6 0 457 KB
MAKALAH PEKERJAAN GEOLISTRIK Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Geologi Teknik Dosen : Drs. Wahyu Wibowo MT
Oleh :
Adi Hamdani 1203220
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL S1 DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL AKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNI!ERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 201"
KAT KATA PENGANTAR PEN GANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya pada kami, salawat beserta salam semoga semoga All Allah ah limpah limpah urahk urahkan an kepada epada Nabi Nabi besar besar !uhamm !uhammad ad SA SAW, W, beserta keluarga, keluarga, sahabat, dan umatnya sampai akhir "aman. #paya #paya maksi maksimal mal telah telah saya saya lakuk lakukan an untuk untuk menye menyeles lesaik aikan an lapor laporan an tugas ini dengan harapan dapat menapai hasil sebaik mungkin. Saya menyad menyadari ari bahwa bahwa penyus penyusuna unan n lapora laporan n ini masih masih kuran kurang g dari dari harapa harapan n mengingat kemampuan kemampuan yang dimiliki terbatas. Sehingga gga,
kritik
dan
saran
kami
harapkan
untuk
kemajuan
pengetahuan serta kemampuan kami untuk kedepannya. $aporan ini juga tidak tidak akan akan berhas berhasil il tanpa tanpa berbag berbagai ai pihak pihak yang yang telah telah rela rela memba membantu ntu pembua pembuatan tanny nya. a. !aka !aka saya saya mengu menguap apka kan n terim terima a kasih kasih kepada epada semua semua pihak yang telah membantu. Akhirnya, saya berharap laporan ini dapat memberikan memberikan man%aat dan sumbangan pemikiran bagi saya khususnya dan para pembaa pada umumnya.
&andung, September '(1)
*enulis
1
DATAR ISI
+ATA *N-ANTA.................................................................................................... i DA/TA 0S0............................................................................................................. ii &A& 0...................................................................................................................... 1 *NDA#$#AN.......................................................................................................1 1.1
$atar &elakang..........................................................................................1
1.'
umusan !asalah.....................................................................................1
1.2
Tujuan *enulisan........................................................................................1
&A& 00..................................................................................................................... ' *!&AASAN........................................................................................................ ' '.1.
*engertian -eolistrik.................................................................................'
'.'.
Sejarah *erkembangan -eolistrik.............................................................2
'.2.
3ara kerja dan prinsip -eolistrik...............................................................4
'.4.
/ungsi dan kegunaan geolistrik...............................................................1'
&A& 00................................................................................................................... 12 *N#T#*.............................................................................................................. 12 2.1.
+esimpulan..............................................................................................12
DA/TA *#STA+A................................................................................................. 14
'
#A# I PENDAHULUAN 1$1 La%a& #ela'an( *enggunaan
geolistrik
pertama
kali
dilakukan
oleh
3onrad
Shlumberger pada tahun 151'. -eolistrik merupakan salah satu metoda geo6sika untuk mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan ara mengalirkan arus listrik D3 78Diret 3urrent9: yang mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah. 0njeksi arus listrik ini menggunakan ' buah 8lektroda Arus9 A dan & yang ditanapkan ke dalam tanah dengan jarak tertentu. Semakin panjang jarak elektroda A& akan menyebabkan aliran arus listrik bisa menembus lapisan batuan lebih dalam. Dengan adanya aliran arus listrik tersebut maka akan menimbulkan tegangan listrik di dalam tanah. Tegangan listrik yang terjadi di permukaan tanah diukur dengan penggunakan multimeter yang terhubung melalui ' buah 8lektroda Tegangan9 ! dan N yang jaraknya lebih pendek dari pada jarak elektroda A&. &ila posisi jarak elektroda A& diubah menjadi lebih besar maka tegangan listrik yang terjadi pada elektroda !N ikut berubah sesuai dengan in%ormasi jenis batuan yang ikut terinjeksi arus listrik pada kedalaman yang lebih besar.
