Makalah Agama Islam Akhlak Dan Problematika Modern [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MAKALAH AKHLAK DAN PROBLEMATIKA MODERN



PENDIDIKAN AGAMA ISLAM



Dosen Pengajar Muhammad Muallif, M.Ag



Disusun oleh Luki Handoko (195060300111011) Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya MALANG SEPTEMBER 2019



KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pendidikan Agama Islam Semester ke-1 tahun ajaran 2019/2020. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang membahas tentang ”Akhlak dan Problematika modern”. Dalam penyusunan makalah ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dalam bentuk doa, dukungan, dorongan, maupun ilmu-ilmu dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan terima kasih kepada : l. Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan doa, dana, serta fasilitasfasilitas untuk menyelesaikan makalah ini. 2. Bapak Muhammad Muallif, M.Ag yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi arahan dalam menyelesaikan makalah ini. 3. Teman-teman Kelas A Elektro 2019 yang membantu serta memberikan dorongan kepada saya untuk menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.



Malang, 30 September 2019



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................ii DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ................................................................................................ 1 1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1 1.3. Tujuan ............................................................................................................. 1 1.4. Manfaat ........................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3 2.1 Pengertian Akhlak .......................................................................................... 3 2.2 Esensi Akhlak dan Implementasi dalam Kehidupan ...................................... 6 2.3 Aktualisasi Akhlak dalam Kehidupan Bermasyarakat ................................... 8 2.4 Menuju Masyarakat Madani dengan Nilai Nilai Islam & Kebhinnekaan ...... 9 BAB III PENUTUP ............................................................................................. 11 3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 11 3.2 Kritik dan Saran ............................................................................................ 11 REFERENSI .........................................................................................................12



BAB I PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Islam merupakan agama yang santun karena dalam Islam sangat menjunjung tinggi pentingnya etika, moral dan akhlak. Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup segala pengertian tingkah laku, tabi'at, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan sesama makhluk. Ajaran-ajaran Akhlak sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah ‫ ﷺ‬dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang terdapat dalam beberapa ayat al-Qur’an yang terdapat dalam Q.S Al-Ahzab : 21 yang artinya : “Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu”. Dan juga dalam hadits Nabi ‫"ﷺ‬ Sesungguhnya hamba yang paling dicintai Allah ialah yang paling baik akhlaknya".



1.2. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan akhlak? 2. Bagaimana esensi akhlak & implementasi dalam kehidupan? 3. Bagaimana aktualisasi akhlak dalam kehidupan bermasyarakat? 4. Bagaimana cara menuju masyarakat madani dengan nilai nilai Islam & kebhinnekaan?



1.3. Tujuan 1. Mengetahui pengertian akhlak 2. Mengetahui esensi akhlak & implementasi dalam kehidupan 3. Mengetahui aktualisasi akhlak dalam kehidupan bermasyarakat 4. Mengetahui cara menuju masyarakat madani dengan nilai nilai Islam & kebhinnekaan



1.4. Manfaat



Manfaat ditulisnya makalah ini agar pembaca dapat mengerti dan memahami akhlak serta implementasinya dalam kehidupan dan membangun masyarakat madani melalui aktualisasi akhlak.



