Makalah B.inggris Kel5 New [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LEARNING ENGLISH THROUGH GAMES ( BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PERMAINAN ) MAKALAH “Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Inggris di SD” Dosen pengampu : Shinta Purnamasari, M.Pd.



disusun oleh : Amalia Rahmawati



(24066118004)



Ega Denistia



(24066118008)



Siti Sopianingsih



(24066119021)



Yesti Siti Hanafiah



(24066118009)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (S1) FAKULTAS PENDIDIKAN ISLAM DAN KEGURUAN UNIVERSITAS GARUT 2020



KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahim Alhamdulillah dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan inayah nya makalah ini telah selesai kami susun sebagai tunjangan dan tambahan dalam kegiatan belajar. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada para sahabatnya para tabi’atnya juga kepada kita selaku umatnya. Aamiin. Makalah ini kami susun dengan judul ”Learning English Through Games”sebagai penunjang tambahan dalam kegiatan belajar khusus untuk mahasiswa/i Universitas Garut serta kalangan masyarakat. Dalam penyusunan makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Shinta Purnamasari, M.Pd. selaku dosen pengampu Bahasa Inggris di SD yang



telah



memberikan



bimbingan



dan



arahan



sehingga



kami



dapat



menyelesaikan makalah ini . Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penyusun berharap makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penyusun pada khususnya. Terimakasih.



Garut, Juni 2020



Penyusun



DAFTAR PUSTAKA



KATA PENGANTAR.............................................................................................i DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1 A. Latar Belakang..............................................................................................1 B. Rumusan Masalah.........................................................................................2 C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4 A. Konsep Belajar dan Bermain........................................................................4 B. Hubungan Dunia Anak-anak dan Games......................................................6 C. Pertimbangan dalam Memilih Games...........................................................8 D. Manfaat Games untuk Pembelajaran............................................................8 E. Kriteria saat Memilih Games untuk Belajar Bahasa Inggris.........................9 F.



Jenis Alat Permainan Edukatif....................................................................10



G. Kelebihan dan Kelemahan Menggunakan Metode Games.........................13 H. Contoh Games dalam Belajar Bahasa Inggris untuk Anak SD...................14 BAB III PENUTUP..............................................................................................20 A. Kesimpulan.................................................................................................20 B. Saran............................................................................................................20 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Games atau permainan tidak melulu identik dengan kegiatan anak kecil. Proses belajar sambil bermain cocok pula dipraktikkan untuk semua usia sebab metode seperti ini memberikan suasana belajar bahasa inggris yang lebih interaktif. Melihat beberapa negara yang mencoba menyesuaikan dirinya pada situasi komunikasi global, pendidikan Bahasa Inggris modern sebagai bahasa kedua membutuhkan perhatian khusus. Baik itu dari metode maupun kurikulum, Bahasa Inggris perlu ditempatkan secara tepat dan akurat agar tidak harus bersaing dengan bahasa ibu, namun keduanya dapat digunakan untuk kebutuhankebutuhan khusus. Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar rmemiliki kompetensi berupa keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Belajar juga dapat dipandang sebagai sebuah proses elaborasi dalam upaya pencarian makna yang dilakukan oleh individu. Proses belajar pada dasarnya dilakukan untuk meningkatkan kemampuan atau kompetensi profesional. Belajar pada usia anak lebih efektif dilakukan dengan cara bermain. Bermain adalah suatu kegiatan yang serius tetapi mengasyikkan. Melalui aktivitas bermain,berbagai pekerjaannya terwujud. Bermain adalah aktivitas yang dipilih sendiri oleh anak, karena menyenangkan bukan karena akan memperoleh hadiah atau pujian. Melalui bermain dan berbagai permainan yang menyenangkan, peserta didik dapat mengembangkan semua potensinya secara optimal, baik potensi fisik maupun mental intelektual dan spiritual dalam sebuah pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi. jika seseorang sedang belajar dalam lingkungan yang menyenangkan, maka diasumsikan bahwa orang tersebut



sedang tidak benar-benar belajar. Pandangan ini salah karena sebenarnya kita bisa belajar dan bersenang-senang di saat yang bersamaan. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apa Konsep Belajar dan Bermain? 2. Seperti Apa Hubungan Dunia anak-anak dan games? 3. Apa saja Pertimbangan dalam Menggunakan Games? 4. Apa Manfaat Games untuk Pembelajaran? 5. Bagaimana Kriteria saat Memilih Game untuk Belajar Bahasa Inggris? 6. Apa saja Jenis Alat Permainan Edukatif? 7. Apa Kelebihan dan Kelemahan menggunakan Metode Games? 8. Seperti apa Contoh Games dalam Belajar Bahasa Inggris untuk Anak SD? B. Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat dibuat tujuan penulisan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui Konsep Belajar dan Bermain 2. Untuk mengetahui Hubungan Dunia anak-anak dan games 3. Untuk mengetahui Pertimbangan dalam Menggunakan Games 4. Untuk mengetahui Manfaat Games untuk Pembelajaran 5. Untuk mengetahui Kriteria saat Memilih Game untuk Belajar Bahasa Inggris



