Makalah Ibadah, Akhlak & Muamalah Kel 14 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ibadah, Akhlak & Muamalah Dosen : Bapak Drs. Somantri, M.Pd.I.



Di susun oleh: 1. Herdi Kusuma(20.014) 2. Siti Fadia Salsa Agustina(20.033)



KELOMPOK 14 1A STIKes AHMAD DAHLAN CIREBON JalanWalet 21 Cirebon 45153 – Telp./Fax. (0231) 201942 e-mail : [email protected]/website : stikes-adc.ac.id 2020/2021



1



KATA PENGANTAR



Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan Rahmat dan Karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Akhlak Sosial.” Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuandan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihakuntuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yangdimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulisdengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usulguna penyempurnaan makalah ini. Dan semoga bermanfaat bagi seluruh pembacadan teman-teman.



2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR......................................................................................................................................2 BAB I............................................................................................................................................................4 PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4 A.Latar Belakang.....................................................................................................................................4 B. Tujuan.................................................................................................................................................4 C. Rumusan masalah...............................................................................................................................5 BAB II...........................................................................................................................................................6 PEMBAHASAN.............................................................................................................................................6 A.Issue trand pergaulan bebas/ akhlak remaja saat ini menurut pandangan islam........................6 B.Akhlak Perawat Muslim....................................................................................................................7 C.Trafiking menurut pandangan Islam...............................................................................................9 BAB III........................................................................................................................................................10 PENUTUP...................................................................................................................................................10 A. Kesimpulan.....................................................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................11



3



BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Akhlak sosial Islam bermula dari kesalehan pribadi/individu. Dari kesalehan pribadi itulah yang akan membentuk keluarga yang saleh. Dan, keluarga yang saleh merupakan salah satu indikator bagi suatu tatanan masyarakat/sosial yang bermoral. Kesalehan pribadi seorang Muslim berawal dari kebersihan jiwa yang terhindar dari berbagai macam penyakit hati, seperti iri, hasut, dengki, dan benci. Dalam jiwa yang bersih, cinta tulus ikhlas terhadap sesama manusia akan tumbuh dan terpancar jelas pada penampilan dan raut wajah serta lisan yang senantiasa berkata baik/benar. Rasulullah saw menjelaskan, ''Tersenyum di depan wajah saudaramu adalah sedekah.'' (HR Tirmidzi). Pada hadis lain beliau mengatakan, ''Orang Muslim itu adalah orang yang membuat orang lain terbebas dari gangguan lidah dan tangannya.'' (HR Muslim). Saat ini, ketika bangsa kita sedang menghadapi berbagai macam permasalahan sosial, selaku Muslim kita dituntut untuk senantiasa bersikap proaktif yang prinsipnya: 'Jangan cela kegelapan, tapi nyalakanlah pelita'. Dengan kata lain, seorang Muslim senantiasa berpartisipasi langsung dalam bentuk perbuatan-perbuatan yang baik. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan kita, "Tebarkanlah salam, berikanlah makan kepada orang yang kelaparan, sambunglah hubungan silaturahmi dan shalatlah (Tahajjud) tatkala semua orang terlelap tidur. Niscaya kamu akan masuk surga dengan aman dan sejahtera.'' (HR Tirmidzi). Jadi, segala tindakan yang dilakukan oleh setiap individu Muslim seharusnyalah selalu dihiasi dengan akhlak yang mulia. Sehingga, ia menjadi, ''Mukmin yang dapat meraih derajat takwa karena keluhuran akhlaknya.'' Jika akhlak sosial Islam telah dihayati oleh setiap individu masyarakat dan teraplikasikan dalam derap langkah kehidupan, maka hal tersebut merupakan salah satu indikasi terwujudnya tatanan masyarakat madani yang kita cita-citakan bersama.  B. Tujuan 1. Mengetahui issue trend pergaulan bebas/ akhlak remaja saat ini menurut pandangan islam 2. Mengetahui akhlak perawat muslim 3. Mengetahui Trafiking menurut pandangan islam 4



C. Rumusan masalah 1. Bagaimana issue trend pergaulan bebas/ akhlak remaja saat ini menurut pandangan islam 2. Bagaimana Akhlak Perawat Muslim 3. Bagaimana Trafking menurut pandangan muslim



