11 0 178 KB
MAKALAH MANAJEMEN KEFARMASIAN DAN DISTRIBUSI PENURUNAN PERKEMBANGAN BISNIS APOTEK PERMATA DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN YANG LEBIH BAIK KEPADA KONSUMEN DENGAN ANALISIS SWOT
Strenght, Weaknesses, Opportunities, Threats Untuk memenuhi salah satu tugas makalah mata kuliah manajemen kefarmasian dan distribusi DOSEN : TITTA HARTYANAS, S.Si.,MSc.,Apt. Oleh:
Nia Nurumamah 3351141432 Kelas A
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Strenght, Weaknesses, Opportunities, Threats. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta. Manajemen kefarmasian pada prakteknya memang tidak akan bisa dipisahkan dalam dunia kefarmasian karena didalam pelayanan kefamasian., tidak hanya diperlukan ilmu Kefarmasian tapi manajemennya yang pasti akan ditemukan baik bekerja di IFRS, PBF,apotek, industrifarmasi dimana dalam menjalankan kegiatan ilmunya diperlukan adanya pengadaan obat.termasuk didalamnya cara distribusinya.begitupun penataan bangunan dan etalase.Namun pada kesempatan makalah ini penulis hanya berfokus pada perjalanan bisnis suatu apotek yang pada umumnya terjadi. Dikarenakan realitanya apoteker akan bersinggungan dengan pemilik sarana apotek dimana disana terjadi interaksi yang kadang tidak sefaham antara pemilik sarana apotek dengan apoteker penanggung jawab. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya. Cimahi. 15 April 2020
Penyusun
i
DAFTAR ISI Kata Pengantar............................................................................................................................i Daftar isi.....................................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1 1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................2 1.3 Tujuan Pembahasan..............................................................................................................2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................3 2.1 Pengertian Apotek dan Rancangan Apotek..........................................................................3 2.2 Manajemen Apotek..............................................................................................................3 2.3 Pengertian Analisis Swot Menurut Para Ahli......................................................................5 2.4 Unsur-Unsur Analisis Swot..................................................................................................6 2.5 Manfaat Analisis Swot.........................................................................................................8 2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Analisis Swot.............................................................8 BAB III PEMBAHASAN........................................................................................................11 3.1 Metode Penelitian...............................................................................................................11 3.2 Isi wawancara dan Informasi Bisnis Apotek Permata........................................................11 3.3 Pendekatan Analisa Kualitatif Matriks Swot Apotek Permata..........................................13 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................19 4.1 Kesimpulan.........................................................................................................................19 4.2 Saran...................................................................................................................................20
ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Bisnis apotek merupakan bisnis yang bertujuan untuk mengurus kebutuhan orang lain terkait obat, alat kesehatan, suplemen, dan produk-produk farmasi lainnya. Semakin banyak orang membutuhkan bisnis ini, semakin banyak pula uang yang dihasilkan. Oleh karena itu, perlu adanya pengelolaan keuangan yang baik dalam menjalankan bisnis ini dan perlu adanya evaluasi dalam perkembangan menjalankan bisnis ini salah satunya dengan analisa swot dimana pada saat perkembangan apotek bisa dievaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam bisnis. Namun pada kenyataannya banyak apotek yang sudah berjalan atau berkembang dilihat dari segi pendapatan perhari dan jumlah pengunjung nya tak jarang setelah beberapa tahun kedepan mengalami penurunan baik itu perkembangan dari segi pelayanan maupun pendapatannya. Apotek permata adalah salah satu apotek yang berada di kabupaten purwakarta berdiri sekitar tahun 2003 dan dilihat dari segi pengunjung dan pendapatan perhari mengalami kenaikan terus tiap tahunnya mengalami masa perkembangan nya dengan pendapatan meningkat ditahun 2007- 2012 namun lima tahun kebelaakang tepatnya tahun 2015 an apotek ini mengalami pendapatan dan pengurangan pengunjung atau pasien secara drastis. Lokasi apotek permata strategis berada didaerah perkotaan atau jalan kota di dekat rumah sakit daerah, memiliki lahan parkir luas, obat yang banyak memilki fasilitas mushola tempat duduk pasien yang banyak . Apotek permata merupakan apotek keluarga dikelola oleh manajer yang terpercaya dari pihak keluarga tetapi bukan pemilik apotek atau pemegang modal apotek dengan dibantu apoteker penanggung jawab apotek dari pihak selain keluarga dan tenaga teknis kefarmasian serta sumber daya manusia lainnya selain dari pendidikan farmasi. Dalam medapatkan informasi –informasi mengenai apotek ini penulis memahami betul situasi dan kondisi apotek permata karena penulis pernah bekerja diapotek permata dan 1
informasi-informasi terkait situasi sekarang penulis lakukan dengan pengelola apotek permata melalui komunikasi selular. I.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang sudah diuraikan disini penulis mencoba merumuskan masalah dari penurunan binis perkembangan apotek permata adalah: 1. Tidak adanya evaluasi swot dalam menjalankan bisnis apotek ini sehingga pihak yang mengelola tidak ada kajian mengenai perkembangan bisnisnya 2. Karena tidak melibatkan analisa swot
dalam perkembangan bisnisnya akhirnya
berdampak pada pelayanan yang tidak sesuai diera moderrn. 3. Dalam perkembangannya apotek ini jika tidak mau merubah sistem pelayanan didalamnya maka ini akan menjadi faktor internal yang akan sulit dirubah untuk perkembangan apotek dalam pelayanannya.
