Makalah Demografi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demografi merupakan suatu alat untuk mempelajari perubahan-perubahan kependudukan dengan memanfaatkan data dan statistik kependudukan serta perhitungan-perhitungan secara matematis dan statistik kependudukan serta mengenai perubahan jumlah, persebaran, dan komposisi/strukturnya. Demografi mencakup batasan-batasan umum kematian, kelahiran, migrasi, dan perkawinan dengan proses penduduk dan hokum pertumbuhan penduduk. Tahap-tahap Pelaksanaan Sensus Penduduk Indonesia. Agar mendapatkan hasil yang maksimal dan sensus penduduk perlu diadakan pesiapan antara lain sebagai berikut: Badan Pusat Statistik menyiapkan daftar pertanyaan. Melatih petugas sensus untuk wawancara dengan menggunakan kuesioner.Membagi wilayah menjadi wilayah pencacahan. Satu wilayah pencacahan dapat terdiri dari satu blok sensus, dapat juga tercitni ciari beberapa blok sensus. B. Rumusan Masalah “Bagaimanakah dasar-dasar Demografi serta aspek terkait pada demografi” C. Tujuan Tujuan Umum: Untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur dan juga sebagai referensi keilmuan mengenai dasar-dasar demografi Tujuan Khusus: 1. Untuk mengetahui definisi demografi 2. Untuk mengetahui tujuan dan kegunaan demografi 3. Untuk mengetahui ruang lingkup demografi 4. Untuk mengetahui alat dalam demografi 5. Untuk mengetahui komponen demografi 6. Untuk mengetahui sumber data demografi 7. Untuk mengetahui bentuk piramida penduduk



1



D. Manfaat Manfaat dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas terstruktur dari mata kuliah pelayanan kesehatan primer dan juga untuk menambah keilmuan mengenai dasar-dasar demografi dengan aspek yang terkait demografi meliputi: penggunaan data demografi, alat demografi, komponen demografi, sumber data demografi, bentuk piramida demografi, serta factor yang mempengaruhi demografi.



2



BAB II DASAR-DASAR DEMOGRAFI



A. Definisi Demografi



Demografi berasal dari kata demos yang berarti penduduk dan grafein yang berarti gambaran. Demografi adalah ilmu yang mempelajari penduduk atau manusia terutama tentang kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk yang terjadi. Demografi sendiri sebenarnya melibatkan studi ilmiah tentang ukuran, penyebaran penduduk secara geografi maupun spasial, komposisi penduduk, dan perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Menurut pendapat Bogue (Rusli: 2012) bahwa demografi merupakan studi matematik dan statistik terhadap jumlah, komposisi dan distribusi spasial mengenai penduduk manusia yang diakibatkan karena fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.. Demografi merupakan suatu alat untuk mempelajari perubahan-perubahan kependudukan dengan memanfaatkan data dan statistik kependudukan serta perhitungan-perhitungan secara matematis dan statistik kependudukan serta mengenai



perubahan



jumlah,



persebaran,



dan



komposisi/strukturnya



(Adioetomo, 2013). Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat dikatakan bahwa demografi adalah studi tentang penduduk yang dilihat dari ukuran (jumlah), struktur/komposisi,



persebaran



ke



ruangan



serta



faktor-faktor



yang



mempengaruhi jumlah, struktur dan persebaran penduduk yaitu fertilitas, mortalitas dan migrasi di suatu wilayah tertentu. Dalam demografi terdapat aspek kependudukan yang statis dan dinamis sifatnya.



B. Tujuan dan Kegunaan Demografi Tujuan dan kegunaan dari demografi adalah sebagai berikut: 1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penududk dalam suatu daerah tertentu



