Makalah Analisis SWOT [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN KEPERAWATAN “ANALISIS SWOT”



DISUSUN OLEH Nama



: Stelamaris Gimbo



Nim



: 201901160



Dosen Mata Kuliah : Ns. Sukrang, M.Kep



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU 2020/2021



1



KATA PENGANTAR



Puji syukur dan limpah trima kasih hanya bagi Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan karunia dan rahmatnya, sehingga saya bisa menyelesaikan tugas makalah Manajemen Keperawatan ini dengan baik. Sekilas tentang isi dari makalah ini yaitu membahas tentang “ANALISI SWOT”. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah ini. Tanpa mereka makalah ini tidak akan selesai tepat pada waktu yang telah di tentukan. Saya sangat menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak sekali kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan untuk perbaikan yang lebih baik lagi kedepannya. Harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.



Palu, 5 Oktober 2020



2



DAFTAR ISI



Kata Pengantar........................................................................................................ 2 Daftar Isi..................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.............................................................................................4 B. Rumusan Masalah........................................................................................5 C. Tujuan..........................................................................................................5 BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian SWOT........................................................................................6 B. Tujuan analisis SWOT.................................................................................7 C. Landasan Pemahaman Analisis Intern atau Analisis SWOT.......................7 D. Kepanjangan dari SWOT.............................................................................8 E. Isi analisis lingkungan internal dari SWOT.................................................9 F. Isi analisis lingkungan eksternal dari SWOT.............................................13 G. Gambaran Diagram dari SWOT................................................................15 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan................................................................................................17 B. Saran..........................................................................................................18 Daftar Pustaka........................................................................................................19



3



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk koordinasi dan integrasi sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan (Huber, 2000). Kelly dan Heidental (2004) menyatakan bahwa manajemen keperawatan dapat didefenisikan sebagai suatu proses dari perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan untuk mencapai tujuan. Proses manajemen dibagi menjadi lima tahap yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepersonaliaan, pengarahan dan pengendalian (Marquis dan Huston, 2010). Swanburg (2000) menyatakan bahwa manajemen keperawatan adalah kelompok dari perawat manajer yang mengatur organisasi dan usaha keperawatan yang pada akhirnya manajemen keperawatan menjadi proses dimana perawat manajer menjalankan profesi mereka. Manajemen keperawatan memahami dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana serta mengelola kegiatan keperawatan. Suyanto (2009) menyatakan bahwa lingkup manajemen keperawatan adalah manajemen pelayanan kesehatan dan manajemen asuhan keperawatan. Manajemen pelayanan keperawatan adalah pelayanan di rumah sakit yang dikelola oleh bidang perawatan melalui tiga tingkatan manajerial yaitu manajemen puncak (kepala bidang keperawatan), manajemen menegah (kepala unit pelayanan atau supervisor), dan manajemen bawah (kepala ruang perawatan). Keberhasilan pelayanan keperawatan sangat dipengaruhi oleh manajer keperawatan melaksanakan peran dan fungsinya. Menurut Robinson dan Pearce (1997) analisis SWOT merupakan salah satu komponen penting dalam manajemen strategik. Analisis Swot ini mencakup faktor intern perusahaan. Dimana nantinya akan menghasilkan profil perusahaan sekaligus memahami dan mengidentifikasikan kelemahan dan kekuatan organisasi. Kelemahan dan kekuatan ini kemudian akan dibandingkan dengan



