Makalah Fistula Genitalia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH FISTULA GENITALIA



Disusun oleh Putri Anggita 2720180059 PROGRAM STUDI NERS AKADEMIK FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan Rahmat , Taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepasa Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia . Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah maternitas yang berjudul “Fistula genitalia” dan juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat. Makalah ini saya susun dengan segala kemampuan saya dan semaksimal mungkin. Namun, saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan, maka dari itu saya sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini yang saya harapkan sebagai bahan koreksi untuk saya.



Bekasi, 20 Maret 2020



PUTRI ANGGITA



KATA PENGANTAR....................................................................................



i



DAFTAR ISI .................................................................................................



ii



BAB I



BAB II



PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................



1



B. Rumusan Masalah ..................................................................



1



C. Tujuan ....................................................................................



2



PEMBAHASAN A. Konsep teori ........................................................................... 1.



Pengertian ........................................................................



3 3



2. Patofisiologi ...................................................................... 3. Penyebab ...........................................................................



3



4. Tanda gejala ......................................................................



4



5. Penatalaksanaan ...............................................................



6



6. Komplikasi ........................................................................



6



B. Konsep Asuhan Keperawatan .................................................



7



1. Pengkajian .........................................................................



7



2. Diagnosa Keperawatan .....................................................



7



3. Tujuan



...........................................................................8



4. Intervensi keperawatan ..................................................... 5. Evaluasi ...........................................................................9



8



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang penting untuk mendapatkan perhatian terutama dikalangan remaja. Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan, munculnya berbagai kesempatan, dan seringkali mengahadapi resiko-resiko kesehatan reproduksi. Kegiatan-kegiatan seksual menempatkan remaja pada tantangan resiko terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi. Resiko kesehatan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berhubungan, misalnya tuntutan untuk menikah muda dan hubungan seksual, akses terhadap pendidikan dan pekerjaan, kurangnya perhatian terhadap kebersihan organ reproduksi, ketidaksetaraan jender, kekerasan seksual, dan pengaruh media massa maupun gaya hidup. Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Padamanusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generative atau sexual.Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, maka harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung didalamnya. Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika seseorang mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa akil balik. Upaya untuk menuju reproduksi sehat sudah harus dimulai paling tidak pada usia remaja. Remaja harus dipersiapkan baik pengetahuan, sikap maupun tindakannya kearah pencapaian reproduksi yang sehat (WHO, 1995 dalam Sianturi, 2000). Kelompok remaja menjadi perhatian karena jumlah mereka yang besar dan rentan serta mempunyai resiko gangguan terhadap kesehatan reproduksi. Pada masa remaja, mereka mengalami berbagai



macam proses perubahan terkait dengan kesehatan reproduksi. Perubahan tersebut sering dikenal dengan istilah masa pubertas yang ditandai dengan datangnya menstruasi. Mioma uteri adalah tumor yang paling umum pada traktus genitalis (Derek Llewellyn- Jones, 1994).Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma uteri dan diduga merupakan penyakit multifaktorial. Dipercayai bahwa mioma merupakan sebuah tumor monoklonal yang dihasilkan dari mutasi somatik dari sebuah sel neoplastik tunggal. Sel-sel tumor mempunyai abnormalitas kromosom, khususnya pada kromosom lengan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumor, di samping faktor predisposisi Terjadinya penekanan jalan lahir oleh kepala bayi dalam waktu lama, seperti pada partus lama  iskemi kemudian nekrosis lambat, atau akibat terjepit oleh alat pada persalinan buatan  kejadian ini sering ditemukan di negara berkembang, dengan pelayanan



B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan fistula genitalia? 2. Apa penyebab dari fistula genitalia? 3. Apa tanda dan gejala dari fistula genitalia? 4. Bagaimana penatalaksanaan dari fistula genitalia? 5. Bagaimana kompilkasi dari fistula genitalia? C. Tujuan 1. Mahasiswa mengerti dan mengetahui tentang gangguan sistem reproduksi fistula genetalia. 2. Mahasiswa mengerti dan mengetahui tentang asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan system reproduksi fistula genetalia.