3



2. Menjelaskan



pertumbuhan,



masa



lampau,



penurunan,



dan



persebarannya 3. Menggambarkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-maca, aspek organisasi social 4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan dating dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya C. Ruang Lingkup Demografi Demografi mencakup batasan-batasan umum kematian, kelahiran, migrasi, dan perkawinan dengan proses penduduk dan hokum pertumbuhan penduduk. Sedangkan, demografi formal bersifat analisis matematis dan teknik sosilogi, demography atau populations studies adalah penghubung antara penduduk dan system social. D. Alat Demografi 1. Rate Rate/angka adalah jumlah kejadian atau peristiwa demografi dalam suatu penduduk dalm periode tertentu (biasanya pada 1 tahun) dibagi penduduk at risk dalam periode tersebut. Dalam hal ini penduduk at risk adalah jumlah penduduk yang menanggung resiko (yang mengalami akibat langsung) peristiwa demografi tersebut. Rate sering dikalkulasikan per 100 atau per 1000 penduduk, agar lebih mudah di pahami artiya. Pada rate ada 2 macam, yaitu angka kasar dan angka spesifik. a. Angka kasar (Crude Rate) Angka yang dipakai untuk menghitung peristiwa demografi penduduk total, termasuk yang tidak menanggung resiko dari peristiwa tersebut. b. Angka spesifik (Specified Rate) Angka yang dipakai hanya untuk menghitung peristiwa demografi penduduk yang menanggung resiko dari peristiwa demografi tersebut.



4



2. Rasio Ukuran perbandingan satu jumlah dengan jumlah yang lainnya atau perbandingan antara dua bilangan, misalnya satu sub-grup penduduk dengan sub-grup penduduk lainnya. 3. Proporsi Ukuran perbandingan antara dua bilangan, dimana pembilangnya merupakan bagia dari penyebut atau jumlah satu sub-grup penduduk dibagi dengan jumlah seluruh penduduk. Bila proporsi ini dinyatakan dalam per 100 (persen), maka porposipun diganti menjadi presentase. 4. Konstanta Konstanta merupakan bilangan tetap, biasanya 100, 1000, atau 100.000 ,



dimana



rate,



ratio,



atau



porporsi



dapat



dkalikan



untuk



menggambarkan ukuran-ukuran dalam suatu bentuk yang mudah dimengerti. Dalam rumus, bilangan konstanta biasanya ditulis sebagai “k”. E. Komponen Demografi 1. Fertilitas (Kelahiran) Fertilitas diartikan



sebagai



hasil



yang nyata menyangkut



banyaknya jumlah kelahiran bayi yang hidup. Mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk. Konsep-konsep terkait dengan Fertilitas, yaitu sebagai berikut: a. Lahir Hidup (Live Birth) Menurut WHO adalah suatu kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, dimana bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan, misalnya bernafas, ada denyut jantungnya. b. Lahir Mati (Still Birth) Adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sebentar 28 minggu tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan.



5



c. Abortus Kematian bayi dalam kandungan dengan usia >28 minggu. d. Masa reproduksi (Childbearing Age) Masa dimana wanita mampu melahirkan, disebut juga dengan usia subur (15-49 tahun)



Terkait dengan ini, ada beberapa ukuran yang digunakan mencakup angka kelahiran kasar (crude birth rate), angka kelahiran menurut umur (age specific fertility rate), dan angka fertilitas total (total fertility rate). 1) Crude Birth Rate



CBR =



𝐵 𝑃



k



Ket: B= Banyaknya kelahiran pada tahun tertentu P= Jumlah penduduk pada pertengan tahun K= 1000



2) Age Specific Fertility Rate



ASFR = Bx



k



Pfx Ket: X= Umur wanita dalam kelompok umur 5 tahunan (15-19, 2024,…. 45-49)



Bx= jumlah kelahiran dari wanita kelompok umur x Pfx= Jumlah wanita pada kelompok umur x 3) Total Fertility Rate



6



2. Mortilitas Kematian merupakan salah satu diantara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi Pemerintah melainkan juga baik pihak swasta, yang terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna perancangan pembangunan. misalnya, perencanaan fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan, dan jasa-jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat. data kematian juga diperlukan untuk kepentingan



evaluasi



terhadap



program-program



kebijakan



kependudukan. Dalam hal ini disampaikan dua mortilitas, yaitu: 1) Crude Death Rate



CDR=



𝐷 𝑃



𝑘



Ket: D= Jumlah kematian P= Jumlah penduduk pada pertengahan tahun K= Konstanta (1000)



2) Age Specific Death Rate ASDR menyatakan kematian pada kelompok umur tertentu per 1000 penduduk dalam kelompok umur yang sama. ASDR=



𝐷x 𝑃x



𝑘



Ket: D x = Jumlah kematian dalam kelompok umur x P x = Jumlah penduduk kelompok x X= 1000



