Makalah Budaya Organisasi Sekolah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Mata Kuliah



KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU ORGANISASI PENDIDIKAN BUDAYA ORGANISASI SEKOLAH Pengampu Dr. Ngurah Ayu Nyoman M, M.Pd.



Oleh Slamet Umar NPM : 19510133 Sutinem NPM : 19510143 Siti suhani NPM : 19510138



PROGRAM STUDY MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCASARJANA (S-2) UNIVERSITAS PGRI SEMARANG



Desember 2019



Mata Kuliah



KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU ORGANISASI PENDIDIKAN BUDAYA ORGANISASI SEKOLAH Pengampu Dr. Ngurah Ayu Nyoman M, M.Pd.



Oleh Slamet Umar NPM : 19510113 Sutinem NPM : 19510143 Siti suhani NPM : 19510138



PROGRAM STUDY MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCASARJANA (S-2) UNIVERSITAS PGRI SEMARANG



November 2019



i



KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Dengan pentunjuknya sehigga kami dapat menyelesaikan makalah kami, yang berjudul Budaya Organisasi Sekolah. Makalah ini membahas Budaya Organisasi Sekolah yang ada di Indonesia. Materi ini menguraikan tentang budaya-budaya organisasi yang ada di Indonesia. Berbagai budaya yang ada di seiap organisasi menjadi sumber kekayaan yang mewarnai setiap organisasi yang ada di Indonesia. Setiap organisasi memiliki budaya sebagai satu ciri khas tersendiri bagi organisasi. Kesamaan dan perbedaan setiap organisasi dengan bernagai pengelolaannya, akan memberi semangat pada organisasi. Pembahasan lebih lanjut akan disampaikan pada bab-bab selanjutnya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis, maupun pembaca dan juga untuk dunia Pendidikan di Indonesia. Kritik dan saran kami harapkan dapat membantu kekurangan makalah ini. Susukan, 27 Desember 2019 Penulis



ii



DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI



…………………………………… i …………………………………….…… ii …………………………………………… iii



BAB I PENDAHULUAN



……………………………………. 1



A. Latar Belakang



……………………………………. 1



B. Rumusan Masalah



……………………………………. 2



C. Tujuan dan Manfaat



…………………………………………… 2



BAB II PEMBAHASAN



……………………………………. 5



A



Pengertian Budaya Organisasi Sekolah



……………………. 3



B



Prinsip Manajemen Budaya Sekolah



………………. 6



C



Karakteristik Budaya Sekolah



D



Manfaat Pengembangan Budaya Sekolah



BAB III PENUTUP



……………………. 8 ………………….. 9



……………………………………. 11



A. Kesimpulan



……………………………………. 11



B. Saran



……………………………………. 11



DAFTAR PUSTAKA



……………………………………. 13



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, sesuai amanat UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. telah melahirkan berbagai kebijakan ditingkat satuan pendidikan tentang upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Pengembangan kualitas sekolah didukung dengan adanya instrumentinstrument yang memberikan gambaran kepada pengelola sekolah. Bagaimana merencanakan,



mengorganisasikan,



melaksanakan



serta



mengevaluasi



perkembangan sekolahnya dari berbagai bidang. Namun berbagai perubahan kebijakan ini sebagaian besar belum dapat mengembangkan budaya sekolah dalam rangka menanamkan nilai-nilai kepada peserta didiknya. Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan strategi tercapainya sekolah unggul adalah memiliki budaya organisasi yang kuat. Budaya organisasi yang kuat mampu menyelaraskan elemen yang berkaitan terhadap keberlangsungan sekolah. Hal ini dimulai dari kepala sekolah, guru, siswa dan orang tua siswa. Semua komponen harus mampu menjalin komunikasi dengan baik. Budaya organisasi itu bisa dirasakan keberadaannya melalui perilaku anggota karyawan di dalam organisasi itu sendiri. Kebudayaan tersebut memberikan pola, cara-cara berfikir, merasa menanggapi dan menuntun para anggota dalam organisasi. Oleh karena itu, budaya organisasi akan berpengaruh juga terhadap efektif atau tidaknya suatu organisasi. Budaya organisasi sekolah diharapkan menjadi penopang keberhasilan lembaga dalam mengadakan proses pendidikan. Hal ini diterapkan diberbagai sekolah melihat kondisi masyarakat yang sedang mengalami perubahan. Perubahan sebagai akibat dari percepatan arus informasi dan komunikasi. Budaya organisasi sekolah merupakan norma-norma dan nilai-nilai yang mengarahkan semua perilaku personil sekolah.