BAB II PEMBAHASAN



A. Fistula Genetalis 1. Pengertian a. Fistula Adalah terjadinya hubungan antara rongga alat dalam dengan dunia luar. b. Fistula Genetalis Adalah terjadinya hubungan antara traktus genitalia dengan traktus urinarius atau, gastrointestinal dan dapat ditemukan satu atau gabungan dua kelainan secara bersamaan. 2.



Patofisiologi fistula Salah satu etiologi dari terbentuknys fistel adalah dari pembedahan. Biasanya karena



terjadi kurangnya ke sterilant alat atau kerusakan intervensi bedah yang merusak abdomen. Maka kuman akan masuk kedalam peritoneum hingga terjadinya peradangan pada peritoneum sehingga keluarnya eksudat fibrinosa (abses), terbentuknya abses biasanya disertai dengan demam dan rasa nyeri pada lokasi abses. Infeksi biasanya akan meninggalkan jaringan parut dalam bentuk pita jaringan (perlengketan / adesi), karena adanya perlengketan maka akan terjadinya kebocoran pada permukaan tubuh yang mengalami perlengketan sehingga akan menjadi sambungan abnormal diantara 2 permukaan tubuh. Maka dari dalam fistel akan mengeluarkan drain atau feses. Karena terjadinya kebocoran pada permukaan tubuh yang mengalami perlengketan maka akan menyumbat usus dan Gerakan peristaltic usus akan berkurang sehingga cairan akan tertahan di dalam usus halus dan usus besar (yang bisa meyebabkan edema). Jika tidak ditangani secara cepat maka cairan akan merembas kedsalam rongga peritoneum sehingga terjadinya dehidrasi.



3. Penyebab Fistel obstetric : terjadi karena persalinan yang menimbulkan robekan Fistel ginokologis : terjadi karena peny ginekologi seperti karsinoma, operasi, penyinaran Fistel traumatis : terjadi karena trauma (abortus kriminalis) 4. Tanda dan Gejala 



Air kencing terus menerus mengalir, menimbulkan bau , genetalia eksterna selalu basah.







Haid terganggu, amenorrhea skunder .







Wanita tidak dapat berfungsi lagi sebagai seorang wanita.







Kulit sekitar anus tebal.







Infeksi pada jalan lahir.







Pada pemeriksaan speculum terlihat dinding vesika menonjol keluar







Flatus dari vagina, keluar cairan dari rectum.



5. Penatalaksanaan fistula genetalia 1. Medis Pengobatan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara operasi . Operasi untuk kasus ini tanpa komplikasi memiliki tingkat keberhasilan 90% . Operasi ini sukses dapat memungkinkan perempuan untuk hidup normal dan memiliki anak lagi. Perawatan pasca operasi sangat penting untuk mencegah infeksi. Beberapa wanita yang tidak bersedia untuk operasi ini, dapat mencari pengobatan alternatif yang disebut urostomy (pengumpulan urin dipakai setiap hari) Manfaat terbesar dari perawatan bedah adalah bahwa banyak wanita dapat kembali bergabung dengan keluarga mereka , dan masyarakat tanpa rasa malu kondisi mereka karena bocor dan bau tidak lagi sekarang.



2. Keperawatan 



Pra operasi : persiapan fisik , lab , antibiotika profilaksis , persiapan kolon bila perlu







Waktu reparasi , tergantung sebab : -



Trauma operasi segera , saat operasi tsb , atau ditunda jika diketahui pasca op



-Obstertik 3 bulan pascasalin , kecuali fistula fekalis dilakukan setelah 3-6 bulan. 



