Makalah Askeb Teori Gonorrhea [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH DOKUMENTASI ASKEB GONORHOE Dosen Pembimbing : Ibu Siti Chunaeni, S. Kep. Ners, M. Kes



Disusun Oleh : 1.



Eka Mei Nurrahayu



(P1337424220031)



2.



Naila Isyatir Rodhiyah



(P1337424220033)



3.



Ananda Dwi Rahmawati



(P1337424220035)



4.



Salma Khairunnisa



(P1337424220037)



5.



Umi Hanik Mubarokhah



(P1337424220043)



D-III KEBIDANAN MAGELANG POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN AKADEMIK 2021/2022



Tinjauan Teori Definisi Gonore adalah penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri tersebut menginfeksi membran mukus dari saluran reproduksi, termasuk serviks, uterus, serta tuba falopi pada wanita, dan uretra pada wanita dan pria. Penyakit ini ditularkan dari orang ke orang melalui kontak atau aktivitas seksual yang melibatkan mukosa (vaginal, oral, dan anal).



Etiologi Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini adalah bakteri Gram negatif berbentuk diplokokus (berpasangan) dan merupakan patogen yang eksklusif pada manusia. Gonokokus, seperti semua spesies Neisseria lainnya, merupakan oksidase positif. Mereka dibedakan dari Neisseriae lain oleh kemampuan mereka untuk tumbuh pada media selektif dan untuk memanfaatkan glukosa tetapi tidak maltosa, sukrosa, atau laktosa



Faktor Risiko Gonore pada dewasa umumnya ditularkan melalui hubungan seksual, sedangkan pada bayi baru lahir disebabkan oleh terpaparnya bayi ketika melewati jalan lahir dari ibu yang terinfeksi gonore. Faktor risiko dari penyakit ini adalah perilaku hubungan seksual yang tidak sehat atau tidak aman, seperti mempunyai pasangan seksual lebih dari satu serta melakukan hubungan seksual berisiko tanpa menggunakan proteksi.



Epidemiologi Di dunia, gonore merupakan penyakit menular seksual akibat bakteri dengan jumlah terbanyak. Diperkirakan 200 juta kasus baru terjadi setiap tahunnya. Di Amerika Serikat, CDC memperkirakan terdapat sekitar 820.000 kasus baru infeksi gonokokal dan hanya kurang dari setengahnya yang terdeteksi dan dilaporkan.Walaupun gonore dapat menyerang semua usia, diperkirakan 570.000 kasus di antaranya terjadi di kalangan muda yaitu pada usia 15-24 tahun. Kebanyakan negara tidak mengetahui angka prevalensi gonore yang sebenarnya dikarenakan survei dan pencatatan yang kurang baik. Tetapi didapatkan bahwa angka



tertinggi penyakit gonore dan komplikasinya ditemukan di negara-negara berkembang seperti di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Di kota Semarang, jumlah kasus gonore berdasarkan laporan rumah sakit yaitu tahun 2007 sebanyak 22 kasus, tahun 2008 sebanyak 120 kasus, tahun 2009 sebanyak 71 kasus, tahun 2010 sebanyak 140 kasus, dan tahun 2011 sebanyak 97 kasus. Jumlah tersebut menunjukkan beberapa kali kenaikan yang cukup signifikan. Pada tahun 2011, dilaporkan prevalensi tertinggi kasus gonore dijumpai pada usia 21-30 tahun. Insidensi strain Neisseria gonorrhoeae yang resisten terhadap antibiotik telah meningkat sejak akhir tahun 1940. Perhatian terbesar jatuh pada tingginya persentase kasus resistensi antibiotik terhadap bakteri Neisseria gonorrhoeae Penghasil Penisilinase (NGPP). Resistensi terhadap fluorokuinolon telah meningkat pesat selama dekade terakhir di banyak benua. CDC melaporkan terdapat resistensi fluorokuinolon sebanyak 6,8% dari isolat tahun 2004, tahun 2005 meningkat menjadi 9,4 %, dan pada tahun 2006 menjadi 13,3%.



