumba bisa hidup lautan mana aja, ada yang hidup di laut tropis, juga ada yang hidup di laut kutub, bahkan lumba-lumba ada juga yang tinggal di sungai, seperti lumba-lumba amazon (Inia geoffrensis). Lumba-lumba seperti paus pembunuh (Orcinus orca) hidup di lautan seluruh dunia, lautan tropis sampai lautan tundra, baik kutub utara atau kutub selatan. Sudjoko (1988) in Purnomo (2001) menyatakan bahwa pada dasarnya perairan Indonesia merupakan bagian penting dari kawasan perairan Indo-Malaya dan akibatnya ada beberapa lumba-lumba yang penyebaranya tidak hanya di perairan Indonesia saja tetapi juga di perairan Indo-Malaya. Distribusi lumba-lumba di dunia dipengaruhi oleh kondisi lingkungan termasuk kondisi oseanografi, seperti salinitas, suhu permukaan laut (Selzer & Payne 1998 in Ali 2006) dan kedalaman laut (Ross et al. 1987 in Ali 2006). Menurut Spalding et al. (2001) in Ali (2006) lumba-lumba sesekali dijumpai sekitar ekosistem terumbu karang. Terumbu karang merupakan daerah yang paling penting bagi beberapa spesies ikan karang. Ikan-ikan karang yang berukuran kecil, krustasea, dan cumi-cumi yang masuk kedalam kelompok moluska hidup pada daerah trumbu karang yang merupakan makanan untuk lumba-lumba. 4



Cuaca dan laut terjadi interaksi yang erat. Perubahan cuaca akan mempengaruhi kondisi laut. Angin misalnya sangat menentukan terjadinya gelombang dan arus di permukaan laut, dan curah hujan dapat menentukan salinitas air laut. Kondisi perairan dapat pula mempengaruhi keberadaan biota yang ada di dalam perairan tersebut.



Adanya perubahan iklim yang berdampak terhadap peningkatan suhu permukaan laut mengakibatkan terganggunya jalur migrasi dan waktu migrasi dari lumba-lumba. Sebagian dari lumbalumba dan paus hidup pada perairan yang hangat. Migrasi yang dilakukan mamalia di daerah ekuator dari arktik dan antartika bertujuan untuk mendapatkan makanan dan untuk beradaptasi terhadap suhu hangat (Andersen 1969 in Wahyudi 2010). Suhu merupakan faktor penting dalam proses biologis bagi organisme dan proses TAHUKAH KAMU?! ekologis di sekitarnya. Fakta Seputar Lumba - lumba Suhu air permukaan di Suka Bekerjasama Lumba – lumba sangat suka perairan Indonesia bekerjasama. Mereka lebih suka umumnya berkisar antara mencari makan dengan cara 28-31 oC. Suhu air di berkelompok dengan lumba – lumba permukaan dipengaruhi lainnya. oleh kondisi meteorologi. Faktor-faktor meteorologi seperti; curah hujan, penguapan, kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin dan itensitas cahaya, oleh sebab itu biasanya suhu permukaan mengikuti pula pola musiman. Di perairan Teluk Jakarta ditemukan suhu air dengan rata-rata bulanan bervariasi antara 28-30 oC (Nontji 2005) 5



Salinitas menggambarkan konsentrasi seluruh ion yang terdapat di perairan. Beberapa jenis lumba-lumba memiliki toleransi terhadap salinitas. Hal ini dapat diketahui dengan aktivitas beberapa lumba-lumba yang mampu berenang atau mencari makan sampai ke wilayah estuari. Menurut Gawarkiewicz et al. (1988) in Ali (2006) distribusi lumba-lumba dibatasi oleh gradien salinitas di permukaan laut. Arus merupakan gerakan horizontal atau vertikal dari masa air laut menuju kestabilan yang terjadi secra terus menerus. Arus perairan mempunyai peranan yang penting dalam menentukan alur pelayaran bagi kapal-kapal. Arus juga dapat dimanfaatkan oleh lumba-lumba dalam aktivitas renang. Beberapa spesies lumba-lumba dijumpai berenang di depan atau samping kapal dengan memanfaatkan arus yang dihasilkan dari kapal. Arus yang terdapat di perairan dimanfaatkan lumba-lumba untuk menghemat energi saat melakukan aktivitas renang (Andersen 1969 in Wahyudi 2010). Nekton atau yang biasa disebut ikan memiliki peranan penting dalam kehidupan di dalam air. Keberadaan ikan di dalam perairan memiliki peran konsumen dalam rantai makanan. Lumba-lumba yang menjadi konsumen tingkat tinggi atau predator sangat tergantung terhadap keberadaan ikan untuk memenuhi kebutuhan makannya (Hutabarat & Evans 1985). Weber dan Thurman (1991) in Wahyudi (2010) menyatakan bahwa lumba-lumba dan porpoise kebanyakan pemakan ikan, walaupun mereka juga memakan cumi-cumi. Mereka memangsa bermacam-macam ikan dengan giginya. Lumba-lumba kecil makanann utamanya ikan-ikan kecil dan cumi-cumi yang berada di zona epipelagik di perairan laut terbuka, beberapa spesies makananya adalah ikan dasar dan ikan dekat dasar di perairan dangkal dekat pantai, teluk dan sungai. 6



