Makalah Estetika Bentuk Arsitektur [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ESTETIKA BENTUK ARSITEKTUR PRINSIP SENI (Kesatuan, Harmoni, Keseimbangan, Irama)



Diajukan sebagai tugas makalah Estetika Bentuk Arsitektur



DOSEN : M. Syarif Hidayat, Dr.,M.Arch



Disusun Oleh : Triwika Setya Ningsih



(4121 6010 086)



Agus Anggi Saputra



(4121 7010 001)



Yuliana Priska



(4121 7010 042)



Mochamad Dhandy Ismail



(4121 7010 044)



UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017/2018



Kata Pengantar Segala puji bagi Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk sehingga dapat berkarya tanpa batas sebagai warisan untuk generasi-generasi selanjutnya. Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan dengan sempurna kepada manusia tentang bagaimana seharusnya menjalani kehidupan yang bermartabat. Salam dan doa juga terlimpah kepada keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Tidak lupa penyusun sampaikan beribu ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, mensupport dan memfasilitasi pembuatan makalah ini sehingga dapat memenuhi nilai tugas mata kuliah Estetika Bentuk Arsitektur. Makalah Ini disusun untuk memenuhi nilai tugas bagi Mahasiswa yang mana namanya sudah tertulis dicover makalah ini. Penyusun menyadari bahwa tiada gading yang tak retak. Tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan ketulusan Bapak Dosen untuk menilai dan memberikan kritik saran kepada kami sebagai bahan evaluasi. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memenuhi nilai mata kuliah Estetika Bentuk Arsitektur Kami



Jakarta, 03 Maret 2018



Tim Penyusun



Daftar Isi



Kata Pengantar ......................................................................................................................................... 2



Daftar Isi ................................................................................................................................................... 3



1.



Kesatuan ........................................................................................................................................... 4



2.



Harmoni............................................................................................................................................ 5



3.



Keseimbangan .................................................................................................................................. 6



A.



Jenis Keseimbangan Berdasarkan Bentuknya ............................................................................. 6



B.



Jenis Keseimbangan Berdasarkan Sifatnya ................................................................................. 6



4.



Irama ................................................................................................................................................ 7



A.



Irama Berulang ( Repetitif ) ......................................................................................................... 7



B.



Irama Laju/ Membesar atau Mengecil ( Progresif ) ..................................................................... 8



C.



Irama Lamban atau Beralung / Mengalir atau Bergelombang ..................................................... 8



Daftar Pustaka .......................................................................................................................................... 9



1. Kesatuan Di dalam bahasa Inggrisnya adalah Unity, merupakan prinsip yang menunjang bagaimana satu unsur dengan unsur lainnya saling berpadu dengan harmonis dalam menciptakan sebuah komposisi seni rupa yang indah dan juga menarik mata. Jika dibandingkan dengan prinsip seni rupa yang lainnya, prinsip kesatuan merupakan modal awal yang memerlukan tunjangan dari berbagai prinsip lainnya supaya bisa menciptakan karya seni dengan nilai estetika tinggi sebagaimana mestinya.



Kesatuan merupakan perasaan adanya kelengkapan, menyeluruh, intergrasi total, kualitas yang menyatu dan selesai. Dalam kesatuan ada hubungan dari seluruh bagian dalam susunan bekerjasama untuk konsistensi, kelengkapan dan kesempumaan. Ini adalah puncaknya dari seluruh prinsip pengorganisasian unsur seni rupa setelah prinsip harmoni. Kesatuan dicapai dalam suatu komposisi menciptakan suatu hubungan yang kuat antar unsur yang disusun, Jadi kesatuan secara skematik dapat terlihat nyata dapat pula hanya tersirat karena hanya persepsi kita yang merasakan adanya kebersamaan.



Perbedaan utama antara keserasian dan kesatuan adalah bahwa pada harmoni semuanya berhubungan secara indah tetapi belum tentu utuh. Kesatuan memberikan sentuhan akhir, perasaan yang lengkap dan selesai. Dalam suatu susunan kemungkinan ada keserasian tanpa kesatuan, tetapi kesatuan tidak bisa diperoleh jika tanpa adanya keserasian.



karya kesatuan



2. Harmoni Harmoni merupakan suatu perasaan kesepakatan, kelegaan suasana hati, suatu yang menyenangkan dari kombinasi unsur dan prinsip yang berbeda, namun memiliki kesamaan dalam beberapa unsurnya. Semua unsur, semua bagian dikompromikan, bekerja sama satu dengan lainnya dalam suatu susunan yang memiliki keselarasan.



Harmoni adalah suatu perpaduan dari bentuk apapun yang menghasilkan keselarasan. Namun dalam kehidupan sehari-hari, harmoni lebih dikaitkan erat hubungannya dengan dunia seni musik. Jadi pengertian harmoni dalam teori seni musik adalah paduan suara atau bunyi yang berasal dari dua nada atau lebih sehingga menghasilkan ritme yang selaras ketika dibunyikan secara serentak. Nada-nada tersebut merupakan nada yang memiliki tingkatan yang berbeda. Ada yang tinggi dan ada yang rendah. Ketika musik yang dibunyikan selaras, maka alunan musik tersebut pun akan terdengar enak dan merdu di telinga. Berbeda ketika bunyi musik terdengar tidak harmoni, maka tentunya justru sangat mengganggu pendengaran.