6. Untuk mengetahui Jenis Alat Permainan Edukatif 7. Untuk mengetahui Kelebihan dan Kelemahan Menggunakan Metode Games 8. Untuk mengetahui Contoh Games dalam Belajar Bahasa Inggris untuk Anak SD



BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Belajar dan Bermain Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slamto 2003 : 2). Sedangkan bermain adalah melakukan sesuatu dengan alat untuk bersenang-senang (KBBI). Belajar sambil bermain disebut sebagai metode pembelajaran. Sedangkan metode pembelajaran adalah salah satu dari beberapa unsur terciptanya efektivitas pendidikan dan pelatihan (Diklat). Belajar sambil bermain biasanya digunakan sebagai pelengkap penerapan strategi-strategi atau jenis-jenis pengajaran lain. Coleman (1967) mengambarkan beberapa manfaat belajar sambil bermain. Pertama-tama yang harus diingat oleh anak didik yang ingin memainkan permainan dengan baik ialah mempelajari permainan itu dengan sungguh-sungguh guna menambah kemungkinan untuk meraih sukses. Kedua, suatu permainan sering memperlihatkan penampilan yang sederhana dalam situasi kehidupan nyata yang kompleks, ia merupakan ringkasan unsur-unsur pilihan dari kehidupan nyata dan oleh kerana itu memungkinkan pelajar menjalankan unsur-unsur pilihan ini satu-persatuan dengan mahir. Ketiga, suatu permainan mencakup partisipasi aktif dan oleh karena itu ia mungkin lebih efisien



daripada



pengajaran



yang



diterima



secara



pasif.



Disisi lain belajar sambil bermain akan menciptakan permainan berperan dan peniruan. Permainan berperan berguna dalam mengajar anak didik agar mengerti pendapat, pandangan dan tujuan orang lain. Dalam permainan berperan, pelajar diminta untuk dapat mempertahankan pendapat atau tindakan sejumlah orang lain. Misalnya peranan orang tua yang menghadapi suatu situasi konflik dengan anaknya.



Bermain sambil belajar dengan belajar sambil bermain, tentunya memiliki makna yang berbeda. Perbedaanya adalah, jika bermain sambil belajar memiliki makna dalam sebuah proses bermain anak akan memperoleh sebuah pembelajaran. Namun sebaliknya belajar sambil bermain memiliki makna dalam sebuah proses belajar anak akan mendapatkan sebuah permainan. Pada anak usia dini, kegiatan bermain bagi mereka merupakan kegiatan yang penting.  Hal ini karena memang masa mereka adalah masa untuk bermain, walaupun mereka dituntun untuk mulai melakukan kegiatan belajar, namun anak jangan terlalu dipaksakan untuk belajar. pada anak usia dini, mereka belajar akan lebih cepat menangkap dan lebih efektif apabila dilakukan pada saat mereka bermain. Jadi bermain merupakan salah satu kebutuhan dasar anak sebagai bentuk kegiatan belajar bagi mereka.  Bermain yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya akan disukai oleh anak-anak melainkan juga sangat bermanfaat bagi perkembangan anak dan selain itu pula dengan bermain, energy yang dimiliki anak yang berlebihan akan dapat tersalurkan dengan baik. Sehingga nantinya anak akan mendapatkan banyak pengalaman yang berharga melalui bermain, yang nantinya akan berguna bagi anak untuk menghadapi kehidupan yang akan datang. Bagi seorang pendidik, hendaknya dalam membimbing siswanya yang masih dalam masa usia dini, ada baiknya dalam setiap pembelajaran yang dilakukan diaplikasikan dengan melalui kegiatan permainan. Melalui kegiatan bermain yang dilakukan seorang anak, anak akan belajar bagaimana menggunakan alatalat, bagaimana mengembangkan kecakapan, bagaimaa menghindarkan diri dari bahaya dan bagaimana cara bekerjasama yang baik dengan anak seusianya. Menurut Maslow, kebutuhan pokok manusia dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenjang, yang dalam memenuhinya harus dilakukan sesuai jenjangnya, mulai dari yang paling rendah ke jenjang yang paling tinggi. Adapun teori kebutuhan yang di kemukakan Maslow di antaranya adalah kebutuhan jasmani,



kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan akan pengakuan akan harga diri dan kebutuhan mengaktualisasikan diri. Dari jenjang kebutuhan pokok manusia yang dikemukakan oleh Maslow tersebut, kegiatan bermain merupakan kebutuhan jasmani yang harus di penuhi. Artinya bahwa kebutuhan akan bermain adalah salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh anak. Dengan terpenuhinya kebutuhan bermain bagi seorang anak, maka anak akan menjadi senang, dan merasa dalam kebahagiaan, selain itu pula jasmani anak akan sehat dan bugar. B. Dunia Anak-anak dan Games Masa kanak-kanak adalah masa bermain. Bermain bagi mereka merupakan kebutuhan. Pentingnya bermain bagi anak-anak ditunjukan oleh sebuah pepatah dalam bahasa Inggris “ All work and no play makes Jack a dull boy”. Walaupun peribahasa dalam bahasa inggris tersebut artinya “orang yang bekerja tanpa henti akan menjadi bosan dan menjadi orang yang membosankan”, peribahasa tersebut menggunakan kata “boy” tidak menggunakan kata “man”. Ini menunjukan kalo anak memang butuh bermain. Kegiatan bermain bagi anak dapat dikatakan sama dengan kegiatan bekerja bagi orang dewasa. Dalam bermain anak juga belajar, seperti belajar bersosialisasi dan bekerja sama serta belajar yang lainya. Melihat pentingnya kegiatan bermain bagi anak, maka bermain bisa juga diterapkan pada kontek pembelajaran di sekolah, salah satunya adalah belajar bahasa Inggris. Sebelum membahas lebih jauh tentang pemanfaatan kegiatan bermain untuk pembelajaran, terlebih dahulu akan kita singgung sedikit tentang makna kata “bermain” dan “permainan” dalam bahasa inggris. Dalam bahasa inggris kata “bermain” diterjemahkan dengan kata “play” sementara “permainan” diterjemahkan dalam kata “ game”. Kalau kita lihat di kamus Cambrid Advanced Learner’s Dictionary, salah satu penjelasan atau arti dari “play” adalah “when you play, especially as a child, you spend time doing an enjoyable and/or entertaining activity”. Sementara kata “game” pada kamus tersebut didefinisikan sebagai “an entertaining activity or sport, especially one



played



by



children,



or the equipment needed for such an activity”. Unsur yang sama dari kedua kata “play” dan “game” adalah entertaining activity, kegiatan yang menyenangkan. Pada kesempatan ini kata “game” akan digunakan yang berarti mengacu pada permainan atau kegiatan bermain yang dilakukan oleh anak-anak. Setelah melihat definisi menurut kamus, berikut akan disampaikan beberapa definisi tentang games menurut tokoh pendidikan. Menurut Hadfield (1999) game adalah suatu aktifitas yang mengandung aturan, tujuan, dan unsur yang menyenangkan. Sementara Martin (1995) dalam bukunya



Brewster (2004)



mendefinisikan game sebagai kegiatan apa saja yang menyenangkan yang memberikan kesempatan pada pembelajar anak-anak untuk mempraktekan bahasa asing dalam suasana yang santai dan menyenangkan. Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa dalam game ada unsur yang sangat penting yaitu unsur menyenangkan. Unsur inilah yang menjadi daya tarik pagi anak-anak untuk melakukannya. Menurut Hadfield (1999) game dapat dikelompokan menjadi dua macam yaitu competitive game dan cooperative game. Pada competitive game para pemain berlomba untuk menjadi yangpertama mendapatkan tujuan dari game tersebut. Pada cooperative game, para pemain bekerja sama untuk mencapai tujuan. Pada competitive game terjadi persaingan antar pemain sementara pada cooperative game terjadi kekompakan dan kerja sama. Dari jenis aktifitas game yang dilakukan Hadfield (1999) membaginya menjadi linguistic game dan communicative game. Linguistic game menekankan pada akurasi kebahasaan seperti penggunaan grammar yang benar, sementara communicative game menekankan pada kelancaran (fluency) atau tercapainya tujuan komunikasi antara pihak- pihak yang terlibat dalam komunikasi tersebut. Communicative game tidak menekankan akurasi kebahasaan. Misalnya ketika seseorang meminta orang lain menggambarkan sebuah denah alamat, walaupun