Pasca operasi : drainase urine kateter terpasang



6. Komplikasi 1. Infeksi 2. Gangguan fungsi reproduksi 3. Gangguan dalam berkemih 4. Gangguan dalam defekasi



B. Asuhan Keperawatan Pengkajian 1. Identitas Klien Nama                   :  Ny. M Umur                   :  46 Tahun Status pernikahan :  Menikah Pekerjaan             :  Pedagang Agama                 :  Islam Suku bangsa        :  Sunda Pendidikan           :  SD Alamat                :   Kp. Pamoyanan Rt 01 Rw 05 Ds. Parakan Tugu Kec. Cijati Cianjur Diagnosa medis   :  Fistula vesiko vaginalis No Medrek          :  0135XXXX Tanggal Masuk    :  06 April 2019   2. Identitas Penanggung Jawab Nama                                 :  Tn. S Umur                                 :  59 Tahun Agama                               :  Islam Status marital                    :  Menikah Pekerjaan                           :  Pedagang Suku bangsa                      :  Sunda Pendidikan                        :  SD



Alamat                              :  Kp. Pamoyanan Rt 01 Rw 05 Ds. Parakan Tugu Kec. Cijati Cianjur Hubungan dengan klien    :  Suami   3. Keluhan Utama Klien mengeluh nyeri di bagian abdomen di area sekitar luka operasi yang tertutup verband ± 15 cm dan di area vagina dimana terpasang kateter di bagian uretra dan ureter serta di bagian abdomen bawah terpasang selang drain. Apabila banyak pergerakan sedikit saja nyeri langsung dirasakan. Klien mengatakan nyeri menusuk, tajam, dan dalam. Klien mengatakan nyeri hanya di sekitar abdomen di area luka operasi serta terpasang selang dan di area vagina, tidak menjalar ke bagian lain. Klien mengatakan skala nyeri pada rentang 1-10 berada pada nilai 5 Durasi nyeri tidak tentu. Nyeri dirasakan apabila bergerak, batuk dan ada penekanan pada area abdomen. Sementara pada area vagina nyeri timbul secara tiba-tiba kemudian menghilang. 4. Riwayat Kesehatan Sekarang Klien mengeluh nyeri pada luka post operasi. Hari ini adalah POD ke-1. Luka operasi masih tertutup verband. Klien mengeluh khawatir dengan lukanya apabila klien batuk dan banyak bergerak. Klien masih dianjurkan untuk berpuasa pasca operasi sampai BU (+) dan flatus (+). Klien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan atau obat tertentu dan klien belum pernah di tes alergi sebelumnya. Klien juga tidak melakukan suntik imunisasi saat ini. Klien mengatakan sudah sekitar satu tahun lebih aktivitas berjualan bersama suami terhenti karena klien sakit. Diet klien saat ini adalah diet makanan cair (TKTP). Terapi yang diterima klien saat ini obat-obatan antibiotik, analgetik, antipiretik, antiemetik, vitamin, dan cairan infus.   5. Riwayat Kesehatan Dahulu Klien menikah pada usia 16 tahun, klien menikah sebanyak dua kali. Klien merasakan keluhan air kencing tanpa disadari sejak ± 1 tahun yang lalu, keluar baik saat berdiri dan berjalan. BAK tidak disertai nyeri. BAK yang tidak disadari dirasakan setelah operasi pengangkatan rahim (histerektomi) bulan Maret 2013 setelah 1 bulan pasca operasi di RSUD Cianjur. Persalinan terakhir klien pada usia 22 tahun dengan satu anak hidup. Klien pernah mengalami keguguran pertama pada usia 22 tahun dan keguguran terakhir terjadi 14 tahun yang lalu (32 tahun). Klien juga memiliki riwayat hipertensi (tekanan darah tinggi) sejak 4 tahun yang lalu dengan tekanan sistolik tertinggi 170 mmHg. Haid terakhir pada tahun 2018.



 



6. Riwayat Kesehatan Keluarga Menurut klien, tidak ada keluarga yang pernah mengalami penyakit seperti klien, hanya klien saja.    



