Makalah Bab 6 - Right Issue [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH Right Issue Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Investasi dan Pasar Modal



Dosen Pembimbing Lia Rachmawati SE, M.Ak



Disusun Oleh : 1. Winda Oktaviani / 18104131 2. Yulia Anggi / 18104345 3. Suprehatin / 18104291



PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MANDALA JEMBER 2020



Kata pengantar



Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah dan rahmat-Nya sehingga dapat menyusun makalah “ Right Issue ”. Adapun tujuan dari penulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen investasi dan pasar modal yang diampu oleh Lia Rachmawati,SE, M.Ak dan juga untuk menambah wawasan mengenai right issue. Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan,arahan dan masukan dari beberapa pihak. Untuk itu kami ucapakan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini. Meski demikian, kami menyadari banyak sekali kekurangan dan kekeliruan didalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima kritik, dan saran positif dari pembaca. Demikian apa yang saya saimpaikan. Semoga makalah ini bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk kami khususnya.



Jember, 16 Februari 2020



Penulis



i



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.......................................................................................



i



KATA PENGANTAR....................................................................................



ii



DAFTAR ISI...................................................................................................



iii



BAB I



PENDAHULUAN...........................................................................  



A. Latar Belakang............................................................................ B. Rumusan Masalah........................................................................



1 1







C. Tujuan Penulisan.........................................................................



2



PEMBAHASAN.............................................................................



3



 



A. Definisi Right Issue .................................................................... B. Hak Right.....................................................................................



3 4







C. Right Issue dan Kebijakan Struktur Modal ................................



4







D. Right Issue dan Pinjaman Perbankan..........................................



5







E. Alasan Perusahaan Menerbitkan Right Issue ..............................



5







F.Right Issue dan Kinerja Keuangan................................................



6







G. Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Harga Right Issue....



8







H. Rumus perhitungan Right Issue..................................................



8







I. Right Issue dan Stock Split dalam Perspektif Signaling Theory. .



9



BAB II



BAB III PENUTUP.......................................................................................



10



A. Simpulan............................................................................................... B. Saran.....................................................................................................



10 10



DAFTAR PUSTAKA......................................................................................



11



ii



Bab I Pendahuluan



A. Latar Belakang Right issue atau memesan efek terlebih dahulu (HMETD) adalah terjemah dari ketentuan hukum yang mengatur adanya preemptive right pada setiap pemegang saham lama didalam perseroan terbatas. Setiap pemegang saham yang terdaftar dalam daftar pemegang saham berhak untuk mendapatkan hak untuk membeli setiap saham baru atau yang dikeluarkan didalam portepel perseroan. Hak inilah yang mekanismenya diatur dalam penawaran HMETD, sehingga secara teknis emiten-emiten yang tercatat dibursa efek dapat mengeluarkan saham baru yang ditentukan dalam harga dan nominal tertentu. Dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada perseroan. Jika setiap pemegang saham membeli hak-haknya, maka perseroan akan mendaatkan sejumlah dana yang akan masuk dalam kas perseroan mereka. B. Rumusan masalah 1. Apa pengertian Right Issue? 2. Apa pengertian Hak Right ? 3. Bagaimana keijakan sturktur modal ? 4. Apa hubungan right issue dan pinjaman modal ? 5. Apa alasan perusahaan menerbitkan right issue ? 6. Apa hubungan right issue dan kinerja keuangan ? 7. Faktor apa yang mempengaruhi pembentukan harga right issue 8. Bagaimana cara perhitungan right issue 9. Bagaimana right issue dan stock split dalam perspektif signaling theory ?



