Makalah Etika Profesi Dan Karir (Kelompok 2) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGERTIAN DAN PERMASALAHAN PROFESI DAN PROFESIONALISME Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Profesi Dan Karir



Dosen Pengampu : Drs. Siswanto, MT. Disusun Oleh Kelompok 2 : 1.



Mohamad Ba’atul Huda Ifanda



(2016 54 010)



2.



Fatur Rohman



(2016 54 011)



3.



Arvian Restu Adjie



(2016 54 016)



4.



Arif Mulyono



(2016 54 024)



5.



Muhammad Fatka Firmansyah



(2016 54 026)



Kelas 7A



UNIVERSITAS MURIA KUDUS FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN 2018



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah subhanuwata’ala, yang telah memberikan rahmat kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Etika Profes dan Karir dengan judul “Pengertian dan Permasalahan Profesi dan Profesionalisme”. Dalam penyelesaian tugas ini tak lepas dari masukan dan saran berbagai pihak, sehingga kami sampaikan banyak terimakasih, terutama sekali kepada : 1. Bapak Drs. Siswanto, MT, selaku dosen mata kuliah Etika Profes dan Karir yang telah memberikan bimbingan. 2. Teman-teman studi S1 Teknik Mesin yang berkenan berdiskusi untuk penyelesaian tugas. Makalah ini dibuat semaksimal mungkin dan dengan berusaha menghindarkan dari kesalahan dan kekurangan. Karena saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga laporan tugas ini dapat memberikan manfaat kepada kami dan berbagai pihak yang membutuhkan.



Kudus, 19 Oktober 2018



Penulis



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR....................................................................................................i DAFTAR ISI................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1 1.1 Latar Belakang...................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1 1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................1 1.4 Manfaat Penulisan..............................................................................................2 1.5 Sistematika Penulisan Makalah..........................................................................2 BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................3 2.1 Pengertian Profesi..............................................................................................3 2.2 Kode Etik dan Prinsip Dasar Profesi..................................................................5 2.3 Permasalahan Profesi.........................................................................................6 2.4 Pengertian Profesionalisme................................................................................7 2.5 Aspek –Aspek Yang Perlu Diperhatikan dalam Profesionalisme......................9 2.6 Karakteristik Profesionalisme..........................................................................10 2.7 Watak Kerja Seorang Profesionalisme.............................................................11 2.8 Permasalahan Profesionalisme.........................................................................11 BAB III PENUTUP....................................................................................................12 3.1 Kesimpulan......................................................................................................12 3.2 Saran.................................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................iii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Sebuah aktivitas dalam segala hal membutuhkan suatu keahlian yang sesuai dengan bidangnya dan mempunyai sebuah kompetensi standard dalam suatu bidang yang dikerjakan tersebut, apabila orang melakukan suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan kompetensinya maka suatu hal buruk akan menimpanya, karena sebuah pekerjaan memerlukan sebuah kempetensi ahli dalam bidang pekerjaan tersebut. Sebuah Pekerjaan tetap bidang tertentu berdasarkan keahlian khusus yang dilakukan secara bertanggung jawab dengan tujuan memperoleh penghasilan disebut profesi. Profesi memerlukan seorang yang menjalankannya maka itu disebut professional, dalam artian sempit bisa disimpulkan seperti itu. Sebuah professional tidak bisa tumbuh hanya dengan sebuah rangsangan dari seseorang atau sebuah saran yang diberikan seseorang untuk melakukan sebuah pekerjaan, melainkan professional harus ditempuh dengan beberapa tahapan dan aksi praktik dalam sebuah pekerjaan. Mengingat pentingnya tenaga professional sangatlah dibutuhkan dalam suatu pekerjaan, maka dengan ini kami pemakalah akan memaparkan bagaimana cara untuk menempuh sebuah professional dalam sebuah pekerjaan dan anggapan anggapan tentang keprofesionalan dalam pekerjaan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana profesi dan profesionalisme berjalan dengan baik di lingkungan 2. 3. 4. 5.



perusahaan? Apa saja kode etik yang harus diketahui dalam sebuah profesi? Apa saja aspek-aspek yang diperhatikan dalam profesionalisme? Apa saja karakteristik dan watak profesionalisme? Permasalahan apa yang terjadi dalam sebuah profesi dan profesionalisme?