1$2 R)m)*an Ma*alah umusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut ; a. Apa *engertian -eolistrik < b. &agaimana Sejarah *erkembangan -eolistrik < . &agaimana 3ara kerja dan prinsip -eolistrik < d. Apa %ungsi dan kegunaan geolistrik < 1$3 T)+)an Pen)li*an Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui ; a. *engertian -eolistrik b. Sejarah -eolistrik . 3ara kerja dan prinsip -eolistrik d. /ungsi dan kegunaan geolistrik
AD0 A!DAN0 = 1'(2''(
1
#A# II PEM#AHASAN 2$1$ Pen(e&%ian Ge,li*%&i' -eolistrik merupakan salah satu metode geo6sika yang mempelajari si%at aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana ara mendeteksinya di permukaan bumi. 7http;>>um.a.id: Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial, 7http;>>ksupointer.om: arus dan medan elektromagnetik yang terjadi baik seara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam bumi. Ada beberapa maam metoda geolistrik, antara lain ; metode potensial diri, arus telluri,
magnetoteluri,
elektromagnetik,
0*
70ndued
*olari"ation:,
resisti?itas 7tahanan jenis: dan lain=lain. Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis. *ada metode geolistrik tahanan jenis ini, 7http;>>yan.komputasi.web.id: arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua elektroda arus. +emudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda yang berbeda kemudian dapat diturunkan ?ariasi harga hambatan jenis masing=masing lapisan di bawah titik ukur 7sounding point:. !etoda ini lebih e%ekti% jika digunakan untuk eksplorasi yang si%atnya dangkal, jarang memberikan in%ormasi lapisan di kedalaman lebih dari 1((( %eet atau 1)(( %eet. @leh karena itu metode ini jarang digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar, penarian reser?oar air, juga digunakan dalam eksplorasi geothermal.
AD0 A!DAN0 = 1'(2''(
'
-ambar 1. Skema -eolistrik
2$2$ Se+a&ah Pe&'em-an(an Ge,li*%&i' Sejarah
perkembangan
geolistrik
eksplorasi
geolistrik
adalah
perubahan yang paling unik dari semua geo6sika eksplorasi. #nik lantaran dalam perubahannya metoda ini terdiri = untuk dalam sebagian ma"hab 7shool: , walau sebenarnya sumber basi teori sama. +etidaksamaan itu terdapat pada ; a. tata langkah kerja 7kon6gurasi elektroda, interpretasi: b. alat yang dipakai, sebenarnya setiap alat bisa dipakai untuk ma"hab apa pun, walau demikian ketidaksamaan kon6gurasi elektroda yang digunakan memengaruhi daya penetrasi alat. . data prossessing, *emakaian si%at=si%at kelistrikan untuk maksud eksplorasi telah di kenal peradaban manusia kian lebih dua era waktu
lalu.
*elopor yang awal mula menggunakan
langkah
geo6sika untuk maksud ksplorasi yaitu ; -ray serta Wheeler thn. 1'(, lakukan pengukuran pada batuan serta meoba membakukan tidak tipis kondukti?itas batuan. Watson thn 14B, temukan, bahwa tanah adalah konduktor di mana mungkin yang dilihat pada titik=titik di antara dua elektroda arus yang
dipotong
sejarak
ketidaksamaan
'
mil,
keadaan
ber?arisai geologi
disebabkan
ada
setempat.
obert W. /oC thn. 715 = 1: , bisa dikatakan sebagai Ayah !etoda -eolistrik, lantaran beliau yang pertama kali mempelajai jalinan
si%at=si%at
terrestrial
AD0 A!DAN0 = 1'(2''(
eletri
listrik serta
dengan
situasi
geothermal.
geologi,
/oC
temperatur,
pelajari
si%at=si%at
2
kelistrikan tersebut di tambang=tambang 3orn wall, 0nggris. *erubahan dilanjutkan dengan ara bertahap ; thn. 11 oleh W. Skey, thn. 14 oleh 3harles !atteui. , thn. 1' oleh 3art &arus, thn. 151 oleh &rown, thn. 15 oleh &ern6eld, thn 151' oleh -otthalk, thn. 1514 oleh . 3. Wells serta -eorge @ttis. *erubahan agak tidak sama sesudah 3onrad Shlumberger serta . 3. Well di mana geolistrik berkembang di dua benua, lewat ara serta histori yang tidak sama. Walau demikian di ujung perubahan itu ke=' ma"hab ini bersua lagi, terlebih dalam memakai renana matematika yang sama yang diaplikasikan pada teori interpretasi semasing. *erkembangan peralatan diawali dari peralatan geolistrik didalam truk hingga pada alat geolistrik sebesar tas keantikan. *erubahan pemrosesan data nilai tahanan type pada era ke '( yakni dengan dibuatnya kur?a baku serta kur?a penambahan oleh @rellana . serta !ooney . !. , 15BB, &hattaharya *. +. serta *atra . *. , 15B, ijkkswaterstaat, The Netherland, 15), Eohdy, A. A. . , 15). *erubahan dalam pena%siran lengkungan tahanan type dengan pembuatan piranti lunak dari lakukan F mathing ur?e F hingga piranti lunak GS*3, S0NT )2, -0G$, S0H serta 0*'Win.