5



BAB II PEMBAHASAN A.Issue trand pergaulan bebas/ akhlak remaja saat ini menurut pandangan islam pergaulan Remaja dalam Perspektif Islam haruslah selalu berpedoman sesuai dengan AlQuran dan Hadits, karena Islam telah mengatur cara-cara berakhlak yang baik dan bergaul yang benar. Sebab mereka secara langsung maupun tidak langsung sudah terkader untuk menda’wahkan Islam, sehingga menjadi generasi muda muslim yang siap menerima amanah dalam mensyi’arkan Islam, kedua pergaulan anak remaja menurut tinjauan pendidikan Islam haruslah diatur dan dibimbing oleh berbagai pihak, di antaranya yang paling bertanggung jawab dalam hal pembentukan kepribadian remaja tersebut ialah orang tua atau keluarga, guru, dan masyarakat. Sebab ketiganya merupakan orang yang sangat penting dalam mengarahkan remaja untuk membentuk pribadi yang berakhlak baik dengan memberikan pendidikan-pendidikan islam yang berlandaskan Al-Quran dan Hadits. Islam sebagai satu-satunya agama yang universal, telah membicarakan berbagai macam kehidupan manusia termasuk masalah pergaulan. Mengingat pentingnya pergaulan bagi setiap pribadi muslim, Islam telah menempatkannya sebagai bahagian terpenting dalam kehidupan manusia, sejak dari zaman Rasulullah sampai sekarang ini. Allah SWT mengutus Muhammad Rasulullah SAW adalah untuk memperbaiki budi pekerti umat manusia. Dalam sebuah hadits ditegaskan bahwa salah satu tugas misi nubuwwah beliau adalah untuk memperbaiki budi pekerti yang mulia. Upaya pembinaan ke arah ketaqwaan dan beretika harus dilakukan pada setiap pribadi muslim sejak dini. Bila hal tersebut menjadi realita dalam kehidupan umat, maka akan lahirlah para generasi penerus bangsa yang bermoral sekaligus menjadi panutan bagi umat beragama lainnya. Sebalikanya, pengabaian terhadap pembinaan pergaulan remaja yang baik pada zaman sekarang ini, menyebabkan terjadinya berbagai tindakan kejahatan amoral yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai Islami. Terjadinya pembunuhan, penganiayaan, perampokan, mabuk, pemerkosaan, dan penyalahgunaan narkotika merupakan beberapa contoh dekadensi moral yang melanda umat Islam dewasa ini. Untuk mengatasi dekedensi moral tersebut, umat Islam harus disadarkan tanggung jawabnya dalam membimbing dirinya, keluarganya dan orang lain serta mewujudkan dunia ini menjadi tempat yang aman untuk kebahagiaan umat manusia seluruhnya. Dalam mencapai tujuan yang mulia ini, setiap pribadi muslim tidaklah cukup hanya menguasai bidang aqidah dan syari’at saja dengan melupakan aspek pergaulan yang menjunjung tinggi etika Islam.Masalah pergaulan anak remaja mendapat tempat yang paling penting dalam pendidikan Islam dewasa ini. Dalam penerapannya, selain berpedoman pada konsep Al-Qur’an dan hadits, juga perlu diterapkan ideide pemikiran dari para tokoh pemikir dalam dunia Islam. Para ulama dan moralis Islam telah 6