3. Keseimbangan Keseimbangan atau dikenal juga sebagai balance. Prinsip dasar yang satu ini memiliki tanggung jawab terhadap kesan yang tercipta dari sebuah susunan unsur-unsur seni rupa. Jika seorang seniman pandai mengatur keseimbangan unsur-unsur seni rupa yang tengah ia kerjakan, maka akan muncul sebuah daya tarik khusus bagi para penikmat seni yang melihat karya seni tersebut. Keseimbangan menyangkut hal berat, ukuran, dan kepadatan yang ada pada perasaan kita jika melihat sebuah karya. Keseimbangan tercapai jika ada suatu perasaan akan kesamaan dan kestabilan.



A. Jenis Keseimbangan Berdasarkan Bentuknya , yaitu; a. Keseimbangan mendatar, adalah unsur yang disusun mengikuti arah garis mendatar b. Keseimbangan tegak lurus mengikuti posisi garis vertical c. Keseimbangan radial mengikuti arah garis ke segala arah.



B. Jenis Keseimbangan Berdasarkan Sifatnya, yaitu: a. Keseimbangan formal atau simetris, kedua bagian dari pusat keseimbangan identik dalam segala hal satu dengan lainnya. Keseimbangan ini lebih mudah dicapai, tetapi sifatnya lebih statis.



keseimbangan formal b. Keseimbangan informal atau asimetris bagian bagian di sebelah pusat keseimbangan berbeda tetapi dapat memberikan perasaan kesetaraan. Tentu hal ini memerlukan interaksi yang lebih rumit di antara unsur yang disusun. Hasilnya lebih dinamis dibanding keseimbangan formal. Keseimbangan informal



4. Irama Di dalam seni rupa dan seni kerajinan, irama merupakan susunan kesan gerakan dari unsur visual. Kesan gerakan itu mungkin mengalir bergelombang, putus-putus, zig-zag dan sebagainya. Irama akan lebih kuat efeknya bila dilakukan secara berulang. Irama dalam seni rupa dapat dianalogikan dengan irama dalam seni musik. Unsur-unsur visual seperti garis, bentuk dan warna dapat diulang, dikelompokkan, dibesarkan, dikecilkan, disusun dalam suatu bidang dapat memberi kesan irama. Irama mempengaruhi ukuran bidang menjadi lebih besar karena sifatnya yang dinamis. Penerapan garis lengkung lebih mudah untuk mendapatkan kesan irama, dibandingkan unsur-unsur lainnya. Walaupun irama dapat juga dicapai dengan unsure bentuk dan ruang. Gerakan irama dapat ke berbagai arah dapat dimulai dari pinggir maupun tengah.



Dalam penciptaan karya seni untuk menekankan keseimbangan yang mendukung gerak (movement) atau arah (direction) dengan menggunakan unsur-unsur seni. Irama dapat dihayati secara visual atau auditif jika ada gerak seperti yang dapat kita hayati pula di alam, misalnya irama dari gelombang laut, gerakkan gumpalan awan, gelombang suara dari angin dan lain sebagainya. Gerak atau arah tersebut dapat menggugah perasaan tertentu seperti keberaturan, berkelanjutan, dinamika dan sebagainya. Sesuai dengan kehadiran gerak dan arah tersebut maka irama yang tampil dalam karya meliputi:



A. Irama Berulang (Repetitif) Dapat dijumpai pada penempatan jendela atau pintu pada sebuah bangunan dengan jarak yang sama serta ukuran yang sama pula. Hal serupa dapat kita jumpai pada susunan bagian-bagian dari suatu taman yang serba berulang dan teratur sehingga menimbulkan kesan irama yang berulang. irama silih berganti (alternatif) Dipakai dalam penciptaan karya senirupa untuk tidak sekedar mengulang-ulang unsur-unsur seni dalam bentuk dan warna yang sama, tetapi mencari kemungkinan lain dalam usaha untuk menimbulkan kesan irama.



B. Irama Laju/ Membesar atau Mengecil (Progresif) Lebih mudah dapat dihayati dalam seni gerak. Dalam penempatan unsur-unsur garis, bentuk dan warna pada komposisi prinsip irama laju (progresif) dapat dicapai dengan jarak dan arah tertentu.



C. Irama Lamban atau Beralung / Mengalir atau Bergelombang Prinsip ini kebalikkan dari irama laju yang dapat dicapai dalam karya seni.



karya irama



Daftar Pustaka https://elangfida.wordpress.com/2013/01/07/estetika/ http://senirupakuamelinda.blogspot.co.id/2017/03/prinsip-prinsip-seni-rupa.html?m=1 https://ilmuseni.com/seni-rupa/prinsip-prinsip-seni-rupa