1.3 Tujuan Penulisan 1. Memahami pengertian dari profesi dan profesionalisme. 2. Mengetahui kode etik dan prinsip dasar profesi dan profesionalisme. 3. Memahami aspek-aspek yang diperhatikan dalam profesi dan profesionalisme. 4. Mengetahui karakteristik dan watak profesionalisme. 5. Memahami permasalahan profesi dan profesionalisme. 1.4 Manfaat Penulisan 1. Memahami pengertian dari profesi dan profesionalisme. 2. Memahami kode etik dan prinsip dasar profesi dan profesionalisme. 3. Memahami aspek-aspek yang diperhatikan dalam profesi dan profesionalisme.



4. Memahami karakteristik dan watak profesionalisme. 5. Memahami permasalahan profesi dan profesionalisme. 1.5 Sistematika Penulisan Makalah Makalah ini disusun dalam tiga bagian. Adapun sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Halaman judul , kata pengantar dan daftar isi. 2. Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan makalah, manfaaat penulisan makalah dan sistematika penulisan makalah. 3. Bab II, bagian pembahasan mengenai dalam lingkup profesi dan profesionalisme. 4. Bab III, bagian penutup, simpulan dan saran. 5. Daftar Pustaka



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Profesi



Profesi adalah



Bidang



pekerjaan



yang



dilandasi pendidikan keahlian tertentu yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Beberapa pengertian Profesi menurut para ahli: a.



Schein, E.H (1962) Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu susunan norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.



b. Daniel Bell (1973) Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam



melayani



masyarakat,



menggunakan



etika



layanan



profesi



dengan



mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat. c. Kamus Besar Bahasa Indonesia Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu.



d. Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, tetapi memerlukan persiapan melalui pendidikan dan pelatihan secara khusus. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memeuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi (UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dalam Kunandar, 2007:45). Menurut Sanusi et al (1991), mengutarakan ciri – ciri utama suatu profesi itu sebagai berikut: a. Suatu jabatan yang memiliki fungsi dan sigmifikansi social yang menentukan (Crusial). b. Jabatan yang menuntut keterampilan/keahlian tertentu. c. Keterampilan/keahlian yang menuntut jabatan itu didapat melalui pemecahan masalah dengan menggunakan teori dan metode ilmiah d. Jabatan itu berdasarkan pada batang tubuh disiplin ilmu yang jelas, sistematik, eksplisit, yang bukan hanya sekedar pendapat khalayak umum. e. Jabatan itu memerlukan pendidikan tingkat perguruan tinggi dengan waktu yang cukup lama. f.



Proses pendidikan untuk jabatan itu juga merupakan aplikasi dan sosialisasi nilai nilai professional itu sendiri.



g. Dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat, anggota profesi itu berpegang teguh pada kode etik yang dikontrol oleh organisasi profesi. h. Tiap anggota profesi mempunyai kebebasan dalam memberikan judgement terhadap permasalahan profesi yang dihadapi. i. Dalam prakteknya melayani masyarakat, anggota profesi otonom dan bebas dari campur tangan orang luar. j. Jabatan ini mempunyai prestise yang tinggi dalam masyarakat, dan oleh karenanya memperoleh imbalan yang tinggi pula.