4



ancaman ekstern dan peluang sebagai dasar untuk menghasilkan opsi atau alternatif strategi lain. Pendapat lain dikemukakan Rangkuti (1997) yang menyatakan bahwa pengertian swot adalah proses identifikasi berbagai faktor yang dilakukan secara sistematis agar bisa merumuskan strategi organisasi dengan tepat. Analisis dilakukan berdasarkan logika yang bisa mengoptimalkan kekuatan atau Strengths serta peluang atau Opportunities. Tapi secara beriringan, analisis ini juga harus bisa meminimalkan ancaman atau Threats dan kelemahan atau Weaknesses. Proses dalam pengambilan keputusan strategis diketahui memang selalu berhubungan langsung dengan kebijakan perusahaan, strategi, tujuan dan pengembangan misi. Artinya, perencana strategis harus menganalisa berbagai faktor strategis organisasi atau perusahaan mulai dari kekuatan, peluang, ancaman dan kelemahan. Tidak mengherankan jika analisa swot juga disebut dengan nama Analisis Situasi. B. RUMUSAN MASALAH A. Apa itu Pengertian SWOT? B. Apa tujuan dari analisis SWOT? C. Apa Landasan Pemahaman Analisis Intern atau Analisis SWOT D. Apa Kepanjangan dari SWOT? E. Apa isi analisis lingkungan internal dari SWOT? F. Apa isi analisis lingkungan eksternal dari SWOT? G. Apa saja Gambaran Diagram dari SWOT? C. TUJUAN A. Mengetahui Pengertian SWOT B. Mengetahui Tujuan analisis SWOT C. Landasan Pemahaman Analisis Intern atau Analisis SWOT D. Mengetahui Kepanjangan dari SWOT E. Mengetahui isi analisis lingkungan internal dari SWOT F. Mengetahui isi analisis lingkungan eksternal dari SWOT G. Mengetahui Gambaran Diagram dari SWOT



5



BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian SWOT Wijdajakusuma dan Yusanto (2003) berpendapat bahwa analisis swot adalah suatu instrumen eksternal dan internal perusahaan yang sudah banyak dipakai. Analisis ini fokus pada basis data perkembangan organisasi atau perusahaan menggunakan pola 3-1-5. Arti dari pola tersebut adalah analisa dilakukan berdasarkan data perkembangan perusahaan atau organisasi tiga tahun sebelum analisis, kemudian tahun analisis dilakukan dan pasca analisis untuk perkembangan lima tahun ke depan. Kegiatan analisis ini dilakukan agar strategi yang diambil organisasi bisa dipertanggungjawabkan berdasarkan fakta dan dasar yang kuat. Menurut Robinson dan Pearce (1997) analisis SWOT merupakan salah satu komponen penting dalam manajemen strategik. Analisis SWOT ini mencakup faktor intern perusahaan. Dimana nantinya akan menghasilkan profil perusahaan sekaligus memahami dan mengidentifikasikan kelemahan dan kekuatan organisasi. Kelemahan dan kekuatan ini kemudian akan dibandingkan dengan ancaman ekstern dan peluang sebagai dasar untuk menghasilkan opsi atau alternatif strategi lain. Pendapat lain dikemukakan Rangkuti (1997) yang menyatakan bahwa pengertian swot adalah proses identifikasi berbagai faktor yang dilakukan secara sistematis agar bisa merumuskan strategi organisasi dengan tepat. Analisis dilakukan berdasarkan logika yang bisa mengoptimalkan kekuatan atau Strengths serta peluang atau Opportunities. Tapi secara beriringan, analisis ini juga harus bisa meminimalkan ancaman atau Threats dan kelemahan atau Weaknesses. Proses dalam pengambilan keputusan strategis diketahui memang selalu berhubungan langsung dengan kebijakan perusahaan, strategi, tujuan dan pengembangan misi. Artinya, perencana strategis harus menganalisa berbagai faktor strategis organisasi atau perusahaan mulai dari kekuatan, peluang, ancaman