Lumba-lumba hampir dijumpai di seluruh perairan laut di dunia, bahkan beberapa jenis hidup di perairan sungai. Banyak diantara lumba-lumba yang hidup di perairan pantai. Di perairan Indonesia jenis-jenis lumba-lumba di Indonesia, jenis-jenis lumbalumba sebagaimana jenis paus terutama banyak dijumpai di perairan Indonesia Timur . Delphinus delphis (Short-Beaked Common Dolphin) memiliki daerah penyebaran dijumpai di seluruh perairan laut dari Selat Malaka hingga Irian Jaya. Tursiops truncatus (Bottlenosed Dolphin) menghuni perairan pantai sekitar perairan Laut Cina Selatan, Laut Sawu, Selat Sunda, Pulau Bangka, Selat Malaka, Halmahera, Pulau Seram, Laut Jawa, dan Laut Arafura. Sousa chinensis (Indo-Pacific Hump-backed Dolphin) atau sering disebut lumba-lumba bongkok tersebar dari perairan laut Utara Australia dan Laut China selatan di bagian Timur, serta sekitar perairan pantai lautan Hindia hingga Selatan Afrika sedangkan di perairan Indonesia lumba-lumba jenis ini di jumpai di Laut Sawu dan peraian laut lainnya (Priyono 2001). Jenis Stenella banyak dijumpai hampir di seluruh perairan di Indonesia. Stenella attenuata (Pantropical Spotted Dolphin) memiliki daerah penyebaran di Indonesia di perairan Laut Banda, Halmahera, Pulau Sohor, Irian Jaya, Selat Malaka, pantai Barat Sumatera, Ambon, Laut Sawu, dan Maluku. Stenella longirostris (Spinner Dolphin terdapat hampir di seluruh perairan laut, terutama Laut Jawa, Sumatera, Pulau Lembata, Halmahera, Selat Sunda, Maluku hingga Irian Jaya. Stenella coeruleoalba (Striped Dolphin) di Indonesia, jenis lumba-lumba ini terdapat di Selatan Pulau Jawa (Priyono 2001).



7



Steno bredanensis (Rough-Toothed Dolphin) atau sering disebut lumba-lumba gigi kasar memiliki daerah penyebaran di perairan Lamalera (Pulau Lembata), dan Nusa Tenggara Timur. Grampus griseus (Risso's Dolphin) memiliki daerah TAHUKAH KAMU?! penyebaran yang cukup Fakta Seputar Lumba - lumba luas, mereka menghuni Membantu Nelayan perairan laut dalam dan Lumba-lumba sering berkerumun di lereng benua tropis hingga sekeliling kapal nelayan sembari subtropis. Di perairan berloncatan. Mereka menuntun ikan Indonesia, lumba-lumba masuk ke dalam jaring nelayan. Di Brazil, lumba-lumba hidung botol ini dijumpai antara lain di memberi tanda ketika jaring nelayan Samudera Hindia, telah penuh dengan ikan. Halmahera, Pulau Solor, Irian Jaya hingga Arafura (Priyono 2001). Lagenodelphis hosei (Fraser's Dolphin) tersebar di sekitar Pulau Lembata, Laut Sawu, dan Sulawesi (Rudolph 1997 in Priyono 2001). Berbeda dengan lumba-lumba jenis lainnya lumba-lumba Orcaella brevirostris (Irrawaddy Dolphin) memiliki distribusi terutama di pantai yang dangkal, payau, perairan tawar, di mulut sungai-sungai di Asia Tenggara dan Australia. Spesies ini ditemukan juga di Paparan Sunda dan Paparan Sahul mulai dari Sungai Belawan Deli di timur Laut Sumatra; Belitung; Pantai Utara DKI Jakarta (Jawa Timur); pantai selatan DKI Jakarta; Kepulauan Bunguran, Kepulauan Natuna; sungai mulut sepanjang pantai Sarawak, Brunei, dan Sabah, Seruyan dan Sungai Mahakam, termasuk Semayang, Melintang, dan Danau Jempang, Kalimantan Timur, Sungai Kumai di Kalimantan Tengah, Teluk Cenderawasih (Geelvink Bay) di Barat Laut New Guinea, Selatan New Guinea dari pantai timur ke Merauke Teluk Papua (Priyono 2001). 8



