MAKALAH ISBD Kel.7 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR “ETIKA LINGKUNGAN “ Dosen Pengampu : Drs.Nelson Tarigan S.Si



Oleh Kelompok 7



Ady Prawira Atsnaini Zahro Nainggolan Febriyanti Catrin Tampubolon Ika Nadya Nainggolan Muhammad Fadly Nurjannah Br Surbakti Steven Gilbert Sormin Tua Kevin Simanullang



4202111011 4203111029 4203311021 4203111008 4201111048 4201111040 4203111121 4203311028



JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN 2021



KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat waktu. Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Etika Lingkungan", yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajarinya. Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon memaklumi bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Tuhan memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.



Medan , Oktober 2021



Kelompok 7



ii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii DAFTAR ISI................................................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 4 1.1.Latar Belakang ............................................................................................................ 4 1.2.Rumusan Malah .......................................................................................................... 4 1.3.Tujuan ......................................................................................................................... 5 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 6 2.1. Pengertian Etika Lingkungan ................................................................................... 6 2.2. Jenis Jenis Etika Lingkungan ..................................................................................... 7 2.3. Pengertian Nilai ......................................................................................................... 8 2.4. Pendekatan yang berhubungan dengan nilai .............................................................. 10 2.5. Pendekatan pendekatan dalam etika lingkungan ....................................................... 11 2.6. Dasar etika dalam mewujudkan kesadaran masyarakat di lingkungan hidup............ 11 2.7.Peran Mahasiswa dalam Membangun Keinginan Menyelamatkan Lingkungan ........ 13 BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 15 A. Kesimpulan ................................................................................................................. 15 B. Saran ........................................................................................................................... 15 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 16



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari.Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara.Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan.Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh manusia.Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik.Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik. Krisis lingkungan hidup yang dihadapi manusia modern merupakan akibat langsung dari pengelolaan lingkungan hidup yang “nir-etik”.Artinya, manusia melakukan pengelolaan sumber-sumber alam hampir tanpa peduli pada peran etika.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa krisis ekologis yang dihadapi umat manusia berakar dalam krisis etika atau krisis moral.Umat manusia kurang peduli pada norma-norma kehidupan atau mengganti normanorma yang seharusnya dengan norma-norma ciptaan dan kepentingannya sendiri.Manusia modern menghadapi alam hampir tanpa menggunakan ‘hati nurani.Alam begitu saja dieksploitasi dan dicemari tanpa merasa bersalah.Akibatnya terjadi penurunan secara drastis kualitas sumber daya alam seperti lenyapnya sebagian spesies dari muka bumi, yang diikuti pula penurunan kualitas alam.Pencemaran dan kerusakan alam pun akhirnya mencuat sebagai masalah yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari manusia. 1.2.RUMUSAN MASALAH 1. Pengertian Etika Lingkungan 2. Jenis Jenis Etika Lingkungan 3. Pengertian Nilai 4. 3 Pendekatan yang berhubungan dengan nilai 5. Pendekatan pendekatan dalam etika lingkungan 6. Dasar etika dalam mewujudkan kesadaran masyarakat di lingkungan hidup 7. Peran Mahasiswa dalam Membangun Keinginan Menyelamatkan Lingkungan



4



1.3.TUJUAN Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui tentang etika lingkungan,nilai,pendekatan yang berhubungan dengan nilai,pendekatan dalam etika lingkungan,implikasi etika lingkungan dan peran mahasiswa dalam membangun keinginan menyelamatkan lingkungan.



5



BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Etika Lingkungan Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etika dan Lingkungan. Etika berasal dari bahasa yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Ada tiga teori mengenai pengertian etika, yaitu: etika Deontologi, etika Teologi, dan etika Keutamaan. Etika Deontologi adalah suatu tindakan di nilai baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban.Etika Teologi adalah baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan atau akibat suatu tindakan.Sedangkan Etika keutamaan adalah mengutamakan pengembangan karakter moral pada diri setiap orang. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lain baik secara langsung maupun secara tidak langsung.Jadi, etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya.etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan



yang



menyangkut



lingkungan



dipertimbangkan



secara



cermat



sehingga



keseimbangan lingkungan tetap terjaga. Jadi, etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya.etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika lingkungan sebagai berikut: 



Manusia merupakan bagian dari lingkungan yang tidak terpisahkan sehngga perlu menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya selain dirinya sendiri.