mengutarakan hal-hal yang berhubungan dengan pergaulan menurut persepsi dan pendekatan (approach) mereka masing-masing. Namun semua mereka telah mengarahkan umat Islam pada tujuan yang sama, yaitu mencari keredhaan Allah SWT.Menurut konsep Al-Qur’an pergaulan merupakan “suatu sikap yang mencerminkan kelembutan dan kerendahan hati dengan tidak menampilkan sifat-sifat yang tidak baik seperti sombong, angkuh lagi membanggakan diri (HS 1995).” Oleh karena itu kedudukan orang tua sangat berperan dalam membentuk pribadi remaja, baik dan buruknya seorang remaja tergantung dibawah kendali orang tuanya. Bambang Mulyono mengatakan bahwa “keluarga merupakan kesatuan yang terkecil di dalam masyarakat tetapi menempati kedudukan yang primer dan fundamental dalam kehidupan manusia” (Mulyono 1998). Dalam Surat At-Tahrim Allah memerintahkan “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (RI 2005). Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa orang tua memegang tanggung jawab yang besar. Tanggung jawab tersebut bukan saja dari segi materi, tetapi lebih dari itu adalah pendidikan agama, sebab pemeliharaan diri yang dimaksud dalam ayat di atas adalah masalah pendidikan agama. Pendidikan tersebut haruslah diamati dari keluarga dimana orang tualah yang mempunyai peran penting dalam pembentukan pribadi remaja. Allah SWT telah menjelaskan rumah adalah tempat berlindung, yang mencakup anggota keluarga, dari seorang ayah, ibu dan juga anak-anak dari keduanya. Kesemuanya hidup dengan kasih saying dan penuh kebahagiaan sebagai perwujudan dari firman Allah SWT “Kami jadikan diantara kamu rasa kasih sayang dan penuh rahmat (Manshur 2002).” Setiap anggota keluarga adalah menjadi satu bagian dari lainnya dan semuanya menjadi satu kesatuan.Tanggung jawab kesatuan dan kebersamaan keluarga terletak pada setiap individu bagaimanapun juga umurnya di dalam keluarga. Anak yang besar harus menyayangi yang kecil dan meghormati yang besar, dan semuanya harus menghormati kedua orang tuanya. Pada masa ini orang tua harus menghargai anak-anaknya yang remaja dan tidak membedakan mereka dengan alasan umur. Rasulullah SAW bersabda : Yang artinya :“Dari Abi Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda: “Bukan termasuk golongan kami, seorang yang tidak menghormati yang besar dan menyayangi yang kecil”. (HR. Muslim)” (An-Naisaburi n.d.) Dapat dimengerti bahwa peran keluarga pada masa sekarang ini berbeda dengan masa sebelumnya. Semua itu sesuai dengan perkembangan umur anak dan pertumbuhan pengenalannya terhadap lingkungan. Pada masa sebelumnya seoranga anak lebih cenderung untuk bersandarkan pada orang tuanya dalam pemikiran serta tingkah lakunya, maka pada masa ini lebih banyak bersandarkan pada dirinya sehingga ia memiliki keputusan dan pendapat sendiridan selalu berusaha untuk merealisasikan kebabasan berpikir dan gerakannya. B.Akhlak Perawat Muslim Perawat adalah unsur pertama dalam kegiatan rumah sakit terutama dalam perawatan dan pertolongan pasien, dan merekalah yang paling dekat kepada pasien dan pengunjung rumah sakit 7



lainnya. Perawat sebagai seorang muslim, melepaskan diri dari tugas dan kewajibannya menegakan dari menjungjung tinggi agama islam, dengan kata lain, Tenaga kesehatan muslim tidak terlepas dari tugas dan kewajiban melaksanakan Da’wah islamiyah sesuai dengan kemampuannya di dalam bidangnya masing-masing. Akhlaq seorang perawat menurut pandangan islam, seorang perawat selalu dijadikan roll model oleh setiap pasiennya, oleh sebab itu seorang perawat harus memiliki sikap: 1) Ikhlas Ikhlas disini dalam artian sikap yang murni, semata-mata demi memperoleh ridho dan perkenaan Allah dalam proses keperawatannya. Setiap kali kita menelong seseorang dengan ikhlas, berarti kita telah menabung untuk mendapat pertolngan Allah. Karena sesungguhnya kesempatan menolong orang lain hanya ada jika Allahyang maha agung memberi kesempatan kepada kita. Andaikata kemampuan menolong secara fisik sangat terbatas, tolonglah dengan taburan do’a. Percayalah, tidak ada kebaikan sekecil apapun kecuali diperhatikan dan dibalas dengan sempurna oleh Allah SWT. Sumbangkan ilmu pengetahuan, sedikitpun jangan pernah sungkan untuk mengajarkan ilmu dan pengalaman yang kita miliki agar orang lain bertambah ilmunya, wawasannya, pengalamannya dan kemampuannya. Kita harus amanah dengan ilmu dan pengalaman kita dengan cara menyalurkannya untuk membantu orang lain. 2) Ramah dan santun Ramah dan santun dalam menghadapi pasien dengan tidak membedakan kaya atau miskin, golongan muslim atau non-muslim. Rasullullah SAW bersabda: Yang artinya ”Senyummu dihadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah” Ramah dan santun seorang perawat yang kita patut hadirkan adalah wajah yang selalu ceria entah kenapa wajah yang cerah ceria selalu tampak menyenangkan, sebaliknya wajah yang cemberut, angkuh, musam, selalu saja terlihat selalu tidak menyenangkan, Rasulullah SAW bahkan bersabda: “Janganlah selalu membebani jiwamu dengan sesungguh hati. Hiburlah dirimu dengan hal-hal yang ringan dan lucu. Sebab, bila hati terus dipaksakan dengan memikul beban-beban yang berat, ia akan menjadi buta”.(HR.Abu Dawud). Marilah kita bertekad sekuatnya agar setiap berjumpa dengan orng lain terutama pasien upayakan berwajah secerah-cerahnya. 3) Belas Kasih Belas kasih dalam merawat pasien, yakni sikap simpati terhadap penderitaan orang lain sehinggamenimbulkan kesungguhan untuk menolong.Rasulullah SAW bersabda :”Belaskisihanilah penduduk kami niscaya yang ada dilangit mengasihanimu”(HR,Abu Dawud). 8



