Macam-Macam Tari - Susanti - 1401418334 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MACAM-MACAM TARI KLASIK KERATON, TRADISIONAL, KREASI BARU, MODERN, DAN KONTEMPORER Untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Seni Tari Dosen Pengampu : Atip Nurhaini S.Pd, M.Pd



Disusun oleh: Nama



: Susanti



NIM



: 1401418334



Rombel



:G



No. Urut



: 22



FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2020



A. TARI KLASIK KERATON Tari klasik keraton merupakan tari yang lahir dan berkembang di lingkungan keraton. Contoh tari klasik keraton antara lain Beksan Srimpi Pandhelori, Lelangen Beksan Pitutur Jati,



Legong Keraton, Bedhaya Duradasih serta Bedhaya Diradameta. 1. Beksan Srimpi Pandhelori



Foto: arum sato Beksan Srimpi Pandhelori karya Kanjeng Sultan Hamengkubuwana VIII (19211939), diambil dari epos Carios Menak yang mengisahkan cerita dari Persia atau Arab. Menceritakan tentang perang tanding antara Dewi Kadarwati dari Negara Koparman melawan Dyah Ayu Ngumyun Madikin, seorang putri dari Negara Ngambarkustup. Keduanya sama-sama tangguh dan sakti (sami kaprawiranipun, Jawa). Dalam peperangan ini tidak ada yang kalah dan tak ada yang menang, namun berdua bersatu dan sepakat mengabdi setia kepada Wong Agung Menak, Tiyang Ageng Jayengrana. Karakteristik Tari: Gerakan tari gemulai, ditampilkan oleh empat penari putri, melambangkan ke-empat unsur: api, udara, air dan tanah. Merupakan tarian sakral, karena hanya digelar di dalam lingkungan keraton dengan waktu tertentu. Juga, dalam pelaksanaannya, tarian ini memerlukan berbagai persyaratan yang unik, untuk mencapai tataran penyajian etika dan estetika yang tinggi. Pola Lantai: Menggunakan pola lantai garis luru segi empat



2. Lelangen Beksan Pitutur Jati



Foto: arum sato Lelangen Beksan Pitutur Jati merupakan penggalian kearifan nilai-nilai kultural yang tertuang dalam naskah Serat Piwulang Estri serta Langen Wibawa. Pitutur atau piwulang di dalam Serat Piwulang Estri merupakan ajaran atau tuntunan sifat dan sikap luhur dan ideal bagi perempuan. Ajaran dan tuntunan ini tidak hanya berlaku bagi perempuan, tetapi relevan bagi masyarakat pada umumnya sampai sekarang. Karenanya, tarian ini ditampilkan oleh perempuan dan laki-laki. Karakteristik Tari: Gerakan Lemah gemulai dalam menampilkan Lelangen Beksan Pitutur Jati dalam upaya melestarikan budaya leluhur khususnya keraton. 3. Legong Keraton



Tiga putri penari Legong Keraton Asmarandana, dengan pakaian khas keraton Bali. Ketiganya merupakan sepupu, cucu dari Anak Agung Anglurah Djelantik, Raja Karangasem terakhir. Kanan-kiri: Ayu Kusuma Arini (penari legong), Ayu Bulantrisna Djelantik (penari Condong), dan Ayu Manik Ambharwati (penari Legong). Foto: arum sato (repro booklet acara).



Legong Keraton Asmarandana, tarian ini khas dengan busana keemasan dengan dua rangkaian bunga pada mahkotanya (kepala penari), yang begetar pada setiap gerakan kepala dan bahu. Bagian yang sangat bermakna adalah Kipas dan Lamak. Lamak pada Legong, walaupun non-sakral, tetap merupakan sesajian atau pengungkapan rasa syukur atas anugrah-NYA. Karakteristik Tari: Walau tarian ini dibawakan oleh perempuan, setelah masuk bagian dramatiknya, setiap penari bisa berubah peran. Setelah bagian pembukaan oleh penari yang biasa disebut tari Condong, maka dua penari Legong berubah peran menjadi Dewa Asmara (Kama) dan istrinya, Dewi Ratih. Dalam tariannya, Dewa Asmara dan Dewi Ratih menggambarkan drama cinta, tugas dan kesedihan yang dialami pasangan tersebut. Pola Lantai: Menggunakan pola melengkung membentuk lingkaran.



