Makalah Diet Pasien Hormonal (DM) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH GIZI DAN DIET “ DIET PASIEN DENGAN PENYAKIT HORMONAL”



Kelas: 1B Oleh: Kelompok 4



1. Delfira suci ramadani (183110208) 2. Elsa sulistia putri (183110211) 3. Ilham wahyudi (183110215) 4. Rezi Gusnita Putri ( 183110231 ) 5. Savikri Jurali (183110232) 6. Yulia Nelri (183110240) 7. Dosen Pembimbing :



Wiwi Sartika DCN, M.Biomed POLTEKKES KEMENKES RI PADANG PRODI D-III KEPERAWATAN PADANG 2018



KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya  sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini kami susun sebagai tugas dari mata kuliah gizi dan diet dengan judul “DIET PASIEN DENGAN PENYAKIT HORMONAL”.



Terima kasih kami



sampaikan kepada Ibu Wiwi Sartika DCN, M.Biomed selaku dosen mata kuliah Gizi dan Diet yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya terselesaikan tugas makalah ini. Demikianlah tugas ini kami susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tugas mata kuliah Gizi dan Diet dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri kami dan khususnya untuk pembaca. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saransaran dan kritik yang konstruktif dan membangun sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.



Padang, 22 April 2019



Kelompok 4



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………….........................………..2 DAFTAR ISI…………………………………………............……………….3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……………………………………......…..4 B. Tujuan Penulisan…………………………………….........4 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Diabetes Mellitus…………………………......5 B. Patofisiologi Penyakit…………………………................5 C. Diet untu menangani Penyakit……………………….......8 D. Pencegahan…………………………………………........9 E. Pengobatan……………………………………................14 F. Penatalaksanaan Pola Makan Pada Pederita DM.............14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………...16 B. Saran……………………………………………….........17 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................18



BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang  Diabetes mellitus adalah suatu keadaan dimana terdapat kadar gula yangberlebihan dalam peredaran darah , dan ini terjadi karena badan kekurangan suatuhormone yang disebut insulin, dan hormone itu yang diperlukan untuk menukargula kedalam tenaga pada badan kita. Akibatnya ialah glukosa bertumpuk didalam darah (hiperglikemia) dan akhirnya diekskresikan lewat kemih tanpadigunakan (glycosuria). Karena itu produksi kemih sangat meningkat dan pasienharus sering kencing (poliuria), merasa amat haus (polidipsia), berat badanmenurun dan berasa lelah. Penyakit diabetes juga sebagai penyakit keturunan ataukadang bisa muncul diluar faktor keturunan.Menurut laporan terakhir WHO didunia kini terdapat sekitar 120 jutapenderita diabetes mellitus dan diperkirakan akan naik menjadi 250 juta padatahun 2025. Kenaikan ini antara lain karena faktor usia harapan hidup semakinmeningkat, diet kurang sehat, kegemukan serta gaya hidup modern. Di Indonesiamenurut survey 1993 prevanlensi penyakit diabetes dikota-kota besar 6-20 tahunyaitu 0,26%, usia di atas 20 tahun 1,43%, dan usia diatas 40 tahun 4,16%,sedangkan dipedesaan usia diatas 70 tahun 1,47%. Diperkirakan seluruh penderitadiabetes di Indonesia sekitar 2,5 juta orang.



B.Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Penulis dapat menerapkan pengertian tentang penyakit diabetes mellitus 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa dapat mampu mengetahui penyakit diabetes mellitus b. Mahasiswa dapat mengetahui diet yang tepat dengan penyakit diabetes mellitus c. Mahasiswa mampu mencegah penyakit diabetes mellitus