1



2



C. Tujuan Penulisan 1. untuk mengetahui pengertian right issue 2. untuk mengetahui pengertian hak right 3. untuk mengetahui kebijakan struktur modal 4. untuk mengetahui hubungan right issue dan pinjaman mdal 5. untuk mengetahui alasan perusahaan menerbitkan rihght issue 6. untuk mengetahui hubungan right issue dan kinerja keuangan 7. untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pembentukan harga right issue 8. untuk mengetahui cara perhitungan right issue 9. untuk mengetahui right issue dan stock split dalam perpektif signaling theory



Bab II Pembahasan A. Right Issue 1. HMETD (Right Issue) adalah pemberian hak pemegang saham lama untuk memesan terlebih dahulu saham emiten yang akan dijual dengan harga nominal tertentu. Biasanya keputusan right issue dilakukan oleh emiten untuk menambah keterbatasan modal perusahaan. 2. Menurut Brealy dan Myears, right issue adalah “ The common stockholders as the owners of the corporations have a preemptive right to subscribe to new offerings. These right have been interprered in a limited way”. Keputusan right issue menjadi keputusan penting. Oleh karenanya usulan yang biasanya dikemukakan oleh pihak manajemen perusahaan tersebut memerlukan persetujuan dari para pemilik atau komisaris perusahaan. Persetujuan ini menjadi penting karena pada konsep awal dinyatakan bahwa right issue secara kuhus dijual kepada pemilik saham lama, yaitu para pemegang saham biasa. 3. Puji Harto mengatakan bahwa right issue merupakan penawaran sekuritas baru kepada pemegang saham perusahaan untuk membeli saham baru tersebut pada saat dan saat tertentu. Pendapat Puji Harto sesuai seperti dinyatakan oleh Horne bahwa right issue merupakan penerbitan saham baru yang hanya ditawarkan terbatas kepada pemegang saham lama dalam jangka waktu tertentu. 4. Syahrul dan Nizar dalam Fazli Syam dan Harianto (2003) mendefinisikan right issue sebagai hak yang diberikan kepada para pemegang saham suatu perusahaan yang berhubungan dengan penerbitan saham-saham baru. Hak tersebut berkaitan dengan para pemilik saham-saham yang telah mendapatkan penawaran untuk menambah saham atau mengambil saham baru dengan harga tertentu yang ditawarkan kepada pemegang saham yang telah ada.



3



4 B. Hak Right Alternatif untuk memperoleh tambahan dana adalah dengan menawarkan kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru. Penawaran tersebut bertujuan agar pemegang saham lama berminat untuk membeli saham baru tersebut, sehingga perusahaan akan menawarkan saham baru itu dengan harga yang (jauh) lebih murah dari harga saham saat ini. Investor lama memiliki preemptive right atau hak membeli efek terlebih dahulu agar dapat mempertahankan proporsi kepemilikannya di perusahaan tersebut. Seperti yang dikmukakan oleh Aulia Fuad Rahman dan Alwan Sri Kustomo, right issue merupakan hak bagi pemodal untuk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh emiten. Oleh karena right issue merupakan hak, investor tidak terikat untuk membelinya,dengan kata lain jika investor tidak ingin menggunakan haknya, ia dapat menjual right tersebut. C. Right Issue dan Kebijakan Struktur Modal Perusahaan yang sudah terdaftar di pasar modal ada kalanya membutuhkan dana segar, jika sumber



internal



maupun



pinjaman



dari



bank



dianggap



kurang



memadai



atau



menggantungkan,perusahaan akan mengambil sikap untuk melakukan right issue. Hal ini dibenarkan oleh imam ghozali dan agus sholichin yang berpendapat bahwa right issue merupakan salah satu cara salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan yang telah terdaftar di bursa efek untuk memperoleh dana. Kebijakan right issue merupakan upaya emiten untuk menambah saham yang beredar guna menambah modal perusahaan. Melalui penerbitan right issue, perusahaan memperoleh tambahan dana yang bukan berasal dari luar perusahaan (eksternal). Dengan demikian, umumnya perusahaan cenderung menggunakan modal sendiri sebagai modal permanen dibanding modal asing yang hanya digunakan sebagai pelengkap apabila dana yang diperlukan kurang mencukupi. Kondisi ini diperkuat oleh pendapat Rina Adi Kristianti yang mengatakan. “ adanya biaya yang lebih murah pada sumber pendanaan internal menyebabkan perusahaan dalam membuat keputusan investasi akan mempertimbangkan ketersediaan sumber pendanaan internal”. Dengan melihat ketersediaan dana yang ada tersebut, perusahaan akan memperkirakan berapa kebutuhan atau kekurangan dana yang harus dipenuhi baru kemudian memikirkan cara yang lebih baik untuk memperoleh dana tersebut.