bahasa yang digunakan salah secara gramatikal, tetapi jika orang yang diminta menggambar bisa membuat denahnya, dan si peminta bisa memahami denah yang dibuat, berarti komunikasi tersebut berhasil. Artinya komunikasi itu sukses dilaksanakan. C. Pertimbangan dalam Menggunakan Games Dalam menggunakan game untuk pembelajaran guru perlu memperharikan beberapa hal di antaranya adalah: instruksi, pengaturan kelas, dan kesesuaian game dengan tujuan pembelajaran. Ketika guru memberikan instruksi, dia hendaknya memberikan dengan jelas dan singkat. Gunakan contoh atau peragaan untuk mempermudah siswa memahami instruksinya. Semesntara untuk pengaturan kelas, guru perlu mempertimbangkan kondisi dan situasi ruangan dan juga keadan siswa. Misalnya, apakah ruangan cukup lapang untuk siswa bergerak secara leluasa? Perlukah merubah posisi meja/kursi yang ada di dalam kelas? Dan sebagainya. Untuk kesesuaian game dengan tujuan pembelajaran guru harus memilih jenis dan konten game yang sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga game tidak hanya sekedar aktifitas yang menyenangkan bagi siswa tapi juga membantu pencapaian tujuan pembelajaran. D. Manfaat Games untuk Pembelajaran Ada beberapa alasan mengapa permainan atau games baik digunakan dalam proses belajar mengajar bahasa Inggris. Menurut Brewster, dkk. (2004) anakanak menyukai game karena selain menyenangkan dan memberikan motivasi, game juga bisa sebagai sarana mempraktekan kemampuan empat keterampilan berbahasa: mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Berikut adalah beberapa manfaat game untuk pembelajaran menurut Brewster(1999) dan kawankawan, yaitu : 1. Game menambah variasi situasi belajar. 2. Game merubah ritme pelajaran dan membantu menjaga motivasi siswa.3. Game membuat pelajaran yang formal menjadi lebih santai dan membantu memperbaharui energy siswa.



3. Game menyediakan sarana praktek secara tidak langsung untuk pola-pola bahasa yang kusus, kosa kata, dan pengucapan. 4. Game dapat meningkatkan jangka waktu konsentrasi, ingatan, kemampuan mendengar dan membaca. 5. Siswa terdorong untuk berpartisipasi; siswa yang pemalu bisa dimotivasi untuk berbicara. 6. Game meningkatkan komunikasi antar siswa dan memberikan kesempatan mempraktekan fluency dan mengurangi dominasi guru di dalam kelas. 7. Game dapat membantu menciptakan suasana yang menyenangkan dan mengurangi antara guru dan siswa. 8. Game dapat mengungkap kelemahan dan kebutuhan bahasa lebih lanjut. 9. Game dapat membantu memotivasi dan meningkatkan kemampuan menulis siswa dengan cara memberikan kontek dan tujuan pembaca yang nyata. Dari poin-poin di atas kita bisa melihat begitu banyak manfaat game untuk pembelajaran bahasa Inggris di sekolah. Manfaat itu bisa diterapkan untuk mengajarkan baik keterampilan makro seperti membaca, menulis, mendengar dan berbicara maupun ketrampilan mikro seperti pengucapan, penguasaan grammar, dan kosa kata. Game yang baik adalah game yang bisa membuat kita belajar tanpa menghilangkan sisi menyenangkan dari game tersebut.



E. Kriteria saat Memilih Games untuk Belajar Bahasa Inggris Ada beberapa kriteria yang bisa diperhatikan saat memilih



game untuk



belajar Bahasa Inggris, yaitu: 1. Akurat Pertama-tama, tentu saja game tersebut harus akurat. Akurat maksudnya adalah game tersebut haruslah benar secara tata bahasa



(grammatically correct) dan semua kosakata (vocabulary) harus dieja dan didefinisikan dengan benar. 2. Efektif Selain akurat, game tersebut juga harus efektif dalam mengajarkan kita Bahasa Inggris. Game yang berkualitas akan membantu kita mengingat makna kata baru dan juga menyempurnakan tata bahasa. Game yang tidak efektif tidak akan membantu banyak dalam mengingat kembali apa yang sudah kita pelajari. 3. Menyenangkan Berbicara tentang game, tentu kita nggak bisa lepas dari yang namanya menyenangkan. Game yang baik adalah yang bisa membuat kita belajar dan di saat bersamaan juga menghibur. 4. Mudah untuk Dimainkan Terakhir, yang tidak kalah penting adalah game untuk belajar Bahasa Inggris haruslah mudah dimainkan sehingga kita nggak memerlukan waktu yang lama untuk bisa paham cara memainkannya. F. Jenis Alat Permainan Edukatif Berbagai jenis Alat Permainan Edukatif (APE). Alat Permainan Edukasi diciptakan selain untuk bermain juga memberikan pelajaranan untuk anak serta pengalaman lainnya sesuai dengan usia mereka.  Inilah jenis-Jenis APE yang perlu diketahui: 1. APE Ciptaan Montessori Beberapa lembaga Luar dan dalam negeri telah banyak menggunakan dan mengembangkan APE berdasarkan ciptaan Dr. Maria Montessori ini. Dr. Maria Montessori menciptakan alat permaina edukatif yang