Pergerakan musiman beberapa lumba-lumba dari dan ke beberapa daerah disebabkan oleh variasi suhu perairan, migrasi dari ikan yang menjadi mangsa dan cara makannya. Beberapa lumbalumba pantai dari lintang tinggi memperlihatkan dengan jelas kecenderungan ke arah pergerakan musiman dengan mengadakan penjelajahan lebih ke selatan pada musim dingin. Beberapa hewan pantai tinggal dalam daerah yang terbatas (Purnomo 2001). Leatherwood dan Reeves (1990) in Purnomo (2001) menyatakan bahwa distribusi lumba-lumba di daerah tempat tinggalnya berubahubah secara musiman, diduga ada tiga faktor yang mempengaruhinya: Perubahan distribusi musiman dan mangsa, tekanan predator dan kebutuhan reproduksi.



C. Klasifikasi Ilmiah Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Cetacea SubOrdo: Odontoceti Famili : Delphinidae (Lumba-lumba Samudra) Genus :  Delphinus 1. Lumba-lumba moncong panjang (Delphinus capensis) 2. Lumba-luba moncong pendek (Delphinus dhelpis) 9



 Tursiops 1. Lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus) 2. Indo-Pasific Bottlenose dolphin (Tursiops aduncus)



 Lissodelphis 1. Northern Rightwhale Dolphin (Lissodelphis borealis) 2. Southsern Rightwhale Dolphin (Lissodelphis peronii)  Sousa 1. Indo-Pasific hump-backed Dolphin (Sousa chinensis) 2. Lumba-lumba puith cina (Sousa Chinensis chinensis) 3. Lumba-lumba bongkok Antlantik (Sousa teuszii)  Stenella 1. Atlantic Spotted Dolphin (Stenella frontalis) 2. Clymene Dolphin (Stenella clmene) 3. Pantropical Spotted Dolphin (Stenella attenuata) 4. Spinner Dolphin (Stenella longirostis) 5. Lumba-lumba belang (Stenella coeruleoalba)  Cephalorynchus 1. Lumba-lumba Chili (Cephalorynchus eutropia) 2. Commerson's Dolphin (Cephalorynchus commersonii) 3. Heaviside's Dolphin (Cephalorynchus heavisidii) 4. Hector's Dolphin (Cephalorynchus hectori)  Lagenorhyncus 1. Lumba-lumba bersisik putih Atlantik (Lagenorhyncus acutus)



10



2. Lumba-lumba bersisik putih Pasific (Lagenorhyncus obliquindens) 3. Lumba-lumba moncong putih (Lagenorhyncus alberostris) 4. Dusky Dolphin (Lagenorhyncus obscurus) 5. Peale's Dolphin (Lagenorhyncus australis)  Sotalia 1. Tucuxi (Sotalia fluviatilis)  Steno 1. Rough-Toothed Dolphin (Steno bredanensis)  Grampus 1. Risso's Dolphin (Grampus griseus) Famili : Platanistoidea (Lumba-lumba Sungai) Genus :  Inia 1. Lumba-lumba Sungai Amazon (Inia goefferensis)  Lipotes 1. Lumba-lumba Sungai China (Lipotes vexillifer)  Pontoporia 1. La Plata Dolphin (Pontoporia blainvillei)  Plantanista 1. Lumba-lumba Sungai Gangga (Plantanista gangetica) 2. Lumba-lumba Sungai Indus (Plantanista minor)



11



D. Anatomi Lumba Lumba



Gambar 2. Anatomi Lumba – lumba



 Ukuran Lumba-lumba hidung botol dewasa berukuran panjang antara 1,9 sampai 4,5 meter.  Otak Otak lumba-lumba besar (40% lebih besar dari otak manusia) dan sangat kompleks. Kedua sisi otak lumba-lumba bekerja secara terpisah. Lumba lumba berisitirahat dengan hanya mengaktifkan setengah dari otak mereka, dan mata nya terbuka sebelah. Selama 8 jam, kedua sisi otak itu sadar. Kemudian sisi yang kiri akan tidur selama 8 jam. Setelah sisi itu terbangun, sisi yang kanan akan tidur selama 8 jam. Dengan demikian lumba-lumba bisa tidur selama 8 jam tanpa harus berhenti secara fisik dan terus berenang.



12



 Blowhole Lumba-lumba bernapas melalui blowhole di atas kepala mereka. Beberapa jenis lumba-lumba harus naik ke permukaan untuk bernafas setiap 20 sampai 30 detik.  Gigi Beberapa spesies lumba-lumba memiliki hingga 250 gigi. Gigi lumbalumba diyakini berfungsi sebagai antena untuk menerima suara yang masuk dan menentukan lokasi yang tepat dari sebuah objek.