5 Lebih lanjut Jaelani La Masindonda, Ghozali maski dan Idrus menambahkan bahwa para manajer keuangan perlu menentukan struktur pendanaan untuk menetapkan apakah kebutuhan dana perusahaan akan dipenuhi dengan modal sendiri atau modal asing ini diperkuat oleh pendapat yang dikemukakan Rina Adi Kristianti yang mengatakan bahwa, “ sumber-sumber dana yang diperlukan untuk melakukan investasi dapat berasal dari dalam perusahaan (internal fund) dan dari luar perusahaan (external fund)”. Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa dengan melakukan right issue perusahaan menjadi lebih baik. Artinya, pendanaan yang diperoleh dari penerbitan right issue yang berasal dari pemilik saham lama akan memudahkan perusahaan untuk tidak berurusan dengan pihak eksternal, seperti berutang atau mengajukan pinjaman pada bank. D. Right Issue dan Pinjaman Perbankan Keinginan suatu perusahaan untuk melakukan right issue tidak terlepas dari kebijakan yang ditempuh oleh perusahaan, seperti kebutuhan dana untuk membayar kewajiban yang telah jatuh tempo dan sebagai bagian untuk menambah atau meningkatkan keuntungan perusahaan. Right issue dianggap dapat memperkuat pendanaan perusahaan. Struktur pendanaan merupakan salah satu keputusan penting dari manajer pendanaan dalam meningkatkan profitabilitas bagi kemakmuran pemilik perusahaan. E. Alasan Perusahaan menerbitkan Right Issue Menurut Indra Safitri ada beberapa alasan yang menyebabkan emiten melakukan penawaran right issue terkait tujuan yang ingin dicapai,yaitu: 1. Tujuan penawaran saham baru yang berhubungan erat dengan mengembangkan usaha emiten. 2. Setiap pemegang usaha lama bersedia untuk melakukan exercise mengingat harga saham akan mengalami kenaikan yang dapat memberikan keuntungan kepada investor. 3. Harga saham diperdagangkan diatas harga teoretis untuk jangka waktu tertentu, karena dengan adanya penambahan dana maka ekspansi dapat memberikan keuntungan. 4. Penawaran right issue bukan ditunjukkan untuk kepentingan rekayasa keuangan yang tidak berdampak positif kepada pemegang saham lama, meskipun right issue dapat menyebabkan dilusi atas harga saham yang diperdagangkan.



6 5. Dalam melakukan penawaran atas right issue, emiten benar-benar melakukan keterbukaan informasi sesuai kondisi yang sebenarnya, tanpa ada yang ditutupi.



F. Right Issue dan Kinerja Perusahaan Dari berbagai penjelasan yang telah disampaikan sebelumnya, kita dapat menarik suatu kesimpulan bahwa ada kaitan yang erat antara keputusan right issue dan kinerja keuangan (financial perfor mance) suatu perusahaan. Secara teori keputusan right issue disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kebutuhan dana, dan perusahaan merasa dana yang dimiliki saat ini tidak lagi tercukupi. Selanjutnya, keputusan right issue juga dilandasi oleh faktor tidak ingin mengambil atau menambah pinjaman pada pihak perbankan atau bentuk pinjaman lain seperti penerbitan obligasi. Dengan asumsi tersebut, kita dapat menyimpulkan beberapa hal terkait kinerja keuangan yaitu: a) Perusahaan yang menerbitkan right issue adalah perusahaan yang sedang mengalami kesulitan keuangan. Dalam artian bukan berada dalam posisi kesulitan keuangan (financial distress) yang benar-benar membahayakan, namun keputusan untuk menerbitkan right issue telah memberikan sinyal negatif kepada investor bahwa jumlah cadangan perusahaan berada pada posisi yang rendah. Financial distress dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu : 1. Financial distress kategori A atau sangat tinggi dan benar-benar membahayakan. Kategori ini memungkinkan perusahaan untuk menyatakan berada diposisi bangkrut atau pailit. 2. Financial distress kategori B atau tinggi dan dianggap berbahaya. Pada posisi ini perusahaan harus memikirkan berbagai solusi realistis untuk menyelamatkan berbagai aset yang dimiliki, seperti sumber-sumber aset yang ingin dijual dan tidak dijual atau dipertahankan. 3. Financial distress kategori C atau sedang. Pada kondisi ini perusahaan dianggap masih dapat menyelamatkan diri dengan tambahan dana yang bersumber dari internal dan eksternal perusahaan.