memudahkan anak mengingat konsep-konsep yang akan dipelajari tanpa perlu bimbingan sehingga memungkinkan anak bekerja secara mandiri. APE ciptaannya teah dirancang sedemikian rupa sehingga anak mudah memeriksa sendiri bila salah dan segera menyadarinya.Jenis APE yang telah dikembangkan di Indonesia berkar dari konsep Montessori. Di antaranya adalah papan bentuk bidang I dan papan bentuk bidan II serta kantong keterampilan tangan untuk melatih kemadirian. 2. APE untuk Kemampuan Berbahasa Peabody Alat Permainan edukatif APE yang dikembangkan Elizabeth Peabody yang terdiri atas dua boneka tangan yang berfungsi sebagai tokoh mediator, yaitu tokoh P. Mooney dan Joey. Boneka dilengkapi papan magnet, gambar-gambar, piringan hitam berisi lagu, dan tema cerita serta kantong pintar sebagai pelengkap.APE karya Peabody ini memberikan program pengetahuan dasar yang mengacu pada aspek pengembangan bahasa, yaitu kosakata yang dekat dengan anak. Tema-tema yang dipilih dan diramu harus relevan dengan pengetahuan dan budaya anak setempat.Dewasa ini konsep APE yang dikembangkan Elizabeth Peabody ini, merupakan cikal bakal tumbuhnya pengembang boneka tangan dan boneka jari dalam pembelajaran yang banyak dilakukan dilembagalembaga PAUD di Indonesia. 3. Balok Cruissenaire George



Cruissenaire



menciptakan



balok



Cruissenaire



untuk



mengembangkan kemampuan berhitung pada anak, pengenalan bilangan, dan untuk meningkatkan keterampilan anak dalam bernalar. 4. APE Ciptaan Froebel



Froebel memiliki alat khusus yang dikenal dengan balok Blocdoss. APE ini berupa balok bangunan, yaitu suatu kotak besar berukuran 20 x 20 cm yang terdiri dxari balok-balok kecil berbagai ukuran yang merupakan kelipatannya.Balok Blocdoss dikenal dengan istilah kotak kubus dalam program pendidikan TK di Indonesia. Kotak kubus ini banyak digunakan sebagai salah salah jenis APE untuk melatih motorik dn daya nalar anak. 5. Boneka Jari Boneka jari ini terbuat dari kain yang tidak mudah robek dan lembut sifatnya, diantaranya dari kain planel, kain woll atau kain perca. Untuk membuat boneka jari ini, kain dibentuk sesuai dengan figur cerita. Satu narasi bisa dapat memerlukan hingga 10 boneka. Banyak bentuk dan jenis boneka jari sesuai dengan tema yang ingin dimainkan, ada seri tertentu seperti seri binatang, keluarga, kartun dan lain sebagainya. 6. Puzzle Besar Leg puzzel atau teka-teki ini untuk dimainkan anak usia 5 tahun. Permainan ini dari triplek yang terdiri dari dua bagian dengan ukuran yang sama. Satu bagian dibuat lukisan sederhana.Tujuan permainan ini adalah agar anak mengenal bentuk, melatih daya pengamatan dan daya konsentrasi anak, serta melatih keterampilan jari-jari anak. 7. Kotak Alfabet Kotak ini berisi huruf-huruf alfabet yang dibuat di atas potongan karton dupleks berukuran 5 x 5 cm. Permaian ini dibuat untu anak yang berumur 5 tahun yang sedang belajar membaca. 8. Kartu Lambang Bilangan Kartu ini berisikan tulisan angka dari 1 sampai dedngan 50, 1 sampai dengan 100, dan sebagainya. Kartu ini dibuat dari bahan kertas dupleks berukuran 5 x 5 cm. tujuan permainan ini adalah agar anak mengenal lambang bilangan, dan belajar menghitung.