 Kelenjar susu



Gambar 3. Gigi Lumba - lumba



Lumba-Lumba adalah binatang menyusui dimana sepasang kelenjar susu terletak di bagian perut. Lumba-lumba betina dapat mempertahankan kemampuan menyusi mereka bahkan setelah kehilangan kemampuan untuk membuat bayi.  Kemampuan Renang Lumba-lumba dapat berenang dengan kecepatan 60 km/jam atau 37 mph.  Indera Penglihatan Lumba-lumba memiliki penglihatan yang kurang baik. Sebagai gantinya, lumba-lumba menggunakan suara (sistem sonar) untuk mencari kearah mana dia harus berenang mencari makan. 13



 Indera Penciuman Lumba-lumba diyakini tidak memiliki indera penciuman.  Indera Pendengar Lumba-lumba dapat mendengar frekuensi 10 kali atau lebih di atas batas atas pendengaran manusia dewasa. E. Siklus Hidup  Bayi Bayi lumba-lumba (juga disebut calf) lahir setelah masa hamil 11-12 bulan.



Gambar 3. Janin Lumba - lumba  Remaja Setelah berumur 3-6 tahun, lumba-lumba remaja akan memutuskan jalan hidup mereka sendiri untuk tetap dalam kawanan induknya atau meninggalkan induk dan kawanannya.  Dewasa Saat usia 5-13 tahun, lumba-lumba betina dewasa akan kembali ke kelompok di mana mereka dilahirkan. Kawanan lumba-lumba juga dikenal dengan nama pod, untuk kawanan dengan jumlah ratusan lumba-lumba di dalamnya sering disebut dengan superpod. 14



Lumba-lumba mencapai kematangan seksual pada usia sekitar 712 tahun untuk betina dan 10-15 tahun untuk jantan. Lumba-lumba jantan dewasa senang bergaul dan bergerak di antara betina. Mereka bebas dari tanggung jawab dan hanya berkelana, satu-satunya peran yang mereka mainkan adalah kawin. Sedangkan betina dewasa berperan utama dalam semua keputusan, terutama dalam melindungi dan memberi makan anak-anak mereka.  Masa Kawin Sekitar usia 12 tahun, lumba-lumba jantan akan mencari pasangan untuk berkembang biak. Mereka terkadang terlibat dalam tindakan agresi sebagai bentuk persaingan memperebutkan betina. Musim kawin biasanya terjadi selama musim semi. Lumbalumba akan menjajaki masa perkenalan TAHUKAH KAMU?! dengan pasangan Fakta Seputar Lumba - lumba selama berhari-hari. Gigi Runcing Pada masa ini, Beberapa jenis lumba-lumba memiliki pasangan akan terlihat gigi lebih banyak dan lebih panjang selalu berenang dibanding buaya. Ada jenis lumbalumba yang memiliki gigi panjang bersama dan saling sebanyak 250 buah. Namun lumbamembelai dengan sirip lumba tidak suka menggigit manusia. mereka. Proses kawin berlangsung sangat cepat, biasanya dalam hitungan detik.



15



 Proses Kelahiran Tidak seperti mamalia darat, proses kelahiran lumba-lumba dimulai dengan ekor keluar terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan jika kepala yang keluar pertama, tidak akan cukup waktu untuk sang bayi mencapai permukaan untuk bernapas. Proses kelahiran lumba-lumba memakan waktu sekitar 3 jam, dan selama proses ini akan ada darah, yang akan memancing pemangsa seperti hiu untuk mendekat. Untuk melindungi induk lumba-lumba saat melahirkan, lumba-lumba lain dalam kelompok akan membentuk lingkaran di sekelilingnya. Bayi lumba-lumba yang baru lahir akan dibantu oleh sang induk dibawa ke permukaan agar bisa menghirup udara. Lumba-lumba betina biasanya akan melahirkan sekitar setiap 4 atau 5 tahun. Mereka memilih merawat anak-anaknya terlebih dahulu hingga cukup mandiri, sebelum mengandung anak berikutnya. Seekor lumba-lumba mampu memiliki hingga 11 anak dalam seumur hidup mereka, dan masih dapat kawin hingga usia di atas 40 tahun. Harapan hidup lumba-lumba jantan adalah 40 tahun, dan 50 tahun untuk betina.



