Makalah Analisa Gas Darah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISA GAS DARAH



Dosen Pembimbing: Jujuk Anton Cahyono, S.Si,.M.Sc Disusun Oleh: Alisya Normaulidya



P07134115231



Lulu Mutiara Ananda



P07134115246



M. Faris Sahrodana



P07134115247



Rainah Zulpah



P07134115266



Vivi Apriliyani



P07134115274



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANJARMASIN JURUSAN ANALIS KESEHATAN PROGRAM DIPLOMA III TAHUN 2017



KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Kimia Klinik 3 yang berjudul “Analisa Gas Darah” untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut. Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini memenuhi tugas yang telah diamanahkan dan diambil manfaatnya sehingga dapat memberikan pengetahuan tambahan kepada pembaca. Selain itu, kritik dan saran kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini nantinya.



Banjarbaru, September 2017



Penyusun



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang ......................................................................................... 1



1.2



Rumusan Masalah .................................................................................... 1



1.3



Tujuan Penulisan ...................................................................................... 1



BAB II PEMBAHASAN 2.1



Pengertian Analisa Gas Darah .................................................................. 2



2.2



Pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD) .................................................. 3



2.3 Faktor-Faktor yang Berkontribusi pada Nilai-Nilai Analisa Gas Darah yang Abnormal .................................................................................................. 10 2.4



Indikasi Pemeriksaan Analisa Gas Darah............................................... 11



BAB III PENUTUP 3.1



Simpulan ................................................................................................. 12



3.2



Saran ....................................................................................................... 12



DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemeriksaan gas darah arteri dan pH sudah secara luas digunakan sebagai pegangan dalam penatalaksanaan pasien-pasien penyakit berat yang akut dan menahun. Pemeriksaan gas darah juga dapat menggambarkan hasil berbagai tindakan penunjang yang dilakukan, dimana hal ini merupakan salah satu tindakan yang bertujuan untuk pemantauan terhadap sistem respirasi status asam basa tubuh pasien, yaitu pertukaran gas antara udara dari paru serta antara darah dan jaringan (Depkes, 2006). Pemeriksaan gas darah juga dapat menggambarkan hasil berbagai tindakan penunjang yang dilakukan, jadi dapat digunakan sebagai salah satu kriteria untuk menilai pengobatan (Muhiman, 2005). Diagnosa tidak dapat ditegakkan hanya dari penilaian analisa gas darah dan keseimbangan asam basa saja, kita harus menghubungkan dengan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan data-data laboratorium lainnya. Walaupun demikian pemeriksaan Blood Gas Analisis (BGA) ini, bisa dijadikan sebagai salah satu tolak ukur pasien-pasien kritis di ICU/ ICCU masih tetap bisa dipertahankan sampai dengan stabil kondisinya atau prognosa buruk. Diperlukan ketepatan dan keakuratan dalam interpretasi hasil, sementara ketepatan dan keakuratan interpretasi hasil tergantung keakuratan obyek yang diukur, dalam hal ini darah arterinya. Ini menuntut pemahaman dan ketepatan dalam pengambilan darah arteri. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian analisa gas darah? 2. Bagaimana pemeriksaan analisa gas darah? 3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi analisa gas darah? 4. Apa indikasi pemeriksaan analisa gas darah? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini ialah untuk mengetahui pengertian, cara pemeriksaan, faktor – faktor yang mempengaruhi dalam analisa gas darah serta indikasi pemeriksaan gas darah.