2$3$ .a&a 'e&+a dan /&in*i/ Ge,li*%&i' !etoda geolistrik terdiri dari beberapa kon6gurasi, misalnya yang ke 4 buah elektrodanya terletak dalam satu garis lurus dengan posisi elektroda A& dan !N yang simetris terhadap titik pusat pada kedua sisi yaitu kon6gurasi Wenner dan Shlumberger. Setiap kon6gurasi mempunyai metoda perhitungan tersendiri untuk mengetahui nilai ketebalan dan tahanan jenis batuan di bawah permukaan. !etoda geolistrik kon6gurasi Shlumberger merupakan metoda %a?orit yang banyak digunakan untuk mengetahui karakteristik lapisan batuan bawah permukaan dengan biaya sur?ei yang relati% murah. #mumnya lapisan batuan tidak mempunyai si%at homogen sempurna, seperti yang dipersyaratkan pada pengukuran geolistrik. #ntuk posisi lapisan batuan yang terletak dekat dengan permukaan tanah akan sangat berpengaruh terhadap hasil pengukuran tegangan dan ini akan membuat data geolistrik menjadi menyimpang dari nilai sebenarnya. Yang dapat AD0 A!DAN0 = 1'(2''(
4
mempengaruhi homogenitas lapisan batuan adalah %ragmen batuan lain yang menyisip pada lapisan, %aktor ketidakseragaman dari pelapukan batuan induk, material yang terkandung pada jalan, genangan air setempat, perpipaan dari bahan logam yang bisa menghantar arus listrik, pagar kawat yang terhubung ke tanah dsbnya. 8Spontaneous *otential9 yaitu tegangan listrik alami yang umumnya terdapat pada lapisan batuan disebabkan oleh adanya larutan penghantar yang seara kimiawi menimbulkan perbedaan tegangan pada mineral= mineral dari lapisan batuan yang berbeda juga akan menyebabkan ketidak= homogenan lapisan batuan. *erbedaan tegangan listrik ini umumnya relati% keil, tetapi
bila
digunakan
kon6gurasi
Shlumberger
dengan
jarak
elektroda A& yang panjang dan jarak !N yang relati% pendek, maka ada kemungkinan tegangan listrik alami tersebut ikut menyumbang pada hasil pengukuran tegangan listrik pada elektroda !N, sehingga data yang terukur menjadi kurang benar. #ntuk mengatasi adanya tegangan listrik alami ini hendaknya sebelum dilakukan pengaliran arus listrik, multimeter diset pada tegangan listrik alami tersebut dan kedudukan awal dari multimeter dibuat menjadi nol. Dengan demikian alat ukur multimeter akan menunjukkan tegangan listrik yang benar=benar diakibatkan oleh pengiriman arus pada elektroda A&. !ultimeter yang mempunyai %asilitas seperti ini hanya terdapat pada multimeter dengan akurasi tinggi.
K,n()&a*i Wenner
+on6gurasi Wenner +eunggulan dari kon6gurasi Wenner ini adalah ketelitian pembaaan tegangan pada elektroda !N lebih baik dengan angka yang relati% besar karena elektroda !N yang relati% dekat dengan elektroda A&. Disini bisa digunakan alat ukur multimeter dengan impedansi yang relati% lebih keil.
AD0 A!DAN0 = 1'(2''(
)
Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mendeteksi homogenitas batuan di dekat permukaan yang bisa berpengaruh terhadap hasil perhitungan. Data yang didapat dari ara kon6gurasi Wenner, sangat sulit untuk menghilangkan %ator non homogenitas batuan, sehingga hasil perhitungan menjadi kurang akurat.
K,n()&a*i Shl)m-e&(e& *ada kon6gurasi Shlumberger idealnya jarak !N dibuat sekeil= keilnya, sehingga jarak !N seara teoritis tidak berubah. Tetapi karena keterbatasan kepekaan alat ukur, maka ketika jarak A& sudah relati% besar maka jarak !N hendaknya dirubah. *erubahan jarak !N hendaknya tidak lebih besar dari 1>) jarak A&.