F. Tingkah Laku Lumba Lumba Lumba-lumba termasuk dalam ordo cetacea. Cetacea melakukan berbagai macam gerakan dan tingkah laku yang berhubungan dengan kehidupanya. Tingkah laku ini sangat beragam, mulai dari yang sangat jelas terlihat sampai yang sangat jarang dilakuakan, namun dapat dipelajari beberapa jenis tingkah laku dari cetacea sehungga bias mengartikan tingkah laku tersebut. Paus dan lumba-lumba seringkali melakukan aktivitas melompat ke udara dengan kepala terlebih dahulu dan menjatuhkan 16



diri kembali ke air. Aktivitas ini disebut dengan istilah breaching. Aktivitas breaching ini masih merupakan misteri namun terdapat beberapa alasan yaitu sebagai suatu tanda, menghilangkan parasit yang menempel pada tubuh mamalia tersebut, untuk kekuatan, sekedar kesenangan dan suatu bentuk komunikasi pada kelompok mereka (Carwadine 1995). Beberapa mamalia laut kecil seperti lumba-lumba mampu melakukan lompatan yang sangat tinggi dan terkadang melakukan gerakan salto, berputar dan berbalik sebelum masuk kembali ke air dan gerakan ini disebut dengan aerials (Carwadine 1995). Disamping itu aktivitas lainya adalah bowriding. Carwadine (1995) menjelaskan bahwa bowriding adalah aktivitas berenang yang dilakukan lumbalumba mengikuti gerakan ombak yang terjadi akibat gerakan kapal dan mengikuti kapal tersebut. Aktivitas ini merupakan salah satu bentuk peramainan yang dilakukan lumba-lumba. Sphyop adalah gerakan memunculkan TAHUKAH KAMU?! kepala ke permukaan air. Fakta Seputar Lumba - lumba Gerakan ini berfungsi Suara Bising untuk mengamati keadaan Lumba – lumba mengeluarkan suara disekitarnya karena jarak sebagai media mereka untuk “melihat”. pandang di udara lebih jauh mereka mengeluarkan suara lalu menggunakan pantulannya untuk dibandingkan didalam air. mencari makanan dan navigasi. Saat Sementara aktivitas mengeluarkan suara tersebut ikan lainnya adalah gerakan dibuat bingung. mengangkat flukes atau ekor tersebut kedalam air yang disebut dengan lobtailing. Diduga hal ini berkaitan dengan agresifitas lumba-lumba dan paus dengan salah satu cara komunikasi (Carwadine 1995). 17



Menurut Shane (1990) in Siahainenia 2008, lumba-lumba memiliki tingkah laku sosial yang ditandai dengan : 1. Greeting: lumba-lumba melakukan greeting pada beberapa keadaan ketika bertemu kelompoknya dengan cara berenang cepat diantara yang lainnya di permukaan air sambil ekornya digerakkan atau dengan cara mengeluarkan suara; 2. Rough housing: lumba-lumba dengan penuh semangat membuat keributan dan kegaduhan dengan menggunakan rostrum dan flukes untuk menyambut anaknya yang baru dilahirkan; 3. Alloparental care: lumba-lumba muda berenang dan bermain bersama lumba-lumba dewasa lainnya (babysister) selama lebih dari 1 jam ketika ibunya mencari makan pada jarak beberapa ratus meter dari mereka. Menurut Karczmarski dan Cockcroft (1999) in Karczmarski et al. (2000) Tingkah laku lumba-lumba dapat dikelompokkan menjadi empat, antara lain: 1. Foraging/ feeding yaitu perilaku berupa menyelam dengan arah tak tentu di satu lokasi, muncul ke permukaan dan bernafas berkali-kali, mengejar ikan, dan memakannya. 2. Travelling yaitu melakukan renang ke arah tertentu dan melakukan penyelaman secara berkelompok, muncul ke permukaan air, dan mengejar ikan secara berkelompok. 3. Resting yaitu perilaku istirahat, terkadang terlihat mengapung, jarang muncul ke permukaan, dan sesekali melakukan renang secara pelan. 18



4. Socializing dan playing yaitu perilaku agresif seperti melompat keluar air, berenang di gelombang pada daerah selancar, dan renang secara cepat dengan merubah arah tujuan atau sering bersentuhan tubuh dengan lumba-lumba lain.



G. Ancaman Lumba Lumba Ancaman yang menimpa lumba-lumba meliputi penangkapan terkena jaring nelayan, pencemaran, kerusakan habitat karena kegiatan proyek fisik, menurunnya mutu habitat yang berakibat berkurangnya bahan makanan. Untuk lumba-lumba ancaman yang paling utama adalah penangkapan dengan menggunakan jaring untuk menangkap ikan tuna, karena biasanya lumba-lumba berenang bersama ikan tuna maka sering kali lumba-lumba juga ikut tertangkap (Purnomo 2001).