7



3. Migrasi Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari suatu tempat ke tempat lain dengan melampaui batas politik/ Negara dengan kata lain migrasi adalah perpindahan yang relative permanen dari satu daerah ke daerah lain. a. Jenis-jenis migrasi Dalam hal ini beberapa jenis migrasi diantaranya: 1) In migration Migrasi masuk merupakan masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan (area of destination) 2) Out migration Migrasi keluar adalah perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal (area of origin) 3) Total Migration Migrasi total diartikan sebagai seluruh kejadian migrasi yang mencakup migrasi hidup dan migrasi pulang. Migrasi total juga diartikan sebagai semua orang yang pernah pindah 4) International migration Perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Masuknya penduduk ke Negara lain (immigration), sedangkan keluarnya penduduk dari suatu Negara (emigration) 5) Urbanitation Merupakan bertambahnya porposi yang berdiam di daerah kota yang disebabkan oleh poses perindahan penduduk ke kota dan atau perluasan daerah kota. 6) Transmigration Transmigrasi merupakan salah satu bagian atau bentuk migrasi. Transmigrasi



adalah



pemindahan



dan



atau



kepindahan



pendudukdari suatu daerah untuk menetap ke daerah lain yang ditetapkan dalam wilayah NKRI, guna kepentingan pembangunan



8



Negara atau karena alasan tertentu oleh pemerintah yang diatur dalam undang-undang. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi diantaranya adalah factor pendorong yaitu: 1) Makin



berkurangnya



sumber-sumber



alam,



menurunnya



perminatan atas barang-barang tertentu dimana bahan bakunya makin sulit didapatkan 2) Menyempitnya lapangan pekerjaan pada daerah asal 3) Terdapat tekanan atau diskriminasi secara poilitik, agama, suku di daerah asal. F. Sumber Data Demografi Setiap negara ingin mengetahul jumlah penduduk di negara masingmasing. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu dibuat suatu sistem pengumpulan data. Pada umumnya terdapat tiga sistem pengumpulan penduduk yang berikut: 1. Sensus Penduduk 2. Registrasi penduduk 3. Survei penduduk 1. Sensus Penduduk Sensus Penduduk Sensus penduduk dilaksanakan untuk pengumpulan data struktur penduduk, yang dilaksanakan pada waktu tertentu, biasanya sepuluh tahun sekali, pada tahun-tahun berakhiran nol. Sensus penduduk yang Iebih menyeluruh dan modern diiaksanakan di Quebec pada tahun 1666, dan di Swedia pada tahun. Di Amerika Serikat sensus penduduk dimulai tahun 1790, dan di Inggris tahun 1801 yang kemudian diikuti oleh negara-negara jajahannya. Di Indonesia Raffles telah melakukan perhitungan jumlah penduduk tahun 1815, dan di India tahun 1881. Hingga abad ke 20 sekitar 20 persen dan penduduk dunia telah dihitung melalui sensus penduduk a. Ruang Lingkup Sensus Penduduk Sensus penduduk merupakan suatu proses kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penilaian data



9



penduduk. Data penduduk tersebut meliputi ciri-ciri demografi, sosial ekonomi, dan lingkungan hidup. Ciri khas pelaksanaan Sensus Penduduk: 1. bersifat individu, baik sebagai anggota keluarga maupun masyarakat 2. bersifat universal, berarti pencacahan bersifat rnenyeluruh 3. pencacahan dilaksanakan secara serentak di seluruh Negara 4. dilaksanakan secara periodik, setiap tahun berakhiran angka nol. Agar data hasil sensus penduduk dan berbegai negara dapat diperbandingkan, Perser ikatan Bangsa-Bangsa menetapkan bahwa informasi kependudukan minimal yang harus ada setiap sensus penduduk adalah sebagai berikut: 1. Geografi dan migrasi penduduk 2. Rumah tangga 3. Karakteristik Sosial dan demografi 4. Kelahiran dan kematian 5. Karakteristik pendidikan 6. Karakteristik ekonomi.