I.3 Tujuan Pembahasan Dengan adanya dari rumusan masalah disini penulis memilki tujuan agar memberikan informasi yang tepat khususnya kepada apotek permata mengenai faktor-faktor kemungkinan yang menjadi penghalang berkembangnya apotek permata khususnya.ataupun dapat berguna bagi pihak lain yang sedang merintis bisnis apotek, walaupun faktor yang bisa menghalangi perkembangan apotek tidak dinilai dari segi analisa swot saja, namun disini penulis hanya akan membahas penurunan perkembangan apotek permata dengan analisa swot.
BAB II 2
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Apotek Dan Rancangan Apotek Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya praktek kefarmasian oleh apoteker. Lingkungan fisik suatu apotek merupakan faktor utama yang mempengaruhi kesuksesan. Rancangan suatu apotek jasa yang diberikan dan pajangan atau displai barangbarangnya dan pembagian tempat untuk golongan barang semuanya perlu agar apotek mendapat laba dalam operasionalnya. ( seto soerjono, dkk 2016) Karakteristik fisik apotek yang digunakan untuk mengembangkan imej dan menarik konsumen terdiri dari beberapa elemen mencakup desain bagian luar. Desain bagian dalam, rancangan apotek berantai, penyajian barang dagangan.Dalam tingkat yang beragam,semua apotek bergantung pada konsumen yang berkunjung dan keputusan untuk memasuki apotek bergantung sebagian pada kesan konsumen akan bagian luar apotek. Keunikan bagian depan toko atau apotek dan penggunaan kreatif dari pintu masuk , jendela pajangan, tanda-tanda khusus dibagian luar, dapat membantu menciptakan kesan apotek yang menyenangkan. ( seto soerjono, dkk 2016). Begitu konsumen berada dalam apotek , ada banyak elemen yang mempengaruhi persepsinya akan apotek tersebut.Elemen umum bagian dalam bertindak sebagai pemikat. Hal-hal yang menarik konsumen kesebuah apotek mencakup: perlengkapan tetap, tata cahaya, bahan untuk lantai, tata warna, bau dan suara, lebarnya lorong, kebersihan, modernisasi, bermacam-macam barang dagangan , pajangan harga dan pegawai.( seto soerjono, dkk 2016). 2.2 Manajemen Apotek Pengertian manajemen apotek adalah proses pengelolaan setiap elemen yang ada diapoek sesuai dengan keadaan dan suber daya apotek agar mampu berjalan secara efisien. Manajemen khusus merupakam manajemen khas yang mana diterapkan apotek sesuai dengan
kekhasannya.
Cotohnya
pengelolaan
apotek
yang
dilengkapi
dengan
laboratorium klinik , apotek dengan swalayan, serta apotek yang bekerja sama dengan balai pengobatan dan sebagainya(.https://rocketmanajemen.com/manajemen-apotek/ ).
3
2.2.1 Prosedur Manajemen Apotek
Adapun
prosedur
dalam
pendirian
apotek
sesuai
dengan
KepMenKes
RI
No.1332/Menkes/SK/X/2002, persyaratannya adalah sebagai berikut: 1.
Agar dapat mendapatkan izin apotek, apoteker ataupun apoteker yang bekerjasama dengan pemilik dari sarana yang telah memenuhi persyaratan siap dengan tempat, perlengkapan termasuk dengan persedian farmasi serta perbekalan farmasi yang lain.
