Makalah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PSIKOLOGI IBU DAN ANAK PERUBAHAN PSIKOLOGI ANAK GADIS PADA MASA ADOLESCENE “CINTA DIRI”



OLEH: KELOMPOK XI KELAS C ALIH JENJANG



NELLY CHRISTINA APRIANI NUR AFNI NYOMAN SONTRI SRIATIN



P00312016128 P00312016133 P00312016137 P00312016144



KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEBIDANAN 2017



1



KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Psikologi Ibu dan Anak ini tepat waktu. Makalah ini berjudul Perubahan Psikologi Anak Gadis Pada Masa Adolescene “Cinta Diri”. Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Ibu dan Anak Program Studi Kebidanan Poltekes Depkes Kendari. Dan tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, baik secara langsung atau tidak langsung. Secara khusus penulis ucapkan terimakasih kepada ibu Feryani, S.Si. T , MPH. selaku dosen mata kuliah Psikologi Ibu dan Anak yang telah memberikan tugas makalah ini. Penulis menyadari dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, seperti kata pepatah “Taka da Gading yang Tak Retak”. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.



Kendari, April 2017



Penulis



2



DAFTAR ISI Halaman Sampul Kata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan D. Manfaat



…………………………………………………1 …………………………………………………1 …………………………………………………1 …………………………………………………2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Cinta Diri …………………………………………………1 B. Jenis cinta Diri ………………………………………………………..4 C. Pentingnya Mencintai Diri Sendiri …….……………………………..4 D. Efek positif dari mencintai diri sendiri ……………………………….6 E. Cara mencintai diri sendiri …………………………………………...8 F. Mencintai diri sendiri secara berlebihan ……………………………..10 BAB III PENUTUP A. Simpulan B. Saran



…..……………………………………………13 ...………………………………………………13



Daftar Pustaka



3



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Adolescentia berasal dari istilah latin, yang berarti masa muda yang terjadi antara 17 – 30 tahun. Sehingga disimpulkan bahwa proses perkembangan psikis remaja dimulai antara 12 – 22 tahun. Anak gadis pada masa adolence adalah anak gadis masa transisi/peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis, dan psikologi. Secara kronologis yang tergolong remaja ini berkisar antara 12/13 – 21 tahun. Untuk menjadi orang dewasa, mengutip pendapat Erikson, maka remaja akan melalui masa krisis di mana remaja berusaha untuk mencari identitas diri. Oleh karena itu anak gadis pada masa adolecence ini akan mengalami sifat : 1)



Cinta diri



2)



Fantasi seksual



3)



Multiple personality / pseudoaktivitas. Pada masa adolesen ini tejadi proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan



fisis, yang berlangsung secara berangsur-angsur dan teratur. Masa ini merupakan kunci penutup dari perkembangan anak. Pada periode ini anak muda banyak melakukan introspeksi (mawas diri) dan merenungi diri sendiri. Akhirnya anak bisa menemukan aku-nya. Dalam artinya dia mampu menemukan keseimbangan dan harmoni atau keselarasan baru diantara sikap kedalam diri sendiri dengan sikap keluar. Dalam makalah ini akan di bahas tentang perubahan psikologis pada masa remaja khususnya sifat cinta diri.



B. Rumusan masalah Bagaimana proses psikologis sifat Cinta Diri anak gadis pada masa adolescene?



4



C. Tujuan Mendeskripsikan proses psikologis sifat Cinta Diri anak gadis pada masa adolescene.



D. Manfaat Mengetahui proses psikologis sifat Cinta diri anak gadis pada masa adolescene.



5



BAB II PEMBAHASAN



Pada masa adolescence, biasanya akan terjadi perubahan pada diri seorang gadis baik fisik maupun psikis, walaupun akibatnya sementara akan tetapi mempengaruhi perubahan dalam pola prilaku, sikap dan kepribadian. Perubahan-perubahan tersebut salah satunya adalah sifat Cinta Diri.



