Makalah Chasis TTG Rem Cakram [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SISTEM REM CAKRAM MAKALAH



diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Chasis Otomotif dengan dosen pengampu Drs. Tatang Permana, M.Pd.



disusun oleh :



Dika Candra M. P



1501214



Ivan Naufal



1505987



DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2018



KATA PENGANTAR



Assalamua’laikum Warrahmatullohi wabarrakatuh Alhamdulillahirabbilalamin, Rasa Syukur tak akan bosan kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena sampai detik ini curahan nikmat dan kasih sayang-Nya tak henti mengalir, hingga atas dasar kuasa-Nya itulah kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat dan salam semoga tetap mengalir kepada mahluk paling mulia, pemimpin paling bijaksana, teladan paling sempurna Rasulullah SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, para pengikutnya, sampai kita selaku umatnya sampai akhir zaman, amin yaa rabbal alamin. Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara materi maupun dorongan motivasi, terlebih kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Tatang Permana ,M.Pd. selaku dosen pengampu yang telah memberikan arahan dan bimbingannya selama perkuliahan. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan, kami penulis membutuhkan kritik dan saran dari pembaca. Terima kasih Wassalamua’laikum Warrahmatullohi wabarrakatuh



Bandung, 11 Maret 2018



Penyusun



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ................................................................................... .i DAFTAR ISI .................................................................................................. .ii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. ..1 A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1 C. Tujuan Pembuatan Makalah ................................................................. 2 D. Metoda Pemecahan Masalah ................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3 A. Sejarah Rem Cakram ........................................................................... 3 B. Pengertian Rem Cakram ..................................................................... 4 C. Fungsi Rem Cakram ............................................................................. 5 D. Jenis-jenis Rem ................................................................................... 5 E. Macam Macam Rem pada kendaraan ................................................. 6 F. Kompenen Rem Cakram ..................................................................... 7 G. Sistem Rem Cakram ............................................................................ 10 H. Kelebihan dan Kerkurangan Rem Cakram ......................................... 11 I. Analysis dan Perhitungan .................................................................... 13 BAB III PENUTUP ....................................................................................... 18 A. Kesimpulan ......................................................................................... 18 B. Saran ..................................................................................................... 18 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 19 LAMPIRAN ................................................................................................... 20



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Rem mempunyai peranan yang sangat penting dalam teknik kendaraan dan teknik transportasi demi keamaan dan keselamatan dalam berkendara. Pada dasarnya rem mempunyai fungsi untuk memperlambat dan mengatur gerakan suatu putaran. Adapun rem yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut (dapat bekerja dengan baik dan cepat, dapat dipercaya dan mempunyai daya tekan yang cukup, mudah diperiksa dan disetel) Walaupun sistem rem itu sangatlah penting, namun banyak diantara masyarakat umum yang belum memahami dan mengerti fungsi, cara kerja dan jenisjenis dari rem tersebut. Oleh karena itu penulis membuat makalah ini bertujuan untuk memperkenalkan fungsi, cara kerja, dan jenis-jenis dari rem itu sendiri. Dengan adanya makalah ini diharapkan kita bisa lebih mengenal fungsi, cara kerja dan jenis-jenis rem serta bisa menambah dan memperluas wawasan kita terutama mengenai sistem rem.



B. RUMUSAN MASALAH Permasalahan yang akan kita bahas adalah: 1. Apa itu Rem Cakram ? 2. Apa fungsi dari rem? 3. Apa saja jenis jenis dari rem? 4. Apa komponen dari rem cakram? 5. Bagaimana system kerja dari rek cakram ? 6. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari rem cakram dibandingkan dengan rem tromol?



1



2



C. TUJUAN Tujuan dari penulisan makalah ini adalah: 1. Mengetahui prinsip dari rem cakram 2. Mengetahui komponen dari rem cakram 3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari rem cakram.



D. METODE PEMECAHAN MASALAH Metode yang digunakan untuk pemecahan masalah ini adalah studi pustaka yang diambil dari berbagai sumber baik buku maupun internet.