H. Spesies Lumba Lumba Lumba-lumba termasuk ke dalam Famili Delphinidae, yaitu famili yang banyak anggotanya dibandingkan dengan famili lainya dan betuk tubuh yang beragam. Hampir sebagian besar dari famili ini memiliki kesamaan bila dilihat sepintas. Cara membedakan antar spesies dapat dilakukan dengan identifikasi (Ali 2006). Menurut Carwardine (1995) identifikasi lumba-lumba, paus dan porpoise di laut dapat dilakukan dengan melihat beberapa tanda atau ciri-ciri yang ada, antara lain: 1. Ukuran tubuhnya 2. Posisi, bentuk dan warna sirip punggung (dorsal fin) 3. Ciri-ciri lain yang tidak biasa 19



4. Bentuk tubuh, kepala dan moncongnya 5. Warna dan tanda yang ada di tubuhnya 6. Karakteristik semburan air dan lubang hidung (hanya untuk hewan yang lebih besar) 7. Bentuk ekor dan tanda-tandanya 8. Tingkah laku di permukaan dan urutan waktu menyelam 9. Breaching dan aktivitas lainya 10. Jumlah hewan yang diamati 11. Habitat utamanya (pantai,sungai dan lain-lain) 12. Lokasi geografi Delphinus delphis (Short-Beaked Common TAHUKAH KAMU?! Dolphin) memiliki bentuk Fakta Seputar Lumba - lumba tubuh ramping dengan Tulang Kaki moncong sedang sampai Percaya atau tidak, jutaan tahun lalu lumba – lumba memiliki kaki. Ilmuwan panjang serta sebuah sirip menemukan ada dua potongan tulang punggung yang agak tinggi panggul dalam kerangkanya. Di duga dan agak membentuk sabit. bekas tulang kaki, bahkan diduga nenek Punggung berwarna abumoyang lumba- lumba berjalan di darat. abu kecoklatan gelap, perut berwarna putih serta warna coklat kemerahan pada bagian depan sirip ventral dan melebar ke bawah hingga ke bagian bawah sirip punggung. Corak abu-abu terang terdapat pada batang ekor, moncongnya berwarna gelap dengan sebuah garis yang memenjang dari apexmelon (kening) hingga ke lingkar mata. Bobot tubuhnya mencapai 135 kg pada saat dewasa dengan panjang 2,3-2,6 m (Priyono 2001). Tursiops truncatus (Bottlenosed Dolphin) menghuni perairan pantai. Tubuhnya relatif tegak dengan moncong yang pendek. Sirip 20



punggungnya tinggi dan berujung agak bengkok seperti bulan sabit serta muncul dari pertengahan punggung. Pada bagian punggung berwarna abu-abu terang hingga agak hitam dan kadang berbintik. Terdapat garis gelap dari mata hingga ke flipper. Pada bagian muka dan dari apex melon ke lubang hidung berwarna abu-abu dengan ukuran tubuh 1,9-3,8 m dan bobot berkisar 650 kg. Lumba-lumba ini sering memukul-mukul air dengan ekornya, berlompatan dan membentuk formasi di udara. Daerah penyebaran lumba-lumba hidung botol terutama di perairan pantai dan lepas pantai di daerah tropis dan subtropis (Priyono 2001). Sousa chinensis (Indo-Pacific Hump-backed Dolphin) atau sering disebut lumba-lumba bongkok, memiliki panjang badan 3,2 m untuk jantan dan 2,5 m untuk betina dan bobotnya bisa mencapai 284 kg. Badannya besar, kuat dan tegap dengan sebuah moncong panjang yang jelas. Terdapat melon yang kecil pada dahi. Selain itu, terdapat juga sebuah bongkok, yaitu sebuah tonjolan pada punggung tempat sirip dorsal berada. Di daerah tertentu, terkadang terdapat pula lipatan pada batang ekor. Lumba-lumba jantan biasanya mempunyai bongkok dan lipatan yang lebih besar dibandingkan betina (Jefferson et al. 1993). Pola warnanya bervariasi tergantung umur dan daerah tempat tinggal. Diantaranya adalah abu-abu gelap putih pada punggung dan sisi samping atas, kemudian biasanya lebih cerah pada sisi samping bawah sampai ke perut. Terdapat ujung putih pada moncong, flipper, dan sirip dorsal. Ketika dewasa terkadang terdapat bintik berwarna putih atau merah muda. Spesies ini terkadang melakukan akrobatik melompat berputar di udara (Jefferson et al. 1993). Sousa chinensis tersebar di pesisir perairan hangat 4 musim, daerah pesisir laut tropis, dan perairan lepas pantai Afrika Selatan sampai Laut Merah dan Thailand, Kepulauan Indo-Australia sampai bagian utara Laut Cina 21