b. Tujuan Sensus Penduduk Sensus penduduk bertujuan untuk mencacah seluruh penduduk yang ada di suatu negara, ini berarti pada hari pelaksanaan sensus, petugas sensus akan datang ke rumah tangga untuk mencacah seluruh anggota rumah tangga yang ada. Sehubungan dengan luasnya daerah pencacahan dan pelaksanaan sensus hanya satu hari yaitu hari sensus, maka pertanyaan yang ditanyakan pada sensus lengkap hanya pertanyaan yang bersifat umum. Pertanyaan umum tersebut meliputi jumlah anggota rumah tangga, jenis kelamin, dan umur.Pertanyaan yang bersifat spesifik misalnya yang menyangkut ketenagakerjaan,



10



pendidikan,



kesehatan



masyarakat,



dan



migrasi



penduduk



ditanyakan pada sensus sampel. Penduduk yang dicacah meliputipenduduk de Jure, yaitu penduduk yang resmi berdomisili di daerah tersebut.dan penduduk de facto, yaitu penduduk yang tinggal disuatu wilayah pada jangka waktu tertentu tetapitidak termasuk penduduk resmi dan wilayah yang berangkutan



c. Tahapan Sensus Penduduk di Indonesia Tahap-tahap Pelaksanaan Sensus Penduduk Indonesia. Agar mendapatkan hasil yang maksimal dan sensus penduduk perlu diadakan pesiapan antara lain sebagai berikut: 1. Badan Pusat Statistik menyiapkan daftar pertanyaan. 2. Melatih petugas sensus untuk wawancara dengan menggunakan kuesioner.Membagi wilayah menjadi wilayah pencacahan. Satu wilayah pencacahan dapat terdiri dari satu blok sensus, dapat juga tercitni ciari beberapa blok sensus. 3. Wilayah pecacahan dibedakan wilayah pedesaan dan perkotaan. 4. Pencacahan dilaksanakan den sistem aktif,artinya petugas sensus secara aktif mendatangi rumah tangga untuk mendapatkan data. 5. Pencacahan rnelalui pendekatan wilayah (desa/kelurahan). Pencacahan potensi desa dbersamaan dengan pemetaan. 6. Hasil sensus pe nduduk diolah oleh Badan Pusat Statistik dan sebagian diterbftkan. 7. Di antara pelaksanaan dua sensus diadakan survey khusus antar sensus berdasarkan sampel Misalnya Survey penduduk antar sensus (SUPAS), Sensus Pertanian, Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) dan lain- lain. 2. Registrasi Penduduk Komposisi penduduk yang dinamis seperti kelahiran, kematian, mobilitas penduduk, perkawinan, perceraian, perubahan pekerjaan



11



yang dapat terjadi setiap saat tidak dapat terjaring di dalam sensus penduduk. Untuk menjaring data ini maka diadakan cara pengumpulan data yang disebut registrasi penduduk. a. Registrasi Penduduk di Indonesia Sistem registrasi penduduk di Indonesia dimulai sejak abad ke 19. Pada tahun 1815 Raffles melaksanakan pendaftaran penduduk dalam rangka penerapan sistem pajak tanah. Pada masa pemerintahannya, kepala desa diharuskan untuk mencatat semua orang yang ada di wilayahnya dengan menyebutkan nama, umur, pekerjaan, dan ciri demografi lainnya. Pada tahun 1870 Bleeker menerbitkan hasil registrasi penduduk, antara lain menguraikan sebagai berikut: 1. Sebelum tahun 1846 tidak ada data penduduk dan tingkat kabupaten yang tersedia. 2. Mulai tahun 1845 diinstruksikan oleh pemerintah Belanda supaya setiap kabupaten luas wilayah dalam ilmu geografi persegi (1 mg2 setara dengan 54.8226 km2 ), untuk menghitung kepadatan penduduk pulau Jawa sebesar 112 jiwa/km2. Pada waktu Jepang menduduki Indonesia (1942-1945) registrasil penduduk diganti dengan registrasi vital, yaitu registrasi yang menyangkut kelahiran, kematian, kematian janin, abortus, perkawinan, dan perceraian. 3. Survei Penduduk Hasil sensus penduduk dan registrasi penduduk mempunyai keterbatasan. Pengumpulan tersebut hanya menyediakan data statistik kependudukan kurang memberikan informasi tentang sifat dan perilaku penduduk setempat. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut perlu dilaksanakan survei penduduk, yang sifatnya lebih terbatas dan informasi yang dikumpulkan Iebih cermat dan mendalam. Biasanya



