Makalah BK Karir Kel.3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH BK KARIR TENTANG TEORI PEMILIHAN DAN PERKEMBANGAN BK KARIR MBTI



DISUSUN OLEH : 1. 2. 3. 4.



KELOMPOK 3 : Khanza Syifa Annisa Nadia atikah Marhamah Z.P.N.A Afifah Azzahra Q.A



1



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya dan tidak lupa pula sholawat serta salam kami panjatkan kepada Nabi Besar kita Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Studi BK Karir serta teman-teman yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Teori pemilihan dan pengembangan bk kkarir MBTI kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini, sehingga kami senantiasa terbuka untuk menerima saran dan kritik pembaca demi penyempurnaan makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.



ii



DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii BAB I....................................................................................................................................................1 PENDAHULUAN................................................................................................................................1 A.



Latar Belakang........................................................................................................................1



B.



Rumusan Masalah...................................................................................................................1



C.



Manfaat Penulisan...................................................................................................................1



BAB II..................................................................................................................................................2 PEMBAHASAN...................................................................................................................................2 A.



Konsep-konsep Dasar Teori Type Myers-Briggs..................................................................2



B.



Karkteristik Teori....................................................................................................................2



C.



Kekuatan dan Kelemahan Teori Myers-Briggs.....................................................................3



D.



Aplikasi Teori Kepribadian Myers Briggs.............................................................................4



E.



Empat Skala Kecenderungan.................................................................................................5



BAB III.................................................................................................................................................7 PENUTUP............................................................................................................................................7 A.                 KESIMPULAN...........................................................................................................7 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................8



iii



iv



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang MBTI atau Myers-Briggs Type Indicator mengenal tipe kepribadian adalah sebuat alat yang mempunyai cukup banyak kegunaan. Pekerjaan yang luas mengidentifikasi tipe kepribadian di awal 1900-an oleh Psikiater Swiss Carl G. Jung menegaskan bahwa individu memiliki preferensi mental atau psikologis untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Banyak proses mental manusia tidak sadar tapi tetap mendikte berbagai sifat-sifat pribadi dan pilihan (misalnya, pola komunikasi yang disukai, kebiasaan belajar, cara relaksasi, stres). Jung menggunakan pengetahuan ini dalam menangani pasien, siswa, dan orang-orang dengan siapa ia datang ke dalam kontak, dan ia menulis dan berceramah tentang teori preferensi kepribadian. Selanjutnya, sebagai hasil dari penelitian dan pengembangan, Myers dan Briggs (1943/1976).Tujuan mereka adalah satu: untuk membantu orang memahami diri mereka sendiri dan satu sama lain sehingga mereka mungkin bekerja di bidang pekerjaan yang cocok dengan jenis kepribadian mereka. B. Rumusan Masalah 1. Apa sajakah konsep-konsep dasar teori Type Myers Briggs ? 2. Apa sajakah karakteristik teori Type Myers Briggs ? 3. Apa sajakah kekuatan dan kelemahan dari teori Type Myers Briggs ? 4. Bagaimana penerapan teori Type Myers Briggs dalam pelayanan konseling di sekolah dan luar sekolah ? C. Manfaat Penulisan 1. Untuk mengetahui konsep-konsep dasar Type Myers Briggs 2. Untuk mengetahui karakteristik teori Type Myers Briggs 3. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dari teori Type Myers Briggs 4. Untuk mengetahui penerapan teori Type Myers Briggs