4. Bedhaya Duradasih 



Foto: arum sato Tari Bedhaya Duradasih merupakan karya maha besar dari Pangeran Arya Adipati Amangkuregara.



Terinspirasi



dari



kisah



cinta



Pangeran



Arya



Adipati



Amangkuregara yang ditolak oleh Raden Ageng Handaya, puteri Adipati



Cakraningrat dari Pulau Madura. Dengan perasaan gandrung (rindu dendam, duka asmara), gundah terciptalah tari Bedhaya Duradasih oleh Sang Pangeran Arya Adipati



Amangkuregara. Duradasih berasal



asih. Dura merupakan



kependekan



dari



dari



dua



kata,



Madura, Asih yang



dura



artinya



dan cinta.



Duradasih dalam bahasa Jawa bisa berarti ”impian yang menjadi kenyataan.” Puteri Madura Raden Ajeng Handaya yang semula meragukan cinta Pangeran, akhirnya jatuh hati. Bedhaya Duradasih menjadi saksi perkawinan Pangeran Arya Adipati Amangkuregara dengan puteri Madura. Karakteristik Tari: Selalu dipentaskan oleh 9 orang penari putri, dengan kualitas gerak dan halus cenderung lembut. Masing-masing penari mempunyai nama-nama tertentu dalam komposisinya yaitu: endhel ajeg, batak gulu, dhadha, apit ngarep, apit mburi, apit, meneng, endhel weton serta buncit raja. 9 penari tersebut merupakan simbol formasi arah mata angin, dan juga 9 organ vital tubuh manusia. Semua itu menjadi simbol persatuan dan harmoni dari jagad gedhe dan jagat alit. Pola Lantai: Menggunakan pola lantai rakit lajur 5. Bedhaya Diradameta



Foto: arum sato Bedhaya Diradameta merupakan salah satu monumen perjuangan Raden Mas Said (Pangeran Sambernyawa) yang berada Hutan Sitakepyak, sebelah selatan Rembang, Jawa Tengah. Nama Diradameta mengungkapkan sepak terjang Pangeran Sambernyawa beserta prajuritnya dalam menghadapi serangan dan kepungan Belanda. Di ibaratkan bagai gajah mengamuk. Dalam bahasa Jawa, dirada berarti gajah, meta berarti mengamuk.



Karakteristik Tari: Tari Bedhaya Diradameta disajikan oleh 7 orang penari putra dengan garap gerak tari alus gaya Mangkunegaran. Tarian ini dilengkapi dengan tombak dan gendhewa (panah),



dengan



kostum



penarinya



dengan



desain dodot ageng. Pola Lantai: Menggunakan pola rakit lajur B. TARI TRADISIONAL Tari tradisional adalah tari yang tumbuh di kalangan rakyat atau masyarakat suatu daerah yang sudah turun temurun dan telah menjadi budaya masyarakat setempat. Contoh tari tradisional antara lain tari jaipong (jawa barat), gambyong (jawa tengah), tari tor-tor (sumatra utara), tari piring(sumatra barat), tari saman (aceh) 1. Tari Jaipong (Jawa barat)



Tari Tradisional Jaipong merupakan tari asli yang berasal dari tanah Sunda, tari ini pertama kali populer di Kota Karawang pada abad ke 19. Perpaduan antara gerakan serta musik tradisional gong, ketuk, ataupun gendang, membuat tarian ini semakin menarik untuk disaksikan masyarakat Karawang. Biasanya tarian ini dibawakan secara per orangan atau grup dan ditampilkan saat penyambutan tamu besar hingga festival budaya. Karakteristik Tari: Tarian khas dari Jawa Barat ini dikenal dengan gerakan yang gemulai tetapi dinamis dan atraktif serta sarat penuh makna karena berasal dari gabungan pencak silat, tari ronggeng dan tari ketuk tilu. Pola Lantai: Menggunakan pola lurus dan pola zigzag.