6



dan kelemahan. Tidak mengherankan jika analisa swot juga disebut dengan nama Analisis Situasi. Pengertian analisis SWOT menurut Jogiyanto (2005)adalah suatu penilaian atas kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan dari semua sumber daya yang dimiliki oleh organisasi. Hal ini juga mencakup tantangan yang akan dihadapi dan kesempatan eksternal ke depannya. Armstrong dan Kotler (2008) berpendapat bahwa pengertian analisis swot merupakan penilaian menyeluruh yang dilakukan terhadap kekuatan, peluang, kelemahan, dan juga ancaman suatu perusahaan. Kegiatan analisis ini sangat diperlukan agar perusahaan bisa menentukan strategi yang akan dilakukan perusahaan. Baik strategi promosi, strategi penjualan dan lain sebagainya. B. Tujuan Analisis SWOT 1. Analisis SWOT bisa dijadikan sebagai pertimbangan suatu perusahaan untuk mengambil keputusan dalam pengembangan bisnis yang dijalani. 2. Sebagai instrumen yang tepat dan bermanfaat dalam melaksanakan aktivitas analisis strategis. 3. Organisasi atau perusahaan bisa meminimalisir dampak ancaman atau kelemahan yang harus dihadapi. C. Landasan Pemahaman Analisis Intern atau Analisis SWOT Analisis ini biasanya dilakukan pada pertemuan yang melibatkan perwakilan dari kelompok pemangku kepentingan yang diperlukan yang memiliki pengetahuan khusus dan data pendukung. Masing-masing individu ini membawa perspektif dan keahlian khusus mereka sendiri dalam diskusi. Hasil akhir dari pertemuan atau serangkaian pertemuan semacam itu adalah laporan SWOT yang lengkap. Keberhasilan pertemuan semacam ini bergantung pada Ketua yang kuat dan efektif yang akrab dengan proses SWOT dan dapat berhasil mengelola diskusi, menarik poin-poin penting untuk mendapatkan persetujuan umum. Ketua perlu mengambil peran aktif dalam mendorong peserta untuk berkontribusi dalam diskusi dan inspirasi melalui SWOT untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin 7



faktor. Hal ini penting ketika peluang dan ancaman dipertimbangkan, karena halhal ini sering pada orang dalam organisasi memiliki prasangka tertentu tentang, atau mungkin secara aktif bermusuhan untuk mengakui keberadaan. Secara umum, analisa SWOT dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal tersebut meliputi Strength (Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan), sedangkan faktor eksternal meliputi Opportunities (Peluang) dan Threats (Ancaman). Analisis internal organisasi harus mencakup budaya, keahlian, sumber daya, dan kualitas uniknya di pasar. Sejauh mana organisasi dapat beradaptasi dengan keadaan yang berubah juga merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan Faktor eksternal termasuk lingkungan tempat organisasi beroperasi, pasarnya, ekosistem, dan semua pihak ketiga yang terlibat. D. Kepanjangan SWOT 1. Strength (Kelebihan) Strength merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan pengaruh positif pada saat ini atau pun di masa yang akan datang. Analisa ini dapat diisi menggunakan panduan berikut: a. Kelebihan apa yang dimiliki oleh perusahaan atau organsiasi kita? b. Apa yang membuat perusahaan atau organisasi kita lebih baik dari perusahaan atau organisasi lainnya? c. Keunikan apa yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi kita? d. Apa yang menyebabkan perusahaan kita mendapatkan penjualan? e. Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu kelebihan? 2. Weakness(Kelemahan) Weakness merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan pengaruh negatif pada saat ini atau pun di masa yang akan datang. Analisa ini dapat diisi menggunakan panduan berikut: 8



a. Apa yang dapat kita tingkatkan dalam perusahaan atau organisasi? b. Apa saja yang harus dihindari oleh perusahaan atau organisasi kita? c. Faktor apa saja yang menyebabkan kehilangan penjualan? d. Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen sebagai suatu kelemahan perusahaan atau organisasi kita? e. Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga mereka dapat lebih baik dari perusahaan atau organisasi kita? 3. Opportunities(Peluang) Opportunities merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang atau kesempatan di luar perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan peluang untuk berkembang di kemudian hari. Analisa ini dapat diisi menggunakan panduan berikut: a. Kesempatan apa yang dapat kita lihat? b. Perkembangan tren apa yang sejalan dengan perusahaan atau organisasi kita? 4. Threats(Ancaman) Threats merupakan ancaman-ancaman apa saja yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan atau organisasi yang bisa menghambat laju perkembangan dari perusahaan atau organisasi tersebut. Analisa ini dapat diisi menggunakan panduan berikut: a. Hambatan apa yang sedang kita hadapi sekarang? b. Apa saja hal yang dilakukan oleh pesaing perusahaan atau organisasi kita? c. Perkembangan Teknologi apa yang menyebabkan ancaman bagi perusahaan atau organisasi kita? d. Adakah perubahan peraturan pemerintah yang akan mengancam perkembangan perusahaan atau organisasi kita? E. Analisa Lingkungan Interna strenght dan weakness (Kekuatan dan Kelemahan) Manajer perusahaan perlu menganalisa faktor-faktor internal perusahaan yang menjadi kemampuan menemukan peluang yang menarik dan memanfaatkan peluang tersebut. Suatu perusahaan pasti tidak harus memperbaiki seluruh 9



