Makalah EBP Dwi Fitri C 1020032025 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH EFEKTIVITAS AROMATERAPI LAVENDER DALAM UPAYA PENURUNAN RASA NYERI PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA



DWI FITRI CHAIRUNNISA 1020032025



PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS FALETEHAN SERANG TAHUN AJARAN 2020/2021



KATA PENGANTAR Alhamdulilahirobbil alamin, segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Efektivitas Aromaterapi Lavender Dalam Upaya Penurunan Rasa Nyeri Pada Pasien Post Sectio Caesarea” dengan tepat waktu. Makalah ini dibuat dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah EBP di Program Studi Ilmu Keperawatan di Universitas Faletehan. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada ibu Ns. Dewi Rachmawati S. Kep., M. Kep selaku dosen dan pembimbing mata kuliah EBP yang telah membimbing, mengoreksi, mengarahkan dan memotivasi dengan sabar dan setulus hati sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni. Penulis juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah yang dibuat jauh dari kata sempurna karena adanya keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.



Serang, 9 January 2021



Penulis



i



DAFTAR ISI Cover KATA PENGANTAR....................................................................................................i DAFTAR ISI.................................................................................................................ii BAB I.............................................................................................................................1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1 1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................................1 1.2 Tujuan Penelitian.................................................................................................5 BAB II...........................................................................................................................6 TINJAUAN TEORI.......................................................................................................6 2.1 Sectio Caesarea....................................................................................................6 2.1.1 Pengertian......................................................................................................6 2.1.2 Etiologi/Faktor Yang Mempengaruhi Sectio Caesarea.................................7 2.1.3 Manifestasi Klinis.........................................................................................7 2.1.4 Patofisiologi..................................................................................................9 2.1.5 Penatalaksanaan Sectio Caesarea................................................................10 2.1.6 Pemeriksaan Penunjang..............................................................................11 2.2 Aromaterapi Lavender.......................................................................................12 2.2.1 Pengertian....................................................................................................12 2.2.2 Kerja Lavender Sebagai Media Relaksasi...................................................13 2.2.3 Manfaat Aromaterapi Lavender..................................................................13 2.2.4 Standar Prosedur Operasional Pelaksanaan Aromaterapi Lavender...........13 BAB III........................................................................................................................17 KESIMPULAN...........................................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



ii



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Masalah Persalinan adalah sebuah proses mengeluarkan hasil konsepsi yaitu janin dan



plasenta yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan adanya bantuan atau tanpa bantuan. Tenaga medis berperan penting sebagai penolong yaitu untuk mengantisipasi dan menangani komplikasi yang terjadi pada ibu dan janin. Oleh karena itu perlu penatalaksanaan yang terampil dan berpengalaman sehingga ibu dapat melahirkan dengan baik dan dapat mewujudkan persalinan yang sehat, memuaskan serta dapat mengutamakan keselamatan ibu dan janin (Esta, 2017). Persalinan dengan sectio caesarea adalah proses persalinan yang dilakukan dengan cara pembedahan insisi pada dinding perut dan dinding rahim ibu. (Tirtawati et al., 2020) Sectio caesarea umumnya dilakukan ketika proses persalinan normal melalui vagina tidak memungkinkan atau karena adanya indikasi medis (Esta, 2017). Indikasi medis dilakukannya operasi sectio caesarea ada dua faktor yang mempengaruhi diantaranya faktor ibu dan faktor janin. Faktor ibu terdiri dari usia lebih dari 35 tahun, jumlah anak yang dilahirkan, keadaan panggul, penghambat jalan lahir, kelainan kontraksi, ketuban pecah dini (KPD), dan preeclampsia. Sedangkan faktor janin diantaranya meliputi : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman gawat janin, janin abnormal , faktor plasenta,kelainan tali pusat, dan bayi kembar. Persalinan ini harus dipahami, dimengerti dan diterima sebagai alternative persalinan dan keselamatan bagi ibu dan janin ketika tidak memungkinkannya dilakukan persalinan normal/alami (Permenkes, 2012).