BAB II PEMBAHASAN



A. PENGERTIAN DIABETES MELLITUS Diabetes melitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein, tembus atau pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis adalah kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin (Insulin resistance), dengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari: 1. Defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya. 2. Defisiensi transporter glukosa. 3. Atau keduanya. Glukosa adalah bukan gula biasa yang umum tersedia di toko atau pasar. Glukosa adalah karbohidrat alamiah yang digunakan tubuh sebagai sumber energi. Yang banyak dijual adalah sukrosa dan ini sangat berbeda dengan glukosa. Konsentrasi tinggi dari glukosa dapat ditemukan pada minuman ringan (soft drink) dan buahbuah tertentu. Kadar gula darah hanya menyiratkan kadar glukosa darah dan tidak menyatakan kadar fruktosa, sukrosa, maltosa dan laktosa (banyak pada susu). Yang bukan glukosa akan diubah sebagian menjadi glukosa melalui proses yang bisa panjang tergantung jenisnya, karenanya mungkin tidak cepat menaikkan kadar gula darah. Buah selain memiliki glukosa juga memiliki fruktosa dengan komposisi yang berbeda-beda tergantung buahnya. Sukrosa termasuk cepat berubah menjadi glukosa, tetapi gula batu karena proses pembuatannya berbeda lebih baik dari gula pasir, sedangkan gula aren dan gula jawa jauh lebih baik bagi penderita diabetes.



Kadar glukosa pada darah dikendalikan oleh beberapa hormon. Hormon adalah zat kimia di dalam badan yang mengirimkan tanda pada sel-sel ke sel-sel lainya. Insulin adalah hormon yang dibuat oleh pankreas. Ketika makan, pankreas membuat insulin untuk mengirimkan pesan pada sel-sel lainnya di tubuh. Insulin ini memerintahkan sel-sel untuk mengambil glukosa dari darah. Glukosa digunakan oleh sel-sel untuk pembuatan energi. Glukosa yang berlebih disimpan dalam sel-sel sebagai glikogen. Pada saat kadar gula darah mencapai tingkat rendah tertentu, sel-sel memecah glikogen menjadi glukosa untuk menciptakan energi. Berbagai penyakit, sindrom dan simtoma dapat terpicu oleh diabetes melitus, antara



lain:



Alzheimer,



ataxia-telangiectasia,



sindrom



Down,



penyakit



Huntington, kelainan mitokondria, distrofi miotonis, penyakit Parkinson, sindrom Prader-Willi, sindrom Werner, sindrom Wolfram,] leukoaraiosis, demensia,] hipotiroidisme, hipertiroidisme, hipogonadisme, dan lain-lain.



B.PATOFISIOLOGI Patofisiologi Diabetes Mellitus tipe 1 , yang terjadi adalah tidak ada insulin yang dikeluarkan oleh sel yang berbentuk seperti peta pada pancres yang terletak di belakang lambung dengan tidak adanya insulin , glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel untuk di rubah glukosa dalam daerah menjadi naik . Sedangkan pada diabetes mellitus tipe 2 terjadi : karena reseptor yang berada di permukaan sel kurang. Hal ini tentu akan sia-sia meskipun jumlah mempunyai jumlah insulin yang normal . Keadaan yang sama dengan diabetes mellitus tipe 1 namun berbeda dalam jumlah insulin dan kualitas insulin yang dimiliki. Faktor keturunan bias saja menjadi penyebab seorang terjangkit diabetes mellitus. Penyebab lain yang juga bias menyebabkan diabetes mellitus adalah infeksi , kehamilan dan juga obat-obatan