kelemahannya, atau sebaliknya perusahaan malah menyombongkan seluruh kekuatan perusahaan yang dimiliki. (Kotler 2009:55). 1. Sumber daya manusia (SDM) Jumlah tenaga dokter spesialis sudah sesuai dengan standar Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 856 Tahun 2009 tentang Standar IGD. Dalam hal ini jumlah dokter spesialis menjadi kekuatan bagi IGD dengan skor +2 karena memiliki masing-masing 2 tenaga dokter spesialis.Jumlah tenaga perawat kepala dan jenis DIKLAT yang diikuti juga sudah sesuai dengan standar Kepmenkes diatas karena sudah memiliki kepala perawat lulusan DIII dan pernah mengikuti beberapa jenis pelatihan kegawadaruratan antara lain BLS dan PPGD dengan skor masing-masing +2.Jumlah tenaga perawat di IGD sebanyak 9 orang perawat, namun dari 9 orang perawat tesebut hanya 3 orang perawat yang pernah mengikuti pelatihan kegawatdaruratan sehingga yang menjadi kekuatan adalah jumlah tenaga perawat dimana setiap 3 tempat tidur wajib memiliki 1 perawat (jumlah TT 9) sesuai dengan Permen Nomor 340 Tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit sedangkan yang menjadi kelemahan adalah jenis DIKLAT yang pernah diikuti ole tenaga perawat dimana berdasarkan Kepmenkes diatas masingmasing perawat wajib mengikuti pelatihan kegawatdaruratan namun hanya 1/3 dari perawat keseluruhan yang pernah mengikuti pelatihan kegawatdaruratan .Tenaga non medis di IGD memiliki peran yang cukup penting pula bagi kelangsungan pe-layanan IGD. Hasil penelitian menunjukkan jumlah tenaga non medis berjumlah 3 orang yang terbagi menjadi 3 shift setiap harinya. Sesuai dengan Kepmenkes diatas maka jumlah tenaga non medis yang sudah sesuai menjadi kekuatan bagi rumah sakit dengan skor +2. 2. Fasilitas Dalam variabel fasilitas komponen-komponen yang menjadi kekuatan meliputi kondisi IGD, jumlah prasarana ruang Triase, jumlah obat dan alat habis pakai. Sedangkan yang menjadi komponen kelemahan yaitu jumlah ruangan di IGD, jumlah prasarana medis ruang Resusitasi, jumlah prasarana Imobilizatin Set. Untuk mengatasi kondisi kelemahan tersebut sebaiknya 10



