Makalah Blockchain - Kel5 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • sania
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS KELOMPOK MAKALAH BLOCKCHAIN



Tugas ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Agroindustri Dosen: Dr. Lilia Pasca Riani, S.E., S.T., M.Sc.



Disusun oleh: Irbah Shofrani (18804241023) Laila Rizqi Sania (18804241031)



JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2018



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Kerakyatan. Adapun isi makalah terdiri dari pola-pola kemitraan. Terima kasih disampaikan kepada Ibu Dr. Lilia Pasca Riani, S.E., S.T., M.Sc. selaku dosen mata kuliah Agroindustri yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya tugas makalah ini. Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan menjadikan sumber pengetahuan bagi para pembaca.



Yogyakarta, 25 Maret 2020



Penyusun



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR..................................................................................................2 DAFTAR ISI.................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................6 A. Latar Belakang...........................................................................................................6 B. Rumusan Masalah......................................................................................................6 C. Tujuan........................................................................................................................7 BAB II ISI.....................................................................................................................8 1. Pengertian Blockchain................................................................................................8 2. Sejarah Blockchain.....................................................................................................8 3. Cara Kerja Blockchain.............................................................................................10 4. Pemanfaatan Teknologi Blockchain.........................................................................11 BAB III PENUTUP....................................................................................................15 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................18



Daftar Isi



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Di technology digital, komunikasi terjadi sangat praktis. Manusia tak perlu lagi menunggu berhari-hari untuk mendapat balasan surat elektronik (surel). Selain surel, telepon, video call, pesan singkat, gambar-gambar, video, semuanya dapat terkirim langsung dari A ke B tanpa perbedaan waktu sama sekali, tak peduli jarak di antara keduanya. Namun di luar itu ada Blockchain sebagai sebuah alternatif lain.



Lahir pada 2009 lalu, teknologi Blockchain diciptakan untuk



merombak skema sirkulasi tersebut. Lewatnya, transaksi antara A dan B bisa terjadi tanpa perantara, dalam waktu lebih singkat, biaya lebih murah, dan bahkan jauh lebih aman ketimbang transaksi yang ditawarkan financial institution atau institusi serupa lainnya. Blockchain sederhananya adalah basis information worldwide on-line yang bisa dipakai siapa saja di seluruh dunia yang terkoneksi internet. Tak seperti basis information lain



yang



biasanya



dimiliki



oleh



institusi



tertentu



seperti bank atau pemerintah, blockchain justru bukan milik siapa-siapa. Membuatnya lebih transparan karena bisa diakses oleh siapa saja. B. Rumusan Masalah 1.



Apa itu blockchain?



2.



Bagaimana sejarah munculnya blockchain?



3.



Bagaimana cara kerja blockchain?



4.



Bagaiamana pemanfaatan blockchain terhadap teknologi?



C. Tujuan 1.



Mengetahui pengertian blockchain



2.



Mengetahui sejarah munculnya blockchain



3.



Mengetahui cara kerja blockchain



4.



Mengetahui pengaruh blockchain terhadap teknologi



BAB II ISI



1. Pengertian Blockchain Blockchain adalah catatan transaksi digital berdasarkan strukturnya, di mana catatan individu, yang disebut blok, dihubungkan bersama dalam satu daftar, yang disebut chain (rantai). Blockchain digunakan untuk mencatatat transaksi yang dila kukan dengan cryptocurrency, seperti Bitcoin, dan memiliki banyak aplikasi lain. Blockchian merupakan penemuan cerdas gagasan seseorang atau sekelompok ora ng yang dikenal dengan nama samaran, Sathosi Nakamoto. Sejak saat itulah berke mbang menjadi sesuatu yang lebih besar dan pertanyaan setiap orang adalah: apa i tu blockchain? Blockchain adalah, dalam istilah paling sederhana, serangkaian catatan data y ang dikelola oleh sekelompok computer yang tidak dimiliki oleh entitas. Masingmasing blok data ini diamankan dan diikat satu sama lain menggunakan prinsip kr iptografi. Yang membuat blockchain istimewa adalah blockchain tidak memiliki o toritas pusat atau sistem demokratisasi. Karena ini adalah catatan buku besar yang dibagikan dan tidak berubah, informasi di dalamnya terbuka untuk siapa saja dan semua orang dapat melihatnya. Oleh karena itu, apa pun yang dilakukan blockchai n pada dasarnya transparan dan semua orang yang terlibat bertanggung jawab atas tindakan mereka.



2. Sejarah Blockchain Ide dibelakang teknologi blockchain seperti dapat ditelusuri sampai pada tahu n 1991, dimana penelitian dilakukan oleh peneliti Stuart Haber dan W. Scott Storn etta yang memperkenalkan sebuah solusi cara komputasi yang praktis untuk mere



gistrasi dokumen digital supaya mereka tidak dapat diubah atau diputarbalikkan. Sistem yang digunakan adalah rangkaian blok yang diamankan secara cryptog raphy untuk menyimpan dokumen teregistrasi dan pada tahun 1992 Pohon Merkle dimasukkan ke dalam desain, memberikan efisiensi lebih dengan memberikan izin kepada beberapa dokumen untuk dapat dikumpulkan kedalam satu blok. Akan teta pi, teknologi ini tidak terpakai dan patennya hilang pada tahun 2004, empat tahun sebelum Bitcoin diluncurkan. Pada tahun 2004, ahli komputer dan aktivis cryptogr aphy Hal Finney (Harold Thomas Finney II) memperkenalkan sebuah sistem yang dinamai RPoW, Reusable Proof of Work (Penggunaan Ulang Proof of Work). Sist em yang dipekerjakan dengan menerima Hashcash yang tidak dapat ditukarkan at au tidak berfungsi berdasarkan token Proof of Work dan sebagai imbalannya men ciptakan token RSA yang ditandatangani sehingga dapat dikirimkan dari satu oran g ke yang lainnya. RPoW menyelesaikan masalah pengeluaran ganda dengan cara menyimpan k epemilikan token yang sudah diregistrasi dalam server yang dipercaya yang dides ain untuk mengizinkan pengguna di seluruh dunia untuk memverifikasi kebenaran nya dan integritasnya secara real time. RPoW dapat juga dianggap sebagai prototi pe awal dan langkah awal yang sangat signifikan dalam sejarah mata uang digital. Pada tahun 2008 sebuah kertas putih (whitepaper) memperkenalkan sebuah si stem pembayaran elektronik terdesentralisasi - yang dikenal sebagai Bitcoin - dise barkan ke dalam sebuah daftar pesan cryptography oleh seorang atau sebuah tim y ang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto. Berdasarkan dengan algoritma Hashcash Proof of Work, akan tetapi dibandin gkan dengan menggunakan fungsi komputerisasi perangkat lunak yang sudah terp ercaya seperti RPoW, perlindungan pengeluaran ganda dalam Bitcoin disediakan oleh protokol desentralisasi peer-to-peer untuk melacak dan memverifikasi transa ksi. Secara singkat, Bitcoin “ditambang” untuk upah menggunakan mekanisme Pr oof-of-Work oleh penambang individual yang selanjutnya diverifikasi oleh node t erdesentralisasi dalam jaringan. Pada tanggal 03 Januari 2009, Bitcoin muncul untuk pertama kalinya pada sa at blok pertama Bitcoin ditambang oleh Satoshi Nakamoto, yang memberikannya



upah 50 bitcoin. Penerima pertama Bitcoin adalah Hal Finney, yang menerima 10 bitcoin dari Satoshi Nakamoto, yang juga menjadi transaksi pertama bitcoin pada t anggal 12 Januari 2009.



