Makalah Agroteknologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TENTANG KONSEP KOMUNITAS



Dosen Pengampu : Dra.Fredrika Eliesti,M.Si



Disusun oleh:



Kelompok 2 1. Wahyu Dwi Yanto 2. Nursyamira



JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN 2021



KATA PENGANTAR             Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul“KONSEP KOMUNITAS”. Dengan selesainya  makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih             Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi tercapainya kesempurnaan dari makalah ini.



                                                                               



   Solok ,   oktober 2021



Pemakalah



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan masalah C. Tujuan permasalahan BAB II PEMBAHASAN A. Ekosistem    B. Biosfer   C. Biologi Sel BAB III PENUTUP A.    KESIMPULAN B.    SARAN . DAFTAR PUSTAKA .



BAB I PENDAHULUAN



A.



Latar Belakang



Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik (hidup) dan juga komponen abiotik(tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini, kedua komponen ini tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan heewan dengan air. Interaksi antara makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu kesatuan dan keteraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing, dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan dari ekosistem ini akan terus terjaga. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan suatu ilmu yang sangat penting untuk dipelajari. Berbagai hal tentang seluk beluk kehidupan makhluk hidup di dunia ini dibahas di dalamnya. Di antaranya membahas tentang individu, ekosistem, populasi, habitat, komunitas, bioma, dan biosfer. Semuanya itu saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini peranan manusia sangat penting untuk menjaga agar tidak terjadi kerusakan dan ketidakseimbangan alam ini. Karena dampak kerusakan terhadap kehidupan sangat merugikan aktivitas organisme. Untuk menjaga keseimbangan alam dan menghindari dampak kerusakan terhadap kehidupan maka perlu dipelajari pengetahuan tentang biosfer. Sel adalah unit terkecil, fungsional, struktural, hereditas, produksi, dan kehidupan yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu membran, sitoplasma, dan inti. Membran atau plasmalemma menyelubungi sel dengan fungsi mengatur keluar masuknya zat, menyampaikan atau menerima rangsang, dan strukturnya terdiri dari dua lapisan lipoprotein yang diantara molekul terdapat pori. (Yatim, 1987). Sel merupakan kesatuan struktural, fungsional dan herediter yang terkecil.Sel terbagi menjadi dua tipe, yaitu prokariot dan eukariot. Perbedaan karakteristik antara dua sel tersebut adalah keberadaan membran yang menyelubungi nukleus maupun organel lainnya yang memiliki fungsi spesifik, seperti mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi dan lisosom. Sel eukariot memiliki karakteristik tersebut, sedangkan pada sel prokariot tidak (Nelson, 2004). Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuan Inggris Robert Hooke, yang telah meneliti irisan gabus melalui mikroskop yang dirancang sendiri. Kata sel berasal dari bahasa latin, cellula artinya rongga/ruangan. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah sel dapat berfungsi secara autimon asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi (Gilliand, 1985).



B.



Rumusan Masalah



Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah: 1.



Apa yang dimaksud dengan ekosistem?



2.



Apa saja komponen-komponen dalam ekosistem?



3.



Bagaimana pola makanan dalam ekosistem?



4.



Apa jenis-jenis ekosistem?



5.



Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi ekosistem?



6.



Apa yang dimaksud biosfer ?



7. Bagaimana hubungan individu, ekosistem, populasi, habitat, komunitas, bioma, dan biosfer dalam alam ini? 8.



Bagaimana peranan manusia dalam biosfer?



9.



Apa pengertian sel



10.



Apa saja bagian-bagian sel dan fungsinya



11.



Apa perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan.



C.



Tujuan



Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu: 1.



Mengetahui penjelasan dari Ekosistem.



2.



Memahami hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya



3.



Mengetahui konsep tentang ekosistem



4.



Memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan



5.



Memberikan pengetahuan tentang biosfer dan komponennya.



6. Memberikan pengetahuan tentang hubungan individu, ekosistem, populasi, habitat, komunitas, bioma, dan biosfer. 7.



Memberikan pengetahuan tentang peranan manusia di dalam biosfer.



8.



Untuk mengetahui pengertian sel



9.



Untuk mengetahui bagian-bagian sel dan fungsinya



10.



Untuk mengetahui perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan.



BAB II PEMBAHASAN



KONSEP KOMUNITAS Komunitas merupakan suatu unit atau kesatuan sosial yang terorganisasikan dalam kelompokkelompok dengan kepentingan bersama (communities of common interest), baik yang bersifat fungsional maupun yang mempunyai territorial. A. EKOSISTEM A.



Pengertian Ekosistem



Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada. Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan". B.



Komponen-komponen dalam Ekosistem



Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu : 1. Komponen abiotik Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda mati, meliputi : a. Tanah, Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur, kematangan, dan kemampuan menahan air. b. Air, Persediaan air dipermukaan tanah akan mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan hewan. Hal-hal penting pada air yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu air, kadar mineral air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.



c. Udara, Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas yang berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida, dan nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup. d. Cahaya matahari, Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan dibumi ini. Salah satunya sebagai faktor utama yang diperlukan dalam proses fotosintesis. e. Suhu atau temperature, Setiap makhluk hidup memerlukan suhu yang optimal untuk kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya. 2. Komponen biotik Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia. Berdasarkan peranannya komponen biotik dalam ekosisteem dibedakan menjadi tiga, yaitu : a. Produsen Adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis. Contoh : semua tumbuhan hijau b. Konsumen Adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan menggunakan makanan yang dihasilkan oleh produsen baik secara langsung maupun tidak langsung. Contoh : hewan dan manusia Berdasarkan tingkatannya konsumen dibedakan menjadi empat, yaitu : a. Konsumen I/primer adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan produsen Contoh : herbivora/hewan pemakan tumbuhan b. Konsumen II/sekunder adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen I. Contoh : karnivora/hewan pemakan daging c. Konsumen III adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen II Contoh : omnivora/hewan pemakan segala. d. Konsumen puncak adalah konsumen terakhir atau hewan yang menduduki urutan teratas dalam peristiwa makan dimakan. 3. Pengurai Pengurai disebut juga redusen adalah jasad renik yang dapat menguraikan makhluk lain menjadi zat hara. Contoh : bakteri dan jamur. C.



Pola Makanan Dalam Ekosistem



Organisme Autotrof adalah semua organisme yang mampu membuat atau mensintesis makanannya sendiri, berupa bahan organik dan bahan-bahan anorganik dengan bantuan energi matahari melalui proses fotosintesis. Semua organisme yang mengandung klorofil terutama tumbuhan hijau daun disebut organisme autotrof. Ada dua pembagian atas Organisme autotrof ini yaitu : 1. Fotoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi cahaya untuk mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik. 2. Kemoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi dari reaksi kimia untuk membuat bahan makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya adalah bakteri besi, dalam menjalankan proses ini mereka membutuhkan oksigen. Organisme Heterotrof adalah semua organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, akan tetapi meman faat kan bahan-bahan organik dari organisme lainnya sebagai bahan makanannya. Organisme ini terdiri atas 3 tingkatan yaitu :    D.



Konsumen yang secara langsung memakan organisme lain Pengurai yang mendapatkan makanan dari penguraian bahan organik dari bangkai Detritivor yang merupakan pemakan partikel organik atau jaringan yang telah membusuk, contoh nya adalah lintah dan cacing.



Tipe-Tipe Ekosistem



Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan. 1.



Ekosistem Akuatik (air)



A.



Ekosistem Air Tawar



Air tawar adalah hal penting karena merupakan sumber air rumah tangga dan industri yang murah, komponen air tawar merupakan daur higrologis dan ekosistem air tawar merupakan sistem disporsal (pembuangan yang mudah dan murah). Beberapa faktor pembatas dalam ekosistem air tawar diantaranya: 1.



Kejernihan



2.



Temperatur



3.



Arus



4.



Oksigen



5.



Garam biogenik dalam air.



Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi. Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai.   B.



Air tergenang. Contohnya: danau, kolam, rawa dan mangrove. Air mengalir. Contonhya: mata air, aliran sungai, dan selokan. Ekosistem Air Laut



Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin. Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plakton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaan secara horizontal. C.



Ekosistem Estuari



Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. D.



Ekosistem Pantai



Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal. E.



Ekosistem Sungai



Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.



Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya, dan lumba-lumba. F.



Ekosistem Terumbu Karang



Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora. Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih. Adapun manfaat terumbuh karang antara lain: 



Berperan penting bagi pertumbuhan sumber daya perikanan (sebagai feeding ground, fishing ground, spanwning ground dan nursery ground) Mencegah terjadinya pengikisan pantai (abrasi) Sebagai daya tarik wisata bahari Secara global terumbu karang berfungsi sebagai pengedap kalsium yang mengalir dari sungai ke laut Sebagai penyerap karbondioksida dan Gas Rumah Kaca (GRK) lainnya.



    G.



Ekosistem Laut Dalam



Kedalamannya lebih dari 6.000 m. Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu. H.



Ekosistem Lamun



Lamun atau seagrass adalah satu-satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut. Tumbuh-tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti halnya rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai-tangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak. Berbeda dengan tumbuh-tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan menghasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zat-zat hara. Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.



