Makalah Inovasi Kewirausahaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH INOVASI DALAM KEWIRAUSAHAAN Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Dosen Pengampu : Budi Priyanto, Ns., M.Kep.



Disusun Oleh : Kelompok 6 1. Aji Mubarokah Yusuf E



( 19.03.0030 )



2. Bela Safitri



( 19.03.0017 )



3. Fatimah Isrotun ‘uyun



( 19.03.0051 )



4. Raihan Angga Fadil



( 19.03.0037 )



5. Ratih Dwi Purwanti



( 19.03.0070 )



DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES ) SERULINGMAS CILACAP 2021/2022



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dankarunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Dalam proses penyelesaian makalah ini, dengan tulus kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Budi Priyanto, Ns., M.Kep. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan. K ami menyadari bahw a di dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna, baik dalam segi materi maupun tata bahasa yang kami pergunakan. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat konstruktif untuk penyusunan makalah



Medan, 27 September 2018



Penyusun



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………………………………….. DAFTAR ISI………………………………………………………………… BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………… A. Latar Belakang…………………………………………………………… B. Rumusan Masalah……………………………………………………….. C. Tujuan Penulisan………………………………………………………… BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………..... A. Definisi Inovasi………………………………………………………….. B. Arti Penting Inovasi……………………………………………………… C. Jenis-jenis Inovasi………………………………………………………... D. Teknik Mengembangkan Inovasi………………………………………… E. Faktor Pendukung dan Penghambat Inovasi…………………………….. F. Pentingnya kreatifitas dan Inovasi Dalam Kewirausahaan………………. G. Melindungi Gagasan Dari Kreatifitas dan Inovasi………………………. BAB III PENUTUP…………………………………………………………… A. Kesimpulan………………………………………………………………. B. Saran……………………………………………………………………….. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Larsen, P and Lewis, A, (2007) menyatakan bahwa salah satu karakter yang sangat penting dari wirausahawan adalah kemampuannya berinovasi. Tanpa adanya inovasi perusahaan tidak akan dapat bertahan lama. Hal ini disebabkan kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan



berubah-ubah.



Pelanggan



tidak



akan



selamanya



mengkonsumsi produk yang sama. Pelanggan akan mencari produk lain dari perusahaan lain yang dirasakan dapat memuaskan kebutuhan mereka. Untuk itulah diperlukan adanya inovasi terus menerus jika perusahaan akan berlangsung lebih lama dan tetap berdiri dengan usahanya. Inovasi adalah sesuatu yang berkenaan dengan barang, jasa atau ide yang dirasakan baru oleh seseorang. Meskipun ide tersebut telah lama ada tetapi ini dapat dikatakan suatu inovasi bagi orang yang baru melihat atau merasakannya. Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan diserati modal dan resiko serta menerima



balas



jasa



dan



kepuasan



serta



kebebasan



pribadi



(Sya”roni,2012). Kewirausahaan merupakan salah satu pendorong perekonomian suatu Negara yang didalamnya para wirausaha atau pengusaha



m,ambuka



lapangan



pekerjaan



bagi



banyak



orang



(Djojo,2013). Kewirausahaan dikaitkan dengan proses, pembentukan atau



pertumbuhan



suatu



bisnis



berorientasi



untuk



mendapatkan



keuntungan, penciptaan nilai dan pembentukan produk atau jasa yang unik dan inovatif. Kemampuan berinovasi inilah menjadi dasar, kiat dan sumber daya untuk mendapat peluang menuju sukses (Sya’roni,2012).



B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan inovasi ? 2. Apa arti penting inovasi? 3. Apa saja jenis-jenis inovasi ? 4. Bagaimana teknik mengembangkan inovasi ? 5. Apa saja faktor pendukung dan penghambat inovasi ? 6. Apa pentingnya kreatifitas dan inovasi dalam kewirausahaan ? 7. Bagaimana cara melindungi gagasan dari kreatifitas dan inovasi ? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan inovasi ? 2. Untuk mengetahui apa arti penting inovasi? 3. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis inovasi ? 4. Untuk mengetahui bagaimana teknik mengembangkan inovasi ? 5. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat inovasi? 6. Untuk mengetahui apa pentingnya kreatifitas dan inovasi dalam kewirausahaan ? 7. Bagaimana cara melindungi gagasan dari kreatifitas dan inovasi ?