Faktor-faktor yang yang diperoleh dalam patofisiologi diabetes mellitus yang merupakan factor penyebabnya adalah antara lain kurang bergerak atau mulai bergerak , seringnya pengonsumsian makanan yang terlalu berlebih, kurangnya hormone insulin dalam tubuh , kehamilan serta adanya penyakit hormonal yang menyebabkan kekurangan hormone insulin. Gejala awal penyakit ini tidak akan disadari oleh penderita, namun memiliki beberapa keluhan antara lain adalah penurunan berat badan dan terasa lemas , kemudian sering buang air kecil , banyak minum , banyak makan , kesemutan , gangguan penglihatan , gatal atau bisul , gangguan ereksi , dan juga keputihan pada wanita. Berdasarkan Patofisiologi diabetes mellitus tujuan utama pengobatan penyakit kencing manis ini adalah menggembalikan konsentrasi glukosa darah menjadi normal , dengan begini penderita penyakit ini akan kembali merasa nyaman dan sehat . Selanjutnya adalah mencegah atau memperlambat terjadinya komplikasi. Kemudian mendidik penderita agar mampu merawat diri sendiri untuk melawan penyakit yang dideritanya. Penyakit diabetes bias menyebabkan komplikasi dimana tidak menyerang satu organ saja, namun bias juga akan menyebabkan berbagai macam komplikasi bila tidak ditangani secepatnya. Penyakit berat ini bias dicegah dengan melibatkan masyarakat dan mengkategorikan pencegahan tersebut. Bagi masyarakat berisiko tinggi , dilakukan pencegahan primer , dan bagi mereka yang menjadi penyandang penyakit ini , dapat diajak melakukan pencegahan tersier yang mana mengajak mereka secara mandiri untuk mencegah terjadinya komplikasi. C.Diet yang tepat untuk penyakit diabetes mellitus Peningkatan kadar gula darah pada pengidap diabetes dapat berisiko terhadap kesehatan seperti kelelahan, pusing, kerusakan saraf, penyakit jantung, hingga mengalami kebutaan bahkan kesadaran menurun.



Penderita diabetes perlu hati-hati saat Anda akan menyantap makanan. Bagi yang mengidap diabetes biasanya akan diberi terapi melalui pola makan teratur atau disebut terapi nutrisi medis. Terapi ini dimaksudkan untuk selalu mengonsumsi makanan bergizi, rendah lemak dan kalori sehingga bisa mengontrol kadar gula darah. A. contoh pilihan makanan untuk penderita diabetes : 1. Makanan yang terbuat dari biji-bijian utuh atau karbohidrat kompleks seperti nasi merah, kentang panggang, oatmeal, roti dan sereal dari bijibijian utuh. 2. Daging tanpa lemak yang dikukus, direbus, dipanggang, dan dibakar. 3. Sayur-sayuran yang diproses dengan cara direbus, dikukus, dipanggang atau dikonsumsi mentah.Sayuran yang baik dikonsumsi untuk penderita diabetes di antaranya brokoli dan bayam. 4. Buah-buahan segar.Jika Anda ingin menjadikannya jus, sebaiknya jangan ditambah gula. 5. Kacang-kacangan, termasuk kacang kedelai dalam bentuk tahu yang dikukus, dimasak untuk sup dan ditumis. 6. Popcorn tawar. 7. Produk olahan susu rendah lemak dan telur. 8. Ikan seperti tuna, salmon, sarden dan makarel. Namun, hindari ikan dengan kadar merkuri tinggi seperti ikan tongkol. B. Makanan yang  harus dihindari Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, belum puas rasanya jika menu hidangan tidak dilengkapi nasi putih. Padahal, bagi penderita diabetes, jenis makanan pokok ini harus dihindari karena mengandung kadar gula yang tinggi dibanding sumber karbohidrat lain. Selain nasi putih,ada beberapa jenis makanan lain yang harus dihindari jika ingin kadar gula darah tetap terjaga yakni:



1. Roti tawar putih. 2. Makanan yang terbuat dari tepung terigu. 3. Sayuran yang dimasak dengan tambahan garam, keju, mentega, dan saus dalam jumlah banyak. 4. Buah-buahan kaleng yang mengandung banyak gula. 5. Sayuran kaleng yang mengandung garam tinggi. 6. Daging berlemak. 7. Produk susu tinggi lemak. 8. Hati, ampela, dan organ dalam hewan lainnya. 9. Makanan yang digoreng seperti ayam goreng, ikan goreng, pisang goreng, dan kentang goreng. 10. Popcorn kaya rasa. 11. Kulit ayam. Dianjurkan Anda mengonsumsi makanan buatan sendiri. Dengan begitu Anda bisa memantau bahan baku dan tambahan apa saja yang akan masuk ke tubuh. Selain jeli dalam memilih makanan untuk penderita diabetes, Anda juga disarankan untuk rutin mengecek kadar gula darah. Jenis tes gula darah beragam seperti tes gula darah puasa, tes gula darah acak, tes hemogblobin A1c, dan tes toleransi glukosa oral. Konsultasikan ke dokter, tes gula darah jenis apa yang cocok dengan kondisi Anda beserta takaran makanan yang pas bagi tubuh Anda.