1



BAB II PEMBAHASAN A. Konsep-konsep Dasar Teori Type Myers-Briggs  Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)  berdasarkan pemikiran C.G Jung (1921-1971) mengenai persepsi,  judgment dan sikap yang digunakan oleh setiap tipe yang berbeda dari individu. Persepsi adalah kemampuan psikologis individu untuk sadar pada hal-hal, orangorang dan ide-ide. Judgment melibatkan berbagai cara untuk menyimpulkan apa yang telah dipersepsikan individu tersebut. Kalau orang berbeda satu sama lain ketika mempersepsikan sesuatu juga ketika melakukan judgment, maka perbedaan ini juga mempengaruhi minat, ketrampilan, nilai-nilai serta reaksi mereka. MBTI dibuat untuk mempelajari tipe kepribadian berdasarkan teori Jung. Katherine Briggs dan putrinya, Isabel Briggs Myers merasa yakin bahwa teori Jung dapat diterapkan untu menin gkatkan pemahaman manusia. Mereka mengembangkan suatu instrumen berdasarkan teori Jung yang memungkinkan seseorang mempelajari jenis perilakunya sendiri sehingga dapat memahami dirinya sendiri dengan lebih baik berkaitan dengan cara mereka berinteraksi dengan yang lain. Teori Myers-Briggs menyimpulkan bahwa setiap individu mempunyai empat macam modus utama untuk beroperasi, yaitu sebagai berikut: 1.      Aliran energi kita, mendefenisikan dari mana kita mendapat energi atau stimulus. Apakah dari luar (Extraverted) atau dalam (introverted). 2.      Bagaimana cara kita menerima informasi, merujuk pada cara kita berinteraksi terhadap suatu informasi. Apakah dengan kelima indra (sensing) atau dengan intuisi (intuitive). 3.      Bagaimana cara kita memutuskan sesuatu, merujuk pada cara bagaimana kita memilih sesuatu. Apakah didasarkan logika (thinking) atau perasaan ( feeling) 4.      Gaya hidup sehari-hari adalah teori yang dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers yang sebelumnya tidak terdefinisikan oleh Carl Jung. Apakah kita lebih suka terorganisir, terencana, dan lebih terjadwal (Judging) atau lebih suka fleksibel, lebih nyaman dan terbuka dan lingkungan santai (Perceiving). B. Karkteristik Teori Yulidar, dkk (2002) menjelaskan bahwa teori tipe Myers-Briggs didasarkan pada teori psikologis yang dipopulerkan oleh Gustav Jun dan diadaptasikan oleh Khaterine Briggs. Teori tipe Myers-Briggs ini menyinggung cara-cara individu dalam mengobservasi dunia dan membuat kesimpulan yang didasarkan pada persepsi mereka. Konsep yang dikemukakan oleh Myers-Briggs adalah perceiving and judging ( penerimaan dan penilaian ). Teori type Myers-Briggs berhubungan dengan cara individu mengobservasikan dunia dan membuat kesimpulan berdasarkan persepsi mereka. Dalam mengobservasikan dunia, langkah pertama yang dilakukan individu adalah melakukan persepsi tentang lingkungan. Adanya persepsi individu melalui informasi yang ada akan menimbulkan kesadaran individu 2



tentang adanya kenyataan orang, objek atau ide. Langkah kedua adalah individu membuat kesimpulan tentang yang diterima. Kegiatan mental menerima dan menilai atau membuat kesimpulan disebut oleh Myers-Briggs dengan “perceiving and judging”  ( penerimaan dan penilaian). Dalam menerima dan menilai ini individu juga mempunyai beberapa kombinasi menurut Myers seperti yang dikutip oleh Richard S, 1992 ( dalam Yulidar Ibrahim dkk, 2002)  ada beberapa kombinasi, yaitu: 1. Pengertian dan pemikiran 2. Pengertian dan perasaan 3. Intuisi dan perasaan 4. Intuisi dan pemikiran Orang yang mengandalkan pengertian dan pemikiran dalam menilai, maka lebih menyukai untuk mengkoreksi data yang didapat dari observasi. Mereka lebih menyukai pekerjaan yang berhubungan dengan menganalisis fakta seperti karir dalam hukum, manager bisnis, akuntan bagian produksi dan pembelian. Orang yang mengandalkan pada pengertian dan perasaan  sadar akan pentingnya perasaan diri sendiri. Mereka lebih menekankan observasi tentang objek. Pekerjaan yang diminati orang yang mengandalkan pengertian dan perasaan di bidang profesi medis, pekerjaan sosial, mengajar dan pekerjaan yang berhubunga dengan bagian pelayanan. Orang yang mengandalkan intuisi dan perasaan akan memfokuskan pada observasiobservasi atau yang baru terjadi. Mereka beradaptasi untuk melakukan pendekatan kreatif dalam pertemuan manusia dan diimbangkan dengan objek yang diobservasi. Pekerjaan yang disukai oleh orang yang mengandalkan intuisi  dan perasaan adalah pendeta, pengajaran, periklanan dan pelayanan sosial. Orang yang mengandalkan intuisi dan pemikiran dalam membuat keputusan karir didasarkan pada  pekerjaan dengan menggunakan filsafat dan proyeksi di masa datang. Mereka cenderung dalam memecahkan  masalah dengan menggunakan teoritis dan pekerjaan yang diminati oleh orang yang mengandalkan intuisi dan pemikiran adalah dibidang ilmuan, peneliti, komputer dan mengembangkan proyek ilmiah. C. Kekuatan dan Kelemahan Teori Myers-Briggs Beberapa keunggulan dan kelemahan dari teori tipe Myers-Briggs adalah sebagai berikut. 1. Keunggulan a. Individu lebih mudah dipahami melalui tes kepribadian karena hanya ada 2 pilihan alternatif yaitu “Ya atau Tidak”. b. Dengan metode ENFJ dalam MBTI memudahkan individu untuk menyesuaikan pribadinya dengan pekerjaan yang di sukainya. c. Individu menggunakan minat, bakat, kemampuan, dan niat dalam dirinya untuk memilih karir yang sesuai dengan kepribadiaannya tanpa ada paksaan dari luar. d. Tujuan dari MBTI dibuat untuk mempelajari tipe kepribadian berdasarkan teori Jung.



3



e. Individu



mencoba menggunakan logika dan kekuatan analisa untuk mengambil keputusan karirnya berdasarkan fakta yang  ada dilingkungannya. f. Dengan MBTI kita bisa memahami kelebihan (Strength) diri kita sekaligus kelemahan (Weakness) yang ada pada diri sendiri. g. Deskripsi tipe-tipe ini dan teorinya sebenarnya dapat dijelaskan dalam kerangka perkembangan manusia seumur hidupnya. 2. Kelemahan a. Teori Myers-Briggs kurang memperhatikan adanya perbedaan individu sehingga akan mempengaruhi hasil tes MBTI. b. Walaupun teori ini bertahan lama namun validitas dari tes MBTI masih perlu dipertanyakan. c. Hasil dari tes MBTI bersifat statis, hanya berorientasi pada hasil dari tes MBTI. d. Individu cenderung merasa terpaksa atas pilihannya, karena harus memilih salah



satu pilihan yang keduanya dianggap sesuai dengan kemampuannya e. Individu lebih dituntut atas niat dalam dirinya saja, tanpa melihat faktor pendukung lain  yang berada dilingkungannya.



D. Aplikasi Teori Kepribadian Myers Briggs Teori kepribadian Myers-Briggs ini dalam pengaplikasiannya dijadikan suatu indikator sebagai tes MBTI, tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi type kepribadiaan seorang individu adalah : 1. Menghargai perbedaan 2. Pengembangan diri 3. Memilih karir 4. Team building 5. Penyelesaian konflik 6. Memperbaiki komunikasi 7. Memahami oranglain Namun tidak Mengukur: 1. Gangguan kejiwaan 2. Abnormalitas 3. Emosi 4. Trauma 5. Daya Belajar 6. Tingkat kedewasaan 7. Penyakit 8. Intelegensia Dalam kehidupan sehari-hari perlu diketahui teori ini dapat berguna untuk mengidentifikasikan kepribadian individu lain sehingga memudahkan kita untuk menentukan sikap dan perilaku kita kepadanya supaya terjadi arus komunikasi yang baik. Selain itu metode Myers-Briggs dalam kehidupan sehari-hari juga digunakan untuk: 1) Bimbingan Konseling 4



MBTI sangat berguna di dunia pendidikan dan pengembangan karier. MBTI bisa digunakan sebagai panduan untuk memilih jurusan kuliah sampai dengan profesi yang cocok dengan kepribadian. 2) Pengembangan Diri Dengan MBTI kita bisa memahami kelebihan (Strength) diri kita sekaligus kelemahan (Weakness) yang ada pada diri sendiri. Kita bisa lebih fokus mengembangkan kelebihan kita sekaligus mencari cara memperbaiki sisi negatif kita. 3) Memahami Orang Lain dengan lebih baik



MBTI membantu memperbaiki hubungan dan cara pandang kita terhadap orang lain. Kita bisa lebih memahami dan menerima perbedaan. Tidak semua orang berfikir, bersikap dan berperilaku seperti cara kita berperilaku. Jadi terimalah perbedaan yang ada. E. Empat Skala Kecenderungan MBTI bersandar pada empat dimensi utama yang saling berlawanan (dikotomis). Walaupun berlawanan sebetulnya kita memiliki semuanya, hanya saja kita lebih cenderung / nyaman pada salah satu arah tertentu. Seperti es krim dan coklat panas, mungkin kita mau dua-duanya tetapi cenderung lebih menyukai salah satunya. Masingmasing ada sisi positifnya tapi ada pula sisi negatifnya. Nah, seperti itu pula dalam skala kecenderungan MBTI. Berikut empat skala  kecenderungan MBTI : The MBTI® attempts to describe individual’s personality in terms of four dichotomous indices: Extraversion (E) - Introversion (I); Sensing (S) - Intuition (N); Thinking (T) - Feeling (F); Judgement (J) - Perception (P) a) Extrovert (E) vs. Introvert (I). Dimensi EI melihat orientasi energi kita ke dalam atau ke luar. Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka dunia luar. Mereka suka bergaul, menyenangi interaksi  sosial, beraktifitas dengan orang lain, serta berfokus pada dunia luar dan action oriented. Mereka bagus dalam hal berurusan dengan orang dan hal operasional. Sebaliknya, tipe introvert adalah mereka yang suka dunia dalam (diri sendiri). Mereka senang menyendiri, merenung, membaca, menulis dan tidak begitu suka bergaul dengan banyak orang.  Mereka mampu bekerja sendiri, penuh konsentrasi dan focus. Mereka bagus dalam pengolahan data secara internal dan pekerjaan back office. b) Sensing (S) vs. Intuition (N). Dimensi SN melihat bagaimana individu memproses data. Sensing memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit, praktis, realistis dan melihat data apa adanya. Mereka menggunakan pedoman pengalaman dan data konkrit serta memilih cara-cara yang sudah terbukti. Mereka fokus pada masa kini (apa yang bisa diperbaiki sekarang). Mereka bagus dalam perencanaan teknis dan detail aplikatif. Sementara tipe intuition memproses data dengan melihat pola dan hubungan, pemikir abstrak, konseptual serta melihat berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Mereka berpedoman imajinasi, memilih cara unik, dan berfokus pada masa depan (apa yang



5



mungkin dicapai di masa mendatang). Mereka inovatif, penuh inspirasi dan ide unik. Mereka bagus dalam penyusunan konsep, ide, dan visi jangka panjang. c) Thinking (T) vs. Feeling (F). Dimensi ketiga melihat bagaimana orang mengambil keputusan. Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan analisa untuk mengambil keputusan. Mereka cenderung berorientasi pada tugas dan objektif. Terkesan kaku dan keras kepala. Mereka menerapkan prinsip dengan konsisten. Bagus dalam melakukan analisa dan menjaga prosedur/standar. Sementara feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan, empati serta nilai-nilai yang diyakini ketika hendak mengambil keputusan. Mereka berorientasi pada hubungan dan subjektif. Mereka akomodatif tapi sering terkesan memihak. Mereka empatik dan menginginkan harmoni. Bagus dalam menjaga keharmonisan dan memelihara hubungan. d) Judging (J) vs. Perceiving (P). Dimensi terakhir melihat derajat fleksibilitas seseorang. Judging di sini bukan berarti judgemental (menghakimi). Judging diartikan sebagai tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak teratur (tidak melompat-lompat). Mereka tidak suka hal-hal mendadak dan di luar perencanaan. Mereka ingin merencanakan pekerjaan dan mengikuti rencana itu.  Mereka bagus dalam penjadwalan, penetapan struktur, dan perencanaan step by step. Sementara tipe perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, spontan, adaptif, dan bertindak secara acak untuk melihat beragam peluang yang muncul. Perubahan mendadak tidak masalah dan ketidakpastian membuat mereka bergairah. Bagus dalam menghadapi perubahan dan situasi mendadak.



6



BAB III PENUTUP A.                 KESIMPULAN Berdasarkan penjabaran diatas, Myers-Briggs Type Indicator adalah instrumen kepribadian dengan berbagai aplikasi. Tipe ini di manfaatkan dalam proses konseling karir. Di lain sisi MBTI (Myers Briggs Theory Indicator) sangat berguna dalam dunia pendidikan dan pengembangan karir. MBTI bisa digunakan sebagai panduan untuk memilih jurusan kuliah sampai dengan profesi sampai pada pemilihan pekerjaan yang cocok dengan kepribadian. Dengan ini, kita  dapat mengembangkan diri menjadi lebih baik dan lebih mengenal diri kita sendiri. Dengan MBTI kita bisa memahami kelebihan (Strength) diri kita sekaligus kelemahan (Weakness) yang ada pada diri sendiri. Kita bisa lebih fokus mengembangkan kelebihan kita sekaligus mencari cara memperbaiki sisi negatif kita. Dan dengan MBTI membantu memperbaiki hubungan dan cara pandang kita terhadap orang lain. Kita bisa lebih memahami dan menerima perbedaan. Tidak semua orang berfikir, bersikap dan berperilaku seperti cara kita berperilaku. Jadi terimalah perbedaan yang ada. Karena  individu lebih terampil dalam fungsi , proses, dan sikap yang mereka sukai.



7



DAFTAR PUSTAKA Journal .“Myers-Briggs Personality Type Indicator –MBTI®” . Career Enhancement Committee Kathy Prem University of Wisconsin-Madison. American Institute of Aeronautics and Astronautics Boerre, C. G., “Personality Theories Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikologi Dunia”. Ar-ruzz Media . Yogyakarta 2010 Mudrika, N. “Membaca Kepribadian Menggunakan Tes MBTI (Myer Briggs Type Indicator)”.Psikologi UGM Press. Yogyakarta Anastasi, A. “Tes Psikologi (Edisi Bahasa Indonesia dari Psychological Testing 7th  ed)”. PT Prenhallindo. Jakarta 1997 Journal . “Myers-Briggs Type Indicator®”. Consulting Psychologist Press Yulidar Ibrahim et al., 2002. Bimbingan dan Konseling Karir. Padang: UNP.



8