MAKALAH Anggaran Laba Rugi [PDF]

  • Author / Uploaded
  • dewhi
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH BUDGETING “Anggaran Laba Rugi” Dosen pengampuh : Ahmad Abbas, S.E., M.Si.



Oleh Kelompok 6: Dewi



17.2900.007



Attahira



17.2900.043



Muh. Nur



17.2900.052



Rusna Dian Prasetia



17.2900.058



MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE 2019



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat hidayah, taufik-nya, kami dapat menelesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas dari dosen mata kuliah “Budgeting” tentang Anggaran Laba Rugi. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang anggaran laba rugi ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.



Parepare, 26 Oktober 2019



Kelompok 6



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1 A.



Latar belelakang ............................................................................................................ 1



B.



Rumusan masalah ......................................................................................................... 1



C.



Tujuan ........................................................................................................................... 1



BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2 A.



Pengertian Anggaran Laba Rugi ................................................................................... 2



B.



Menghitung Nilai Persediaan Akhir Barang Jadi.......................................................... 3



C.



Menyusun Anggaran Laba Rugi ................................................................................... 6



BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 10 A.



Kesimpulan ................................................................................................................. 10



B.



Saran ........................................................................................................................... 11



DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar belelakang Di suatu akhir periode akuntansi perusahaan ada dua hasil yang sering terjadi, yaitu laba atau rugi. Laporan Laba-Rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu periode akuntansi tertentu. Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan atau sebagai dasar ukuran penilaian yang lain, seperti laba per lembar saham. Unsurunsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya. Dengan mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan dapat diperoleh hasil pengukuran laba yang berbeda antara lain: laba kotor, laba operasional, laba sebelum pajak, dan laba bersih. Pengukuran laba bukan saja penting untuk menentukan prestasi perusahaan tetapi penting juga penting sebagai informasi bagi pembagian laba dan penentuan kebijakan investasi. Oleh karena itu, laba menjadi informasi yang dilihat oleh banyak seperti profesi akuntansi, pengusaha, analis keuangan, pemegang saham, ekonom, fiskus, dan sebagainya (Harahap, 2001: 259). Hal ini menyebabkan adanya berbagai definisi untuk laba. B. Rumusan masalah 1. Apa pengertian anggaran laba rugi? 2. Bagaimana menghitung nilai persediaan akhir barang jadi? 3. Bagaimana menyusun anggaran laba rugi? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian anggaran laba rugi. 2. Untuk mengetahui agaimana menghitung nilai persediaan akhir barang jadi. 3. Untuk mengetahui cara menyusun anggaran laba rugi.



1



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Anggaran Laba Rugi Anggaran laba rugi merupakan rencana laba atau rugi yang akan diperoleh dari anggaran penjualan, produksi, beban operasional, biaya produksi yang akan ditanggung perusahaan atau entitas pada satu periode anggaran.



Secara



sederhana, anggaran laba rugi adalah jumlah laba dan atau rugi yang ingin diperoleh oleh perusahaan. Anggaran laba rugi merupakan salah satu jenis anggaran yang harus dibuat oleh suatu perusahaan. Adapun anggaran lainnya seperti anggaran piutang, anggaran kas, anggaran penjualan, dan sebagainya. Mengapa perusahaan harus membuat anggaran laba rugi? Dengan membuat anggaran laba rugi, perusahaan akan mengetahui seberapa besar laba yang diterima atau rugi yang akan ditanggung sehingga perusahaan dapat membuat rencana program untuk mengelola keuangannya dengan baik. Jika perusahaan tidak membuat anggaran laba rugi tentu saja perusahaan tidak akan mendapatkan informasi laba atau rugi yang diterima, dan anggarananggaran lain yang sudah dibuat oleh perusahaan sebelum anggaran laba rugi menjadi tidak berguna. Karenanya sangat penting untuk Anda dapat membuat anggaran laba rugi. Penyusunan anggaran laba rugi bertujuan memberikan informasi kepada pihak manejemen tentang perkiraan laba rugi bersih yang akan di tanggung oleh perusahaan dalam satu periode anggaran. Informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penyusuunan anggaran laba rugi dari anggaran-anggaran yang telah disusun sebelumnya. Dibawah ini adlah sumber-sumber informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan anngaran laba rugi.