A. Pengertian Cinta Diri Dua kata yang perlu di jelaskan dari kutipan di atas yaitu: cinta dan diri sediri. Cinta bermakna perasaan puas pada diri seseorang, sehinga suatu atau yang di cintai akan mendapat perlakuan yang istimewa dari orang yang di cintainya, mendapat



penjagaan,



diperlakukan



secara



istimewa,



membayangkan



keberadaannya, semua hal yang di lakukan karena cinta adalah demi menjaga keberadaan dan rasa puas yang di miliki terhadap yang di cintai. Kalau yang di cintai berupa barang, maka barang tersebut tidak akan pernah di rusakan, cacat atau di rampas orang. Diri sendiri artinya bukan orang lain istilahnya yaitu “AKU”, meliputi tubuh dan batin, jadi mencintai diri sendiri adalah mencintai tubuh dan batin ,bagaimana seseorang mencintai dirinya maka ia akan merawat tubuhnya, menjaganya, dan tidak akan membahayakannya. Cinta Diri adalah rasa mengagumi diri sendiri sehingga mengganggap apa yang di lakukan dalam segala hal haruslah mempunyai efek yag menguntungkan dan membahagiakan dirinya sendiri. Rasa cinta diri yang sewajarnya dapat berakit baik, karena segala hal yang di anggap merugikan diri sendiri tidak akan diakukan kalau ada kesempatan memilih. Namun rasa cinta diri yang berlebihan menyebabkan orang tidak memperhatikan perasaan orang lain selama perbuatannya dapat menguntungkan dirinya sendiri.



6



B. Jenis Cinta Diri Ada 2 jenis Cinta Diri: 1.



Cinta Diri Positif a) Terdiri dari kecintaan pada diri sendiri ,jelas melebihi kecintaan pada orang lain. b) Cinta pada diri sendiri dan orang lain dapat saling berdampingan c) Cintailah orang di sekelilingmu sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri, menunjukan bahwa integritas keunikan diri serta cinta dan pengertian terhadap manusia lainya.



2.



Cinta diri negative Dimana



seseorang



hanya



mencintai



dirinya



sendiri



tanpa



mementingkan kepentingan orang lain.dan mementingkan kepentingan dirinya tanpa mempertimbangakan orang lain di sekelilingnya.



C. Pentingnya Mencintai Diri sendiri Manusia memang makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Namun ini bukan berarti kita harus melupakan diri sendiri. Mencintai diri sendiri itu sangat penting untuk menjaga keseimbangan hidup. Ketika kamu telah sering memberikan perhatian dan kasih sayang kepada orang lain, kamu juga perlu untuk mencintai diri kamu sendiri. Berikut ini adalah alasan-alasan mengapa kamu perlu untuk mencintai diri kamu sendiri. 1. Mencintai diri sendiri akan membuat kita bahagia Bagaimana kita bisa bahagia kalau menerima diri sendiri saja belum bisa? Kunci pertama untuk menjadi bahagia adalah menerima diri kita apa adanya. Menerima diri apa adanya tidak lantas membiarkan diri sendiri tenggelam dalam rasa malas. Mencintai diri sendiri bukan berarti kita membiarkan diri kita digerogoti oleh kekurangan diri sendiri. Mencintai diri sendiri tentu mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Selanjutnya mempertahankan kelebihan dan



7



mengikis sedikit demi sedikit kekurangan yang ada. Dengan menerima diri kita apa adanya seperti ini, kita bisa menjadi lebih bahagia.



2. Mencintai diri sendiri bisa membuat kita keluar dari kebiasaan menjadi “people pleaser” Kamu tahu apa itu “people pleaser”? People pleaser adalah seseorang yang selalu berusaha untuk menyenangkan semua orang. Membuat orang lain merasa bahagia memang hal yang sangat baik. Tapi yang harus kita ingat adalah “batasan”. Sampai sejauh mana kita sebaiknya menyenangkan orang lain? Orang tipe people pleaser adalah tipe orang yang tidak bisa berkata “tidak” terhadap orang lain dan takut orang lain tidak



akan



menyukainya.