Selatan dan pesisir utara Australia. Mereka adalah penghuni tropis ke perairan pantai beriklim sedang hangat dan mereka masuk sungai, muara, dan pohon bakau (Jefferson et al. 1993). Menurut Hoyt (2005), lumba-lumba bongkok ini melakukan perkawinan, melahirkan, perawatan anak, dan mencari di daerah pantai (inshore). Stenella attenuata (Pantropical Spotted TAHUKAH KAMU?! Dolphin) bertubuh ramping Fakta Seputar Lumba - lumba dengan moncong panjang Nama Panggilan dan tipis yang terpisah dari Lumba-lumba berkomunikasi dengan melon oleh sebuah lipatan “peluit” dan menggunakan “nama” untuk mengidentifikasi satu sama lain. yang jelas. Sirip punggung Beberapa ilmuwan menduga bahwa sempit, berbentuk sabit, lumba-lumba memiliki tanda panggilan dan ujungnya runcing. Ciri khusus dan menggunakan salam khusus khas jenis ini adalah ketika berpisah dengan kawannya. terdapatnya pola bintikbintik pada punggung yang menyempit ke arah kepala dan mulai memudar pada bagian depan sirip dorsal. Ukuran lumbalumba betina dewasa 1,6-2,4 m dan untuk lumba-lumba jantan panjangnya 1,6-2,6 m. Pada saat lahir panjangnya hanya mencapai 85 cm. Bobot tubuhnya mencapai 120 kg. Lumba-lumba totol merupakan jenis perenang cepat dan sering mengikuti haluan kapal (Priyono 2001). Stenella longirostris (Spinner Dolphin) atau sering disebut lumba-lumba paruh panjang memiliki tubuh yang ramping dengan moncong yang panjang dan tipis. Sirip punggungnya tegak berbentuk sabit, hampir menyerupai segitiga. Pada lumba-lumba jantan dewasa terkadang sirip punggungnya miring ke depan sehingga nampak seolah-olah sedang bergerak ke arah belakang, dan batang ekor 22



nampak sangat tebal. Terdapat garis gelap dari mata ke flipper, serta warna gelap pada bibir dan ujung moncong. Pola warna pada tubuh lumba-lumba ini ada 3 bagian, yaitu warna abu-abu gelap pada bagian punggung, abu-abu terang pada sisi tubuh dan warna putih pada perut denga panjang saat dewasa 2-2,4 m dan bobot 77 kg (Priyono 2001). Stenella coeruleoalba (Striped Dolphin) memiliki pola warna sangat menarik, yaitu pada bagian perut putih agak merah muda dan punggung abu-abu gelap. Warna hitam pada moncong bersambung dengan garis hitam yang melingkari mata dan terus memanjang ke belakang hingga bagian anus. Ada pula sebuah garis dari mata ke flipper dan sebuah garis hiasan diantara kedua garis hitam tersebut. Warna flipper dan sirip punggung adalah abu-abu gelap hingga hitam dengan panjang dewasa mencapai 2,6 m dan bobot 156 kg (Priyono 2001). Steno bredanensis (Rough-Toothed Dolphin) atau sering disebut lumba-lumba gigi kasar. Tubuhnya tegap dengan kepala agak kerucut dan tidak ada batas antara melon dengan moncong. Sirip punggungnya berbentuk bulan sabit. Warna tubuhnya abu-abu gelap dengan sebuah garis sempit pada punggung. Warna bagian perut, bibir, dan rahang bawah adalah putih. Panjang tubuhnya mencapai 2,8 m dengan bobot tubuh mencapai 150 kg (Priyono 2001). Grampus griseus (Risso's Dolphin) memiliki tubuh yang relatif besar dan tegap dengan kepala membulat tanpa moncong. Flipper panjang, runcing, dan melengkung. Sirip punggungnya tinggi dan berbentuk sabit. Pada bagian mulut terdapat garis-garis mulut yang miring ke depan. Ciri khas dari lumba-lumba ini adalah sebuah tonjolan pada bagian depan melon (kepala). Warna tubuh dewasa berkisar antara abu-abu gelap hingga hampir putih, tetapi yang khas adalah tubuhnya tertutup dengan goresan-goresan putih dan bintikbintik dengan panjang 3,8 m dan bobot mencapai 400-500 kg. 23