D.PENCEGAHAN 1. Berhenti merokok Banyak sekali penyakit yang diakibatkan oleh merokok. Dan sekarang rokok ini memiliki jenis dan harga yang berbeda. Anak anak pun sekarang sudah ada yang merokok dan itu harus ditegur jika kalian menemukan anak seperti ini, karena tidak baik untuk kesehatan. penyebab diabetes melitus saja bisa dari merokok,



penyakit hipertensi, sesak nafas, jantung, kanker paru paru dan bronkitis merupakan penyakit dari orang perokok aktif. Jadi bagi kalian yang suka merokok, segeralah untuk menguranginya, atau bisa menjauhkannya. 2. Berhenti minum alcohol Kandungan minuman yang terdapat pada alkohol itu ada beberapa jenisnya. Ada yang tinggi, sedang dan biasa. Namun bagi orang yang tidak terbiasa akan hal ini, akan membuat kepala menjadi pusing. Tapi ada baiknya jika minuman ini tidak boleh di konsumsi karena penyebab diabetes melitus dan penyebab ginjal yang rusak bisa dari minuman beralkohol. 3. Menghindari kebiasaan tidak melakukan aktivitas apapun Ketika Anda sedang menonton televisi maka jangan menggunakan remote kontrol. Terlalu banyak duduk akan memicu timbunan lemak dalam tubuh sehingga Anda bisa menjadi lebih gemuk. Jadi, membuat tubuh selalu bergerak paling tidak hanya berjalan-jalan akan membuat simpanan kalori dalam tubuh bisa dibakar menjadi tenaga. 4. Turunkan berat badan Penyakit obesitas adalah penyakit yang di alami pada bagian tubuh yang berat badannya mengalami kenaikan dari berbagai macam penyebab. Suka memakan makan berminyak dan berlemak, jarang olahraga dan tidak suka minum air putih itulah kendala mengapa obesitas dapat terjadi. bukan terjadi pada orang dewasa saja tapi anak anak pun juga bisa. Pengatasian yang dapat di lakukan pada penyakit ini adalah mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Makanan seperti ini yang memiliki kandungan protein, karbohidrat, vitamin dan serat yang seimbang. penyebab diabetes melitus adalah karena berat badan yang melebihi kapasitas dari ukuran normalnya. 5. Ganti sumber karbonhidrat dan biji bijian 6. Hindari terlalu sering konsumsi minuman manis



Semua orang pasti suka terhadap makanan manis ini yang di dalamnya pasti terdapat kandungan gula. Makanan dan minuman sejenis inilah yang bisa memicu terjadinya penyakit diabetes. Karena penyebab diabetes melitus pun bisa karena hal ini. boleh mengkonsumsinya tapi harus di forsir atau di kurangi. 7. Kondisi lemak tak jenuh ganda Lemak  tak jenuh ganda adalah jenis lemak yang ditemukan pada beberapa jenis kacang-kacanga, biji-bijian, ikan salmon, ikan sarden dan beberapa jenis ikan lain . Lemak ini dapat membantu tubuh dalam mencegah diabetes. Sementara jenis minyak trans seperti minyak sawit dan margarin akan meningkatkan resiko penyakit jantung dan meningkatkan resiko diabetes. 8. Batasi konsumsi daging merah Daging merah yang berasal dari domba, sapi , dan babi ternyata bisa meningkatkan resiko diabetes. Daging merah tidak mudah diterima oleh tubuh termasuk dalam proses metabolisme. Untuk menghindari resiko ini maka sebaiknya ganti daging merah dengan daging unggas. 9. Lakukan Berbagai Macam Aktifitas Fisik Berbagai macam gerakan dan latihan fisik bisa menghindari tubuh dari penumpulan lemak, resiko obesitas dan membuat jantung menjadi lebih sehat. Dengan gaya hidup seperti ini maka tubuh akan meningkatkan produksi insulin dan digunakan untuk membantu menormalkan kadar gula dalam darah. Anda bisa memilih beberapa aktifitas fisik seperti berenang, senam dan lari. Latihan fisik 20 menit setiap hari sudah bisa menurunkan resiko terkena diabetes. 10. Konsumsi Makanan Berserat Makanan yang mengandung serat akan membuat sistem metabolisme dalam tubuh berjalan lebih lancar. Organ pencernaan bisa bekerja secara maksimal dan zat-zat penting yang berasal dari makanan bisa digunakan oleh tubuh dengan cepat. Makanan berserat juga bisa menurunkan resiko penyakit jantung dan menjaga organ pencernaan. Dengan cara ini maka resiko diabetes akan menjadi lebih