PEMERIKSAAN FISIK



1. Penampilan umum Keadaan umum baik. Kesadaran compos mentis 2. Tanda vital Tekanan darah       : 130/80 mmHg Nadi                      : 80 x/menit Respirasi                : 20 x/menit Suhu                      : 360c 3. Kulit Turgor kulit cukup baik, kelembaban kulit kurang 4. Kepala Rambut sedikit rontok, kebersihan kurang baik, nyeri tekan (-) 5. Mata Sklera ikteri (-/-), konjungtiva anemis (-/-), reaksi pupil baik 6. Mulut Kebersihan baik, lidah sedikit pucat, mukosa bibir kering 7. Leher Peninggian JVP (-), pembengkakan kelenjar thyroid (-), nyeri (-) 8. Payudara



Bentuk simetris, kemerahan (-/-), lesi (-/-), panas (-/-), benjolan (-/-), bengkak (-/-) puting susu tidak menonjol 9. Jantung Bunyi jantung (S1 dan S2) murni dan regular, bunyi napas vesikuler, irama jantung reguler 10. Paru Pergerakan dada simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa, suara paru sonor, tidak ada suara napas tambahan, seperti ronchi dan wheezing 11. Abdomen Luka operasi (+), sayatan luka operasi vertikal sekitar 10 cm, luka tertutup verband, tanda-tanda infeksi (-), bising usus (-), nyeri tekan (+) di sekitar luka operasi, distensi kandung kemih (-), terpasang selang drain di area yang tertutup verband 12. Ekstrimitas atas Simetris, pergerakan bebas, edema (-/-) 13. Ekstimitas bawah Simetris, pergerakan bebas, edema (-/-), varises (-/-) 14. Genitourinaria Kebersihan cukup, bau (-), bercak – bercak darah (+), nyeri (+), warna urin kemerahan, terpasang kateter dibagian uretra dan di bagian ureter. 15. Rektum BAB (-), kebersihan cukup, hemmoroid (-) 16. Muskuloskeletal Rentang gerak cukup baik, kekuatan otot 4/4 17. Neurologi Sensori (+), baal dan gatal ditubuh (-), nyeri kepala (-), kram otot (-)  



  



ANALISA DATA



No



Data DS: Klien mengeluh nyeri di bagian abdomen di area sekitar luka operasi dan di area vagina



Etiologi Post operasi fistuloraphy   Kerusakan jaringan ↓



DO: Luka terbuka ·         Klien tampak meringis saat bergerak ·         Skala nyeri 5 ·         Terlihat sayatan luka operasi vertikal sekitar 15 cm tertutup  verband di bagian tengah abdomen (sejajar umbilikus), luka masih basah ·         Terpasang kateter di bagian uretra dan ureter serta di bagian abdomen bawah terpasang selang drain



↓ Merangsang serabut saraf nyeri bebas ↓ Merangsang pengeluaran histamin, bradikinin, serotonin, prostaglandin ↓ Medulla spinalis ↓ Traktus spinotalamikus



·         Nyeri tekan ↓ (+)



Masalah Gangguan rasa nyaman : nyeri akut berhubungan dengan luka post operasi fistuloraphy



Thalamus ↓ Cortex cerebri ↓ Nyeri dipresepsikan ↓ 2



DS: Klien mengeluh tidak terlalu berselera makan karena terasa mual, hanya sedikit demi sedikit. Klien sedikit minum air putih agar tidak sering BAK. Klien mengatakan BB mengalami penurunan dari 60 kg kini menjadi 55 kg. DO: ·         Klien tampak lemas ·         Mukosa bibir kering dan pecah-pecah ·         Makanan tidak dihabiskan, bersisa



Nyeri Post operasi fistuloraphy Efek dari anestesi ↓ Menekan sistem saraf pusat ↓ Menurunnya tonus otot lambung dan peristaltik ↓ Meningkatnya salivasi ↓ Lidah terasa pahit, rasa mual dan ingin muntah muncul



Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan nafsu makan berkurang pasca operasi fistuloraphy



↓ ·         BU (+), flatus (+)



Nafsu makan berkurang  



DS:



3



Klien mengatakan belum mandi dan mengganti baju sejak dari tindakan pasca operasi. Klien juga mengatakan merasa tidak nyaman dengan bau badan, takut mengganggu yang di sebelahnya. Klien juga mengaku sudah beberapa hari belum sikat gigi DO: ·         Klien tampak kurang bersih dan kurang rapi dimana rambut terlihat acak-acakan belum disisir dan badan tercium agak bau ·         Kuku klien tampak panjang dan hitam



 



Post operasi fistuloraphy Efek dari anestesi ↓ Menekan sistem saraf pusat ↓ Menurunnya tingkat kesadaran dan menurunnya tonus otot ↓ Keletihan      