2. Tari Gambyong (Jawa Tengah)



Tari Tradisional Gambyong merupakan tarian yang berasal dari Surakarta, tari Gambyong ini muncul karena adanya seorang penari bernama Sri Gambyong. Di mana penari ini selain memiliki tarian yang bagus juga memiliki paras yang cantik, selain itu Sri Gambyong juga memiliki suara yang bagus sehingga membuat banyak orang menyukainya. Karakteristik Tari: Tari Gambyong dibawakan dengan diiringi musik dari Gamelan dengan gendhing pangkur, di mana tari tersebut dimainkan dengan menggunakan pakaian berwarna merah, hijau, ataupun kuning sebagai simbol kemakmuran dan kesuburan. Teknik gerak, irama iringan tari dan pola kendhangan mampu menampilkan karakter tari yang luwes, kenes, kewes, dan tregel. Pola Lantai: Menggunakan pola lurus dan lengkung



3. Tari Tor-Tor (Sumatra Utara)



Tari Tradisional Tortor merupakan tarian yang berasal dari Sumatra Utara, dimana tari ini memiliki kisah yang cukup unik. Dikisahkan 7 putri kayangan turun ke bumi untuk mandi di telaga, dimana tari tortor ini digunakan masyarakat setempat untuk mengusir hal-hal negatif pada tanggal-tanggal tertentu. Karakteristik Tari: Disajikan dengan musik gondang. Secara fisik, tor-tor merupakan tarian tetapi, namun makna yang lebihdari hanya sekedar gerak-gerakannya menunjukkan tor-tor adalah media komunikasi dimana melalui gerakan yang disajikan terjadi interaksi antara partisipan upacara. Pola lantai: Pada tari ini sebenarnya sangat simple, yakni hanya hentakan kaki di tempat. Dengan kata lain, penari tak banyak melakukan pola lantai ketika pertunjukan berlangsung. 4. Tari Piring (Sumatra Barat)



Tari Piring merupakan tari tradisional yang berasal dari Minangkabau Sumatra Barat, disebut tari piring dikarenakan tari ini melibatkan atraksi piring saat melakukan tarian. Dalam sejarah sebenarnya tari piring berasal dari Solok Sumatra Barat, namun mulai dikenal dan berkembang pesat di Minangkabau. Karakteristik Tari: Pirng sebagai media utama tarian, gerakan mengayun-ngayunkan dan memutar piring dengan cara digenggam oleh tangan, diiringi musik penayuhan dan berbagai alat musik daerah.



Pola lantai: Bentuknya lingkaran besar dan kecil, berbaris, spiral, horizontal, dan vertikal serta penempatan level bawah level sedang, serta level atas ditambah dengan pembagian beberapa kelompok.



5. Tari Saman (Aceh)



Tari Saman merupakan tarian yang berasal dari Provinsi Aceh, tepatnya dimiliki oleh Suku Gayo Aceh. Tari ini dilakukan oleh banyak orang sekaligus yang bisa mencapai puluhan orang, dimana dibutuhkan kekompakan dan pemahaman ritme yang pas untuk bisa menghasilkan tari saman yang bagus. Tari ini bisa dilakukan baik laki-laki maupun perempuan. Karakteristik Tari: sebagai media dakwah, gerakan tari saman menggunakan 2 unsur yaitu tepuk dada dan tepuk tangan, syair menggunakan bahasa arab dan aceh, dilakukan dengan duduk. Pola lantai: pola horizontal yakni berupa pola dengan garis lurus mendapat ke samping. Pola ini disebut sebagai pelambang hubungan manusia dengan tuhan yang vertikal dan hubungan dengan sesama manusia yang horizontal.