rendah. beberapa makanan berserat antara lain adalah sayuran hijau, kacangkacangan, buah-buahan, dan biji-bijian. 11. Atur Porsi Makan Konsumsi makanan yang seimbang dengan kebutuhan nutrisi tubuh adalah langkah yang sangat bijak. Pada dasarnya dalam setiap satu piring makan harus terdapat sekitar seperempat bagian protein, sayuran, buah, dan karbohidrat. Ini adalah salah satu pengaturan porsi makan yang paling sehat. Namun kita sering lupa bahwa makan hanya untuk membuat perut menjadi kenyang namun ternyata bukan hal itu yang dibutuhkan oleh tubuh. Mengatur porsi makanan dengan jumlah yang kecil dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi bisa mengurangi resiko diabetes. 12. Batasi Makanan yang Digoreng Makanan yang digoreng adalan salah satu jenis makanan favorit semua orang. Namun tanpa disadari ternyata minyak yang berasal dari minyak sawit mengandung lemak yang cukup tinggi. Lemak bisa meningkatkan resiko penyakit jantung yang berarti bahwa resiko diabetes juga akan meningkat. Untuk menggantikan makanan yang digoreng sebaiknya ganti cara memasak dengan direbus atau dikukus. 13. Batasi Makanan Olahan Makanan olahan memang rasanya sangat enak dan mudah ditemukan dimana saja. Namun ternyata makanan olahan belum tentu sehat untuk tubuh dan bisa meningkatkan resiko penyakit jantung dan diabetes. Makanan olahan juga mengandung berbagai jenis bahan makanan tambahan yang bisa mengacaukan sistem metabolisme dalam tubuh. Karena itu hindari makanan olahan dan pilih makanan sehat. 14. Selalu Perhatikan Label Makanan Jika Anda membeli makanan dalam kemasan maka sebaiknya selalu perhatikan dengan label nutrisi yang tercantum. Biasanya beberapa nutrisi akan dicantumkan dalam daftar makanan seperti kalori, gula, karbohidrat, dan berbagai jenis vitamin lain. Untuk menghindari makanan yang terlalu banyak mengandung kalori maka



amati semua daftar dalam label. Sebaiknya juga jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan dalam kemasan. 15. Berolah raga secara rutin Penyebab diabetes melitus adalah olahraga yang jarang untuk di lakukan. Sebetulnya berolahraga itu berperan penting bagi tubuh. fungsi menjalankan olahraga ini jika di akumulasikan dapat mencegah terjadinya berbagai macam penyakit kecil dan besar yang ingin menyerang tubuh.