BAB II PEMBAHASAN



A. Sejarah Rem Cakram Sistem rem pada 120 tahun yang lalu sangat begitu sederhana. Sistem ini hanya berbentuk balok kayu yang melalui tuas ditempelkan ke roda sehingga menimbulkan gesekan untuk memperlambat kendaraan. Sistem ini bahkan lebih sederhana daripada rem sepeda mini. Tentu saja saat itu rem tadi dianggap cukup karena kecepatan kendaraan pun sedemikian rendahnya, bahkan lebih pelan daripada seseorang yang berlari. Tapi seiring meningkatnya teknologi dan kecepatan, mau tak mau rem pun mengalami evolusi. Baru pada 1902, atau sekitar 17 tahun setelah mobil bermesin pertama dibuat, timbul kebutuhan akan rem yang lebih memadai. Louis Renault disebut sebagai salah satu pionir rem teromol. Rem model drum dengan sepatu rem di dalamnya, membuat sistem pengereman ini sangat efektif di zamannya. Masih di tahun sama, William Lanchester dari Inggris mematenkan jenis rem baru yakni cakram. Modelnya lebih sederhana dan mampu membuang panas lebih cepat. Sayangnya, konsep itu belum bisa diterima di masanya. Bentuk rem terbuka membuat debu mudah mengotori sepatu rem, lagipula ketika itu belum diperlukan rem yang mampu melepas panas secara cepat. Alhasil, hampir semua mobil di dunia menggunakan rem teromol. Perkembangan Teknologi Memasuki era 1910-an, kegilaan orang akan balap mulai berkembang. Sistem rem pun lantas mengalami lompatan signifikan di 1918 ketika Malcolm Loughead, salah satu pendiri Lockheed Aircraft Corporation menemukan sistem hidraulis. Memanfaatkan hukum bejana dari Bernoulli, Sistem rem hidraulis memungkinkan kita mengerem dengan tenaga injakan pedal lebih sedikit. Memasuki era 1950-an yang banyak disebut sebagai era keemasan dunia otomotif pasca Perang Dunia, kecepatan mobil semakin menggila. Di saat inilah pabrikan mobil teringat kembali akan penemuan William Lanchester yakni rem cakram.



3



4



Chrysler pun menjadi pabrikan pertama yang mengaplikasikan rem cakram yang digabung dengan sistem hidraulis.Sejak saat itu perkembangan teknologi rem agak tersendat karena sudah dianggap memadai. Butuh sekitar 20 tahun untuk menyadari bahwa sistem pengereman mobil memiliki cacat bawaan yang mengerikan.Saat direm keras hingga mengunci, mobil tidak akan bisa dikendalikan sama sekali. Fenomena ini merenggut banyak nyawa sampai akhirnya ABS ditemukan. ABS di keempat roda yang dikendalikan penuh oleh komputer pertama kali hadir di Mercedes Benz S-Class pada 1978. Dan era pengereman modern berbasis komputer pun dimulai.Peranti elektronik lantas banyak memainkan peranan penting dalam memaksimalkan sistem rem. Kehadiran EBD (Electronic Brake- Force Distribution) makin menyempurnakan ABS dengan membagi daya pengereman sesuai kebu tuhan masing-masing roda. Bahkan memasuki 1990an, sistem pengereman dipakai sebagai salah satu perangkat penunjang sistem kontrol kestabilan. Saat mobil tidak terkendali, komputer akan mengaktifkan rem secara individual untuk mengembalikan posisi mobil. Dan sekarang, kita tinggal menikmati hasil jerih payah para penemu teknologi rem. Berkendara pun semakin nyaman dan aman.



B. Definisi Rem Cakram Pengertian rem secara umum adalah suatu sistem yang bekerja untuk memperlambat atau menghentikan perputaran. Prinsip kerja sistem rem adalah mengubah tenaga kinetik menjadi panas dengan cara menggesekan dua buah logam pada benda yang berputar sehingga putarannya akan melambat, dengan demikian laju kendaraan menjadi pelan atau berhenti dikarenakan adanya kerja rem.



Sistem rem pada kendaraan merupakan suatu komponen penting sebagai keamanan dalam berkendara, tidak berfungsinya rem dapat menimbulkan bahaya dan keamanan berkendara jadi terganggu. Oleh sebab itu komponen rem yang bergesekan ini harus tahan terhadap gesekan (tidak mudah aus), tahan panas dan tidak mudah berubah bentuk pada saat bekerja dalam suhu tinggi.