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Inovasi Inovasi (innovation) adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) yang diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu (Andriani,2012). Inovasi ialah semua hal baru yang berangkat dari ilmu pengetahuan, serta dapat memberikan manfaat dalam kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam pengembangan inovasi. Inovasi adalah penciptaan produk dan layanan baru yang bernilai bagi pelanggan dengan cara yang didukung oleh model bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan. Menurut



Zimmber



dkk



(2009),



inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau memperkaya kehidupan orang-orang. B. Arti Penting Inovasi Keeh dalam Hadiati (2011) menjelaskan inovasi sangat penting karena terdapat alasan berikut : 1. Teknologi berubah sangat cepat seiring adanya produk baru, proses dan layanan baru dari pesaing dan mendorong usaha entrepreneurial untuk bersaing dan sukses yang harus dilakukan adalah menyesuaikan diri dengan inovasi teknologi baru 2. Efek perubahan lingkungan terhadap siklus hidup produk semakin pendek, yang artinya bahwa produk atau layanan lama harus digantikan dengan yang baru dalam waktu cepat, dan ini bias terjadi karena adanya pemikiran kreatif yang menimbulkan inovasi



3. Konsumen saat ini lebih pintar dan menuntut pemenuhan kebutuhan. Harapan dalam pemenuhan kebutuhan mengharap lebih dalam hal kualitas, pembaruan dan harga. Oleh karena itu skill inovatif fibutuhkan



untuk



memuaskan



kebutuhan



konsumen



sekaligus



mempertahankan konsumen sebagai pelanggan. 4. Dengan pasar dan teknologi yang berubah sangat pesat, ide yang bagus semakin mudah ditiru dan ini membutuhkan metode penggunaan produk, proses yang baru dan lebih baik dan layanan yang lebih cepat secara kontinyu. 5. Inovasi bias menghasilkan pertumbuhan lebih cepat, meningkatkan segmen pasar dan menciptakan posisi korporat yang lebih baik. C. Jenis-jenis Inovasi Inovasi terbagi menjadi beberapa jenis, berikut adalah jenis-jenis inovasi : 1. Inovasi secara sengaja (invention) Inovasi secara sengaja (invention) merupakan proses munculnya hal baru dari kombinasi hal-hal lama yang telah ada. Contohnya penemuan fitur face unlock oleh iphone 2. Inovasi tanpa sengaja (discovery) Inovasi discovery merupakan penemuan hal-hal baru, baik berupa alat ataupun gagasan. Discovery dapat menjadi invention, ketika masyarakat mengakui dan dapat memanfaatkan hasil inovasi tersebut. Contohnya penemuan kue brownis yang secara tidak sengaja dilakukan oleh sang koki yang lupa memasukan salah satu adonan pengembang kue sehingga kue menjadi bantat. Akan tetapi ketidaksengajaan ini menjadi terkenal di Amerika. 3. Inovasi pengembangan (extension) Inovasi extension merupakan pengembangan suatu produk, jasa atau proses yang sudah ada. Konsep seperti ini menjadi aplikasi ide yang telah ada berbeda. Contohnya pengembangan McDonald oleh Ray Kroc. 4. Inovasi duplikasi (duplication)