E. PENGOBATAN Penderita diabetes tipe 1 umumnya menjalani pengobatan therapi insulin (Lantus/Levemir, Humalog, Novolog atau Apidra) yang berkesinambungan, selain itu adalah dengan berolahraga secukupnya serta melakukan pengontrolan menu makanan (diet). Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah menjadi kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian obat tablet akan diperlukan. Bahkan pemberian suntikan insulin turut diperlukan bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula darah. F. Penatalaksanaan Pola Makan Pada Pederita DM Pola makan adalah pola makan yang seimbang antara zat gizi karbohidrat,  protein, lemak, vitamin dan mineral. Makanan yang seimbang adalah makanan yang tidak mementingkan salah satu zat gizi tertentu dan dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan (Ramadhan, 2008). Dalam  Kamus Besar Bahasa Indonesia pola diartikan sebagai suatu sistem, cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian pola makan dapat diartikan sebagai suatu cara untuk melakukan kegiatan makan secara sehat. Pola makan adalah suatu cara atau usaha



dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit. Pola makan sehari-hari merupakan pola makan seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan makan setiap harinya (Depdiknas, 2001). Pengaturan makan merupakan pilar utama dalam pengelolaan Diabetes Mellitus, namun penderita Diabetes Mellitus sering memperoleh sumber informasi yang kurang tepat yang dapat merugikan penderita tersebut seperti penderita tidak lagi menikmati makanan kesukaan mereka, sebenarnya anjuran makan pada penderita Diabetes Mellitus sama dengan anjuran makan sehat umumnya yaitu makan menu seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori masing-masing penderita Diabetes Mellitus (Badawi, 2009). Pengaturan diet pada penderita



Diabetes



Melitus



merupakan



pengobatan



yang



utama



pada



penatalaksanaan Diabetes Mellitus yaitu mencakup pengaturan dalam :       Jumlah Makanan Syarat kebutuhan kalori untuk penderita Diabetes Mellitus harus sesuai untuk mencapai kadar glukosa normal dan mempertahankan berat badan normal. Komposisi energy adalah 60-70 % dari karbohidrat, 10-15 % dari protein, 20-25 % dari lemak. Makanlah aneka ragam makanan yang mengandung sumber zat tenaga, sumber zat pembangun serta zat pengatur. a. Makanan sumber zat tenaga mengandung zat gizi karbohidrat, lemak dan protein yang bersumber dari nasi serta penggantinya seperti : roti, mie, kentang, dan lainlain. b. Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi protein dan mineral. c. Makanan sumber zat pembangun seperti kacang-kacangan, tempe, tahu, telur, ikan, ayam, daging, susu, keju, dan lain-lain. d. Makanan sumber zat pengatur mengandung vitamin dan mineral. Makanan sumber zat pengatur antara lain : sayuran dan buah-buahan. Ada beberapa jenis diet dan jumlah kalori untuk penderita Diabetes Mellitus menurut kandungan energi, karbohidrat, protein dan lemak :



Tabel 1. Jenis Diet Diabetes Mellitus Menurut Kandungan Energi,Karbohidrat, Protein dan Lemak Jenis Diet



Energi (Kkal)



Karbohidrat



Protein (g)



Lemak (g)



I



1100



(gr) 172



43



30



II



1300



192



45



35



III



1500



237



51,5



36,5



IV



1700



275



55,5



36,5



V



1900



299



60



48



VI



2100



319



62



53



VII



2300



369



73



59



   VIII



2500



396



  80



      62



Sumber : Almatsier, 2006 Keterangan : a. Jenis diet I s/d III diberikan kepada penderita yang terlalu gemuk. b. Jenis diet IV s/d V diberikan kepada penderita diabetes tanpa komplikasi. c. Jenis diet VI s/d VIII diberikan kepada penderita kurus, diabetes remaja (juvenile diabetes) atau diabetes dengan komplikasi.       Jenis Bahan Makanan Banyak yang beranggapan bahwa penderita Diabetes Mellitus harus makan makanan khusus, anggapan tersebut tidak selalu benar karena tujuan utamanya adalah menjaga kadar glukosa darah pada batas normal. Untuk itu sangat penting bagi kita terutama penderita Diabetes Mellitus untuk mengetahui efek dari makanan pada glukosa darah. Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita Diabetes Mellitus adalah makanan yang kaya serat seperti sayur-mayur dan buahbuahan segar. Yang terpenting adalah jangan terlalu mengurangi jumlah makanan karena akan mengakibatkan kadar gula darah yang sangat rendah (hypoglikemia) dan juga