2.
Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan pelayanan komoditi yang lain diluar sediaan farmasi.
3.
Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi yang lain diluar sediaan farmasi. Adapun persyaratan yang harus diperhatikan dalam pendirian apotek:
2.2.2 Lokasi dan Tempat
Jarak
sekarang
ini
bukan
lagi
menjadi
persyarat,
tapi
lebih
baik
mempertimbangkan segi penyebaran dan pemerataan pelayanan kesehatan, jumlah penduduk, serta kemampuan daya beli mereka, kesehatan lingkungan, keamanan serta mudah dijangkau. 2.2.3 Bangunan serta Kelengkapan
Bangunannya harus mempunyai luas serta memenuhi persyaratan yang cukup, serta mememnuhi persyaratan teknis dengan demikaian akan terjaminnya kelancaran tugas serta fungsi dari apotek. 2.2.4 Perlengkapan Apotek
Sebuah apotek juga harus dilengkapi dengan perlengkapan untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik, adapun perlengkapan yang dibutuhkan dalam sebuah apotek adalah sebagai berikut:
4
1. Tersedanya alat pembuangan, pengolahan serta peracikan seperti timbangan, mortir, gelas ukur dll. Juga diperlukan alat penyimpanan serta perbekalan famasi, contohnya lemari obat serta lemari pendingin. 2. Wadah pengemas serta pembungkus, etiket serta plastik pengemas. 3. Tempat penyimpanan khusus narkotika, psikotropika, serta bahan beracun. 4. Buku standar Farmakope Indonesia, ISO, MIMS, DPHO, serta kumpulan UU tentang apotek. 5. Alat administrasi, seperti blanko pesanan obat, faktur, salinan resep dan sebagainya. (nurul 2019)
2.3 Pengertian Analisis SWOT Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa itu analisis SWOT, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini: Philip Kotler Menurut Philip Kotler, pengertian analisis SWOT adalah evaluasi terhadap semua kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, yang terdapat pada individu atau organisasi. Pearce dan Robinson Menurut Pearce dan Robinson, pengertian analisis SWOT adalah bagian dari proses manajemen strategik perusahaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan utama perusahaan. Kelemahan dan kekuatan utama tersebut dibandingkan dengan peluang dan ancaman ekstern sebagai landasan untuk menghasilkan berbagai alternatif strategi. Yusanto dan Wijdajakusuma Menurut Yusanto dan Wijdajakusuma, pengertian analisis SWOT adalah instrumen internal dan eksternal perusahaan yang bertumpu pada basis data tahunan dengan pola 3-15. Penjelasan mengenai pola ini adalah data yang ada diupayakan mencakup data perkembangan perusahaan pada tiga tahun sebelum analisis, apa yang diinginkan pada 5
tahun saat dilakukan analisis, dan kecenderungan perusahaan pada lima tahun pasca analisis. Freddy Rangkuti Menurut Rangkuti, definisi analisis SWOT adalah usaha yang dilakukan berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, dan pada saat yang sama dapat meminimalisir kelemahan dan ancaman. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Rais Menurut Rais, pengertian analisis SWOT adalah metode analisis yang paling mendasar yang berguna untuk mengetahui topik dan permasalahan dari empat sisi yang berbeda. Hasil akhir dari analisis ini adalah arahan atau rekomendasi untuk mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan peluang yang ada, serta mengurangi kelemahan dan menghindari ancaman. (Freddy Rangkuti 2015) 2.4 Unsur-Unsur Analisis SWOT SWOT merupakan sebuah metode yang digunakan untuk membuat evaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam bisnis. Umumnya SWOT digambarkan dengan tabel pada ukuran kertas yang besar untuk memudahkan analisis hubungan antar aspeknya. Pembuatan analisis SWOT melibatkan tujuan bisnis yang spesifik dan identifikasi faktor internal-eksternal untuk mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT melibatkan empat unsur utamanya, yaitu Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang) dan Treats (ancaman). Berikut penjelasan dari masing-masing unsur tersebut : Kekuatan (Strenght) Analisis terhadap unsur kekuatan Analisis terhadap unsur kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan. Misalnya saja menganalisis tentang kelebihan apa saja yang dimiliki perusahaan seperti dari segi teknologi, kualitas hasil produksi, lokasi strategis, atau unsur kekuatan lainnya yang lebih menekankan pada keunggulan perusahaan.