+on6gurasi Shlumberger +elemahan dari kon6gurasi Shlumberger ini adalah pembaaan tegangan pada elektroda !N adalah lebih keil terutama ketika jarak A& yang
relati%
jauh,
sehingga
diperlukan
alat
ukur
multimeter
yang
mempunyai karakteristik 8high impedane9 dengan akurasi tinggi yaitu yang bisa mendisplay tegangan minimal 4 digit atau ' digit di belakang koma. Atau dengan ara lain diperlukan peralatan pengirim arus yang mempunyai tegangan listrik D3 yang sangat tinggi. Sedangkan
keunggulan
kon6gurasi
Shlumberger
ini
adalah
kemampuan untuk mendeteksi adanya non=homogenitas lapisan batuan pada permukaan, yaitu dengan membandingkan nilai resisti?itas semu ketika terjadi perubahan jarak elektroda !N>'. Agar pembaaan tegangan pada elektroda !N bisa diperaya, maka ketika jarak A& relati% besar hendaknya jarak elektroda !N juga diperbesar. *ertimbangan perubahan jarak elektroda !N terhadap jarak elektroda A& yaitu ketika pembaaan tegangan listrik pada multimeter sudah demikian keil, misalnya 1.( milliGolt.
AD0 A!DAN0 = 1'(2''(
B
#mumnya perubahan jarak !N bisa dilakukan bila telah terapai perbandingan antara jarak !N berbanding jarak A& I 1 ; '(. *erbandingan yang lebih keil misalnya 1 ; )( bisa dilakukan bila mempunyai alat utama pengirim arus yang mempunyai keluaran tegangan listrik D3 sangat besar, katakanlah 1((( Golt atau lebih, sehingga beda tegangan yang terukur pada elektroda !N tidak lebih keil dari 1.( milliGolt.
*arameter yang diukur ; 1. Jarak antara stasiun dengan elektroda=elektroda 7A&>' dan !N>': '. Arus 70: 2. &eda *otensial 7K G: *arameter yang dihitung ; 1. Tahanan jenis 7: '. /aktor geometrik 7+: 2. Tahanan jenis semu 7L : 3ara intepretasi Schlumberger adalah dengan metode penyamaan ku?a 7kur?a matching:. Ada 2 7tiga: maam kur?a yang perlu diperhatikan dalam intepretasi Schlumberger dengan metode penyamaan kur?a, yaitu ; •
+ur?a &aku
•
+ur?a &antu, terdiri dari tipe , A, + dan M
•
+ur?a $apangan
AD0 A!DAN0 = 1'(2''(
#ntuk mengetahui jenis kur?a bantu yang akan dipakai, perlu diketahui bentuk umum masing=masing kur?a lapangannya. •
+ur?a bantu , menunjukan harga L minimum dan adanya ?ariasi 2 lapisan dengan L 1 L' O L2.
•
+ur?a bantu A, menunjukkan pertambahan harga L dan ?ariasi lapisan dengan L1 O L' O L2.
•
+ur?a bantu, + menunjukan harga L maksimum dan ?ariasi lapisan dengan L1 O L' L2.
•
+ur?a bantu M, menunjukan penurunan harga L yang seragam ; L 1 L' L2
+ur?a=+ur?a &antu Dalam !etode *enyamaan +ur?a Shlumberger Alat=alat yang digunakan ; kertas kalkir>mika plastik, kertas double log, marker @*. •
*lot nilai A&>' ?s L pada mika plastik diatas double log. A&>' sebagai absis dan L sebagai ordinat.
AD0 A!DAN0 = 1'(2''(
•
&uat kur?a lapangan dari titik=titik tersebut seara smooth 7tidak selalu harus melalui
titik=titik
tersebut, untuk
itu perlu dilihat
penyebaran titik=titiknya seara keseluruhan:. •
*ilih kur?a &antu apa saja yang sesuai dengan setiap bentukan kur?a lapangan.
•
$etakkan kur?a lapangan diatas kur?a baku, ari nilai * 1 merupakan kedudukan ;
•
d19,L19 7kedalaman terukur, tahanan jenis terukur:
•
d19 I kedalaman lapisan perama I sebagai absis
•
L1 I tahanan jenis lapisan pertama I sebagai ordinat
•
*indahlah kur?a lapangan dan letakkan diatas tipe kur?a &antu pertama yang telah ditentukan. Tarik garis putus=putus sesuai dengan harga L1>L' pada kur?a &antu tersebut. -aris putus=putus sebagai kur?a &antu ini merupakan tempat kedudukan *'.
