Makalah Gizi Kesmas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH DETERMINAN SOSIAL TERHADAP GIZI KESEHATAN MASYARAKAT Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Indikator Dan Pengukuran Promosi Kesehatan Masyarakat / Social Determinan Health



Disusun Oleh Eda norviana NIM 2017.D.01.005



YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2020



KATA PENGANTAR Puji dan syukur



ke hadirat tuhan yang maha esa yang telah memberikan kami



kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan dan penyertaan-Nya menyusun tidak akan mungkin menyelesaikannya dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “surveilans perilaku” ini yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu dari penyusun maupun dari luar. Namun dengan penuh kesebaran terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah ini dapat memberi pengatahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki banyak kekurangan maka dari itu kritik dan saran dari pembaca akan sangat membantu bagi perbaikan makalah ini kedepannya. Sekian dan terima kasih.



Palangka Raya, April 2020



Penyusun



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..............................................................................................ii DAFTAR ISI.............................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1 1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1 1.2 Tujuan..................................................................................................................1 BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................2 2.1 Pengertian Gizi.....................................................................................................2 2.2 Pengertian Ilmu Gizi............................................................................................2 2.3 Fungsi Dari Gizi ..................................................................................................2 2.4 Gizi Dalam Kesehatan Masyarakat......................................................................3 2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Seseorang................................4 BAB III PENUTUP..................................................................................................5 3.1 Simpulan..............................................................................................................5 DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat ditanggulangi dengan pendekatan medis dan pelayanan masyarakat saja.Banyakfaktor yang dapat menyebabkan masalah gizi, oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait. Menurut



Depkes



RI



status



gizi



adalah



tingkat



keadaan



gizi



seseorang



yang



dinyatakanmenurut jenis dan beratnya keadaan gizi ; contohnya gizi lebih, gizi baik, gizi kurang, dangizi buruk. Sedangkan menurut Jellife dan Beck status gizi adalah keadaan yang seimbangantara kebutuhan zat gizi dan konsumsi makanan. Menurut Waspadji yang dikatakan statusgizi optimal adalah adanyakeseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi. Kekurangan gizi merupakan salah satu penyebab tingginya kematian pada bayi dananak. Apabila anak kekurangan gizi dalam hal zat karbohidrat (zat tenaga) dan protein (zatpembangun) akan mengakibatkan anak menderita kekurangan gizi yang disebut KurangEnergi dan Protein (KEP) tingkat ringan dan sedang, apabila hal ini berlanjut lama maka akanberakibat terganggunya pertumbuhan, terganggunya perkembangan mental dan terganggunyasistem pertahanan tubuh, sehingga dapat menjadikan penderita KEP tingkat berat dan sangatmudah terserang penyakitinfeksi. Gizi kurang merupakan salah satu masalah gizi utama pada balita di Indonesia.Prevalensi yang tinggi banyak terdapat pada anak-anak di bawah umur 5 tahun (balita). Anakbalita merupakan kelompok umur yang rawan gizi. Kelompok ini merupakan kelompok umuryang paling sering terjadistatus gizi kurang. Balita merupakan salah satu kelompok rawangizi yang perlu mendapatkan perhatian khusus, kekurangan gizi akan menyebabkanhilangnya masa hidup sehat pada balita. Dampak yang lebih serius dari kekurangan zat gizi ini adalah terjadinya gizi buruk yang mengakibatkan tingginya angka kesakitan dankematian. Menurut Sediaotama (2006) kelompok paska usia ini terutama balita merupakankelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi terutama pada balita 2tahun ke atas karena merupakan masa tansisi dari makanan bayi ke makanan orang dewasa, sehingga ini yang dapat menyebabkan kondisi bahwa anak balita yang berumur 2 tahun lebihrawan untuk terjadinya gizi kurang dan terganggunya kesehatan.