2



1. Anggaran penjualan. menyidiakan informasi tentang perkiran nilai penjualan dalam satu periode anggaran 2. Anggaran produksi menyediakan informasi tentang nilai persedian awal dan akhir barang jadi yang akan digunakan dalam perhitungan beban pokok penjualan di anggaran laba rugi 3. Anggaran biaya produksi menyidakan informasi tentang produksi dalam satu periode anggaran.Biaya produksi barang jadi meliputi biaya pemakain bahan baku langsung, dan biaya tenaga kerja lansung, dan biaya overhead produksi. Informasi ini diperlukan untuk menghitung beban pokok penjualan dalam anggaran laba rugi. 4. Anggaran beban oprasi menyediakan informasi tentang perkiraan nilai beban penjualan dan adm perusahaan 5. Anggaran pajak penghasilan badan ,tarif pajak penghasilan adan diperlukan untuk menetukan jumlah beban pajak penghasilan yang harus ditanggung oleh peusahaan dalam satu periode anggaran. 6. Anggaran kas menyediakan informasi tentang beban bunga,pendapatan bunga,dan beban piutang tak tertagih. Anggaran laba rugi perusahaan manufaktur tidak banyak berbeda dengan anggaran laba rugi untuk perusahaan dagang atau jasa. Perbedaannya terletak pada penentuan beban pokok penjualan yang sedikit lebih rumit pada perusahaan manufaktur dibandingkan dengan perusahaan jasa dan dagang. B. Menghitung Nilai Persediaan Akhir Barang Jadi Salah satu informasi yang dsajikan dala anggaran produksi adalah kualitas persediaan barang jadi yang akan dipegang oleh persediaan diakhir periode atau yang biasa kita kenal sebagai persidiaan akhir barang jadi. Perhitungan biaya persediaan akhir barang jadi memerlukan informasi tentang asumsi arus biaya persediaan yang digunakan oleh perusahaan. Dua asumsi arus biaya persediaan yaitu:



3



1.



FIFO (first in, first out) Metode FIFO bahwa biaya persediaan barang jadi yang diproduksi pertama kali dalam 1 periode akan menjadi beban pokok penjualan untuk barang jadi yang dijual pertama dalam periode yang sama. Jika perusahaan menggunakan metode FIFO, maka biaya persediaan barang jadinya berasal dari persediaan barang jadi ang terakhir dibuat dalam 1 periode.



2.



AVERAGE Metode AVERAGE mengasumsikan bahwa biaya persediaan barang jadi adalah biaya rata-rata yang diperoleh dari biaya produksi yang dikeluarkan dalam suatu periode dan biaya persediaan barang jadi awal yang sudah diawal periode. Contoh: Penjualan (unit)



1.600



Ditambah: Persediaan akhir barang jadi Jumlah barang jadi yang dibutuhkan (Unit) Dikurang: Persediaan awal barang jadi Jumlah Barang jadi yang akan diproduksi



400 2.000 200 1.800



Total biaya persediaan barang jadi pada 1 juli 2008 adalah Rp 4.000.000 atau Rp 2.000.000 per unit. Biaya produksi per unit untuk setiap barang jadi yang diproduksi di bulan juli 2008 adalah Rp 220.000. Berdasarkan anggaran produksi dan informasi tentang biaya persediaan per unit PT ABC, hitunglah biaya persediaan akhir barang jadi dengan menggunakan metode arus biaya: 1. FIFO 2. AVERAGE



METODE FIFO



4



Langkah 1 Jika menggunakan metode FIFO, maka biaya persediaan akhir barang jadi berasal dari biaya barang jadi yang terakhir dibuat pada suatu periode. Pada contoh PT EFG, biaya produksi per unit barang jadi untuk bulan juli sebesar Rp 210.000 per unit sehingga untuk setiap unit barang jadi yang di akhir bulan juli 2008 akan memiliki biaya per unit sebesar Rp 220.000. Langkah 2 Dari anggaran produksi, diketahui bahwa jumlah persediaan barang jadi (unit) adalah 400 unit. Jadi, total biaya persediaan akhir barang jadi adalah Rp 88.000.000, yang diperoleh dengan mengalikan persediaan barang jadi (400 unit) dengan biaya produksi per unitnya (Rp 220.000).