5



C. Fungsi Rem Cakram Salah satu sistem yang ada pada kendaraan adalah sistem rem. Sistem rem juga merupakan salah satu bagian dari casis kendaraan. Casis pada kendaraan sendiri terdiri dari sistem kemudi, sistem rem, sistem suspensi, roda dan ban. Pada kendaraan baik sepeda motor maupun mobil, harus ada sistem rem karena mengingat fungsi sistem rem yang sangat penting bagi kendaraan. Pada dasarnya sistem rem pada kendaraan memiliki beberapa fungsi, yaitu : 1. Untuk mengurangi laju atau kecepatan kendaraan. 2. Untuk menghentikan laju kendaraan. 3. Untuk memungkinkan kendaraan dapat parkir (rem parkir/ hand brake) ditempat yang tidak rata (pada tanjakan atau turunan). 4. Sebagai alat yang menjamin keamanan dan keselamatan pengendara.



D. Jenis – jenis Rem 1. Rem Cakram Mobil modern kebanyakan telah menerapkan piranti yang satu ini. Biasanya piranti seperti ini dapat ditemukan pada roda kendaraan baru sehingga dalam setiap penggunaannya menjadi maksimal dan terarah. Rem cakram menjadi



6



salah satu sistem pengereman modern terbaik pada mobil dan ideal untuk diterapkan pada setiap mobil, terutama yang telah memakai mesin berkapasitas CC besar. Sistem kerja rem cakram adalah dengan menjepit cakram yang biasanya dipasang pada roda kendaraan melalui caliper yang digerakkan oleh piston untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram. 2. Rem Tromol Fungsi Rem Tromol menggunakan sepasang sepatu yang menahan bagian dalam dari tromol yang berputar bersama – sama dengan roda, untuk menghentikan kendaraan. Walaupun terdapat berbagai cara pengaturan sepatu rem, jenis leading dan trailing yang paling banyak dipakai pada kendaraan penumpang dan kendaraan komersial. Rem Tromol tahan lama karena adanya tempat gesekan yang lebar diantara sepatu dan tromol, tetapi penyebaran panas agak lebih sulit dibanding dengan rem piringan karena mekanismenya yang agak tertutup. Karena itu rem tromol hanya dipakai pada roda – roda belakang yang tidak begitu banyak memerlukan tenaga pengereman. E. Macam- macam Rem pada Kendaraan Dilihat dari segi pengendalian, sistem rem dibagi menjadi empat macam yaitu; 1. Rem Tuas Rem tuas memanfaatkan sebuah tuas untuk mengaktifkan sistem pengereman. Rem tuas menjadi pilihan utama pada pengereman sepeda dan sepeda motor. 2. Rem Pedal Rem pedalmemanfaatkan sebuah pedal yang terletak didaerah kaki. Saat pedal ini diinjak, maka sistem rem akan aktif. Rem Pedal, banyak digunakan pada sepeda motor manual/bebek dan pada mobil. 3. Rem Parkir Jenis rem selanjutnya, diaktifkan ketika tuas rem ditarik. Meski sama-sama menggunakan tuas, rem parkir dan rem tuas berbeda. Rem parkir memiliki fitur Lock. Sehingga saat tuas ini ditarik, maka tuas rem tidak kembali ke posisi semula dan menahan pengereman untuk tetap aktif.



7



4. Rem Elektrik Jenis rem terakhir, juga banyak diaplikasikan belakangan ini. Karena jenis ini lebih praktis. Rem Elektrik pada dasarnya sama seperti rem parkir namun tidak secara manual, melainkan dikendalikan secara elektronik melalui sentuhan tombol.