9. Kartu Pasangan Kartu ini dimainkan anank usia 4 – 6 tahun. Permainan ini terbuat dari bahahn kertas dupleks berukuran 10 – 8 cm. setiap kartu diberi gabar secara berpasangan. 10. Puzzle Jam Puzzle ini terbuat dari tripleks ukuran 30 x 20 cm, sesuai untuk anank usia 5 – 6 tahun. Papan terbuat dari bahan yang sama, diberi gambar sebuah jam lengkap dengan jarum penunjuk. 11. Lotto warna Permainan ini untuk anak usia 3 – 4 tahun dibuat dari triplek atau dupleks yang bentuk sedemikian rupa dapat dimainkan secara perorangan atau bersama-sama kelompoknya. 12. Loto Warna dan Bentuk Permainan ini dapat dimainkan secara perorangan atau kelompok oleh anak usia 4 tahun ke atas. Dibuat dari triplek atau dupleks, dan permainan ini terdiri dari papan loto berukuran 17,5 x 17,5 cm dan 9 kartu loto. Papan loto dibuat 9 bagian. Masing-masing bagian ditempeli dengan bentuk dan warna yang berbeda-beda. Tujuan permainan ini adalah untuk mengembangkandan konsentrasi dan pengamatan anak. Cara bermainnya adalah dengan cara mencampuradukan kartu loto. Kemudian mintalah anak untuk menyusun kartu loto di atas papan loto yang sesuai dengan warna dan bentuk pada setiap bagian. 13. APE Alternatif Tradisional APE yang dibuat dengan memanfaatkan sumber bahan dari lingkungan dan alam sekitar, dengan pengembangan permainan tradisional secara langsung disesuaikan untuk kebutuhan main anak. Ape ini dapat divariasikan dalam kegiatan bermain seperti main peran dan sentra alam. G. Kelebihan dan Kelemahan menggunakan Metode Games Setiap metode pasti memiliki kelebihan maupun kelemahan masing-masing. Adapun kelebihan dari metode ini adalah :



1. Sesuai dengan tahap perkembangan anak yang membutuhkan wahana dalam mengembangkan semua aspek-aspek perkembangannya, baik perkembangan fisik, perkembangan kognitif maupun perkembangan emosionalnya. 2. Dapat mendorong minat anak untuk belajar, dengan bermain anak biasanya tidak menyadari bahwa ia sedang belajar sesuatu sebab yang menjadi focus utama mereka adalah ketertarikan terhadap bermainnya. Adapun kelemahan dari metode ini adalah sebagai berikut: 1. Apabila metode ini dilakukan tanpa persiapan yang matang, maka ada kemungkinan tujuan-tujuan pembelajaran tidak tercapai secara maksimal sebab anak terlalu larut dalam proses bermain apalagi misalnya guru kurang memperhatikan tahapan-tahapan pembelajaran melalui metode ini. 2. Metode ini biasanya memerlukan strategi dan media pembelajaran yang disiapkan secara baik. Oleh karena itu ketersediaan media bermain merupakan syarat diterapkannya metode ini. Media di sini bukan saja berbentuk barang tetapi dapat berbentuk berbagai jenis permainan yang harus dikuasai guru agar pembelajaran berjalan dengan baik. Apabila guru tidak menyediakan media pembelajaran maka tujuan pembelajaran akan sulit tercapai. H. Contoh Games dalam Belajar Bahasa Inggris untuk Anak SD Kemampuan kognitif, afektif dan motorik mampu berkembang dengan menerapkan metode game ke dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, penerapan game dalam pelajaran Bahasa Inggris untuk siswa sekolah dasar sangat dianjurkan. Selain pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, siswa dapat mudah menangkap materi dengan baik. Contoh game siswa SD dalam belajar bahasa Inggris, yaitu :



1. Word Jumble Race Word Jumble Race adalah sejenis permainan puzzle kata. Permainan ini bersifat kopetitif, dan menstimulasi siswa untuk bekerja team dengan baik. Maka, game ini sangat baik untuk melatih tenses, grammar, penataan kata dalam sebuah kalimat, dan melatih kemampuan membaca. Konten materi : Grammar, vocabulary, ejaan (spelling) Teknis permainan : a. Sebelum



memulai



permainan,



harus



melakukan



beberapa



persiapan. Pertama, siapkan beberapa kalimat dan bisa sesuaikan jumlah kalimat yang disediakan dengan jumlah peserta atau kelompok yang akan bermain. Misalnya, sediakan 3-4 kalimat untuk tiap orang atau untuk tiap tim (jika bermain menggunakan kelompok). b. Setelah menulis kalimat tersebut di kertas atau karton, potong kalimat tersebut menjadi kata kata. Sehingga, punya sejumlah potongan kata dalam kertas. Pastikan tiap kalimat menjadi satu kelompok kata dan jangan tercampur. c. Beri nomor tiap kalimat, lalu nomor tersebut ditulis dalam kertas kecil untuk diacak di salam mangkok agar peserta didik bisa memilih kalimat secara acak. d. Peserta didik bermain secara tunggal jika kelas kecil, atau dibagi menjadi beberapa kelompok jika kelas besar. e. Setiap peserta atau tiap tim harus mengurutkan kata demi kata agar menjadi kalimat yang benar.