METODE AVERAGE Langkah 1 Jika menggunakan metode Average, kita harus menghitung terlebih dahulu total biaya produksi untuk bualn juli dan total biaya persediaan awal barang jadi. Biaya produksi bulan juli Rp 396.000.000 (RP 220.000 x 1.800 unit) dan nilai keseluruhan persediaan barang jadi awal sebesar Rp 40.000.000 (200 unit x Rp 200.000) Langkah 2 Tambahaan jumlah unit barang jadi yang diproduksi di bulan juli (1.800 unit) dengan jumlah unit persediaan awal barang jadi (200 unit). Kemudian, jumlahkan juga biaya produksi bulan juli (Rp 396.000.000) dengan total biaya persediaan awal barang jadi (Rp 40.000.000) untuk memperoleh total biaya persediaan barang jadi yang tersedia untuk dijual di bulan juli. Unit



Biaya(Rp)



Produksi bulan juli



1.800



Rp 396.800.000



Persediaan barang jadi awal



200



Rp 40.000.000



5



Persediaan barang jadi tersedia dijual



2.000



Rp 436.000.000



Langkah 3 Hitunglah biaya per unit persediaan barang jadi yang tersedia untuk dijual dengan cara membagi total biaya persediaan barang tersedia untuk dijual dengan jumlah unit persediaan akhir tersedia untuk dijual, dalam contoh Rp 436.000.000 ÷ 2.000 unit = Rp 218.000. Biaya per unit persediaan barang jadi yang tersedia untuk dijual akan menjadi biaya per unit untuk persediaan akhir barang jadi. Langkah 4 Nilai akhir persedian barang jadi diperoleh dengan mengalihkan jumlah persediaan akhir barang jadi dengan biaya per unit persedaan barang jadi tersedia untuk dijual, pada contoh ini adalah Rp 218.000 x 400 unit = Rp 87.200.000. C. Menyusun Anggaran Laba Rugi Berikut ini adalah informasi yang dibutuhkan oleh PT. Abadi Raya untuk menyusun anggaran laba rugi bulan oktober 2008 1. Anggaran produksi bulan oktober 2008 menyajiakan informasi sebagai berikut Penjualan (unit)



6.000



Ditambah: Persediaan akhir barang jadi



1.800



Jumlah barang jadi yang dibutuhkan



7.800



Dikurang: Persediaan awal barang jadi



1.400



Jumlah Barang jadi yang akan diproduksi



6.400



2. Harga jual barang jadi perunit selama bulan april 2008 diperkirakan sebesar Rp.100.000 3. Perusahaan menggunakan meode rata-rata dalam menghiung biaya persediaan dan beban pokok penjualan. 4. Total biaya persediaan barang jadi per 1 Oktober sebesar 84.000.000



6



5. Biaya produksi selama bulan Oktober diperkirakan 391.800.000 6. Pajak penghasilan di perkirakan sebesar 30% 7. Beban penjualan untuk bulan april di perkirakan sebesar 40.000.000 8. Beban umum dan administrasi untuk bulan Oktober diperkirakan sebesar 25.000.000 9. Beban bunga bulan Oktober diperkirakan sebesar 26.000.000



Langkah-langkah dalam membuat format anggaran laba rugi Langkah 1. Membuat format anggaran laba rugi PT. Abadi Raya Langkah 2. Masukkan perkiraan nilai penjualan untuk bulan Oktober kedalam format anggaran penjualan. Nilai penjualan di peroleh dengan mengalihkan jumlah barang jadi yang akan diperkirakan akan dijual selama bulan Oktober dengan harga jual perunit nya 600.000.000 (100.000 x 6.000 unit). Langkah 3. Masukkan data-data yang telah diberikan pada kasus di atas ke dalam format anggaran laba rugi. Informasi yang telah diberikan adalah biaya persediaan barang jadi awal, biaya produksi, beban penjualan, beban adm & umum, serta beban bunga untuk bulan Oktober 2008 Langkah 4. Hitung nilai persediaan barang jadi, setelah itu hasilnya dimasukkan ke format anggaran laba rugi. Berikut perhitungan nilai persediaan akhir barang jadi dengan menggunakan asumsin arus biaya rata-rata. Unit



Biaya(Rp)