I.



PENGKAJIAN A. DATA SUBJEKTIF a. Identitas Pasien Nama



: Untuk mengetahui apakah benar identitas nama pasien yang akan dilakukan pengkajian.



Umur



: Untuk mengetahui usia berapa ibu hamil, umur yang dianggap cukup hamil dan tidak beresiko adalah umur35-40tahun



Agama



:Untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan klien. Dengan diketahui agama klien akan memudahkan bidan



melakukan



pendekatan



didalam



melaksanakan



asuhan



kebidanan. Pendidikan



:Untuk mengetahui tingkat intelektualnya, tingkat pendidikan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.



Pekerjaan



: Untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap permasalahan kesehatan klien.



Alamat



: Untuk maksud mempermudah hubungan bila diperlukan keadaan mendesak. Dengan mengetahui alamat, kita juga dapat mengetahui tempat tinggal dan lingkungannya.



b. Identitas Penanggung Jawab Nama



: Untuk mengetahui nama suami harus dituliskan dengan jelas agar tidak keliru dengan orang lain.



Umur



: Untuk mengetahui usia produktif pada suami berhubungan dengan pekerjaan suami.



Agama



:Untuk mengetahui perilaku seseorang penyakit



yang



berhubungan



dengan



tentang agama,



kesehatan dan kebiasaan



dan



kepercayaan. Pendidikan



:Untuk mengetahui berapa jauh pengetahuan suami dalam kesehatan dan konseling yang diberikan untuk mendukung kesehatan istrinya.



Alamat



:Untuk mengetahui alamat



yang



lebih



jelas



dan



identitas



penanggung jawab c. Alasan Datang Untuk mengetahui masalah yang di hadapi yang berkaitan oleh keluhan yang dirasakan selama hamil karena pasien merasa tidak nyaman dengan kondisi yang dirasakannya d. Keluhan utama Keluhan ditanyakan untuk mendukung data diagnosa dan mengetahui apa yang dirasakan ibu pada waktu pengkajian, karena pasien dengan keluhan keputihan berwarna putih susu agak kental, berbau khas dan gatal, dan sakit pada saat BAK sejak usia kehamilan 2 minggu yang lalu. e. Riwayat Kesehatan 1. Riwayat kehamilan sekarang Riwayat kehamilan yang perlu dikaji meliputi Hari pertama haid terakhir serta tafsiran persalinannya, Keluhan-keluhan pada trimester I,II,III, Dimana ibu biasa memeriksakan kehamilannya, Selama hamil berapa kali ibu periksa, Pergerakan anak pertama kali di rasakan pada kehamilan berapa minggu. 2. Riwayat kehamilan dan persalinan lalu Untuk mengetahui jumlah kehamilan, riwayat persalinan yaitu jarak antar dua kelahiran, tempat kelahiran, lamanya melahirkan, dan cara melahirkan. Masalah/gangguan kesehatan yang timbul sewaktu hamil dan melahirkan.