•
+embalikan kur?a lapangan diatas kur?a baku, geser kur?a lapangan berikutnya sedemikian sehingga kur?a baku pertama melalui pusat kur?a baku. Tentukan nilai L 2>L' serta plot titik * '. 7atatan ; posisi sumbu=sumbunya harus sejajar dengan sumbu=sumbu pada kur?a &antu:
•
•
Dari *' dapat ditentukan d '9, L'9 Titik pusat *2, koordinat d29, L29 dan nilai kur?a &antu selanjutnya dapat diari dengan jalan yang sama.
K,&e'*i Kedalaman #ntuk titik=titik pusat 7*n: yang terletak pada kur?a bantu tipe , tidak perlu dikoreksi. Titik * pada kur?a &antu tipe A, + dan M perlu dikoreksi. Titik *1 apapun kur?anya tidak perlu dikoreksi.
AD0 A!DAN0 = 1'(2''(
5
3ontoh +ur?a &antu Titik *1, tidak perlu dikoreksi Titik *', tidak perlu dikoreksi karena terletakpada kur?a &antu tipe Titik *2 dan *4, perlu dikoreks nilai d 7kedalaman:, karena terletak pada kur?a &antu selain tipe .
.a&a K,&e'*i Kedalaman #ntuk titik *2 ; $etakkan>impitkan kembali mika plastik diatas kur?a &antu tipe A 7dengan nilai L4>L2 I 1(: dengan pusat * '. baa nilai koreksi 7sebagai n: tepat pada titik *2 7nilai absis dari kur?a &antu tersebut ditandai dengan garis putus= putus:. +emudian dapat diari ketebalan lapisan ke=2 dengan rumus ; 2 I n.d ' Sehingga kedalaman lapisan ke=2 dapat dihitung dengan rumus; D2 I h2 P d' Demikian juga untuk titik *4, dan seterusnya.
AD0 A!DAN0 = 1'(2''(
1(
Jadi, dari hasil penyamaan kur?a 7curve matching: akan diperoleh data sebagai berikut ; 1. +oordinat *n I 7dn9, Ln: '. + n I LnP1>Ln 2. Jenis +ur?a &antu 4. Nilai +oreksi +edalaman 7n: Setelah diperoleh nilai=nilai L dan d, kemudian dibuat penampang tegaknya 7berupa kolom: sesuai harga d=nya 7menggunakan skala:. Selanjutnya dilakukan pendugaan unt interpretasi litologi penyusun pada masing= masing lapisan berdasarkan nilai L. *ena%siran litologi ini akan semakin mendekati kebenaran apabila kita memiliki data bawah permukaan seperti data dari sumur. Jika tidak ada sumur, maka kita sebaiknya mengetahui geologi regional daerah penelitian tersebut atau data yang diperoleh dari pengamatan geologi daerah sekitar 7untuk mengetahui ?ariasi litologi:. Tabel Nilai esisti?itas ok
esiti?itas
Common rocks
Common
Topsoil $oose sand -ra?el 3lay Weathered
AD0 A!DAN0 = 1'(2''(
rocks )(Q1(( )((Q)((( 1((QB(( 1Q1((
bedrok
1((Q1(((
Sandstone
'((Q(((
$imestone
)((Q1( (((
-reenstone
)((Q'(( (((
-abbro
1((Q)(( (((
11
-ranite
'((Q1(( (((
&asalt
'((Q1(( (((
-raphiti shist
1(Q)((
Slates
)((Q)(( (((
Muart"ite
)((Q(( (((
Ore minerals
@re mineral
*yrite 7ores:
(.(1Q1((
*yrrhotite
(.((1Q(.(1
3halopyrite
(.(()Q(.1
-alena
(.((1Q1((
Sphalerite
(.(1Q1
!agnetite 3assiterite ematite
(((
((( (.(1Q1((( (.((1Q1( ((( 1(((Q1
(((
(((
AD0 A!DAN0 = 1'(2''(
1'
esisti?ities o% ommon roks and ore minerals 7ohm=metres: !ilsom A%ter *alaky, 15