3. Cara Kerja Blockchain Blockchain adalah kumpulan lebih dari satu blok yang membentuk rantai. Set iap blok memiliki 3 elemen yaitu data, nilai hash dari blok, dan nilai hash dari blo k sebelumnya. Data yang disimpan dalam blok bergantung pada tipe blok. Sebaga i contoh, blockchain pada bitcoin, dimana komponen data akan berisi detil transak si seperti penerima, pengirim, dan nilai koin. Ada beberapa mekanisme/teknik yan g dipakai di dalam blockchain sehingga keamanan dari blockchain lebih berjamin. Mekanisme pertama adalah pemanfaatan teknik hash, dengan memanfaatkan t eknik hash dari kriptografi, blok akan memiliki nilai hash yang mengidentifikasi b lok dan seluruh isinya dan bersifat unik. Saat blok dibuat nilai hash-nya sekaligus dihitung. Mengubah sesuatu dalam blok akan mengakibatkan nilai hash-nya berub ah. Dengan kata lain, nilai hash bermanfaat untuk mendeteksi perubahan blok. Ele men ketiga dari blok adalah nilai hash dari blok sebelumnya. Teknik memanfaatka n hash inilah yang membuat blockchain menjadi lebih aman, karena jika ada yang mengubah salah satu blok dalam rantai blok maka nilai hashnya akan berubah dan blok berikutnya akan menjadi tidak valid lagi karena tidak menyimpan nilai hash yang valid dari blok sebelumnya. Artinya, perubahan yang dilakukan terhadap seb uah blok akan mengakibatkan seluruh rantai blok menjadi tidak valid. Mekanisme yang kedua adalah mekanisme proof-of-work. Mekanisme ini ada lah mekanisme untuk memperlambat pembuatan blok baru. Mekanisme ini hadir d engan tujuan untuk mempersulit perubahan sebuah blok karena mengubah sebuah blok berarti harus menghitung proof-of-work seluruh blok. Dalam kasus bitcoin di butuhkan waktu 10 menit untuk membuat blok baru dan menambahkan blok ke ra ntai. Mekanisme ketiga yang digunakan untuk mengamankan blockchain selain ha sh dan proof-of-work adalah pengelolaan secara terdistribusi. Blockchain menggu



nakan jaringan peer-to-peer dimana semua orang diijinkan untuk bergabung. Keti ka seseorang bergabung dia akan mendapatkan salinan lengkap blockchain. Pada s aat sebuah blok baru dibuat, blok baru tersebut akan dikirimkan ke semua orang y ang tergabung di dalam jaringan. Setiap node akan memverifikasi blok untuk me mastikan validitas dari blok. Jika semua blok bernilai valid, maka setiap node aka n menambahkan node yang baru tersebut ke blockchainnya sendiri. Semua node d alam jaringan ini membuat konsensus. Mereka sepakat mengenai mana blok yang valid mana yang tidak. Blok yang tidak valid akan ditolak oleh node yang lain dal am jaringan. Jadi untuk berhasil mengubah blockchain kita harus mengubah semu a blok dalam rantai, mengulangi proof-of work tiap blok, dan mengendalikan lebi h dari 50% peer-to-peer. Hanya dengan cara itu blok yang diubah bisa diterima ol eh semua orang. Blockchain juga secara terus-menerus dikembangkan. Salah satu perkembang an yang terakhir pembuatan kontrak cerdas. Kontrak ini adalah sebuah program ya ng disimpan pada blokchain dan dapat digunakan untuk secara otomatis menukar koin berdasarkan suatu kondisi. Dari penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa ada 3 teknik/mekan isme yang digunakan untuk membuat blockchain menjadi lebih aman. Tiga teknik /mekanisme tersebut adalah penggunaan hash, mekanisme proof-of-work, dan pen gelolaan secara terdistribusi.



4. Pemanfaatan Teknologi Blockchain Tingkat keamanan yang baik yang ada pada teknologi blockchain yang digun akan oleh mata uang kripto dapat dimanfaatkan untuk hal lain. Beberapa penelitia n telah dilakukan untuk memanfaatkan sistem keamanan dari teknologi blockchai n yang memiliki 3 macam mekanisme tersebut. Memanfaatkan teknologi blockcha in untuk keamanan dataset dan sistem dari Internet of Things (IoT) merupakan hal baru yang menjanjikan. Keamanan dataset dari IoT merupakan hal yang penting, mengingat sensivitas dataset IoT dan kebutuhan untuk sebuah standar dalam meka nisme pertukaran/pembagian dataset dari IoT diantara peneliti, praktisi, dan pema