Manusia sebagai bagian dari lingkungan, hendaknya selalu berupaya untuk emnjaga terhadap pelestarian , keseimbangan dan keindahan alam.







Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk bahan energy.







Lingkungan disediakan bukan untuk manusia saja, melainkan juga untuk makhluk hidup yang lain.



Di samping itu, etika Lingkungan tidak hanya berbicara mengenai perilaku manusia terhadap alam, namun juga mengenai relasi di antara semua kehidupan alam semesta, yaitu 6



antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam dan antara manusia dengan makhluk hidup lain atau dengan alam secara keseluruhan. 2.2. Jenis-Jenis Etika Lingkungan Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya dibedakan dan menjadi dua yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi dangkal. Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan semua makhluk. 1. Etika Ekologi Dangkal Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat antroposentris. Etika ekologi dangkal ini biasanya diterapkan pada filsafat rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian diikuti dan dianut oleh banyak ahli lingkungan. Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki pandangan bahwa alam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Secara umum, Etika ekologi dangkal ini menekankan hal-hal berikut ini : 



Manusia terpisah dari alam.







Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia.







Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.







Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia.







Norma utama adalah untung rugi.







Mengutamakan rencana jangka pendek.







Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya dinegara miskin.







Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi.



2. Etika Ekologi Dalam Etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga 7



semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika Ekologi ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang. Premisnya adalah bahwa lingkungan moral harus melampaui spesies manusia dengan memasukkan komunitas yang lebih luas. Komunitas yang lebih luas disini maksudnya adalah komunitas yang menyertakan binatang dan tumbuhan serta alam. Secara umum etika ekologi dalam ini menekankan hal-hal berikut : 



Manusia adalah bagian dari alam.







Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang.







Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan sewenangwenang.







Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk.







Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai.







Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati.







Menghargai dan memelihara tata alam.







Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem.







Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu sistem mengambil sambil memelihara. Demikian pembagian etika lingkungan, Keduanya memiliki beberapa perbedaan-



perbedaan seperti diatas. Tetapi bukan berarti munculnya etika lingkungan ini memberi jawab langsung atas pertanyaan mengapa terjadi kerusakan lingkungan. Namun paling tidak dengan adanya gambaran etika lingkungan ini dapat sedikit menguraikan norma-norma mana yang dipakai oleh manusia dalam melakukan pendekatan terhadap alam ini. Dengan demikian etika lingkungan berusaha memberi sumbangan dengan beberapa norma yang ditawarkan untuk mengungkap dan mencegah terjadinya kerusakan lingkungan. 2.3 Pengertian Nilai Secara bahasa, kata nilai dapat diartikan sebagai “harga”. Namun tentu saja kata tersebut memiliki makna yang lebih luas dan berhubungan dengan sesuatu yang berharga bagi manusia.Pada dasarnya pengertian nilai adalah suatu konsep umum atau gagasan yang



8



merujuk pada hal-hal yang dianggap benar, baik, berharga, penting, indah, pantas, dan dikehendaki oleh masyarakat secara umum di dalam kehidupannya. Berikut pengertian nilai menurut para ahli yaitu: 1. Raden Mas Tumenggung Sukamto Notonagoro Menurut Notonagoro, pengertian nilai adalah sekumpulan tindakan manusia yang tersusun secara sistematis, baik dalam bentuk material mapun non-material. Lebih lanjut Notonagoro menyebutkan bahwa nilai terdiri dari 3 nilai pokok, yaitu; nilai vital, materil, dan rohani. 2. Koentjaraningrat Menurut Koentjaraningrat, arti nilai adalah suatu bentuk budaya yang berfungsi sebagai pedoman bagi setiap manusia di dalam masyarakat. Budaya tersebut bisa sesuatu yang dikehendaki ataupun tidak dikehendaki, tergantung sudut pandang masyarakat tersebut. 3. Robert M. Z. Lawang Menurut Robert Lawang, pengertian nilai adalah suatu gambaran mengenai hal-hal yang diinginkan, berharga, pantas, dan juga mampu mempengaruhi perilaku setiap individu yang memiliki nilai tersebut. Dengan kata lain, nilai tersebut menjadi pedoman terhadap tata tertib kehidupan bermasyarakat. 4. Nursal Luth dan Dainel Fernandez Menurut Nursal Luth dan Dainel Fernandez, pengertian nilai adalah perasaanperasaan tentang apa yang diinginkan atau tidak diinginkan yang dapat mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang mempunyai nilai tersebut.Disebutkan juga bahwa nilai bukanlah tentang benar atau salah, tetapi tentang dikehendaki atau tidak, disenangi atau tidak. 5. Sidi Gazalba Menurut Sidi Gazalba, pengertian nilai adalah sesuatu yang bersifat abstrak, ideal, bukan fakta, bukan benda konkrit, tidak hanya tentang benar dan salah yang menuntuk pembuktian empirik, melainkan penghayatan yang dikehendaki dan tidak dikehendaki. Dengan berkaitannya nilai dan etika lingkungan ,maka nilai merupakan pintu masuk untuk mempelajari etika.Terdapat 2 nilai dalam mempelajari etika lingkungan yaitu :