Sedangkan lumba-lumba yang masih muda tubuhnya berwarna abuabu terang hingga abu-abu gelap kecokelatan, serta relatif tidak memiliki goresan-goresan (Priyono 2001). Lagenodelphis hosei (Fraser's Dolphin) memiliki bentuk tubuh tegap dan sirip-sirp yang kecil. Sirip punggungnya kecil berbentuk segitiga atau agak menyabit. Monconya sangat pendek dan tebal. Warna tubuhnya mencolok, terdapat sebuah garis gelap dengan lebar yang bervariasi dan memanjang dari wajah hingga anus. Garis ini akan nampak melebar dan bertambah gelap dengan bertambahnya umur. Punggungya berwarna abu-abu kecoklatan gelap, sedangkan sisi bawahnya warna krem dan bagian perutnya berwarna putih atau merah muda dengan panjang mencapai 2,7 m dan bobot 219 kg (Priyono 2001). Orcaella brevirostris (Irrawaddy Dolphin) memiliki kepala bulat secara luas dan tidak memiliki paruh. Sirip dorsal kecil dan lebar, menyerupai dayung untuk memudahkan pergerakan. Pola warna bervariasi antara abu-abu gelap ke abu-abu terang. Panjang maksimumnya mencapai 275 cm, tapi rata-rata TAHUKAH KAMU?! hanya 210 cm, dengan Fakta Seputar Lumba - lumba berat tubuh 115-130 kg. Bidan Penolong Ketika induk lumba-lumba hendak melahirkan, seekor lumba-lumba berperan bagaikan “bidan”, yakni berjaga dan menolong persalinan. Setelah bayi lumba-lumba lahir, “sang bidan” membantu mengasuh bayi lumba-lumba



Lumba-lumba lrrawaddy menyukai daerah pantai, terutama yang berlumpur, air payau di mulut sungai dan tidak melakukan migrasi untuk menjelajah jauh ke lepas pantai. Menurut Hoyt (2005), lumba-lumba 24



Irrawaddy melakukan perkawinan, melahirkan, perawatan anak, dan mencari di daerah pantai (inshore) dan sungai. Beberapa populasi terbatas pada air tawar. Mereka sering terlihat berada di daerah yang sama dengan lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus) dan lumba-lumba bongkok (Sousa chinensis). Satwa lumba-lumba dan paus dengan bentuk badan seperti ikan termasuk ordo cetacea yang hidup dilingkungan perairan. Untuk mampu bergerak dengan efektif dalam lingkungan perairan, tubuh lumba-lumba sangat hidrodinamis seperti tropedo atau streamline, dengan bagian ujung tubuh yang meruncing dan langsing, sehingga memungkinkan bergerak dalam air tanpa hambatan yang berarti. Sirip ekor pada lumba-lumba berposisi mendatar tidak tegak atau berdiri, serta bergerak naik turun untuk membantu mendorong tubuhnya. Untuk bergerak dalam air, lumba-lumba dilengkapi pula dengan sirip dada dan sirip punggung dan memiliki moncong yang panjang serta ukuran tubuh yang lebih kecil. Panjang tubuh lumba-lumba terbesar umumnya dibawah 5 meter dengan usia produktif dicapai antara umur 1,5-2,6 meter ( Priyono 2001).



25



DAFTAR PUSTAKA Bearzi E, Fortuna C.M & Reeves R.R. 2008. Ecology and Conservation of Common Bottlenose dolphins Tursiops truncatus in the Mediterranian Sea Mammals Review. 39(2): 92-123 Bearzi M. 2005. Aspect of the Ecology and Behaviour of Bottlenose Dolphin (Tursiop truncatus) in Santa Monica Bay, California. Journal Cetacean Res. Management 7:75-83 Burgess EA. 2006. Foraging ecology of common Dolphins (Delphinus sp.) in The Hauraki Gulf, New Zealand [tesis]. Master of Science, Massey University Albany, New Zealand. 146 p. Inggram SN & Rogan E. 2002. Identifying Critical Areas and Habitat Preferences of Bottleose Dolphin Tursiops truncatus. Marine Ecology Progress Series. 244: 247-255 Jefferson T.A., S. Leatherwood, M.A Webber. 1993. FAO Species identification guide: Marine mammals of the world. Food and Agriculture Organization of the United Nations. Rome, Italy Lusseau D. 2006. Why do dolphins jump? Interpreting the behavioural repertoire of Bottlenose Dolphin (Tursiops sp.) in Doubtful Sound, New Zealand. Behavioural Processes 73:257-263 Neumann M & Orams M.B. 2005. Behaviour and Ecology of Common dolphin Delphinus delphis and the Impact of Tourism in Merury Bay, Nort Island, New Zealand Priyono A. 2001. Lumba-lumba di Indonesia. Jurusan Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.viii + 27 hlm.



26



Rice DW. 1998. Marine mammals of the world. Systematics and distribution. Special publication number 4. Kansas: Society for Marine Mammalogy. Setiawan A. 2004. Sebaran dan Tingkah Laku Cetacea di Perairan Sekitar Taan Nasional Komodo, Flores, Nusa Tenggara Timur [Skripsi]. Departemen ilmu dan Teknologi Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 61 hlm Siahainenia SR. 2008. Kajian Tingkah Laku, Distribusi dan Karakter Suara Lumba-Lumba di Perairan Lovina Bali dan Teluk Kiluan Lampung [Tesis]. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor Weber H.H & H.V Thurman. 1991. Marine Biology. Harper Collins Publisher, Inc



27