Kurang perawatan diri berhubungan dengan keletihan pasca operasi dan nyeri



  



DIAGNOSA KEPERAWATAN



1. Gangguan rasa nyaman : nyeri akut berhubungan dengan luka post operasi fistuloraphy 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan nafsu makan berkurang pasca operasi fistuloraphy 3. Kurang perawatan diri berhubungan dengan keletihan pasca operasi dan nyeri   



RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN



  NO DIAGNOSA 1 Gangguan rasa nyaman : nyeri akut berhubungan dengan luka post operasi fistuloraphy



TUJUAN



INTERVENSI Managemen nyeri



RASIONAL  



Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x, klien mengatakan nyeri hilang, berkurang, atau terkontrol



Intervensi :



 



1.      Kaji komprehensif tentang karakteristik nyeri : lokasi, kualitas, frekuensi



1.      Mengetahui keadaan nyeri serta untuk mengevaluasi keefektifan intervensi



Kriteria hasil:



2.      Mengkaji 2.      Berikan mekanisme koping dalam kesempatan klien menghadapi nyeri untuk mengungkapkan nyeri 3.      Mengetahui ketidaknyamanan pasien 2.      Memeriksa TTV 3.      Observasi dengan hasil dalam batas isyarat-isyarat   normal nonverbal dari ketidaknyamanan 4.      Meningkatkan 3.      Klien mengatakan pengetahuan tentang bahwa nyeri 4.      Berikan nyeri bagi klien berkurang/hilang/dapat informasi tentang dikontrol dengan nyeri 5.      Meningkatkan menggunakan managemen kontrol diri dan nyeri 5.      Ajarkan teknik menurunkan distraksi dan teknik ketidaknyamanan 4.      Klien mengatakan relaksasi (tarik napas afterpain dengan kebutuhan tidur dan dalam, tahan mengalihkan perhatian istirahat cukup kemudian tiupkan atau merelaksasi otot-otot lewat mulut secara 1.      Menggunakan skala nyeri untuk mengidentifikasi tingkat nyeri : skala nyeri turun



perlahan, mencium wangi-wangian atau aromaterapi serta batuk efektif



   



6.      Membantu 6.      Atur posisi klien mengurangi nyeri senyaman mungkin sesuai kebutuhan   klien. 5.      Klien dapat bergerak   tanpa rasa sakit 7.      Berikan lingkungan yang 7.      Mengurangi 6.      Klien tampak tenang nyaman dan tenang stimulus  dengan menurunkan ketegangan 7.      Nyeri tekan (-)   dapat menurunkan persepsi nyeri 8.      Berikan analgetik sesuai dosis 8.      Mengurangi atau menghilangkan stimulus 9.      Kolaborasi nyeri dengan dokter bila tindakan tidak 9.      Mengantisipasi bila berhasil tindakan tidak berhasil Diit nutrisi 1.    Sebagai informasi dasar untuk perencanaan 1.   Kaji intake klien awal dan validasi data



2



3



Perubahan Setelah dilakukan nutrisi kurang tindakan keperawatan dari kebutuhan selama 2x, klien dapat tubuh memperbaiki pola makan berhubungan dengan : dengan nafsu makan 1.      Klien tidak berkurang pasca mengeluh mual operasi fistuloraphy 2.      Nafsu makan klien meningkat Kurang perawatan diri berhubungan Setelah dilakukan dengan tindakan keperawatan keletihan pasca selama 2x yakni



  2.   Selingi makan dengan minum air putih 3.   Berikan makan sedikit tapi sering



2.   Memudahkan makanan masuk   3.   Meningkatkan intake makanan



  4.   Kolaborasi dengan ahli gizi untuk diet 4.   Memberikan asupan TKTP dan makanan diit yang tepat lunak Perawatan diri   Intervensi :



 