ngku kepentingan lainnya. Kemajuan teknologi, terutama kemajuan yang terjadi dibidang semi-kondukto r dan telekomunikasi, menyebabkan kita dapat memanfaatkan alat-alat yang ada te rhubung ke jaringan internet dengan mudah. Kemajuan ini juga mendorong perges eran kebutuhan akan teknologi dari masyarakat, yang awalnya membutuhkan pera ngkat teknologi informasi untuk mengolah data menjadi masyarakat yang mengha silkan begitu banyak data dan semuanya itu terhubung ke jaringan internet. Melihat kemajuan yang seperti ini, diperlukan sebuah mekanisme yang cukup tangguh, terutama dalam bidang Internet of Everything (IoE) yang cakupannya le bih luas daripada hanya IoT saja. Data yang dihasilkan dari Internet of Battlefield Things (IoBT) atau Internet of Medical Things (IoMT), merupakan data yang sens itive sehingga diperlukan sebuah mekanisme komunikasi yang dapat diandalkan d alam menjaga kerahasiaan, keutuhan, dan keamanan data yang dihasilkan oleh ala t-alat dari IoE. Pemerintahan atau organisasi juga dapat memanfaatkan kelebihan yang dimili ki oleh blockchain dalam hal komunikasi dan proses data antar bagian organisasi a tau pemerintah. Blockchain dapat dimanfaatkan untuk menjaga keutuhan data dari kegiatan pencatatan transaksi, peristiwa, sertifikat, dan kepemilikan yang ada di d alam organisasi atau pemerintahan. Secara garis besar, pemanfaatan blockchain untuk organisasi atau pemerintah an dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: (1) dari sisi perspektif pemerintahan oleh blockchain, dimana organisasi dapat mengadopsi teknologi blockchain dan diterap kan pada proses yang terjadi di dalam organisasi, seperti penyediaan layanan dan mengatur transaksi; (2) dari sisi perspektif tata kelola blockchain atau Blockchain Governance, dimana organisasi atau pemerintahan yang menentukan bagaimana s eharusnya blockchain digunakan, bagaimana blockchain digunakan untuk beradap tasi terhadap perubahan sekaligus untuk memastikan bahwa nilai-nilai publik dan kebutuhan masyarakat terpenuhi. Selain dua contoh yang telah disebutkan dalam pemanfaatan teknologi blockc hain, teknologi blockchain dapat dimanfaatkan juga di bidang manajemen proyek konstruksi. Di dalam proyek konstruksi, kegiatan yang terjadi selalu melibatkan le



bih dari satu perusahaan. Kegiatan manajemen proyek konstruksi merupakan kegi atan yang kompleksitasnya cukup besar dan secara umum hubungan yang terjadi d iantara perusahaan konstruksi yang saling bekerja sama berbentuk hirarkis atau pe er-to-peer. Hubungan tersebut terjadi pada saat mereka saling bertukar informasi s ecara intensif dan kesatuan manajemen informasi agar proyek konstruksi yang dik erjakan bersama dapat berjalan dengan lancar. Kesatuan manajemen informasi ini diperlukan agar komunikasi antar perusahaan konstruksi dapat berjalan lebih baik dan terarah, apalagi ditunjang dengan kehadiran teknologi komunikasi seperti saat ini. Ketika teknologi yang digunakan dalam pengerjaan proyek konstruksi bersifa t tidak menghambat, pola komunikasi diantara perusahaan konstruksi berbentuk p eer-to-peer. Bentuk atau pola komunikasi ini sama dengan pola terdistribusi peer-t o-peer yang dimiliki oleh teknologi blockchain. Dalam kondisi seperti itu, teknolo gi blockchain dapat memberikan sebuah infrastruktur yang dapat dipercaya bagi s eluruh perusahaan konstruksi yang terlibat di dalam proyek konstruksi. Biasanya, model manajemen informasi yang diterapkan dalam proyek konstruksi mengguna kan model manajemen informasi terpusat. Model terpusat inilah sebagai sebuah tit ik masuk penerapan blockchain untuk mengelola informasi. Pengelolaan informasi ini meliputi informasi tentang siapa melakukan apa da n kapan, sehingga informasi tersebut dapat digunakan sebagai dasar atau bukti seb uah kegiatan telah terjadi dan siapa yang melakukannya serta kapan itu terjadi. Pe nerapan teknologi blockchain untuk mencatat kegiatan konstruksi dapat digunaka n untuk meningkatkan kehandalan dan kepercayaan masing-masing perusahaan ko nstruksi terhadap catatan kegitan konstruksi tersebut. Teknologi blockchain dapat juga diterapkan untuk mengamankan data yang dihasilkan sensor pada ruang peny impanan material. Kesimpulannya, teknologi blockchain dapat memberikan alternatif yang dapat diterapkan dalam masalahmasalah yang terjadi pada proyek konstruksi dan dapat j uga sebagai sebuah bingkai kerja (framework) teknologi informasi untuk diterapk an di proyek konstruksi.