1



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Analisa Gas Darah Pemeriksaan analisa gas darah atau (Blood Gas Analysis/ BGA) adalah suatu pemeriksaan untuk mengetahui tekanan gas karbondioksida (CO, oksigenasi, kadar bikarbonat, saturasi oksigen, dan kelebihan atau kekurangan basa (Severinghaus John, 2010). Tujuan dari pemeriksaan ini antara lain untuk mengetahui keadaan oksigen dalam metabolisme sel, efisiensi pertukaran oksigen dan karbondioksida, mengetahui kemampuan Hb dalam melakukan transportasi oksigen ke jaringan, mengetahui tekanan oksigen dalam darah arteri dan jaringan secara terus menerus (Severinghaus John, 2010; William Marshall, 2008). Pemeriksaan gas darah ini sudah secara luas digunakan sebagai pegangan dalam penatalaksanaan pasien-pasien penyakit berat dan menahun. Pemeriksaan ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan klinis pasien dan kemajuan terapi. Pemeriksaan analisa gas darah tidak dapat digunakan untuk mendiagnosis suatu penyakit, harus disertai dengan pemeriksaan klinis dan penunjang lainnya (Severinghaus John, 2010). Sampel pemeriksaan analisa gas darah dapat berupa darah arteri maupun vena. Sampel arteri lebih banyak diterima dan digunakan dalam dunia medis, sebab berhubungan langsung dengan kondisi pasien (Severinghaus John, 2010; William Marshall, 2008; Chu YC, et al, 2003). Ada terdapat beberapa perbedaan yang cukup nyata antara hasil analisa gas darah dengan menggunakan arteri dan vena; pH arteri biasanya lebih tinggi sedikit dibandingkan dengan pH vena, saturasi oksigen dan tekanan oksigen arteri juga lebih tinggi dibandingkan dengan vena, sedangkan tekanan karbondioksida arteri lebih rendah dibandingkan vena (Chu YC, et al, 2003; Anonim, 2003). Permintaan klinisi biasanya dapat berupa perminataan analisa gas darah arteri atau pemeriksaan gas darah arteri dan vena. Jarang seorang klinisi meminta pemeriksaan analisa gas darah vena saja. Akan tetapi, pengambilan sampel arteri lebih invasive, dan tidak nyaman bagi pasien bila dibandingkan dengan vena. Resiko untuk terjadinya komplikasi seperti trauma pembuluh darah, perdarahan,



2



thrombosis, kerusakan saraf, dan kejadian infeksi lebih besar pada pengambilan sampel darah arteri bila dibandingkan dengan vena. Ahli phlebotomy perlu mendapatkan pemahaman dan pelatihan mengenai anatomi, fisiologi dan teknik sampling arteri yang benar. Pada praktek sehari-hari, sampling darah arteri sering salah, seperti tercampur dengan darah vena. Dokter spesialis patologi klinik sebagai dokter penanggung jawab laboratorium biasanya akan meminta sampel darah arteri ulang, seakan-akan hasil analisa gas darah dari vena sudah tidak dapat digunakan oleh klinisi dalam melakukan terapi dan evaluasi pasiennya. 2.2 Pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD) 1. Pra Analitik a. Alat yang diperlukan untuk pengambilan darah arteri adalah: - Antiseptik (kapas alkohol) - Kassasteril - Spuit yang steril ukuran 3 cc - Heparin - Kontainer atau es - Label spesimen - Sarung tangan - Pengalas - Bengkok - Plester dan gunting b. Prosedur pengambilan spesimen darah arteri Persiapan : 



Cek catatan medik. Meliputi: -



Alasan



pengambilan



spesimen



darah.



Rasional



mengidentifikasi tipe darah yang dibutuhkan dan bagaimana mengumpulkannya. - Riwayat faktor risiko perdarahan: terapi antikoagulan, gangguan perdarahan, jumlah trombosit yang rendah. Rasional mengingatkan



untuk menyiapkan peralatan tambahan untuk



3



penekanan pada daerah penusukan setelah dilakukannya tindakan. - Faktor kontra indikasi dilakukan penusukan pada arteri atau vena : infus intra vena atau keadaan setelah radikal mastektomi. Rasional mengidentifikasi daerah yang ddak dapat digunakan sebagai tempat dilakukannya prosedur tindakan. 



Siapkan formulir laboratorium.







Cuci tangan.







Siapkan alat dan bahan.







Untuk pengambilan darah arteri : siapkan spuit aspirasi 0,5 ml heparin



dengan



perbandingan



1:



1000



unit/ml



dari



vial;Kemudian lakukan usaha agar heparin menyentuh semua dinding bagian dalam spuit. Rasional mencegah pembekuan darah. Ini perlu untuk keakuratan analisa darah. 2. Analitik a. Pelaksanaan : 



Beri salam, panggil pasien dengan namanya.







Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan yang akan dilakukan kepada klien. Rasional memberikan informasi pada klien. Penjelasan pada pasien tantang tujuan dari test ini dan pemberitahuan bahwa tindakan ini dapat merimbukan rasa sakit nyeri. (catatan : beberapa institusi mengijinkan diberikan anastesi di area penusukan dengan 1% lidocaine (Xilocaine) akan mempersiapkan diri pasien, atau pada bayi dioleskan anestesi semprot/salep.







Beri kesempatan pada klien untuk bertanya.