1



2



Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu dari hal tersebut adalah membangun budaya sekolah dengan baik. Budaya sekolah merupakan kultur organisasi dalam konteks persekolahan. B. Rumusan Makalah 1.



Apakah Pengertian Organisasi Sekolah?



2.



Apakah Prinsip Manajemen Budaya Sekolah?



3.



Apakah Karakteristik Budaya Sekolah?



4.



Apakah Manfaat Pengembangan Budaya Sekolah?



C. Tujuan dan Manfaat 1.



Apakah Pengertian Organisasi Sekolah?



2.



Apakah Prinsip Manajemen Budaya Sekolah?



3.



Apakah Karakteristik Budaya Sekolah?



4.



Apakah Manfaat Pengembangan Budaya Sekolah?



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Organisasi Sekolah Kebudayaan sebenarnya adalah istilah sosiologis untuk tingkah-laku yang bisa dipelajari. Dengan demikian tingkah laku manusia bukanlah diturunkan seperti tingkah-laku binatang tetapi yang harus dipelajari kembali berulang-ulang dari orang dewasa dalam suatu generasi. Budaya adalah apa yang dilakukan orang dan apa arti tindakan mereka bagi diri mereka. Budaya adalah gagasan, kepentingan, nilai-nilai dan sikap yang disumbangkan oleh kelompok. Perilaku merupakan cerminan budaya dan kepemimpinan. Hal yang dilakukan orang



dalam organisasi



mencerminkan budaya organisasi. Menurut Masaong & Tilomi “budaya sekolah diartikan sebagai sistem makna yang dianut bersama oleh warga sekolah yang membedakannya dengan sekolah lain”. Menurut Deal & Peterson “budaya sekolah adalah sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbolsimbol yang dipraktikkan oleh kepala sekolah, guru, petugas administrasi, siswa, dan masyarakat sekitar sekolah”. Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra sekolah tersebut di masyarakat luas. budaya sekolah sebagai karakteristik khas sekolah yang dapat didefinisikan melalui nilai yang dianutnya, sikap yang dimilikinya, kebiasaan-kebiasaan yang ditampilkannya, dan tindakan yang ditunjukkan oleh seluruh personel sekolah yang membentuk satu kesatuan khusus dari sistem sekolah. Menurut Riduwan bahwa “ budaya sekolah yang kerap disebut dengan iklim kerja yang menggambarkan suasana dan hubungan kerja antara sesama guru, antara guru dan kepala sekolah, antara guru dengan tenaga kependidikan lainnya serta antar dinas dilingkungannya merupakan wujud dari lingkungan kerja yang kondusif”.



3



4



Sekolah sebagai suatu organisasi, memiliki budaya tersendiri yang dibentuk dan dipengaruhi oleh nilai-nilai, persepsi, kebiasaan-kebiasaan, kebijakan-kebijakan pendidikan, dan perilaku orang-orang yang berada di dalamnya. Sebagai suatu organisasi, sekolah menunjukkan kekhasan, yaitu pembelajaran. Jadi, dapat disimpulkan bahwa budaya sekolah adalah sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh kepala sekolah, guru, petugas administrasi, siswa, dan masyarakat sekitar sekolah. Budaya memiliki Nilai 1. Budaya diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang dan setiap kelompok orang-orang. 2. Budaya dipandang sebagai sesuatu yang lebih dinamis, bukan sesuatu yang kaku dan statis. 3. Marvin Bower seperti disampaikain oleh Alan Cowling dan Philip James (1996), secara ringkas memberikan pengertian budaya sebagai “cara kita melakukan hal- hal di sini”. Budaya organisasi ditandai adanya sharing atau berbagi nilai dan keyakinan yang sama dengan seluruh anggota organisasi. Budaya organisasi dapat dibagi ke dalam dua dimensi (Edgar Schein , 2002) yaitu : a.



Dimensi eksternal: misi dan strategi, tujuan, pencapaian tujuan, pengukuran dan koreksi



b.