F. Komponen Rem Cakram a. Disk Brake (Piringan) Komponen pertama, adalah piringan rem atau disc brake. Fungsi piringan adalah sebagai media penekanan oleh kampas rem untuk menimbulkan efek braking. Disc brake berbahan baja karena komponen ini harus menahan panas yang dihasilkan dari gaya gesek yang terjadi saat proses pengereman. Piringan sendiri memiliki dua jenis. 1. Ventilated Disc Jenis Ventilated disc banyak diaplikasikan pada rem cakram sepeda motor. Cirinya, jenis ini memiliki lubang disekitar piringan dan biasanya memiliki bentuk yang lebih tipis. Lubang itu akan dimaksimalkan untuk proses pendinginan piringan. 2. Solid Disc Solid disc akan kita temui pada rem cakram mobil. Piringan ini juga berbahan besi baja namun memiliki ketebalan yang lebih besar dan tidak terdapat lubang disekitar piringan. Hal ini memungkinkan daya pengereman bisa lebih kuat.



b. Kampas Rem Kampas rem atau brake pad adalah komponen yang berfungsi menekan piringan rem saat proses pengereman diaplikasikan. Untuk menghasilkan pengereman yang optimal, brake pad harus memiliki gaya gesek yang besar dan dapat pula menahan panas.



8



Dulu, brake pad dibuat dari bahan asbes, namun saat ini penggunaan asbes pada komponen otomotif sudah dilarang karena debu asbes tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Saat ini, bahan yang marak dipakai adalah paduan keramik dan serbuk besi. Dengan bahan ini, maka gesekan yang dihasilkan bisa lebih besar dengan panas yang wajar dan pastinya lebih ramah lingkungan.



c. Kaliper Rem Kaliper rem adalah komponen yang akan mengubah tekanan fluida menjadi gerakan mekanis yang akan menekan brake pad. Singkatnya, tekanan hidraulik yang masuk ke kaliper akan diubah menjadi gerakan mekanis untuk menjepit brake pad. Brake Caliper memiliki dua jenis yaitu 1. Single Piston (Floating Caliper) Tipe pertama hanya memiliki satu piston yang aktif bergerak untuk menekan brake pad. Namun bukan berarti hanya satu sisi saja yang tertekan. Sisi lain otomatis tertekan karena pada tipe floating, posisi caliper bisa bergeser untuk menekan brake pad. Caliper tipe single piston juga banyak digunakan pada rem cakram motor, baik sebagai rem depan maupun rem belakang motor. Alasannya, karena cukup simple



2. Double Piston (Fixed Caliper) Untuk tipe kedua memiliki dua buah piston yang aktif menekan kedua sisi brake pad. Jenis satu ini memiliki daya pengereman yang lebih kuat dan seimbang namun konstruksi caliper jenis double piston rumit.



d. Pedal Rem Pedal atau tuas rem adalah komponen yang bertugas sebagai media untuk mengaktifkan sistem rem. Pedal rem bekerja dengan prinsip tuas sederhana. Dimana ketika tuas atau pedal yang memiliki lengan yang lebih panjang maka akan lebih mudah untuk menekan benda dengan gaya yang besar. Pedal atau tuas rem didesain seperti tuas sederhana untuk memperoleh gaya penekanan yang besar



9



dengan aksi yang kecil. Sehingga daya pengereman diharapkan juga dapat maksimal.



e. Master Rem Master silinder akan mengubah gerakan mekanis pedal rem menjadi tekanan hidraulis. Master silinder memiliki komponen piston yang terhubung dengan pedal rem. Piston ini akan menekan fluida berdasarkan hukum pascal. Master silinder juga memiliki dua jenis yaitu : 1. Tipe Tunggal Master silinder tipe tunggal memiliki satu buah piston dan satu outlet hose. Artinya keempat roda akan dikendalikan dari satu buah piston ini. 2. Tipe Tandem Master silinder tipe tandem atau ganda memiliki dua buah piston dan dua outlet hose yang akan memisahkan pengendalian roda depan dan belakang. Sistem ini lebih aman karena ketika satu piston tidak berfungsi, masih ada satu piston lagi untuk melaksanakan proses pengereman.



f. Reservoir Tank Reservoir adalah komponen yang berfungsi menampung fluida atau minyak rem cadangan. Tabung reservoir terletak menyatu dengan master silinder. didalam tabung ini biasanya memiliki sebuah sensor untuk mendeteksi level volume minyak rem. Sehingga saat sistem rem mengalami kekurangan fluida, akan ada informasi terkait di multi info display.



g. Selang Hidraulis Selang hidraulis menjadi komponen yang akan mendistribusikan fluida rem ke setiap sistem. Tekanan didalam sistem rem beragam. Sehingga selang ini juga harus dapat menahan tekanan yang beragam itu. Umumnya,selang hidraulis terbuat dari baja dengan harapan tidak terjadi kebocoran fluida pada sistem pengereman.