7 4. Financial distress kategori D atau rendah. Pada kategori ini perusahaan dianggap hanya mengalami fluktuasi financial temporer yang disebabkan oleh berbagai kondisi eksternal dan internal termasuk penetapan dan pelaksanaan keputusan yang kurang begitu tepat, dan kondisi ini umumnya bersifat jangka pendek. b) Penambahan dana melalui raght issue dengan cara menghindari pinjaman dari perbankan dan penerbitan obligasi menunjukkan bahwa perusahaan selama ini dianggap telah memiliki utang dalam batas yang maksimal, dan utang tersebut tidak mungkin untuk ditambah lagi. Jumlah utang yang terus bertambah memungkinkan perusahaan untuk berada dalam posisi ekstreme leverage.jika perusahan berada dalam posisi utang yang tinggi maka kinerja keuangan dalam peroleh laba akan rendah karena alokasi dana dari hasil perolehan laba lebih banyak dipakai untuk membiayai utang. c) Melalui penerbitan right issue, terlihat bahwa perusahaan ingin memperkuat keputusan yang sudah berlangsung selama ini, baik dalam bentuk rencana bisnis maupun berbagai konsep business plan lain hingga tuntas. Jika perusahaan menerbitkan saham baru, maka dianggap akan ada pemilik saham baru yang masuk atau terjadinyadilusi. Masuknya pemilik saham baru yang memiliki suara memungkinkan proses pengambilan keputusan menjadi lebih lambat. Lebih jauh. Hal ini mampu memberi dampak pada kondisi kinerja keuangan perusahaan. d) Berdasarkan keputusan internal perusahaan (internal corporate decision), right issue dilihat sebagai strategi untuk memperkecil risiko secara jangka pendek dan panjang. Secara jangka pendek



perusahaan tidak tergantung pada pihak manapun seperti



perbankan yang berkewajiban membayar angsuran pinjaman setiap bulannya. Secara jangka panjang, manajemen menjadi lebih solid dalam bekerja karena tidak ada pemilik saham baru yang masuk secara eksternal, yaitu dari sudut pandang para investor, menganggap pihak perusahaan masih mampu menyelesaikan berbagai permasalahan secara internal. G. Faktor yang Turut Mempengaruhi Pembentukan Right Harga Issue Secara logis pada suatu perusahaan memperoleh tambahan dana tentunya kondisi saham perusahaan akan semakin lebih baik, namun pada kenyataannya tidak sesuai dengan yang telah diprediksikan. Dalam beberapa kasus, right issue sering merugikan investor kecil karena ada



8 parandigma bahwa akibat right issue jumlah saham yang beredar di pasar semakin banyak sehingga persentase kepemilikan investor kecil terhadap suatu saham jika tidak menembus right-nya menjadi terdilusi atau berkurang. Pembentukan harga saham right issue sangat mungkin dipengaruhi oleh sebab-sebab Berikut: a) Dasar keputusan perusahaan melakukukan right issue, apakah untuk membayar utang atau untuk melakukan ekspansi (perluasan). Jika untuk membayar utang maka investor menangkap