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Akhlak Tujuan pokok dari ajaran Islam adalah membentuk Akhlakul Karimah (Akhlak yang mulia). Kata Akhlak berasal dari kata bahasa Arab yaitu “Akhlaku” bentuk jamak dari kata “Khalaqa” yang berarti Perangai, Tingkah Laku, Budi Pekerti atau Tabiat yang terbentuk melalui suatu keyakinan atau ajaran tertentu. Tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al Gazali, dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Sedangkan sebagaian ulama yang lain mengatakan akhlak itu adalah suatu sifat yang tertanam didalam jiwa seseorang dan sifat itu akan timbul disetiap ia bertindak tanpa merasa sulit (timbul dengan mudah) karena sudah menjadi budaya sehari-hari. Akhlak yang baik akan mengangkat manusia ke derajat yang tinggi dan mulia. Akhlak yang buruk akan membinasakan seseorang insan dan juga akan membinasakan ummat manusia. Manusia yang mempunyai akhlak yang buruk senang melakukan sesuatu yang merugikan orang lain. Senang melakukan kekacauan, senang melakukan perbuatan yang tercela, yang akan membinasakan diri dan masyarakat seluruhnya. Sumber-sumber Akhlak dalam Islam ada 2, Yaitu : 1. Al-Quran Al-Quran bukan saja satu kitab yang membicarakan masalah-masalah hukum Allah, politik, pendidikan bahkan ia juga menyingkap bidang-bidang sosiologi khasnya pembentukan syahsiah seseorang insan dalam sebuah masyarakat. Maka, sumber utama rujukan ilmu akhlak ialah Kitabullah yang menghuraikannya secara terperinci dan jitu. Perkataan al-akhlak menurut istilah al-lughah ialah kata jamak daripada mufradnya al-khuluq. Dalam al-Quran terdapat dua ayat yang membawa lafaz



khuluqun yang menepati istilah akhlak, yaitu dalam surah Al-Qolam Ayat 4 “ Dan sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung” dan surah Asy-Syu’ara ayat 137 “ Sesungguhnya ini (agama) tidak lain hanyalah kelakuan orang dahulu”. Berdasarkan ayat pertama, akhlak membawa maksud keperibadian, syahsiah dan sifat-sifat yang merujuk kepada perbuatan mulia. Manakala ayat kedua pula, perkataan khuluq itu merujuk kepada kebiasaan dan tabiat manusia yang sememangnya dijadikan oleh Allah dengan memiliki tabiat-tabiat tertentu yang menjadi kelaziman. Akhlak yang disebut di dalam al-Quran merupakan ajaran-ajaran dan tingkah laku yang baik, lebih tinggi kedudukannya daripada moral. Dua ayat di atas adalah sebahagian kecil yang membincangkan tentang akhlak. Al-Quran adalah sumber utama penggalian ilmu akhlak untuk memahami akhlak manusia.



2. Hadist Hadist ialah sumber kedua Akhlak dalam Islam, di sinilah ajaran-ajaran Akhlak Islam tersebar dengan jelasnya melalui amalan. Hadist menjelaskan bahwa orang yang berakhlak ialah golongan yang beriman dan sifat-sifat dalam Akhlak seperti malu, sabar, kebersihan dan sebagainya. Akhlak yang mulia adalah merupakan tanda dan hasil daripada iman yang sebenarnya. Tidak ada nilai bagi iman yang tidak disertai oleh akhlak. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: “Sesungguhnya aku diutuskan hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang baik”. Sabda Rasulullah ‫ ﷺ‬pada Hadits yang lain : “Yang paling kucintai di antara kamu ialah yang paling baik akhlaknya, yang mendapat pelindung adalah menyayangi dan disayangi”. Dua Hadist tersebut menjelaskan bahawa Rasulullah s.a.w ialah sumber rujukan akhlak di mana segala perkataan dan perbuatan termasuklah diamnya baginda menggambarkan Akhlaknya. Untuk mengetahui kedudukan akhlaq dalam Islam, maka perlu diuraikan bahwa ada tiga macam sendi Islam, yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya sehingga kualitas seorang muslim selalu dapat diukur dengan pelaksanaannya terhadap ketiga macam sendi tersebut, yang mencakup:



1. Masalah Aqidah : yang meliputi keenam macam rukun Iman, dengan kewajiban beriman kepada Allah, Malaikat-MalaikatNya, Kitab-kitabnya, Rasul-rasulnya, hari akhiratNya dan Qadar baik dan buruk yang telah ditentukanNya. 2. Masalah



syari'ah



:



yang



meliputi



pengabdian



hamba



terhadap



TuhanNya,yang dapat dilihat pada rukun Islam yang lima. Dan mua'amalah juga termasuk masalah syari'ah. 3. Masalah Ihsan : yang meliputi hubungan baik terhadap seluruh Allah SWT terhadap sesama manusia serta terhadap seluruh makhluk di dunia ini. Dari sinilah kita mengetahui kedudukan Akhlak dalam Islam, yang merupakan sendi yang ketiga dengan fungsi yang selalu mewarnai sikap dan prilaku manusia dalam memanifestasikan keimanannya, ibadahnya serta mu’amalahnya terhadap sesama manusia. Akhlak mempunyai kedudukan yang paling penting dan istimewa dalam agama Islam. Hal ini dapat dilihat dari penjelasan berikut ini : 1. Rasulullah ‫ ﷺ‬menempatkan penyempurnaan Akhlak yang mulia sebagai misi pokok risalah Islam. 2. Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam. 3. Akhlak yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan kebaikan seseorang nanti pada hari kiamat. 4. Rasulullah ‫ ﷺ‬menjadikan baik buruknya Akhlak seseorang sebagai ukuran kualitas imannya. 5. Islam menjadikan Akhlak yang baik sebagai bukti dan buah dari ibadah kepada Allah SWT. 6. Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬selalu berdoa agar Allah SWT membaikkan Akhlak Beliau. 7. Di dalam Al-Qur’an banyak terdapat ayat-ayat yang berhubungan dengan Akhlak.



2.2 Esensi Akhlak dan Implementasi dalam Kehidupan 1. Akhlak terhadap Allah a. Mentauhidkan Allah Tauhid adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan Allah dan Beriman bahwa hanya Allah semata yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagiNya. Terdapat pada surat Al-Ikhlas ayat 1 sampai 4. b. Berzdikir pada Allah Zikir (atau Dzikir) artinya mengingat Allah di antaranya dengan menyebut dan memuji nama Allah. Zikir adalah satu kewajiban. Dengan berzikir hati menjadi tenteram. Terdapat dalam surat Al Ahzab ayat 41 sampai 44 c. Berdo’a dan Bertakwa kepada Allah SWT. Berdo’a adalah inti dari ibadah. Orang-orang yang tidak mau berdo’a adalah orang-orang yang sombong karena tidak mau mengakui kelemahan dirinya di hadapan Allah SWT. Terdapat dalam surat An-Nisa ayat 1. d. Bertawakal Hanya Pada Allah Tawakal kepada Allah SWT merupakan gambaran dari sikap sabar dan kerja keras yang sungguh-sungguh



dalm pelaksanaanya yang di



harapkan gagal dari harapan semestinya,sehingga ia akan mamppu menerima dengan lapang dada tanpa ada penyesalan. Terdapat pada sural Ali Imron ayat 159 e. Berhusnudzhon kepada Allah Yakni berbaik sangka kepada Allah SWT karena sewsungguhnya apa saja yang di berijan Allah merupakan jalan yang terbaik untuk hamba-Nya. Terdapat dalam surat Luqman ayat 13.



2. Akhlak terhadap Rasulullah a. Mengikuti atau menjalankan sunnah Rosul Mengacu kepada sikap, tindakan, ucapan dan cara Rasulullah menjalani Hidupnya atau garis-garis perjuangan / tradisi yang dilaksanakan oleh Rasulullah. Sunnah merupakan sumber hukum kedua dalam Islam, setelah Al-Quran. Terdapat dalam surat Ali Imron ayat 30.



b. Bersholawat Kepada Rosul Mengucapkan puji-pujian kepada Rosulullah S.A.W . Sesungguhnya Tuhan beserta para malaikatnya semua memberikan Sholawat kepada Nabi (dari Allah berarti memberi rakhmat, dan dari malaikat berarti memohonkan ampunan). Hai orang-orang beriman, ucapkanlah Sholawat kepadanya (AQ Al Ahzab : 56)