Inovasi duplikasi merupakan peniruan suatu produk, jasa atau proses yang telah ada. Meskipun demikian duplikasi bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan. Contohnya duplikasi masker 5. Inovasi sintetis (synthesis) Inovasi sintesis merupakan perpaduan konsep-konsep dan factorfaktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi pengambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru. Contohnya sintesis pada arloji oleh Casio. 6. Inovasi radikal Inovasi radikal merupakan melakukan dengan skala besar oleh para ahli dibidangnya dan biasanya dikelola oleh suatu departemen penelitian dan pengembangan. Inovasi radikal ini sering kali dilakukan disuatu bidang manufaktur dan lembaga jasa keuangan. Contohnya inovasi bank/atm keliling oleh pilihan bank agar mempermudah nasabah. 7. Inovasi incremental Inovasi



incremental



yaitu



suatu



proses



penyesuaian



dan



mengimplementasikan perbaikan yang berskala kecil. Contohnya perubahan pasar tradisional ke pasar modern/swalayan. D. Teknik Mengembangkan Inovasi 1. Memiliki visi untuk berubah Jangan berharap suatu tim akan menjadi inovatif apabila mereka tidak mengetahui tujuan yang hendak dicapai ke depan. Inovasi harus memiliki tujuan dan seorang pemimpin harus mampu menyatakan dan mendefinisikan tujuan secara jelas sehingga setiap orang dapat memahami dan mengingatnya. Para



pemimpin



besar



banyak



meluangkan



waktu



untuk



menggambarkan dan menjelaskan visi, tujuan dan tantangan masa



depan kepada setiap orang . Mereka berusaha meyakinkan setiap orang akan peran pentingnya dalam upaya mencapai visi dan tujuan, serta dalam menghadapi berbagai tantangan. Mereka mengilhami kepada setiap orang untuk menjadi enterpreneur yang bersemangat dan menemukan cara-cara yang inovatif untuk memperoleh kesuksesan. 2. Memerangi ketakutan akan perubahan Para pemimpin inovatif senantiasa mengobarkan semangat pentingnya perubahan. Mereka berusaha menggantikan kepuasan atas kemapanan yang ada dengan kehausan akan ambisi. Mereka akan berkata, ” Saat ini kita memang sedang melakukan hal yang baik, tetapi kita tidak boleh berhenti dan berpuas diri dengan kemenangan yang ada, kita harus melakukan hal-hal yang lebih baik lagi”. Mereka menyampaikan pula bahwa saat ini kita sedang melakukan suatu spekulasi baru yang penuh resiko, dan jika kita tidak bergerak maka akan jauh lebih berbahaya. Mereka memberikan gambaran menarik tentang segala sesuatu yang hendak diraih pada masa mendatang. Oleh karena itu, satu-satunya cara menuju ke arah sana yaitu dengan berusaha memeluk perubahan. 3. Berfikir Seperti Pemodal yang Berani Mengambil Resiko Seorang



pemodal



yang



berani



mengambil



resiko



akan



menggunakan pendekatan portofolio, berusaha mencari keseimbangan antara



kegagalan



dengan



kesuksesan.



Mereka



senang



mempertimbangkan berbagai usulan atau gagasan tetapi tetap merasa nyaman dengan berbagai pemikiran yang menggambarkan tentang kegagalan-kegagalan yang mungkin akan diterima. 4. Memiliki Suatu Rencana Usulan yang Dinamis Anda harus memfokuskan pada rencana usulan yang benar-benar hebat, setiap rencana mudah dilaksanakan, sumber tersedia dengan baik, responsif dan terbuka untuk semuanya. Berikan penghargaan dan respons yang wajar kepada karyawan serta para senior harus memliki