Orang



tipe



people



pleaser



sering



mengorbankan dirinya sendiri demi kebahagiaan orang lain. Kalau kita tidak setuju, kita boleh kok menyatakan ketidaksetujuan kita asal dengan cara yang baik. Dengan kita mencintai diri kita sendiri, kita jadi bisa lebih seimbang dalam memilih sesuatu (baik untuk diri sendiri dan baik untuk orang lain).



3. Mencintai diri sendiri dapat menjauhkan kita dari gangguan mental Tahu kenapa banyak sekali jumlah orang stress dan gila? Salah satu sebabnya adalah mereka kurang bisa menerima dan mencintai diri mereka sendiri. Ketika mereka dirundung berbagai masalah hidup, kemudian mereka tidak bisa menerima kondisi mereka sebagaimana mestinya, gangguan mental bisa saja muncul. Banyaknya jumlah orang bunuh diri salah satunya juga disebabkan oleh tidak adanya rasa menerima diri sendiri. Tentunya kamu tidak mau kondisi mentalmu terganggu kan? Mulailah mencintai diri sendiri.



4. Mencintai diri sendiri dapat membuat kita lebih kuat dalam menghadapi kesulitan



8



Berkaitan dengan poin sebelumnya, ketika kita bisa menerima diri kita apa adanya, kita bisa menjadi lebih mudah untuk menghadapi kesulitan hidup. Bagaimana kita bisa bertahan kalau mencintai diri sendiri saja masih sulit? Apapun masalahnya, ketika kita sudah bisa terbiasa mencintai diri sendiri, kita cenderung bisa melewati segala kesulitan tersebut. Sedih itu wajar dan manusiawi, tapi meratapi nasib itu hanya untuk orang-orang lemah. Yuk, mulai cintai diri kita sendiri bagaimanapun kondisinya.



5. Mencintai diri sendiri dapat membuat kita lebih terdorong untuk mencapai tujuan dan mimpi kita Ketika kita mulai bisa mencintai diri kita sendiri, kita pasti ingin lebih meningkatkan kualitas diri sendiri. Bersyukur menerima diri apa adanya itu pasti. Tetapi mandek di satu titik dengan tidak ada peningkatan kualitas diri itu artinya kita belum benar-benar mencintai diri sendiri. Mencintai diri sendiri bukan berarti kita seratus persen puas terhadap kualitas diri kita yang sekarang. Itu sih, namanya cinta buta—dan cinta buta itu tidak baik. Tentunya kita memiliki kekurangan yang bahkan kita sendiri saja tidka suka. Mencintai diri sendiri secara sehat berarti kita bersemangat untuk membuat diri kita lebih dari yang kemarin. Kita menjadi lebih semangat untuk mencapai segala tujuan dan mimpi kita.



D. Efek Positif mencintai diri sendiri Ketika kamu bisa mencintai diri sendiri, ada bayak efek positif yang bakal kamu petik dan sangat bermanfaat buat menjalani kehidupan. Berikut ini efek positif mencintai diri sendiri 1. Percaya Diri Ketika kamu mulai bisa mencintai diri sendiri, harga diri kamu pasti meningkat. Nah, saat harga diri kamu meningkat otomatis kepercayaan



9



diri kamu bertambah. Kamu jadi nggak minder kalo liat ada orang yang lebih keren dari kamu baik dari segi fisik mau pun kualitas diri. Dengan kepercayaan diri yang meningkat, kamu juga nggak gampang takut gagal setiap kali mencoba sesuatu yang baru karena selalu muncul motivasi. Justru malah penasaran. Ini bakal penting banget buat modal kamu bersosialisasi baik di pergaulan mau pun di dunia pekerjaan. 2. Tidak mudah putus asa Orang yang gampang putus asa itu adalah mereka yang belum bisa mencintai diri sendiri. Kenapa? Karena kalo mereka mencintai diri sendiri pasti nggak gampang nyerah dan selalu ingin mencoba lagi, lagi, dan lagi sampai berhasil. Orang yang gampang putus asa adalah mereka yang nggak yakin dengan kemampuan dirinya untuk meraih sesuatu. Mereka cuma berpatok pada kalimat ‘Dapet syukur, nggak dapet yaudah yang penting udah berusaha.’ Padahal nggak ada yang tau kan kalo mereka mencoba lagi untuk kedua kalinya bisa berpotensi berhasil, soalnya udah putus asa duluan. 3. Tidak Menyakiti diri sendiri dan orang lain Kamu pasti pernah Lihat orang yang upload foto tangannya berdarah karena nyilet-nyilet karena putus dari mantannya atau selalu melakukan hal-hal bodoh yang merusak. Orang-orang seperti itu jelas gak cinta sama diri mereka sendiri, kalo cinta, ya nggak mungkin melakukan hal seperti itu. Orang yang mencintai dirinya nggak akan berbuat konyol seperti itu.



10



Nilai plusnya lagi, kamu bakal mikir ketika hendak berbuat sesuatu yang menyakiti orang lain. Nyakitin diri sendiri aja konyol apalagi orang lain. Seenggaknya kalo ada orang yang nyakitin kamu, kamu nggak membalasnya karena tau rasanya disakitin tuh nggak enak. Senyumin aja. 4. Berani ninggalin orang yang merugikan Di dalam pertemanan, pasti ada beberapa orang yang kerjaannya cuma merugikan kamu dan lainnya. Tapi berhubung mereka adalah bagian di dalam tongkrongan dan berpengaruh, jadinya agak sungkan untuk ngejauh atau ninggalin mereka. Tapi itu bakal beda cerita kalo kamu bisa mencintai diri sendiri. Kamu bakal berpikir ribuan kali ngapain coba bertahan dan berbetah diri dalam ikatan pertemanan yang isinya ada orang merugikan? Mending cabut dan nyari teman baru yang bisa memberi manfaat, toh, nggak ada mereka juga kamu tetap baik-baik aja. 5. Jadi panutan bagi orang lain Efek yang secara nggak langsung nanti kamu rasakan saat bisa mencintai diri sendiri. Cepat atau lambat, orang-orang akan menilai kamu sebagai pribadi yang menarik, percaya diri, dan tegas. Menjadikan kamu panutan. Karena hal positif di dalam diri kamu itu akan mereka rasakan juga. Rasa cinta kamu terhadap diri sendiri juga menular pada orang lain yang melihatnya. Mereka akan mencontoh kamu, menjadikan panutan.



E. Cara mencintai diri sendiri Kemampuan mencintai diri sendiri adalah gabungan dari penerimaan diri, penguasaan diri (berbeda dengan obsesi diri), kesadaran diri, kebaikan hati, dan rasa hormat pada diri sendiri. Mencintai diri sendiri mencakup dua hal, pemahaman dan tindakan. Agar bisa mencintai diri sendiri, pertama-tama Anda harus memahami gagasan bahwa Anda layak menghormati diri sendiri dan layak menerima kebaikan. Setelah itu, Anda harus melakukan tindakan



11



yang



menunjukkan



bahwa



Anda



mencintai



diri



sendiri,



mampu



memperlakukan diri Anda dengan penuh kasih sayang dan kepedulian. Singkat kata, mencintai diri sendiri adalah merasa positif tentang diri sendiri dalam tindakan. 1. Memperbaiki Pandangan Anda tentang Diri Sendiri a) Hilangkan keyakinan negatif Anda tentang diri sendiri b) Jangan menuntut kesempurnaan c) Buanglah cara pandang Anda yang negatif. d) Jangan pernah merendahkan diri sendiri e) Jangan menganggap akan terjadi hal-hal yang paling buruk f) Perbaiki pola pikir Anda. 2. Berlatihlah untuk mencintai diri sendiri a) Buatlah daftar untuk mencatat semua sifat positif Anda dan lakukan refleksi atas sifat positif ini setiap hari b) Berikan waktu untuk diri Anda sebagai hadiah c) Rayakan dan berikan hadiah kepada diri sendiri. d) Siapkan rencana untuk menghadapi masalah atau sikap negatif e) Mintalah bantuan terapis. f) Ulangi afirmasi positif setiap hari. g) Lakukan kegiatan yang membuat Anda merasa senang. h) Lakukan refleksi atas efek dari latihan mencintai diri sendiri. 3. Mempratikkan Meditasi Cinta Kasih a) Ketahuilah tentang meditasi cinta kasih. Meditasi cinta kasih adalah cara bermeditasi yang membuat Anda lebih mengasihi diri sendiri dan orang lain. Selain itu, meditasi ini juga bisa menjadi sarana yang membuat Anda lebih mampu mencintai diri sendiri b) Terapkan prinsip-prinsip dalam meditasi cinta kasih. Meditasi ini melatih kita untuk mencintai tanpa pamrih atau tanpa syarat dan membuat Anda mampu mencintai tanpa menilai (diri sendiri dan orang lain)



12



c) Bernapaslah dalam-dalam. Mulailah dengan menarik napas panjang perlahan-lahan dan dalam. Duduklah dengan nyaman di kursi dan biarkan dada Anda terisi penuh oleh udara sambil mengembangkan diafragma. Lalu buanglah napas perlahanlahan sampai habis d) Dukunglah diri Anda dengan afirmasi positif e) Kenali respons negatif yang muncul atas afirmasi positif f) Pikirkan seseorang yang membuat Anda merasa positif. g) Pikirkan seseorang yang membuat Anda merasa netral. h) Biarkan kepositifan dari afirmasi ini mengisi diri Anda sepenuhnya 4. Memahami arti mencintai diri sendiri a) Ketahuilah masalah yang bisa timbul karena ketidakmampuan mencintai diri sendiri. b) Ketahuilah pentingnya pengaruh pengalaman masa kecil terhadap kemampuan Anda mencintai diri sendiri. c) Ketahuilah cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk menumbuhkan perasaan berharga di dalam diri anak mereka. d) Ketahuilah efek dari komentar orang lain terhadap kemampuan mencintai diri sendiri



F. Mencintai diri sendiri secara berlebihan (Narsis) Dalam ilmu kedokteran, narsis termasuk gangguan kepribadian atau mental ketika seseorang secara berlebihan mementingkan dirinya sendiri dan kurang berempati terhadap orang lain. Namun di balik itu, saat mendapat kritikan dari orang lain, perasaan orang-orang narsis mudah terluka karena mereka sangat sensitif. Gangguan ini biasanya mulai terlihat pada saat seseorang menginjak usia remaja atau awal-awal menuju usia dewasa. Berikut ini ciri-ciri seseorang dengan kepribadian narsistik dari sudut pandang ilmu medis:



13



a) Mengutamakan kepentingan dirinya di atas segala-galanya. b) Merasa dirinya paling hebat, unik, spesial, dan berharap orang-orang menganggapnya demikian. c) Sering memonopoli percakapan. d) Mengumbar prestasi dan bakatnya secara berlebihan. e) Selalu ingin dipuja atau diperhatikan. Jika hal ini tidak didapat, dia akan marah atau jiwanya mudah terguncang. f) Mudah iri. g) Memiliki anggapan bahwa banyak orang yang iri padanya. h) Berperilaku arogan atau sombong. i) Sering berkhayal tentang hal-hal yang diimpikannya, seperti sukses di tempat kerja, berkuasa di lingkungannya, menjadi yang paling hebat di antara teman-temannya, atau berfantasi tentang kehidupan yang sempurna lainnya. j) Suka mengambil keuntungan dari orang lain demi mencapai impiannya. k) Sulit menerima kritikan.



Sebenarnya penyebab orang memiliki sifat narsis belum jelas. Namun gangguan kepribadian ini kemungkinan disebabkan oleh pola asuh orang tua yang terlalu memanjakan anaknya atau anak dipaksa untuk menjadi seseorang yang penuh talenta atau bisa juga pola asuh orang tua yang suka mengkritik anaknya. Gangguan ini juga dipercaya sebagai hasil kombinasi faktor-faktor interaksi sosial, kerentanan biologis, dan faktor psikologis.