jangan terlalu banyak makan makanan yang memperparah penyakit Diabetes Mellitus BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Diabetes Mellitus adalah Suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Subekti, et al.., 1999). Klasifikasi Etiologis Diabetes Melitus Menurut ADA 2003 terdriri atas Diabetes Melitus Tipe 1, Diabetes Melitus Tipe 2 dan Diabetes Melitus Tipe Lain. Secara epidemiologi DM seringkali tidak terdeteksi. Berbagai faktor genetik, lingkungan dan cara hidup berperan dalam perjalanan penyakit diabetes. Ada kecenderungan penyakit ini timbul dalam keluarga. Disamping itu juga ditemukan perbedaan kekerapan dan komplikasi diantara ras, negara dan kebudayaan. DM tipe 2 akan meningkat menjadi 5 – 10 kali lipat karena terjadi perubahan perilaku rural-tradisional menjadi urban. Faktor resiko yang berubah secara epidemiologis adalah bertambahnya usia, jumlah dan lamanya obesitas, distribusi lemak tubuh, kurangnya aktivitas jasmani dan hiperinsulinemia. Semua faktor ini berinteraksi dengan beberapa faktor genetik yang berhubungan dengan terjadinya DM tipe 2. Tanpa intervensi yang efektif, kekerapan DM tipe 2 akan meningkat disebabkan oleh berbagai hal misalnya bertambahnya usia harapan hidup, berkurangnya kematian akibat infeksi dan meningkatnya faktor resiko yang disebabkan oleh karena gaya hidup yang salah seperti kegemukan, kurang gerak/ aktivitas dan pola makan tidak sehat dan tidak teratur. Baik pada DM tipe 1 maupun pada DM tipe 2 kadar glukosa darah jelas meningkat dan bila kadar itu melewati batas ambang ginjal, maka glukosa itu akan keluar melalui urin. Mungkin inilah sebabnya penyakit ini disebut juga penyakit kencing manis.



B. SARAN Bagi penderita penyakit diabetes mellitus makanan enak menjadi suatu yang mustahil untuk dinikmati. Walau disinyalir sangat sulit untuk dapat sembuh, pengidap diabetes seharusnya tetap dapat menjalani hidup secara normal bahkan dalam



mengkonsumsi



berbagai



jenis



makanan,



walaupun



harus



di



Ditengah masyarakat sempat berkembang mitos bahwa bila sudah menderita penyakit diabetes maka itu merupakan suatu penderitaan yang sangat menyiksa, mereka harus menjalani diet ketat, makanan manis menjadi pantangan. Sehingga sering kali menu untuk penderita diabetes harus berbeda.



DAFTAR PUSTAKA https://www.academia.edu/28793946/MAKALAH_DIET_PADA_PENYAKIT_G ANGGUAN_METABOLIC_Diabetes_Millitus Anonim. 2008. Pentingnya Pengaturan Diet bagi Penderita Diabetes Mellitus. http://4-healthyfood.blogspot.com/2008/03/pentingnya-pengaturan-dietbagi.html. Diakses pada tanggal 30 Desember 2012. Anonim. 2010. Pengaturan Makan bagi Diabetisi.http://indodiabetes.com/pengaturan-makan-bagi-diabetisi.html. Diakses pada tanggal 30 Desember 2012. Bimantaro, Yoga. 2011. Penatalaksanaan Gizi pada  Diabetes Mellitus.http://www.morphostlab.com/artikel/penatalaksanaan-gizi-pada-pasiendiabetes-mellitus.html.  Diakses pada tanggal 30 Desember 2012. Mariyani, Lisa. 2008. Pengaturan Makan pada Penyandang Diabetes Mellitus  Bag. 1 .http://kulinersehat.wordpress.com/2008/10/29/pengaturan-makan-padapenyandang-diabetes-mellitus-bag-1/ . Diakses pada tanggal 30 Desember 2012.