Menanyakan keluhan utarna klien.







Memulai tindakan dengan cara yang baik.







Jaga privacy klien.







Dekatkan peralatan pada klien.



4







Atur posisi klien agar nyaman.







Identifikasi tempat penusukan.







Posisikan klien dengan lengan ekstensi dan telapak tangan menghadap ke atas.







Letakkan pengalas.







Pakai sarung tangan.







Palpasi arteri radial dan brakial dengan jari tangan. Tentukan daerah



pulsasi maksimal. Rasional mengidentifikasi dimana



letak arteri yang paling dekat dengan permukaan kulit. 



Lakukan test Allen. Rasional untuk mengkaji keadekuatan sirkulasi kolateral pada arteri ulnaris. Sirkulasi kolateral ini penting bila arteri radialis terobstruksi oteh trombus setelah dilakukan tindakan penusukan.







Untuk melakukan test Allen, lakukan penekanan pada kedua denyutan radialis dan ulnaris dari salah satu pergelangan tangan pasien sampai denyutannya hilang. Tangan menjadi pucat karena kurangnya sirkulasi ke tangan. Lepaskan tekanan pada arteri ulnaris. Jika tangan kembali normal dengan cepat (tangan akan kemerahan dalam 10 detik), hasil test dinyatakan negatif dan penusukan arteri dapat dilakukan pada pergelangan tangan tersebut. Jika setelah dilakukan pelepasan tekanan pada arteri ulnaris tangan tetap pucat, artinya sirkulasi ulnaris tidak adekuat. Hasil test dinyatakan positif dan pergelangan tangan yang lain harus di-test. Bila hasil test pada kedua pergelangan tangan adalahpositif, arteri femoralis harus dieksplorasi.



5







Stabilisasikan arteri radial dengan melakukan hiperekstensi pergelangan



tangan;



stabilisasi



arteri



brakialis



dengan



melakukan hiperekstensi siku. Rasional mencegah agar arteri tidak "menghilang" ketika jarum ditusukkan. 



Disinfeksi daerah penusukan di sekitar pulsasi maksimal dengan kapas alkohol dengan gerakan sirkuler dari dalam ke luar atau dengan usapan satu arah. Rasional mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam arteri dan sistem vaskular







Pegang kapas akohol dengan jari tangan dan palpasi pulsasi lagi. Pertahankan jari tangan di daerah proksimal dan daerah penusukan. Rasional memastkan keakuratan insersi jarum, mencegah masuknya mikrooganisme dalam darah.







Masukkan jarum, dengan sudut 60-90 derajat (sesuai dengan lokasi), langsung ke dalam arteri. Rasional sudut ini mengoptimalkan curah darah ke dalam jarum.







Perhatikan masuknya darah ke dalam spuit yang terlihat seperti "denyutan". Hentikan menusukkan jarum lebih jauh bila terlihat "denyutan"



ini.



Rasional



mengindikasikan



keakuratan



penempatan jarum dalam arteri, pergerakan lebih jauh dapat menempatkan ujung jarum pada dinding arteri atau ke luar dari arteri. Sampel darah arteri yang baik sebaiknya menggunakan tekanan hisap minimal, dan secara normal, darah naik ke dalam spuit dengan sendirinya. 



Pertahankan posisi dan tunggu sampai terkumpul 2 - 4 ml (atau sesuai kebutuhan) darah ke dalam spuit.







Letakkan kapas akohol di atas daerah penusukan dan tarik jarum;lakukan



penekanan



sesegera



mungkin



dengan



menggunakan kapas alkohol tersebut. Rasional membatasi jumlah perdarahan dari daerah penusukan.



6







Pelihara kontinuitas penekanan selama 5' (atau selama 10' bila klien menerima antikoagulan). Rasional memastikan waktu yang cukup untuk pembentukan formasi pembekuan; penekanan in lebih lama dibandingkan ketika dilakukan pengambilan darah vena karena faktor curah darah dalam arteri.







Keluarkan udara dari spuit.







Ujung jarum ditusukkan ke dalam gabus.







Pasang label identitas (nama pasien, tanggal, jam, suhu tubuh saat pengambilan, ruangan) di spuit. Pastikan sampel dianalisis dalam waktu 5-10 menit, atau ditransport dalam freezer.







Bersihkan daerah penusukan dengan kapas alkohol.







Monitor tempat penusukan terhadap adanya perdarahan dengan melakukan inspeksi; Dan palpasi. Rasional mengidentifikasi hematoma atau perdarahan.