6
Biasanya dalam analisis SWOT perusahaan cenderung akan membuat sebanyak mungkin daftar kekuatan sebagai upaya kompetisi. Kelemahan (Weakness) Analisis terhadap unsur kelemahan Selain melihat unsur kekuatan perusahaan, sangat penting untuk mengetahui apa kelemahan yang dimiliki perusahaan. Untuk mengetahui kelemahan perusahaan bisa dengan melakukan perbandingan dengan pesaing seperti apa yang dimiliki perusahaan lain namun tidak dimiliki perusahaan Anda. Jika ingin membuat daftar kelemahan perusahaan secara lebih obyektif bisa dengan testimoni konsumen yang umumnya lebih mengetahui apa yang kurang dari sebuah perusahan. Peluang (Opportunity) Analisis terhadap unsur peluang Unsur peluang biasanya dibuat pada saat awal membangun bisnis. Ini karena bisnis dibentuk berdasarkan peluang atau kesempatan untuk menghasilkan keuntungan. Ancaman Analisis terhadap unsur rancangan. Sangat penting karena menentukan apakah bisnis dapat bertahan atau tidak dimasa depan. Beberapa hal yang termasuk unsur rancangan misalnya banyaknya pesaing, ketersediaan sumber daya, jangka waktru, minat konsumen, dan lain sebagainya. Membuat daftar ancaman perusahaan bisa untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Serta bisa sewaktu waktu bertambah atau berkurang.( Freddy Rangkuti 2015) 2.5 Manfaat Analisis SWOT Banyak sumber yang mengatakan bahwa analisis SWOT adalah metode yang paling dasar. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui suatu permasalahan dari empat sisi ysng berbeda, yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. 7
Hasil dari analisis ini dapat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kekuatan dan mempertahankan peluang, serta pada saat yang bersamaan mengurangi kelemahan dan menghindari potensi ancaman. Analisis SWOT juga berperan sebagai instrumen yang bermanfaat dalam aktivitas analisis strategis. Dengan analisis ini, organisasi dapat meminimalisir kelemahan dan menekan dampak ancaman yang harus dihadapi. Jadi, secara umum manfaat analisis SWOT adalah sebagai berikut:
Perusahaan menjadi lebih memahami kekuatannya dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkannya.
Perusahaan dapat melihat suatu peluang dan dapat mempertahankan peluang.
Perusahaan mengetahui kelemahan serta mencari solusi untuk mengurangi kelemahan tersebut.
Perusahaan mengetahui potensi ancaman serta mencari solusi untuk menghindari ancaman tersebut.
2.6 Faktor yang Mempengaruhi Analisis SWOT Secara garis besar terdapat 2 faktor utama yang mempengaruhi analisa SWOT, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Berikut penjelasan singkatnya: 2.6.1. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam suatu perusahaan, yaitu kekuatan dan kelemahan dari perusahaan itu sendiri. Adapun beberapa hal yang merupakan bagian dari faktor internal adalah;
Sumber daya keuangan yang memadai
Sumber daya manusia yang kompeten
Properti teknologi terkini
Kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan
Kemampuan pemasaran yang baik
Kemampuan distribusi yang baik
Dan lain-lain 8
2.6.2 Faktor Eksternal Faktor
eksternal
adalah
semua
faktor
yang
berasal
dari
luar
perusahaan
(ancaman dan peluang) dan berpengaruh terhadap performa perusahaan tersebut. Adapun beberapa hal yang merupakan bagian faktor eksternal adalah;
Tren bisnis
Budaya masyarakat
Sosial politik dan ideologi
Kondisi perekonomian suatu negara
Peraturan dan kebijakan pemerintah
Perkembangan teknologi
Dan lain-lain
2.7. Pendekatan dalam analisis SWOT
1. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT Dikembangkan oleh Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal(Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal(Kekuatan dan Kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara faktor-faktor internal dan eksternal. 2. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT Data SWOT kualitatif dikembangkan secara kuantitaif melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson(1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya. Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T; Menghitung skor (a) masing-masing point faktor dilakukan secara saling bebas(penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti skor yang 9
peling tinggi. Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah dengan membandingkan tingkat kepentingannya dengan point faktor lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat (rentang nilainya samadengan banyaknya point faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah point faktor). Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y; Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT.( wordpress 2013)
BAB III
10
PEMBAHASAN