Riwayat kelahiran anak mencakup berat badan sewaktu lahir, adakah kelainan bawaan bayi, jenis kelamin bayi, keadaan bayi hidup/mati data di lahirkan. 3. Riwayat kesehatan ibu dan keluarga Riwayat kesehatan ibu ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit yang di derita pada saat ini yang ada hubungannya pada kehamilan dan bayinya. Riwayat kesehatan keluarga juga perlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit keluarga terhadap gangguan kesehatan pasien dan bayinya, yaitu apabila ada penyakit keluarga yang menyertainya seperti hipertensi, asma, TBC, hepatitis, HIV/AIDS, jantung dan penyakit lainnya. 4. Riwayat seksual Untuk mengetahui apakah ada masalah selama melakukan hubungan. Jika terdapat masalah kita dapat mengidentidifikasi masalah tersebut apakah berhubungan dengan keadaan yang di hadapi pasien saat ini. 5. Riwayat KB Untuk mengetahui apakah pasien pernah ikut KB dengan kontrasepsi jenis apa, berapa lama, adakah selama menggunakan kontrasepsi serta rencana KB setelah masa melahirkan ini untuk mengatur jarak kehamilan. 6. Riwayat psikososial Untuk mengetahui keadaan psikososial dengan keluarga dan untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan yang menguntungkan atau merugikan terhadap kesehatan klien saat ini 7. Pola kegiatan sehari-hari a. Pola nutrisi Untuk mengetahui status gizi pasien sebelum dan dan ketika hamil apakah berhubungan dengan kebutuhan nutrisi yang mencukupi terhadap kesehatan pasien saat ini. b. Pola eliminasi Pola eliminasi perlu dikaji untuk mengetahui Kebiasaan BAB dari sebelum hamil dan ketika hamil (terakhir BAB, warna, konsistensi, keluhan) dan kebiasaan BAK dari sebelum hamil dan ketika hamil (terakhir BAK, warna, konsistensi dan keluhan), terutama BAK perlu dikaji untuk mengetahui ada keluhan atau tidak karena gonorrhoea dapat menimbulkan rasa nyeri ketika berkemih dan mengeluarkan cairan dari vagina



c. Pola istirahat Menggambarkan tentang pola istirahat ibu, yaitu berapa jam ibu tidur siang dan berapa jam ibu tidur malam, karena berpengaruh terhadap kesehatan fisik ibu. d. Pola personal hygiene Menggambarkan pola hygiene pasien, misalnya berapa kali mandi dalam sehari, ganti pakaian dalam, membersihkan alat kelaminnya agar tidak memperparah keputihannya. Pola ini perlu dikaji untuk mengetahui apakah pasien menjaga kebersihan alat kelaminnya, karena jika pasien tidak menjaga personal hygiene dengan baik maka akan berpengaruh pada kondisi kesehatan alat reproduksinya saat ini. e. Pola Seksual Pola seksual perlu dikaji untuk mengetahui apakah ada masalah selama melakukan hubungan. Jika terdapat masalah kita dapat mengidentidifikasi masalah tersebut apakah berhubungan dengan keadaan klien saat ini. Karena pada penderita gonorrhea ketika berhubungan seksual menyebabkan timbul nyeri pinggul. 8. Psikososial dan Spiritual Untuk mengetahui keadaan psikososial dengan keluarga dan untuk mengetahui



kebiasaan-kebiasaan



yang



menguntungkan



atau



merugikan



kesehatan klien.



B. DATA OBJEKTIF a) Keadaan Umum 1. Berhubungan dengan tindakan medis yang akan ditangani kepada klien yang bersangkutan yaitu klien dalam keadaan sadar dan sehat mental. 2. Adakah stressor yang akan terjadi atas pengetahuan dan tindakan dari penyakit poleh klien 3. Tanda-tanda vital a. Tekanan darah Kondisi pasien yang sedang menderita gonorrhea saat ini adalah memiliki tekanan darah 100/80 mmHg, dimana kondisi tersebut mengartikan bahwa tekanan darah