Dapat disimpulkan: Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya. Biasanya sebutan “profesi” selalu dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan



atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetepi memerlukan suatu persiapan melelui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu. Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama. 2.2 Kode Etik dan Prinsip Dasar Profesi 2.2.1 Kode Etik Profesi Kode Etik Profesi merupakan kriteria prinsip profesional yang telah digariskan, sehingga diketahui dengan pasti kewajiban profesional anggota lama, baru, ataupun calon anggota kelompok profesi. Kode etik profesi pada dasarnya adalah norma perilaku yang sudah dianggap benar atau yang sudah mapan dan tentunya lebih efektif lagi apabila norma perilaku itu dirumuskan secara baik, sehingga memuaskan semua pihak. 2.2.2 Prinsip Dasar Profesi Berikut merupakan beberapa prinsip dasar profesi: 1. Prinsip Standar Teknis: profesi dilakukan sesuai keahlian 2. Prinsip Kompetensi: melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya, kompetensi dan ketekunan. 3. Prinsip Tanggungjawab: profesi melaksanakan tanggung jawabnya sebagai 4. 5. 6. 7. 8.



profesional. Prinsip Kepentingan Publik: menghormati kepentingan publik. Prinsip Integritas: menjunjung tinggi nilai tanggung jawab professional. Prinsip Objektivitas: menjaga objektivitas dalam pemenuhan kewajiban. Prinsip Kerahasiaan: menghormati kerahasiaan informasi. Prinsip Prilaku Profesional: berprilaku konsisten dengan reputasi profesi.



2.2.3 Tujuan Penyusunan Kode Etik dan Prinsip Dasar Profesi







Memberi pedoman bagi anggota asosiasi dalam aspek etika dan moral, terutama







yang berada di luar jangkauan hukum, undang-undang dan peraturan yang berlaku. Memberi perlindungan bagi kelompok masyarakat terhadap berbagai macam perilaku yang merugikan, sebagai akibat adanya kegiatan di bidang profesi yang bersangkutan.



2.3 Permasalahan Profesi Dalam menjalankan sebuah pekerjaan di lingkup perusahaan atau pabrik, sering kita menjumpai beberapa masalah yang timbul dari pekerjaan tersebut. Hal ini terjadi karena ketika seorang ahli profesi mengalami permasalahan yang menyangkut bidang profesi nya atau bukan. Sering sekali seorang ahli profesi merasa tidak nyaman dengan pekerjaannya, meskipun pekerjaan tersebut sudah sesuai profesi yang ditekuninya. Berikut beberapa faktor yang mengakibatkan permasalahan profesi yang ada di perusahaan: 1. Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Harapan Hasil pekerjaan yang tidak memenuhi harapan sering sekali membuat seorang ahli profesi mengalami kesusahaan dalam menghadapi sebuah target dalam perusahaan. 2. Terjadi Perubahan Lingkungan Kerja Seiring berjalannya waktu, perusahaan atau organisasi pasti akan terus berubah. Kadang perubahan tersebut mengarah ke haluan yang belawanan 100% dengan bidang profesi yang kita tekuni. 3. Target sebuah pekerjaan yang tidak terselesaikan Hal ini akan berakibat dengan waktu kerja yang akan bertambah (lembur) yang berpengaruh terhadapat kondisi tubuh seoranh ahli profesi. 4. Beban kerja yang berat dan tingkat stress yang tinggi Beberapa karyawan takut jika kinerja mereka melampaui peran mereka saat ini, mereka akan diberi tugas lebih dengan kompensasi yang sama. Yang lain mungkin merasakan bahwa meskipun menerima kompensasi yang sesuai, beban kerja mereka terlalu banyak untuk ditanggung dan menyebabkan mereka stress, kurang tidur, dan tidak mempunyai kehidupan yang seimbang antara personal dan profesional. HRD harus belajar mendengarkan keluhan ini dan memberi imbalan ekstra yang sesuaiatau



mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja di masing- masing departemen. Cara lain adalah dengan fokus pada kesehatan dan kesejahteraan mereka. Pertimbangkanlah untuk menerapkan program kesehatan yang dapat membantu mengelola dan mengurangi stres dalam pekerjaan mereka. Program yang dapat diterapkan seperti workshop manajemen stress, subsidi di pusat kebugaran dan bahkan hari pijat di tempat kerja 5. Gaji yang tidak sesuai harapan 6. Faktor eksternal lain:  Permasalahan Keluarga  Jarak tempuh keperusahaan  Atasan/Bos yang kurang pengertian 2.4 Pengertian Profesionalisme a.) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional disebutkan bahwa profesionalisme adalah mutu, kualitas dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional. b.) Menurut Kunandar (2009), secara sederhana professionalism (professionalism) berarti sifat professional. Sedangkan menurut Ahmad Tafsir profesionalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang professional. Dalam kamus ilmiah popular, professional diartikan sebagai keahlian, didalamnya bagi golongan terpelajar dan pemain bayaran (Partanto dan Al Barry, 1994).