2.



Ekosistem Terestrial (darat)



A.



Hutan Hujan Tropis



Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan 200225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme. Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C. Dalam hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu. B.



Hutan Magrove



Hutan yang terutama tumbuh pada tanah lumpur aluvial di daerah pantai dan muara sungai yang dipengaruhi pasang surut air laut. Luas hutan mangrove yang ada di Indonesia merupakan yang terluas di dunia (2,5 – 3,5 juta Ha, 18 – 23% luas magrove di dunia dan lebih luas dari Brazil). Adapun fungsi ekologinya yaitu:     C.



Sebagai peredam gelombang (termasuk gelombang tsunami), angin, dan badai Melindungi daerah pantai dari bahaya abrasi Sebagai penyerap nutrien organik, penahan lumpur, dan perangkap sedimen Sebagi daerah asuhan, mencari makan dan berkembangbiakan ikan, udang, dan hewan liar lainnya. Hutan Rawa



Hutan rawa terbentuk karena keadaan tanah yang sangat basah. Rawa Sfagnum merupakan rawa yang terbentuk di daerah yang beriklim sedang. Jenis-jenis rawa yang lain terbentuk bukan karena keadaan iklim, tetapi karena keadaan air dalam tanah yang berlebihan. Hutan-hutan rawa yang terbesar di pantai-pantai di kepulauan Indonesia seperti Kalimantan Selatan, Sumatra Selatan, dan delta sungai Citaduy serta rawa penting di Jawa Tengah. Vegetasi yang dominan adalah enceng gondok, teratai, pohon, bungur, dan dadap. Pohon-pohon yang tumbuh disini tinggi kurus dan tidak berdaun lebat. Keanekaragaman hewan sangat rendah hanya ditemukan babi hutan, macam-macam ulat air, ikan-ikan dan burung pencakar ular. D.



Sabana



Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung musim. Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang luas. Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena. E.



Padang Rumput



Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-ciri padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular. F.



Gurun



Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain. G.



Hutan Gugur



Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki emapt musim, ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak). H.



Taiga



Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur. I.



Tundra



Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. J.



Karst (Batu Gamping /Gua)



Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia. Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk



pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro. Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain. 3.



Ekosistem Buatan



Sawah merupakan salah satu contoh ekosistem buatan. Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah. Contoh ekosistem buatan adalah : a.



Bendungan      



Hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus agroekosistem berupa sawah tadah hujan sawah irigasi Perkebunan sawit Ekosistem pemukiman seperti kota dan desa Ekosistem ruang angkasa



Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang banyak. Kebutuhan materi juga tinggi dan tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang eksesif seperti polusi dan panas. Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar. Semua ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi. E.



Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekosistem



1. Penggunaan Bahan Kimia Sekarang ini banyak kegiatan manusia yang menggunakan bahan kimia. Misalnya, untuk meningkatkan hasil pertanian, para petani melakikan pemupukan dan pemberantasan,hama. 2. Penebangan Hutan Jika penebangan hutan dilakukan secara besar-besaran tanpa terkendali, terjadilah hutan gundul. Hutan gundul dapat menyebabkan banjir, erosi, dan tanah longsor.



3. Pemburuan Liar Sebagian manusia ada yang gemar berburu.Mereka berburu hewan dengan ada tujuan tertentu. Perburuan liar dapat menyebabkan hewan menjadi punah.



4. Penggunaan Kendaraan Bermotor Bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan bermotor. Bahan bakar dapat berupa bensin dan solar. Pembakaran bahan bakar menyebabkan polusi udara. Pembakaran tersebut menghasilkan gas karbon diokasida. 5. Pembuangan Limbah Sampah Jika pengolahan sampah tidak dilakukan dengan benar, terjadilah kerusakan lingkungan. Sungai yang demikian merupakan hasil pembuangan sampah dan limbah di sungai. Lingkungan sungai rusak dan hewan yang hidup di dalamnya mati.



B. BIOSFER A.



Pengertian Biosfer



Biosfer merupakan kajian tentang kehidupan hewan dan tumbuhan di muka bumi. Dalam pembagiannya, biosfer termasuk dalam geografi fisik. Selain kehidupan manusia, hewan, dan tumbuha, di bagian permukaan kulit bumi juga terdapat daratan, lautan dan udara di atasnya. Oleh karena itu, biosfer tidak dapat lepas dari litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Secara etimologis, biosfer berasal dari kata bios yang artinya hidup dan sphere yang artinya lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan hidup atau lapisan tempat hidup makhluk hidup/organisme. Biosfer meliputi lapisan hidrosfer, litosfer dan atmosfer. Interaksi ketiga lapisan ini saling mempengaruhi satu sama lain sehingga membentuk lapisan yang merupakan tempat kehidupan di bumi ini. Pada dasarnya, setiap jenis makhluk hidup telah mempunyai tempat tersendiri di biosfer. Hal ii dimaksudkan agar mereka dapat bertahan hidup sesuai dengan cara hidup masing-masing. B.



Organisasi Biosfer



Makhluk hidup atau organisme memiliki tingkat organisasi yang berkisardari tingkat yang paling sederhana (protoplasma) ke tingkat organisasiyang paling kompleks (biosfer). Berikut tingkat organisasi dari tingkat yang paling sederhana : • Individu Merupakan organisme tunggal dan berada pada tingkatan organisme makhluk hidup terendah. Contohnya : seekor tikus, seekor kucing, satu pohon jambu, satu pohon kelapa, dan seorng manusia. • Popolusi Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berada pada suatu daerah yang sama dan dalam waktu tertentu. Misalya : sekumpulan kucing yang sedang bermain ,sekumpulan sapi yang sedang merumput, sekumpulan bebek yang sedang berjalan, dan sekumpulan pohon jati dihutan. • Komunitas Komunitas adalah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah yang tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Misalnya : komunitas sawah, komunitas kolam, dan komunitas rumput. • Ekosistem Komunitas adalah komponen dari berbagai komunitas yang saling berinteraksi dengan lingkungan abiotiknya. Contohnya : ekosistem air tawar, ekosistem pantai, dan ekosistem sawah. C.



Macam-macam ekosistem :



Setiap ekosistem memiliki spesies dominan ekosistem bukan pantai, dengan ekosistem hutan pegunungan. Ekosistem hutan pantai didominasi oleh tumbuhan bakau, sedangkan hutan pegunungan didominasi oleh tumbuhan cemara dan pinus. Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi 3 tipe yaitu 1)



Ekosistem darat



adalah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.Ekosistem darat dilihat dari tumbuhan dpoinan tersebut dinamakan vegetasi.Berdasarkan vegetasi pembuntuknya vegetasi ekosistem darat terbagi atas a. Ekosistem dataran rendah atau vegetasi pamah Ekosistem ini berada pada ketinggian 0 -100 meter diatas permukaan laut. Vegetesi yang terdapat pada ekosistem ini terdiri atas vegetasi rawa dan vegetasi darat. b.



Ekosistem dataran tinggi (Vegetasi pegunungan)



Ekosistem ini bermacam-macam, tergantung pada ketinggiannya. Ekosistem ini dibedakan menjadi vegetasi hutan pegunungan, vegetasi padang rumput pegunungan, vegetasi terbuka lereng berbatu, vegetasi rawa gambut, vegetasi danau, vegetasi alpin. c.



Ekosistem vegetasi monsum



Vegetasi ini banyak dijumpai didaerah beriklim kering yang memiliki curah hujan sedikit. Daerahnya terletak pada ketinggian 0-800 meter dari permukaan laut. Ciri-ciri hutan monsum adalah pohon-pohonnya rendah, banyak cabang, dan cabangnya tidak lurus. 2)



Ekosistem air



Adalah ekosistem yang lingkungan fisiknya didominasi oleh air. Berdasarkan kandungan garamnya ekosistem air dibedakan menjadi ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. a.) Ekosistem air tawar Ciri-ciri:1. Salinitas atau kadar garam rendah 2. Variasi suhu antara siang dan malam tidak terlalu besar 3. Penetrasi (masuknya) cahaya matahari terbatas atau kurang 4. Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca 5. Tumbuhan didominasi oleh jenis gangguan dan beberapa tumbuha biji ~ Ekosistem air tawar dibedakan menjadi:



– Ekosistem air tenang, disebutjuga ekosistem lentik, contihnya danau, telaga, dan rawa. – Ekosistem air mangalir, disebut juga ekosistem lotik, contohnya selokan dan sungai. b.) Ekosistem laut Ciri-ciri :1. 2.



Salinitas tinggi, mencapai 55% Terdapat kehidupan disemua kedalaman, kecuali didasar laut sangat dalam.



3. Ekosistem laut saling bersambungan dan bercampur karena adanya sirkulasi air laut. 4.



Rantai makanan relatif panjang dan kompleks.