10



h. Piston Piston pada rem cakram berfungsi sebagai pembuka dan penutup lubang aliran minyak rem pada bak penampungan untuk menekan minyak rem ke arah kaliper.



i. Booster Rem Booster rem fungsinya sebagai assist yang akan meringankan penekanan pedal rem tanpa mengurangi daya pengereman. Booster rem akan melipat gandakan energi pengereman yang diaplikasikan oleh pengguna. Booster rem dibuat dari membran yang terhubung dengan intake manifold. Saat terdapat kevakuman di intake manifold, membran yang terhubung dengan master silinder akan menarik pedal rem namun tidak sampai melakukan pengereman. Saat pengemudi menginjak pedal rem rasanya akan sangat ringan karena sudah dibantu dengan tarikan membran booster rem. Pada mesin diesel umumnya menggunakan pompa vakum karena kevakuman di intake manifold diesel kurang signifikan.



G. Sistem Rem Cakram



Baik rem tromol maupun cakram memiliki prinsip kerja yang sama, dengan menggunakan gaya gesek. namun keduanya memiliki perbedaan cara kerja. Cara kerja rem cakram pada mobil adalah sebagai berikut;



11



1. Saat pedal ditekan oleh pengemudi, maka push rod pada pedal akan menekan piston. 2. Karena piston tertekan, akibatnya piston bergerak dan mengecilkan volume didepan piston. 3. Volume didepan piston beisikan fluida minyak rem. Karena terjadi pengecilan volume, fluida terdorong keluar melalui outlet valve menuju outlet house. 4. Hal ini akan timbul tekanan pada fluida sesuai dengan hukum pascal. Dimana tekanan pada zat cair akan diteruskan ke segala arah dengan besar yang sama. 5. Melalui selang hidraulis, tekanan fluida disalurkan ke dalam brake caliper. 6. Didalam brake caliper tekanan fluida akan diubah menjadi energi mekanis melalui piston caliper. 7. Piston caliper akan bergerak untuk menekan brake pad atau kampas rem. 8. Sehingga akan ada gaya penekanan antara brake pad dan piringan rem. Yang menyebabkan gesekan dan panas sehingga putaran rotor piringan tersebut berhenti. 9. Saat penekanan pedal rem dilepas, pegas yang berada di sekitar pedal rem akan menarik pedal rem ke posisi semula. 10. Piston didalam master silinder pun tertarik dan volume di depan piston membesar. 11. Akhirnya timbul kevakuman dan fluida akan tersedot ke dalam volume didepan piston pada master silinder. 12. Sehingga gaya pengereman antara brake pad dan piringan akan terlepas, yang menyebabkan piringan terbebas dan dapat berputar seperti semula.



H. Kelebihan dan Kekurangan Rem Cakram a. Kelebihan Rem Cakram 1. Cepat menghentikan Laju/Pakem Kelebihan yang pertama pada Rem Cakram adalah kecepatan dalam menghentikan laju kendaraan atau yang kita sebutnya pakem. Dengan model