3. Akhlak Terhadap diri sendiri a. Sikap sabar Sabar adalah menahan amarah dan nafsu yang pada dasarnya bersifat negative. Kemudian manusia harus sabar dalam menghadapi segala cobaan. Terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 153. b. Sikap syukur. Dalam keseharian, kadang atau bahkan sering kali kita lupa untuk berSyukur, atau men-Syukuri segala Nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita. ada 3 (tiga) Cara yang mudah untuk men-Syukuri Nikmat Allah yaitu bersyukur dengan hati yang tulus, mensyukuri dengan lisan yang dilakukan dengan memuji Allah melalui ucapan Alhamdulillah, dan bersyukur dengan perbuatan yang dilakukan dengan menggunakan Nikmat dan Rahmat Allah pada jalan dan perbuatan yang diridhoi-Nya. Terdapat dalam surat Ibrohim ayat 7. c. Sikap Tawadlhu’ Tawadlhu’ atau Rendah hati merupakan salah satu bagian dari akhlak mulia jadi sudah selayaknya kita sebagai umat muslim bersikap tawadhu, karena tawadhu merupakan salah satu akhlak terpuji yang wajib dimiliki oleh setiap umat islam. Orang yang tawadhu’ adalah orang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah SWT. Terdapat dalam surat Luqman ayat 18. d. Bertaubat. Apabila melakukan kesalahan, maka segera bertaubat dan tidak mengulanginya lagi. Apabila ada dari kita yang merasa telah terlalu banyak berbuat dosa dan maksiat sebaiknya kita jangan berputus asa dari rahmat



ampunan Allah, karena Allah SWT selalu memberikan kesempatan pada kita untuk bertobat. Terdapat dalam surat Ali Imron ayat 135. 4. Akhlak Terhadap Lingkungan a) Tafakur (Berfikir) Salah satu ciri khas manusia yang membedakanya dari makhluk yang lain, bahwa manusia adalah makhluk yang berpikir. Dengan kemampuan itulah manusia bisa meraih berbagai kemajuan, kemanfaatan, dan kebaikan. Terdapat dalam surat Ali Imran ayat 190. b) Memanfaatkan Alam Kedudukan manusia di bumi ini bukanlah sebagai penguasa yang sewenang-wenang, tetapi sebagai khalifah yang mengemban amanat Allah. Karena itu, segala pemanfaatan manusia atas bumi ini harus dengan penuh tanggung jawab dan tidak menimbulkan kerusakan. Sebab, Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. Terdapat dalam surat Yunus ayat 101.



2.3 Aktualisasi Akhlak dalam Kehidupan Bermasyarakat Aktualisasi



akhlak



adalah



bagaimana



seseorang



dapat



mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran Islam dalam setiap tingkah laku sehari-hari. Dan akhlak seharusnya diaktualisasikan dalam kehidupan seorang muslim seperti di bawah ini. 1. Merajut Ukhuwah atau Persaudaraan Membina persaudaraan adalah perintah Allah yang diajarkan oleh semua agama, termasuk agama Islam. Oleh sebab itu, sudah sewajarnya kalau semua elemen membangun ukhuwwah dalam komunitasnya. Apabila ada kelompok tertentu dengan mengatas-namakan agama tetapi enggan memperjuangkan perdamaian dan persaudaraan maka perlu dipertanyakan kembali komitmen keagamaannya. 2. Ta’awun atau saling tolong menolong



Dalam Islam, tolong-menolong adalah kewajiban setiap Muslim. Sudah semestinya konsep tolong-menolong tidak hanya dilakukan dalam lingkup yang sempit. Tolong-menolong menjadi sebuah keharusan karena apapun yang kita kerjakan membutuhkan pertolongan dari orang lain. Tidak ada manusia seorang pun di muka bumi ini yang tidak membutuhkan pertolongan dari yang lain. 3. Suka memaafkan kesalahan orang lain Islam mengajar umatnya untuk bersikap pemaaf dan suka memaafkan kesalahan orang lain tanpa menunggu permohonan maaf daripada orang yang berbuat salah kepadanya. Pemaaf adalah sikap suka memberi maaf terhadap kesalahan orang lain tanpa ada sedikit pun rasa benci dan dendam di hati. Sifat pemaaf adalah salah satu perwujudan daripada ketakwaan kepada Allah. 4. Menepati Janji Janji memang ringan diucapkan namun berat untuk ditunaikan. Menepati janji adalah bagian dari iman. Maka seperti itu pula ingkar janji, termasuk tanda kemunafikan.



2.4 Menuju



Masyarakat



Madani



dengan



Nilai



Nilai



Islam



&



Kebhinnekaan Dalam Islam, antara agama dan negara atau agama dengan tata masyarakat merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Namun demikian bukan berarti tidak berbeda. Hal ini dikarenakan memang amal Islam mencakup segenap interaksi manusia baik yang berkaitan dengan hubungan manusia – Tuhan, maupun sesama makhluk. Selain itu, Islam mengajarkan bahwa setiap muslim dalam melakukan kegiatannya harus diniatkan dalam tujuan mencapai ridla Allah (hakekat tujuan amal manusia). Dalam hal ini prinsip-prinsip tersebut berkaitan dengan masalah egaliterianisme, pluralisme dan toleransi, serta musyawarah. Ketiganya merupakan ajaran Islam yang berkaitan dengan kemasyarakatan, dan menjadi dasar dari konsep madani.



Pertama, Egalitarianisme merupakan prinsip yang menekankan pentingnya semangat persamaan diantara sesama manusia, kesejajaran kedudukan di hadapan Allah. Kesadaran bahwa umat manusia berasal dari nenek moyang yang sama, Adam, meruapakan fondasi terbentuknya sikap egaliter dalam hubungan kemasyarakatan. Kedua, Pluralisme dan Toleransi. Sebuah masyarakat tidak akan pernah tegak tanpa adanya penghormatan terhadap keanekaragaman anggotanya, yang diwujudkan dalam bentuk toleransi. Dalam pandangan Islam, pluralisme merupakan kepastian Allah dan disertai keyakinan bahwa kehendak Allah tidak ada yang mampu merubahnya. Allah tidak berkehendak kecuali di dalamnya terdapat hikmah dan kebaikan. Dengan demikian keanekaragaman bukan sesuatu yang pantas dipersoalkan, tetapi bagaimana disikapi secara arif untuk membangun tatanan masyrakat yang menjamin nilai-nilai kemanusian dan keadilan. Paham kemajemukan masyarakat atau pluralisme ridak cukup hanya dengan sikap mengakui dan menerima kenyataan masyarakat yang majemuk, tapi harus menerima kemajemukan tersebut sebagai sesuatu yang bernilai positif sebagai rahmat Allah Ketiga, Musyawarah merupakan prinsip pemutusan masalah yang dimana ada keterlibatan secara aktif semua anggota dalam memutuskan sebuah persoalan. Musyawarah bisa dilakukan saat sikap penghargaan terhadap perbedaan, penghormatan terhadap orang lain, dan pengakuan terhadap kesamaan kedudukan hadir dalam kalbu sebuah masyarakat.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup segala pengertian tingkah laku, tabi'at, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan sesama makhluk. Aktualisasi



akhlak



adalah



bagaimana



seseorang



dapat



mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran Islam dalam setiap tingkah laku sehari-hari. Dan akhlak seharusnya diaktualisasikan dalam kehidupan seorang muslim. Bentuk aktualisasi akhlak antara lain akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap Rasulullah, akhlak terhadap diri sendiri, akhlak terhadap sesama dan akhlak terhadap lingkungan.



3.2 Kritik dan Saran Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna dan tentunya banyak sekali kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya informasi yang didapat. Oleh karena itu, saya selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. saya juga mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat khususnya pembaca pada umumnya.



REFERENSI Syamsuddin, Ali, 2009, Mengukir Sifat Kepribadian Muslim, Yogyakarta ; Graha Ilmu (akses 21 September 2019) Ilyas, Yunahar ,2007, Kuliah akhlak, Yogyakarta : LPPI. (akses 23 September 2019) Achmad, Wahyuddin. M. Ilyas. M. Saifulloh., dan Z. Muhibbin, 1987, Pendidikan agama Islam; Grasindo (akses 29 September) Jurnal Ilmu Sosial & Ilmu Politik vol.3. No 2 November 1999 (akses 30 September 2019) https://www.academia.edu/makalahakhlakdalamajaranislam (akses 23 September 2019) https://www.academia.edu/makalahpengertianakhlak (akses 23 september 2019)