1.      Kaji



1.      Mengetahui



kemampuan pasien perawatan diri (personal hygiene), klien mengatakan nyaman dan kemampuan untuk puas dengan kebersihan menggunakan alat tubuhnya. bantu Kriteria hasil :



operasi dan nyeri



1.      Klien mengungkapkan secara verbal kepuasan tentang kebersihan tubuh dan hygiene mulut



2.      Kaji membran mukosa oral dan kebersihan tubuh 3.      Pantau adanya perubahan kemampuan fungsi



2.      Klien mampu 4.      Pertahankan menghubungkan perasaan kehangatan suhu kenyamanan dan kepuasan ruangan, pastikan dengan kebersihan tubuh suhu air yang disukai individu 3.      Klien dapat menggambarkan faktor- 5.      Berikan privasi faktor penyebab dari selama dilakukan kurangnya kemampuan tindakan memandikan untuk mandi di ruang rawat 4.      Keluarga dapat terlibat untuk memenuhi personal hygiene klien



 



  2.      Mengetahui kebersihan mulut dan tubuh 3.      Mengetahui ada tidaknya perubahan fungsi 4.      Mengetahui kenyamanan yang diinginkan oleh pasien   5.      Menjaga privasi pasien dan menghormati hak-haknya untuk memperoleh rasa aman dan nyaman        



 







IMPLEMENTASI KEPERAWATAN



Tanggal 08 April 2019  



Implementasi · Membereskan tempat tidur klien dan mengatur posisi klien senyaman mungkin sesuai kebutuhan klien · Memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan nyeri post operasi · Mengajarkan teknik distraksi dan teknik relaksasi (tarik napas dalam, tahan kemudian tiupkan lewat mulut secara perlahan ·Mengingatkan klien untuk mengkonsumsi analgetik sesuai resep



Evaluasi



·Tempat tidur klien rapi, klien merasa nyaman dengan posisi semifowler ·Klien mengatakan masih terasa nyeri, dari skala 1-10, klien mengatakan berada pada skala 4 · Klien mengerti dan mencoba mempraktekkan tarik napas dalam saat klien merasakan nyeri  



·Menjelaskan prosedur tindakan bahwa luka operasi akan dibuka pada hari ke-3



·Klien diberikan



tramadol dalam RL dan ·Memberi motivasi pada klien bahwa mengkonsumsi cefodroxil 2x 500 mg makanan tinggi protein sangat penting untuk pemulihan luka ·Hari ini adalah POD 3, klien operasi siap lukanya akan dibersihkan untuk pertama kalinya ·Mengajarkan teknik batuk efektif ·Klien masih enggan makan, hanya sedikit makanan yang · Mengajarkan klien untuk masuk mobilisasi dini miring kanan ·Klien sudah mengerti cara · Mengajarkan keluarga klien batuk efektif yag baik dan untuk menyeka badan klien benar agar supaya lebih bersih dan nyaman ·Klien masih merasa takut untuk mobilisasi sehingga klien belum mampu mika ·Klien merasa lebih segar dan



nyaman



·Membereskan tempat tidur klien dan mengatur posisi klien senyaman mungkin sesuai kebutuhan klien ·Memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan nyeri post operasi 09 April 2019



·         melakukan perawatan luka post op fistuloraphy POD3



  ·Tempat tidur klien rapi, klien merasa nyaman ·Klien mengatakan masih terasa nyeri, dari skala 1-10, klien mengatakan berada pada skala 3   ·         klien masih merasakan nyeri saat bagian luka dibersihkan, luka cukup kering



 



14 April 2019



·         klien masih takut ·         Mendorong klien untuk karena takut kateternya bocor lagi melakukan mobilisasi dini miring kanan   ·         Membereskan tempat ·         tempat tidur klien rapi, tidur klien dan mengatur klien merasa nyaman posisi klien senyaman mungkin sesuai kebutuhan ·         klien mengatakan klien masih terasa nyeri, dari skala 1-10, klien mengatakan ·         memberi kesempatan berada pada skala 2 klien untuk mengungkapkan nyeri post operasi ·         klien masih merasakan nyeri saat bagian luka ·          melakukan perawatan dibersihkan, luka kering luka post op fistuloraphy ·         klien miring kanan ·          mendorong klien namun tidak optimal untuk melakukan mobilisasi dini miring kanan/kiri   ·          Memberi motivasi pada klien untuk menghabiskan makanannya dan mengingatkan kembali untuk mengkonsumsi