C. TARI KREASI BARU Tari kreasi baru adalah tari-tari klasik yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan jaman dan diberi nafas Indoensia baru. Contoh tari kreasi baru antara lain tari garuda nusantara, kuntulan, merak, rara ngigel dan kupu-kupu. 1. Tari Garuda Nusantara



Karakteristik Tari: Tari Garuda Nusantara adalah satu-satunya tari kreasi baru yang mencerminkan kenasionalismenya. Tari Gauda Nusantara menunjukan keagungan, keindahan, kegagan, dan kelincahan seekor burung garuda yang merupakan lambing Negara Indonesia. Pola Lantai: Menggunakan pola horizontal



2. Tari Kuntulan



Karakteristik Tari: Ciri khas gerakan berupa pencak silat yang dilakukan secara tegas, kuat dan patah-patah. Tarian ini ditarikan secara berkelompok, kekompakan yang ada pada tarian kuntulan agar terlihat tegas dan kuat karena tarian ini adalah tarian bela diri yang terdapat 9 pasal. Pola Lantai: Menggunakan pola horizontal



3. Tari Merak



Karakteristik Tari: busana memiliki motif layaknya bulu merak, gerakan mirip tongkah laku burung merak dengan burung merak jantan yang lagi mencari perhatian burung merak betina, dilakuka dengan cara berpasangan. Pola Lantai: pola lantai tari merak tidak satu macam, ada beberapa yaitu: Pola garis melengkung dan pola garis lurus. Pada pola garis melengkung yaitu membentuk lengkungan ular, membentuk bidang lingkaran, angka delapan, atau



spiral. Sedangkan pada pola garis lurus  yaitu segitiga, segi empat, zig-zag, huruf v, atau huruf v terbalik.



4. Tari Rara Ngigel



Tarian ini diciptakan oleh Ida Wibowo yang merupakan putri seniman tari yang bernama Bagong Kusudiarjo. Karakteristik Tari: Tari ini memadukan berbagai unsur budaya, ada gerak tari gaya yogyakarta yang cenderung lembut, ada gerak tegas patah-patah khas jawa barat, busana mengkombinasikan jawa dan cina. Pola Lantai: Menggunakan pola lengkung atau lurus



5. Tari Kupu-Kupu



Tari Kupu-Kupu yang berasal dari Pulau Dewata yaitu Pulau Bali. Karakteristik Tari: Gerakan didominasi semua bagian tubuh tetapi bagian yang sering bergerak adalah tangan dan kaki. Yang paling menarik adalah gerakan menggerakkan selendang naik turun seperti gerakan kupu-kupu dengan gerakan gemulai dan kombinasi gerak dinamis dan menawan. Pola Lantai: Menggunakan pola vertikal dan horizontal



D. TARI MODERN Tari modern adalah bentuk tarian yang merupakan ciptaan kaum muda dan sifatnya hanya mencari popularitas dengan menciptakan rangkaian gerak sedang ngetrend dan umumnya bentuk tarian seperti ini tidak lama digemari oleh masyarakat(musiman). Contoh tari modern antara lain tari hip hop, breakdance, ballroom dance, street dance dan concert dance. 1. Tari Hip Hop



Pixabay.com/werner22brigitte Tarian Hip Hop berkembang pada medio 1970 di Amerika, tari modern ini dikembangkan oleh masyarakat Latin Amerika dan Afro Amerika sebagai cara menghibur diri sendiri. Karakteristik Tari Hip Hop: Tarian Hip Hop tidak dapat dilepaskan dari rap, Dj, grafiti beatbox dan gaya hidup urban. 2. Breakdance



Pixabay.com/Uki_71 Break Dance adalah tarian modern yang berasal dari Amerika. Penari Break Dance di sebut B Boy. Karakteristik Tari: Gerakan Break Dance terbagi dalam 3 bagian utama, yaitu Toprock, dimana penari bergerak mengikuti irama musik sebagai pemanasan dan menunjukkan beberapa gerakan akrobatik. Downrock, dimana penari Breakdance bergerak mengikuti irama musik dengan dominasi gerakan di bagian bawah menggunakan tangan di atas lantai. Perputaran tubuh menggunakan kepala dengan posisi kepala di bawah juga dilakukan pada gerakan downrock. Power move, power move merupakan gerakan tari yang membutuhkan kekuatan tubuh untuk



melakukan gerakannya. Power Move juga biasanya mengadopsi gerakan seni beladiri untuk memperkaya gerakannya. 3. Ballroom Dance