Dimensi internal : bahasa, perbedaan kelompok inklusi dan ekslusi, distribusi kekuatan dan status, pengembangan norma, keintiman, pertemanan, dan cinta; reward and punishment; dan ideologi dan religi. Pada bagian lain, Edgar Schein mengetengahkan sepuluh



karateristik budaya organisasi, mencakup : (1) perilaku yang diamati: bahasa, tradisi, dll; (2) norma kelompok: standar dan nilai; (3) penyebaran nilai: publikasi, dll; (4) filosofi formal: misi; (5) aturan permaianan: aturan semua perilaku organisasi; (6) climate: climate of group in interaction; (7)



5



skill;



(8) kemampuan



berpikir,



pelaksanaan, paradigma:



berbagi



pengetahuan/sosialisasi; (9) share pemahaman di kelompok; dan (10) simbol. Fred Luthan (1995) enam karakteristik budaya organisasi, yaitu : (1) keberaturan cara bertindak dari para anggota yang tampak teramati. Ketika anggota organisasi berinteraksi dengan anggota lainnya, mereka mungkin menggunakan bahasa umum, istilah, atau ritual tertentu; (2) standar perilaku; (3) nilai-nilai inti yang dianut bersama oleh seluruh anggota organisasi, misalnya tentang kualitas produk yang tinggi, absensi yang rendah atau efisiensi yang tinggi; (4) philosophy; yakni adanya kebijakan-kebijakan yang berkenaan dengan keyakinan organisasi dalam memperlakukan pelanggan dan karyawan (5) rules; yaitu adanya pedoman yang ketat, dikaitkan dengan kemajuan organisasi (6) organization climate; merupakan perasaan keseluruhan (an overall “feeling”) yang tergambarkan dan disampaikan melalui kondisi tata ruang, cara berinteraksi para anggota organisasi, dan cara anggota organisasi memperlakukan dirinya dan pelanggan atau orang lain. John P. Kotter dan James L. Heskett (1998) memaparkan pula tentang tiga konsep budaya organisasi yaitu : (1) budaya yang kuat; (2) budaya yang secara strategis cocok; dan (3) budaya adaptif. Organisasi yang memiliki budaya ditandai oleh : 1. Adanya kecenderungan hampir semua manajer /pengelola menganut bersama seperangkat nilai dan metode menjalankan usaha organisasi. 2. Personal individu/kelompok baru mengadopsi nilai-nilai ini dengan sangat cepat. 3. Seorang eksekutif baru bisa saja dikoreksi oleh bawahannya, selain juga oleh bossnya, jika dia melanggar norma-norma organisasi.



6



4. Gaya dan nilai dari suatu budaya yang cenderung tidak banyak berubah dan akar-akarnya sudah mendalam, walaupun terjadi penggantian manajer/ pengelola. 5. Nilai-nilai dan perilaku yang dianut bersama membuat orang merasa nyaman dalam bekerja, rasa komitmen dan loyalitas membuat orang berusaha lebih keras lagi. 6. Dalam budaya yang kuat memberikan struktur dan kontrol yang dibutuhkan, tanpa harus bersandar pada birokrasi formal yang mencekik yang dapat menekan tumbuhnya motivasi dan inovasi. B. Prinsip Manajemen Budaya Sekolah Pengetahuan dan kesopanan para personil sekolah yang disertai dengan kemampuan untuk memperoleh kepercayaan dari siapa saja akan memberikan kesan yang meyakinkan bagi orang lain. Dimensi ini menuntut para guru, staf dan kepala sekolah tarmpil, profesional dan terlatih dalam memainkan perannya memenuhi tuntutan dan kebutuhan siswa, orang tua dan masyarakat. Menurut Mulyasa, upaya pengembangan budaya sekolah seyogyanya mengacu kepada beberapa prinsip berikut ini : 1.



Berfokus pada Visi, Misi, dan Tujuan sekolah. Pengembangan budaya sekolah harus senantiasa sejalan dengan bisi, misi, dan tujuan sekolah. Fungsi visi, misi, dan tujuan sekolah adalah mengarahkan pengembagnan budaya sekolah. Visi tentang keunggulan mutu misalnya, harus disertai dengan program-program yang nyata mengenai penciptaan budaya sekolah.



2.



Penciptaan Komunikasi Formal dan Informal. Komunikasi merupakan dasar bagi koordinasi dalam sekolah, termasuk dalam menyamaikan pesan-pesan pentingnnya budaya sekolah, termasuk dalam meyampaikan pesan-pesan pentingnnya budaya sekolah, komunikasi informal sama pentingnnya dengan komunikasi formal. Dengan demikian kedua jalur komunikasi tersebut perlu digunakan dalam menyampaikan pesan secara efektif dan efisien.