3.1 Metode Penelitian Metode dalam membuat makalah ini menggunakan metode yang umum digunakan dalam model analisis SWOT untuk analisa situasi, yaitu model kualitatif Urut-urutan dalam membuat Analisa SWOT kualitatif, tidak berbeda jauh dengan urut-urutan model kuantitatif, perbedaan besar diantara keduanya adalah pada saat pembuatan subkomponen dari masingmasing komponen. Apabila pada model kuantitatif setiap subkomponen S memiliki pasangan subkomponen W, dan satu subkomponen O memiliki pasangan satu subkomponen T, maka dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu, SubKomponen pada masing-masing komponen (S-W- O-T) adalah berdiri bebas dan tidak memiliki hubungan satu sama lain. Dalam mencari informasi mengenai apotek permata metode yang dilakukan adalah wawancara menggunakan komunikasi seluler dikarenakan jarak yang cukup jauh cimahi purwakarta dan masih dalam suasana pandemi corona. Wawancara dilakukan kepada manajer apotek permata untuk situasi sekarang dan untuk situasi lama penulis sudah merangkum dan faham betul dikarenakan pernah bekerja diapotek ini. Wawancara dilakukan tanggal 28 maret 2020. 3.2 Isi wawancara dan informasi bisnis apotek permata Apotek permata adalah apotek pribadi dan merupakan salah satu apotek besar di kota purwakarta.dengan tanah dan bangunan hak milik pribadi.lahan luas sekitar 300 m persegi.dengan 100 m persegi merupakan lahan parkir. Memiliki fasilitas mushola kamar mandi tempat duduk pasien yang banyak serta ruangan apotek yang besar dengan menyediakan obat alkes yang lengkap , obat-obatan generik dan obat paten obat bebas hampir semua obat yang dicari masyarakat setempat selalu terpenuhi dan stok yang selalu banyak. Apotek ini juga buka 24 jam dan mempunyai dokter praktek mata memilki kerjasama dalam hal pengadaan obat dengan tempat-tempat praktek dokter dikota purwakarta, apotek ini juga memilki kerjasama dengan askes pada waktu itu sekitar tahun 2005 , memilki kerjasama dengan dokter perusahaan dari tiga perusahaan
industri dalam hal pengambilan
obat.sehingga omzet apotek ini perhari untuk cash rata –rata dari penjualan obat non resep 11
dan resep 12 juta perhari dan pendapatan resep kredit sekitar 20 juta perhari. Apotek ini memilki sumber daya manusia 16 karyawan dengan 1 apoteker penanggung jawab 5 tenaga teknis kefarmasian 10 karyawan dengan latar belakang bukan farmasi. Apotek permata dilengkapi dengan perlengkapan yang cukup untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik, seperti
perlengkapan yang dibutuhkan dalam
sebuah apotek Tersedanya alat pembuangan, pengolahan serta peracikan seperti timbangan, mortir, gelas ukur dll. Juga diperlukan alat penyimpanan serta perbekalan famasi, contohnya lemari obat serta lemari pendingin. Wadah pengemas serta pembungkus, etiket serta plastik pengemas. Tempat penyimpanan khusus narkotika, psikotropika, serta bahan beracun. Buku standar Farmakope Indonesia, ISO, MIMS, DPHO, serta kumpulan UU tentang apotek. Alat administrasi, seperti blanko pesanan obat, faktur, salinan resep dan sebagainya. Didalam penyediaan obat hampir selalu ada stok dan tidak pernah kosong,namun dalam sistem display yang disajikan masih mengunakan etalase lama dengan cara diambilkan oleh petugas apotek jika ada pasien yang memerlukan barang. Namun kekurangan ini tidak menjadi kan pasien atau pelanggan menjadi berkurang,sampai ditahun 2013 apotek mulai menurun dengan hadirnya apotek lain yang harganya lebih murah dan strategi penjemputan resep kerumah pasien atau pun melayani pembelian obat via telepon. Dengan hadirnya apotek lain yang menampilkan apotek lebih modern seperti swalayan kemudian fasilitas yang lebih baik dari apotek permata seperti AC tampilan etalase dan konsep interior dan eksterior yang lebih menarik perlahan pelanggan bergeser sampai kerjasama dengan perusahaan pun lepas. Dengan penurunan perkembangan bisnis ini akhirnya menjadikan apotek permata perlahan omsetnya pun sangat drastis menurun pelangganpun menurun akhirnya satu persatu karyawanpun diberhentikan dengan hormat.dan akhirnya dengan situasi yang terus berlanjut ini stok obat pun mulai menipis kelengkapan obat semakin hari semakin berkurang sehingga pelanggan pun lama lama berpindah ke apotek lain sehingga dalam pelayanannya apotek permata tidak bisa memenuhi dengan baik kepada pasien.dengan penurunan sumber daya manusia dan penurunan perlengkapan apotek menjadikan apotek ini pun berganti jam operasional tidak buka 24 jam lagi. Operasional apotek jadi dimulai jam 7 pagi sampai jam 9 malam. Dikarenakan situasi yang terus menurun akhirnya pada tahun 2015 sampai sekarang apotek ini pun dibuat lebih kecil dan sisa bangunanpun disewakan kepada pihak lain.apotek 12
ini sampai sekarang masih beropersaional namun dengan tidak membuat suatu perubahan yang lebih baik hanya menjalankan seadanya dari sisa sisa fasilitas terdahulu. 3.3 Pendekatan Analisa Kualitatif Matriks SWOT Apotek Permata
Faktor
STRENGTH
WEAKNESS
Internal
Faktor Eksternal
Lokasi
yang
yang berdiri sendiri dan
Dimana
bukan suatu apotek jaringan
apotek
atau waralaba.