9







Nilai intrinsic : Nilai yang terkandung di dalam dan dari sesuatu itu sendiri,bebas dari yang menggunakannya baik kita manusia maupun organisme lainnya.







Nilai Instrumental : Sesuatu nilai yang mempunyai suatu cara yang mempunyai tujuan. Dalam konteks lingkungan alam non-manusia terkandung nilai instrument sebagai contoh :sumber daya alam digunakan untuk membangun peradaban.



2.4. Pendekatan yang Berhubungan dengan Nilai Ada



3



pendekatan



dengan



filsafat



berkenaan



dengan



nilai



yaitu



consequentialism,deontology dan virtue ethic.Konsep-konsep digunakan juga dalam etika lingkungan,dengan mengetahui konsep-konsep tersebut diharapkan mahasiswa bisa melakukan evaluasi tindakan manusia terhadap lingkungan. 1. Consequentialism Dalam tradsi ini, Consequentialism merupakan penilaian terhadap konsekuensi suatu tindakan manusia.Konsekuensi tindakan manusia terhadap alam harus diatasi dengan maksimalisasi nilai nilai intrinsic dari alam.Dalam berinteraksi dengan lingkungan manusia mempunyai tugas dan kewajiban,apakah yang diperbolehkan ,apa kewajiban kita,apa yang tidak diijinkan dalam rangka memaksimalisasi niali nilai intrinsic dari lingkungan,misalnya



melestarikan



alam



dalam



kondisi



alamiah.Tindakan



memaksimalisasi nilai intrinsic dengan jalan;restorisari,atau menjaga kelestarian komuniti biotik dan abiotikdalam lingkungan tersebut.Dalam Consequentialism ,manusia tidak harus melakukan yang paling baik tapi bertindak sebaik mungkin demi maksimalisasi lingkungan. 2. Deontology Deontology nilai dianut oleh pendekatan biosentrisme (yang akan dijelaskan di bawah).Etika deontology menganggap bahwa alam dengan sendirinya mengandung nilai intrinsic,kesadarn tentang nilai intrinsic ini menghambat manusia untuk berbuat merusak lingkungan.Prinsip dari deontology adalah jangan merusak hal-hal yang merusak nilai intrinsic. 3. Virtue Ethic Menurut virtue ethic dalam hubungannya dengan alam:manusia adalah bagian dari alam termasuk spesies-spesies lainnya.Alam mempunyai sisi normatif ,Ide dan tindakan manusia harus baik secara moral dalam berhadapan dengan alam.



10



2.5. Pendekatan-Pendekatan dalam Etika Lingkungan 1. Antroposentrisme Teori lingkungan ini memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Nilai tertinggi adalah manusia dan kepentingannya, yaitu : nilai dan prinsip



moral



hanya



berlaku



bagi



manusia



dan



etika



hanya



berlaku



bagi



manusia.Antroposentrisme selain bersifat antroposentris, juga sangat instrumentalistik. Artinya pola hubungan manusia dan alam di lihat hanya dalam relasi instrumental.Alam ini sebagai alat bagi kepentingan manusia, sehingga apabila alam atau komponennya dinilai tidak berguna bagi manusia maka alam akan diabaikan (bersifat egois).Karena bersifat instrumentalik dan egois maka teori ini dianggap sebagai sebuah etika lingkungan yang dangkal dan sempit (Shallow environmental ethics). Teori ini dianggap sebagai salah satu penyebab, bahkan penyebab utama, dari krisis lingkungan yang terjadi. Teori ini menyebabkan manusia mengeksploitasi dan menguras alam semesta demi memenuhi kepentingan dan kebutuhan hidupnya dan tidak peduli terhadap alam. 2. Biosentrisme Teori lingkungan ini memandang setiap kehidupan dan makhluk hidup mempunyai nilai dan berharga pada dirinya sendiri. Tidak hanya manusia yang mempunyai nilai, alam juga mempunyai nilai pada dirinya sendiri lepas dari kepentingan manusia. Biosentrisme menolak argumen antroposentrisme, karena yang menjadi pusat perhatian dan yang dibela oleh teori ini adalah kehidupan, secara moral berlaku prinsip bahwa setiap kehidupan di muka bumi ini mempunyai



nilai



moral



yang



sama



sehingga



harus



dilindungi



dan



diselamatkan.Konsekuensinya alam semesta adalah sebuah komunitas moral baik pada manusia maupun pada makhluk hidup lainnya. Manusia maupun bukan manusia sama-sama memiliki nilai moral, dan kehidupan makhluk hidup apapun pantas dipertimbangkan secara serius dalam setiap keputusan dan tindakan moral, bahkan lepas dari perhitungan untung-rugi bagi kepentingan manusia. 2.6.Dasar etika dalam mewujudkan kesadaran masyarakat di lingkungan hidup Empat tingkat kesadaran lingkungan mengiodentifikasi bahwaawalnya pemikiran etika lingkungan itu muncul karena adanya krisis lingkungan yang sebab utamanya adalah gaya 11



hidup manusia dan perkembangan peradabannya. Pola hidup konsumtif, tanmpa memperhitungkan bagaimana ketersediaan/ daya dukung lingkungan serta didukung pengangkatan-pengangkatan teknologi membuahkan perilaku eksploitasi. Namun, sering berjalannya waktu, manusia mulai menghadapi masalah persaingan mendapatkan sumber daya alam yang ironisnya justru semakin berkurang dan tingkat daya dukungnya pun mulai menurun. Masalah ini lah yang memaksa manusia



untuk melihat kembali bagaimana



kedudukan, fungsi dan interaksinya dengan alam semesta yang melahirkan gagasan kesadaran dan etika lingkunga. Dasar-dasar pemikiran/pendekatan etika lingkungan, yaitu: 1. Dasar pendekatan ekologis Mengenalkan suatu pemahaman adanya keterkaitan yang luas atas kehidupan yang luas atas kehidupan dimana tindakan manusia pada masa lalu, sekarang dan yang akan datang yang akan memberi dampak yang tak dapat diperkirakan. Kita tidak bisa melakukan hanya satu hal atas alam, kita tidak juga bisa sepenuhnya memahami bagaimana alam bekerja, pun kita tidak akan pernah bisa mengelak bahwa apa yang kita lakukan pasti memberi dampak pada organisme lain, sekarang atau akan datang. 2. Dasar pendekatan humanisme Setara dengan pendekatan ekologis, dasar pendekatan ini menekankan pada pentingnya tanggung jawab kita untuk hak dan kesejahteraan manusia lain atas sumber daya alam. 3. Dasar pendekatan teologis Merupakan dasar dari kedua pendekatan sebelumnya, bersumber pada agama yang nilai-nilai luhur dan mula ajarannya menunjukkan bagaiman alam sebenarnya diciptakan dan bagaimana kedudukan dan fungsi manusia serta interaksi yang selayaknya terjalin antara alam dan manusia Kesadaran-kesadaran lingkungan selayaknya ada bagi kepentingan keberlanjutan bumi dan sumber daya alam, yaitu: 



Manusia bukanlah sumber utama dari segala nilai







Keberadaan alam dan segala sumber dayanya bukanlah untuk manusia semata, tetapi untuk seluruh spesies organisme yang ada didalamnya. 12







Tujuan kehidupan manusia dibumi bukan hanya memproduksidan mengonsumsi, tetapi sekaligus mengkonservasi dan memperbarui sumber daya alam.







Meningkatkan kualitas hidup, sebagaiman dasar ketiga diatas, harus pula menjadi tujuan kehidupan.







Sumber daya alam itu sangat terbatas dan harus dihargai sertadiperbaharui.







Hubungan antara manusia dengan alam sebaiknya kesetaraan antara manusia dan alam, sebuah hubungan dengan organisme hidup dalam kerja sama ekologik.







Kita harus memelihara stabilitas ekologik dengan mempertahankan dan meningkatkan keanekaragaman biologis dan budaya.







Fungsi utama negara adalah mencanangkan dan pengawasan pemberdayaan sumber daya alam, melindungi individu dan kelompok masyarakat dari eksploitasi dan perusakan lingkungan.







Manusia hendaknya saling berbagi dan mengasihi, tidak individualis dan mendominasi.







Setiap manusia di pelanet bumi adalah unik dan memilii hak berbagai atas sumber daya alam.







Tidak satu pun individu manusia, pihak industri atau negara berhak untuk meningkatkan haknya atau sumber daya alam.



2.7. Peran Mahasiswa dalam Membangun keinginan menyelamatkan lingkungan Mahasiswa merupakan generasi muda yang paling berperan besar terhadap perubahan suatu lingkungan. Mahasiswa dianggap agent of change, dimana meraka menjadi seseorang yang membawa perubahan dan di contoh oleh masyarakat. Mereka harus mempengaruhi orang lain untuk melakukan hal baik yang bisa berdampak untuk Negara lain, dapat dimulai dengan hidup bersih dari sampah. Yang dimaksud disini, bukan berarti kita tidak boleh memakai dan menghasilkan sampah, Peran mahasiswa disini adalah sadar terhadap lingkungan dan menjaga kebersihan lingkungan kampus. Sebagai mahasiswa harus bisa menjadi contoh yang baik untuk adik tingkatnya, serta masyarakat, agar ikut mendukung tercapainya tujuan dalam menjaga kebersihan lingkungan dari sampah, supaya tidak menyebabbkan penyakit ataupun hal-hal yang tidka diingkan di masa depan. Adapun peran mahasiswa yang lain yaitu: 13







Mahasiswa kiranya sebagai agen moral yang mmepunyai modal budaya dengan mempunyai tentang kelestarian lingkungan







Mempunyai modal social yang terbangun melalui jaringan-jaringan dengan mahasiswa lain dan organisasi yang berkepentingan terhadap kelestarian lingkungan.







Mahasiswa harus mempunyai modal simbolik dengan status mahasiswa sebagai golongan terpelajar,merupakan generasi yang kelak akan menjadi pemimpin negeri.







Dengan modal pengetahuan kiranya mahasiswa dapat membangkitakan keinginan untuk



berbuat



dalam



menyelamatkan



lingkungan



mulailah



dengan



diri



sendiri.Contohnya dengan minim menggunakan plastic,menghemat kertas atau tissuekarena kertas terbuat dari kayu yang diambil dari lingkungan kita. 



Mahasiswa mampu membangun jaringan-jaringan social dengan mahasiswa lain dalam universitas yang sama,dengan mahasiswa dengan universitas lain baik tingkat local,regional maupun global.Jaringan social yang terbangun secara global diharapkan menularkan gaya hidup keinginan untuk berbuat sebagai tanda bahwa kita peduli terhadap lingkungan bukan sekedar pengetahuan tentang kebaikan.



14



BAB III PENUTUP A.Kesmpulan 1. Etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya.etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga. 2.



Manusia adalah bagian dari lingkungan yang tidak bisa dipisahkan, maka diperlukan menjaga, menyanyangi, dan melestarikan lingkungan.Karena lingkungan ini diciptakan tidak hanya untuk manusia saja, tetapi seluruh komponen alam di dunia ini.



3. Etika lingkungan disebut juga etika ekologi.Etika ekologi dibedakan menjadi etika ekologi dangkal dan etika ekologi dalam. 4. Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, sedangkan etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan. 5. Teori lingkungan diantaranya adalah: Antroposentrisme, Biosentrisme, 6. Dasar etika, dalam mewujudkan kesadaran masyarakat meliputi dasar pendekatan ekologis, dasar pendekatan humanisme, dan dasar pendekatan teologis. 7. Penerapan etika lingkungan hidup bisa meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. B.Saran Semoga kita bisa menjaga lingkungan kita,dari hal kecil kita mulai dan kita mulai dari kita sendiri.Semoga materi ini dapat menyadarkan kita betapa pentingnya menjaga lingkungan kita.



15



DAFTAR PUSTAKA 



http://elvinabarus1110.blogspot.com/2016/02/makalah-etika-lingkungan.html







https://dokumen.tips/documents/makalah-etika-lingkungan.html







https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-nilai.htm







Buku Ilmu Sosial Budaya Dasar



16