Produksi bulan oktober



6.400 unit



391.800.000



Persediaan barang jadi awal



1.400 unit



84.000.000



7



Persediaan barang jadi tersedia



7.800 unit



475.800.000



dijual Biaya rata-rata persediaan untuk dijual sebesar 61.000 ( 475.800.000 : 7.800 unit). Adapun biaya persediaan akhir barang jadi adalah 109.800.000 ( 61.000 x 1.800 unit ). Langkah 5. Hitunglah beban pokok penjualan, laba kotor, laba operasi, pendapatan, beban lain-lain, dan laba sebelum pajak penghasilan, perhatikan operasi penambahan atau pengurangan untuk memperoleh informasi-informasi di atas. Langkah 6. Hitunglah perkiraan beban pajak penghasilan yang di peroleh dengan mengalikan laba sebelum pajak penghasilan dengan tariff pajak penghasilan badan. Perkiraan pajak penghasilan badan adalah 42.900.000 ( 143.000.000 x 30% ). Langkah 7. Selesaikan penyusunan anggaran laba rugi dengan menghitung laba bersih yang di anggarkan dengan mengurangkan laba sebelum pajak penghasilan dengan perkiraan beban pajak penghasilan. PT. Abady Raya Anggaran Laba Rugi Untuk Periode Yang Berakhir Pada 31 Oktober 2008 Penjualan



600.000.000



Beban pokok penjualan Saldo awal persediaan barang jadi



84.000.000



Biaya produksi



391.800.000



Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual



475.800.000



Dikurangi:persediaan akhir barang jadi



109.800.000



Beban pokok penjualan



366.000.000



8



Laba kotor yang dianggarkan



234.000.000



Beban operasi Beban penjualan



40.000.000



Beban administrasi



25.000.000



Laba operasi yang di anggarkan



65.000.000 169.000.000



Pendapatan dan beban lain-lain Beban bunga



26.000.000



26.000.000



Laba sebelum pajak penghasilan



143.000.000



Perkiraan beban pajak penghasilan



42.900.000



Laba bersih yang di anggarkan



100.100.000



9



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Anggaran laba rugi merupakan rencana laba atau rugi yang akan diperoleh dari anggaran penjualan, produksi, beban operasional, biaya produksi yang akan ditanggung perusahaan atau entitas pada satu periode anggaran. Perhitungan biaya persediaan akhir barang jadi memerlukan informasi tentang asumsi arus biaya persediaan yang digunakan oleh perusahaan. Ada dua asumsi arus biaya persediaan yaitu: 1.



FIFO (first in, first out)



2.



Average Langkah-langkah dalam membuat format anggaran laba rugi



Langkah 1. Membuat format anggaran laba rugi PT. Abadi Raya Langkah 2. Masukkan perkiraan nilai penjualan untuk bulan Oktober kedalam format anggaran penjualan. Nilai penjualan di peroleh dengan mengalihkan jumlah barang jadi yang akan diperkirakan akan dijual selama bulan Oktober dengan harga jual perunit nya. Langkah 3. Masukkan data-data yang telah diberikan pada kasus di atas ke dalam format anggaran laba rugi. Informasi yang telah diberikan adalah biaya persediaan barang jadi awal, biaya produksi, beban penjualan, beban adm & umum, serta beban bunga untuk periode tersebut. Langkah 4. Hitung nilai persediaan barang jadi, setelah itu hasilnya dimasukkan ke format anggaran laba rugi. Langkah 5.



10



Hitunglah beban pokok penjualan, laba kotor, laba operasi, pendapatan, beban lain-lain, dan laba sebelum pajak penghasilan, perhatikan operasi penambahan atau pengurangan untuk memperoleh informasi-informasi di atas. Langkah 6. Hitunglah perkiraan beban pajak penghasilan yang di peroleh dengan mengalikan laba sebelum pajak penghasilan dengan tarif pajak penghasilan badan. Langkah 7. Selesaikan penyusunan anggaran laba rugi dengan menghitung laba bersih yang di anggarkan dengan mengurangkan laba sebelum pajak penghasilan dengan perkiraan beban pajak penghasilan. B. Saran Di dalam makalah ini tidak banyak yang dapat kami sampaikan. makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan referensi yang kami gunakan. kami sangat mengharapkan penulis makalah selanjutnya dengan judul yang sama bisa melengkapi kekurangan dari makalah ini.



11



DAFTAR PUSTAKA Sasongko, Catur dan Parulian, Safrida Rumondang. 2010. “Anggaran”. Jakarta: Selemba Empat. https://www.jurnal.id/id/blog/2018-ketahui-3-metode-menyusun-anggaran-laba-rugiuntuk-bisnis-anda/



12