Jangan Pelihara Sifat Narsis Anda Jika Anda merasa memiliki sifat-sifat yang telah disebutkan di atas, sebaiknya temui tenaga ahli profesional secepatnya. Dalam hal ini Anda bisa berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog. Penanganan sifat narsis biasanya berbentuk konseling atau lebih tepatnya psikoterapi. Melalui terapi ini Anda akan dituntun untuk lebih memahami



14



perasaan orang lain sehingga hubungan sosial Anda bisa lebih terjaga. Selain itu Anda akan dipandu untuk dapat memahami perasaan diri sendiri.



Terapi ini tidak mudah bagi Anda karena psikoterapi bukanlah konseling yang singkat. Dibutuhkan waktu hingga bertahun-tahun agar Anda bisa menjadi orang ‘normal’. Anda pun harus berjuang melawan diri sendiri, yaitu sifat narsis Anda yang sewaktu-waktu bisa muncul. Sifat narsis Anda bisa muncul dan menghambat jalannya terapi dengan cara merasuki pikiran Anda agar Anda berhenti mengikuti terapi. Mungkin Anda akan terpengaruh hingga berpikir psikoterapi bukanlah hal yang penting dan hanya menyita waktu Anda.



Meski begitu Anda tidak boleh menyerah. Lawan sifat narsis tersebut dengan tetap fokus pada tujuan awal menjadi pribadi yang lebih baik lagi, rutin mengunjungi tiap sesi konseling, dan melakukan kegiatan fisik yang bisa membuat jiwa raga Anda rileks, seperti yoga.



Sifat narsis jangan dipelihara. Tangani secepatnya agar Anda terhindar dari segala komplikasi yang dipicu oleh sifat narsis, seperti depresi, dikucilkan dari pergaulan, terjerumus ke lingkaran hitam minuman keras atau narkoba, atau yang lebih parahnya lagi mendapat pemikiran untuk bunuh diri.



15



BAB III KESIMPULAN DAN SARAN



A. Kesimpulan -



Adolessense berasal dari kata adolescere yang artinya: “tumbuh”, atau ”tumbuh menjadi dewasa” untuk mencapai “kematangan”, kematangan adolessense mempunyai arti luas mencakup kematangan mental, emosional, seksual dan fisik. Pada masa adolessense ini adalah masa terjadinya proses peralihan dari masa remaja atau pemuda ke masa dewasa. Jadi masa ini merupakan masa penutup dari masa remaja atau pemuda. Masa ini tidak berlangsung lama, oleh karena itu dengan kepandaiannya, seseorang yang dalam waktu relatif singkat sekali telah sampai kemasa dewasa.



-



Ciri – Ciri Perkembangan Adolescence : Perkembangan mulai kira-kira pada umur 11 tahun, Buah dada mulai tumbuh dan pantatnya makin membulat Rambut di kemaluan mulai tumbuh Uterus, vagina, labia dan clitoris mulai membesar ukurannya



-



Perubahan psikologi pada masa Adolescene salah satunya adalah sifat cinta diri. Cinta diri merupakan sumber pergeseran dan benturan sebanyak komponen yang ada pada manusia, cinta diri menciptakan tuntutan hasrat dan kebutuhan serta kebebasan yang meluas pada manusia.



B. Saran Remaja merupakan pribadi yang masih labil, oleh karena itu para orang tua harus lebih ekstra hati – hati untuk memperhatikan perkembangan remaja tersebut baik dari segi psikologi maupun intelektual. Namun, tidak hanya peran orang tua akan tetapi faktor lingkungan dan peran bidan juga sangat berpengaruh. Dan remaja juga harus berusaha untuk menjadi pribadi yang positif dalam menghadapi proliferasi dirinya.



16



DAFTAR PUSTAKA



http://id.wikihow.com/Mencintai-Diri-Sendiri https://id.wikipedia.org/wiki/Narsisisme http://news.viva.co.id/nyunyu/read/5-efek-bila-kamu-bisa-mencintai-diri-sendiri https://health.detik.com/read/2011/08/11/190517/1701888/763/sifat-narsisberguna-untuk-remaja-tapi-tidak-bagi-dewasa http://psikologid.com/narsisme/



17