Sanusi et.al (1999) menjelaskan 5 konsep berkaitan dengan profesionalisme, yaitu: a. Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (experties) dari para anggotanya. Artinya, tidak dapat dilakukan oleh sembarangan orang yang tidak dilatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu. Keahlian diperoleh melalui apa yang disebut profesionalisasi yang dilakukan baik sebelum seseorang menjalani profesi itu maupun setelah menjalani profesi (in-service training). b. Profesional, menunjuk pada dua hal yaitu: (1) Orang yang menyandang suatu profesi,



(2) Penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaannya yang sesuai dengan profesinya. c. Profesionalisme, menunjuk kepada komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus menerus mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya. Profesionalisme juga mengacu kepada sikap dan komitmen anggota profesi untuk bekerja berdasarkan standart yang tinggi dan kode etik profesinya. d.



Profesionalitas, mengacu kepada sikap para anggota profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki dalam rangka melakukan pekerjaannya.



e. Profesionalisasi, menunjuk pada proses peningkatan kualifikasi maupun kemampuan para anggota profesi dalam mencapai criteria yang standar dalam penampilannya sebagai anggota suatu profesi. Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa profesionalisme kerja merupakan pandangan atau sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalannya dalam menjalankan profesi sesuai dengan kode etik profesi.



2.5 Aspek –Aspek Yang Perlu Diperhatikan dalam Profesionalisme 1. Pengetahuan (Knowledge) Paling tidak ada dua istilah yang secara tafsirihampir sama yakni pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Namun pada dasarnya dua istilah tersebut sangat berbeda. Menurut Mohammad Hatta pengetahuan adalah sesuatu yang didapat dari membaca dan pengalaman. Sedangkan ilmu pengetahuan adalah yang didapat dengan jalan keterangan atau informasi tertentu. Endang Saefudin Anshari membagi pengetahuan menjadi empat bagian yakni: a) Pengetahuan biasa, yaitu pengetahuan tentang hal-hal biasa, kejadian sehari-hari, yang selanjutnya disebut pengetahuan. b) Pengetahuan ilmiah yaitu pengetahuan yang mempunyai sistem dan metode tertentu, yang selanjutnya disebut ilmu pengetahuan.



c) Pengetahuan filosofis yaitu semacam ilmu istimewa yang mencoba menjawab istilah-istilah yang tidak terjawab oleh ilmu-ilmu biasa, yang sering disebut dengan ilmu filsafat. d) Pengetahuan teologis, yaitu pengetahuan tentang pengetahuan pemberitahuan dari Tuhan. Jadi, pengetahuan adalah sesuatu yang bisa dibaca, dipelajari dan dialami oleh setiap orang. Namun, pengetahuan seseorang harus diuji dulu melalui penerapan dilapangan. 2. Kemampuan (Ability) Kemampuan terdiri dari dua unsur, yaitu yang bisa dipelajari dan alamiah. Pengetahun dan kemampuan adalah unsur kemampuan yang bisa dipelajari, sedangkan yang alamiah orang biasa menyebut bakat. 3. Keterampilan (Skill) Keterampilan merupakan salah satu unsur kemampuan yang dapat dipelajari pada unsur penerapannya. 4. Sikap (Attitude) Sikap diri seseorang terbentuk oleh suasana lingkungan yang melingkupinya. Seorang anak sudah barang tentu akan belajar mengenal lingkungan terdekatnya yaitu orangtua. Menurut Allport, "Personality is the dinamyc organization within the individual of those psyco-physical system that determine his characteristics behavior and thought" bahwa kepribadian menyangkut keseluruhan aspek seseorang, baik fisik maupun psikis, yang menentukan karakteristik tingkah laku dan pemikirannya. Oleh karena itu, sikap diri yang sangat diperlukan dalam pengembangan profesionalisme adalah: a. Disiplin yang tinggi b. Percaya diri yang positif c. Akrab dan ramah d. Akomodatif e. Berani berkata karena benar. 5. Kebiasaan (Habit) Kebiasaan adalah suatu kegiatan yang terus menerus dilakukan yang tumbuh dari dalam pikiran. Pengembangan kebiasaan diri harus dilandasi dengan kesadaran bahwa usaha tersebut membutuhkan proses yang cukup panjang. 2.6 Karakteristik Profesionalisme Profesionalisme haruslah memiliki karakteristik seperti :