~ Ekosistem laut dibadakan atas: 1. Laut, Laut memiliki perbedaan suhu yang tinggi antara bagian atas dan bagian bawah. Berdasarkan itensitas cahaya matahari yang dapat mencapainya, ekosistem laut dibedakkan menjadi laut dangkal dan laut dalam. 2. Pantai, Pantailetaknya berbatasan dengan darat, laut, dan daerah pasang surut. Organisme didaerah ini telah beradaptasi dengan hempasan air pasang, seperti ganggang, porifera, animon laut, rumput laut, remis dan kerang, mollusca, landak laut, bintang laut, serta ikan-ikan kecil 3. Estuari, Estuari atau muara merupakan tempat bertemunya sungai dan laut. Salinitas air berupa secara bertahap mulai dari daerah air tawar, ke laut. Nutrien dari sungai memperkaya estuari. Organisme yang hidup di estuari antra lain: rumput rawa, ganggang, fitoplankton, cacing, kerang, kepiting, dan ikan. • Habitat adalah tempat berkumpulnya ekosistem. D. Faktor Penghalang Persebaran Organisme Persebaran organisme di muka bumi ini banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor penghalang geografi, reproduksi dan endemis. 1. Penghalang Geografi Adalah keadaan fisik lapangan dan faktor geografi lain yang menghalangi aliran gen antar populasi. Penghalang geografi merupakan penghalang dalam bentuk kondisi muka bumi, seperti gunung, padang asir, dan laut. Penghalang jenis ini sangat menentukan persebaran organisme di muka bumi. Hasil proses alami ini berupa benua yang dibatasi oleh lautan, gunung, gurun, dan faktor alam lainnya. Adanya batas-batas tersebut menghalangi interaksi antarorganisme. 2. Penghalang Reproduksi Merupakan penghalang dalam bentuk tidak terjadinya interhibridasi (perkawinan) diantara organisme yang menghuni satu daerah biogeografi dengan daerah



biogeografi lainnya. Dengan demikian, penghalang geografi ini menyebabkan munculnya penghalang reproduksi. Penghalang reproduksi ini yang menyebabkan terjadinya isolasi reproduksi yang mengakibatkan semakin berbedanya organisme tersebut dengan organisme asalnya. 3. Penghalang Endemis Merupakan penghalang dalam bentuk kekhasan organisme akibat menghuni daerah khas pula. Kekhasan ini terjadi akibat adanya penghalang reproduksi yang mencegah terjadiya interhibridasi dengan organisme lain di luar wilayah biogeografi tersebut. Dengan demikian, penghalang endemis ini menyebabkan proses endemisme organisme yang mengakibatkan semakin khasnya organisme tersebut dan semakin berbeda jauh dengan organisme asalnya. E.



Persebaran Flora di Permukaan Bumi



Indonesia sebagai negara kepulauan kaya dengan keanekaragaman tumbuh-tumbuhan. Adanya bermacam-macam tumbuhan di suatu tempat dipengaruhi oleh faktor tanah, relief permukaan bumi, iklim, dan air. 1.



Faktor-Faktor Penyebab Persebaran Flora di Bumi :



a. Tanah,Tanah disuatu tempat mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan. Sebagian besar jenis tanah di Indonesia adalah tanah humus dan vulkanik. Tanah tersebut sangat subur untuk pertumbuhan tanaman. b. Relief Permukaan Bumi, Relief adalah kedaan tinggi rendahnya permukaan bumi. Tinggi rendah permukaan bumi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman yang berkaitan dengan suhu (panas, sejuk, sedang, dan dingin). Tanaman akan tumbuh baik pada suhu dan ketinggian yang sesuai. Pembagian ketinggian tempat dan jenis tanaman yang sesuai meliputi sebagai berikut : • Daerah dataran rendah (ketinggian 0-650 meter) dikembangkan untuk tanaman berupa padi, tembakau, karet, kelapa, dan tebu.



budidaya



• Daerah pegunungan rendah (ketinggian 650-1,500 meter) dikembangkan untuk perkebunan teh, sayur-sayuran dan buah-buahan. • Daerahpegunungan tinggi (ketinggian 1.500-2.500 meter) dikembangkan untuk pinus. • Daerah zona dingin (ketinggian lebih dari 2.500 meter) tidak ada tanaman ada hanya lumut.



tanaman



budidaya, yang



c. Iklim, Faktor iklim sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Faktor-faktor tersebut, antara lain sebagai berikut :



1.)



Suhu atau temperatur, yaitu tingkat panas dan dinginnya daerah tertentu dan waktu tertentu.



2.) Intensitas sinar matahari, yaitu banyak sedikitnya sinar matahari yang sampai di permukaan bumi. 3.)



Kelembapan udara, yaitu banyaknya uap air yang dikandung dalam udara.



4.) Angin, yaitu udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan maksimum ke daerah yang bertekanan minimum. d. Air, Pertumbuhan berbagai tanaman juga dipengaruhi oleh banyak sedikitnya kandungan air yang tersedia. Tanaman dapat dibedakan menjadi tiga golongan berdasarkan kebutuhan air yang dibutuhkan, yaitu sebagai berikut : 1.)



Tumbuh-tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofita), misalnya : kaktus



2.) Tumbuh-tumbuhan yang hidup didaerah basah (hidrofita), misalnya : eceng gondok dan teratai. 3.) Tumbuh-tumbuhan yang hidup didaerah yang kandunagn airnya sedang, misalnya : tebu, padi, jagung. 2. Tipe-Tipe Komunitas Organisme Flora dan Fauna Komunitas organisme flora di dunia dapat di bagi menjadi delapan macam, yaitu hutan basah, hutan musim tropika, hutan gugur, hutan hujan iklim sedang, taiga, padang rumput, tundra, dan gurun. a.



Hutan Basah / Hutan Hujan Tropika



Hutan basah terdapat banyak sekali tumbuhan. Dan selalu mendapat air sepanjang tahun dan keadaan alamnya memungkinkan terjadinya pertumbuhan yang lama sehingga komuitas hutan sangat kompleks. Hutan ini terdapat di daerah tropis dan subtropis, seperti Indonesia, Australia bagian utara, Afrika Tengah, dan Amerika Tengah. Tumbuhan yang khas daerah ini yaitu liana dan epifit. b.



Hutan Musim Tropika



Jenis hutan yang yang berada pada daerah tropika (tropis) yang mempunyai iklim basah, namun musim kemaraunya panjang. Datangnya musim kemarau dicirikan dengan pohon-pohon yang merontokkan daun-daunnya. Hal tersebut berfungsi untuk mengurangi tingkat penguapannya. Hutan musim tropika banyak ditemukan di India, Pakistan, dan Bangladesh. c.



Hutan Gugur



Banyak terdapat di kawasan yang mempunyai empat musim, antara lain Amerika Utara, Eropa, Cina, Jepang, dan sebagian Australia. Ciri khas hutan gugur adalah menggugurkan daun pada musim gugur dan menghijau sepanjang musim panas. Pohon yang terdapat di hutan gugur yaitu : maple, oak, beck dan elm. d.



Hutan Hujan Iklim Sedang (Temperate Rain Forest)



Berupa hutan dengan pepohonan yang memiliki ketinggian yang sangat tinggi. Jenis tumbuhan pada hutan ini lebih sedikit dibandingkan jenis tumbuhan pada hutan hujan tropika. e.



Taiga



Adalah hutan berdaun jarum yang terdapat di daerah tropis sampai kutub. Perbedaan suhu antara musim panas dengan musim dingin sangat tinggi. Taiga banyak terdapat di Siberia, Kanada, Skandinavia, Rusia dan Alaska. Tumbuhan yang hidup di taiga adalah tumbuhan berdaun jarum, seperti : konifer, spruce, cemara dan pinus. f.



Padang Rumput



Padang rumpu tumbuh didaerah tropis sampai subtropis. Flora yang hidup di padang rumput adalah rumput-rumputan yang telah teradaptasi dengan kondisi lingkungan yang mempunyai porositas dan drainase rendah. Padang rumput dibedakan menjadi dua jenis yaitu : 1. Stepa adalah padang rumput yang kering dan tidak ditumbuhi oleh semak-semak. 2. Sabana adalah padang rumput yang kering dan ditumbuhi semak-semak. Sabana terdapat di suatu daerah peralihan antara padang rumput dan hutan. Sabana di Indonesia terdapat di Nusa Tenggara Timur dan Papua bagian tenggara. g.



Tundra



Merupakan padang lumut yang terdapat di daerah kutub sehingga iklimnya pun iklim kutub. Musim dinginnya sangat panjang, yakni selama sembilan bulan dan musim panasnya selama tiga bulan.



h.



Gurun



Terletak di daerah tropis dengan curah hujan yang sangat rendah, yaitu sekitar 25 cm per tahun dan turunnya tidak merata. Perbedaan suhu siang dan malam sangat mencolok. Tanahnya sangat gersang dan tandus sehingga tidak mampu menyimpan air. Flora yang hidup di gurun adalah tumbuhan menahun dan tumbuhan semusim yang sifatnya xerofita, yaitu tumbuhan yang telah terkondisi dengan lingkungan kering dan tandus. F.