Lakukan balutan tekan (pressure dressing) jika perdarahan berlanjut.







Bereskan peralatan.







Lepaskan sarung tangan.







Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif)







Beri reinforcement positif pada klien.







Mengakhiri pertemuan dengan baik.







Cuci tangan.







Dokumentasi. Dokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan, yang perlu didokumentasikan meliputi:







Waktu dilakukannya prosedur.







Jenis pemeriksaan yang dilakukan.







Keadaan kulit (kemerahan, perdarahan benebihan)



7



b. Persiapan hasil pengambilan darah untuk analisa laboratorium: 1.



Keluarkan udara dan spuit; lepaskan jarum dan buang. Rasional mencegah accidental sticks dengan jarum yang terkontaminasi.



2.



Pasang label identifikasi ke spuit. Rasional memastikan dokumentasiyang akurat.



3.



(Lepas sarung tangan) dan cuci tangan. Rasional menghindari segala kemungkinan terpapar darah dengan melepas sarung tangan hanya setelah tangan tidak lagi menyentuh spuit.



4.



Dokumentasikan informasi yang dibutuhkan pada formulir untuk pemeriksaan laboratorium yang telah ditentukan. Rasional memastikan keakuratan. Analisa gas darah membutuhkan informasi tentang konsumsi oksigen klien.



5.



Kirimkan spesimen ke laboratorium secepatnya. Rasional mencegah metabolisme sel darah yang dapat mempengaruhi hasil test.



c.



Pemeriksaan Analisa Gas Darah. Pemeriksaan Analisa Gas darah dilkukan dengan menggunakan alat otomatik yang disebut Blood Gas Analyzer. Adapun prosedure untuk pemeriksaan ini adalah 1)



Nyalakan power ON.



2)



Setiap pertama kali menghidupkan alat, lalu kalibrasi dengan cara tekan calibrate kemudian enter. Alat akan melakukan kalibrasi secara otomatis.



3)



Apabila



ada



sample



pemeriksaan



sebelum



melakukan



pemeriksaan tekan status untuk mengetahui kondisi apakah pH, PCO2 dan PO2 kondisinya OK. Jika OK sample langsung dapat diperiksa. Setelah dilakukan pemeriksaan, alat ini akan mengkalibrasi secara otomatis. 4)



Apabila alat sudah dalam kondisi ready for analysa berarti alat sudah siap melakukan pemeriksaan, tekan Analyzer. Selang pengisap sample akan keluar secara otomatis kemudian masukan



8



sample bersamaan tekan lagi analyzer sampai sample terhisap secara otomatis selang akan masuk sendiri. Wadah sampel yang dimasukkan ke selang dapat disesuaikan dengan kondisi. 



Syringe.



Untuk pengukuran gas darah menggunakan syringe 2 mL. The Vitalpath Analyzer akan langsung mengaspirasi dari jarum suntiknya. 



Tabung Koleksi Heparin.



Dapat juga menggunakan tabung DRI-CHEM ® 4000 atau DRICHEM ® 7000 yang sudah berisi heparin. Dengan ukuran tabung 0,5 mL dan 1,5 mL. 



Tabung Kapilari



Ketika pasien mengalami dehidrasi atau memerlukan sampel yang sedikit, atau saat melakukan pemeriksaan ulang dapat menggunakan tabung kapilari berisi 140 uL. 5)



Lakukan daftar isian seperti yang terlihat dilayar monitor, sample ID , HB, suhu badan, jenis sample (0 arteri, 1 vena, 2 kapiler), F102 (volume oksigen yang dilorelasi dengan persen lihat daftar), kemudian clear 2x.



6)



Alat akan menghitung secara otomatis dalam waktu yang relatif cepat hasil akan keluar melalui printer.



3. Pasca Analitik



9



2.3 Faktor-Faktor yang Berkontribusi pada Nilai-Nilai Analisa Gas Darah yang Abnormal 



Obat-obatan dapat meningkatkan pH darah: sodium bikarbonat







Kegagalan



untuk



mengeluarkan



semua



udara



dari



spuit



akan



menyebabkan nilai PaCO2 yang rendah dan nilai PaO meningkat 



Obat-obatan yang dapat meningkatkan PaCO2 : aldosterone, ethacrynic acid, hydrocortisone, metolazone, prednisone, sodium bicarbonate, thiazides.







