Makalah Anak Dengan Hambatan Perkembangan Intelektual [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ANAK DENGAN HAMBATAN PERKEMBANGAN INTELEKTUAL Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Dosen Pengampu : Sri Muniroh, MA



Disusun Oleh : Ali Rudy Hardiyan (1118137) Mahfud Fadholi



(1118146)



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) PATI JURUSAN TARBIYAH / PRODI PAI 2021



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah



tunagrahita



(intellectual



disability) atau



dalam



perkembangan sekarang lebih dikenal dengan istilah developmental disability, sering keliru dipahami oleh masyarakat, bahkan sering terjadi pada para professional dalam bidang pendidikan luar biasa didalam memahami konsep tunagrahita. Perilaku tunagrahita yang kadang-kadang aneh, tidak lazim dan tidak cocok dengan situasi lingkungan seringkali menjadi bahan tertawaan dan olok-olok orang yang berada didekat mereka. Keanehan tingkah laku tunagrahita dianggap oleh masyarakat sebagai orang sakit jiwa atau orang gila. Tunagrahita sesungguhnya bukan orang gila, perilaku aneh dan tidak lazim itu sebetulnya merupakan manifestasi dari kesulitan meraka didalam menilai situasi akibat dari rendahnya tingkat kecerdasan. Dalam pengertian lain terdapat kesenjangan yang signifikan antara kemampuan berfikir dengan perkembangan usia.



B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah pengertian tunagrahita? 2. Apa sajakah klasifikasi dari tunagrahita? 3. Apa sajakah faktor penyebab tunagrahita? 4. Bagaimanakah pencegahan tunagrahita?



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Tunagrahita Tunagrahita adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang mempunyai kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Dalam kepustakaan bahasa asing digunakan istilah-istilah mental retasdation, mentally retarded, mental deficiency, mental defective, dan lain-lain. Istilah tersebut sesungguhnya mempunyai arti yang sama yang menjelaskan kondisi anak yang kecerdasanya jauh di bawah rata-rata dan ditandai oleh keterbatasan intelegensi dan ketidak cakapan dalam interaksi sosial. Anak tungrahita atau dikenal juga dengan istilah keterbelakangan mental karena keterbatasan kecerdasanya mengakibatkan dirinya sukar untuk mengikuti program penddikan disekolah biasa secara klasikal, oleh karena itu anak terbelakang mental membutuhkan layanan pendidikan secara khusus yakni disesuaikan dengan kemampuan anak tersebut. Anak tunagrahita adalah mereka yang kecerdasannya jelas berada



di



bawah



rata-rata.



Disamping



itu



mereka



mengalami



keterbelakangan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Mereka kurang cakap dalam memikirkan hal-hal yang abstrak, yang sulit-sulit, dan yang berbelit-belit.1



1



Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar biasa, (Bandung: Refika Aditama, 2006), hlm. 103



B. Klasifikasi Tunagrahita Terdaapat



beberapa



klasifikasi



mengenai



tunagrahita



yang



dikemukakan oleh para ahli, antara lain adalah sebagai berikut: 1. Berdasrkan berat ringannya kelainan a. Tunagrahita ringan Mereka yang termasuk dalam kelompok ini meskipun kecerdasan dan adaptasi sosialnya terhambat, namun mereka mempuyai kemampuan untuk berkembang dalam bidang pelajaran akademik maupun penyesuaian sosial. b. Tunagrahita sedang Mereka yang termasuk dalam kelompok tunagrahita sedang memiliki kemampuan intelektual umum dan adaptasi perilaku di bawah tunagrahita ringan. Mereka dapat belajar bidang akademik serta mampu melakukan penyesuain sosila yang tententunya dengan bantuan dan perhatian khusus. c. Tunagrahita berat dan sangat berat Anak yang tergolong



dalam



kelompok



ini



pada



umumnya hampir tidak memiliki kemampuan untuk dilatih belajar dibidang akademik maupun melakukan sosialisasi dengan lingkungan sekitar. 2. Berdasarkan tingkat IQ Ketunagrahitaan mengacu pada intelektual umum yang secara signifikan berada di bawah rata-rata. Para tunagrahita mengalami hambatan dalam tingkah laku dan penyesuaian diri. Semua



itu



berlangsung



atau



terjadi



pada



masa



perkembangannya. Tingkat kecerdasan seseorang diukur melalui tes inteligensi yang hasilnya disebut dengan IQ (Intelligence Quotient). Tingkat kecerdasan biasa dikelompokkan ke dalam tingkatan sebagai berikut:



a. Tunagrahita ringan memiliki IQ 70-55 b. Tunagrahita sedang memiliki IQ 55-40 c. Tunagrahita berat memiliki IQ 40-25 d. Tunagrahita berat sekali memiliki IQ