klien masih dalam keadaan batas normal, namun tetap diperhatikan agar tidak ada peningkatan tekanan darah. b. Nadi Frekuensi nadi lebih dari 100x/menit merupakan tanda bahaya penyakit jantung yang serius, namun kondisi pasien saat ini memilii frekuensi nadi 78x/menit yang masih dalam kategori normal. c. Berat badan Berat badan yang berlebihan di atas IMT >18,5 merupakan kategori obesitas, sehingga diperlukannya penanganan khusus dalam tindakan gonorrhoea. d. Respirasi Untuk mengetahui tekanan system pernapasan dengan memperhatikan laju pernapasan sebanyak 12-20 x/menit dengan bersinambungan, hal ini sangat perlu diperhatikan juga pada penderita gonorrhoea. Untuk memastikan lajur pernapasan normal. e. Suhu Untuk mengetahui kondisi panas dalam tubuh sehingga mencapai batasan maksimal adalah 36-37,5ᵒc f. Wajah Untuk mengetahui bentuk wajah, dan adanya oedema g. Mata Untuk memastikan kondisi mata klien, dalam keadaan sehat dengan konjungtiva merah muda dan sklera berwarna putih h. Leher Untuk mengetahui adanya pembengkakan kelenjar tiroid atau kelenjar limfe pada klien penderita gonorrhoea i. Payudara Untuk mengetahui bentuk payudara, simetri, kondidi putting susu yang menonjol, bersih, tidak adany pembengkakan atau oedema yang memicu rasa nyeri, pada klien gonorrhoea j. Abdomen Untuk mengetahui kondisi luar dan dalam perut klien penderita gonorrhoea yang dilakukan dengan palpasi, adanya pembesaran abdomen merupakan tanda kehamilan, sehingga memicu indikasi penanganan gonorrhoea. k. Genetalia



Adanya kemerahan dalam vulva vagina, mengeluarkan sedikirt keputihan yang berwarna putih susu agak kental dan memiliki aroma khas l. Ekstremitas Mengetahui tidak adanya pembengkakan tangan kanan dan tangan kiri, kuku tangan pucat, kaki kanan dan kaki kiri tidak ada varises terdapat pembengakakan, gerakan reflek patella, kuku kaki tidak pucat 4. Pemerikasaan penunjang Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui kondisi lanjutan pasien dengan uji laboratorium, yaitu uji polimorfnukleus (PMN) dalam kondisi positif atau negative dan uji diplokokus gram negative dalam keadaan positif atau negative. b) Interpretasi data Dibuat berdasarkan data asuhan yang diperiksa melalui pengkajian data a. Diagnosa kebidanan Ny. R 35 tahun G2P1A0 usia kehamilan 24 - 25 minggu, janin tunggal hidup, presentasi kepala, keadaan ibu dan janin baik, dengan Gonorrhoe. b. Masalah kebidanan uji polimorfnukleus (PMN), uji diplokokus gram negative c) diagnosa potensial potensial terjadinya : a. adanya bakteri yang menginfeksi mulut Rahim b. efek samping mengonsumsi obat terapi yang dianjurkan dan konsumsi tambah darah, kadang menimbulkan mual,muntah dan pusing. c. Adaya perubahan libido seksual d. Adapun efek jangka panjang dalam keadaan membaik atau memburukan d) Antisipasi tindakan segera a. Berikan asuhan dan meminta penderita untuk rajin melakukan pembersihan daerah genetalia penderita hingga bersih dan kering b. Ajurkan penderita untuk beristirahat setelah mengonsumsi obat terapi c. Komunikasikan dengan pasangan dengan tetap perhatikan kesehatan dan pencegahan seperti penggunaan kondom d. Konsultasikan efek lainya pada seorang tenaga ahli hal yang baik buru di dalam jangka Panjang e) Penatalaksanaan a. Sampaikan hasil pemeriksaan kondisi klien



b. Anjurkan menjaga pola makan yang bergizi dan banyak minum air putih c. Anjurkan klien untuk cukup istirahat d. Meminta klien untuk menjaga kebersihan teruma pada tubuh bagian genetalia e. Meminta pasangan klien untuk menggunakan kontrasepsi untuk pencegahan infeksi, contohnya kondom f. Anjurkan klien mengonsumsi tablet penambah darah g. Meminta pada keluarga untuk memotivasi dan menemani ketika kunjungan dan konseling h. Menanyakan hasil konsultasi i. Meminta klien untuk rutin dalam melakukan terapi penyembuhan gonorrhea j. Membantu dalam pengurusan admistirasi hingga tuntas k. Menyarakan untuk kunjungan ulang