Persebaran fauna di Indonesia



Indonesia terletak diantara dua kawasan persebaran fauna dunia, yaitu kawasan Oriental di bagian utara dan kawasan Australia di bagian selatan. Dengan kondisi seperti ini, Indonesia memiliki sebagian kekayaan hayati Asia dan Australia. Jenis fauna di Indonesia sangat banyak dan kehidupannya sangat dipengaruhi keadaan tumbuh-tumbuhan dan iklim daerahnya. Indonesia berada di daerah tropis yang merupakan salah satu sasaran migrasi satwadari belahan bumi utara dan selatan. Akibatnya, Indonesia mendapatkan kekayaan hayati tambahan dari pelaku migrasi satwa. Dengan kondisi yang demikian maka kita perlu dijaga kelestarian seluruh jenis hayati yang ada. Hal ini membutuhkan perhatian dan biaya yang cukup besar. Karena hal itu, pelestarian hayati tidak berlaku untuk seluruh jenis yang ada, namun diprioritaskan jenis yang rawan punah dan jenis akibat aktivitas manusia menjadi rawan punah atau langka. Kehidupan berbagai binatang di dalam hutan tidak lepas dari kondisi lingkungan hutan. Apabila hutan rusak, kehidupan berbagai bintang akan terancam kelestariannya. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan kesadaran perlindungan pada fauna Indonesia yang terancam kepunahan. 1.



Pembagian Fauna menurut Wallace (1910)



Wallace membuat sebuah hipotesa bahwa kekhasan hewan di pulau Sulawesi yang diperkirakan pernah bersatu dengan benua Asia dan Australia. Menurut Wallace, Sulawesi merupakan daerah peralihan antara fauna Asia dan australia. Wallace kemudian memberi garis batas yang dikenal dengan garis Wallace. Garis ii ditarik dari sebelah Filipina-Selat Makassar-Bali dan Lombok(Selat Lombok). Wallace membagi fauna Indonesia menjadi tiga sebagai berikut: a.



Daerah Fauna Indonesia Bagian Barat



Hewan di kawasan Indonesia bagian Barat berasal dari kawasan Oriental. Hewan-hewan yang ada dikawasan ini mirip dengan hewan dikawasan Asia. Jenis hewan yang ada, antara lain: 1.



Harimau di Jawa, Sumatera, Madura dan Bali



2.



Beruang di Sumatera dan Kalimantan



3.



Gajah di Sumatera



4.



Badak di Sumatera dan Jawa



5.



Tapir di Sumateradan Kalimantan



6.



Banteng di Jawa dan Kalimantan



7.



Siamang di Sumatera



8.



Kera Gibbon di Sumatera dan Kalimantan



b.



Daerah Fauna Indonesia Bagian Timur



Papua dan pulau-pulau kecil disekitarnya termasuk daerah Indonesia bagian Timur. Hewan-hewan di kawasan Indonesia bagian Timur mirip dengan hewan di kawasan Australia. Jenis hewan yang ada, antara lain



c.



1.



Kangguru di Papua



2.



Kasuari di pulau Seram dan Papua



3.



Cenderwasih di Papua dan Kepulauan Aru



4.



Kakatua di Maluku



Daerah Fauna Indonesia Bagian Tengah



Hewan-hewan di Kawasan Indonesia bagian Tengah merupakan campuran antara fauna Indonesia bagian Barat dan Timur. Jenis hewan di kawasan ini antara lain 1.



Komodo di Nusa Tenggara Timur



2.



Anoa di Sulawesi



3. Babi Rusa (sejenis babi yang memiliki taring panjang dan melengkung) di Sulawesi dan Maluku bagian Utara



2.



4.



Burung Maleo di Sulawesi dan Kepulauan Sangihe



5.



Kuskus di sulawesi



Pembagian fauna menurut Weber



Weber menggunakan hewa mamalia dan aves(burung) sebagai dasar patokan analisisnya. Namun, tidak setiap binatang yang dijadikan dasar itu memiliki garis pembatas yang sama. Misalnya kupu-kupu serta hewan melata Asia mepunyai penyebaran yang lebih luas daripada jenis burung dan siput. Garis Weber adalah garis hipotesa yang merupakan pembatas antara fauna-fauna di kawasan Indonesia Barat dan Indonesia Timur. Menurut Alfred Russel Wallace, di permukaan bumi in terdapat enam kawasan persebaran fauna, yaitu kawasan Neartik, Neotropik, Australia, Oriental, Paleartik dan Ethiopia.



1. Kawasan Neartik



Meliputi Amerika Utara mulai dari Meksiko, Amerika Serikat, Kanada, sampai kepulauan Greenland. Jenis fauna yang terdapat dikawasan ini adalah tikus air, kambing gunung, anjing prairi, bison, raun dan kalkun. 2. Kawasan Neotropik Meliputi wilayah Amerika Selatan. Spesies khas yang hidup di kawasan ini adalah kera dengan ekor yang dapat memegang (prehensile), kukang, tapir, dan trenggiling. 3. Kawasan Australia Meliputi Australia dan sekitarnya, seperti Tasmania, Papua Nugini, Selandia Baru, dan pulau-pulau di lautan pasifik. Jenis heawan yang hidup di kawasan ini adalah platypus (mamalia berparuh bebek), kanguru, dan koala. Jenis burung dikawasan ini antara lain burung kasuari, kakatua dan cendrawasih. G. Kerusakan Flora dan Fauna oleh Manusia Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan kerusakan flora dan fauna akibat kegiatan manusia. a. Pencemaran, Pencemaran lingkungan adalah faktor yang sangat berperan dalam penciptaan kerusakan flora dan fauna. Zat-zat polutan telah banyak membunuh flora dan fauna di darat maupun di perairan. Kini, zat-zat itu semakin menyesaki Bumi akibat kemajuan teknologi. Di satu sisi, teknologi memang kita butuhkan tetapi di sisi lain telah menyebabkan pencemaran yang sangat membahayakan kehidupan. Hasil dan sisa-sisa kemajuan teknologi itu kini telah meracuni tanah, air, serta udara. Jadi, teknologi hendaknya diciptakan sedemikian rupa sehingga tetap ramah terhadap lingkungan. Kita biasa membedakan pencemaran menjadi tiga macam, yaitu pencemaran udara, air, dan tanah. Pembedaan seperti itu tidaklah tepat benar karena ketiganya saling berkaitan. Asap pabrik dan kendaraan bermotor melepaskan karbon monoksida ke udara. Terjadilah pencemaran udara. Udara yang tercemar itu naik bercampur dengan uap air, terkondensasi, dan turun sebagai hujan. Air hujan yang telah tercemar karbon monoksida itu bersifat asam sehingga sering disebut hujan asam. Hujan asam ini jika mengenai tanaman atau hewan secara langsung dapat memperlambat pertumbuhannya dan bahkan membunuhnya. Air hujan yang asam itu juga memasuki air permukaan seperti sungai atau danau dan meracuni tumbuhan serta hewan-hewan air. Sebagian hujan asam itu meresap ke tanah dan meracuni tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan dan hewan itu jika masih hidup akan menyimpan racun dalam tubuhnya. Pencemaran air pada akhirnya juga menyebabkan pencemaran udara dan tanah. Zatzat polutan dalam air yang tercemar akan terurai dan bercampur dengan udara ketika berlangsung proses penguapan. Sebagian air yang tercemar juga memasuki tanah sehingga tanah pun ikut tercemar. Pencemaran tanah pun akhirnya juga menyebabkan pencemaran air dan udara. Zat-zat polutan yang ada di dalam tanah dapat menguap ke udara, menimbulkan bau yang tidak sedap dan



menyesakkan pernapasan. Sebagian zat polutan itu juga memasuki air tanah dan mengisi air sumur, sungai, serta danau. b. Eksploitasi Hutan, Pengambilan hasil hutan secara besar-besaran, cepat atau lambat akan memusnahkan flora dan fauna tertentu di permukaan Bumi. Beberapa flora memiliki pertumbuhan yang sangat lambat misalnya jati, sehingga untuk memperbaruinya diperlukan waktu yang sangat lama. Ada juga flora yang hanya tumbuh pada waktu tertentu misalnya bunga Rafflesia arnoldi. c. Perburuan Liar, Beberapa fauna mempunyai daya tarik tersendiri sehingga mempunyai nilai ekonomis. Inilah yang menyebabkan beberapa fauna diburu oleh manusia. Badak diburu oleh manusia karena diyakini culanya yang berkhasiat sebagai obat. Gajah diburu manusia karena gadingnya dapat digunakan sebagai hiasan dan peralatan dengan harga mahal. Cenderawasih diburu karena bulunya yang indah. Dan beberapa fauna lagi diburu karena alasan tertentu. Inilah yang menyebabkan beberapa fauna berada diambang kepunahan. d. Penggunaan Pestisida, Dalam pertanian penggunaan pestisida dimaksudkan untuk membunuh hewan perusak tanaman. Secara tidak sengaja, pestisida itu juga membunuh hewan yang menguntungkan. Beberapa burung telah mati akibat penggunaan pestisida. Burung-burung yang tahan terhadap pestisida akan mengalami gangguan reproduksi. Berdasarkan penelitian, pestisida berpengaruh terhadap pembentukan kalsium dalam tubuh burung. Akibatnya, burung menghasilkan telur yang kulitnya sangat tipis sehingga bayi burung tidak dapat bertahan hidup. Langkanya elang jawa diduga kuat juga karena penggunaan pestisida ini. e. Penggunaan Pupuk Buatan. Di satu sisi, pupuk buatan berfungsi menyuburkan tanaman. Namun, di sisi lain pupuk telah berperanbesar terhadap kelangkaan beberapa jenis fauna. Berdasarkan penelitian, para ahli menyimpulkanbahwa penggunaan pupuk telah menyebabkan hilangnya beberapa jenis ikan di sungai dan danau. Beberapa di antaranya telah dihanyutkan air hingga sampai ke sungai dan danau. Pupuk itu menyuburkan tanaman air seperti eceng gondok hingga pertumbuhannya melampaui batas toleransi. Tanaman ini menyerap oksigen yang dibutuhkan oleh beberapa jenis ikan. Selain itu, eceng gondok yang membusuk menyebabkan air bersifat asam. Beberapa jenis ikan yang tidak sanggup bertahan akan mati dan akhirnya punah. H. Dampak Kerusakan Flora dan Fauna bagi Kehidupan Kini beberapa flora dan fauna telah hilang dari habitatnya. Gajah jawa, harimau jawa dan bali, kini tinggal dongeng belaka. Suatu saat binatang yang saat ini bisa kita lihat, boleh jadi juga tinggal cerita buat anak cucu kita. Beberapa hutan telah habis dibabat berubah menjadi lahanlahan kritis yang kelak terhanyut dan mendangkalkan sungai-sungai. Karena sudah begitu dangkal, sungai tidak lagi mampu menampung air dan meluaplah banjir menerjang segala yang ada di sekitarnya termasuk manusia. Betapa tragisnya. Berikut ini dampak yang akan terjadi jika flora dan fauna mengalami kerusakan.