Obat-obatan yang dapat menurunkan PaCO : acetazolamide, dimercaprol, methicillin sodium, nitrofurantoin, tetracycline, triamterene.







Obat-obatan yang dapat meningkatkan HCO2 : alkaline salts, diuretics







Obat-obatan yang dapat menurunkan HCO3 : acid salts.



10







Saturasi oksigen dipengaruhi oteh tekanan parsial oksigen dalam darah, suhu tubuh, pH darah, dan struktur hemoglobin.



2.4 Indikasi Pemeriksaan Analisa Gas Darah Pemeriksaan AGD akan memberikan hasil pengukuran yang tepat dari kadar oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh. Hal ini dapat membantu dokter menentukan seberapa baik paru-paru dan ginjal bekerja. Biasanya dokter memerlukan tes analisa gas darah apabila menemukan gejala-gejala



yang



menunjukkan



bahwa



seorang



pasien



mengalamai



ketidakseimbangan oksigen, karbon dioksida, atau pH darah. Gejala yang dimaksud meliputi: o Sesak napas. o Sulit bernafas. o Kebingungan. o Mual Perlu diingat bahwa ini merupakan gejala dari suatu penyakit yang menyebabkannya seperti pada asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Di sisi lain, apabila dokter sudah mencurigai adanya penyakit, maka pemeriksaan analisa gas darah juga akan diperlukan, seperti pada kondisi-kondisi di bawah ini: o Penyakit paru-paru, misalnya asma, PPOK, pneumonia, dan lain-lain. o Penyakit ginjal, misalnya gagal ginjal. o Penyakit metabolik, misalnya diabetes melitus atau kencing manis. o Cedera kepala atau leher yang mempengaruhi pernapasan. Dengan melakukan pemeriksaan ini, selain untuk menentukan penyakit, dokter juga bisa memantau hasil perawatan yang sebelumnya diterapkan kepada pasien. Untukk tujuan ini, pemeriksaan AGD sering dipesan bersama dengan tes lain, seperti tes glukosa darah untuk memeriksa kadar gula darah dan tes darah kreatinin untuk mengevaluasi fungsi ginjal.



11



BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Analisa gas darah (AGD) adalah prosedur pemeriksaan medis yang bertujuan untuk mengukur jumlah oksigen dan karbon dioksida dalam darah. AGD juga dapat digunakan untuk menentukan tingkat keasaman atau pH darah. Sel-sel darah merah mengangkut oksigen dan karbon dioksida yang juga dikenal sebagai gas darah ke seluruh tubuh. Saat darah melewati paru-paru, oksigen masuk ke dalam darah sementara karbon dioksida terlepas dari sel darah dan keluar ke paru-paru. Dengan demikian pemeriksaan analisa gas darah dapat menentukan seberapa baik paru-paru dalam bekerja memindahkan oksigen ke dalam darah dan mengeluarkan karbon dioksida dari darah. Ketidakseimbangan antara oksigen, karbon dioksida, dan tingkat pH darah dapat mengindikasikan adanya suatu penyakit atau kondisi medis tertentu. Sebagai contoh pada gagal ginjal, gagal jantung, diabetes yang tidak terkontrol, pendarahan, keracunan zat kimia, overdosis obat, dan syok. 3.2 Saran Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca serta selaku penyusun dapat memahami dengan baik tentang analisa gas darah.



12



DAFTAR PUSTAKA Afifah, Efy. Pemeriksaan Astrup / Analisa Gas Darah. Jakarta: DKKD FIK UI. Ariosta, Indranila, Indrayani Ps. 2012. Prediksi Nilai Analisa Gas Darah Arteri Melalui Analisa Gas Darah Vena Pada Pasien Jantung Dengan Coronary Artery Bypass Graft (Post-Cabg) Di Rsup Dr. Kariadi Semarang. Semarang: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Pattimura. Vol. 4,No. 1:76-81. Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed. Analisa Gas Darah Dan Injeksi. Purwekerto: Modul SkillabA-JILID I. Muhlisin, Ahmad. 2017. Analisa Gas Darah: Definisi, Pemeriksaan, Nilai Normal. Diambil dari: https://mediskus.com/analisa-gas-darah. (23 Agustus 2017) Putriani,



Tanri.



Diambil



dari:



http://yazhidbazhar.blogspot.co.id/2015/09/analisa-gas-darah.html.



(22



Agustus 2017)



2015.



Analisa



Gas



Darah.