pihak rumah sakit menambah kelengkapan fasilitas IGD yang mendukung dan menjadi standar yakni dengan melengkapi prasarana di Ruang Resusitasi dan Immobilization Set yang saat ini belum lengkap. Kelengkapan standar tersebut sangat penting bagi rumah sakit khususnya IGD karena dalam pendekatan sistem (input), fasilitas merupakan salah satu komponen material yang akan menunjang pemberian pelayanan kesehatan di IGD 3. Tarif Pelayanan Kesesuaian antara hasil penelitian dengan teori yang sudah ada menunjukkan bahwa tarif yang diberikan oleh IGD dianggap masih terjangkau oleh pasien bahwa pihak pelayanan kesehatan juga perlu memperhatikan syarat pokok pelayanan kesehatan yakni mudah dijangkau (affordable) oleh masyarakat. Pengertian keterjangkauan yang dimaksud disini adalah darisudut biaya/tarif. 4. Promosi Kesesuaian antara hasil penelitian dengan teori yang ada menunjukkan dengan adanya promosi diharapkan dapat membentuk citra atau pandangan yang lebih baik tentang IGD RSFM. Hal tersebut dikarenakan kegiatan promosi yang dilakukan bertujuan untuk mendorong masyarakat agar memanfaatkan pelayanan IGD yang disediakan sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan rumah sakit melalui kunjungan tersebut. Hal ini senada dengan pendapat Supartiningtuti (2006), yang menyatakan bahwa rumah sakit/ pemberi pelayanan kesehatan seharusnya tidak terlepas dari promosi karena jasa yang sudah didesain dengan baik tanpa adanya promosi yang tepat sasaran tidak akan menghasilkan keuntungan. 5. Perencanaan Perencanaan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting, karena semua keberhasilan pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan salah satunya tergantung dari baik tidaknya perencanaan yang telah dibuat. Hal senada juga diungkapkan oleh [6], bahwa secara umum disebutkan apabila pelaksanaan suatu upaya kesehatan tidak didukung oleh suatu perencanaan yang baik, maka sulit dapat diharapkan tercapainya tujuan dari uapaya kesehatan tersebut. 11



6. Pengorganisasian Kesesuaian antara hasil penelitian dan teori yang ada didukung oleh pendapat Kepala RS dan Koordinator IGD menganggap bahwa semua kegiatan pelayanan akan terlaksana dengan baik, maka harus diatur pembagian tugas antar para staffnya (job description). Hal tersebut diperkuat dengan pendapat yang dikemukakan oleh , bahwa secara umum disebutkan suatu organisasi dinilai sebagai suatu organisasi yang baik, apabila tugas yang ada dalam organisasi tersebut dapat terbagi habis antar anggota organisasi, untuk selanjutnya anggota organisasi tersebut mengetahui serta dapat melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. 7. Pelaksanaan Pelayanan Kesesuaian antara hasil penelitian dengan teori yang ada didukung oleh misi dari rumah sakit yakni memberikan pelayanan prima berdasarkan nilai budaya islami dan pengembangan pelayanan, pendidikan dan pelatihan Trauma Center sebagai layanan unggulan RSFM. Pengukuran IKM dilakukan secara berkala untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan IGD agar dapat digunakan sebagai bahan menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan selanjutnya. dalam pelaksanaan suatu pross pelayanan kesehatan maka dalam standar proses tersebut harus ditetapkan persyaratan minimal unsur proses yang harus dilakukan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas, baik tindakan medis maupun non medis pelayanan kesehatan. 8. Pengawasan dan Evaluasi Kesesuaian antara hasil penelitian dan standar menunjukkan bahwa pengawasan dan evaluasi perlu dilakukan secara berkala untuk mengendalikan mutu pelayanan. bahwa pengawasan atau supervisi harus dilakukan dengan frekuensi yang berkala. Pengawasan atau supervisi yang dilakukan sekali bukanlah supervisi yang baik. Organisasi juga lingkungan selalu berkembang sehingga agar selalu dapat tampil prima, perlu dilakukan berbagai penyesuaian. 9. Standar jumlah kunjungan 12



Ketidaksesuaian hasil penelitian dengan standar yang ditetapkan, menurut Koordinator Instalasi Hiperbarik disebabkan oleh masyarakat yang belum banyak mengetahui keberadaan RS yang baru beroperasi serta adanya pesaing dimana hampir tiap pemberi pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit memiliki fasilitas pelayanan gawat darurat. Oleh karena itu, pihak rumah sakit masih berusaha untuk mencari jalan keluarnya salah satunya dengan berusaha melakukan promosi . Selain itu juga perlu dilakukan pengkajian ulang oleh pihak managemen rumah sakit terkait standar yang ditetapkan agar tidak terjadi kesenjanagn yang berlebihan antara target dan capaian. F. Analisis lingkungan eksternal (opprtunity dan treats) Analisis lingkungan eksterna perlu dilakukan untuk mengidentifikasi peluangpeluang dan ancaman-ancaman besar yang di hadapi suatu organisasi terhadap perubahan lingkungan eksterna perusahaan sehinga menejer dapat merumuskan strategi guna mengambil keuntungan dari berbagai peluang tersebut dan menghindari atau meminimalkan dampak dari ancaman potensial yang muncul. 1. Analisis Komponen Peluang dan Ancaman a. Sosial Kesesuaian antara hasil penelitian dengan teori yang ada diharapkan bisa menjadi peluang bagi pihak Rumah Sakit Fathma Medika Gresik. Menurut Direktur RSFM dengan pendidikan yang lebih baik menyebabkan masyarakat akan cenderung memperhatikan status kesehatannya serta kemudahan bagi pihak rumah sakit dalam menyampaikan segala informasi dan mengajak untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan. Hal senada juga diungkapkan oleh [8], bahwa dengan pendidikan tinggi seseorang akan cenderung memiliki pengetahuan yang lebih tinggi pula dan begitu juga sebaliknya. b. Ekonomi Kesesuaian antara hasil penelitian dengan teori yang ada memberikan peluang tersendiri bagi IGD. Hal ini disebabkan dengan pendapatan per13



kapita masyarakat Gresik 1,5 kali lipat dari pendapatan per-kapita Provinsi Jawa Timur. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Gresik memiliki status ekonomi yang baik. Karena menurut [9], pendapatan masyarakat merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keputusan



dalam



menggunakan



pelayanan



kesehatan.



Kelompok



pendapatan tinggi yaitu mereka yang mempunyai kemampuan untuk membeli barang dan jasa yang lebih tinggi sehingga tidak mempunyai hambatan untuk membeli barang/jasa yang diinginkan hanya karena pertimbangan finansial c. Competitive Ketidaksesuaian antara hasil penelitian dengan teori yang ada memberikan ancaman tersendiri bagi rumah sakit. Hal tersebut didukung oleh pendapat Direktur Rumah Sakit yang menyatakan bahwa dalam hal pemberian pelayanan gawat darurat tidak hanya RS Fathma Medika saja yang memiliki pelayanan tersebut melainkan hampir semua fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, RS pemerintah, dan RS swasta yang tersebar di wilayah kabepaten Gresik sehingga dalam hal ini cukup sulit bagi pihak rumah sakit untuk menigkatkan kunjunagn. Namun hal tersebut tidak menghalangi pihak rumah sakit untuk terus melakukan pemasaran dan promosi serta kerjasama dengan FKTP disekitarnya. d. Kebijakan Pemerintah Kesesuaian anatara hasil penelitian dengan teori yang ada memberikan peluang tersendiri bagi IGD. Hal senada diungkapkan oleh [10], bahwa kebijakan atau hukum sangat penting dalam melindungi pelaksana pelayanan dari kemungkinan munculnya gugatan hukum. Dalam melindungi kemungkinan munculnya gugatan hukum dari masyarakat yang tidak puas terhadap pelayanan kesehatan, tidak ada pilihan lain yang dapat dilakukan kecuali berupa menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terjamin mutunya sesuai dengan peraturan atau hukum yang berlaku. 2. Penentuan Strategi Berdasarkan SWOT 14



Kesesuaian antara hasil penelitian dan strategi yang direkomendasikan dengan teori yang ada yakni dengan adanya strategi pemasaran, diharapkan akan memberikan arahan yang lebih jelas dan terarah. Hal tersebut didukung oleh [10], yang menyatakan bahwa Amaliah, et al, Analisis Strenght, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT) adanya strategi pemasaran akan memberikan arahan yang lebih jelas dan terarah dalam rangka pembuatan program yang kan dijalankan.Beberapa alternatif strategi yang bias diaplikasikan oleh pihak rumah sakit antara lain : 1. Mempertahankan citra dan kualitas jasa/ pelayanan dengan melakukan pengontrolan secara periodik terhadap layanan yang dihasilkan. Agar dapat bertahan di pasar serta mampu menghadapi pesaing, baik pesaing yang sudah ada maupun pesaing baru masuk. 2. Meningkatkan inovasi pelayanan melalui riset dan pengembangan layanan yang selama ini menjadi kelemahan perusahaan dengan didukung dengan teknologi peralatan yang lebih canggih. G. Gambar Diagram SWOT