komitmen agar karyawan tetap dapat menjaga kesegarannya dalam melaksanakan setiap pekerjaan. 5. Kolaborasi Beberapa eksekutif perusahaan memandang kolaborasi sebagai kunci sukses dalam inovasi. Mereka menyadari bahwa tidak semua dapat dilakukan hanya dengan mengandalkan pada sumber-sumber internal. Oleh karena itu, mereka melihat dunia luar dan mengajak organisasi lain sebagai mitra, sehingga bisa saling bertukar pengalaman dan keterampilan dalam team. 6. Menerima kegagalan Pemimpin inovatif mendorong terbentuknya budaya eksperimen. Setiap orang harus dibelajarkan bahwa setiap kegagalan merupakan langkah awal dari perjalanan jauh menunju kesuksesan. Untuk menjadi orang benar-benar cerdas dan tangkas, setiap orang harus diberi kebebasan berinovasi, bereksperimen dan memperoleh kesuksesan dalam melakukan pekerjaannya, termasuk didalamnya mereka juga harus diberi kebebasan akan kemungkinan terjadinya kegagalan. 7. Bersemangat Harus fokus terhadap segala sesuatu yang ingin dirubah. Siap dan senantiasa bergairah dan bersemangat dalam menghadapi dan menanggulangi berbagai tantangan. Energi dan semangat yang dimiliki akan menular dan mengilhami setiap orang. Tak ada gunanya jika mengisi bus dengan penumpang yang selalu merasa asyik dengan dirinya sendiri. Kita membutuhkan dan menghendaki orang-orang dan para pendukung kita dengan semangat yang berkobar-kobar. Kita mengharapkan setiap orang dapat meyakini bahwa upaya mencapai tujuan merupakan sesuatu yang amat penting dan bermanfaat. E. Faktor Pendukung dan Penghambat Inovasi 1. Menurut James Brian Quinn, faktor-faktor pendukung untuk tercapainya keberhasilan penerapan inovasi adalah sebagai berikut: a. Inovasi harus berorientasi pasar



Banyak inovasi yang sekedar memecahkan masalah secara kreatif tetapi tidak mempunyai keunggulan bersaing di pasaran. Inovasi harus sesuai dengan kebutuhan pasar. Perlu diperhatikan hubungan inovasi dengan pasar yang didalamnya ada 5C, yaitu Competitor (pesaing), Competition (persaingan), Change of competition (perubahan persaingan), Change driver (penentu arah perubahan), dan Change behavior (perilaku konsumen). Pasar berubah disebabkan oleh faktor-faktor berikut: 1) Perubahan teknologi 2) Perubahan ekonomi 3) Perubahan prilaku sosial dan budaya 4) Perubahan iklim dunia 5) Perubahan peraturan pemerintah b. Inovasi harus mampu meningkatkan nilai tambah perusahaan Ada nilai tambah (value added) sehingga bisa menjadi pendongkrak pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. c. Terdapat unsur efisiensi dan efektivitas dalam satu inovasi Tanpa faktor efisiensi dan efektivitas, sebuah inovasi, tidak akan mempunyai arti atau dampak yang berarti bagi kemajuan perusahaan. d. Inovasi harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan Inovasi harus bisa diinovasikan lagi sehingga terjadi inovasi yang berkelanjutan (continuous improvement) hingga perusahaan tumbuh menjadi lebih baik dan lebih berkembang. 2. Faktor penghambat inovasi, yaitu : a. Lingkungan yang Terlalu Kaku Tidak semua orang berada dalam lingkungan yang membebaskannya untuk mengambil keputusan baru. Misalnya di lingkungan kerja tertentu, ada kalanya sistem hirarki dan peraturan



yang ketat akan membatasimu untuk mewujudkan ide-idemu menjadi tindakan nyata. b. Dana yang Terbatas Dana yang terbatas untuk melakukan riset dan development juga bisa menjadi faktor penghambat inovasi. Karena ide-ide yang ada menjadi sulit untuk diuji cobakan atau dibuat. Misalnya untuk menguji suatu teknologi baru, diperlukan infrastruktur yang memadai yang membutuhkan investasi besar. Atau untuk menguji teori baru di dunia kesehatan, diperlukan laboratorium yang juga memerlukan biaya besar. c. Terlalu sibuk. Beberapa di antaranya, mungkin masih ada yang embrace working over time sebagai kerja keras yang baik. Padahal jika terlalu banyak bekerja, dalam artian senantiasa mengerjakan pekerjaan rutin dari satu tugas ke tugas lain, waktu untuk memikirkan inovasi menjadi lebih terbatas. Berilah sedikit waktu di sela-sela pekerjaan rutin untuk beristirahat, sambil memikirkan kembali apa yang sudah dilakukan, dengan sedikit waktu introspeksi, bias jadi punya gambaran bagaimana menerapkan ide kreatif menjadi inovasi yang membuat pekerjaan menjadi lebih efisien. d. Egosentris Sifat merasa paling benar, atau paling mengetahui apa yang sedang dikerjakan, seringkali juga bisa menjadi faktor penghambat inovasi, biasakan membuka diri untuk masukan atau kritik dari orang lain, dengan demikian kita jadi bisa melihat sisi sisi lain dari pekerjaan kita yang bisa diperbaiki atau ditingkatkan. e. Self Centered Jika egosentris adalah kecenderungan untuk merasa selalu benar, faktor self centered kali ini lebih berarti ke “sibuk sendiri” atau terlalu fokus dengan pekerjaan atau tugas masing-masing.



Padahal ada kalanya pekerjaan/ bisnis kita terkait dengan pekerjaan orang lain. Yang jika dikerjakan bersama-sama akan menemukan jalan keluar baru yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Fokus pada pekerjaan masing-masing memang akan memberikan hasil yang baik apabila kita sedang berkompetisi. Namun, di dunia kerja jaman sekarang, bukankah kolaborasi akan menghasilkan keuntungan yang lebih lagi dibandingkan dengan hanya bekerja sendirian. Karena untuk menghasilkan suatu inovasi, ada pepatah “ dua kepala lebih baik dari satu kepala”. f. Tidak Mau Mengambil Risiko Ada yang bilang, kenapa harus repot-repot berinovasi, apabila dengan cara yang biasa dilakukan saja sudah menghasilkan sesuatu yang baik. Ada ketakutan, jangan-jangan inovasi malah akan mengganggu “keseimbangan” yang selama ini terjadi. Adanya inovasi memang pasti akan memantik perubahan. Dan ada kalanya perubahan membutuhkan adaptasi yang mungkin di awal akan menciptakan ketidaknyamanan. Namun, bukankah it worth to paid off apabila inovasi yang dihasilkan nantinya akan meningkatkan kondisi menjadi lebih baik lagi. Memang selalu akan ada risiko, untuk itu ada baiknya untuk mengukur risiko dari penerapan ide kreatif, dan beranilah untuk mengambil risiko yang terukur tersebut. g. Terlalu Perfeksionis Menginginkan kesempurnaan sebenarnya adalah sesuatu yang baik. Namun apabila kita berharap terlalu sempurna, atau terlalu perfeksionis, kadangkala hal ini membuat kita ragu-ragu untuk melangkah. Jangan tunggu sempurna dulu, baru kemudian mau berinovasi. Sebaik-baiknya manusia adalah yang mau terus berinovasi, melakukan continuous improvement sehingga apa yang



dilakukan menjadi lebih baik selangkah demi selangkah dan terus menerus menuju ke arah kesempurnaan.



F. Pentingnya kreatifitas dan Inovasi Dalam Kewirausahaan Peranan Inovasi dan Kreativitas dalam Pengembangan Produk dan Jasa Inovasi memegang peranan penting dalam mengembangkan produk dan jasa dalam bisnis. Berbagai kesuksesan wirausaha di dunia disebabkan oleh kreativitas dalam mengembangkan produk. Persaingan yang ketat dalam berwirausaha mendorong wirausaha untuk memiliki kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut harus dilandasi cara berpikir yang maju, gagasan-gagasan baru yang berbeda dibandingkan produk-produk yang telah ada. Berbagai gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu dan memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha yang pada awalnya kelihatan mustahil. Saat ini berbagai hasil inovasi yang didasarkan kreativitas wirausaha menjadi produk dan jasa yang unggul. Wirausaha melalui proses kreatif dan inovatif menciptakan nilai tambah atas barang dan jasa yang kemudian menciptakan berbagai keunggulan termasuk keunggulan bersaing. Perusahaan seperti Microsoft, Sony, dan Toyota Motor, merupakan contoh perusahaan yang sukses dalam produknya karena memiliki kreativitas dan inovasi di bidang teknologi. G. Melindungi Gagasan Dari Kreatifitas dan Inovasi Perlindungan produk-produk perusahaan sangat penting untuk menghindari usaha-usaha peniruan dan duplikasi yang dilakukan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab. Wirausahawan harus memahami



cara mendapatkan hak paten, merek dagang dan hak cipta. Lingkup dari Hak Kekayaan Intelektual dapat kita kenal dengan sebutan Hak Cipta dan Hak Kekayaan Industri, di mana: 1. Hak cipta adalah hak istimewa guna melindungi pencipta dan keorisinilan ciptaannya. 2. Hak Kekayaan Industri terdiri atas paten, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu, merek dan rahasia dagang: a. Paten merupakan hak yang diberikan oleh pemerintah kepada penemu suatu produk atau proses memabrikasi, mengeksploitasi, menggunakan dan menjual penemuan atau proses tersebut. b. Desain Industri merupakan hak yang diberikanpemerintah atas karya pada estetika produk. c. Desain tata letak sirkuit terpadu merupakan hak kekayaan industri yang diberikan pemerintah karena pembuatan fungsi elektronik yang terdiri atas komponen-komponen elektronik yang saling berkaitan. d. Merek dagang dan nama dagang merupakan istilah khusus dalam perdagangan, yaitu rancangan dan nama suatu produk yang digunakan oleh para pedagang atau pabrikan dan biasanya terdaftar resmi. e. Rahasia dagang merupakan informasi tentang bisnis yang dirahasiakan atau informasi yang tidak diketahui oleh umum dalam bidang teknologi dan atau bisnis yang masa perlindungannya tergantung sepanjang rahasia tersebut terjaga.



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Inovasi (innovation) adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) yang diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu (Andriani,2012). Peranan Inovasi dan Kreativitas dalam Pengembangan Produk dan Jasa Inovasi memegang peranan penting dalam mengembangkan produk dan jasa dalam bisnis. Berbagai kesuksesan wirausaha di dunia disebabkan oleh kreativitas dalam mengembangkan produk. Persaingan yang ketat dalam berwirausaha mendorong wirausaha untuk memiliki kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut harus dilandasi cara berpikir yang maju, gagasan-gagasan baru yang berbeda dibandingkan produk-produk yang telah ada. Perlindungan produk-produk perusahaan sangat penting untuk menghindari usaha-usaha peniruan dan duplikasi yang dilakukan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab. Wirausahawan harus memahami cara mendapatkan hak paten, merek dagang dan hak cipta. Lingkup dari Hak Kekayaan Intelektual dapat kita kenal dengan sebutan Hak Cipta dan Hak Kekayaan Industri.



B. Saran Diharapkan



bagi



wirausahawan untuk



lebih



meningkatkan



kreativitas dan inovasi dalam menjalankan usahanya. Penulis berharap makalah ini dapat menjadi motivasi dan menambah ilmu pengetahuan dalam bidang kewirausahaan bagi pembaca. Oleh karena itu, harapan penulis kepada pembaca agar memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.



DAFTAR PUSTAKA



Lestari, I., Tonapa, H., & Sopiana. (2016, 05 13). Sopiana Blogspot. Retrieved 06 04, 2017, from Kewirausahaan: http://sopianana.blogspot.co.id/2016/05/membangun-ide-kreatif-dan-inovatif.html Ulum, A. (2011). Anharululum Blogspot. Retrieved 06 04, 2017, from Membangun Ide Kreatif dan Inovatif: http://anharululum.blogspot.co.id/2011/01/membangun-ide-kreatif-daninovatif.html Andriani, Dwi Retno.2012. Modul 6 : Self –Propagating Enterpreneurial Education Development. Kreativitas dan Inovasi. Universitas Brawijaya. Malang. Djojo, Brata Wibawa.2013. Kompetensi, Pengalaman dan Pembelajaran Inovasi yang Mmepengaruhi Kemampuan Berinovasi dan Sukses Kewirausahaan. Binus University. Jakarta. Vol. 4 No. 2: 607-618. Hadiyati, Ernani.2011. Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil. Universitas Gajayana Malang. Malang. Vol. 1: 135151. Sya’roni, Deden A. Wahab, Sudirham, Janivita J.2012. Kreativitas dan Inovasi Penentu Kompetensi Perilaku Usaha Kesil. Universitas Komputer Indonesia. Bandung.