a. Ekosistem Tidak Seimbang Dalam ekosistem terdapat predator (pemangsa) dan yang dimangsa. Jika salah satu dihilangkan, ekosistem menjadi tidak seimbang dan akibatnya sangat merugikan kehidupan. Para ahli pernah mengadakan percobaan dengan membuang spesies predator, yaitu bintang laut jenis pisaster dari sebuah kawasan di pantai Amerika Utara. Di pantai itu terdapat 15 spesies yang hidup. Dalam tempo tiga bulan, udang mirip remis (bernacle) yang merupakan makanan bintang laut berkembang dengan pesat hingga menutupi tiga perempat kawasan itu. Setelah satu tahun, beberapa spesies mulai menghilang hingga tinggal delapan spesies. Dengan hilangnya bintang laut, bernacle mengambil alih permukaan karang sehingga ganggang tidak bisa tumbuh. b. Kelangkaan Sumber Daya Flora dan fauna merupakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, contohnya hutan. Hutan menghasilkan berbagai macam hasil hutan yang sangat penting bagi manusia. Mulai dari kayu, daun, bahkan getahnya berguna bagi manusia. Hutan juga mampu menyimpan air yang merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan. Jika hutan itu rusak, hilanglah sumber daya yang dihasilkannya. Lebih fatal lagi, persediaan air akan berkurang sehingga air menjadi barang langka. c. Menurunnya Kualitas Kesehatan Beberapa flora dan fauna merupakan sumber makanan bagi manusia. Bahkan beberapa di antaranya diusahakan manusia dengan sengaja dalam bentuk budi daya. Beberapa zat polutan dan pestisida dapat tersimpan dalam tubuh flora dan fauna itu. Jika flora dan fauna itu dikonsumsi manusia, zat-zat tersebut akan berpindah ke dalam tubuh manusia. Indikasi dari rusaknya fauna telah terbukti denganmunculnya penyakit yang disebabkan oleh binatang piaraan. Penyakit seperti anthrax (sapi gila), flu burung, dan pes adalah bukti rusaknya fauna. Beberapa fauna juga tidak layak untuk dimakan misalnya kerang yang hidup di perairan yang tercemar. Dari hasil penelitian, kerang menyerap zat logam berat dan menyimpan dalam tubuhnya sehingga sangat berbahaya jika dikonsumsi. d. Tragedi Lingkungan karena Kerusakan Hutan Bencana alam yang terjadi akibat kerusakan flora dan fauna sangat sering terjadi. Banjir dan tanah longsor merupakan fenomena yang amat sering kita dengar serta saksikan jika musim hujan tiba. Ini tidak lepas dari akibat kerusakan hutan. Hutan yang telah rusak tidak mampu lagi menahan air hujan sehingga air menghanyutkan tanah. Terjadilah banjir dan tanah longsor. Inilah contoh tragedi lingkungan.



e. Hilangnya Kesuburan Tanah



Unsur utama kesuburan tanah adalah nitrogen (N). Unsur ini terkandung dalam DNA makhluk hidup. Sebagian besar nitrogen yang penting itu, dihasilkan oleh flora dan fauna. Flora seperti kacang polong, buncis, dan kedelai mendorong penguraian nitrogen di dalam tanah. Suatu zat kimia dalam akar tumbuhan tersebut telah memacu pembiakan bakteri rhizobium yang dapat memproduksi nitrogen. Bakteri ini akan membentuk bintil-bintil akar yang menyediakan nitrat bagi tanaman. Beberapa jenis flora lain juga dapat menghasilkan nitrat dengan cara berbeda. Jika flora mengalami kerusakan, pembentukan nitrat akan terganggu sehingga tanah kehilangan produktivitasnya. f. Putusnya Daur Kehidupan Inilah dampak yang mengerikan jika flora dan fauna mengalami kerusakan. Semua bentuk kehidupan di Bumi tersusun dari unsur karbon. Karbon ini terus bergerak pada berbagai bagian biosfer dalam bentuk senyawa kimia. Karbon ada dalam tubuh organisme, dalam air, udara, dan di dalam Bumi itu sendiri. Karbon yang ada di atmosfer jika bersenyawa dengan oksigen akan membentuk karbon dioksida (CO2). Senyawa ini diserap tumbuhan dalam proses fotosintesis. Dalam tumbuhan, karbon diubah menjadi karbohidrat. Senyawa ini dibutuhkan manusia dan hewan sebagai sumber energi. Dalam tubuh manusia dan hewan, karbon berbentuk senyawa kalsium karbonat yang terdapat dalam tulang. Jika manusia dan hewan mati, jasadnya akan diuraikan oleh bakteri serta dilepaskan ke udara dalam bentuk CO2. Terulanglah daur karbon melalui tumbuhan. Jika flora dan fauna yang merupakan komponen dalam daur ini mengalami kerusakan, daur karbon akan terputus. Sudah pasti kehidupan akan terganggu. Itulah dampak yang akan terjadi jika flora dan fauna mengalami kerusakan. Sekarang, kamu tahu betapa pentingnya flora dan fauna itu. Karena itulah, menjaga kelestarian flora dan fauna bukan lagi suatu kewajiban tetapi kebutuhan. Kerusakan flora dan fauna pada akhirnya akan merugikan kita juga. Sudah saatnya sejak sekarang, kamu mulai memerhatikan lingkungan dengan kesadaran yang tinggi untuk menjaganya.



C. BIOLOGI SEL



A. Pengertian Sel Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel sendiri adalah kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup. Penelitian menunjukkan bahwa satuan unit terkecil dari kehidupan adalah Sel. Teori-teori tentang sel : 1. Robert Hooke (Inggris, 1665) Kata “sel” itu sendiri berarti “kotak-kotak kosong”, setelah ia mengamati sayatan gabus dengan mikroskop. Hasil pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula). 2. Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi). 3. Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut “ Sarcode ” . 4. Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma .disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan Protoplasma. menurutnya protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu Sitoplasma dan Nukleoplasma. 5. Matthias Schleiden (ahli botani) danTheodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838 menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel .konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwasel merupakan satuan structural makhluk hidup . 6. Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang padaprotoplasma yaitu inti (nucleus). dan dikemukakan bahwa Nukleus (inti sel) adalah bagian yang memegang peranan penting dalam sel. 7. Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup . 8. Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla ex celulla). Sel berasal dari kata latin cellayang berarti ruangan kecil. ukuran sel bermacam-macam dan bentuk sel juga bermacam-macam . meskipun ukuran sel sangat kecil, strukturnya sangat rumit dan masing-masing bagian sel memiliki fungsi khusus. misalnya, mitokondria yang terdapat di dalam sel berfungsi sebagai penghasil energy, sedangkan lisosom berfungsi sebagai pencerna. Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan.sel disebut sebagai unit terkecil karena sudah tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecilyang berdiri sendiri. sel dapat melakukan proses kehidupan seperti melakukan respirasi, perombakan, penyusunan, reproduksi melalui pembelahan sel, dan terhadap rangsangan. sel disebut satuan struktural makhluk hidup. sel juga disebut sebagai satuan fungsional makhluk



hidup. perkembangbiakan dilakukan melalui pembelahan sel, pembelahan sel dilakukan baik oleh organisme bersel satu mengadakan pembelahan secara langsung sedangkan sel-sel pada organisme bersel banyak mengalami pembelahan secara mitosis. Sel mengandung materi genetic,yaitu materi penentun sifat-sifat makhluk hidup. dengan adanya materi genetik, sifat makhluk hidup dapat diwariskan kepada keturunannya. B. Bagian-Bagian Sel Dan Fungsinya Struktur sel dibagi menjadi struktuk sel prokariotik dan eukariotik.Sel prokariotik, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma (sel yang memiliki satu system membrane).Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru.