1



Persalinan sectio caesarea memiliki resiko lima kali lebih besar terjadinya komplikasi pada ibu dibandingkan persalinan normal. Faktor yang paling banyak adalah faktor ansestesi, pengeluaran darah oleh ibu selama proses operasi, komplikasi penyulit, endometriosis (radang endometrium), tromboplebitis (pembekuan pembuluh darah balik), embolisme (penyumbatan pembuluh sarah) dan pemulihan bentuk letak rahim menjadi tidak sempurna. Komplikasi lain yang dapat bersifat ringan adalah kenaikan suhu tubuh selama beberapa hari pada masa nifas. Pemulihan persalinan yang berlangsung lama sehingga dapat membuat ibu mendapatkan perawatan yang lebih lama juga otomatis biaya akan semakin mahal. Selain itu, karena pemulihan yang cukup lama akibat luka sayatan yang belum kering dan masih sakit, ibu akan menunda aktivitas lebih lama dibandingkan dengan ibu yang melahirkan normal, termasuk hubungan seksual dan olahraga sehingga penurunan berat badan berlangsung lama, selain itu juga seorang ibu yang mengalami sectio caesarea hanya dibatasi memiliki 3 anak saja (Esta, 2017). Berdasarkan data (World Health Organization, 2013) menetapkan standar ratarata section caesarea adalah sekitar 5-15% per 1000 kelahiran di dunia. Sedangkan jumlah tindakan operasi Caesar di Indonesia sudah melewati batas maksimal WHO yaitu 5-15%. Berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukan terjadi kecenderungan peningkatan operasi sesar di Indonesia dari tahun 1991 sampai tahun 2007 yaitu 1,3-6,8%. Angka prevalensi persalinan sesar di kota jauh lebih tinggi dibandingkan di daerah pedesaan yaitu 11% dibandingkan 3,9%. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 menunjukan operasi section caesarea sebesar 9.8% dari total 48.603 kelahiran sepanjang tahun 2010 sampai 2013, dengan proporsi tertinggi di DKI Jakarta (19,9%), Banten (17,1%) dan terendah di Sulawesi Tenggara (3,3%).(Kementerian Kesehatan, 2013)



2



Adapun dampak dari tindakan pembedahan pada proses persalinan Sectio Caesarea akan menyebabkan nyeri dikarenakan adanya perubahan kontinuitas jaringan diperut hal ini terjadi karena adanya proses pembedahan yang dilakukan untuk mengeluarkan janin. Tindakan operasi Sectio Caesarea menggunakan anestesi agar pasien tidak merasa nyeri pada saat dilakukannya tindakan pembedahan sehingga setelah operasi selesai, saat pasien mulai sadar dan efek anestesi telah hilang pasien akan merasakan nyeri di daerah perut dikarenakan adanya sayatan sehingga dapat membuat pasien merasa tidak nyaman. (Haniyah & Setyawati, 2018) Ketidaknyaman yang dirasakan oleh ibu post-operative akan menyebabkan mobilisasi ibu menjadi terbatas, , Inisiasi Menyusui Dini (IMD) tidak terpenuhi karena adanya peningkatan intensitas nyeri apabila ibu bergerak hal ini akan menyebabkan bayi kekuranganan asupan nutrisi dari asi karena pasien tidak dapat diberikan secara optimal. (Haniyah & Setyawati, 2018) Masalah yang akan muncul pada ibu setelah menjalani tindakan pembedahan section caesarea adalah ibu merasa nyeri karena adanya pembedahan. Bentuk nyeri yang dialami oleh ibu setelah pembedahan adalah nyeri akut. (Misfonica, 2019) Terapi penurunan nyeri dibagi menjadi dua yaitu terapi farmakologi/obatobatan (analgetik) dan terapi non-farmakologi/cara alami atau dengan psikoterapi (relaksasi). Salah satu cara terapi non-farmakologi yang dapat digunakan yaitu aromaterapi. Jenis aromaterapi yang dapat digunakan diantaranya adalah aromaterapi lavender. Aroma terapi lavender dapat memberikan efek ketenangan dan rasa nyaman selain itu juga dapat mengurangi rasa tertekan, stress dan rasa sakit. (Misfonica, 2019) Dampak positif yang didapat oleh ibu post-operative section caesarea saat diberikan aromaterapi lavender terhadap penurunan nyeri akan lebih dirasakan apabila diberikan secara langsung (inhalasi) karena minyak lavender mengandung linalool dan linalyl asetat yang apabila terhirup oleh hidung yang mempunyai kontak langsung dengan bagian-bagian otak yang bertugas merangsang terbentuknya efek 3



yang menenangkan dan mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan oleh aromaterapi lavender sehingga aromaterapi lavender dapat bermanfaat untuk mengurangi rasa nyeri dan dapat memberikan relaksasi bagi ibu post-operative section caesarea. (Misfonica, 2019) Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada ibu bersalin secara signifikan bahwa aromaterapi lavender sangat mempengarui penurunan nyeri hal ini dibuktikan dengan experiment sebelum diberikan ibu mengalami nyeri berat dan sesudah diberikan aromaterapi ibu bersalin mengalami penurunan nyeri sedang, sehingga hal ini dapat menjadi bukti bahwa aromaterapi lavender sangat mempengaruhi penurunan nyeri persalinan.(Tirtawati et al., 2020) Hal ini pun banyak dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Rahmawati & Rohmayanti, 2015) di Rumah Sakit Budi Rahayu Kota Magelang didapatkan hasil penelitian dengan menggunakan uji quasy experiment dengan design rancangan two grup pre-test and post-test memperoleh nilai P=0,000 (P