12



jepit dan bukan gesek (pelebaran kampas rem) seperti sistem pada Drum Brake, dalam menhentikan laju akan lebih cepat. 2. Lebih Stabil dan Konsisten Penggunaan Rem Cakram lebih stabil dan konsisten dalam setiap takaran pengereman, dengan rem cakram kita tidak akan menjumpai pengereman yang terkadang tajam dan terkadang tidak seperti apabila menggunakan rem tromol. 3. Good Looking Secara Visual, dengan penggunaan Rem Cakram dapat memperindah penampilan sepeda motor atau istilahnya Lebih Good Looking daripada penggunaan Rem Tromol. b. Kekurangan Rem Cakram 1. Riskan Kerusakan dan Mudah terkena kotoran Karena rem Cakram menggunakan Disk Brake yang posisinya di luar, maka jika terjadi benturan akan merusah keseluruhan kinerja rem dan laju roda motor, selain itu debu atau kotoran juga menjadi penghambat rem cakram bekerja maksimal. Hal ini berbeda dengan rem Tromol yang posisinya didalam. 2. Kinerja Pengereman Kasar Hasil pengereman menggunakan rem Cakram lebih galak daripada rem Tromol, jadi pengereman tidak begitu halus dan cenderung kasar. Meskipun hal itu bisa disiasati dengan menekan rem secara perlahan yang membutuhkan tingkat detail dalam menekan tuas rem. 3. Risiko Rem Mengancing Untuk Disk Brake yang tidak dilengkapi dengan fitur ABS (Anti-Lock Braking System), risiko rem mengancing selalu membayangi pengguna rem cakram. Rem mengancing sangat berbahaya bila terjadi di kecepatan yang sangat tinggi dan bisa menyebabkan kecelakaan



13



I. Analysis dan Perhitungan Analisis gaya pada rem cakram (disk brake) untuk kendaraan Mitsubishi Pajero sport 2000-2004



Metode Pengolahan Data Untuk mendapatkan data-data hubungan yang diinginkan, maka dilakukan langkahlangkah pengolahan data sebagai berikut : 1. Menghitung perbandingan gaya pada pedal (K) didapat dari persamaan.



K =a / b Dimana : a = jarak dari pedal rem ke fulcrum/ tumpuan. b = jarak dari pushrod ke fulcrum / tumpuan



2. Persamaan yang digunakan untuk mencari gaya yang keluar dari pedalrem (FK) :



FK = F ⋅ a / b Dimana : FK = Gaya yang dihasilkan dari pedal rem (kgf). F = Gaya yang menekan pedal rem listrik (kgf) a /b = Perbandingan tuas pedal rem.



14



3. Persamaan untuk menghitung tekanan hidrolik (Pe) yang dibangkitkan pada master silinder yaitu :



Pe = Pe =



FK



𝑭𝑲 𝟏 .𝝅 𝒙 𝒅𝟐 𝟒



(kg / cm 2 )



0,785 dm 2 P=



F/A



Dimana : Pe = Tekanan hidrolik (kg/cm2). FK = Gaya yang dihasilkan dari pedal rem (kgf). dm = Diameter silinder pada master silinder (cm)



4. Persamaan untuk mencari gaya yang menekan pad Rem (Fp) yaitu :



Fp = Pe x 0,785 ( 𝒅𝟐 ) Dimana : Fp = Gaya yang menekan pad rem (kgf). D = Diameter silinder roda (cm). Pe = Tekanan minyak rem (kg/cm2).



5. Gaya Gesek Pengereman (Fµ). Untuk menghitung gaya gesek yang ditimbulkan oleh rem menggunakan persamaan yaitu :



Fµ=µ. Fp Dimana : Fµ = Gaya gesek pengereman (kgf)



15



µ =koefisien gesek Fp = Gaya yang menekan pad (kgf)



Data Hasil Pengujian. Dari hasil pengukuran manual dari rangkaian rem maka didapatkan data-data sebagai berikut: 1. Rem Cakram



2. Hasil pengukuran manual dari master silinder dan silinder roda pada rangkaian rem adalah: Tabel Hasil pengukuran master silinder dan silinder roda mitsubishi pajero sport. No



Bagian yang diukur



Hasil yang diukur



1



Diameter master silinder



2,38 cm



2



Diameter silinder roda



2,38 cm



Perhitungan Data Pengujian. Perbandingan pedal rem (K) K=



𝒂 𝒃



K=18,50 / 4,50 =4,11



16



Gaya yang keluar dari pedal rem (FK). Dari hasil pengukuran terhadap pedal rem Pada rangkaian rem yaitu : Jarak dari pedal rem ke fulcrum / tumpuan (a) = 18,5 cm dan Jarak dari pushrod ke fulcrum / tumpuan (b) = 4,50 maka perbandingan pedal remnya adalah 4,11. Sedangkan gaya yang menekan pedal rem adalah antara 5 Kgf sampai 25 Kgf. Disini penulis mengambil harga F = 5 Kgf FK = F.