Pixabay.com/bosmanerwin Karakteristik Tari: Ballrom Dance adalah tari modern berpasangan, biasanya dimainkan di tengah arena dansa,penari mengenakan pakaian glamour yang mewah dengan gerakan dasar meliputi berbagai gerakan dansa 4. Street Dance



Pixabay.com/Picography Di Amerika, Street Dance merupakan bentuk pemberontakan pada tarian konvesional, dan berkembang di kalangan anak muda di jalanan kota New York. Di Indonesia Street dance baru mulai masuk pada tahun 1990. Karakteristik Tari: gerakan street Dance adalah ekspresi kebebasan, yang mengikuti irama musik. 5. Concert Dance



Pixabay.com/romanen Karakteristik Tari: Concert Dance dimainkan di dalam Teater, berkembang di negara inggris. Dimainkan dihadapan penonton. Gerakan Concert dance gemulai seperti gerakan dansa dan Ballet. E. TARI KONTEMPORER Tari kontemporer adalah tarian yang terpengaruh dampak modernisasi serta bersifat bebas dan tidak terikat oleh pakem-pakem gerak sebagaimana pada tarian tradisional. Contoh tari kontemporer antara lain tari setan becanda, yapong, barong-barongan, cak rina dan urub-urub. 1. Tari Setan Becanda



Tari setan becanda adalah tari yang berasal dari Bali yang di perkenalkan oleh I Wayan Dibia. Karakterikstik Tari: Tari ini sangat simple bahkan hanya di iringi dengan alat musik yang sederhana yaitu dari alat musik pecahan batu dan bamboo seperti



angklung. Tari ini lebih bebas mengekspresikan gerakan dan merupakan tari yang populer dari kalangan masyarakat Bali. 2. Tari Yapong



Tari yapong adalah tari yang berasal dari daerah Jakarta yang di ciptakan oleh Bagong Kussudiarjo. Karakteristik Tari: Tari ini merupakan tari yang gembira dengan gerakan yang dinamis dan eksotis. Dalam tari yapong diperlihatkan suasana yang gembira. Gerakan tari yapong ada yang selaras juga ada yang bebas dan tidak terikat pakem. Dinamai yapong dan tidak mengandung arti apapun. Pola Lantai: Menggunakan pola lurus dan melengkung



3. Tari Barong-Barongan



Tari barong-barongan adalah tari yang berasal dari bali yang di ciptakan oleh seniman I Wayan Dibia. Karakteristik Tari: Pertunjukan tari barong selalu diawali dengan munculnya figur barong. Figur barong tersebut berbentuk binatang raksasa berkaki empat. Kostum tari barong bagian kepala dihiasi dengan ornamen kulit potongan kaca atau cermin dan bulu dari serat tanaman jenis pandan atau bulu gagak dan bagian kepala menggunakan topeng dari kayu. 4. Tari Cak Rina



Tari cak rina adalah tari dari seniman Sandono W Kusumo. Karakteristik tari: Menggunakan totalitas(tidak melibatkan cerita khusu seperti cerita ramayana), penari semuanya diperankan laki-laki, tidak ada pemeran utama, lebih menggunakan komposisi. Pola lantai: Pola lantai garis melengkung yang membentuk garis lingkaran.



5. Tari Urub-Urub



Tari Urib Urub berasal dari Jawa. Karakteristik: Tarian ini menggambarkan kehidupan manusia, yang sejatinya harus terus menerus menyala dengan kobaran semangat, dalam menghadapi segala macam persoalan dalam hidup.



DAFTAR PUSTAKA



https://www.kompasiana.com/setyaningrum/57417c03707e61b708d8e9ae/lima-tarian-klasikkeraton-dalam-langen-beksa-adiluhung-keraton-nusantara?page=all https://nasional.sindonews.com/read/1297268/15/10-tari-tradisional-indonesia-palingpopuler-1523515175 https://ilmuseni.com/seni-pertunjukan/seni-tari/contoh-tari-kreasi https://properti-tari.blogspot.com/2018/02/pengertian-tari-modern-dan-15-contoh.html https://pelajarindo.com/contoh-tari-kontemporer/