f. Tim atau peserta yang menang adalah mereka yang bisa mengurutkan kata dengan benar g. Selesai permainan, peserta didik dapat membahas vocab dan grammar yang digunakan, atau membahas kesalahan peserta didik untuk dikoreksi menjadi kalimat yang benar. 2. The Mime The Mime adalah permainan yang bagus untuk menguji atau melatih koleksi verb mereka dan juga tenses. The mime juga bisa membantu guru Bahasa Inggris atau Bahasa asing kainnya yang membutuhkan ice breaking dalam waktu yang cukup lama. Selain belajar verb, kelas juga akan semakin interaktif, dan pastinya semakin hidup. Konten Materi : Vocabulary, speaking Teknis Permainan : a. Sebelum kelas dimulai, perlu melakukan beberapa persiapan yaitu menuliskan beberapa aktivitas ( dalam Bahasa Inggris ) lalu digulung dan dimasukan kedalam mangkok untuk pemilijan secara acak. Aktivitas yang ditulis misalnya: “eating noodle” “writing a love letter” “lofting a heavy box” atau kata kerja tunggal “running” “singing” b. Selanjutnya bagi kelas menjadi dua tim, lalu tentukan siapa yang akan bermain terlebih dahulu. c. Masing-masing tim menentukan siapa orang pertama yang akan memprakatikkan kata kerja dalam kertas yang diambil secara acak.



d. Kemudian peserta didik tersebut akan mempraktikkan gaya orang “running” atau “writing” atau “swimming”, dan lain sebagainya. Pastikan siswa yang memeragakan tidak berbicara, sedangkan anggota tim mya tidak ada yang boleh menebak dalam bahasa lain selain Bahasa Inggris. e. Semua peserta dalam satu tim harus mempraktikkan. f. Setiap kali anggota tim berhasil menebak, maka tim tersebut mendapat poin. Poin tertinggi adalah kelompok pemenangnya. 3. Hot Seat Kalau tadi ada tebak gaya, maka hot seat adalah tebak kata. Hot seat juga merupakan salah satu permainan favorit untuk ice break maupun belajar Bahasa inggris. Kali ini, peserta akan lebih banyak speaking. So, permainan ini juga bisa dilakukan oleh semua kalangan usia. Konten Materi: Vocabulary, Speaking, Listening Teknis Permainan: a. Bagi peserta dalam kelas menjadi dua tim atau lebih, sesuaikan dengan jumlah siswa. b. Tiap tim, minta mereka untuk menentukan satu orang yang akan duduk di “hot seat”, yaitu duduk di kursi yang menghadap ke anggota timnya lalu di belakangnya ada papan tulis besar. Sehingga yang melihat papan adalah anggota tim, sedangkan hot seat tidak bisa melihat papan tulis. c. Selanjutnya, giliran Anda menuliskan satu kata di papan tulis. d. Tugas anggota tim adalah mendeskripsikan kata di papan, sedangkan peserta yang duduk di hot seat harus menebak deskripsi anggota timnya.



e. Semua deskripsi harus dalam bahasa inggris dan tidak boleh dipraktikkan, tidak boleh dieja, apalagi menyebutkan kata yang ada di papan. Misalnya untuk menebak kata “book”, mereka harus mendeskripsikan “it can be thin or thick” “it is contained of papers” “we usually read it” dan sebagainya. f. Kali menebak, batasi waktunya agar lebih menantang. g. Ganti peserta yang duduk di hot seat dengan anggota tim lain secara bergantian. h.



Setiap jawaban yang benar maka tim tersebut mendapat poin. Untuk lebih menarik, pendidik juga bisa memberikan punishment jika ada pelanggaran atau tebakan yang salah. Misal dengan, memberi bedak di wajah tim yang kalah.



4. Flash Card Kartu flash card sangat marak di jumpai untuk pembelajaran bahasa di kelas. Penggunaan kartu flash card akan bermanfaat untuk perkembangan otak sebelah kanan. Game ini dapat dimulai dengan guru menunjukkan sebuah gambar kepada siswa. Guru kemudian melakukan tanya jawab dengan siswa untuk mempelajari kosakata bahasa Inggris dalam Game. What it this animal picture? Gambar hewan apakah ini? I think It’s a house Saya berpikir Itu Kuda No, It’s a girrafe Bukan, Itu jerapah 5. Bola Keberuntungan Bola keberuntungan adalah contoh Game untuk menambah Kosakata Bahasa Inggris yang mengasyikkan. Dari namanya tentu sudah memahami sistem kerjanya. Game ini meminta siswa untuk mengambil bola yang sudah diberi angka. Setiap angka mengebawahi amplop yang berisi persoalan. Apabila jawaban siswa benar maka dapat siswa boleh kembali