Sel Prokariotik



Sel Eukariotik



Seleukariotik, sel yang intinya memiliki membran.Materi inti dibatasi oleh satu system membran terpisah dari sitoplasma.Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup kecuali bakteri dan alga biru. Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik .Akan tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut : 1.



Sel Prokariotik



Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang dinamakan nucleoidOrganel-organelnya tidak dibatasi membrane. Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikanDiameter sel antara 1-10mmMengandung 4 subunit RNA polymeraseSusunan kromosomnya sirkuler 2.



Sel Eukariotik



Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleusOrganel-organelnya dibatasi membrane



Membran selnya tersusun atas fosfolipid.Diameter selnya antara 10-100mmMengandungbanyak subunit RNA polymerase Susunan kromosomnya linier Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya : a.



Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploidSel Germinal.



b.



sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid.



Bagian-bagian Sel : a. Bagian hidup(komponen protoplasma) , terdiri atas inti dan sitoplasma termasuk cairan dan struktur sel seperti : mitokondria, badan golgi, dll. b.



Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola.



c.



Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:



1.



Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).



2.



Sitoplasma dan Organel Sel.



3.



Inti Sel (Nukleus).



A. Dinding sel Dinding sel yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan senyawa protein).Selaput plasma bersifatSelektif Permeabel atau Diferensial Semi Permeabel. Fungsi dari selaput plasma adalah menyelenggarakan transportasi zat dari sel yang satu ke sel yang lain, dengan cara difusi, osmosis, transport aktif dan endositosis atau eksositosis. Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa yang kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan di dalam sel.Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu. Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.Sel dikatakan mati apabila sudah tidak mempunyai inti sel dan sitoplasma (kosong).Contohnya sel gabus pada penampang melintang ubi kayu.Sel – sel yang hidup pada umumnya mempunyaidinding sel, inti sel / nukleus, di dalam sel terdapat organel-orgenel/ruang selnya tidak kosong, serta protoplasma. 1. Membran Plasma / Membran Sel



Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma.Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Suatu lapisan multi fungsional yang memisahkan unsur di dalam sel dengan lingkungan di luar sel. Ketebalannya antara 7 – 10 µm. Tersusun dari lipida, protein, dan ion-ion. Fungsi dinding sel menentukan dalam proses pertukaran zat dan informasi antar sel.Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel. Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972.Teori ini disebut teori membran mozaik cair, yang menjelaskan bahwa membran sel terdiri atas protein yang tersusun seperti mozaik (tersebar) dan masing-masing tersisip di antara dua lapis fosfolipid.Membran sel merupakan bagian terluar sel dan tersusun secara berlapislapis.Bahan penyusun membran sel yaitu lipoprotein yang merupakan gabungan antara lemak dan protein. Membran sel mengandung kira-kira 50% lipid dan 50% protein .Lipid yang menyusun membran sel terdiri atas fosfolipid dan sterol.Fosfolipid memiliki bentuk tidak simetris dan berukuran panjang.Salah satu ujung fosfolipid bersifat mudah larut dalam air (hidrofilik), yang disebut dengan ujung polar. Bagian sterol bersifat tidak larut dalam air (hidrofobik) yang disebut dengan ujung nonpolar. Fosfolipid tersusun atas dua lapis. Dalam hal ini protein dibedakan menjadi 2 sebagai berikut: 1.



Protein Ekstrinsik (Perifer)



Protein ini letaknya tersembul di antara dua lapis fosfolipid.Protein ekstrinsik bergabung dengan permukaan luar membran dan bersifat hidrofilik yaitu mudah larut dalam air. 2.



Protein Intrinsik (Integral)



Protein ini letaknya tenggelam di antara dua lapis fosfolipid.Protein intrinsik bergabung dengan membran dalam dan bersifat hidrofobik yaitu tidak mudah larut dalam air.Penyusun membran sel yang berupa karbohidrat berikatan dengan molekul protein yang bersifat hidrofilik sehingga disebut dengan glikoprotein.Adapun karbohidrat yang berikatan dengan lipid yang bersifat hirofilik disebut dengan glikopolid.Sifat dari membran sel ini adalah selektif permiabel artinya adalah dapat dilalui oleh air dan zat-zat tertentu yang terlarut di dalamnya. Membran sel memiliki fungsi antara lain: a.



sebagai pelindung sel,



b.



mengendalikan pertukaran zat, dan



c.



tempat terjadinya reaksi kimia.



Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel. Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus. 1.



Transpor pasif



Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya.Transpor pasif ini bersifat spontan.Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif.Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya.Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa.Transpor pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter.Ion polar berdifusi dengan bantuan protein transpor. 2.



Transpor aktif



Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan.Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi.Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore.Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter. Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan.ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase.Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin. B. Sitoplasma Sitoplasma merupakan suatu cairan sel dan segala sesuatu yang larut di dalamnya, kecuali nukleus (inti sel) dan organela.Sitoplasma yang berada di dalam inti sel disebut nukleoplasma.Sitoplasma bersifat koloid kompleks, yaitu tidak padat dan tidak cair.Sifat koloid



sitoplasma ini dapat berubahubah tergantung kandungan air. Jika konsentrasi air tinggi maka koloid akan bersifat encer yang disebut dengan sol, sedangkan jika konsentrasi air rendah maka koloid bersifat padat lembek yang disebut dengan gel. Sitoplasma tersusun atas air yang di dalamnya terlarut molekul-molekul kecil (mikromolekul) dan molekul-molekul besar (makromolekul), ion-ion dan bahan hidup (organela) ukuran partikel terlarut yaitu 0,001 – 1 mikron, dan bersifat transparan. Bagian yang merupakan lingkungan dalam sel adalah matrik sitoplasma.Sitoplasma adalah bagian sel yang berupa cairan. Penyusun utama dari Sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel. Di dalam sitoplasma terdapat senyawa organik maupun anorganik yang sebagian besar berukuran koloid karena itu protoplasma mempunyai partikel yang terlarut dalam sitoplasma, bergerak ke segala arah (gerak Brown ) dan menimbulkan efek Tyndall bila terkena cahaya. Fungsi Sitoplasma : Tempat metabolisme sitosolik; penyimpanan bahan kimia bagi metabolisme sel misalnya enzim, protein, lemak; Sarana pergerakan organel. Tiap-tiap organela mempunyai struktur dan fungsi khusus.Organela yang menyusun sitoplasma adalah sebagai berikut. 1.



Retikulum Endoplasma



Retikulum Endoplasma (RE) adalah organel yang dapat ditemukan di seluruh sel hewan eukariotik.tapi tidak ditemukan pada sel prokaryotik. Retikulum Endoplasma (RE.)Yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel. Retikulum endoplasma merupakan sistem yang sangat luas. Dikenal dua jenis RE yaitu : RE. Granuler (Rough E.R) RE. Agranuler (Smooth E.R)Fungsi R.Eadalah sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri.Struktur R.E. hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapislapis.Kantung ini disebut cisternae.Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”). Komposisi kimia tersusun atas lipoprotein.Ada tiga jenis retikulum endoplasma: a.



Retikulum Endoplasma Kasar (REK)



Retikulum endoplasma kasar ditempeli dengan ribosom yang tersebar merata pada permukaannya.Ribosom merupakan tempat sintesis protein. Protein yang sudah terbentuk kemudian akan diangkut ke bagian dalam retikulum endoplasma, dan kemudian disimpan di dalam membran yang berkantong yang disebut vesikula.



RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom.Ribosom ini berperan dalam sintesis protein.Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein. b.



Retikulum Endoplasma Halus (REH)



RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya.Permukaan REH ini menghasilkan enzim yang dapat mensintesis fosfolipid, glikolipid, dan steroid. Jadi, secara umum fungsi retikulum endoplasma antara lain:penghubung selaput luar inti dengan sitoplasma, sehingga menjadi penghubung materi genetik antara inti sel dengan sitoplasma, transpor protein yang disintesis dalam ribosombiosintesis fosfolipid, glikolipid, dan sterol.berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel. c.



RE sarkoplasmik



RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus.RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik.Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya.RE halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium.RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot.Fungsi RE, yaitu : 1.



Mendukung dari supplement mekanik dari struktur koloid dari sitoplasma



2.



Membantu pertukaran material antara nucleus dan sitoplasma



3.



Membantu dalam sintesa dan penyimpanan lipid, kolesterol, dan glikogen



4. Salah satu bagian yang dilewati dari rute perjalanan RNA dari nucleus ke luar sel, yaitu; dari membrane nuclear terus ke pori nuclear terus ke RE terus ke Badan golgi terus ke membrane plasma sampai akhirnya keluar sel. C. Ribosom (Ergastoplasma) Ribosom merupakan struktur terkecil yang bergaris tengah 17-20 mikron, letaknya di dalam sitoplasma sehingga hanya bisa dilihat dengan bantuan mikroskop elektron.Semua sel hidup memiliki ribosom.Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat sepanjang R.E. dan ada pula yang soliter.Ribosom merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel. Fungsi dari ribosom adalah : tempat sintesis protein. yang selanjutnya digunakan untuk pertumbuhan, perkembangbiakan atau perbaikan sel yang rusak. Pada sel-sel yang aktif dalam sintesis protein, ribosom dapat berjumlah 25% dari bobot kering sel. Coba sebutkan pada bagian organ mana saja pada tubuh manusia yang paling banyak terdapat ribosom? Keberadaan ribosom



secara acak tersebar di dalam sitoplasma, tetapi ada beberapa yang terikat pada membran retikulum endoplasma kasar (REK).Sel hati merupakan sel yang banyak mengandung ribosom, karena sel hati terlibat aktif dalam melakukan sintesis protein. D. Mitokondria Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah “pembangkit tenaga” bagi sel. Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Jumlah mitokondria di dalam sel rata-rata 200 – 300 mitokondria. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam membran [Cooper, 2000]. Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar mitokondria menyerupai membran luar bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar juga mengandung enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani β-oksidasi menghasilkan Asetil KoA. Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid dan 80% protein.Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas permukaan ini meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut krista [Lodish, 2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran dalam mengandung protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase yang berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks melewati membran dalam. Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran dalam merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom, ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kaliumPeran dan fungsi mitokondria :Sebagai organel yang menghasilkan energi selama proses respirasi pada siklus crebs dan transport electron yang menghasilkan ATP.Mengakumulasikan ion-ion seperti Ca2++ dan Fe3+ +.



E. Lisosom Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan.Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik.Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase.Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Lisosom hanya ditemukan pada sel hewan saja. Lisosom merupakan struktur agak bulat yang dibatasi membran tunggal, memiliki ukuran diameter 1,5 mikron. Lisosom berperan aktif melakukan fungsi imunitas.Lisosom berisi enzim-enzim hidrolitik untuk memecah polisakarida, lipid, fosfolipid, dan protein.Lisosom berperan dalam pencernaan intrasel, misalnya pada protozoa atau sel darah putih.Lisosom juga berperan penting dalam matinya sel-sel. Lisosom banyak terdapat pada sel-sel darah terutama leukosit, limfosit, dan monosit.Di dalam sel-sel tersebut lisosom berperan mensintesis enzim-enzim hidrolitik untuk mencernakan bakteri-bakteri patogen yang menyerang tubuh.Agar dapat memahami struktur lisosom.Lisosom membantu menghancurkan sel yang luka atau mati dan menggantikan dengan yang baru yang disebut dengan autofagus.Contohnya lisosom banyak terdapat pada sel-sel ekor kecebong. Ekor kecebong secara bertahap akan diserap dan mati. Hasil penghancurannya digunakan untuk pertumbuhan sel-sel baru bagi katak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Begitu pula selaput antara jari-jari tangan dan kaki manusia ketika berujud embrio akan hilang setelah embrio tersebut lahir. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.serta sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler (autofagi, autolysis,eksositosis). Enzim-enzim yang terdapat di dalam Lisosom misalnya Lisozym, Profase, Lipase,dan Asam fosfatase. Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut.Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik.Di dalam endosom awal, pH sekitar 6.Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom. Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia. Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau



mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut). F. Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom) Organela ini ditemukan pertama kali oleh Camilio Golgi, seorang ilmuwan dari Italia. Badan golgi biasa dijumpai pada sel tumbuhan maupun hewan. Pada sel hewan terdapat 10-20 badan golgi. Lain halnya dengan tumbuhan yang memiliki ratusan badan golgi pada setiap sel. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom. Badan golgi terdiri atas sekelompok kantong pipih yang dibatasi membran yang dinamakan saccula. Di dekat saccula terdapat vesikel sekretori yang berupa gelembung bulat. Badan golgi pada tumbuhan disebut dengan diktiosom. Pada diktiosom terjadi pembuatan polisakarida dalam bentuk selulosa yang digunakan sebagai bahan penyusun dinding sel. Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.beberapafungsi badan golgi antara lain : 1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi (protein, glikoprotein, karbohidrat, lemak). Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain. 2.



Menghasilkan enzim yang belum aktif (zimogen) dan pembentuk lisosom.



3. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma. 4.



Membentuk dinding sel tumbuhan



5. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom. 6.



Tempat untuk memodifikasi protein



7.



Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel



8. Untuk membentuk lisosomdalam sintesis polysakaridadalam formasi sel dengan cara mentransfer polysakarida yang dibentuk di badan golgi ke daerah sel yang baru pada saat sel masih dalam pertumbuhanBerperan dalam formasi pigmen, seperti pigmen melanin.



G. Sentriol (sentrosom) Sentrosom berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis.Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Sentrosom hanya dijumpai pada sel hewan.Bentuk sentrosom bulat kecil.Organela ini terdapat di dekat inti, berperan dalam proses pembelahan sel. Sentrosom menyerupai bola-bola duri karena adanya serat-serat radial. Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom. Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang.Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel. H. Vakuola Vakuola ialah organela sitoplasmik yang berisi cairan dan dibatasi selaput tipis yang disebut tonoplas.Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa.Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas. Vakuola berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris) yang di dalamnya terlarut garam-garam organik, glikosida, enzim, lipid, alkaloid, garam mineral, asam, dan basa, tanin (zat penyamak), minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar Zingiberine pada jahe), alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain, enzim, butir-butir patiPada boberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil.Pada sel tumbuhan, vakuola selalu ada namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah.Semakin tua suatu tumbuhan, maka vakuola yang terbentuk semakin besar.Vakuola berperan untuk menyimpan zat makanan berupa sukrosa dan garam mineral, selain juga berfungsi sebagai tempat penimbunan sisa metabolisme, seperti getah pada batang tumbuhan karet.fungsi vakuola : 1.



memelihara tekanan osmotik sel



2.



penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll



3.



mengadakan sirkulasi zat dalam sel



4.



menyimpan bahan makanan (air, garam, mineral, protein, gula,asam organik, asam amino).



5.



Berperan dalam turgiditas (turgor sel) dan bentuk sel.



6. Dapat memberi warna pada bunga dan buah karena mengandung pigmen antosian yang berguna untuk menarik serangga, burung, dan hewan lain yang berjasa bagi penyerbukan dan pemencaran biji. 7. Sebagai lisosom (berisi enzim) dapat mencerna sitoplasma ketika sel mati dan tonoplas pecah menyebabkan autolisis. 8.



Tempat penimbunan sisa metabolisme : kristal Ca oksalat, alkaloid, tanin, lateks.



9. Vakuola juga terdapat pada protozoa. Vakuola protozoa berupa vakuola kontraktil dan vakuola nonkontraktil. a.



Vakuola kontraktil



Vakuola kontraktil disebut juga vakuola berdenyut.Vakuola kontraktil memiliki fungsi sebagai osmoregulator yaitu mengatur nilai osmotik dalam sel. b.



Vakuola nonkontraktil



Vakuola nonkontraktil disebut juga vakuola makanan, yang berfungsi untuk mencerna makanan dan mengedarkan hasil pencernaan makanan ke seluruh tubuh. I.



Mikrotubulus



Mikrotubulus Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai “rangka sel”. Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia. J.



Mikrofilamen



MikrofilamenSeperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot).Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.k. Peroksisom (Badan Mikro) Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati). K. Plastida Plastida juga merupakan organela spesifik yang terdapat pada sel tumbuhan.Di dalam plastida terdapat zat pigmen.Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel



tumbuhan.Mekanisme kerja plastida sangat dipengaruhi oleh rangsang cahaya. Pada lingkungan yang banyak terdapat penyinaran matahari, maka plastida menghasilkan pigmen warna yang disebut kloroplas, antara lain pigmen hijau (klorofil), kuning (xantin), dan kuning kemerahmerahan (xantofil). Plastida yang tidak terkena cahaya matahari tidak akan menghasilkan pigmen warna yang disebut leukoplas atau amiloplas yaitu untuk tempat amilum.ada tiga macam plastida, yaitu : 1. leukoplast: plastida yang berbentuk amilum(tepung). (plastida berwarna putih. Plastida ini berfungsi sebagai penyimpan makanan). 2.



Amiloplas : Menyimpan amilum.



3.



Elaioplas : Menyimpan lemak/minyak.



4.



Proteoplas : Menyimpan protein.



5. kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a dan b (untuk fotosintesis), xantofil, dan karotenplastida yang banyak mengandung karotenKromoplas (plastida yang mengandung pigmen selain hijau yaitu kuning dan jingga). Karotin, Xantofil. L. Nukleus Nukleus merupakan organ terbesar sel, dengan ukuran diameter antara 10-20 nm.Nukleus memiliki bentuk bulat atau lonjong.Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik.Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri Hampir semua sel memiliki nukleus, kecuali pada bakteri dan alga biru hijau.karena nukleus ini berperan penting dalam aktivitas sel, terutama dalam melakukan sintesis protein. Namun ada beberapa sel yang tidak memiliki nukleus antara lain sel eritrosit dan sel trombosit. Pada kedua sel ini aktivitas metabolisme terbatas dan tidak dapat melakukan pembelahan.Biasanya sebuah sel hanya memiliki satu nukleus saja, yang terletak di tengah.Namun ada sel-sel yang memiliki inti lebih dari satu yaitu pada sel parenkim hati dan sel otot jantung, yang memiliki dua buah nukleus.Adapun pada sel otot rangka terdapat banyak nukleus.Komposisi nukleus terdiri atas membran nukleus, matriks, dan anak inti.