Menurut BAPPENAS dalam materi Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015 beberapa faktor yang menyebabkan gizi buruk atau kurang telah di jelaskan olehUNICEF dan telah disesuaikandengan kondisi Indonesia, penyebabnya terdiri dari daribeberapa tahap yaitu penyebab langsung, penyebab tidak langsung, akar masalah, dan pokokmasalah. Penyebab langsung yaitu konsumsi makanan dan penyakit infeksi. Anak yangmendapatkan makanan yang baikbelum tentu gizi nya cukup atau baik, karena apabila anaksering sakit contohnya sakit diare atau demam maka akan dapat menurunkan daya tahantubuh anak sehingga dapat menderita kurang gizi. Adapun penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, serta pelayanan kesehatan dankesehatan lingkungan. Faktor-faktor tersebut sangat terkait dengan tingkat pendidikan,tingkat pengetahuan, serta keterampilan keluarga dalam merawat anak. Kekurangan gizi disebabkan karena kurangnya asupan makanan di tingkat rumahtangga, anak tidak mau makan, cara pemberian makanan yang salah, serta dari segi faktorpsikososialnya. Konsumsi makanan adalah salah satu faktor terjadinya kekurangan gizi.Rendahnya konsumsi terhadap pangan mengakibatkan seseorang mudah terkena infeksipenyakit, daya tahan tubuh menurun, turunnya kemampuan bekerja. Hal ini akan berdampakpada kualitas sumber daya manusia. Apalagi anak-anak yang termasuk kelompok rawan gizi, protein sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan serta perkembangan otak. Salah satu semberprotein yang berasal dari hewani adalah ikan yang memiliki kandungan protein cukup tinggi basah 17% dan kering 40%). Sehingga mutu gizinya tidak kalah berbeda dengan panganhewani ternak seperti daging atau telur. 1.2 Tujuan Adapun tujuan penyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Indikator Dan Pengukuran Promosi Kesehatan Masyarakat / Social Determinan Health serta menambah wawasan



tentang Indikator Dan Pengukuran Promosi Kesehatan Masyarakat / Social



Determinan Health.



BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Pengertian Gizi Secara etimologi, kata “gizi” berasal dari bahasa Arab “ghidza”, yang berarti “makanan”. Menurut dialek Mesir, “ghidza” dibaca “ghizi”. Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Gizi adalah proses makhluk hidup menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti (penyerapan), absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan. 2.2 Pengertian Ilmu Gizi Ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari proses pangan setelah dikonsumsi oleh manusia, masuk ke dalam tubuh, mengalami pencernaan, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme serta pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat serta gigi yang sehat pula. 2.3 Fungsi dari Gizi Gizi memiliki beberapa fungsi yang berperan dalam kesehatan tubuh makhluk hidup, yaitu: 1. Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan/perkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak 2. Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari 3. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan cairan tubuh yang lain 4. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit (protein). Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.



Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari. Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang. Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh. 2.4 Gizi dalam Kesehatan Masyarakat Terkait erat dengan ”gisi kesehatan masyarakat” adalah ”kesehatan gizi masyarakat,” yang mengacu pada cabang populasi terfokus kesehatan masyarakat yang memantau diet, status gizi dan kesehatan, dan program pangan dan gizi, dan memberikan peran kepemimpinan dalam menerapkan publik kesehatan prinsip-prinsip untuk kegiatan yang mengarah pada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pengembangan kebijakan dan perubahan lingkungan. Definisi Gizi kesehatan masyarakat merupakan penyulingan kompetensi untuk gizi kesehatan masyarakat yang disarankan oleh para pemimpin nasional dan internasional dilapangan. Gizi istilah dalam kesehatan masyarakat mengacu pada gizi sebagai komponen dari cabang kesehatan masyarakat , ”gizi dan kesehatan masyarakat” berkonotasi koeksistensi gizi dan kesehatan masyarakat, dan gizi masyarakat mengacu pada cabang kesehatan masyarakat