sinyal



bahwa



perusahaan



sedang



sedang



mengalami



financial



distress.kondisi ini mampu menimbulkan penilaian negatif pada perusahaan. b) Stabilitas kondisi serta situasi mikro dan makro ekonomi yang berlaku pada saat ini. Yang juga tidak terlepas dari persoalan indeks regional dan dunia secara keseluruhan, termasuk kondisi ekonomi Amerika Serikat khususnya. Kondisi perekonomian Amerika Serikat sering disebut oleh para ekonom sebagai kiblat ekonomi dunia. c) Menurut Tryfino, biasanya hargga nominal saham right issue yang berbentuk dipengaruhi oleh hasil perhitungan faktor fundamental perusahaan, harga saham yang ada di pasar saat itu, prospek usaha perusahaan setelah right issue, serta proses tawarmenawar di tingkat nvestor besar atau strategis selaku calon pembeli utama dari saham right tersebut. H. Rumus Perhitungan Right Issue Sesuai dengan ketentuan yang diatur melalui peraturan perdagangan BEI No. II-A.1. ditentukan tata cara perhitungan harga teoritis hasil right issue dengan formula sebagai berikut. Perhitungan harga teoritis saham baru. Harga saham baru (HTSB) = (Pc X N) X (P5 X M) N+M Harga teoritis HMETD = HTSB – Ps Keterangan : Pc = kurs penutupan saham pada hari bursa terakhir sebelum hak memesan efek terlebih daahulu diperdagangkan. Ps = hrga pelaksanaan per saham



9 N = Rasio jumlah saham yang diperlukan untuk meendapatkan sejumlah hak memesan efek terlebih dahulu tertentu. M = Jumlah saham baru hasil pelaksanaan hak memesan efek terlebih dahulu berdasarkan pelaksanaan 1 hak memesan efek terdahulu memperoleh satu saham baru. I. Righ Issue dan Stock Split dalam Perspektif Signaling Theory Signaling Theory merupakan teori yang membahas tentang sinyal-sinyal yang muncul dari suatu keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Penerbitan right issue tidak hanya di lihat sebagai inyal negative, tetapi juga bia dilihat dari sinyal positif. Oleh karena itu, untukmemahami signaling theory pada right issue, kita harus melihat dasar keputusan serta kondisi mikro dan makro ekonomi seperti apa yang sedang terjadi pada keputusan tersebut dibuat. Sementara itu, signaling theory pada kasus pemecahan saham (stok split) dapat diterjemahkan sebagai sinyal positif yang hampir semua kasus stock split terjadi pada saat grafik saham terus mengalam kenaikan yang cukup tinggi. Keputusan stock split yang selalu diputuskan pada saat harga saham semakin tinggi memiliki tujuan agar saham tidak bergerak selalu tinggi. Selain itu, stock split yang dilakukan dengan membagi suatu saham menjadi dua dan dijual bertujuan agar public menilai saham perusahaan tetap menarik untuk dibeli. Ketertarikan public pada saham perusahaan di anggap wajar jika dilatarbelakangi oleh factor kualitas perusahaan yang terus mampu mempertahankan nilainya di pasaran.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Arti dari HMETD (Right Issue) adalah pemberian hak pemegang saham lama untuk memesan terlebih dahulu saham emiten yang akan dijual dengan harga nominal tertentu. Biasanya keputusan right issue dilakukan oleh emiten untuk menambah keterbatasan modal perusahaan. Dan definisi right issue menurut beberapa ahli, yaitu diantaranya menurut; a. Menurut Brealy dan Myears b. Puji Harto c. Syahrul dan Nizar dalam Fazli Syam Dalam hak right, Investor lama memiliki preemptive right atau hak membeli efek terlebih dahulu agar dapat mempertahankan proporsi kepemilikannya di perusahaan tersebut. Dan dalam Kebijakan right issue merupakan upaya emiten untuk menambah saham yang beredar guna menambah modal perusahaan. Keinginan suatu perusahaan untuk melakukan right issue tidak terlepas dari kebijakan yang ditempuh oleh perusahaan, seperti kebutuhan dana untuk membayar kewajiban yang telah jatuh tempo dan sebagai bagian untuk menambah atau meningkatkan keuntungan perusahaan. B. Saran Ada beberapa peristiwa yang menjadi daasar bagi pelaku pasar untuk mengambil keputusan investasinya, yang biasanya peristiwa tersebut mengandung informasi yang dibutuhkan oleh investor, informasi-informasi inilah yang menuntun investor untuk mengambil keputusan investasinya.



10



DAFTAR PUSTAKA







Fahmi,Irham. 2015. Manajemen Investasi Teori dan Soal Jawab edisi 2. Jakarta Selatan : Salemba Empat.



11