ketempat duduk. Penggunaan game ini memberikan manfaat untuk melatih keceradasan menjawab persoalan dan keberanian siswa maju ke depan kelas. 6. Lempar Tangkap Bola Tidak banyak orang mengetahui  contoh Game untuk menambah kosakata bahasa Inggris melalui game lempar tangkap bola dapat diaplikasikan di dalam kelas. Game ini memberikan manfaat untuk melatih konsentrasi sehingga menurunkan risiko siswa ramai dikelas. Proses permaianan diawali dari guru melontarkan bola kepada salah siswa. Guru tersebut memberikan sebuah pertanyaan kepada siswa untuk dijawab. Setelah itu lemparan dan pertanyaan lanjut di siswa. What the meaning of apple? Apakah arti dari buah apel? Where do you came from? Dari mana asalmu? Can you speak English? Dapatkah dirimu berbicara Bahasa Inggris ? 7. Game Sentence Attack Sentence attack merupakan modifikasi game time attack. Berawal dari guru memberikan sebuah kata. Kemudian meminta seorang siswa tersebut membuat frasa dari kata yang sudah diberikan dan berlanjut ke antar siswa. Apabila terdapat siswa yang tidak bisa melanjutkan maka diberikan hukuman ringan oleh guru. Game ini mendidik siswa untuk fokus memperhatikan kata kunci untuk mengembangkan frasa dan contoh Greeting dalam bahasa Inggris.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Belajar sambil bermain disebut sebagai metode pembelajaran. Sedangkan metode pembelajaran adalah salah satu dari beberapa unsur terciptanya efektivitas pendidikan dan pelatihan (Diklat). Bermain yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya akan disukai oleh anak-anak melainkan juga sangat bermanfaat bagi perkembangan anak dan selain itu pula dengan bermain, energy yang dimiliki anak yang berlebihan akan dapat tersalurkan dengan baik. Dalam bermain anak juga belajar, seperti belajar bersosialisasi dan bekerja sama serta belajar yang lainya. Melihat pentingnya kegiatan bermain bagi anak, maka bermain bisa juga diterapkan pada kontek pembelajaran di sekolah, salah satunya adalah belajar bahasa Inggris. Dalam menggunakan game untuk pembelajaran guru perlu memperharikan beberapa hal di antaranya adalah instruksi, pengaturan kelas, dan kesesuaian game dengan tujuan pembelajaran. Manfaat penggunaan game itu bisa diterapkan untuk mengajarkan baik keterampilan makro seperti membaca, menulis, mendengar dan berbicara maupun ketrampilan mikro seperti pengucapan, penguasaan grammar, dan kosa kata. Game yang baik adalah game yang bisa membuat kita belajar tanpa menghilangkan sisi menyenangkan dari game tersebut. Ada beberapa kriteria yang bisa diperhatikan saat memilih game untuk belajar Bahasa Inggris, yaitu akurat, efektif, menyenangkan dan mudah



untuk dimainkan. Contoh games dalam pembelajaran Bahasa Inggris seperti Giant Steps, I see, dan Simon Says. B. Saran Sebagaimana yang telah penyusun paparkan dalam makalah Learning English Through Games, maka penyusun dapat memberikan saran kepada pendidik maupun calon pendidik agar dalam melaksanakan pembelajaran melalui metode permainan ini harus dengan persiapan yang matang, dan dalam pemilihan game yang akan digunakan juga harus sesuai dan cocok dengan materi yang akan disampaikan, sehingga penggunaan game ini dapat sesuai dengan materi pembelajaran sehingga hasil pembelajaran dapat sesuai dengan apa yang diharapkan sebelumnya. Selainitu, gunakan game yang mudah untuk dimainkan



DAFTAR PUSTAKA Afif



Aulia



Nurani.2017.



Bermain



Sambil



Belajar.



[online],



https://www.kompasiana.com>, diakses 1 Juni 2020. Zulvia Trinova.2012. Hakikat Belajar dan Bermain Menyenangkan Bagi Peserta Didik.[pdf], https://www.reseachgate.net>, diakses 1 Juni 2020. Anonim.2017.Teaching-English-Through-Games.[pdf], http://staff.uny.ac.id/, diakses 2 Juni 2020. Puspa Bahari.2020. Mungkinkah untuk Belajar Bahasa Inggris Melalui Game. [online],https://solveeducation.org/blog/id/belajar-bahasa-inggris-melaluigame/, diakses 2 Juni 2020. Nurjaya.2016.



Ayo



Belajar



Bahasa



Inggris



Sambil



Bermain.[online],



https://www.kampunginggris.id/, diakses 2 Juni 2020. Anonim.2020.Berbagai



Jenis



Alat



Permainan



Edukatif.[pdf],



https://www.asikbelajar.com/jenis-jenis-alat-permainan-edukatif-ape/, diakses 3 Juni 2020.