Belas kasihan seorang perawat sangatlah penting yang perlu kita hadirkan salah satunyabersikaplah sangat sopan dan penuh penghormatan jika Rasulullah SAW berbincang dengan parasahabatnya, beliau selalu berusaha menghormatinya sebagai perawat kita yang wajibmencontoh, berilah penghormatan kepada pasien dengan cara perhatian, cara mengobatinya,mendengarkan keluhannya dan sebagainya. Dalam keperawatan ada sebutan bahwa kasih sayangdan belas kasihan seseorang perawat seperti seorang ibu terhadap anaknya. SenangkanPerasaannya selalu memujilah dengan tulus dan tepat terhadap sesuatu yang layak dipuji sambilkita kaitkan dengan kebesaran Allah sehingga pasien yang dipuji teringat akan asal muasal nikmatyang diraihnya walaupun dalam keadaan sakit. Selalu mendoakan agar Allah menyempurnakan ganjaran kebaikan terhadapnya dan mendoakan untuk kesembuhannya. 4)Sabar dan Tak lekas marah Bila seorang perawat sedang kesal, waspadalah, karena kemarahan dan kekesalan yang tidak terkendali biasanya menghasilkan kata dan perilaku yang keji, yang akan melukai orang lain. Hal itu bisa membuat pasien merasa takut dan berakibat fatal bagi penyakitnya. Kita harus senantiasa bersabar dan menyayangi pasien seperti keluarga sendiri. Allah SWT berfirman dalam QS.Al-Baqarah:153 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu sesungguhnya Allah beserta orangorang yang sabar”. 5) 6) 7) 8) 9)



Bersikap Tenang Tenaga kesehatan muslim harus kuat menyimpan rahasia Tenaga kesehatan muslim harus selalu bersih, rapih, baik jasmani maupun rohani Penampilan yang menyenangkan Mempunyai sifat pengabdian pada profesi C.Trafiking menurut pandangan Islam Konsep manusia dalam Islam mengandung sifat “ganda”, yang menyatakan bahwa manusia terbentuk dari tanah liat dan roh suci dari Tuhan. Cukup dinyatakan bahwa manusia memiliki potensi untuk berbuat baik, dan juga untuk berbuat buruk; yang mau menerima tuntunan (Ilahi) tetapi juga dapat menjadi pembangkang; kemampuan untuk berbuat baik atau jahat. Maka menurut ajaran Islam, hanyalah manusia yang merupakan makhluk yang dapat bertanggung jawab. Manusialah yang harus mewujudkan misi Tuhan di dunia dan sekaligus menjadi kepercayaannya. Para korban yang awalnya ingin memperbaiki kehidupan perekonomian mereka, namun dalam kenyataannya mereka hanya dijadikan budak. Perbudakan manusia terhadap manusia telah berjalan berabad-abad lamanya. Tetapi, para ahli sejarah tidak dapat menentukan kapan permulaan perbudakan itu dimulai. Sebagian ahli sejarah berpendapat, bahwa perbudakan itu dimulai bersamaan dengan perkembangan manusia, karena sebagian manusia memerlukan bantuan tenaga dari 9



sebagian manusia lainnya. Karena sebagian manusia merasa mempunyai kekuatan, maka lahirlah keinginan menguasai orang lain dan terjadilah perbudakan manusia atas manusia dan perdagangan manusia (trafficking).



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Pergaulan remaja menurut konsep Islam haruslah selalu berpedoman sesuai dengan Al-Quran dan Hadits, karena Islam telah mengatur cara-cara berakhlak yang baik dan bergaul yang benar. Setiap aktifitas mereka dalam bergaul, bermain, berorganisasi dan mengembangkan kreativitas dan kepribadiannya selalu dalam nuansa-nuansa Islam. Sebab mereka secara langsung maupun tidak langsung sudah terkader untuk menda’wahkan Islam, sehingga menjadi generasi muda muslim yang siap menerima amanah dalam mensyi’arkan Islam.Pergaulan anak remaja menurut tinjauan pendidikan Islam haruslah diatur dan dibimbing oleh berbagai pihak, di antaranya yang paling bertanggung jawab dalam hal pembentukan kepribadian remaja tersebut ialah orang tua atau keluarga, guru, dan masyarakat. Sebab ketiganya merupakan orang yang sangat penting dalam mengarahkan remaja untuk membentuk pribadi yang berakhlak baik dengan memberikan pendidikan-pendidikan islam yang berlandaskan Al-Quran dan Hadits.



10



DAFTAR PUSTAKA



https://Journal.iainlangsa.ac.id https://js.law.ui.ac.ai http://fadluvvita.blogspot.co.id



11