berada
di
lokasi
jalan
Kurang peduli dengan ketatnya persaingan.
Desain interior dan eksterior
perkotaan dan
tidak
samping
berdiri.
RSUD.
Merupakan apotek swasta
strategis.
permata
dirubah
semenjak
Harga relatif lebih mahal dibanding kompetitor.
Apoteker yang
selalu
ada
setiap
hari
pembayaran
kecuali
hari
menerima uang cash, dan
libur dari jam
belum menerima pelayanan
7 pagi sampai
pembayaran
jam 3 sore.
seperti debit dan kredit.
Kelengkapan produk. Dimana
Dalam
Tidak
pelayanan hanya
non
tunai
melakukan
peningkatan promosi apotek.
apotek permata tidak
hanya 13
menyediakan obat,
tetapi
menyediakan produk kebutuhan lain, contohnya susu, perlengkapan bayi,
alkes
sediaan injeksi dan
infus
perlengkapan kebutuhan wanita
dan
kosmetik.
Sudah memiliki izin
sesuai
dengan undangundang
yang
berlaku.
Parkiran luas
Termasuk apotek pioneer buka
24
jam
dengan bangunan yang besar
Fasilitas mushola
dan
kamar mandi
Pengadaan obat dilakukan melalui distributor resmi
sesuai
ketentuan
14
perundangundangan sehingga menjamin kualitas
dan
keaslian obat.
Penampilan fisik
apotek
bersih ada tv kipas
angin
kursi
tunggu
pasien
yang
banyak.
Adanya keamanan parkir
OPPORTUNITY (PELUANG)
STRATEGI SO
STRATEGI WO
Tambahkan
cara
Banyaknya
pembayaran
non
kejadian
tunai sehingga pasien
curanmor atau
akan lebih leluasa
kesusahan
Harus
peduli
menyebrang
persaingan
laukan
jika
renovasi ringan untuk
sedang
berbelanja apotek
desain apotek yang ini
menyediakan
lebih modern.
Pantau
lagi
harga
keamanan
untuk tertentu agar
parkir.
tidak kelihatan mahal
Luasnya 15
pangsa
pasar
karena
obat
sangat dibutuhkan oleh kalangan masyarakat
Masyarakat tidak
perlu
mengeluarkan biaya
banyak
untuk pergi ke dokter,
cukup
datang
ke
apotek
&
bertanya
pada
Apoteker.
Selalu menjaga kebersihan toilet
dan
musholla adalah strategi yang
tepat
untuk fasilitas pasien .
Peluang kerjasama lagi
dengan BPJS atau perusahaan
Promosi apotek lewat media
sosial
dan 16
Elektronik
Apotek Online
Segmentasi pasar
luas
target pemasaran semua kalangan.
Menjadi apotek terlengkap
THREATS
STRATEGI ST
STRATEGI WT
(ANCAMAN)
Kompetitor
yang
agar
tidak
Secara
berkala
melakukan
promo dengan
terlihat harga yang lebih
baik
interior dan eksterior
mahal dari kompetitor.
spanduk
Memberi perhatian tidak
ataupun
terduga untuk
lokal
Kompetitor
dengan
obat ke
radio
ataupun
terlibat dalam even-
seperti
apotek permata
drink atau tersedianya
even
air minum gratis
melibatkan kegiatan
Mendokumentasikan
masyarakat.