·         Klien makan lumayan banyak, sisa makanan sedikit  



makanan tinggi protein



 



  



EVALUASI KEPERAWATAN  



No



Tanggal/Jam



 



Catatan Perkembangan Klien mengatakan bahwa ia telah mengetahui bagaimana proses penyakitnya, nyeri jika bergerak sedikit



S: Klien tampak nyeri saat luka dibersihkan untuk pertama kali   Skala nyeri 4, klien tampak tenang 1



08 April 2019/14.00



O: Masalah belum teratasi : nyeri b.d luka post op A: Pertahankan keberhasilan intervensi   ·         berikan lingkungan nyaman dan tenang P: ·         anjurkan klien untuk menggunakan teknik distraksi, relaksasi nafas, batuk efektif Klien mengatakan klien masih mual S:



2



08 April 2019/14.15



O: A: P:



S:



3



08 April 2019/14.15



Klien tampak lebih komunikatif Masalah teratasi sebagian, klien mau makan tetapi tidak habis Pertahankan keberhasilan intervensi ·         Memotivasi klien untuk memperbanyak makan yang mengandung protein Klien mengatakan merasa lebih segar dan nyaman setelah diseka oleh suaminya Klien tampak senang dan lebih segar



O: Masalah teratasi A: Pertahankan keberhasilan intervensi



4



09 April



P: S:



Klien masih mengatakan masih takut dan enggan bergerak miring



kanan/miring kiri   Klien tampak tidak beranjak dari posisinya (duduk semi fowler) O: 2019/14.15



Masalah belum teratasi   A: P  :



Lanjutkan intervensi mobilisasi dini dan dorong terus klien untuk bergerak · Latih ROM pada ekstrimitas bawah Klien mengatakan nyeri berkurang Klien tampak meringis nyeri saat luka dibersihkan



5



09 April 2014/14.30



S:



Masalah sebagian teratasi



O:



Lanjutkan intervensi



A:



· Atur posisi nyaman



P  :



· Anjurkan klien untuk menggunakan teknik distraksi, relaksasi nafas, dan batuk efektif · Memberi pengetahuan tentang ganti balutan yang baik untuk intervensi di rumah



6



7



14 April 2019/08.00



14 April 2019/08.40



Kesimpulan



S:



Klien mengatakan makan sudah lumayan banyak



O:



Bibir tidak terlihat kering dan lebih bertenanga



A:



Masalah teratasi



P: S:



Pertahankan keberhasilan intervensi Klien mengatakan nyeri berkurang



O:



Klien tampak tidak nyeri saat luka dibersihkan



A:



Masalah teratasi



P:



Pertahankan keberhasilan intervensi



Pelayanan asuhan keperawatan pada ibu post fistuloraphy atas indikasi fistula vesiko vaginalis harus sesuai dengan instruksi dokter. Asuhan yang diberikan kepada ibu tersebut, seperti mengontrol keadaan umum ibu dan tanda-tanda vital, menganjurkan ibu untuk bed rest total dan banyak minum air putih sesuai yang di instruksikan dokter, mengajurkan ibu untuk makan yang cukup dan mengingatkan ibu untuk rutin minum obat yang di resepkan dokter.



Saran Semoga dalam pembuatan makalah ini berguna bagi pembaca pada umumnya dan khususnya berguna bagi penulis dalam memberikan asuhan keperawatan pada ibu post fistuloraphy atas indikasi fistula vesiko vaginalis. Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesenpurnaan untuk itu penulis mengharpkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, agar pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi



DAFTAR PUSTAKA



https://id.scribd.com/doc/289667624/Askep-Fistula-Genitalia-2 https://www.scribd.com/doc/291775130/Askep-Fistula-Genitalia https://dokumen.tips/download/link/askep-pada-ibu-dengan-fistula-generalia https://mpitsjournal.wordpress.com/2019/07/19/asuhan-keperawatan-pada-ny-m-dengan-postfistuloraphy-fistula-vesiko-vagina-di-ruang-kemuning-rs-hasan-sadikin-bandung/