12



survei penduduk ini dilakukan dengan sistem sampel atau dalam bentuk studi kasus G. Piramida Penduduk Kompisisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin dapat ditampilkan dalam bentuk Piramida penduduk, yaitu grafik yang dibuat untuk mencerminkan data kependudukan menurut usia dan jenis kelamin. Penggambaran piramida penduduk dimulai dengan menggambarkan dua garis yang saling tegak lurus. Garis yang vertikal menggambarkan umur penduduk mulai dari nol lalu naik. Kenaikan ini dapat tahunan, dapat pula dengan jenjang lima tahunan. Garis horizontal menggambarkan besarnya jumlah penduduk baik ditampilkan pada skala jumlah yang sebenarnya maupun dalam bentuk persentase. Terdapat 3 bentuk piramida penduduk yaitu ekspansif, konstruktif dan stasioner. Menurut Mantra (2003) penjelasan komposisi penduduk tersebut adalah sebagai berikut, 1) Komposisi Penduduk Muda (Ekspansif), dengan bentuk piramida penduduk menyerupai kerucut. Ciri-ciri komposisi penduduk ekspansif antara lain : a) jumlah penduduk usia muda (0 – 19 tahun) sangat besar, sedangkan usia tua sedikit, b) angka kelahiran jauh lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian, c) pertumbuhan penduduk relatif tinggi, d) sebagian besar negara-negara berkembang seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, RRC, Mesir, dan India memiliki komposisi penduduk muda,



2) Komposisi Penduduk Dewasa (Stasioner), dengan bentuk piramida penduduk menyerupai Batu Nisan. Ciri-ciri komposisi penduduk stasioner antara lain : a) perbandingan jumlah penduduk pada kelompok usia muda dan



13



dewasa relatif seimbang, b) Tingkat kelahiran tidak begitu tinggi, demikian pula angka kematian relatif rendah, c) Pertumbuhan penduduk kecil, d) Beberapa negara maju yang berada pada fase komposisi penduduk stasioner antara lain Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris.



3) Komposisi Penduduk Tua (Konstruktif), dengan bentuk piramida penduduk menyerupai Guci Terbalik. Ciri-ciri komposisi penduduk konstruktif antara lain : a) jumlah penduduk usia muda (0 – 19 tahun) dan usia tua (di atas usia 64 tahun)sangat kecil, b) jumlah penduduk terbanyak terkonsentrasi pada kelompok usia dewasa, c) angka kelahiran sangat rendah, demikian juga angka kematian, d) pertumbuhan penduduk sangat rendah mendekati nol, bahkan pertumbuhan penduduk beberapa sampai negatif, e) penduduk cenderung berkurang dari tahun ke tahun, f) beberapa negara yang berada pada fase ini antara lain Swedia



14



Data yang ditampilkan piramida penduduk terdapat grafik perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan. Grafik ke kiri jumlah laki-laki menurut umur sedangkan grafik ke kanan merupakan jumlah perempuan. Perbandingan jumlah antara laki-laki dan perempuan dinamakan sex ratio. Perbandingan jenis kelamin menggunakan formula sederhana, yaitu:



Contoh perhitungannya sebagai berikut. Jumlah penduduk suatu daerah pada tahun 2006 tercatat 4.017.582 dengan jumlah laki-laki 2.053.675 dan perempuan 1.963.907. Berdasarkan data di atas, maka sex ratio daerah tersebut adalah 104,57 dibulatkan menjadi 105. Angka ini menujukan bahwa terdapat 105 laki-laki di antara 100 perempuan.



15



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Demografi berasal dari kata demos yang berarti penduduk dan grafein yang berarti gambaran serta tujuan dan kegunaan dari demografi adalah mempelajari kuantitas dan distribusi penududk dalam suatu daerah tertentu dan juga menjelaskan pertumbuhan, masa lampau, penurunan, dan persebarannya,



menggambarkan



hubungan



sebab



akibat



antara



perkembangan penduduk dengan bermacam-maca, aspek organisasi social. Demografi mencakup batasan-batasan umum kematian, kelahiran, migrasi,



dan



perkawinan



dengan



proses



penduduk



dan



hokum



pertumbuhan penduduk.



B. Saran Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengharapkan makalah ini dapat menjadi sumber perbaharuan informasi mengenai dasar-dasar demografi serta hal terkait demografi.



16