yang berfokus pada promosi kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat dengan menyediakan layanan berkualitas dan program-program berbasis masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan yang unik dari komunitas yang berbeda dan populasi. Gizi masyarakat meliputi program promosi kesehatan, inisiatif kebijakan dan legislatif, pencegahan primer dan sekunder, dan kesehatan di seluruh rentang hidup. 2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Seseorang 1.      Faktor Lingkungan Lingkungan yang buruk seperti air minum yang tidak bersih, tidak adanya saluran penampung air limbah, tidak menggunakan kloset yang baik, juga kepadatan penduduk yang tinggi dapat menyebabkan penyebaran kuman pathogen. Lingkungan yang mempunyai iklim tertentu berhubungan dengan jenis tumbuhan yang dapat hidup sehingga berhubungan produksi tanaman. 2.      Faktor Ekonomi Di banyak negara yang secara ekonomis kurang berkembang, sebagian besar penduduknya berukuran lebih pendek karena gizi yang tidak mencukupi dan pada umunya masyarakat yang berpenghasilan rendah mempunyai ukuran badan yang lebih kecil. Masalah gizi di negara-negara miskin yang berhubungan dengan pangan adalah mengenai kuantitas dan kualitas. Kuantitas menunjukkan penyediaan pangan yang tidak mencukupi kebutuhan energi bagi tubuh. Kualitas berhubungan dengan kebutuhan tubuh akan zat gizi khusus yang diperlukan untuk petumbuhan, perbaikan jaringan, dan pemeliharaan tubuh dengan segala fungsinya. 3.      Faktor Sosial-Budaya Sifat yang diwariskan memegang kunci bagi ukuran akhir yang dapat dicapai oleh anak. Keadaan gizi sebagian besar menentukan kesanggupan untuk mencapai ukuran yang ditentukan oleh pewarisan sifat tersebut. Di negara-negara berkembang memperlihatkan perbaikan gizi pada tahun-tahun terakhir mengakibatkan perubahan tinggi badan yang jelas. 4.      Faktor Biologis atau Keturunan Sifat yang diwariskan memegang kunci bagi ukuran akhir yang dapat dicapai oleh anak. Keadaan gizi sebagian besar menentukan kesanggupan untuk mencapai ukuran yang ditentukan oleh pewarisan sifat tersebut. Di negara-negara berkembang memperlihatkan perbaikan gizi pada tahun-tahun terakhir mengakibatkan perubahan tinggi badan yang jelas.



BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan



Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Definisi Gizi kesehatan masyarakat merupakan penyulingan kompetensi untuk gizi kesehatan masyarakat yang disarankan oleh para pemimpin nasional dan internasional dilapangan. Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan indikator baik-buruknya penyediaan makanan sehari-hari Indikator status gizi yaitu tanda-tanda yang dapat memberikan gambaran tentang keadaan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi oleh tubuh. Beberapa faktor yang memengaruhi status gizi seseorang yaitu faktor lingkungan, faktor ekonomi, faktor sosial-budaya, faktor biologis/keturunan, dan faktor religi. Akibat yang ditimbulkan karena gizi salah (malnutrisi) akan berpengaruh negatif terhadap perkembangan mental, perkembangan fisik, produktivitas, dan kesanggupan kerja manusia. Cara-cara perbaikan status gizi yaitu dengan pengaturan makanan yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi. Penanggulangan masalah gizi terdiri dari: Penanggulangan masalah gizi kurang dan Penanggulangan masalah gizi lebih Gizi Daur Kehidupan. United Nations (Januari, 2000) memfokuskan usaha perbaikan gizi dalam kaitannya dengan upaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok umur, dengan mengikuti siklus kehidupan. Pada bagan 1 dapat dilihat kelompok penduduk yang perlu mendapat perhatian pada upaya perbaikan gizi



DAFTAR PUSTAKA



http://husnhy.blogspot.com/2013/11/gizi-dalam-kesehatan-masyarakat.html



http://www.academia.edu/4311779/Konsep_Ilmu_Kesehatan_Masyarakat http://ph.fk.ugm.ac.id/index.php?mod=pendidikan&sub=gk&act=view&typ=htm Diposting oleh dwisan di 09.20 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest