Makalah Investasi Saham [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MANAJEMEN INVESTASI PORTOFOLIO TENTANG JENIS INVESTASI : SAHAM



Dosen Pengampu : Mulia Alim SE, M.Si Nama Kelompok : 1. Atika Nur Rahmawati



(2017222350103)



2. Faras Tritisa Mashid



(2017222350100)



3. Mitha Kartika Nabilah



(2017222350113)



INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS AHMAD DAHLAN JAKARTA PROGRAM STUDI AKUNTANSI JAKARTA 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Investasi Saham dan Obligasi” dapat diselesaikan dengan lancar sebagai salah satu tugas matakuliah Pengentar Akuntansi II. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik. Dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Tangerang,



Juni 2020



Penulis



1



DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR……………………………………………………………...



1



DAFTAR ISI……………………………………………………………………….



2



BAB I PENDAHULUAN a. Latar belakang…………………………………………………………..



3-4



b. Rumusan masalah……………………………………………………….



4



BAB II PEMBAHASAN a. b. c. d. e. f.



Pengertian Investasi Saham……………………………………………….. Jenis-Jenis Saham…………………………………………………………. Teknik Analisis Investasi Saham………………………………………….. Penilaian Investasi Saham………………………………………………… Tujuan Penilaian Investasi Saham………………………………………… Contoh Kasus Investasi Saham……………………………………………



5 6-7 7-8 9 9 10-13



BAB III PENUTUP a. Kesimpulan………………………………………………………………..



14



b. Saran……………………………………………………………………….



14



DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………



15



2



BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Dimasa dewasa ini banyak dari kalangan masyarakat yang menjalankan kegiatan inventasi. Investasi pada dasarnya adalah kreatifitas seseorang untuk mendapatkan keuntungan. Dalam berinvestasi terdapat begitu banyak alternatif yang dapat digunakan oleh masyarakat pemodal untuk melakukan investasi yang di inginkan, misalnya investasi dapat dilakukan antara lain menabung, membeli tanah dan bangunan, membeli emas, maupun membeli surat-surat berharga seperti saham dan obligasi. Namun, dari begitu banyaknya alternatif investasi, masyarakat pemodal belum terlalu mengetahui alternatif yang dapat memberikan dia keuntungan yang besar. Beberapa orang beranggapan bahwa berinvestasi dengan cara membeli properti, tanah, emas adalah alternatif investasi yang sangat menjanjikan, padahal berinvestasi di alternatif ini selain memiliki pengembalian yang rendah juga memiliki risiko yang cukup besar. Misalnya saja berinvestasi dengan cara membeli properti (rumah dan tanah), mungkin masyarakat pemodal beranggapan bahwa berinvestasi di alternatif ini sangat menjanjikan karena harganya semakin lama semakin tinggi padahal alternatif ini memiliki risiko yang cukup tinggi seperti tergusur ataupun kebakaran. Saham dan obligasi merupakan alternatif investasi yang sangat menjanjikan, namun, masih banyak masyarakat pemodal yang belum menanamkan kelebihan dananya untuk berinvestasi di saham dan obligasi di karenakan masyarakat pemodal belum mengetahui keuntungan yang dapat diberikan saham dan obligasi. Dalam kegiatan investasi tersebut pada umumnya dikoordinasikan oleh suatu lembaga, yaitu bursa efek, yang mana dalam kegiatannya selalu diawasi oleh BAPEPAM. Dalam kegiatan investasi tersebut, sebagaimana yang kita ketahui bersama pada pasar modal terdapat beberapa instrument investasi yang sering digunakan sebagai alternatif kegiatan investasi ini Secara sederhana saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut merupakan pemilik perusahaan dan yang menerbitkan kertas tersebut merupakan pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Di Indonesia sampai saat ini semua obligasi yang diterbitkan adalah obligasi atas Unjuk. Contoh obligasi atas Unjuk dapat dilihat seperti spesimen obligasi yang bunga 18% pertahun. Kalau diamati tanggal 1 Februari 1997, kupon bunga sebanyak 32 lembar dilampirkan pada obligasi tersebut dan setiap 3 bulan secara berurutan dapat dilepaskan untuk memperoleh pembayaran. Keseluruhan obligasi ini mempunyai nilai nominal Rp. 50 Milyar.



3



Berbeda dengan obligasi atas Nama untuk pokok pinjaman, nama pemilik tercantum dalam sertifikat obligasi beserta kupon bunga. Sedangkan bagi obligasi atas Nama untuk bunga, nama pemilik tidak tercantum dalam sertifikat obligasi. Nama dan alamat pemilik dicatat perusahaan emiten untuk memudahkan dalam pengiriman bunga. Kemudian bagi obligasi atas Nama untuk pokok dan bunga, nama pemilik tercantum dalam sertifikat obligasi, akan tetapi tidak ada kupon dan bunga langsung disampaikan kepada pemilik yang namanya tercantum diperusahaan emiten. b. Rumusan Masalah a. Pengertian Investasi Saham b. Jenis-Jenis Saham c. Teknik Analisis Investasi Saham d. Penilaian Invvestsi Saham e. Tujuan Penilaian Investasi Saham f. Contoh Kasus Investasi Saham g. Pengertian Investasi Obligasi Contoh Kasus Investasi Obligasi



4



BAB II PEMBAHASAN a. Pengertian Investasi Saham Investasi saham adalah pemilihan atau pembelian saham – saham perusahaan oleh suatu perusahaan lain atau perorangan dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan tambahan diluar pendapatan dari usaha pokoknya. Dapat diartikan bahwa saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang diperbandingkan di bursa efek. Ada beberapa keuntungan, menurut Buletin BES ( 1990 ) yang diperoleh seorang investor dengan memiliki saham perusahaan lain, yaitu : 



     



Kemungkinan memperoleh dividen yaitu sebagai keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Istilah dalam perhitungan pembagian dividen adalah Dividend Yield, rasio dari dividen yang diberikan oleh pemegang saham dan harga saham - Dividend Payout Ratio, perbandingan dari dividen yang diberikan ke pemegang saham dan laba bersih per saham Kemungkinan memperoleh capital gain yaitu keuntungan yang diperoleh pemegang saham dari hasil jual beli saham, berupa selisih nilai jual yang lebih tinggi dari nilai beli Memiliki hak prioritas untuk membeli bukti right yang dikeluarkan oleh perusahaan Kemungkinan memperoleh hak atas saham bonus Waktu kepemilikikan tidak terbatas dan berakhir pada saat  investor menjual kembali saham tersebut di bursa efek Memiliki hak suara dalam RUPS ( Rapat Umum Pemegang Saham ) Adanya manfaat non financial, yaitu timbulnya kebanggaan dan kekuasaan memperoleh hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan



Dengan membeli saham suatu perusahaan pada dasarnya, kita telah memiliki hak sebagian kepemilikan atas perusahaan tersebut. Semakin banyak saham yang kita beli maka semakin banyak pula bagian kepemilikan kita atas perusahaan tersebut. Akan tetapi, selain keuntungan juga terdapat risiko dalam investasi saham, antara lain : 1. Resiko Financial: Resiko yang diderita oleh pemodal sebagai akibat dari ketidak mampuan emiten dalam memenuhi kewajiban pembayaran deviden. 2. Resiko Pasar: Resiko akibat menurunnya harga pasar saham secara keseluruhan maupun saham tertentu akibat perubahan inflasi, tingkat bunga, kebijaksanaan pemerintah, pertumbuhan ekonomi  maupun manajemen perusahaan. Risiko pasar mempengaruhi perusahaan – perusahaan secara keseluruhan. 3. Resiko Psikologis: Resiko bagi investor yang bertindak secara emosional dalam menghadapi perubahan-perubahan pasar. Investor menanggapi perubahan harga pasar saham berdasarkan optimisme atau pesimisme yang dapat mengakibatkan kenaikan atau penurunan harga saham.



5



b. Jenis – jenis Saham Saham dapat dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain : 1. Berdasarkan hak kepemilikannya Common Stocks )Suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima sebagaian pendapatan tetap / deviden dari perusahaan serta kewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita perusahaan. Saham biasa ini merupakan saham yang paling banyak dikenal dan diperdagangkan di pasar modal. Yang termasuk dalam jenis saham biasa, antara lain :   



   



Blue Chip Stock: Saham dapat diklasifikasikan sebagai blue chip stock apabila perusahaan penerbitnya memiliki reputasi yang baik, juga dapat menghasilkan pendapatan dan konsisten dalam membayar deviden tunai Income stock: Saham yang memilik kemampuan dalam membagi devidennya lebih tinggi dari rata-rata deviden yang dibayarkan pada tahun-tahun sebelumnya Growth Stock ( Well Known ): Jika emiten merupakan pimpinan didalam industri dan selama beberapa tahun terakhir berturut-turut mampu menghasilakan hasil di atas ratarata emiten saham ini, biasanya mempunyai reputasi tinggi dan gaya publikasi yang tampak glamour dalm memperbaiki peningkatan atau penurunan harga saham Growth Stock ( Leasser-Known ):  Pemilik saham yang pada umumnya tidak menjadi pemimpin dalam individunya. Namun mampu mampu menghasilakan hasil yang lebih tinggi dari penghasilan rata-rata tahun terakhir Saham Spekulatif ( Speculative Stock ):  Saham yang emitennya tidak bisa secara konsisten mendapatkan penghasilan dari tahun ketahun, Namun memilik potensi untuk mendapatkan penghasilan yang baik di masa yang aan datang Saham Bersiklus ( Cylical Stock ): Perkembangan saham yang menikuti situasi ekonomi makro atau kondisi bisnissecara umum selain pada saat ekonomi makro sedang mengalami ekspansi Saham Bertahan (Defensive atau Counter Cyclical Stock ): Jenis saham yang tidak mungkin terpengaruh oleh kondisi kondisi ekonomi karo maupun situasi bisnis secara umum



StMempunyai karakter gabungan antara obligasi dengan saham biasa. Saham preferen lebih aman dibandingkan dengan saham biasa karena memiliki klaim terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian deviden terlebih dahulu. Pemegang saham preferen berhak menukar saham preferen yang dipegangnya dengan saham biasa dan pemiliknya akan memiliki hak lebih dibandingkan dengan pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu . Ada beberapa jenis saham preferen : 



Saham Preferen Kumulatif dan Nonkumulatif - Kumulatif: Hak untuk mendapatkan



6



 



deviden pada setiap tahun dengan mengabaikan laba atau rugi - Nomkumulatif: Kebalikan dari saham preferen kumulatif, hak untuk mendapatkan  deviden pada setiap tahun dengan mengalami laba setiap tahunnya Saham Preferen Partisipasi dan Nonpartisipasi - Partisipasi: Hak untuk mendapatkan tambahan deviden apabila ada kelebihan deviden setelah dibagikan kepada hak saham biasa dan preferen Nonpartisipasi : Hak untuk tidak mendapatkan tambahan deviden apabila ada kelebihan deviden



 2. Berdasarkan Cara Peralihannya  



Saham yang diterbitkan tanpa disertai pencantuman nama pemegangnya, sehingga pemiliknya sangat mudah untuk mengalihkan atau memindahkan pada orang lain. Kebalikan dari saham atas unjuk yaitu saham yang diterbitkan disertai dengan pencantuman nama pemegangnya, dan cara peralihannya melaui prosedur tertentu. Dan jenis saham yang terbaru yang diperdagangkan dalam BEI adalah ETF (Exchange Trade Fund ) yaitu gabungan reksadana terbuka dengan saham dan pembelian di di bursa. ETF dibagi menjadi 2, yaitu :  - ETF Index, menginvestasikan dana kelolaaanya dalam sekumpulan portofolio efek yang terdapat pada satu index tertentu dengan proporsi yang sama - Close and ETFS, Fund yang diperdagangkan dibursa efek yang berbentuk perusahaan investasi tertutup dan dikelola secara aktif



c. Teknik Analisis  Investasi Saham Analisis investasi saham merupakan hal yang mendasar yang harus diketahui oleh pemilik modal ataupun para investor. Teknik yang benar dalam analisis akan mengurangi resiko bagi investor dalam berinvestasi. Ada banyak teknik analisis dalam melakukan penilaian investasi, antara lain : a) Analisis Fundamental Analisis fundamental berhubungan dengan kondisi keuangan suatu perusahaan. Dengan analisis ini para investor dapat mengetahui bagaimana operasional suatu perusahaan yang nantinya akan menjadi milik investor. Data yang digunakan adalah data historis, yaitu data yang telah terjadi dan mencerminkan keadaan keuangan yang telah lewat dan bukan mencerminkan keadaan keuangan sebenarnya pada saat analisis dilakukan. Investor akan mempelajari laporan keuangan perusahaan, yang terdiri dari neraca, laporan rugi/laba serta laporan perubahan modal. Selain itu kita juga bisa melihat kebijakan-kebijakan apa yang akan direncanakan oleh perusahaan. Untuk melakukan analisis fundamental maka terdapat dua metode yang dapat dilakukan dalam menyaring saham yang dapat kita jadikan sebagai pusat perhatian : TOP Down Mengawali analisa pada kondisi ekonomi makro dan menganalisa sektor – sektor industri mana saja yang terpengaruh atau tidak oleh kondisi makro ekonomi tersebut. Lamkah selanjutnya melakukan analisa lanjutan terhadap sektor – sektor industri mana yang memiliki kinerja yang baik dan baru kemudian emilih saham perusahaan mana yang memiliki kinerja



7



terbaik dalam sektor tersebut Bottom – Up Memulai analisa dari saham - saham perusahaan mana yang memiliki kinerja yang baik, kemudian mengelompokkan menurut sektor industrinya, lalu dianalisa sektor industri mana yang berkinerja paling baik. Dan kemudian memperbandingkan kondisi makro terhadap sektor industri tesebut, sehingga sektor industri yang dipilih akan benar – benar menjadi alternatif terbaik dan mempresentasikan saham mana yang pantas kita pilih untuk investasi b) Analisis Teknik Analisis ini cukup sering dipakai oleh calon investor, dan biasanya data yang digunakan berupa grafik, atau program komputer. Meskipun analisis teknikal paling banyak digunakan oleh investor, tetapi  kenyataannya dalam berbagai penelitian di pasar modal Indonesia cenderung menggunakan analisis fundamental. Sementara penelitian yang menggunakan analisis teknikal hanya melakukan analisis teoritis. Analisis teknikal akan tepat digunakan apabila kondisi pasar modal tidak efisien . Analisis Teknikal berdasarkan pada  tiga prinsip utama:   



Segala sesuatunya tercermin pada harga pasar Harga bergerak dalam suatu tren Pola tindakan pasar berulang



c) Analisis Ekonomi Indikator yang digunakandalam analisis ekonomi adalah GDP ( Gross Domestic Product). Bagus atau tidaknya pertumbuhan ekonomi dilihat dari kesejahteraan masyarakat serta diikuti dengan kegiatan pasar modal. d) Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan dibagi menjadi beberapa jenis :     



Rasio Likuiditas, kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu pendek Rasio Solvabilitas, kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dalam jangka panjang Rasio Aktivitas, menunjukan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan harta yang dimilkinya Rasio Rentabilitas, menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan Rasio Pasar, menunjukan informasi penting dalam perusahaan yang ditunjukan dalam bentuk basis per saham



8



d. Penilaian Investasi Saham Penilaian saham dapat diartikan sebagai suatu proses pekerjaan seorang penilai dalam memberikan opini tertulis mengenai nilai ekonomi suatu bisnis atau ekuitas pada saat tertentu. Halim (2003) dalam Astuti (2006:31) menyatakan bahwa terdapat tiga pendekatan dalam penilaian saham, yaitu : 1. Pendekatan Nilai Intrinsik Nilai intrinsik saham adalah nilai nyata ( True Value ) atau seharusnya dari saham yang ditentukan oleh beberapa faktor fundamental perusahaan. Dan calon investor menghitung nilai intrinsik saham untuk memutuskan strategi investasinya 2. Pendekatan Nilai Pasar Mempertimbangkan suatu harga saham individual dibandingkan dengan indikator – indikator lain di pasar saham . Jika seorang analis yakin bahwa suatu saham adalah lebih berharga menurut harga pasar daripada harga yang diminta, maka pembelian saham dapat direkomendasikan. 3. Pendekatan Nilai Buku Nilai buku perlembar saham adalah nilai aktiva bersih ( Net Assets ) yang dimiliki pemilik dengan memilih satu lembar saham. Dan nilai buku dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan    



e. Tujuan Penilaian Saham Ada beberapa tujuan dari penilain saham yang dilakukan oleh investoe atau pemilik modal, antara lain: 1. Penilaian saham dilakukan untuk menentukan apakah saham yang akan dibeli/ atau dijual akan memberikan tingkat return yang sesuai dengan tingkat return yang diharapkan. 2. Untuk memberikan gambaran pada manajemen atas estimasi nilai saham suatu perusahaan yang akan digunakan untuk rujukan manajemen sebagai pertimbangan kebijakan atas saham perusahaan bersangkutan. 3. Berguna untuk mencari harga wajar suatu saham. 4. Digunakan untuk membedakan nilai saham menjadi nilai buku, nilai pasar, dan nilai intrinsik. 5. Untuk melihat kinerja suatu perusahaan.



9



f. Contoh Kasus Investasi Saham Pada tanggal 2 Januari 2012, PT X membeli 40% saham yang beredar PT Y. PT Y melaporkan laba bersih sebesar Rp 725.000.000 dan mengumumkan deviden sebesar Rp 205.000.000 selama tahun 2012. Berapakah jumlah penyesuaian yang akan dilakukan oleh PT X terhadap investasinya pada saham PT Y dengan metode ekuitas? Investasi dalam saham PT Y



4,000,000,000 4,000,000,00 0



       Kas Perhitungan : dimisalkan 40% dari seluruh saham PT Y adalah Rp 4.000.000.000 Investasi dalam saham PT Y        Laba dari saham PT Y Perhitungan : 40% (Rp 725.000.000) = Rp 290.000.000



290,000,000



Piutang deviden        Investasi dalam saham PT Y Perhitungan : 40% (Rp 205.000.000) = Rp 82.000.000



82,000,000



290,000,000



82,000,000



Pada tanggal 2 Januari 2012, PT A membeli 25% saham yang beredar PT B. PT B melaporkan rugi bersih sebesar Rp 250.000.000 dan mengumumkan deviden sebesar Rp 40.000.000 selama tahun 2012. Berapa jumlah penyesuaian yang aka dilakukan oleh PT A terhadap investasinya pada saham PT B dengan metode ekuitas? Investasi dalam saham PT B



2,500,000,000 2,500,000,00 0



       Kas Perhitungan : Dimisalkan 25% dari seluruh saham PT B adalah Rp 2.500.000.000 Rugi dari saham PT B        Investasi dalam saham PT B Perhitungan : 25% (Rp 250.000.000) = Rp 62.500.000



62,500,000



Piutang deviden        Investasi dalam saham PT B



10,000,000



62,500,000



10,000,000



10



Perhitungan : 25% (Rp 40.000.000) = Rp 10.000.000



Pada tanggal 1 Maret, PT Refa memperoleh 4.000 lembar dari 50.000 lembar saham biasa yang beredar PT Refi seharga 40,5 ditambah biaya komisi sebesar Rp 150.000. Pada tanggal 8 Juli, deviden tunai sebesar Rp 1.750 per lembar dan deviden saham 2% diterima. Pada tanggal 7 Desember, 1.000 lembar saham dijual seharga 52,5 dikurangi biaya komisi Rp 55.000 Investasi dalam saham PT Refi 16,200,000 Biaya komisi 150,000        Kas 16,350,000 Perhitungan : 4.000 x 40,5 x 100% = Rp 16.200.000 Biaya komisi = Rp 150.000 Kas = Rp 16.350.000 Kas        Pendapatan deviden        Deviden saham Perhitungan : Rp 1.750 x 4.000 = Rp 7.000.000 2% (Rp 16.200.000) = Rp 324.000



7,324,000



Kas Biaya Komisi        Investasi dalam saham PT Refi        Laba penjualan saham PT Refi Perhitungan : 1.000 x 5.250 = Rp 5.250.000 1.000 x 4.050 = Rp 4.050.000 Laba = Rp 1.200.000



5,195,000 55,000



11



7,000,000 324,000



4,050,000 1,200,000



PT Merah memperoleh 70.000 lembar saham biasa PT Putih dengan total biaya Rp 1.960.000.000 sebagai investasi jangka panjang. PT Putih memiliki 280.000 lembar saham biasa yang beredar. PT Merah menggunakan metode ekuitas untuk investasi tersebut. PT Putih melaporkan laba bersih Rp 3.000.000.000 untuk periode berjalan. PT Putih membayar deviden tunai Rp 3.800 per lembar biasa selama periode berjalan.  Investasi dalam saham PT Putih



1,960,000,000 1,960,000,00 0



       Kas



Investasi dalam saham PT Putih 750,000,000        Laba dari saham PT Putih 750,000,000 Perhitungan : 70.000/280.000 x 3.000.000.000 = Rp 750.000.000 Kas        Investasi dalam saham PT Putih Perhitungan : Rp 3.800 x 70.000 = Rp 266.000.000



266,000,000 266,000,000



PT Jasmine merupakan perusahaan yang menjual produk produk kecantikan dalam jumlah grosir. 3 Jan'10 Membeli 4.000 lembar saham biasa yang beredar milik PT Mawar pada harga 55 ditambah biaya komisi dll Rp 480.000. PT Mawar memiliki 100.000 lembar saham Investasi dalam saham PT Mawar 22,000,000        Kas 22,000,000 Perhitungan : 4.000 x 55.000 = Rp 22.000.000 2 Jul'10 Menerima deviden rutin Rp 1.250 per lembar dari PT Mawar Kas 2,500,000        Pendapatan deviden 2,500,000 Perhitungan : 6/12 x Rp 1.250 x 4.000 = Rp 2.500.000 5 Des'10 Kas        Pendapatan deviden Perhitungan : 6/12 x Rp 1.250 x 4.000 = Rp 2.500.000 Rp 100 x 4.000 = Rp 400.000



2,900,000 2,900,000



2 Jan'11 Memperoleh hak pengendali dari PT Melati dengan membeli 32.000 lembar 12



saham seharga Rp 540.000.000 langsung dari pendiri PT Melati. PT Melati memiliki 128.000 lembar saham yang beredar. Investasi dalam saham PT Melati 540,000,000        Kas 540,000,000 6 Jul'11 Menerima deviden tunai rutin Rp 1.250 per lembar dan deviden saham 4% dari PT Mawar Kas 11,300,000        Pendapatan deviden 2,500,000        Deviden saham 8,300,000 Perhitungan : 6/12 x Rp 1.250 x 4.000 = Rp 2.500.000 4% x 4.000 x Rp 55.000 = Rp 8.800.000 23 Okt'11 Menjual 800 lembar saham PT Mawar Rp 68.000. Pialang mengurangi biaya komisi dan lain lain Rp 140.000, dan membayar sisanya. Kas 54,260,000 Biaya komisi 140,000        Investasi dalam saham PT Mawar 44,000,000        Laba penjualan saham PT Mawar 10,400,000 Perhitungan : 800 x Rp 68.000 = Rp 54.400.000 800 x Rp 55.000 = Rp 44.000.000 Laba = Rp 10.400000 10 Des'11 Menerima deviden dengan jumlah baru yaitu Rp 1.500 per lembar dari PT Mawar Kas 2,400,000        Pendapatan deviden 2,400,000 Perhitungan : 6/12 x Rp 1.500 x 3.200 = Rp 2.400.000 31 Des'11 Menerima deviden tunai sebesar Rp 38.000.000 dari PT Melati. PT Melati melaporkan laba bersih sebesar Rp 260.000.000 pada tahun 2011. Gunakan metode ekuitas. Kas        Investasi dalam saham PT Melati



38,000,000



Investasi dalam saham PT Melati 65,000,000        Laba dari saham PT Melati Perhitungan : 32.000/128.000 x Rp 260.000.000 = Rp 65.000.000



13



38,000,000



65,000,000



BAB III PENUTUP a. Kesimpulan Dibutuhkan analisis saham yang bertujuan untuk menaksir nilai intrinsik suatu saham dan kemudian membandingkannya dengan harga pasar saat ini saham tersebut.nilai intrinsik menunjukkan present value arus kas yang diharapkan dari saham tersebut.pedoman yang dipergunakan adalah sebagai berikut: 1. Apabila nilai intrinsik > harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai undervalued (harganya terlalu rendah)dan karenanya seharusnya dibeli atau ditahan Apabila saham tersebut telah dimiliki. 2. Apabila nilai intrinsik < harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai overvalued (harganya terlalu mahal) dan karenanya seharusnya dijual. 3. Apabila nilai intrinsic = harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai wajar harganya dan berada dalam kondisi keseimbangan. Model penilaian merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan (atau yang diamati) menjadi perkiraan tentang harga saham.variabel-variabel ekonomi tersebut seperti laba perusahaan,dividen yang dibagikan,variabilitas laba dan sebagainya. b. Saran Mengidentifikasikan suatu tren atau pola pergerakan harga saham yang berulang adalah tujuan utama dari pada analis teknikal, tentunya dengan harapan agar dapat menemukan sinyal untuk beli (buy), tahan (tahan) atau jual (sell). Dalam melakukan analisis saham hanya ada beberapa data utama yang diperlukan, yaitu perubahan harga saham (atau instrumen lainnya) dan nilai transakasi. Para analis teknikal (chartist) memilah harga menjadi empat jenis : harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah dan harga penutupan. Harga saham dapat naik dan turun secara cepat atau pun secara berangsur-angsur sehingga pada grafik akan terlihat membentuk beberapa puncak, lembah atau bisa juga mendatar (harga bergerak dalam kisaran sempit). Dalam upaya menganalisa harga saham dan mengidentifikasikan suatu tren perubahan harga saham, para chartist berpedoman pada dua asumsi penting. Pertama, harga bergerak pada tren tertentu dan kedua, tren ini akan terus berlangsung hingga terdapat suatu kejadian yang membuat tren akan berubah.



14



DAFTAR PUSTAKA



* * * * *



http://www.belajarinvestasi.net/saham/kamus-istilah-dalam-saham-glossary http://bisnistradingonline.blogspot.co.id/2010/03/karakter-tiap-saham-berbeda.html http://www.bisnisemas1.com/jenis-jenis-saham.htm http://ihsansaidi.blogspot.co.id/2013/07/makalah-saham.html http://dksaragih.com/hukum/perusahaan/peralihan-hak-atas-saham/



15