BAB III PENUTUP



Kesimpulan 1. Blockchain adalah sebuah teknologi yang dikenalkan bersama dengan Bitcoin oleh salah satu seorang atau kelompok yang menamakan dirinya Satoshi Nakamoto yang mana awalnya teknologi ini di gunakan untuk mencatat transaksi keuangan dari bitcoin. Simple nya blockchain adalah struktur data yang tidak dapat dirubah hanya bisa di tambahkan saja. Setiap data dari blockchain ini saling terhubung dimana kalau ada terjadi perubahan di salah satu block data maka akan berpengaruh terhadap data yang selanjutnya. 2. Ide dibelakang teknologi blockchain seperti dapat ditelusuri sampai pada tahun 1991, dimana penelitian dilakukan oleh peneliti Stuart Haber dan W. Scott Stornet ta yang memperkenalkan sebuah solusi cara komputasi yang praktis untuk meregi strasi dokumen digital supaya mereka tidak dapat diubah atau diputarbalikkan. Sis tem yang digunakan adalah rangkaian blok yang diamankan secara cryptography untuk menyimpan dokumen teregistrasi dan pada tahun 1992 Pohon Merkle dimas ukkan ke dalam desain, memberikan efisiensi lebih dengan memberikan izin kepa da beberapa dokumen untuk dapat dikumpulkan kedalam satu blok. 3. Pada tanggal 03 Januari 2009, Bitcoin muncul untuk pertama kalinya pada saat blok pertama Bitcoin ditambang oleh Satoshi Nakamoto, yang memberikannya up ah 50 bitcoin. Penerima pertama Bitcoin adalah Hal Finney, yang menerima 10 bit coin dari Satoshi Nakamoto, yang juga menjadi transaksi pertama bitcoin pada tan ggal 12 Januari 2009. 4. Blockchain adalah kumpulan lebih dari satu blok yang membentuk rantai. Setia p blok memiliki 3 elemen yaitu data, nilai hash dari blok, dan nilai hash dari blok sebelumnya. Data yang disimpan dalam blok bergantung pada tipe blok. Sebagai c



ontoh, blockchain pada bitcoin, dimana komponen data akan berisi detil transaksi seperti penerima, pengirim, dan nilai koin. Ada beberapa mekanisme/teknik yang dipakai di dalam blockchain sehingga keamanan dari blockchain lebih berjamin.



5. Teknologi blockchain dapat memberikan alternatif yang dapat diterapkan dalam masalahmasalah yang terjadi pada proyek konstruksi dan dapat juga sebagai sebua h bingkai kerja (framework) teknologi informasi untuk diterapkan di proyek konst ruksi.



DAFTAR PUSTAKA



1. Budi Sutrisno. 2018. Blockchain dan Cryptocurrency: Peran Teknologi Menuju Ink lusi Keuangan. http://repository.ut.ac.id/7970/1/ocs-2018-20.pdf (akses 25 Maret 2020). 2.



Binance



Academy.



The



History



https://www.binance.vision/id/blockchain/history-of-blockchain



of (akses



Blockchain. 25



Maret



2020). 3. Lathifah Arief. 2017. Studi atas Pemanfaatan Blockchain bagi Internet of Things (IoT).