1. Membran Nukleus (Karioteka) Susunan molekul membran ini sama dengan susunan molekul membran sel, yaitu berupa lipoprotein. Membran inti juga dilengkapi dengan poripori yang dapat memungkinkan hubungan antara nukleoplasma dan sitoplasma.Pori-pori ini berperan dalam memindahkan materi antara inti sel dan sitoplasmanya.Membran inti hanya bisa dilihat dengan jelas dengan menggunakan mikroskop elektron.Membran inti terdiri atas dua selaput yaitu selaput luar dan selaput dalam.Selaput luar mengandung ribosom pada sisi yang menghadap sitoplasma dan sering kali berhubungan dengan membran retikulum endoplasma. 2.



Matriks (Nukleoplasma)



Nukleoplasma terdiri atas cairan inti yang tersusun dari zat protein inti yang disebut dengan nukleoprotein. 3.



Anak Inti (Nukleolus)



Di dalam nukleolus banyak terkandung kromosom, yaitu benang-benang halus DNA. Kromosom tersebut berfungsi untuk:   



menentukan ciri-ciri yang dimiliki sel. mengatur bentuk sel. menentukan generasi selanjutnya.



DNA tersusun dalam kromosom yang terdapat pada nukleoplasma, sedangkan tempat sintesis RNA terjadi pada nukleolus.Fungsi nukleus, yaitu :  



Sebagai pengatur pada sintesa protein Mengatur pertumbuhan dan reproduksi tumbuhan



Sel-sel khusus :Sel Tidak Berinti, contohnya trombosit dan eritrosit (Sel darah merah). Di dalam sel darah merah, terdapat hemoglobin sebagai pengganti nukleus (inti sel). Sel Berinti Banyak, contohnyaParamecium sp dan sel ototSel hewan berklorofil, contohnya euglena sp. Euglena sp adalah hewan uniseluler berklorofil. Sel pendukung, contohnya adalah sel xilem. Sel xilem akan mati dan meninggalkan dinding sel sebagai “tulang” dan saluran air. Kedua ini sangatlah membantu dalam proses transpirasi pada tumbuhan. C. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan 1.



Sel Tumbuhan



Menurut beberapa sumber pada sel tumbuhan terdapat beberapa bagian sel diantaranya :



a. Membran sel ( membrane plasma), terdapat pada bagian terluar dari sel dan b. mempunyai fungsi mengatur keluar masuknya zat pada suatu sel. c. Dinding sel, merupakan lapisan di bawah membran sel, terbuat dari selulosa dan mempunyai fungsi memberi kekuatan dan perlindungan bagi sel. d. Sitoplasma, cairan bening seperti gel yang mengisi ruang dalam sel dan berrfungsi sebagai tempat belangsungnya metabolisme sel. e. Vakuola, merupakan rongga di dalam sel yang berlapis membran, di dalamnya berisi cairan dan mempunyai fungsi sebagai tempat penyimpanan bahan makanan dan sisa metabolisme. f. Mitokondria, merupakan tempat pembentukan sumber energi, sudah barang tentu mempunyai fungsi yang sangat penting yaitu menghasilkan energi melalui proses respirasi sel(reaksi antara makanan dengan oksigen dan menghasilkan energi). g. Ribosom, organel berbentuk butiran-butiran kecil yang terdapat di sitoplasma atau menempel di permukaan retikulum endoplasma kasar dan berfungsi sebagai tempat sintesis protein. h. Retikulum Endoplasma, organel berbentuk seperti saluran. Pada Retikulum Endoplasma permukaan kasar diselubungi ribosom sedangkan endoplasma permukaan halus tidak ada ribosom, tetapi di permukaannya terdapat enzim yang berfungsi untuk membatu metabolisme protein, lemak dan karbohidrat. i. Badan golgi, organel berbentuk seperti tumpukan kue panekuk yang mempunyai fungsi untuk membantu sintesis protein. J. Lisosom, merupakan kantung kecil dengan membran tunggal dan berfungsi untuk mendaur ulang bagian sel yang rusak, mencerna zat sisa makanan atau zat-zat asing yang masuk ke dalam sel. K. Nuklues (inti sel), organel berbentuk bulat atau lonjong yang terdapat di tengah atau bagian tepi sel, di dalamnya terdapat cairan inti (nukleoplasma), anak inti (nukleolus) dan selaput inti. Nucleus berfungsi sebagai pusat pengendali kegiatan sel. L. Plastida, terdapat dalam berbagai ukuran, bentuk, dan fungsi yang terbagi menjadi Lekoplas (plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan),terdiri dari: 1. Amiloplas (untuk menyimpan amilum) dan, Elaioplas (Lipidoplas) (untuk menyimpan lemak/minyak). Proteoplas (untuk menyimpan protein). 2. Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.



3. Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya: Karotin (kuning) Fikodanin (biru), Fikosantin (kuning), Fikoeritrin (merah). 4. Sentrosom, bentuknya seperti tabung kecil dan mengapung di sitoplasma Sentriol dalam sentrosom berperan dalam pembelahan sel. 2.



Sel Hewan



Menurut beberapa sumber pada sel Hewan terdapat beberapa bagian sel diantaranya : a. Membran Sel, Berfungsi untuk mengatur pertukaran zat, sebagai pelindung, tempat menerima rangsang. b. Nukleus, Berfungsi sebagai tempat pengendalian aktivitas sel, tempat AND yang berfungsi sebagai faktor keturunan. c. Retikulum Endoplasma, Berfungsi sebagai sintetis dan transportasi berbagai macam zat kimia. d. Kompleks Golgi, Berfungsi untuk merakit mikro molekul yang kaya karbohidrat. e.



Ribosom, Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesa protein.



f.



Mitokondria, Berfungsi sebagai tempat respirasi aerob.



g. Lisosom, Berfungsi sebagai tempat mencerna bahan-bahan dari luar sel dan bahan yang tidak dipakai dari dalam sel. h. Badan Mikro, Berfungsi mengandung enzim katalase dan oksidasi disebut perolisisum, yang mengandung enzim untuk daun asam glioksiat disebut pada tumbuhan. i.



Sentrosom, Berfungsi sebagai peran dalam pembelahan sel yaitu pada pergerakan kromatin.



j. Sentriol, Berfungsi untuk mengontrol pembentukan benang-benang gelondong selama pembelahan sel



TABEL PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN



BAB III PENUTUP



A.



Kesimpulan



Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang membentuk hubungan timbal balik. Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda mati. Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia. Biosfer merupakan kajian tentang kehidupan hewan dan tumbuhan di muka bumi. Dalam pembagiannya, biosfer termasuk dalam geografi fisik. Selain kehidupan manusia, hewan, dan tumbuha, di bagian permukaan kulit bumi juga terdapat daratan, lautan dan udara di atasnya. Oleh karena itu, biosfer tidak dapat lepas dari litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Makhluk hidup atau organisme dalam biosfer memiliki tingkat organisasi yang berkisar dari tingkat yang paling sederhana (protoplasma) ke tingkat organisasiyang paling kompleks (biosfer). Yaitu mulai dari individu, populasi, komunitas, serta komunitas. Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi. Jaringan komunikasi antara satu sel dengan yang lain menghasilkan suatu koordinasi untuk mengatur pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, dan lain-lain pada berbagai jaringan maupun organ.sistem komunikasi ini selain dilakukan oleh sistem saraf, juga dilakukan oleh sistem endokrin,atau bahkan sistem saraf bersama-sama dengan sistem endokrin mengontrol aktivitas organ atau jaringan tubuh.kedua sistem ini saling mengisi secara fungsional yang demikian luar biasa, sehingga unsur-unsur saraf dan endokrin sering dianggap menyusun sistem neuroendokrin. B.



Saran



Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggal. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan tempat lingkungan terutama disekitar tempat tinggal kita.



Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya saling ketergantungan dan tidak dapat hidup sendiri Dalam kaitannya peran manusia dalam biosfer, manusia harus selalu menjaga keseimbangan dengan lingkungan. Agar lingkungan tidak rusak, maka manusia harus memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan bijaksana. Dan semoga dengan makalah ini mampu menambah pengetahuan kita tentang peran kita sebagai manusia dalam biosfer. Struktur dan fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari jika ditunjang oleh banyak literatur , baik dari buku-buku penunjang atau internet .Sehingga kita dapat mengetahui hubungan antara struktur dan fungsi dari masing-masing organel dengan jelas . Selain itu kita juga dapat memahami hubungan antara organel-organel tersebut di dalam sel



DAFTAR PUSTAKA Kimball, John W. 1994. Biologi Jilid II. Jakarta: Erlangga. Rahardjanto. 2001. Ekologi Tumbuhan. Malang: UMM. Rusmendro, Hasmar. 2003. Seri Diktat Kuliah Ekologi Tumbuhan. Jakarta: UI. Parjatmo, Widjaja. 1987. Biologi Umum I. Bandung: Angkasa.