Keterangan :



15



1. Pada kuadran I ( S O Strategi ) strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada kesempatan yang ada. 2. Pada kuadran II ( W O Strategi ) perusahaan dapat membuat keunggulan pada kesempatan sebagi acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan. 3. Pada kuadran III ( W T Strategi ) Meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi setiap ancaman. 4. Pada kuadran IV ( S T Strategi ) Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang.



16



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Manajemen keperawatan memahami dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana serta mengelola kegiatan keperawatan. Suyanto (2009) menyatakan bahwa lingkup manajemen keperawatan adalah manajemen pelayanan kesehatan dan manajemen asuhan keperawatan. Manajemen pelayanan keperawatan adalah pelayanan di rumah sakit yang dikelola oleh bidang perawatan melalui tiga tingkatan manajerial yaitu manajemen puncak (kepala bidang keperawatan), manajemen menegah (kepala unit pelayanan atau supervisor), dan manajemen bawah (kepala ruang perawatan). Keberhasilan pelayanan keperawatan sangat dipengaruhi oleh manajer keperawatan melaksanakan peran dan fungsinya. Menurut Robinson dan Pearce (1997) analisis SWOT merupakan salah satu komponen penting dalam manajemen strategik. Analisis SWOT ini mencakup faktor intern perusahaan. Dimana nantinya akan menghasilkan profil perusahaan sekaligus memahami dan mengidentifikasikan kelemahan dan kekuatan organisasi. Kelemahan dan kekuatan ini kemudian akan dibandingkan dengan ancaman ekstern dan peluang sebagai dasar untuk menghasilkan opsi atau alternatif strategi lain. Pendapat lain dikemukakan Rangkuti (1997) yang menyatakan bahwa pengertian swot adalah proses identifikasi berbagai faktor yang dilakukan secara sistematis agar bisa merumuskan strategi organisasi dengan tepat. Analisis dilakukan berdasarkan logika yang bisa mengoptimalkan kekuatan atau Strengths serta peluang atau Opportunities. Tapi secara beriringan, analisis ini juga harus bisa meminimalkan ancaman atau Threats dan kelemahan atau Weaknesses. Proses dalam pengambilan keputusan strategis diketahui memang selalu berhubungan langsung dengan kebijakan perusahaan, strategi, tujuan dan pengembangan misi. Artinya, perencana strategis harus menganalisa berbagai faktor strategis organisasi atau perusahaan mulai dari kekuatan, peluang, ancaman



17



dan kelemahan. Tidak mengherankan jika analisa swot juga disebut dengan nama Analisis Situasi. B. Saran Dengan dibuatnya makalah ini para pembaca baik para mahasiswa keperawatan, perawat maupun tenaga kesehatan lainya dapat memberikan penatalaksanaan perencanaan strategi dengan baik dan benar sehingga makalah penulis dapat bermanfaat.



18



DAFTAR PUSTAKA Pengertian para ahli. “Pengertian Contoh Analalisis SWOT”. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2018. Dari http://pengertianparaahli.com/pengertian-contoh-analisis-swot/ Karinov. “Contoh Analisis SWOT Perusahaan”. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2018. Dari https://karinov.co.id/contoh-analisis-swot-perusahaan/ Team FME (2013). SWOT Analysis : Strategy Skill. From www.free-managementebooks.com Sumber: Analisis SWOT di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Fathma Medika Gresikuntuk Meningkatkan Kunjungan Tahun 2016 , e-Jurnal Pustaka Kesehatan, Vol. 5, (No. 2), Mei 2017 FME,Team. 2013. SWOT Analysis. Jakarta : www.free-management-ebooks.com Rangkuti, freddy.2015.Personal SWOT Analysis. Jakarta : PT. Gramedia Pusaka Utama



19