1. Harus memiliki landasan pengetahuan yang kuat; Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik. 2. Harus berdasarkan atas kompetensi individual; Kompetensi Individu dalam pengertian yang sederhana adalah gabungan antara pengetahuan, keterampilan dan sikap. Halmana setiap individu yang menduduki suatu jabatan atau posisi tertentu, harus mempunyai kompetensi yang dipersyaratkan, agar sesuai dengan hasil yang diinginkan. 3. Memiliki sistem seleksi dan sertifikasi; Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya. 4. Ada kerjasama dan kompetisi yang sehat antar sejawat 5. Adanya kesadaran profesional yang tinggi 6. Memiliki prinsip-prinsip Etik (kode etik); Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan. 7. Memiliki sistem sanksi profesi; 8. Adanya militansi individual; 9. Memiliki Organisasi profesi. Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya. 2.7 Watak Kerja Seorang Profesionalisme Tiga Watak Kerja Profesionalisme 1. Kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil; 2. Kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan yang panjang, ekslusif dan berat. 3. Kerja seorang profesional diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral harus menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama di dalam sebuah organisasi profesi. 2.8 Permasalahan Profesionalisme



Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan profesionalisme yang nantinya akan berakibat menurunnya sifat profesionalisme seorang ahli profesi: 1. Profesi yang sulit untuk ditekuni 2. Keterbatasan waktu 3. Pengaruh lingkungan sekitar 4. Beban sebuah profesi yang berat 5. Kesejahteraan dalam lingkup perusahaan 6. Pekerjaan yang berubah-ubah 7. Pekerjaan tak sesuai harapan 8. Deadline yang mepet



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Profesi dan Profesionalisme memiliki pemahaman sebagai bentuk dari suatu sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu kelompok dengan keahlian tertentu untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya. Adapun yang di maksud dengan pengertian profesi dan profesionalisme kerja yaitu : 1. Profesi : Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya. 2. Profesionalisme : profesionalisme kerja merupakan pandangan atau sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalannya dalam menjalankan profesi sesuai dengan kode etik profesi. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan profesionalisme adalah sebagai berikut : 1. Pengetahuan (Knowledge) 2. Kemampuan (Ability) 3. Keterampilan (Skill) 4. Sikap (Attitude) 5. Kebiasaan (Habit) 3.2 Saran Demikian penyusunan makalah ini penulis selesaikan. penulis merasa bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan baik dalam susunan, sistematika penulisan, maupun pemaparan. Oleh karena itu penulis mengharap saran dari pembaca guna perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.



DAFTAR PUSTAKA



 https://id.wikipedia.org/wiki/Profesi  http://etikatugas.blogspot.com/2012/05/profesi-profesional-dan-profesionalisme.html  https://www.idntimes.com/life/career/rizal/mau-bekerja-dimanapun-kamu-pastibakal-menemukan-11-hambatan-ini/full



 http://abanfalahyes.blogspot.com/2015/06/makalah-profesionalisme-kerja.html  https://www.jobstreet.co.id/id/cms/employer/3-masalah-pekerjaan-yang-mengganggukaryawan-anda/