𝒂 𝒃



atau FK= F.K



FK= 5x4,11 = 20,55 Kgf



Tekanan Hidraulik (Pe). Tekanan Hidrolik (pe) yang dibangkitkan master silinder pada rangkaian rem yang menggunakan Sistem Hidrolik menggunakan rumus : Pe = Pe =



𝑭𝑲 𝟎,𝟕𝟖𝟓𝒙𝒅𝒎𝟐



FK



𝟐𝟎,𝟓𝟓 𝟎,𝟕𝟖𝟓𝒙𝟐,𝟑𝟖𝟐



(kg / cm 2 ) =



𝟐𝟎,𝟓𝟓 𝟎,𝟕𝟖𝟓𝒙𝟓,𝟔𝟔𝟒𝟒



= 4,62155 Kg/cm2



Dimana : Pe = Tekanan hidrolik (kg/cm2). Fk = Gaya yang keluar dari pedal rem (Kgf). dm = Diameter master silinder (cm). Fk = 20.55 Kgf. Dm = 23,8 mm = 2,38 cm.



Gaya yang menekan pad rem (Fp). Gaya yang menekan pad rem menggunakan rumus :



Fp = Pe x 0,785 (d2) Dimana : Fp = Gaya yang menekan pad rem (Kgf).



17



dr = Diameter Silinder roda (cm). Pe = Tekanan Hidrolik (kg/cm2). Diketahui : Pe = 4,62155 Kg/cm2 dr = 23,8 mm = 2,38 cm Fp = Pe x 0.785 (𝑑2 )



2



= 4,62155 x 0.785 (2,38 ) 2 = 4,62155 x 0.785 x 5,6644 =20,55 Kgf



Untuk mencari Fp dapat menggunakan rumus :



Fp = FK x ( 𝒅𝒓𝟐 / 𝒅𝒎𝟐 ) Fp = FK x ( 𝟐, 𝟑𝟖𝟐 / 𝟐. 𝟑𝟖𝟐 ) Fp = 20,55 Kgf



Gaya Gesek Pengereman (Fµ). Untuk menghitung gaya gesek yang ditimbulkan oleh rem menggunakan persamaan



Fµ = µ. Fp = 0,3 x 20,55 = 6,165 Kgf



BAB III PENUTUP



A. KESIMPULAN Kesimpulan yang kami dapatkan dari uraian diatas adalah bahwa Rem yaitu alat untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan atau untuk memungkinkan parkir pada tempat yang menurun. Peralatan ini sangat penting pada keselamatan dan menjamin untuk pengendaraan yang aman. Rem juga bisa diartikan sebagai kebutuhan sangat penting untuk keamanan berkendaraan dan juga dapat berhenti ditempat manapun, dan dalam berbagai kondisi dapat berfungsi dengan baik dan aman. Rem cakram merupakan rem yang sangat responsive dibutuhkan bagi jaman sekarang dikarenakan sangat cocok untuk kendaraan yang memiliki performa engine yang besar.



B. SARAN Saran dari kelompok kami adalah selalu mempelajari ilmu tentang otomotif, selalu memeriksa rem kendaraan sebelum berpergian dan selalu mengutamakan keselamatan.



18



DAFTAR PUSTAKA



Autoexposes (2018). System Rem Cakram . Diakses dari: http://www.autoexpose.org/ 2018/ 01/ sistem-rem-cakram.html Otomotif,Teknik. (2017). Komponen-komponen Rem Cakram dan Fungsinya. Diakses dari:



https://www.teknik-otomotif.com/2017/11/komponen-komponen-rem-



cakram-dan.html Laskar, Suzuki. (2012). Kelebihan dan Kekurangan Rem Cakram dan Rem Tromol. Diakses



dari:



https://www.laskar-suzuki.com



/2012/1/kelebihan-dan-



kekurangan-dari-rem.html FamolahX.



(2011).



Prinsip



Kerja



Sistem



Rem



Cakram.