7



3.



Inovatif dan Bersedia Mengambil Resiko. Salah satu dimensi budaya organisasi adalah inovasi dan kesediaan mengambil resiko. Setiap perubahan budaya sekolah menyebabkan adanya resiko yang harus diterima khususnya bagi para pembaharu. Ketakutan akan resiko menyebabkan kurang beraninya seorang pemimpin mengambil sikap dan keputusan dalam waktu cepat.



4.



Memiliki strategi yang jelas. Pengembangan budaya sekolah perlu ditopang oleh strategi dan program. Strategi mencakup cara-cara yang ditempuh sedangkan program menyengkut kegiatan operasional yang perlu dilakukan. Strategi dan program merupakan dua hal yang selalu berkaitan.



5.



Berorientasi Kinerja. Pengembangan budaya sekolah perlu diarahkan pada sasaran yang terdapat mungkin dapat diukur. Sasaran yang dapat diukur akan mempermudah pengukuran capaian kinerja darsuatu sekolah.



6.



Sistem evaluasi yang jelas. Untuk mengetaui kinerja pengembangan budaya sekolah perlu dilakukan evaluasi secara rutin dan bertahap : jangka pendek, sedang, dan jangka panjang. Karena itu perlu dikembangkan sistem evaluasi terutama dalam hal kapan evluasi dilakukan, siapa yang melakukan dan mekanisme tindak lanjut yang harus dilakukan.



7.



Memiliki Komitmen yang Kuat. Komitmen dari pimpinan dan warga sekolah sangat menetukan implementasi program-program pengembagnan budaya sekolah. Banyak bukti menunjukan bahwa komitmen yang lemah terutama dari pimpinan menyebabkan program-program tidak terlaksana degnan baik.



8.



Keputusan berdasarkan consensus. Ciri budaya organisasi yang positif adalah pengambilan keputusan partisipatif yang berujung pada pengambilan keputusan secara consensus. Meskipun hal itu tergantung pada pengambilan keputusan, namun pada



8



umumnya consensus dapat meningkatkan komitmen anggota organisasi dalam melaksanakan keputusan tersebut. 9.



Sistem Imbalan yang Jelas. Pengambilan budaya sekolah hendaknnya disertai dengan sistem imbalan meskipun tidak selalu dalam bentuk barang atau uang. Bentuk lainnya adalah penghargaan atau kredit poin terutama bagi siswa yang menunjukan perilaku positif yang sejalan dengan pengembangan budaya sekolah.



10. Evaluasi diri, Merupakan salah satu alat untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi disekolah. Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan curah pendapat atau menggunakan skala penilaian diri. Kepala sekolah dapat mengembagnkan metode penilaian idri yang berguna bagi pengembangan budaya sekolah. C. Karakteristik Budaya Sekolah Selain itu menurut Chatab , Karakteristik budaya sekolah dapat dipandang menurut hirarki basic assumption, values,dan norms sebagai berikut : 1. Obeserved behavioral regularities : ditandai dengan adanya keberaturan cara bertindak dari seluruh anggota sekolah yang dapat diamati. Keberaturan berbentuk acara-acara ritual tertentu, bahasa umum yang digunakan atau simbol-simbol tertentu, yang mencerminkan nilai-nilai yang dianut oleh anggota sekolah. 2. Norms; budaya organisasi di sekolah ditandai pula oleh adanya normanorma yang berisi tentang standar perilaku dari anggota sekolah, baik bagi siswa maupun guru. 3. Dominant values; jika dihubungkan dengan tantangan pendidikan Indonesia dewasa ini yaitu tentang pencapaian mutu pendidikan, maka budaya organisasi di sekolah seyogyanya diletakkan dalam kerangka pencapaian mutu pendidikan di sekolah. Nilai dan keyakinan akan



9



pencapaian mutu pendidikan di sekolah hendaknya menjadi hal yang utama bagi seluruh warga sekolah. 4. Philosophy; budaya organisasi ditandai dengan adanya keyakinan dari seluruh anggota organisasi dalam memandang tentang sesuatu secara hakiki, misalnya tentang waktu, manusia, dan sebagainya, yang dijadikan sebagai kebijakan organisasi. Jika kita mengadopsi filosofi dalam dunia bisnis yang memang telah terbukti memberikan keunggulan pada perusahaan, di mana filosofi ini diletakkan pada upaya memberikan kepuasan kepada para pelanggan, 5. Rules; budaya organisasi ditandai dengan adanya ketentuan dan aturan main yang mengikat seluruh anggota organisasi. Setiap sekolah memiliki ketentuan dan aturan main tertentu, baik yang bersumber dari kebijakan sekolah setempat, maupun dari pemerintah, yang mengikat seluruh warga sekolah dalam berperilaku dan bertindak dalam organisasi. Organization climate; budaya organisasi ditandai dengan adanya iklim organisasi. D. Manfaat Pengembangan Budaya Sekolah Menurut Chatab, budaya sekolah bermanfaat sebagai : 1.



Identitas, yang merupakan ciri atau karakter organisasi,



2.



Pengikat/pemersatu seperti bahasa sunda yang bergaul dengan orang sunda, sama hobi olahraganya,



3.



Sources,misalnya inspirasi,



4.



Sumber penggerak dan pola perilaku,



5.



Kemapuan meningkatkan nilai tambah,



6.



Pengganti formalisasi, seperti olahraga rutin jumat yang tidak dipaksa,



7.



Mekanisme adaptasi terhadap perubahan seperti adanya rumah susun”. Selain beberapa manfaat diatas, manfaat lain bagi individu dan



kelompok adalah : 1.



Meningkatkan kepuadan kerja



2.



Pergaulan lebih akrab



10



3.



Disiplin menigkat



4.



Pengawasan fungsional bisa lebih ringan



5.



Muncul keinginan untuk selalu ingin berbuat proaktif



6.



Belajar dan berprestasi terus serta



7.



Selalu ingin memberikan yang terbaik bagi sekolah, keluarga, orang lain dan diri sendiri.



BAB III PENUTUP A.



Simpulan Budaya adalah apa yang dilakukan orang dan apa arti tindakan mereka bagi diri mereka. Budaya adalah gagasan, kepentingan, nilai-nilai dan sikap yang disumbangkan oleh kelompok. Prinsip Manajemen Budaya Sekolah : a. Berfokus pada Visi, Misi, dan Tujuan sekolah. b. Penciptaan komunikasi Formal dan Informal. c. Inovatif dan bersedia mengambil resiko. d. Memiliki strategi yang jelas. e. Berorientasi kinerja. f.



Sistem evaluasi yang jelas.



g. Memiliki komitmen yang kuat. h. Keputusan berdasarkan consensus. i.



Sistem imbalan yang jelas.



j.



Evaluasi diri. Manfaat pengembangan budaya sekolah :



a. Identitas, yang merupakan ciri atau karakter organisasi, b. Pengikat/pemersatu seperti bahasa sunda yang bergaul dengan orang sunda, sama hobi olahraganya, c. Sources,misalnya inspirasi, d. Sumber penggerak dan pola perilaku, e. Kemapuan meningkatkan nilai tambah, f.



Pengganti formaslisasi, seperti olahraga rutin jumat yang tidak dipaksa,



g. Mekanisme adaptasi terhadap perubahan seperti adanya rumah susun. B.



Saran Makalah ini bisa membantu setiap sekolah dalam mendalami tentang organisasi sekolah, baik pengertian dan manfaatnya. Manfaat organisasi



11



12



sekolah dapat dirasakan jika setiap sekolah mendalami keberadaan manfaat organisasi sekolah ini. Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran dalam hal Manajemen Budaya Sekolah bagi pembaca. Dan makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak, utamanya bagi penyusun dan pembaca



13



DAFTAR PUSTAKA Soegeng Ysh A.Y & Abdullah Ghufron. 2016, Landasan Kependidikan (Jilid 1), Yogyakarta. Magnum Pustaka Utama2008. Slide, 1. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi Pendidikan [Compatibility Mode], slide 75-85 Sugiyono, Manajemen Pendidikan (Untuk Kalangan Sendiri), PPS IAIN Walisongo, Semarang, 2016. https://kelakss.blogspot.com/2017/06/makalah-iklim-dan-budaya-sekolah.html https://rhoni45.blogspot.com/2016/04/budaya-organisasi-sekolah-efektif.html http://santoson111.blogspot.com/2019/01/makalah-manajemen-budayasekolah.html