2$$ )n(*i dan 'e()naan (e,li*%&i' !engetahui karakteristik lapisan batuan bawah permukaan sampai kedalaman sekitar 2(( m sangat berguna untuk mengetahui kemungkinan adanya lapisan aki%er yaitu lapisan batuan yang merupakan lapisan pembawa air. #mumnya yang diari adalah 8on6ned aRui%er9 yaitu lapisan aki%er yang diapit oleh lapisan batuan kedap air 7misalnya lapisan lempung: pada bagian bawah dan bagian atas. 83on6ned9 aki%er ini mempunyai 8reharge9 yang relati% jauh, sehingga ketersediaan air tanah di bawah titik bor tidak terpengaruh oleh perubahan uaa setempat. -eolistrik ini bisa untuk mendeteksi adanya lapisan tambang yang mempunyai kontras resisti?itas dengan lapisan batuan pada bagian atas dan bawahnya. &isa juga untuk mengetahui perkiraan kedalaman 8bedrok9 untuk %ondasi bangunan. !etoda geolistrik juga bisa untuk menduga adanya panas bumi 7geotermal: di bawah permukaan. anya saja metoda ini merupakan salah AD0 A!DAN0 = 1'(2''(
12
satu metoda bantu dari metoda geo6sika yang lain untuk mengetahui seara pasti keberadaan sumber panas bumi di bawah permukaan.
AD0 A!DAN0 = 1'(2''(
14
#A# II PENUTUP 3$1$ Ke*im/)lan Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa geolistrik merupakan salah satu metode geo6sika yang mempelajari si%at aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana ara mendeteksinya di permukaan bumi. Disini juga ada beberapa metode atau kon6gurasi yang di gunakan dalam geolistrik atau tahan jenis itu sendiri yang seperti telah di jelaskan di pembahasan
di
antaranya,
konfgurasi
wenner
dan
Konfgurasi
schlumberger. !etoda geolistrik terdiri dari beberapa kon6gurasi, misalnya yang ke 4 buah elektrodanya terletak dalam satu garis lurus dengan posisi elektroda A& dan !N yang simetris terhadap titik pusat pada kedua sisi yaitu kon6gurasi Wenner dan Shlumberger. Setiap kon6gurasi mempunyai metoda perhitungan tersendiri untuk mengetahui nilai ketebalan dan tahanan jenis batuan di bawah permukaan. !etoda geolistrik kon6gurasi Shlumberger merupakan metoda %a?orit yang banyak digunakan untuk mengetahui karakteristik lapisan batuan bawah permukaan dengan biaya sur?ei yang relati% murah. /ungsi dan aplikasi geolistrik ; •
!engetahui karakteristik lapisan batuan bawah permukaan sampai
•
kedalaman sekitar 2(( m. !engetahui kemungkinan adanya lapisan aki%er yaitu lapisan batuan
•
yang merupakan lapisan pembawa air. !endeteksi adanya lapisan tambang
• •
yang
mempunyai
kontras
resisti?itas dengan lapisan batuan pada bagian atas dan bawahnya. !engetahui perkiraan kedalaman 8bedrok9 untuk %ondasi bangunan. !enduga adanya panas bumi 7geotermal: di bawah permukaan. anya saja metoda ini merupakan salah satu metoda bantu dari metoda geo6sika yang lain untuk mengetahui seara pasti keberadaan sumber panas bumi di bawah permukaan.
AD0 A!DAN0 = 1'(2''(
1)
AD0 A!DAN0 = 1'(2''(
1B
DATAR PUSTAKA
Anonim. -eolistrik +on6gurasi Shlumberger. (' @ktober http;>>robophysi.blogspot.o.id>'(1'>()>geolistrik=kon6gurasi= shlumberger.html
'(1).
Daulay, #mar %endi. -eolistrik . (' http;>>umared.blogspot.o.id>'(1(>(5>geolistrik.html
'(1).
@ktober
Nurhasanah, Siti. !etode Tahanan Jenis +on6gurasi Wenner (' @ktober '(1). https;>>sinurhasanah.wordpress.om>'(1'>('>'5>metode=tahanan=jenis= kon6gurasi=wenner> Winata, arie% pandu, !etode Tahanan Jenis. (' @ktober '(1). http;>>ari%panduwinata.blogspot.o.id>'(1'>(B>metode=tahanan=jenis= geolistrik.html
AD0 A!DAN0 = 1'(2''(
1