Diakses



dari:



http://famolahx.blogspot.co.id/2011/06/prinsip-rem-cakram.html Mr.Bob. (2017). Sistem dan Cara Kerja Rem Cakram Kendaraan Bermotor. Diakses dari:



http://danmogot.com/blog/artikel-15759-sistem-dan-cara-kerja-rem-



cakram.html



19



LAMPIRAN



20



21



LEMBAR HASIL DISKUSI



Hari/ Tanggal Pelaksanaan



: Selasa, 6 Maret 2018



Waktu Pelaksanaan



: 08.30 WIB



Tempat Pelaksanaan



: Ruang B1 Workshop Gedung Baru



Penanya



: Fahmi Fahrurozie 1501238 “kenapa rem cakram serang bunyi ciit ciit ciit (bunyi decitan tikus) ? penyebabnya apa ? “



Hasil Diskusi



:



Menurut kelompok kami, kenapa rem cakram berdecit ? dilihat dari bahan pembuatan dan kegunaan, komponen yang harus salah satu di korbankan dalam system pengereman antara piringan dan kampas adalah kampas remnya dikarenakan cara pembongkaran itu relative mudah. Sehingga apabila kampas rem tidak dirawt dengan baik maka akan berbunyi pada saat bergesekan. Ada pun penyebab lain yang di cari di internet adalah sebagai berikut : 1. Kampas rem kotor Dikarenakan rem cakram adalah rem yang media pengeremannya terbuka maka, bisa saja debu atau kotoran yang menempel pada kampas rem ikut bergesekan pada saat system rem cakram bekerja. 2. Kampas Rem Tipis Hal ini berkenaan dengan cara kerja rem yaitu memanfaatkan hasil gesekan yang membuat kendaraan berhenti. Media pengeremannya adalah piringan dan kampas rem. Oleh karena keausan, maka kampas rem akan cepat habis dan tipis. 3. Kampas Rem Selip. 4. Piringan/ Disk Brake sudah tipis.



22



LEMBAR HASIL DISKUSI



Hari/ Tanggal Pelaksanaan



: Selasa, 6 Maret 2018



Waktu Pelaksanaan



: 08.30 WIB



Tempat Pelaksanaan



: Ruang B1 Workshop Gedung Baru



Penanya



: Toni Kurrohmat 1500220 “Penyebab pedal rem keras dan penyebab pedal rem terlalu dalam ? “



Hasil Diskusi



:



Penyebab pedal rem keras adalah dilihat dari fungsi komponen booster yaitu untuk memperingan pedal yang digerakan oleh pengendara, maka penyebab utamanya adalah booster rem yang kurang bekerja. Bisa disebabkan karena adanya kerusakan pada saluran vakum dan air valve ataupun pada komponen utama booster. Penyebab pedal rem terlalu dalam adalah apabila dilihat dari prinsip kerja dari rem cakram yaitu dengan memanfaatkan hukum pascal (perpindahan fluida) maka tidak boleh sedikitpun udara yang masuk dan banyaknya cairan pun harus terjaga. Oleh karena itu apabila hal tersebut terjadi maka dapat mengakibatkan pedal terlalu dalam.



23



LEMBAR HASIL DISKUSI



Hari/ Tanggal Pelaksanaan



: Selasa, 6 Maret 2018



Waktu Pelaksanaan



: 08.30 WIB



Tempat Pelaksanaan



: Ruang B1 Workshop Gedung Baru



Penanya



: Widy Nur Imadudin 1500278 “bagaimana cara mengeluarkan udara palsu yang ada di system rem cakram? “



Hasil Diskusi



:



Cara membuang udara palsu pada rem cakram yaitu : 1. Tancapkan selang bleeding ke neeple bleading pada caliper rem. 2. Kocok rem dengan menekan pedal rem secara terus menerus hingga terasa keras. 3. Apabila telah terasa keras, tahan pedal rem pada posisi bawah. 4. Buka baut nipple bleeder secara cepat dan tutup kembali. 5. Akan terlihat gelembung udara keluar dari dalam nipple. 6. Lakukan langkah ini hingga beberapa kali, hingga tidak ada lagi gelembung yang keluar. 7. Saat melakukan proses bleeding pantau kondisi minyak rem agar tidak kurang, proses bleeding akan menguras sedikit demi sedikit minyak rem, sehingga anda perlu menyiapkan satu botol minyak rem baru. 8. Setelah selesai bersihkan ceceran minyak rem apabila ada, agar tidak korosif.