Persaingan
bisnis
ketat.
ada
pasein
itu
jarak tidak jauh dari
apotek yang semakin
promo
promo-
hadir dengan desain yang menarik.
Melakukan
welcome
dan memilah distributor
yang
Peningkatan
Harga
obat
dalam hal pengadaan
tampilan karyawan
dikompetitor
lebih
barang .
yang
murah
dengan
bersih
rapi
seragam 17
Harga obat dan alat
menarik yang akan
kesehatan cenderung
membuat konsumen
meningkat
semakin
Munculnya
memberikan
gerai
apotek diswalayan.
penilaian yang lebih
Kebijakan distributor
terhadap apotek.
yang
mempersulit
retur obat dan alat kesehatan.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. KESIMPULAN Dari hasil analisis swot yang telah dilakukan disimpulkan bahwa penurunan bisnis apotek permata yang berdampak pada penurunan konsumen dan pelayanan dan akhirnya ke omzet disebabkan dari faktor internal sendiri dimana apotek permata yang kurang perduli terhadap hadirnya kompetitor dikuatkan dengan tidak membandingkan dengan kehadiran kompetitor yang tampilan apoteknya lebih modern dari desain baik interior dan eksterior , dari pelayanan mereka terhadap kemudahan pembayaran yang sudah disesuaikan dengan gaya hidup masyarakat sekarang yang lebih modern dengan adanya fasilitas layanan bayar non tunai, tidak mau melakukan promosi ataupun apapun yang berdampak pada kemungkinan bertambahnya konsumen, tidak mau merubah harga ataupun perubahan sistem 18
harga padahal kompetitor lebih murah harganya untuk obat tertentu sehingga apotek permata terlihat lebih mahal. Sedangkan dari faktor ekternal jelas nampak dari hadirnya kompetitor baru yang hadir dengan nuansa modern baik dalam pelayanan maupun sistem sarananya seperti apotek swalayan yang lebih disukai masyarakat sekarang,jarak yang berdekatan dengan apotek lain bisa menjadi penyebab tapi masyarakat sekarang menilai hal itu bukan suatu masalah tapi ketertarikan di diera sekarang lebih kepada
kenyamanan kemudahan dan kemodernan
mengingat target pasar dan lokasi apotek permata berada diperkotaan maka masyarakat kotapun gaya hidupnya sudah beda dengan tahun- tahun sebelumnya. Walaupun tidak menutup kemungkinan target pasar yang lain dari perkampungan tetap ada mengingat apotek permata bersebelahan dengan rumah sakit, yang sebenarnya dalam hal ini menjadi suatu peluang yang bisa menampilkan sesuatu yang berbeda dari apotek lainnya yang jaraknya lebih jauh dari rumah sakit. Riwayat sebelumnya dimana apotek permata pernah bekerja sama dengan perusahaan sudah menjadi suatu peluang diera sekarang dengan sistem yang harus disesuaikan untuk meningkatkan omzet. Namun semua peluang peluang yang kemungkinan akan menjadi suatu peluang yang sangat berarti dalam meningkatkan bisnisnya lagi tidak akan tercapai karena apotek permata juga tidak langsung dikelola sendiri oleh pemilik modal.
4.2 SARAN Konsentrasi pada pasar, yaitu dengan menggunakan teknologi sebagai bahan promosi. Harus lebih peduli dengan persaingan, walaupun apotek tersebut terbilang cukup lama.perlu dilakukan analisis swot secara kuantitatif agar lebih menguatkan analisa kualitatif yang sudah dilakukan agar lebih terlihat nilai yang signifikan untuk kemajuan apotek.
19
DAFTAR PUSTAKA
Rangkuti, Freddy.2015.Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka. Nurul, 2019.” Manajemen Apotek”,https://rocketmanajemen/manajemenapotek/,diakses 10 Maret 2020 pukul 08.00. Wordpress,2013. “Learning is the journey of life”,https://goenable.wordpress.com/tag/pendekatan-kualitatif-swot/,diakses 10 Maret 2020 pukul 08:00. Seto, Soerjono dkk, 2016.Manajemen Farmasi 2 Edisi 4.Surabaya: Air Langga University Press.
20